Apabila kita membakar sate atau jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna
sate atau jagung tersebut akan berubah menjadi hitam. Zat warna hitam itu adalah
arang atau karbon. Jadi dalam sate ataupun jagung mengandung karbon. Karbohidrat,
protein, bensin, gas alam, LPG, batu bara, dan kertas adalah contoh- contoh zat lain
yang mengandung karbon.
Reaksi kimia pada senyawa karbon yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah :
−C−
H H H H
H H
Ikatan tunggal ikatan rangkap 2 ikatan rangkap 3
Kekhasan Atom Karbon
b. Bentuk rantai
Rantai terbuka (alifatik)
–C–C–C–C– –C–C–C–C–
–C–
Rantai tertutup (siklik)
–C–C–
– C–C–
1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan diakhiri dengan
akhiran “ana”.
2. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tidak bercabang, di depan nama
tersebut diberi huruf n (dari kata normal).
Contoh: CH3 − CH2 − CH2 − CH3 n-butana
3. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama (rantai induk), yaitu rantai
atom karbon terpanjang, dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat dengan letak
cabang.
Contoh:
1 CH3
|
2 CH2
3 | 4 5 6
CH3 − CH − CH2 − CH2 − CH3
Tata nama alkana
4. Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus cabang pada
alkana umumnya merupakan alkil.
Contoh: 1 CH3
|
2 CH2
3 | 4 5 6
CH3 − CH − CH2 − CH2 − CH3
Gugus Alkil
Rumus Molekul Nama Rumus Molekul Nama
CH3− Metil C6H13− Heksil
C2H5− Etil C7H15− Heptil
C3H7− Propil C8H17− Oktil
C4H9− Butil C9H19− Nonil
C5H11− Amil C10H21− Dekil
Tata nama alkana
5. Urutan penamaan alkana : nomor cabang - nama cabang - nama rantai utama.
Contoh:
1 CH3
|
2 CH2 3-metilheksana
3 | 4 5 6
CH3 − CH − CH2 − CH2 − CH3
6. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang disebut sekali,
tetapi diawali dengan angka latin yang menunjukkan jumlahnya.
Contoh:
1 CH3
|
2 3,4-dimetilheksana
CH2 CH3
3 | | 4 5 6
CH3 − CH − CH − CH2 − CH3
Isomeri alkana
n-butana
C4H10
CH3
|
CH3 − CH − CH3
Metilpropana
Rumus Molekul Nama Rumus Molekul Nama
C16H32 Heksadekena
1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan nama alkana dimana
akhiran “-ana” diganti dengan akhiran “-ena”.
2. Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
Contoh:
CH3
||
CH3 − CH2 − C − CH2 − CH2 − CH3
3. Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
Contoh:
1
CH3
||
2 3 4 5
CH3 − CH2 − C − CH2 − CH2 − CH3
Tata nama alkena
Contoh:
1
CH3
||
2 3 4 5
CH3 − CH2 − C − CH2 − CH2 − CH3
2-etil-1-pentena
Isomeri alkena
2. Isomeri posisi
CH2 = C − CH3
|
CH3
(2-metil-1-propena)
Isomeri alkena
CH3 CH3
C=C (Cis-2-butena)
H H
CH3 H
C=C (Trans-2-butena)
H CH3
Rumus Molekul Nama Rumus Molekul Nama
C16H30 Heksadekuna
1. Alkuna diberi nama seperti pada alkena, dengan akhiran “-ena” diganti dengan “-
una”.
2. Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
3. Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
4. Cara penulisan dan penamaan cabang sama dengan pada alkana.
5. Urutan penamaan alkena: nomor cabang – nama cabang – nomor ikatan rangkap
– nama rantai utama.
Isomeri alkuna
CH3
|
CH3 − CH − C CH
3-metil-1-butuna
Sifat – sifat hidrokarbon
Kerangka Atom
Senyawa Titik Leleh Titik Didih
Karbon