Anda di halaman 1dari 55

MATA KULIAH:

KIMIA DASAR/KK13F335

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
Pengertian Asam dan Basa

Asam dan basa adalah dua golongan zat


kimia yang sangat umum ditemukan di sekitar
kita.
Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam
dalam lambung tergolong senyawa asam.

Sedangkan kapur sirih dan soda


api tergolong senyawa basa.
ARRHENIUS

1
Teori Arrhenius
Asam adalah senyawa yang melepaskan H+ dalam air.
Contoh :
(1887)

Basa adalah senyawa yang melepaskan OH- dalam air


Contoh :

Kelemahan : hanya berlaku untuk larutan


dalam air saja.
Dalam air mengalami ionisasi :
HxZ ------ Zx-
> x H+
 Jumlah ion H+ yang dapat + dihasilkan oleh 1
molekul asam disebut valensi asam
 Ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam
1. Asam Klorida
HCl  H+

+ Cl- HCl  1H+

+ Cl-
valensi asam 1,
sisa asam Cl-

2. Asam Sulfida
Contoh asam menurut Arrhenius

Rumus Asam Nama Asam Reaksi ionisasi

HCl Asam klorida HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)

CH3COOH Asam asetat (cuka) CH3COOH(aq) → H+(aq) + CH3COO–(aq)

H2SO4 Asam sulfat H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)

H3PO4 Asam fosfat H3PO4(aq) → 3H+(aq) + PO43-(aq)


Hidroksida logam yang dalam air terurai
: M(OH)x ------> Mx+ + x OH-

 Jumlah ion OH– yang dapat


dilepaskan oleh satu molekul basa
disebut valensi basa
 ion positif yang terbentuk dari basa
setelah melepaskan ion OH- disebut
ion sisa basa
1. Natrium Hidroksida
NaOH  Na+ + OH-
NaOH  + 1 OH-
Na+
valensi basa 1, sisa basa Na+

2. Magnesium Hidroksida
Mg(OH)2  Mg2+ + 2 OH-
valensi basa 2, sisa basa
Mg2+
Contoh basa menurut Arrhenius

Rumus Basa Nama Basa Reaksi ionisasi

NaOH Natrium hidroksida NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)

KOH Kalium hidroksida KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)

Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)

Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)

NH3 Amonia NH3(s) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH–(aq)


Latihan asam basa arrhenius

1. H3PO3
2. CH3COOH
3. Fe(OH)3
4. Fe(OH)2
2
BRONSTED
AND LOWRY
BRONSTED-LOWRY
Asam  Spesi yang memberikan (donor) Proton

Basa  Spesi yang menerima (akseptor) Proton

• menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut


lain.
• tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat
berupa kation atau anion.
NH4 +
(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+(aq)
asam basa

H2O(l) +

asam
basa

H2O bersifat AMFIPIROTIK


• Suatu asam setelah melepas satu proton
akan membentuk basa konjugasi dari asam
tersebut.
• Sedangkan basa yang telah menerima proton
menjadi asam konjugasi.
Contoh :

Ketika NH3 dilarutkan dalam air, molekul H2O memberikan proton (H+)
ke molekul NH3 sehingga terbentuk ion amonium (NH +). Pada
4 reaksi
tersebut, H2O berperan sebagai asam (pendonor proton).
Sedangkan, NH3 berperan sebagai basa (akseptor proton). NH + 4
merupakan asam konjugasi dari NH3, sedangkan OH merupakan basa

konjugasi dari H2O. Pasangan asam basa konjugasi pada reaksi tersebut yaitu
NH3 dengan NH + dan H O dengan 4
OH–. 2
+ + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+(aq)
NH
asam4 (aq) basa basa konjugasi asam
konjugasi

NH3(aq) +

Basa asam asam konjugasi basa
konjugasi
3
LEWIS
Asam  Zat yang menerima pasangan
electron/akseptor electron

Basa  Zat yang memberikan pasangan


electron/donor electron

• menjelaskan reaksi asam basa yang


berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air,
dan tanpa pelarut sama sekali.
• menjelaskan reaksi asam basa yang tidak
melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi
antara BF3 dan NH3.
Contoh Reaksi dari Teori Asam Basa
Lewis
HCl(aq) + NaOH(aq) ↔ NaCl(aq) + H2O(l)
Untuk menjelaskan reaksi ini menggunakan teori
Lewis, nyatakan reaksi sebagai reaksi ion:
HCl ↔ H+ + Cl- NaOH ↔ Na+ + OH-
NaCl ↔ Na+ + Cl- H2O

Reaksi ion bersihnya adalah :


H+ + OH-↔ H2O(l)

Ikatan kovalen koordinasi antara H dan O yang


terbentuk akibat transfer sepasang elektron dari OH-
ke H+
Contoh Soal
1. Tentukan manakah asam dan basa dalam reaksi asam–basa berikut
dengan memberikan alasan yang didasarkan pada teori asam basa
Arrhenius, Brønsted–Lowry, atau Lewis.

a. HCN(aq) + H2O(l) ⇌ CN−(aq) + H3O+(aq)

b. Ni2+(aq) + 4CN−(aq) ⇌ [Ni(CN)4]2−(aq)

Pembahsan :
a. Berdasarkan teori asam basa Arrhenius, HCN adalah
asam Arrhenius sebagaimana HCN akan melepaskan
ion H+ jika dilarutkan dalam air.
• Berdasarkan teori Brønsted–Lowry, HCN adalah asam Brønsted–Lowry
karena mendonorkan proton (H+)
sehingga menjadi ion CN− sedangkan H2O adalah basa
Brønsted–Lowry karena menerima proton sehingga
membentuk ion H3O+.

• Berdasarkan teori Lewis, H2O adalah basa Lewis karena mendonorkan


pasangan elektron kepada ion H+ yang berasal dari molekul HCN
membentuk ion H3O+ sedangkan H+ dari HCN adalah asam Lewis

karena menerima pasangan elektron dari atom O pada H2O.

b. Teori Arrhenius dan teori Brønsted–Lowry tidak dapat menjelaskan


reaksi ini.
2. Jelaskan manakah molekul yang bertindak sebagai asam-

basa Lewis pada reaksi berikut:

CO2(g) + H2O(l) ⇋ H2CO3(aq)

Jawaban:

Basa: H2O. Berdasarkan struktur Lewis, H 2O memiliki pasangan

atom bebas pada atom pusatnya yaitu O yang dapat didonorkan

pada CO2 untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.


3. Diantara spesi berikut manakah yang tidak berlaku sebagai
asamBronsted-Lowry…..

a. NH4+

b. H2O

c. HCO3–

d. CO32-

e. H2CO3

Pembahasan:

Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai pendonor


1 ion H+ pada basa, dan basa didefinisikan sebagai penerima 1 ion H+ dari
asam.

Spesi yang tidak memiliki atom H tidak dapat berperan sebagai pendonor
H+, oleh karena itu spesi yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-
Lowry ialah CO32- 
4. Dari senyawa-senyawa dibawah berikut yang berperan sebagai
asam Bronsted dan basa Bronsted adalah…..

a. Cl–

b. H2O

c. CO2

d. CO32-

e. NO3–

Pembahasan:
H2O dapat berperan sebagai asam Bronsted karena mengandung atom
hydrogen dengan bilangan oksidasi +1.

Dan dapat juga berperan sebagai basa Bronsted karena mengandung


paling sedikit satu pasang elektron bebas. Hal ini dapat ditinjau dari
struktur Lewis H2O
5. Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry dalam reaksi

NH3 + H2O → NH4+ + OH–

Dapat ditarik kesimpulan…..

a. Air adalah asam karena dapat menerima sebuah proton

b. Amonia dan air adalah pasangan asam-basa konjugasi

c. NH3 dan NH4+ adalah pasangan asam-basa konjugasi

d. NH3 adalah asam karena memberi sebuah proton

e. NH4+ dan OH– adalah basa kuat


6. Yang merupakan asam Lewis adalah
LARUTAN
ASAM BASA
V

Asam dan basa merupakan dua golongan


senyawa kimia yang banyak memiliki
peranan penting dalam kehidupan sehari-
hari. Tidak hanya terdapat dalam makanan,
obat-obatan, produk-produk rumah
tangga, dan bahan baku industri, asam
dan basa juga merupakan komponen
krusial dalam tubuh makhluk hidup.
Contohnya, asam amino merupakan
penyusun protein dan asam nukleat
merupakan biomolekul yang mengandung
informasi genetik.
Kekuatan Asam dan Basa
Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh derajat ionisasi (α)-nya, banyak sedikitnya 
ion H+ dan OH− yang dilepaskan. Asam dan basa dalam air akan mengalami reaksi
peruraian menjadi ion yang merupakan reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu,
kekuatan asam dan basa dapat dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya yaitu,
tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb).

Sebagai contoh, dalam air HCl hampir terurai sempurna menjadi ion H + dan ion Cl−,
sedangkan HF hanya terurai sebagian menjadi ion H+ dan ion F−. Oleh karenanya, HCl
disebut sebagai asam kuat dan HF disebut sebagai asam lemah. Demikian juga, dalam
air NaOH hampir terurai sempurna menjadi ion Na+ dan ion OH−, sedangkan NH3 hanya
terurai sebagian menjadi ion NH4+ dan ion OH−. NaOH disebut sebagai basa kuat dan
NH3 disebut sebagai basa lemah.
Asam kuat dan asam lemah
Basa kuat dan basa lemah
Tetapan ionisasi asam (Ka)
Secara umum, reaksi
kesetimbangan larutan asam HA
dalam air dapat ditulis sebagai
berikut.

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)

Tetapan ionisasi asam Ka dapat


dirumuskan seperti berikut.
Asam kuat adalah Senyawa
asam yang dalam larutannya
terion seluruhnya menjadi
ion-ionnya

HA(aq) → H+(aq) + A–(aq)

Contoh : HCL, HNO3,


H2SO4, HBr
Asam lemah adalah
senyawa asam yang
dalam larutannya
hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-
ionnya

HA(aq) ↔ H+(aq) + A–
(aq)

Contoh :CH3COOH, H2SO3,


HCN, HF
Tentukan konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan
berikut

A. H2SO4 0,02 M
H2SO4 → 2H+ + SO42-
[H+] = x. [HA]
= 2 . 0,02 = 0,04 M

B. CH3COOH 0,05 M jika derajat ionisasinya


1% CH3COOH ↔ CH3COO- + H-
[H+] = [HA] . a
= 0,05 . 0,01 = 0,0005 M

C. H2SO3 0,001 M JIKA Ka = 1x


10-5 H2SO3 ↔ 2H+ + SO32-
𝐇 = 𝐊 𝐚 . = 𝟏𝟎 −𝟓 . 𝟎,

+ 𝐇 𝐀 = =𝟎 𝟎 𝟏
Tetapan ionisasi basa (Kb)
Secara umum, reaksi
kesetimbangan larutan basa
LOH dalam air dapat ditulis
sebagai berikut.

LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)

Tetapan ionisasi basa Kb dapat


dirumuskan seperti berikut.
M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + x OH–(aq)

Contoh : LiOH, NaOH, KOH

Basa kuat adalah


Senyawa basa yang dalam
larutannya terion
seluruhnya menjadi ion-
ionnya.
Basa lemah adalah senyawa
basa yang dalam
larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-
ionnya
M(OH)(aq) ←→ M+(aq) + OH–(aq)
Contoh : NH3, Fe(OH)2 NH2OH, Al(OH)3, NH4OH
Tetapan ionisasi beberapa
asam dan basa dapat dilihat
pada tabel berikut:
Derajat Keasamaan (pH)

Konsep pH

Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan,


pada tahun 1910, seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen
memperkenalkan suatu bilangan sederhana. Bilangan ini diperoleh
dari hasil logaritma konsentrasi H+. bilangan yang sederhana.
Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+.
Bilangan ini kita kenal
dengan skala pH. Harga pH
berkisar antara 1 – 14 dan
ditulis:
Untuk air murni, pada suhu 25°C, nilai
Kw (tetapan kesetimbangan air) adalah
1,0 × 10−14. Jadi, pKw = 14, sehingga
persamaan pKw dapat ditulis sebagai:
pH + pOH = 14
Pada air murni dan larutan yang
bersifat netral, konsentrasi ion
H  sama dengan konsentrasi ion OH−.
+

Jika air ditambahkan suatu asam,


konsentrasi ion H+ meningkat
sehingga kesetimbangan bergeser ke
kiri dan konsentrasi ion OH− menurun.
Jika air ditambahkan suatu basa,
konsentrasi ion OH− meningkat
sehingga kesetimbangan juga
bergeser ke kiri dan konsentrasi ion
H+ menurun.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.
b. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.
c. Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.

Karena pH dan konsentrasi ion H+


dihubungkan dengan tanda negatif,
maka makin besar konsentrasi ion H+
makin kecil pH, dan karena bilangan
dasar logaritma adalah 10, maka
larutan yang nilai pH-nya berbeda
sebesar n mempunyai perbedaan ion
H+ sebesar 10n.
Perhatikan contoh di bawah ini.
Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, maka pH = – log
0,01 = 2
Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M (10 kali lebih
kecil) maka pH = – log 0,001 = 3 (naik 1 satuan)

Jadi dapat disimpulkan:


Makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH
• Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam
dari pada larutan dengan pH = 2.
Contoh soal

1. Tentukan pH Ba(OH)2 jika sebanyak


1,71 gram dilarutkan dalam 1L air.
(Ar : Ba = 137, O = 16 , H =1)!
2. Tentukan pH 0,0001 mol NH4OH
dalam 0,1 L air(Kb = 1,8 x 10-5)
Penyelesaian

1. Hitung Molaritas 2. Hitung OH-


Ba(OH)2 OH- = b. M = 2 x 0,01
M
M= = 0,02 M
mol
Mol V 1,71 gr = 3. Hitung pH
= (L)
171 0,01 pH = 14- (-log OH-)
gr/mol = 0,01
M = 0,1 pH = 14 – (-log 2x 10-
2)
mol M
1L = 14 – (2- log 2)
= 12+ log 2
Penyelesaian

1. Hitung Molaritas NH4 OH


M=
mol
V
M = 0,0001 =
mol (L) 0,001M
0,1 L
OH  Kb x M
5

OH  1,8x10 x
0,001
 1,8x10 8

 1,34 x10  4
SIFAT ASAM BASA
Kamu pernah makan jeruk nggak Squad? Pernah dong yaa, dan
rasanya itu ada asam-asamnya gitu kan? Nah rasanya bisa asam
gitu, karena jeruk tersebut mengandung senyawa asam. Terus
pernah nggak lagi sabunan terus nggak sengaja sabunnya nyiprat
ke mulut, terus kejilat? Rasanya pahit kan? Itu karena sabun
mengandung senyawa basa. Lalu, apa saja sih sifat dan klasifikasi
asam basa?
Sebagian besar buah-buahan mengandung asam organik lemah,
seperti asam sitrat pada jeruk, asam maleat pada anggur hijau,
juga asam tatrat yang menjadi bahan vitamin C dan banyak
terdapat dalam buah lemon. Asam ini baik lho untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Makanan asam juga sangat baik untuk ibu-ibu
yang sedang hamil, karena makanan asam itu baik untuk
penyerapan zat besi, terus juga dapat membantu pembentukan
hemoglobin.
Sifat Larutan Asam
Dalam dunia kimia, asam merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam juga dapat
diartikan zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.

Contoh asam dalam kehisupan sehari-hari, diantaranya


cuka mengandung asam asetat, jeruk mengandung
asam sitrat, anggur mangandung asam tartrat, apel
mengandung asam malat, vitamin C mengandung asam
askorbat, dan obat tetes mata mengandung asam borat.
Adapun sifat-sifat larutan asam,
diantaranya yaitu:

Dapat
Mempunyai menghantarkan Dapat
rasa masam arus listrik (asam menetralkan basa
Dapat mengubah kuat)
Jika dilarutkan dalam air Bersifat korosif
lakmus biru akan melepaskan ion terhadap logam
menjadi merah hidrogen (H+)
Sifat Larutan Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH
lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam air akan terurai
menjadi ion hidroksil (OH–) dan ion positif logam (tapi
tidak selalu). Oleh karena itu, suatu basa dapat
menghantarkan arus listrik.

Contoh basa yang sering dijumpai dalam kehidupan


sehari-hari diantaranya seperti obat maag mengandung
magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium
hidroksida (Al(OH)3); sabun mandi mengandung
natrium hidroksida (NaOH); sabun mandi bayi
mengandung kalium hidroksida(KOH); deodorant
mengandung aluminium hidroksida (Al(OH)3) dan
pembersih lantai mengandung ammonium hidroksida
(NH4OH).
Adapun sifat-sifat basa diantaranya

Terasa licin jika


terkena kulit Dapat
(tidak untuk menghantarkan
01 03
dicoba di kulit, arus listrik (basa
berbahaya) kuat)

Dapat mengubah Dapat


lakmus merah 02 04 menetralkan
menjadi biru asam
Latihan

1. Tentukan pH larutan NaOH 4 gram NaOH


dilarutkan dalam 1 L
2. Tentukan pH H2SO4 0,1 M !
3. Tentukan pH Al (OH)3 jika 7,8 gr di
campur dengan 1 L air (Ar: Al = 27 O= 16
H= 1) Kb = 10-5
THANKS FOR

ATENTION

Anda mungkin juga menyukai