Anda di halaman 1dari 133

SKRIPSI

PENGARUH TIKTOK TERHADAP PRESTASI SISWA SMAN


5 BONE KECAMATAN LAPPARIAJA KABUPATEN BONE

Oleh:

UMMI KALSUM
Nomor Induk Mahasiswa : 105651102517

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
SKRIPSI

PENGARUH TIKTOK TERHADAP PRESTASI SISWA SMAN 5 BONE


KECAMATAN LAPPARIAJA KABUPATEN BONE

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh


Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Disusun dan di usulkan oleh :

UMMI KALSUM

Nomor Induk Mahasiswa : 105651102517

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MAKASSAR

2022

ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Ummi Kalsum

Nomor Induk Mahasiswa : 105651102517

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini dengan judul : Pengaruh TikTok terhadap

prestasi siswa SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone adalah

sepenuhnya merupakan karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain, tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya ini.

Makassar, 7 April 2022

Yang Menyatakan,

Ummi kalsum

v
ABSTRAK

Ummi Kalsum. Pengaruh TikTok Terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone


Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone). (dibimbing oleh Ahmad Syarif dan
Indah Pratiwi).
Perkembangan media sosial khususnya pada Pendidikan menuntut
memiliki keunggulan yang kompetitif yang pada akhirnya memunculkan berbagai
kreatifitas dalam proses pembelajaran, salah satunya TikTok. TikTok ini adalah
sebuah media yang menyebarluaskan berbagai kreatifitas dan keunikan pada
setiap penggunanya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Tipe penelitian ini menggunakan analisa regresi linear sederhana
dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y), dengan menggunakan pendekatan penelitian asosiatif. Lokasi
penelitian dilakukan langsung di SMAN 5 Bone. Adapun sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data
sekunder dengan jumlah responden sebanyak 179 siswa(i).
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan komunikasi dalam media sosial
TikTok berpengaruh positif terhadap prestasi siswa SMAN 5 Bone, dengan skor
total dari variabel media sosial TikTok sebesar 12.203, skor tertinggi sebesar
16.110 dan skor terendahnya 3.222 yang masuk dalam kategori setuju. Kemudian
dapat dipahami dari hasil analisi koefisien determinasi tersebut, mengindikasikan
pada prestasi belajarnya dapat disimpulkan juga Skor total dari variabel prestasi
belajar yaitu sebesar 9389, skor tertinggi sebesar 3.425 dan skor terendahnya
2.154 masuk dalam kategori setuju. Maka nilai Sig. pada pengujian hipotesis,
variabel komunikasi efektifmedia sosial TikTok adalah 0.117 > 0.05 dan nilai t
hitung 10.524 > t tabel 1.973, sehingga kedua asumsi tersebut dipastikan terdapat
pengaruh pada variabel bebas Media Sosial TikTok terhadap prestasi belajar
Siswa(i).
Kata kunci : Media Sosial, TikTok, Prestasi Belajar.

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahmim

Tiada kata indah yang patut diucapkan seorang hamba kepada Sang

Pencipta atas segala cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan nikmat-Nya yang tak

berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna, dan

memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh TikTok Terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone Kecamatan

Lappariaja Kabupaten Bone. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan ImuPolitik Universitas Muhammadiyah Makassar ini. Penulis

menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan proposal ini dapat terwujud atas

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah tulus memberikan

sumbangan berupa pikiran, motivasi, dan nasehat. Untuk semua itu dengan

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Kedua orang tua penulis, Ibu Kartini dan Bapak Sultan Melle yang telah

membesarkan dan mendidik penulis secara ikhlas serta memberikan motivasi dan

doa yang tiada henti-hentinya. Terimakasih juga untuk sahabat dekat penulis Andi

Fadhiilah Putra, Nurfadhillah, Muthmainnah, Nur’aini, Nawang Wulan Maizuki,

Rahmi Nursani Azmar, Dinda Novia, Sulvikar dan Hendra. Yang telah memberi

semangat untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi mungkin kepada saya

selaku rekannya. Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan

penghargaan dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya terutama kepada:

vii
1.Bapak Dr. H. Muh.Tahir, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak Ahmad Syarif, S.Sos,.M.I.Kom selaku Pembimbing I saya dan Indah

Pratiwi, S.Sos, MA yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing

penulis secara intensif, mengoreksi naskah skripsi serta mendorong agar penulis

dapat menyelesaikan studi dengan cepat. Penghargaan yang sangat tinggi kepada

beliau atas keteladanan yang diberikan baik sebagai pribadi maupun sebagai

pembimbing.

2.Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3.Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberbekal ilmu

pengetahuan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Kepala Sekolah SMAN 5 Bone Drs. Mastan, M.pd, selaku Kepala

Sekolah pada lokasi penelitian saya dan bapak Asriosa selaku salah satu pengajar

yang senantiasa menerima dan membimbing saya selama proses penelitian

berlangsung.

5. Ibu Amelia yang merupakan salah satu pengajar juga di SMAN 5 Bone yang

selalu membimbing, membantu dan banyak memberikan saran-saran kepada saya

dari awal pembuatan Proposal hingga ke tahap skripsi sekarang ini.

viii
6.Andi Fadhiilah Putra yang senantiasa mendukung selama penulis menjalani

pendidikan di Unismuh Makassar.

7.Sahabat-sahabat Vera Wati, Firda alvionita, Mayang sari, Noviana, dan

Nurfadillah, yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

8.Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

(HUMANIKOM).

9.Kakanda Ernawati dan Evi Rahayu yang senantiasa membantu dan mendukung

penulis.

10.Adik-adik di SMAN 5 Bone khususnya kelas 12 yang telah meluangkan

waktunya untuk membantu saya selama penelitian.

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan

manfaat kepada para pembaca guna menambah Khasanah Ilmu Pengetahuan

terutama yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi. Teriring doa semoga Allah

SWT menjadikan pengorbanan dan kebaikan itu sebagai cahaya penerang di dunia

maupun di akhirat kelak. BillahiFiiSabililhaq Fastabiqul Khairat

WassalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar, 7 April 2022

Ummi Kalsum

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR .................. Error! Bookmark not defined.
PENERIMAAN TIM ..................................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ..................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................................7
BAB II ............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................8
A. Penelitian Terdahulu ............................................................................................8
B. Teori dan Konsep ................................................................................................9
1. Komunikasi .....................................................................................................9
2. Komunikasi Massa......................................................................................... 12
3. Komunikasi Digital ........................................................................................ 14
4. Media Sosial .................................................................................................. 15
5. Hubungan Komunikasi Dengan Media Sosial................................................. 17
6. Pengaruh Media Sosial Terhadap komunikasi Pembelajaran........................... 19
7. Tik Tok.......................................................................................................... 21
8. Prestasi belajar ............................................................................................... 23
9. Aplikasi TikTok Dan Prestasi Belajar ............................................................ 24
C. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 26
D. Hipotesisi Penelitian .......................................................................................... 27
E. Definisi Operasional .......................................................................................... 28
BAB III ......................................................................................................................... 29

x
METODE PENELITIAN .............................................................................................. 29
A. Waktu dan Lokasi .............................................................................................. 29
B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 30
1. Populasi............................................................................................................. 30
2. Sampel........................................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpilan Data.................................................................................. 32
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 33
F. PENGUJIAN KEABSAHAN DATA ................................................................. 41
BAB IV ........................................................................................................................ 42
HASIL PENELITIAN ................................................................................................... 42
A. Deskripsi Objek Penelitian................................................................................. 42
1. Sejarah Sekolah SMAN 5 Bone ..................................................................... 42
2. Visi dan Misi Sekolah UPT SMA Negeri 5 Bone ........................................... 43
3. Struktural Organisasi UPT SMA Negeri 5 Bone ............................................. 44
B. Analisis Data ..................................................................................................... 45
1. Gambaran Umum Responden......................................................................... 45
C. Hasil Penelitian ................................................................................................. 47
1. Gambaran Distribusi Jawaban Responden ...................................................... 47
D. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................................... 62
E. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 65
F. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................................... 71
G. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 72
H. Pembahasan Penelitian ...................................................................................... 74
BAB V.......................................................................................................................... 87
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 87
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 87
B. Saran ................................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 89

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 ...........................................................................................................................2
Tabel 2 ...........................................................................................................................8
Tabel 3 ......................................................................................................................... 30
Tabel 4 ......................................................................................................................... 33
Tabel 5 ......................................................................................................................... 45
Tabel 6 ......................................................................................................................... 46
Tabel 7 ......................................................................................................................... 46
Tabel 8 ......................................................................................................................... 47
Tabel 9 ......................................................................................................................... 49
Tabel 10 ....................................................................................................................... 50
Tabel 11 ....................................................................................................................... 52
Tabel 12 ....................................................................................................................... 53
Tabel 13 ....................................................................................................................... 55
Tabel 14 ....................................................................................................................... 56
Tabel 15 ....................................................................................................................... 58
Tabel 16 ....................................................................................................................... 59
Tabel 17 ....................................................................................................................... 61
Tabel 18 ....................................................................................................................... 63
Tabel 19 ....................................................................................................................... 63
Tabel 20 ....................................................................................................................... 64
Tabel 21 ....................................................................................................................... 66
Tabel 22 ....................................................................................................................... 68
Tabel 23 ....................................................................................................................... 70
Tabel 24 ....................................................................................................................... 71
Tabel 25 ....................................................................................................................... 72
Tabel 26 ....................................................................................................................... 73

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1..................................................................................................................... 27
Gambar 2..................................................................................................................... 44
Gambar 3..................................................................................................................... 48
Gambar 4..................................................................................................................... 50
Gambar 5..................................................................................................................... 51
Gambar 6..................................................................................................................... 53
Gambar 7..................................................................................................................... 54
Gambar 8..................................................................................................................... 56
Gambar 9..................................................................................................................... 57
Gambar 10 ................................................................................................................... 59
Gambar 11 ................................................................................................................... 60
Gambar 12 ................................................................................................................... 61
Gambar 13 ................................................................................................................... 67
Gambar 14 ................................................................................................................... 67
Gambar 15 ................................................................................................................... 69
Gambar 16 ................................................................................................................... 84

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi ialah proses intergrasi internasional yang terjalin sebab

pertukaran pemikiran dunia, produk, pemikiran, serta aspek- aspek kebudayaan.

Globalisasi dimaksud selaku proses yang menciptakan dunia tunggal. Apalagi di

masa globalisasi dikala ini banyak sekali dampak positif serta negatifnya,

dengan kata lain globalisasi dapat dikatakan harapan serta pula dapat dikatakan

suatu bahaya besar.

Dampak globalisasi menurut Ramdani (2020:2) merupakan teknologi yang

semakin canggih, dimana segala sesuatu yang dibutuhkan dengan mudah.

Seperti halnya saja handphone yang dengan mudahnya didapat dengan kualitas

terjamin dan harga terjangkau, bahkan setiap hari ada perubahan dan

penambahan versi-versi terbaru.

Pada perkembangan era globalisasi ini terlihat sangat menjulang tinggi

dengan banyakanya inovasi-inovasi teknologi terbaru. Dengan begitu banyak

juga media sosial yang bermunculan dengan versi dan fungsi yang berbeda.

Sehingga membuat masyarakat sekarang penasaran dan ingin mencoba

menggunakan berbagai macam media sosial (internet) tersebut. Internet tidak

hanya digunakan untuk media berinteraksi dan komunikasi namun juga sebagai

media promosi untuk menawarkan sebuah produk dan menampilkan tren masa

kini yang sedang berkembang.

1
Tercatat data yang di Kutip dari Berita satu.com yang menyatakan

bahwa Hingga Januari 2021, Indonesia memiliki pengguna internet sebanyak

202,6 juta jiwa. Mengutip data dari Data Reportal, Senin (15/2/2021), jumlah

tersebut meningkat sebanyak 27 juta atau 16 persen dibandingkan tahun

sebelumnya. Sementara penetrasi internet mencapai 73,7% hingga Januari lalu.

YouTube masih menjadi media sosial terpopuler di Tanah Air. Angka

pengguna YouTube mencapai 94% dengan rentang usia berada di kisaran 16

hingga 64 tahun. Angka tersebut dikutip Beritasatu.com berdasarkan survei yang

dilakukan GWI pada triwulan ketiga 2020.

Pada peringkat kedua bertengger WhatsApp diikuti Instagram pada posisi

ketiga. Instagram naik ke peringkat ketiga dengan menggusur Facebook ke

posisi keempat. Aplikasi video pendek TikTok serta perpesanan Telegram

menunjukkan kenaikan paling pesat pada tahun 2020 lalu. Sementara media

sosial dari Tiongkok seperti WeChat atau Sina Weibo semakin menurun

popularitasnya di Tanah Air.

Adapun data penggunaan Media Sosial Dalam tahun 2020-2021 dapat

dilihat dalam Tabel dibawah ini:

Tabel 1
Data penggunaan Media Sosial Tahun 2020-2021
NO MEDIA PERSENTASE
1. YouTube 88-94%
2. WatsApp 80-86%
3. Instagram 78-88%
4. Facebook 80-85%
5. TikTok 40-50%
Sumber: Beritasatu.com

2
Media sosial menurut Andreas et al (2010:25) tidak hanya digunakan

sebagai alat untuk berkomunikasi dan beriteraksi, tetapi juga sebagai alat

ekspresi diri (self expression) dan pencitraan diri (self branding). Seiring dengan

kemajuan teknologi, maka banyaknya media yang dapat di gunakan manusia

untuk di jadikan alat dalam berkomunikasi, demikian pula dengan media sosial

diantaranya untuk berbagi pesan dengan banyak pengguna media sosial itu

sendiri, yaitu berupa berita (informasi), gambar (Foto), dan juga tautan vidio.

Salah satu Aplikasi yang menarik Perhatian Pada akhir-akhir ini yaitu

TikTok walaupun aplikasi ini masih di ungguli oleh YouTube, Facebook,

WhatsApp, dan Intagram namun menurut dari data yang dikutip oleh

SuaraBogor.id yang menyatakan Penggunaan TikTok mengalami peningkatan

pada satu tahun kali ini 2021. Bahkan, jumlahnya cukup drastis, sebanyak tiga

kali lipat.

Saat ini pengguna Tiktok di Indonesia mencapai angka 92,2 juta pengguna,

dihitung Per Juli 2021 jumlah ini meningkat. Pada awal pandemi, tepatnya April

2020, pengguna Tiktok hanya mencapai 37 juta pengguna. (Sumber: dari

Bogordaily.net jaringan Suara.com)

Usia penggunanya paling banyak adalah 18-34 tahun dan 36 persen

pengguna merupakan pekerja penuh waktu. Namun, ternyata pada usia 13 tahun

sudah mulai banyak yang aktif menggunakan Tiktok. Maka dari itu penulis

tertarik untuk meneliti penggunaan TikTok khususnya bagi anak SMA Se-

derajat.

3
Digital Content Creative Manager Dompet Dhuafa, Suci Nuzleni Qadarsih

mengungkapkan alasan peningkatan ini adalah karena semenjak pandemi,

masyarakat di rumah saja. Oleh sebab itu, banyak yang bosan dan mulai ikut-

ikutan main tiktok yang akhirnya, sampai saat ini terciptalah ekosistemnya

sendiri. Selain itu, Tiktok disukai karena tiga hal, yaitu mudah digunakan,

memiliki beragam fitur, seperti musik, editing video, voice over, sticker, duet

serta video Tiktok itu sederhana.

Tidak hanya melejit dari sisi penggunanya, Tiktok juga menjadi media sosial

yang paling lama durasi penggunaannya, yaitu sekitar 310 second. Durasi

penggunaannya tersebut lebih lama dari Facebook, Instagram, dan media sosial

yang lainnya. Selain itu, jumlah pengguna ini juga menempatkan Indonesia di

posisi kedua pengguna terbanyak di dunia. (Sumber: dari Bogordaily.net

jaringan Suara.com)

Data lain menunjukkan bahwa orang-orang membuka Tiktok sampai 12 kali

setiap harinya. Selain itu, ada lebih dari 400 milyar video yang ditonton oleh

orang-orang selama satu bulan.

Hasil Riset ini juga mengatakan bahwa rata-rata pengguna menghabiskan

waktu 89 menit sehari untuk mengakses aplikasi TikTok. 80 persen pengguna

menyebut TikTok merupakan Platfrom yang paling menghibur. Fenomena

TikTok bukan hanya populer di negara asalnya china, tetapi juga di seluruh dunia

termasuk Indonesia.

Media sosial TikTok juga menjadi salah satu aplikasi paling populer selama

2020. Berdasarkan data Apptopia, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak

4
di unduh pada tahun 2020. Totalnya mencapai 850 unduhan. Selain itu TikTok

berada di posisi pertama dalam kategori “Highest Grossing App” versi Apptopia,

mengalahkan Tinder, YouTube, Disney plus dan sebagainya. (Dikutip dari

KompasTekno dari Phone Arena, Senin (19/4/2021),

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yakni menurut Marini (2019:4)

Salah satu media sosial yang banyak digunakan siswa-siswi saat ini adalah

media sosial TikTok. Media sosial ini adalah media yang berupa audio visual,

media ini sebuah media sosial yang dapat dilihat juga dapat didengar. Banyak

sekali pengguna dari media sosial ini yakni salah satunya kalangan siswa-siswi.

Siswa-siswi begitu senang sekali menggunakan media sosial TikTok ini karena

bagi mereka media sosial ini bisa menghibur mereka dikala mereka bosan.

Adanya media sosial menurutnya, memberikan hiburan bagi setiap orang

untuk menghilangkan rasa lelahnya atau rasa bosannya. Bahkan mereka bisa

tertawa bahagia jika sedang menggunakan media sosial. Salah satu yang

membuat mereka tertawa bahagia yakni media sosial TikTok. Mengapa

demikian? Karena dalam media sosial TikTok setiap orang khususnya pada

siswa-siswi dapat melihat berbagai vidio dengan ekspresi musik yang berbeda-

beda.

Sementara itu menurut Oktaheriyani (2020:3) pengguna media sosial

TikTok pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNISKA MAB

Banjarmasin yaitu mereka menggunakan media sosial TikTok karena sedang

trend di zaman sekarang. Berbagai macam fitur menarik terdapat pada media

sosial TikTok sehigga dapat menghilangkan beban fikiran. Media sosial TikTok

5
sering di gunakan jauh dari keramaian sehingga kesempurnaan konten vidio

pada media sosial TikTok adalah hal yang sangat penting.

Maka dari itu peneliti memberikan satu hadis tentang betapa pentingnya

dalam menuntut ilmu baik dari segala bidang apapun salah satunya dalam media

sosial yaitu TikTok. Hadis tersebut berbunyi:

َ ٌ ‫ضة‬
‫علَى ُك ِِّل ُم ْس ِل ٍم َو ُم ْس ِل َم ٍة‬ َ ‫ب ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬ َ
ُ َ‫طل‬
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun

muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

Dari hadis diatas dapat diketahui bahwa menuntut ilmu itu merupakan

kewajiban bagi setiap orang muslim khususnya dan jangan sampai hanya gara-

gara media sosial Tik tok membuat kita lupa akan salah satu kewajiban yang

harus dilakukan yakni menuntut ilmu.

Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti mencoba mencari

faktor-faktor yang mempengaruhi Media Sosial TikTok terhadap Prestasi belajar

Siswa. Oleh karena itu, judul yang di ambil dalam penelitian ini yaitu:

“Pengaruh TikTok Terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone di Kecamatan

Lappariaja” .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas peneliti megambil sebuah rumusan masalah yakni:

1. Apakah TikTok berpengaruh terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone di

Kecamatan Lappariaja?

2. Seberapa besar pengaruh TikTok terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone di

Kecamatan Lappariaja?

6
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh TikTok terhadap Prestasi

Siswa SMAN 5 Bone Di Kecamatan Lappariaja.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang di timbulkan TikTok

terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone di Kecamatan Lappariaja.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini di harapkan dapat memperkaya wawasan penelitian di

bidang ilmu komunikasi dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

para pembacanya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

komunikasi dengan kerangka pemikiran tersebut dapat memperkaya

wawasan di studi ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.

2. Manfaat Praktis

a. Data yang di peroleh dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi

masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah wawasan tentang

seberapa besar dampak yang ditimbulkan media sosial TikTok terhadap

pestasi siswa Sman 5 Bone.

b. Sebagai bahan rujukan untuk pengembangan ilmu dan teori serta bahan

informasi bagi pengembangan peneliti selanjutnya.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan :

Tabel 2
Penelitian Terdahulu
Nama & Judul Jenis &
NO Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
1. Riska Marini Mengguna Media Sosial TikTok
Penelitian
(2019): “Pengaruh kan metode memberikan pengaruh kepada
sebelumnya
Media TikTkok penelitian remaja di SMPN 1 Gunungsiswa hanya
Terhadap Prestasi Kuantitatif sugih karena dengan TikTok
menggunakan
Belajar Peserta membuat mereka terhibur dan
TikTok untuk
Didik” salah satu pengalihan terhadap
hiburan
rasa jenuh yang dirasa.sedangkan
penelitian
sekarang
memanfaatkan
TikTok sebagai
salah satu media
untuk
pembelajaran.
2. Desy Mengguna Pengguna Media Sosial Penelitian
Oktaheriyani(2020): kan metode TikTok karena sedang trend di sebelumnya
“Analisis Perilaku penelitian zaman sekarang dan berbagai menggunakan
Komunikasi Kuantitatif fitur menarik terdapat pada TikTok karena
Pengguna Media media sosial TikTok sehingga tren sedangkan
Sosial TikTok” dapat mengilangkan beban sekarang TikTok
fikiran. menjadi salah
satu media yang
dapat membuat
prestasi belajar
lebih
meningkat.

8
3. Asmurti,(2017): Mengguna Penggunaan smartphone di Peneliti
“Dampak kan metode lingkungan sekolah cukup sebelumnya
Penggunaan Penelitian tinggi dan mengakibatkan lebih fokus pada
Smartphone Di Kuantitatif pengaruh yang signifikan penggunaan
Lingkungan terhadap prestasi belajar smartphone
Sekolah terhadap siswa. sedangkan
Prestasi Belajar sekarang fokus
Siswa” pada
penggunaan
media TikTok.
4. Yuliani Resti Mengguna Hasil penelitian menunjukkan Pada peneliti
Fauziah (2018): kan metode bahwa pemberian batasan sebelumnya
“Konsep Diri Penelitian terhadap pengguaan media mendapatkan
Remaja Pengguna Kualitatif sosial sebab sudah menjadikan hasil bahwa
Aplikasi TikTok di candu terhadap penggunanya pengguna
Kota Bandung” TikTok
memberikan
dampak negatif
sedangkan yang
sekarang positif.
5. Bagus Prianbodo Mengguna Berdasarkan hasil analisis Penelitian
(2018): “Pengaruh kan metode korelasi dan regresi sederhana sebelumnya
TikTok Terhadap Penelitian linier sederhana bahwa mendapatkan
Kreativitas Kualitatif variabel remaja menggunakan hasil yaitu
Terhadap Remaja aplikasi “TikTok”memiliki pengaryh
Surabaya” hubungan signifikan. TikTok terdapat
pada kreativitas
siswa
sedangkan yang
sekarang fokus
pada prestasi
belajarnya.

B. Teori dan Konsep

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat fundamental dalam

kehidupan manusia. Secara etimologi (bahasa), kata“ komunikasi” berasal dari

bahasa Inggris “communication” memiliki Kata dari bahasa

latin“communicare”.

9
Sedangkan Cangara (2016: 23) kalau Komunikasi merupakan wujud

interaksi manusia yang sama- sama pengaruh pengaruhi satu sama yang lain,

terencana ataupun tidak terencana. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi

memakai bahasa verbal, tetapi pula dalam Mengenai ekspresi muka, lukisan,

seni dan teknologi.

Effendy dalam Naim (2016) merumuskan komunikasi sebagai proses

pernyataan antarmanusia. Hal yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan disebut sebagai pesan

(message). Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator

(communicator). Sedangkan, orang yang menerima pernyataan disebut

komunikan (communicatee). Tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan.

Naim (2016: 18) mengungkapkan 10 Pendapat terakhir dari ahli yang

sama adalah tentang komunikasi antar manusia (human communication),

kelompok sarjana komunikasi mendefinisikan bahwa komunikasi adalah suatu

transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur

lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia; (2)

melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku

orang lain; dan (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

Komunikasi dapat dimaknai menurut Nofrion (2016: 2) adalah suatu

proses penyampaian pesan menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol

tertentu dalam membangun hubungan atau menjaga hubungan yang sudah ada

10
dengan saling bertukar informasi, pengetahuan, atau wawasan yang dilakukan

agar dapat mengubah sikap dan tingkah laku sama lain.

Dalam memahami komunikasi, maka kita harus mengetahui apa saja

indikatornya, dan sebelum itu kita juga harus mengetaui apa arti dari indikator

itu sendiri. Indikator adalah salah satu istilah yang sangat penting dalam

melakukan evaluasi dan penelitian ilmiah. Seperti Indikator Komunikasi ini

sangat penting untuk di bahas dalam penelitian ini.

Menurut Sutardji (2016: 10-11) ada beberapa indikator komunikasi efektif,

yaitu:

- Pemahaman

Kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan

oleh komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian

bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun

komunikan harus sama-sama saling mengerti fungsinya masing-masing.

Komunikator mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu

menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.

- Kesenangan

Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi,

juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.

Suasana yang lebih rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk berinteraksi

bila dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena komunikasi bersifat

fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan timbul kesan yang

menarik.

11
- Pengaruh pada sikap

Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika dengan

berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada perilakunya,

maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada

sikap seseorang, maka komunikasi tersebut tidaklah efektif.

- Hubungan yang makin baik

Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah

memiliki persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya

hubungan akan terjadi dengan baik.

- Tindakan

Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi

terdapat adanya sebuah tindakan.

2. Komunikasi Massa

Berikut merupakan komunikasi massa menurut beberapa para ahli terhadap

komunikasi massa:

1. Definisi komunikasi massa dapat diketahui bahwa harus menggunakan media

massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak,

apabila dalam penyampaiannya tidak menggunakan media massa, maka itu bukan

komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio

siaran dan televisi –keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan

majalah- keduanya disebut dengan media cetak ; serta media film. (Romli,

2016:1-2)

12
2. Definisi Gebner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu

produk berupa pesan-pesan komunikasi. Definisi komunikasi massa Gebner

(1967) “Mass 7 communication is the technologically and institutionally based

production and distribution of the most broadly shared continuous flow of

messeges in industrial sociates”. Komunikasi massa adalah produksi dan

distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang continue

serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat Indonesia (Rakhmat, seperti

yang dikutip Komala, dalam Kamilah, dkk. 1999.

Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan,

melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu,

sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus

menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwi

mingguan, atau bulanan.(Romli, 2016:2)

3. Definisi komunikasi massa menurut Meletzke berikut ini memperlihatkan

penggunaan media massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibatnya,

pesan lebih bersifat terbuka untuk semua orang. Dalam definiisi Meletzke,

komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang

menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara

tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang

dikutip dalam Komala, dalam Karlinah; 2000). Istilah tersebar menunjukkan

bahwa komunikan sebagai pihak penerima 8 pesan tidak berada di suatu tempat,

tetapi tersebar di berbagai tempat. .(Romli, 2016:2-3)

13
Selain menurut pakar diatas juga terdapat pendapat lain megenai

komunikasi massa yaitu suatu proses dimana organisasi media memproduksi

pesan-pesan(message) dan mengirim kepada public. Dan sejumlah pesan

tersebut akan digunakan atau dikonsumsi audience. Komunikasi massa bersifat

tidak langsung , satu arah, dan terbuka.Dan memiliki tiga dimensi efek

komunikasi massa, yaitu kognitif, afektif dan konatif . Efek kognitif meliputi

peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif

berhubungan dengan emosi, perasaan dan attitude (sikap).Sedangkan efek

konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut

cara tertentu. (Sukendar, 2017: 68)

3. Komunikasi Digital

Media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan

komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama perubahan

awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci untuk

kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak pada

proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa dengan

efisien dan saling berbaur, Carey dalam (McQuail, 2011:43).

Media baru disebut juga new media digital. Media digital adalah media

yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar

yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis

kabel optic broadband, satelit dan sistem gelombang mikro (Flew, 2008:2-3).

“Media baru merupakan Media yang pada saat ini sekarang sedang

berkembang dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.

14
Media ini berkembang baik dalam segi Teknologi, Komunikasi, Maupun

Informasi” (Ardianto,2007:26). Contoh media baru ialah internet, komputer, 15

telepon genggam dan situs. Selain teknologi, media baru juga tidak dapat

dipisahkan dengan dunia digital.

Hal Ini disebabkan karena sebagian besar media baru di dominasi oleh

produk berteknologi digital yang seringkali memiliki karakteristik yang dapat

dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mudah, interaktif dan tidak memihak.

Contohnya internet, dari internet saja kita bisa mengambil banyak manfaat.

Termasuk yang lagi tren saat ini yakni jejaring sosial atau aplikasi messenger

semacam Facebook, Twitter, BBM dan tentunya LINE.

4. Media Sosial

Boyd dalam Nasrullah (2015) Media sosial selaku kumpulan fitur lunak

yang membolehkan orang maupun komunitas buat berkumpul, berbagi,

berdialog, serta dalam permasalahan tertentu silih bekerjasama ataupun bermain.

Media sosial mempunyai kekuatan pada usergenerated content (UGC) dimana

konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di lembaga

media massa.

Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial

adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang

memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu

media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuahikatan sosial.

15
Pada intinya, menurut Puntoadi (2011) media sosial dapat dilakukan

berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan

saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Sosial

media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan Connecting.

Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari

tahun ke tahun, Jika pada Tahun 2002 Friendster merajai sosial media

karena hanya Friendster yang mendominasi sosial media di era tersebut,

kini telah banyak bermunculan sosial media dengan keunikan dan karakteristik

masing-masing.

Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem

papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang

lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh

perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran

telepon yang terhubung dengaan modem.

Ada beberapa karakteristik dari media sosial yakni:

(1). Jaringan (network), adalah infrasturktur yang menghubungkan antara

komputer dengan perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena

komunikasi bisa terjadi jika antar komputer terhubung, termasuk di dalamnya

perpindahan data.

(2). Informasi (informations), menjadi identitas penting di media sosial karena

pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi

konten, dan melakukan interaksi.

16
(3). Arsip (archive), bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah

karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses

kapanpun dan melalui perangkat apapun.

(4). Interaksi (interactivity), media sosial membentuk jaringan antar

pengguna yang tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau

pengikut (follower) semata, tetapi harus dibangun dengan interaksi antar

pengguna tersebut.

(5). Simulasi sosial (simulation of society), media sosial memiliki karakter

sebagai medium berlangsungnya masyarakat (society) di dunia virtual. Media

sosial memiliki keunikan dan pola yang dalam banyak kasus berbeda dan

tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang real.

(6). Konten oleh pengguna (user-generated content). Di Media sosial konten

sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.

UGC merupakan relasi simbiosis dalam budaya media baru yang memberikan

kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi. Hal ini berbeda

dengan media lama (tradisional) dimana khalayaknya sebatas menjadi objek atau

sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.

5. Hubungan Komunikasi Dengan Media Sosial

Menurut Mansyur (2016) Laju pertumbuhan data serta teknologi dalam

bingkai globalisasi yang terus menjadi pesat ikut mempengaruhi pada

meningkatkatnya pemakaian media sosial dalam warga. Sebagian media sosial

duit tumbuh pada dikala ini semacam Facebook, instagram. Serta twiter, sudah

melahirkan style hidup baru dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Dengan

17
memakai media sosial, seorang bisa menjaling pertemanan serta silih

berhubungan dengan siapapun, kapanpun serta di mana saja.

Lebih lanjut, Mansyur( 2018) menarangkan kalau di indonesia media sosial

jadi media sangat terkenal di pakai seluruh susunan warga buat berbicara.

Merujuk pada hasil survei Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia

(APJII) tahun 2016, pengguna internet di indonesia sudah menggapai 132, 7 juta

orang, serta facebook jadi konten media sosial yang sangat kerap didatangi, ialah

sebesar 54%, di susul instagram, youtobe serta Twiter Mansyur( 2018).

Ada pula ikatan komunikasi dengan media sosial merupakan sangat erat

sebab dengan terdapatnya media sosial hingga komunikasi jadi terus menjadi

kilat serta gampang buat di jalani, baik itu dengan komunikasi dengan metode

meng- chat, telepon, maupun dengan vidio call.

Disadari ataupun tidak, kedatangan media baru spesialnya media sosial

sudah membagikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia

selaku seseorang orang maupun warga secara universal.

Perihal ini menyebabkan manusia menciptakan cara- cara baru dalam

pencarian data yang dicoba tidak cuma lewat komunikasi 2 arah serta proses

komunikasi simetris (anggota komunikasi yang berhubungan bisa buat

berhubungan secara real time serta tiap partisipan secara simultan berfungsi

selaku pengirim pesan serta penerima pesan).

Dengan demikian, media sosial membagikan pengaruh dalam proses

interaksi sosial dan ikatan sosial yang dicoba oleh orang yang lain. Proses

18
interaksi sosial serta ikatan sosial yang mengaitkan komunikasi berdampak pada

pola komunikasi.

6. Pengaruh Media Sosial Terhadap komunikasi Pembelajaran

Perubahan dalam pola pembelajaran menurut Husain (2014: 8) amat sangat

dibutuhkan untuk melakukan pembaharuan dalam sebuah sistem pembelajaran

konvensional yang dinilai sudah usang dan tidak relevan dengan dinamika

perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat dan intensif yang dipicu

oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran berperan sebagai

penghubung dalam pelaksanaan transfer ilmu pengetahuan tanpa sama sekali

menghilangkan model awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di

dalam kelas. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran dilakukan dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa serta mutu individu para peserta didik dalam

hal penggunaan teknologi secara lebih tepat dan bermanfaat.

Husain (2014: 9) juga mengemukakan, Pemanfaatan internet dalam

pembelajaran diharapkan dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih

mandiri serta berkelanjutan sesuai dengan kecakapan serta potensi alami yang

dimiliki. Pengembangan kreativitas serta kemandirian peserta didik juga terbuka

sangat lebar dengan menjadikan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran

baru. Pemanfaatan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran cukup

bermanfaat untuk mengurangi jarak antara guru dan siswa.

19
Berkaitan dengan penggunaan jejaring sosial sebagai sebuah sistem

pembelajaran belum banyak dilirik oleh para guru, hal ini dikarenakan masih

banyaknya guru yang belum mencoba untuk mulai memanfaatkan jejaring sosial

sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran.

Situs jejaring sosial yang akrab di kalangan siswa berpotensi untuk

dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, guna menggantikan fungsi perangkat

lunak learning management system. Dibandingkan dengan perangkat lunak

learning management system, jejaring sosial memiliki keunggulan karena bisa

digunakan tanpa harus menyewa atau mengelola server serta yang terpenting

adalah lebih akrab dikalangan siswa. Situs pertemanan sosial seperti facebook,

twitter, myspace dan lain sebagainya telah menjadi tren dan seakan menjadi

kebutuhan utama bagi setiap orang.

Demikian pula dikalangan para pendidik dan kalangan para siswa, di

kalangan siswa, facebook diakses setiap hari dan berbagai komunitas mulai

bermunculan. Situs jejaring sosial sebenarnya dapat dijadikan sebagai sebuah

alternatif baru yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pembelajaran.

Hal tersebut terkait dengan upaya meningkatkan semangat belajar para

siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara

lebih maksimal. Mayoritas siswa, guru dan masyarakat luas sudah memiliki

akun jejaring sosial, dan semestinya hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik

guna mendukung proses pembelajaran, sehingga siswa memiliki lebih banyak

variasi dalam proses pembelajaran. Banyak siswa dalam sehari log in ke akun

jejaring sosial mereka lebih dari sekali.

20
Hal tersebut cenderung membuat para siswa lupa waktu dalam penggunaan

situs jejaring sosial sehingga mengalihkan waktu yang seharusnya dapat

digunakan untuk belajar atau kesibukkan lain yang lebih bermanfaat. Jejaring

sosial yang sangat diminati para siswa selain lebih menarik, tentu saja lebih

mudah digunakan karena tidak hanya bisa diakses di kelas saat pelajaran

berlangsung, tetapi bisa dari mana saja bahkan melalui ponsel pribadi.

7. Tik Tok

TikTok menurut Kusuma (2020) merupakan salah satu aplikasi yang paling

terpopuler dan diminati di dunia. TikTok memungkinkan penggunanya membuat

video berdurasi 15 detik disertai musik, filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya.

Aplikasi ini diluncurkan oleh perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance

pertama kali meluncurkan aplikasi yang memiliki durasi pendek yang bernama

Douyin.

Hanya dalam waktu 1 tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna dan 1

miliar tayangan video setiap hari. Popularitas Douyin yang tinggi membuatnya

melakukan perluasan ke luar China dengan nama TikTok. Menurut laporan dari

Sensor Tower, aplikasi ini diunduh 700 juta kali sepanjang tahun 2019. Hal ini

membuat TikTok dapat mengungguli sebagian aplikasi yang berada dibawah

naungan Facebook Inc. aplikasi ini menempati peringkat ke dua setelah

Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar pengunduh.

Di Indonesia Pada tahun 2018 aplikasi ini dinobatkan sebagai aplikasi

terbaik di Play store yang dimiliki oleh Google. Tidak hanya itu, TikTok juga

menjadi kategori aplikasi paling menghibur (Imron, 2018). Pada Juli lalu

21
Aplikasi buatan China itu sempat diblokir oleh Kementrian Komunikasi dan

Informatika (Kominfo) di pertengahan 2018, alasannya karena adanya konten-

konten yang negatif, terutama bagi anak-anak. Pemblokiran pada aplikasi ini

hanya berlangung seminggu, mulai 3-10 Juli 2018.

Menurut Hariansyah (2018) Aplikasi ini banyak digemari oleh para remaja,

anak kecil, bahkan sampai pada orang dewasa yang merasa membutuhkan

hiburan. Konon aplikasi ini memiliki nama lain aplikasi “goblok”. Banyaknya

anak muda maupun dewasa yang membuat dan memposting video diberbagai

platform media sosialnya membuat tidak hanya aplikasi ini semakin popular

namun orang yang menggunakan aplikasi “goblok” ini ikut popular. TikTok

memiliki ciri khas sendiri. Video yang diunggah oleh TikTok memiliki

“watermark” berupa username yang membedakannya dengan aplikasi lainnya.

Kemudian Desmita (2010) menyatakan Aplikasi ini banyak digunakan

oleh berbagai macam orang dari segala umur tidak menutup kemungkinan

terdapat konten-konten yang mengandung unsur negatif di dalamnya. Adanya

konten-konten negatif tersebut tentunya dapat membahayakan untuk

perkembangan mental penggunanya yang rata-rata remaja yang berusia di bawah

18 tahun karena belum stabilnya dari segi pendirian maupun pemikiran.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa

dalam hal ini terdapat perkembangan baik itu secara fisik maupun mental.

Terdapat batasan usia yang umunya digunakan oleh ahli antara 12 sampai 21

tahun, dapat dikelompokkan antara lain, remaja awal memiliki rentang usia 12-

22
15 tahun, remaja pertengahan 15-18 tahun dan remaja akhir yang memiliki

rentang usia 18- 21 tahun.

8. Prestasi belajar

Evaluasi pembelajaran tentang pertumbuhan serta kemajuan partisipan didik

yang berkenaan dengan kemampuan bahan pelajaran yang disajikan kepada

partisipan didik dan nilai- nilai yang ada dalam kurikulum. Prestasi belajar bagi

Winkel yang dikutip Pratiwi (2015: 81) ialah“ Fakta keberhasilan yang sudah

dicapai oleh seorang”. Dengan demikian, prestasi belajar ialah“ Hasil maksimum

yang dicapai oleh seorang sehabis melaksanakan usaha- usaha belajar”.

Bagi Arif Gunarso dalam Istirani serta Inten pulungan (2017: 244)

melaporkan“ Prestasi belajar merupakan usaha optimal yang dicapai oleh

seorang sehabis melaksanakan usaha- usaha belajar”.

Bersumber pada penjelasan di atas bisa disimpulkan kalau prestasi belajar

merupakan hasil belajar yang dicapai seorang sehabis menjajaki aktivitas belajar

yang ditunjukkan dengan nilai yang berbentuk angka ataupun huruf dalam

periode waktu tertentu, dari pengukuran terhadap partisipan didik yang meliputi

aspek kognitif, afektif serta psikomotorik sehabis menjajaki proses pendidikan

yang diukur dengan memakai instrumen uji ataupun instrumen yang relevan.

Prestasi belajar ialah hasil dari proses belajar yang berbentuk pengetahuan

serta keahlian yang bisa diukur dengan uji. Uji yang dicoba dalam mengukur

prestasi belajar wajib cocok dengan penanda prestasi belajar.

Pada prinsipnya dalam mengungkapkan hasil dalam belajar seorang siswa

dilihat dari kondisi intrnal dan eksternal, seperti kondisi psikologis yang dapat

23
berubah karena adanya pengalaman dan proses belajar. Dalam proses belajar

juga di pengaruhi oleh beberapa faktor khusus yang dapat mengubah hasil

belajar, Namun dalam mengungkapkan hasil belajar ada yang bersifat intangible

(tidak dapat diraba atau diliat secara kasat mata). Oleh karena itu diperlukannya

ketelitian dalam melihat hasil belajar melalui perubahan tingkah laku yang

dianggap penting dalam mennetukan hasil belajar seorang siswa.

Menurut Muhibbin Syah (2013: 148) penanda yang dijadikan selaku tolok

ukur dalam melaporkan prestasi belajar partisipan didik ialah:

( 1). Dalam ranah kognitif, Seseorang bisa dilihat dari pengamatan, ingatan,

pemahaman, penerapan, analisa dan Sintesis.

( 2). Dalam ranah afektif, Seseorang dapat dilihat dari penerimaan, sambutan,

apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), dan karakterisasi,

(penghayatan).

( 3). Dalam ranah psikomotor, seseorang dapat dilihat dari keterampilan bergerak

dan bertindak, kecakapan ekspesi verbal dan non verbal.

9. Aplikasi TikTok Dan Prestasi Belajar

Dalam pemakaian TikTok ada 2 aspek ialah Aspek Internal serta Aspek

Eksternal. Aspek Internal semacam perasaan, perilaku serta ciri orang,

prasangka, kemauan ataupun harapan, atensi (fokus), proses belajar, kondisi

raga, nilai serta kebutuhan pula atensi, serta motivasi. Aspek eksternal semacam

latar balik keluarga, data yang diperoleh, pengetahuan serta kebutuhan dekat,

keseriusan, dimensi, keberlawanan, hal- hal baru serta sering di dengar ataupun

ketidak asingan sesuatu objek.

24
Aspek internal ialah aspek yang berasal dari dalam diri seorang semacam

perasaan. Bagi Ahmadi, (2010) perasaan yakni sesuatu kondisi kerohanian

ataupun kejadian kejiwaan yang kita natural dengan bahagia ataupun tidak

bahagia dalam ikatan dengan kejadian memahami serta bertabiat subjektif. Jadi

bagi Ahmadi, perasaan merupakan aspek internal yang pengaruhi pemakaian

aplikasi TikTok. Sebab baginya bila perasaan ataupun jiwa seorang tidak

menggemari ataupun tidak bahagia dengan pemakaian aplikasi TikTok ini hingga

seorang tersebut tidak hendak memakainya.

Dalam pemakaian aplikasi TikTok ini metode tiap orang buatnya berbeda,

dengan bermacam suasana perasaan mereka pula yang berbeda- beda. Bila

perasaan lagi bahagia tingkah nya dalam pembuatan aplikasi TikTok pula cocok

dengan perasaannya, demikian juga seballiknya. Sebab tingkah laku pada dikala

mereka memakai aplikasi TikTok ini meyakinkan suatu perasaan seseorang

penggunanya.

Aspek internal ialah aspek yang sangat mempengaruhi terhadap pemakaian

aplikasi TikTok. Aspek internal pula dapat dikatakan suatu proses belajar dalam

pemakaian media sosial tercantum pemakaian aplikasi TikTok. Jadi dalam

pemakaian media sosial semacam aplikasi TikTok tidak cuma buat hiburan

semata, namun dapat pula buat belajar berhubungan terhadap orangorang baru,

setelah itu pula pemakaian aplikasi TikTok bisa tingkatkan kreatifitas tiap orang.

Dilihat dari sisi negatif nya pula pemakaian aplikasi TikTok ini bisa membuat

tiap orang mempunyai rasa malas serta kurang ingat dengan seluruh pekerjaan

yang sepatutnya dia jalani.

25
Dalam aplikasi TikTok orang- orang mendapatkan data dari berbagi video

contohnya peristiwa yang bertabiat video semacam kapal tenggelam ataupun

dalam wujud rekaman yang lain dengan begitu kilat data peristiwa tersampaikan

kepada pengguna yang lain. Nasrullah berkata data jadi bukti diri media sosial

sebab media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi

konten, serta melaksanakan interaksi bersumber pada data. Jadi data merupakan

suatu yang sangat pula mempengaruhi terhadap pemakaian aplikasi TikTok.

Bila seorang tidak memperoleh data tentang TikTok bisa jadi saja mereka

tidak memahami aplikasi TikTok, apalagi hingga jadi penggunanya. Hingga dari

itu data dikatakan berarti sekali dalam pemakaian aplikasi TikTok. Pengaruh dari

media sosial yang ialah bagian dari media data salah satunya merupakan bisa

pengaruhi pengetahuan seorang. Jadi dengan data pula seorang dapat terbawa-

bawa pengetahuannya menimpa media sosial semacam TikTok.

C. Kerangka Berfikir

Riset ini dicoba pada Sekolah SMAN 5 Bone Kabupaten Bone, ada pula

tujuannya guna buat menganalisis Pengaruh Media Sosial Tiktok terhadap

Prestasi Siswa.

Sebab kita tau nyaris segala siswa spesialnya di SMAN 5 Bone ini memiliki

Media Sosial. Salah satu media sosial yang lagi tren pada dikala ini ialah Media

sosial TikTok, yang dimana pada aplikasi ini ada konten- konten vidio yang

bermacam berbagai yang menarik atensi siswa- siswi serta membuat siswa

berkreasi dengan memakai aplikasi TikTok.

26
Tetapi hadirnya aplikasi ini banyak membagikan akibat spesialnya

membagikan akibat yang kurang baik disebabkan sejak aplikasi TikTok ini

terdapat mayoritas siswa yang telah kecanduan hingga kurang ingat waktu

spesialnya waktu belajar sehingga menyebabkan menururnnya prestasi pada

mereka.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka peneliti menyusun

bagan kerangka pikir penelitian , sebagaimana yang terlihat pada gambar 1:

Gambar 1

Kerangka Pikir Penelitian


Siswa SMAN 5 Bone

Komunikasi Efektif Dalam Media Indikator Prestasi Belajar


Sosial TikTok Menurut Sutardji Menurut
(2016: 10-11) Muhibbin Syah (2013:148)
1. Pemahaman
2. Kesenangan 1.Rana kognetif
3. Pengaruh pada sikap 2.Rana afektif
4. Hubungan yang makin baik 3.Rana psikomotor
5. Tindakan

Dampak Penggunaan TikTok

D. Hipotesisi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan

kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul.

Adapun Hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

27
a. Ho : Media sosial TikTok berpengaruh positif_terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone?

b. Ha : Media sosial TikTok tidak berpengaruh positif terhadap prestasi

siswa SMAN 5 Bone?

E. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2013: 38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas( X), merupakan variabel yang pengaruhi ataupun yang jadi

karena pergantian ataupun munculnya variabel terikat Sugiyono,( 2013).

Dalam penelitian ini yang jadi variabel bebas merupakan Media sosial TikTok,

Selaku penanda dalam variabel tersebut merupakan:

a. Menganalisis seberapa besar Pemakaian media sosial TikTok terhadap siswa

SMAN 5 Bone

b. Frequensi para siswa dalam menyaksikan vidio- vidio di TikTok

c. Itensitas dalam pemakaian media sosial TikTok untuk siswa SMAN 5 bone.

2. Variabel Terikat( Y), ialah variabel yang di mempengaruhi ataupun yang jadi

akibat, sebab terdapatnya variabel leluasa Sugiyono,( 2013). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikat merupakan Prestasi Belajar Siswa SMAN 5

Bone. Ada pula penanda yang jadi dimensi merupakan:

a. Menyusutnya prestasi belajar siswa akibat pemakaian aplikasi TikTok

b. Hadirnya rasa malas yang terjalin dalam diri siswa akibat kecanduan

menyaksikan vidio di TikTok.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama

1(satu) bulan, mulai dari tanggal 03 Januari sampai dengan 03 Februari 2022.

Lokasi penelitian ini berada pada Sekolah SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena pada sekolah

SMAN 5 Bone ini merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada khususnya

di kecamatan Lappariaja.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif sedangkan Tipe penelitian ini

menggunakan korelasional. Sebagaimana dijelaskan Azwar (2010: 5) penelitian

dengan menggunakan Pendekatan Kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang

menekankan analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan

metode statistika.

Metode penelitian yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini adalah

metode penelitian Kuantitatif Korelasional. Menurut Azwar (2010: 8-9)

penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada

suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

berdasarkan koefisien korelasi. Dari Penelitian ini dapat memperoleh informasi

mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya efek

variabel satu terhadap variabel yang lain.

29
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui suatu

kriteria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang

ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang

akan digunakan sebagai penelitian adalah semua siswa kelas XII SMAN 5 Bone

Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari

sepuluh kelas.

Tabel 3
NO KELAS PEREMPUAN LAKI-LAKI JUMLAH
1. XII IPA 1 32 3 35
2. XII IPA 2 18 15 35
3. XII IPA 3 17 15 32
4. XII IPA 4 22 10 32
5. XII IPA 5 21 12 33
6. XII IPA 6 18 16 34
7. XII IPA 7 20 13 33
8. XII IPS 1 13 19 32
9. XII IPS 2 12 18 30
10 XII IPS 3 12 17 29
TOTAL 325

Jumlah Siswa-Siswi Kelas XII SMAN 5 Bone Tahun ajaran 2021/2022

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang

ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011: 81) “Sampel adalah bagian

30
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga

sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan

sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-

pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan sampel ini penulis

menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono (2011:84) menjelaskan

bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar memudahkan penelitian,

penulis menetapkan sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini.

Rumus pengambilan sampel menggunakan Rumus SLOVIN:


𝑁
n=1+𝑁𝑒 2
n: Ukuran sampel
N: Ukuran Populasi
e: persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat di tolerir atau diinginkan, misalnya 2%
maka hasilnya:
325
n =1+325(0,052)
325
n= 1+325(0,0025)
325
n= 1+0,8125
325
n= 1,8125
n= 179
Maka jumlah Populasinya yaitu:325

Jumlah sampel:179

31
D. Teknik Pengumpilan Data

1. Data Primer.

Menurut Sugiyono (2017) data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara:

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap Perusahaan dimana

pengamatan terbatas pada pokok permasalahan sehingga perhatian lebih fokus

kepada data (riil) dan relevan.

b. Menyebar Kuesioner, yaitu membagikan berupa pertanyaan dengan

jawaban mengacu pada skala likert.

c. Studi Kepustakaan, yaitu kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan

judul penelitian dengan mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan

judul penelitian, buku serta jurnal yang relevan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

media perantara yang diperoleh dan dicatat pihak lain. Menurut Sugiyono (2017)

“Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung yang memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau dokumen”. Data sekunder

dalam penelitian ini antara lain mencakup data historis perusahaan, lingkungan

kerja non fisik, komunikasi dan jumlah karyawan perusahaan.

32
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Penentuan Skor

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka

memperoleh temuan hasil penelitian. Jenis skala yang digunakan setiap variabel

dalam penelitian ini, secara keseluruhan menggunakan skala likert untuk menilai

jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden (Sugiyono, 2014 : 94).

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4
Penentuan Skor Penelitian
NO Alternatif Jawaban Keterangan
1 SS (sangat setuju)/SP (sangat paham)/SB 5
(sangat berpengaruh)
2 S (setuju)/P (paham) 4
3 KS (kurang setuju) 3
4 TS (tidak setuju) 2
5 STS (sangat tidak setuju) 1
Sumber : Sugiyono, (2014 : 94)

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari

masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka

terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara berikut :

Berikut adalah proses menganalisis data pada penelitian ini :

33
a. Melakukan penyebaran kuesioner pada responden yang telah

ditentukan.

b. Mengambil jawaban koesioner dari responden.

c. Mengelompokkan data berdasarkan responden.

d. Data dari hasil kuesioner yang telah diisi responden, kemudian

ditabulasikan dalam bentuk data kuantitatif.

e. Jawaban dalam tiap responden disajikan dalam tabel distribusi

2. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,

minimum (Ghozali, 2011). Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan

gambaran dari nilai rata-rata, maksimum, minimum dan standar deviasi dari

variabel penelitian, yaitu Komunikasi Efektif dalam Media Sosial TikTok (X)

dan Prestasi belajar (Y) yang merupakan interpretasi dari Pengaruh TikTok

terhadap Prestasi Siswa SMA di kabupaten bone.

3. Uji Validitas dan Reabilitas

a. UJi Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisoner

tersebut (Ghozali 2011:34). Dengan demikian tujuan uji validitas ialah

untuk mengukur apakah pertanyaan yang telah disusun dalam kuesioner

benar-benar dapat mengukur_apa yang hendak kita ukur.

34
Menguji validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program

statistik, dengan kategori sebagai berikut :

1) Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel, maka butir pertanyaan

tersebut valid.

2) Jika rhitung negatif atau rhitung< rtabel, maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.


Nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k,
dimana :
n = Jumlah responden
k = merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variable
b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang

sama. Untuk melihat reabilitas masing-masing sarana penelitian yang

digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu

instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6

(Ghozali, 2011: 35). Langkah-langkah melakukan uji reabilitas terhadap

suatu konstruk variabel sama dengan menggunakan uji validitas. Output

aplikasi SPSS untuk uji reabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama

dengan hasil uji validitas.

35
4. Uji Asumsi Klasik

Pengujian kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih

dahulu melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian, terdiri

dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji

heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan histogram,

pendekatan normal plot dan pendekatan Kolmogorov – Smirnov.

Pendekatan histogram menguji normalitas dengan kurva yang

memiliki ciri-ciri cenderung untuk berbentuk lonceng (bel shaped).

Metode ini adalah dengan melihat bentuk satu garis lurus diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang mendeskripsikan data akan

mengikuti garis diagonalnya.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan

adanya korelasi diantara variabel independen. Jika ada korelasi terkait

variabel independen dalam satu model maka akan mengakibatkan terjadinya

korelasi yang sangat kuat antar satu variabel independen dengan variabel

independen yang lainnya. Untuk menemukan ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam regresi dapat dilihat dari tolerance value dan

variance inflation factor (VIF). Apabila mempunyai tolerance value >

36
0,10 dan nilai VIF < 10 maka suatu model regresi yang bebas dari masalah

multikolinearitas. Apabila mempunyai tolerance value < 0,10 dannilai VIF

>10 maka suatu model regresi mengalami masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi

kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk menguji ada tidaknya heterokedasitas pada penelitian ini dapat

digunakan grafik plot (scatterplot) dimana nilai prediksi variabel dependen

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila grafik yang ditunjukkan

dengan titik-titik tersebut memgambarkan suatu pola tertentu, maka telah

terjadi heterokedasitas dan apabila tidak ada pola yang jelas serta tersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedasitas.

5. Analisis Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau

menguji pengaruh satu variabel bebas atau variabel independen terhadap

variabel terikat atau variabel dependen. Jika skor variabel bebas

diketahui, maka skor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya..

Persamaan regresi linear yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

Y = a+bX
Dimana :

37
Keterangan :
Y = Prestasi Belajar
a = Konstanta
b = Koefesien regresi
X = Komunikasi Efektif dalam Media Sosial TikTok

6. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial (uji t) berfungsi untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen. Adapun yang menjadi ketentuannya yaitu :

1) Jika thitung > ttabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi (Sig. < 0,05), maka variabel independen secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika thitung < ttabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat

signifikansi (Sig. > 0,05), maka variabel independen secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f)

Uji signifikansi simultan (uji f) bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen (Ghozali,

2011). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yaitu Kinerja manajerial secara simultan

(bersama). Ketentuan yang digunakan yaitu:

38
1) Jika F hitung< F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat

signifikansi (Sig.>0,05), maka variabel independen secara simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika F hitung> F Tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi (Sig.< 0,05), maka variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variable-variabel dependen.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011). Misalkan R2 menunjukkan angka 0,65 maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini variabel independen

mempengaruhi variabel dependen sebesar 65% sedangkan sisanya sebesar

35% dipengaruhi oleh variabel lain.

39
F. PENGUJIAN KEABSAHAN DATA

Menurut Sugiyono (2017) uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya

ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif,

kriteria utama terhadap data hasil penelitian-penelitian adalah valid, reliabel, dan

obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan

demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar dua yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

penelitian. Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain

penelitian dengan hasil yang di capai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan

dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau

diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.

Dalam hal reliabilitas, Sugiyono (2017) menyatakan bahwa reliabilitas

berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam

pandangan positivistik (Kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua

atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau

sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak

berbeda. Sedangkan obyektifitas berkenaan dengan “derajat kesepakatan” atau

“interpersonal agreement” antar banyak orang terhadap suatu data. Obyek

disini lawannya subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun

belum tentu valid.

41
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab IV ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan dari data yang berkaitan dengan fokus penelitian, sebagai tidak lanjut

dari hasil pengumpulan data. Sebelum mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan, maka terlebih dahulu peneliti akan menguraikan secara singkat

tentang gambaran Sekolah Pada SMAN 5 Bone Kecamaran Lappariaja Kabupaten

Bone, yang menjadi tempat atau lokasi penelitian.

1. Sejarah Sekolah SMAN 5 Bone

Sekolah menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bone, Kabupaten Bone, Walaupun

berada sekitar 60 kilometer dari ibukota Kabupaten Bone, Watampone, tetapi soal

prestasi sekolah ini tidak mau kalah. Sederet prestasi pun telah diraihnya. Salah

satunya, meraih sejumlah juara dalam jambore Patroli Keamanan sekolah (PKS)

tingkat Kabupaten Bone yang digelar belum lama ini.

Selain itu, sekolah yang berada di jalan poros Bone-Makassar ini, setiap

tahunnya ada perwakilan siswa yang menjadi Pasukan Pengibaran Bendera

(Pakibra) tingkat Kabupaten Bone pada perayaan HUT RI setiap 17 Agustus. Di

tahun ini, dua siswa dari sekolah ini sedang dikarantina dan mengikuti latihan

Paskibra.

Tak hanya itu, walaupun berada jauh dari Ibukota Kabupaten Bone ini,

Sekolah yang terletak di Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja ini menjadi

sekolah favorit, bahkan sejumlah siswanya berasal dari Kecamatan tetangga.

42
Sekolah ini berdiri sejak 1983 yang lalu dan didukung oleh beberapa bidang

Ekstrakulikuler diantaranya Kepramukaan, Palang Merah Remaja(PMR), PKS,

Sanggar Seni, maupun Osis SMAN 5 Bone.

Sejak berdirinya hingga saat ini, telah dipimpin oleh 6 kepala sekolah, yaitu

HM Amin Latief, Patandjengi, Muh Idris, Andi harun Rasyid, Alimin, dan

Mastan. Terdapat 30 ruang kelas bagi siswa di sekolah ini, yang terdiri dari 10

ruang kelas bagi X, sedangkan kelas XI sebanyak 10 ruangan kelas, dan sebanyak

10 ruang kelas bagi siswa kelas XII.

Humas SMA Negeri 5 Bone, menjelaskan, sekolah ini beberapa kali

mengutus sisanya untuk mengikuti perlombaan baik yang bersifat akademik

maupun non akademik di tingkat kabipaten hingga provinsi.

2. Visi dan Misi Sekolah UPT SMA Negeri 5 Bone

A. Visi

(1) Bekerja keras dan ikhlas

(2) Berbudi pekerti Luhur

(3) Berjiwa Sosial

(4) Berbudaya sehat

(5) Berbudaya lingkungan

B. Misi

(1) Meningkatkan prestasi akademik serta ekstrakulikuler siswa

(2) Menumbuhkan kembang teknologi informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran dan pengolaan administrasi sekolah.

43
(3) Menumbuh kembangkan profesionalisme guru dan tenaga kerja

kependidikan

(4) Meningkatkan kegiatan pembelajaran aktif, kreatif,inovatif dan

menyenangkan yang berwawasan lingkungan.

(5) Menumbuh kembangkan budaya warga sekolah dalam upaya

perlindungan lingkungan

(6) Menumbuh kembangkan partisipasi masyakat lingkungan dalam

upaya pelestarian lingkungan sekolah

(7) Meningkatkan pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup,

serta budaya hidup sehat

(8) Membina dan melaksakan pengamalan agama.

3. Struktural Organisasi UPT SMA Negeri 5 Bone

KKEPALA SEKOLAH
Drs. H. MASTAN, M.Pd.
NIP. 19680808 199412 1 004

WAKIL KEPALA SEKOLAH

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

GURU PERPUSTAKAAN

Gambar 2

44
B. Analisis Data

1. Gambaran Umum Responden

Pada bagian ini akan dibahas mengenai gambaran umum responden

yang berdasarkan jenis kelamin, usia dan seberapa lama penggunaan TikTok

yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada Siswa(i) SMAN 5 Bone

terkhusus pada kelas VII dengan jumlah responden 179 orang. Karakteristik

responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna untuk menggambarkan

keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

untuk memahami hasil-hasil penelitian

a. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis kelamin pria dan wanita responden yang merupakan siswa(i)

SMAN 5 Bone yang jumlahnya lebih banyak wamita dibanding dengan pria.

Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 5
Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Frekuensi Presentase

Pria 62 34,6%

Wanita 117 65,4%


Jumlah 179 100%

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah

responden paling banyak adalah wanita sebanyak 117 responden (65,4%)

dan responden pria sebanyak 62 responden (34,6%). Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden yang menggunakan aplikasi TikTok adalah

wanita.

45
b. Identitas Responden Menurut Usia

Tabel 6
Usia Responden
Usia Frekuensi Presentase
16 8 4,5%
17 128 71,5%
18 43 24%
Jumlah 179 100%
Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah

responden yang terkumpul berdasarkan usianya adalah berusia 16 tahun

sebanyak 8 responden (4,5%), usia 17 tahun sebanyak 128 responden

(71,5%), usia 18 tahun sebanyak 43 responden (24%). Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menggunakan aplikasi

TikTok adalah berusia 17 tahun.

c. Identitas Responden Menurut lama Menggunakan TikTok

Tabel 7
Lama Menggunnakan TikTok
Tahun Frekuensi Presentase
1-2 95 53,1%
3-4 66 36,9%
5-6 18 10%
Jumlah 179 100%
Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah

responden yang terkumpul berdasarkan lamanya menggunakan TikTok

adalah 1-2 tahun sebanyak 95 responden (53,1%), 3-4 tahun sebanyak 66

46
responden (36,9%), 5-6 tahun sebanyak 18 responden (10%). Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan aplikasi TikTok

selama 1-2 tahun.

C. Hasil Penelitian

1. Gambaran Distribusi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden sebelum mengalami pengolahan data,

penulis akan menyampaikan hasil distribusi jawaban responden berdasarkan

pembagiannya yaitu, berdasarkan Komunikasi efektif dalam media sosial

TikTok (Variabel X), dan Prestasi belajar (Variabel Y).

a. Varibel Komunikasi Efektif dalam Media Sosial TikTok (X)

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator pemahaman

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8
Distribusi Jawaban Responden Indikator Pemahaman
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
PEMAHAMAN
X.1 18 10,1% 91 50,8% 61 34,1% 6 34% 3 1,7% 652
X.2 31 17,3% 90 50,3% 43 24% 13 7,3% 2 1,1% 672
X.3 20 11,2% 73 40,8% 66 36,9% 16 8,9% 4 2,2% 626

SKOR AKTUAL 1950


SKOR IDEAL 5 x 3 x 179 2685

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden menjawab

setuju merupakan hasil terbanyak, dimana terdapat pada item 1, yaitu tentang

adanya aplikasi TikTok membuat pemahaman lebih meningkat dibandingkan

dengan aplikasi lainnya sebesar 91 responden atau 50,8%. Jadi dapat dikatakan

47
bahwa siswa(i) SMAN 5 Bone setuju jika aplikasi TikTok membuat pemahaman

lebih meningkat dibandingkan dengan aplikasi lainnya.

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh TikTok terhadap prestasi

siswa(i) SMAN 5 Bone dibuatlah pengkategorian untuk indikator pemahaman.

Pengkategorian tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju, setuju,

kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator

pemahaman adalah 3 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah

responden) = 537 dan skor tertinggi adalah 3 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor

tertinggi) x 179 (jumlah responden) = 2685. Jadi intervalnya adalah total range

yaitu 2148 (skor tertinggi – skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai

skor yaitu 5 (jumlah nilai skor) hasilnya adalah 430. Pengkategorian dapat dilihat

pada gambar tersebut:

Gambar 3
Pengkategorian Indikator Pemahaman
537 967 1397 1827 1950 2257 2685

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator pemahaman yaitu sebesar 1950. Jika kita lihat

pada pengkategorian diatas skor total sebesar 1950 berada dikategori setuju.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone

pada pemahaman masuk dalam kategori setuju.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator Kesenangan dapat

dilihat pada tabel berikut:

48
Tabel 9
Distribusi Jawaban Responden Indikator Kesenangan
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
KESENANGAN
X.4 37 20,7% 70 39,1% 49 27,4% 16 8,9% 7 3,9% 651
X.5 62 34,6% 75 41,9% 33 18,4% 4 2,2% 5 2,8% 722
X.6 55 30,7% 90 50,3% 25 14% 5 2,8% 4 2,2% 724

SKOR AKTUAL 2097


SKOR IDEAL 5 x 3 x 179 2685

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

berpengaruh merupakan hasil terbanyak yaitu terdapat pada item 6, dimana

menyatakan jika menonton konten yang ada pada aplikasi TikTok dapat

menimbulkan suasana yang menyenangkan sebesar 90 responden atau 50,3%. Jadi

dapat dikatakan bahwa siswa(i) SMAN 5 Bone merasa terpengaruh jika menonton

konten yang ada pada aplikasi TikTok dapat menimbulkan suasana yang

menyenangkan.

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh TikTok terhadap prestasi

siswa(i) SMAN 5 Bone dibuatlah pengkategorian untuk indikator kesenangan.

Pengkategorian tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat berpengaruh,

berpengaruh, kurang berpengaruh, tidak berpengaruh, sangat tidak berpengaruh.

Skor terendah untuk indikator kesenangan adalah 3 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai

skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 537 dan skor tertinggi adalah 3

(jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179 (jumlah responden) = 2685.

Jadi intervalnya adalah total range yaitu 2148 (skor tertinggi – skor terendah) lalu

49
dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 (jumlah nilai skor) hasilnya adalah

430. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar tersebut:

Gambar 4
Pengkategorian Indikator Kesenangan
537 967 1397 1827 2097 2257 2685

STB TB KB B SB

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator kesenangan yaitu sebesar 2097. Jika kita lihat

pada pengkategorian diatas skor total sebesar 2097 berada dikategori berpengaruh.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone

pada indikator kesenangan masuk dalam kategori berpengaruh.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator Pengaruh pada sikap

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10
Distribusi Jawaban Responden Indikator Pengaruh Pada Sikap
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
PENGARUH PADA SIKAP
X.7 18 10,1% 51 28,5% 81 45,3% 25 14% 4 2,2% 591
X.8 8 4,5% 47 26,3% 95 53,1% 21 11,7% 8 4,5% 563
X.9 13 7,3% 61 34,1% 80 44,7% 12 6,7% 13 7,3% 586

SKOR AKTUAL 1740


SKOR IDEAL 5 x 3 x 179 2685

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden menjawab

kurang berpengaruh merupakan hasil terbanyak yakni terdapat pada item 8, yaitu

jika bermain TikTok dengan orang lain kemudian terjadi perubahan perilaku maka

50
komunikasi akan efektif, sebesar 95 responden atau 53,1%. Jadi dapat dikatakan

bahwa siswa(i) SMAN 5 Bone merasa kurang berpengaruh jika bermain TikTok

dengan orang lain kemudian terjadi perubahan perilaku maka komunikasi akan

efektif.

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh TikTok terhadap prestasi

siswa(i) SMAN 5 Bone dibuatlah pengkategorian untuk indikator pengaruh pada

sikap. Pengkategorian tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat

berpengaruh, berpengaruh, kurang berpengaruh, tidak berpengaruh, sangat tidak

berpengaruh. Skor terendah untuk indikator pengaruh pada sikap adalah 3 (jumlah

pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 537 dan skor

tertinggi adalah 3 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179 (jumlah

responden) = 2685. Jadi intervalnya adalah total range yaitu 2148 (skor tertinggi –

skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 (jumlah nilai

skor) hasilnya adalah 430. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar tersebut:

Gambar 5
Pengkategorian Indikator Pengaruh Pada Sikap
537 967 1397 1740 1827 2257 2685

STB TB KB B SB

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator pengaruh pada sikap yaitu sebesar 1740. Jika kita

lihat pada pengkategorian diatas skor total sebesar 1740 berada dikategori kurang

berpengaruh. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i)

51
SMAN 5 Bone pada indikator pengaruh pada sikap masuk dalam kategori kurang

berpengaruh.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator hubungan yang baik

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11
Distribusi Jawaban Responden Indikator Hubungan yang makin Baik
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
HUBUNGAN YANG MAKIN BAIK
X.10 22 12,3% 84 46,9% 65 36,3% 7 3,9% 1 0,6% 656
X.11 41 22,9% 74 41,3% 48 26,8% 10 5,6% 6 3,4% 671
X.12 51 28,5% 72 40,2% 41 22,9% 11 6,1% 4 2,2% 692

SKOR AKTUAL 2019


SKOR IDEAL 5 x 3 x 179 2685

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden menjawab

setuju. Dimana hasil terbanyak setuju terdapat pada item 10, yaitu tanpa disadari

dengan menggunakan TikTok akan meningkatkan hubungan interpersonal, sebesar

84 responden atau 46,9%. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa(i) SMAN 5 Bone

setuju jika dengan menggunakan TikTok akan meningkatkan hubungan

interpersonal.

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh TikTok terhadap prestasi

siswa(i) SMAN 5 Bone dibuatlah pengkategorian untuk indikatorhubungan yang

baik. Pengkategorian tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju,

setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor terendah untuk

indikator hubungan yang baik adalah 3 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor

terendah) x 179 (jumlah responden) = 537 dan skor tertinggi adalah 3 (jumlah

52
pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179 (jumlah responden) = 2685. Jadi

intervalnya adalah total range yaitu 2148 (skor tertinggi – skor terendah) lalu

dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 (jumlah nilai skor) hasilnya adalah

430. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar tersebut:


Gambar 6
Pengkategorian Indikator Hubungan yang Makin Baik
537 967 1397 1827 2019 2257 2685

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator hubungan yang baik yaitu sebesar 2019. Jika kita

lihat pada pengkategorian diatas skor total sebesar 2019 berada dikategori setuju.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone

pada indikator hubungan yang baik masuk dalam kategori setuju.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator tindakan dapat dilihat


pada tabel berikut:
Tabel 12
Distribusi Jawaban Responden Indikator Tindakan
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
TINDAKAN
X 13 65 36,3% 76 42,5% 25 14% 8 4,5% 5 2,8% 725
X 14 65 36,3% 83 46,4% 24 13,4% 5 2,8% 2 1,1% 741
X 15 76 42,5% 79 44,1% 18 10,1% 2 1,1% 4 2,2% 758
X 16 73 40,8% 76 42,5% 24 13,4% 3 1,7% 3 1,7% 750
X 17 54 30,2% 68 38% 48 26,8% 6 3,4% 3 1,7% 701
X 18 66 36,9% 66 36,9% 39 21,8% 3 1,7% 5 2,8% 722
SKOR AKTUAL 4397
SKOR IDEAL 5×6×179 5370
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden menjawab

setuju. Dimana hasil terbanyak setuju terdapat pada item 14, yaitu Salah satu

media sosial yang di gemari dan membuat pengaruh terhadap seseorang pada saat

53
ini yaitu TikTok, sebesar 83 responden atau 46,4%. Jadi dapat dikatakan bahwa

siswa(i) SMAN 5 Bone setuju jika Salah satu media sosial yang di gemari dan

membuat pengaruh terhadap seseorang pada saat ini yaitu TikTok .

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh TikTok terhadap prestasi

siswa(i) SMAN 5 Bone dibuatlah pengkategorian untuk indikator tindakan.

Pengkategorian tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju, setuju,

kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator

tindakan adalah 6 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah

responden) = 1074 dan skor tertinggi adalah 6 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor

tertinggi) x 179 (jumlah responden) = 5370. Jadi intervalnya adalah total range

yaitu 4296 (skor tertinggi – skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai

skor yaitu 5 (jumlah nilai skor) hasilnya adalah 860. Pengkategorian dapat dilihat

pada gambar tersebut:


Gambar 7
Pengkategorian Indikator Tindakan
860 1720 2580 3440 4296 4300 5370

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator tindakan yaitu sebesar 4296. Jika kita lihat pada

pengkategorian diatas skor total sebesar 4296 berada dikategori setuju. Sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone pada

indikator tindakan masuk dalam kategori setuju.

Pengkategorian distribusi jawaban responden variabel Komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok sebagai berikut:

54
Tabel 13
Distribusi Jawaban Responden mengenai Variabel Komunikasi Efektif
Dalam Media Sosial TikTok
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
PEMAHAMAN
X.1 18 10,1% 91 50,8% 61 34,1% 6 34% 3 1,7% 652
X.2 31 17,3% 90 50,3% 43 24% 13 7,3% 2 1,1% 672
X.3 20 11,2% 73 40,8% 66 36,9% 16 8,9% 4 2,2% 626
KESENANGAN
X.4 37 20,7% 70 39,1% 49 27,4% 16 8,9% 7 3,9% 651
X.5 62 34,6% 75 41,9% 33 18,4% 4 2,2% 5 2,8% 722
X.6 55 30,7% 90 50,3% 25 14% 5 2,8% 4 2,2% 724
PENGARUH PADA SIKAP
X.7 18 10,1% 51 28,5% 81 45,3% 25 14% 4 2,2% 591
X.8 8 4,5% 47 26,3% 95 53,1% 21 11,7% 8 4,5% 563
X.9 13 7,3% 61 34,1% 80 44,7% 12 6,7% 13 7,3% 586
HUBUNGAN YANG BAIK
X.10 22 12,3% 84 46,9% 65 36,3% 7 3,9% 1 0,6% 656
X.11 41 22,9% 74 41,3% 48 26,8% 10 5,6% 6 3,4% 671
X.12 51 28,5% 72 40,2% 41 22,9% 11 6,1% 4 2,2% 692
TINDAKAN
X.13 65 36,3% 76 42,5% 25 14% 8 4,5% 5 2,8% 725
X.14 65 36,3% 83 46,4% 24 13,4% 5 2,8% 2 1,1% 741
X.15 76 42,5% 79 44,1% 18 10,1% 2 1,1% 4 2,2% 758
X.16 73 40,8% 76 42,5% 24 13,4% 3 1,7% 3 1,7% 750
X.17 54 30,2% 68 38% 48 26,8% 6 3,4% 3 1,7% 701
X.18 66 36,9% 66 36,9% 39 21,8% 3 1,7% 5 2,8% 722
TOTAL SKOR 12.203
RATA-RATA 678
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan dari hasil peneltian pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan lappariaja Kabupaten bone dibuatlah pengkategorian

untuk variabel komunikasi efektif dalam media sosial TikTok, skor terendah untuk

variabel komunikasi digital adalah 18 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor

terendah) x 179 (jumlah responden) = 3222 dan skor tertinggi adalah 18 (jumlah

pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179 (jumlah responden) = 16110. Jadi

intervalnya adalah total range yaitu 12888 (skor tertinggi – skor terendah) lalu

dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 (jumlah nilai skor) hasilnya adalah

2578. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar tersebut:

55
Gambar 8
Pengkategorian Variabel Komunikasi efektif Dalam Media Sosial TikTok
3222 5800 8378 10956 12203 13534 16110

STS TS KS S SS

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari variabel komunikasi efektif dalam media sosial TikTok

yaitu sebesar 12203. Jika kita lihat pada pengkategorian diatas skor total

sebesar 12203 berada dikategori setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa tanggapan Siswa(i) SMAN 5 Bone pada variabel komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok masuk dalam kategori setuju.

b. Variabel Prestasi Belajar(Y)

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator Rana kognetif

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14
Distribusi Jawaban Responden Indikator Rana Kognetif
Jawaban Responden
Y SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
RANA KOGNETIF
Y.1 23 12,8% 69 38,5% 68 38% 17 9,5% 2 1,1% 631
Y.2 57 31,8% 88 49,2% 24 13,4% 4 2,2% 6 3,4% 723
Y.3 21 11,7% 71 39,7% 65 36,3% 18 10,1% 4 2,2% 624
Y.4 21 11,7 60 33,5% 72 40,2% 20 11,2% 6 3,4% 607
Y.5 23 12,8% 45 25,1% 91 50,8% 16 8,9% 4 2,2% 604
SKOR AKTUAL 3189
SKOR IDEAL 5×5×179 4475
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa dominan responden

menjawab kurang setuju. Dimana hasil terbanyak kurang setuju terdapat pada

item 5, yaitu tentang TikTok dapat memberikan semangat belajar yang tinggi

sebesar 91 responden atau 50,8%. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa(i) SMAN 5

56
Bone kurang setuju jika TikTok dapat memberikan seseorang semangat belajar

yang tinggi.

Berdasarkan dari hasil peneltian pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone dibuatlah pengkategorian

untuk indikator rana kognetif menggunakan Pengkategorian tersebut dibagi

menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat

tidak setuju. Skor terendah untuk indikator keinginan menggunakan adalah

5(jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 895

dan skor tertinggi adalah 5 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179

(jumlah responden) = 4475. Jadi intervalnya adalah total range yaitu 3580 (skor

tertinggi – skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5

(jumlah nilai skor) hasilnya adalah 716. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar

tersebut:
Gambar 9
Pengkategorian Indikator Rana Kognetif
895 1607 2319 3189 3031 3743 4475

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator rana kognetif yaitu sebesar 3189. Jika kita lihat

pada pengkategorian diatas skor total sebesar 3189 berada dikategori kurang

setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5

Bone pada Rana kognetif masuk dalam kategori kurang setuju.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator Rana afektif

dapat dilihat pada tabel berikut:

57
Tabel 15
Distribusi Jawaban Responden Indikator Rana Afektif
Jawaban Responden
Y SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
RANA AFEKTIF
Y.6 60 33,5% 86 48% 27 15,1% 5 2,8% 1 0,6% 736
Y.7 42 23,5% 73 40,8% 52 29,1% 8 4,5% 4 2,2% 678
Y.8 25 14% 44 24,6% 78 43,6% 24 13,4% 8 4,5% 591
Y.9 65 36,3% 78 43,6% 32 17,9% 2 1,1% 2 1,1% 739
Y.10 30 16,8% 60 33,5% 69 38,5% 14 7,8% 6 3,4% 631
SKOR AKTUAL 3375
SKOR IDEAL 5×5×179 4475
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa dominan responden

menjawab setuju. Dimana hasil terbanyak kurang setuju terdapat pada item 6,

yaitu tentang anda sangat tertarik dengan aplikasi TikTok sebesar 86 responden

atau 48%. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa(i) SMAN 5 Bone setuju apabila anda

sangat tertarik dengan aplikasi TikTok.

Berdasarkan dari hasil peneltian pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone dibuatlah pengkategorian

untuk indikator rana afektif menggunakan Pengkategorian tersebut dibagi menjadi

5 kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak

setuju. Skor terendah untuk indikator keinginan menggunakan adalah 5(jumlah

pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 895 dan skor

tertinggi adalah 5 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179 (jumlah

responden) = 4475. Jadi intervalnya adalah total range yaitu 3580 (skor tertinggi –

skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 (jumlah nilai

skor) hasilnya adalah 716. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar tersebut.

58
Gambar 10
Pengkategorian Indikator Rana Afektif
895 1607 2319 3031 3375 3743 4475

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator rana afektif yaitu sebesar 3375. Jika kita lihat

pada pengkategorian diatas skor total sebesar 3375 berada dikategori setuju.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone

pada Rana afektif masuk dalam kategori setuju.

Distribusi jawaban responden berdasarkan indikator Rana psikomotor

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16
Distribusi Jawaban Responden Indikator Rana Psikomotor
Jawaban Responden
Y SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
RANA PSIKOMOTOR
Y.11 18 10,1% 39 21,8% 55 30,7% 31 17,3% 36 20,1% 509
Y.12 15 8,4% 32 17,9% 65 36,3% 34 19% 33 18,4% 499
Y.13 24 13,4% 73 40,8% 52 29,1% 11 6,1% 19 10,6% 609
Y.14 25 14% 70 39,1% 62 34,6% 14 7,8% 8 4,5% 627
Y.15 25 14% 51 28,5% 64 35,8% 21 11,7% 18 10,1% 581
SKOR AKTUAL 2825
SKOR IDEAL 5×5×179 4475
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa dominan responden

menjawab setuju. Dimana hasil terbanyak kurang setuju terdapat pada item 13,

yaitu dengan membuat konten vidio TikTok dapat membuat anda lebih kreatif.

sebesar 73 responden atau 40,8%. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa(i) SMAN 5

Bone setuju apabila dengan membuat konten vidio TikTok dapat membuat anda

lebih kreatif.

59
Berdasarkan dari hasil peneltian pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone dibuatlah pengkategorian

untuk indikator rana psikomotor menggunakan Pengkategorian tersebut dibagi

menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat

tidak setuju. Skor terendah untuk indikator keinginan menggunakan adalah

5(jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 895

dan skor tertinggi adalah 5 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179

(jumlah responden) = 4475. Jadi intervalnya adalah total range yaitu 3580 (skor

tertinggi – skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5

(jumlah nilai skor) hasilnya adalah 716. Pengkategorian dapat dilihat pada gambar

tersebut:

Gambar 11
Pengkategorian Indikator Rana Psikomotor
895 1607 2319 2825 3743 4475

STS TS KS S SS

Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Skor total dari indikator rana psikomotor yaitu sebesar 2825. Jika kita lihat

pada pengkategorian diatas skor total sebesar 2825 berada dikategori setuju.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan siswa(i) SMAN 5 Bone

pada Rana psikomotor masuk dalam kategori setuju.

Pengkategorian distribusi jawaban responden variabel prestasi belajar

sebagai berikut:

60
Tabel 17
Distribusi Jawaban Responden mengenai Variabel Prestasi Belajar
Jawaban Responden
X SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) SKOR
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
RANA KOGNETIF
Y.1 23 12,8% 69 38,5% 68 38% 17 9,5% 2 1,1% 631
Y.2 57 31,8% 88 49,2% 24 13,4% 4 2,2% 6 3,4% 723
Y.3 21 11,7% 71 39,7% 65 36,3% 18 10,1% 4 2,2% 624
Y.4 21 11,7 60 33,5% 72 40,2% 20 11,2% 6 3,4% 607
Y.5 23 12,8% 45 25,1% 91 50,8% 16 8,9% 4 2,2% 604
RANA AFEKTIF
Y.6 60 33,5% 86 48% 27 15,1% 5 2,8% 1 0,6% 736
Y.7 42 23,5% 73 40,8% 52 29,1% 8 4,5% 4 2,2% 678
Y.8 25 14% 44 24,6% 78 43,6% 24 13,4% 8 4,5% 591
Y.9 65 36,3% 78 43,6% 32 17,9% 2 1,1% 2 1,1% 739
Y.10 30 16,8% 60 33,5% 69 38,5% 14 7,8% 6 3,4% 631
RANA PSIKOMOTOR
Y.11 18 10,1% 39 21,8% 55 30,7% 31 17,3% 36 20,1% 509
Y.12 15 8,4% 32 17,9% 65 36,3% 34 19% 33 18,4% 499
Y.13 24 13,4% 73 40,8% 52 29,1% 11 6,1% 19 10,6% 609
Y.14 25 14% 70 39,1% 62 34,6% 14 7,8% 8 4,5% 627
Y.15 25 14% 51 28,5% 64 35,8% 21 11,7% 18 10,1% 581

TOTAL SKOR 9389


RATA-RATA 626
Sumber: Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan dari hasil peneltian pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan lappariaja Kabupaten bone dibuatlah pengkategorian

untuk variabel prestasi belajar, skor terendah untuk variabel prestasi belajar adalah

15 (jumlah pernyataan) x 1 (nilai skor terendah) x 179 (jumlah responden) = 2685

dan skor tertinggi adalah 15 (jumlah pernyataan) x 5 (nilai skor tertinggi) x 179

(jumlah responden) = 13425. Jadi intervalnya adalah total range yaitu 10767 (skor

tertinggi – skor terendah) lalu dibagi interval berdasarkan nilai skor yaitu 5

(jumlah nilai skor) hasilnya adalah 2154. Pengkategorian dapat dilihat pada

gambar tersebut.
Gambar 12
Pengkategorian Variabel Prestasi Belajar
2154 4308 6462 8616 9389 10770 13425

STS TS KS S SS

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2022)

61
Skor total dari variabel prestasi belajar yaitu sebesar 9389. Jika kita

lihat pada pengkategorian diatas skor total sebesar 9389 berada dikategori

setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan Siswa(i) SMAN 5

Bone pada variabel prestasi belajar masuk dalam kategori setuju.

D. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Pengujian validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang

dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah

dengan mengkolerasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item

pernyataan dengan skor total individu. Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan aplikasi SPSS versi 22. Dalam pengujian ini pengujian validitas

dilakukan terhadap 179 responden di sekolah SMA Negeri 5 Bone.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai rhitung (Corrected Item – Total

Correlation) rtabel sebesar untuk df(N-2) = 179 – 2 = 177 ; α = 0.202 (rincian

terlampir). Kriteria untuk pengambilan keputusan uji validitas jika perolehan

nilai rhitung > rtabel, maka angket dinyatakan valid namun apabila rhitung <

rtabel, maka angket dinyatakan tidak valid. Berikut tabel hasil penyajian uji

validitas data penelitian:

62
Tabel 18
Uji Validitas Angket Variabel X (Komunikasi Efektif dalam Media Sosial
TikTok )
Korelasi Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
(rhitung > rtabel)
Angket 1 dengan total 0,485 0.148 Valid
Angket 2 dengan total 0,622 0.148 Valid
Angket 3 dengan total 0,507 0.148 Valid
Angket 4 dengan total 0,623 0.148 Valid
Angket 5 dengan total 0,686 0.148 Valid
Angket 6 dengan total 0,641 0.148 Valid
Angket 7 dengan total 0,575 0.148 Valid
Angket 8 dengan total 0,536 0.148 Valid
Angket 9 dengan total 0,479 0.148 Valid
Angket 10 dengan total 0,544 0.148 Valid
Angket 11 dengan total 0,631 0.148 Valid
Angket 12 dengan total 0,679 0.148 Valid
Angket 13 dengan total 0,647 0.148 Valid
Angket 14 dengan total 0,705 0.148 Valid
Angket 15 dengan total 0,631 0.148 Valid
Angket 16 dengan total 0,693 0.148 Valid
Angket 17 dengan total 0,657 0.148 Valid
Angket 18 dengan total 0,554 0,148 Valid
Sumber: Outputt SPSS v 20 (Diolah peneliti,2022

Tabel 19
Uji Validitas Angket Variabel Y (Minat Transaksi Online)
Korelasi Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
(rhitung > rtabel)
Angket 19 dengan total 0,375 0.148 Valid
Angket 20 dengan total 0,422 0.148 Valid
Angket 21 dengan total 0,673 0.148 Valid
Angket 21 dengan total 0,594 0.148 Valid
Angket 23 dengan total 0,630 0.148 Valid
Angket 24 dengan total 0,528 0.148 Valid
Angket 25 dengan total 0,627 0.148 Valid
Angket 26 dengan total 0,515 0.148 Valid
Angket 27 dengan total 0,454 0.148 Valid
Angket 28 dengan total 0,688 0.148 Valid
Angket 29 dengan total 0,671 0.148 Valid
Angket 30 dengan total 0,495 0.148 Valid
Angket 31 dengan total 0,666 0.148 Valid
Angket 32 dengan total 0,703 0.148 Valid
Angjat 33 dengan total 0,718 0.148 Valid
Sumber: Output SPSS v 20 (Diolah peneliti,2022)

63
Berdasarkan tabel 18 dan 19 Uji validitas dari kedua angket variabel

penelitian dapat diketahui, dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan

terhadap 179 responden. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai rhitung

(Corrected item-Total Correlation) rtabel sebesar 0.148 untuk df (N-2) = 179-2 =

177 ; α = 0,05 dan dijadikan sebagai ajuan dalam pengambilan keputusan untuk

uji validitas adalah nilai rhitung lebih besar dari 0.148 yang merupakan nilai

rtabel (rincian terlampir). Kemudian berdasarkan dengan hasil uji validitas dari

masing-masing pernyataan pada kedua variabel penelitian yaitu komunikasi

efektif dalam media sosial TikTok (X) dan Prestasi belajar (Y) disimpulkan bahwa

seluruh butir pernyataan bersifat valid karena rhitung > 0.148 (rtabel).

2. Uji Reabilitas

Penelitian ini lebih lanjut harus dilakukan uji reabilitas untuk mengukur

konsisten atau tidak angket dalam kuesioner dalam penelitian ini. Sebelum

dilakukan pengujian reabilitas harus ada dasar pengmbilan keputusan yaitu

alpha sebesar 0,60. Variabel yang dianggap reliabel jika nilai variabel tersebut

lebih besar dari > 0,60. Jika lebih kecil maka variabel yang diteliti tidak bisa

dikatakan reliabel karena < 0,60. Hasil dari pengujian reliabilitas pada

pernyataan penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 20
Uji Reliabilitas Angket Variabel Penelitian
Variabel Nilai Alpha Nilai Ketentuan Keterangan
Cronbroach
Komunikasi Efektif 0.898 0.60 (0.898>0.60)
dalam Media Sosial Reliabel
TikTok
Prestasi Belajar 0.861 0.60 (0.861>0.60)
Reliabel
Sumber: Output SPSS v 20 (Diolah peneliti, 2022)

64
Berdasarkan tabel 20 Uji reliabilitas diketahui bahwa pada dasar

pengambilan keputusan memenuhi syarat uji reliabilitas jika nilai Alpha

Cronbroach lebih besar dari 0.60, maka butir angket kuesioner penelitian

bersifat reliabel. Angket butir pernyataan dari kedua variabel pada penelitian

ini yaitu variabel komunikasi efektif dalam media sosial TikTok (X) dan

prestasi belajar (Y) diketahui bahwa seluruh jawaban angket butir pernyataan

bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari > 0.60.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yakni

dengan menggunakan grafik dan analisis statistik. Uji normalitas data dalam

penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafik dan uji statistik

(tabel). Analisis grafik dilakukan dengan melihat kedua grafik, yaitu grafik

histogram dan grafik normal probability plot sedangkan uji statistik dilakukan

dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan memperhatkan nilai

signifikansi. Kemudian pada grafik histogram, apabila grafik tersebut

menenjukkan bentuk kurva dengan memiliki kemiringan yang cenderung

seimbang, baik pada sisi kiri maupun kanan dan kurva menyerupai lonceng

(bell-shaped) yang hampir sempurna maka data dinyatakan terdistribusi

normal.

65
Berikut adalah hasil pengujian normalitas dalam model regresi linear

sederhana pada penelitian ini :

Tabel 21
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 179
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 7,66775589
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,066
Negative -,089
Test Statistic 1,192
Exact Sig. (2-tailed) ,117
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS v 20 (Diolah peneliti, 2022)

Berdasarkan tabel 21 Diketahui dari hasil pengelolaan data tersebut

bahwa besarnya nilai pengujian Kolmogorov-Smirnov (uji normalitas) dari data

pada variabel yang terdapat pada penelitian ini menunjukan nilai signifikansi

sig. (2-talled) sebesar 0,117, yang dimana apabila nilai tersebut dianalisa maka

lebih besar dari 0,05 (0,117 > 0,05) sehingga dapat diasumsikan dan

disimpulkan bahwa data yang terdapat pada kedua variabel penelitian atau dari

kedua variabel penelitian baik X maupun variabel Y dinyatakan memenuhi

persyaratan dan dinyatakan terdistribusi secara normal.

66
Gambar 13
Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS v 20 (Diolah peneliti,2022)


Berdasarkan gambar 13 grafik histogram uji normalitas, diketahui

bahwa data pada penelitian dinyatakan terdistribusi normal apabila distribusi

data kurva menyerupai lonceng (bell-shaped) yang hampir sempurna maka dari

grafik, maka data pada penelitian ini dinyatakan terdistribusi secara normal.

Gambar 14
Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah peneliti,2022)

Kemudian berdasarkan pada Gambar 14 grafik normal propability plot

terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sehingga dapat

67
disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal.

Selanjutnya disimpulkan bahwa uji normalitas dalam analisa grafik

memberikan hasil bahwa data terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan

adanya korelasi diantara variabel independen. Jika ada korelasi terkait variabel

independen dalam satu model maka akan mengakibatkan terjadinya korelasi

yang sangat kuat antar satu variabel independen dengan variabel independen

yang lainnya. Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

regresi dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor

(VIF). Apabila mempunyai tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka

suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas. Apabila

mempunyai tolerance value < 0,10 dannilai VIF >10 maka suatu model regresi

mengalami masalah multikolinearitas.

Berikut adalah hasil pengujian multikolineatitas dalam model regresi

linear sederhana pada penelitian ini :

Tabel 22
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 31,398 3,542 8,865 ,000
komunikasi ,701 ,067 ,620 10,524 ,000 1,000 1,000
efektif dalam
media sosial
TikTok
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah Peneliti,2022)

68
Berdasarkan tabel 22 dapat diberi kesimpulan bahwa nilai tolerance

pada variabel komunikasi digital sebesar 1,000 > 0,10, dan nilai VIF sebesar

1,000 < 10,00, Berdasarkan hasil diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

data diatas menunjukkan tidak terjadinya multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi

kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk menguji ada tidaknya heterokedasitas pada penelitian ini dapat

digunakan grafik plot (scatterplot) dimana nilai prediksi variabel dependen

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila grafik yang ditunjukkan

dengan titik-titik tersebut memgambarkan suatu pola tertentu, maka telah

terjadi heterokedasitas dan apabila tidak ada pola yang jelas serta tersebar baik

di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedasitas.

Berikut adalah hasil pengujian multikolineatitas dalam model regresi

linear sederhana pada penelitian ini :

Gambar 15
Uji Heterokedasitas

Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah peneliti,2022)

69
Berdasarkan gambar 15 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam

penelitian ini.

4. Uji Linearitas Variabel

Uji linearitas bertujuan untuk menguji apakah keterkaitan antara dua

variabel yang bersifat linier. Perhitungan linearitas digunakan untuk

mengetahui prediktor data peubah bebas berhubungan secara linier atau tidak

dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan

analisis variansi terhadap garis regresi yang nantinya akan diperoleh nilai f

hitung. Berikut hasil uji linearitas pada penelitian ini :

Tabel 23
Uji Linearitas Variabel
ANOVA Tabel
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 9577,223 37 258,844 4,815 ,000
X Groups Linearity 6603,748 1 6603,74 122,83 ,000
8 4
Deviation from 2973,476 36 82,597 1,536 ,041
Linearity
Within Groups 7580,408 141 53,762
Total 17157,631 178
Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah peneliti,2022)

Berdasarkan tabel 23 sebelum dijabarkan lebih lanjut terlebih dahulu

diketahui nilai f tabel yaitu 1.580 yang diperoleh dari distribusi nilai f tabel

(terlampir) dimana 1.580 diperoleh dari df deviation from linearity ; df within

group (36 ; 141). Kemudian diiketahui dari hasil uji linearitas variabel

penelitian nilai pengujian Nilai F yang diperoleh 1.536 dengan nilai

signifikansi deviation from linearity 0.041. Untuk nilai F yang diperoleh

70
apabila diasumsikan dengan dasar pengambilan keputusan uji linearitas maka

nilai F 1.536 < 1.580 (f tabel) dan nilai signifikansi deviation from linearity

0.041 > 0.05. Sehingga berdasarkan kedua asumsi tersebut maka dipastikan

bahwa data dari kedua variabel pada penelitian ini bersifat linear sehingga

layak untuk dilakukan analisis regresi linear sederhana hingga ketahap

pengujian hipotesis.

F. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi rlinier

sederhana untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok (X) terhadap Prestasi belajar(Y). Selanjutnya hasil

analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 24
Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 31,398 3,542 8,865 ,000
X ,701 ,067 ,620 10,524 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah peneliti,2022)

Berdasarkan tabel 24 analisis regresi linear sederhana pada variabel yang

terdapat pada penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi Y = a + bX (Y =

31.398 + 0.701). Kemudian persamaan regresi tersebut dapat diterjemahkan atau

diinterpretasikan sebagai berikut :

1. Nilai Konstanta ialah 31.398, mengandung arti bahwa nilai konsistensi dari

variabel Y adalah 31.398.

71
2. Koefisien regresi variabel X ialah 0.701, diartikan setiap penambahan 1%

nilai variabel X, maka nilai dari variabel Y bertambah 0.701 dan nilai dari

koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga diasumsikan pengaruh

variabel adalah positif.

G. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Regresi Parsial (Uji t)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial

variabel independen terhadap variabel dependen dengan dasar pengambilan

keputusan jika t hitung > t tabel dan nilai Sig.< 0.05 maka secara parsial

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yang

ada, sedangkan jika t hitung < t tabel dan nilai Sig. > 0.05 maka variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

independen.

Tabel 25
Uji Signifikansi Regresi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 31,398 3,542 8,865 ,000
X ,701 ,067 ,620 10,524 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS V 22 (Diolah peneliti,2021)

Berdasarkan tabel 25 uji signifikansi regresi parsial (uji t) sebelum

dijabarkan lebih lanjut terlebih dahulu diketahui nilai t tabel yaitu 1.973 yang

diperoleh dari distribusi nilai t tabel (terlampir) dimana 1.973 diperoleh dari : t

tabel = t (a/2 ; n-k-1) = t (0.025 ; 177). Kemudian diiketahui dari hasil uji

signifikansi regresi parsial (uji t) nilai Sig. variabel X (komunikasi efektif

72
dalam media sosial TikTok) adalah 0.000 < 0.05 dan nilai t hitung 10.524 > t

tabel 1.973, Sehingga berdasarkan kedua asumsi tersebut maka dipastikan

terdapat pengaruh pada variabel bebas komunikasi efektif dalam media sosial

TikTok (X) terhadap Prestasi belajar (Y).

2. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah pengujian untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi digunakan

untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Berdasarkan hasil analisa yang

dilakukan besarnya nilai Adjusted R Square dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 26
Analisis Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,620a ,385 ,381 7,722

a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS V 20 (Diolah peneliti,2022)

Berdasarkan tabel 26 analisis koefisien determinasi R2, diketahui bahwa

nilai R Square ialah 0.385 atau berdasarkan dengan ketentuan perhitungan

dalam pengujian koefisien determinasi (R2) apabila dipersentasekan menjadi

38,5. Nilai R Square atau nilai koefisien determinasi mengandung arti bahwa

73
variabel terikat Prestasi belajar (Variabel Y) dapat dipengaruhi oleh variabel

bebas komunikasi efektif dalam media sosial Tiktok 38,5%, sedangkan 61,5%

dipengaruhi oleh sebab dan faktor lain di luar variabel independen pada

penelitian ini.

H. Pembahasan Penelitian

1. Pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa SMAN 5

Aplikasi TikTok dikenal oleh semua kalangan baik orang tua maupun

anak-anak, semakin banyaknya pengguna media sosial TikTok pada remaja di

indonesia khususnya tentu akan berpengaruh akan salah satu tahap

perkembangan remaja yakni pada pestasinya. TikTok memberikan banyak

pengaruh di kalangan remaja khususnya pada siswa(i) SMAN 5 Bone karena

semenjak adanya aplikasi TikTok hampir semua siswa(i) memakai aplikasi

tersebut. Semenjak adanya aplikasi TikTok memebuat remaja berubah

khususnya pada prestasinya. Maka dari itu peneliti akan lebih membahas lebih

mendalam terkait hal tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian di SMAN 5 Bone menunjukkan bahwa

pengaruh komunikasi efektif dalam media sosial TikTok berada pada

pengkategorian setuju (S) yang dipengaruhi oleh beberapa indikator yaitu,

pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, Hubungan yang makin baik,

dan tindakan.

Indikator pemahaman yang mempunyai 3 item pernyataan yang dapat

dilihat dari kuesioner penelitian dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa(i)

tentang pemahaman masuk dalam kategori setuju (S) yang dimana siswa(i)

74
yakin akan adanya aplikasi TikTok dapat membuat pemahaman lebih

meningkat di bandingkan dengan aplikasi lainnya.

Itu dikarenakan semakin seringnya para Siswa(i) menggunakan aplikasi

tersebut, sebagaimana pernyataan Kusuma (2020) TikTok merupakan salah satu

aplikasi yang paling terpopuler dan diminati di dunia. TikTok memungkinkan

penggunanya membuat video berdurasi 15 detik disertai musik, filter, dan

beberapa fitur kreatif lainnya.

Hal ini membuat TikTok dapat mengungguli sebagian aplikasi yang

berada dibawah naungan Facebook Inc. aplikasi ini menempati peringkat ke

dua setelah Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar pengunduh.

Indikator kesenangan yang memiliki 3 item pernyataan yang dapat

dilihat dari kuesioner penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanggapan Siswa(i)

masuk dalam kategori berpengaruh (B), yang dimana dengan menonton konten

yang ada pada TikTok membuat siswa(i) menimbulkan suasana yang lebih

rileks dan menyenangkan.

Hal ini seperti yang diungkapkan Marini (2019:4) bahwa adanya

aplikasi TikTok ini memberikan hiburan bagi setiap orang untuk

menghilangkan rasa lelahnya atau rasa bosannya. Bahkan mereka bisa tertawa

bahagia jika sedang menggunakan media sosial. Salah satu yang membuat

mereka tertawa bahagia yakni media sosial TikTok. Mengapa demikian?

Karena dalam media sosial TikTok setiap orang khususnya pada siswa-siswi

dapat melihat berbagai vidio dengan ekspresi musik yang berbeda-beda.

75
Indikator pengaruh pada sikap yang memiliki 3 item pernyataan yang

dapat dilihat dikuesioner penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa

masuk dalam kategori kurang berpengaruh (KB), yang dimana dengan bermain

TikTok dengan orang lain akan terjadi perubahan pada perilaku, maka

komunikasi yang terjadi akan efektif.

Ini di sebababkan masih banyaknya konten-konten negatif yang ada

pada TikTok sebagaimana yang diutarakan Desmita (2010) menyatakan

Aplikasi ini banyak digunakan oleh berbagai macam orang dari segala umur

tidak menutup kemungkinan terdapat konten-konten yang mengandung unsur

negatif di dalamnya. Adanya konten-konten negatif tersebut tentunya dapat

membahayakan untuk perkembangan mental penggunanya yang rata-rata

remaja yang berusia di bawah 18 tahun karena belum stabilnya dari segi

pendirian maupun pemikiran. Masa remaja merupakan masa peralihan dari

anak-anak menuju dewasa dalam hal ini terdapat perkembangan baik itu secara

fisik maupun mental.

Indikator hubungan yang makin baik yang memiliki 3 item pernyataan

yang dapat dilihat dikuesioner penelitian, indikator hubungan yang makin baik

masuk dalam kategori setuju (S), yang dimana siswa merasa dengan

menggunakan TikTok dapat meningkatkan hubungan interpersoal.

Hal ini di sebabkan karena TikTok merupakan aplikasi yang sudah

mendunia maka oang-orang bisa berubah perilakunya dan komunikasi yang

dilakukan lebih efektif seperti yang dikutip SuaraBogor.id Tiktok menjadi

media sosial yang paling lama durasi penggunaannya, yaitu sekitar 310 second.

76
Durasi penggunaannya tersebut lebih lama dari Facebook, Instagram, dan

media sosial yang lainnya. Selain itu, jumlah pengguna ini juga menempatkan

Indonesia di posisi kedua pengguna terbanyak di dunia.

Indikator tindakan yang memiliki 6 item pernyataan yang dapat dilihat

dari kuesioner penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa(i) masuk

dalam kategori sangat setuju (S), yang dimana salah satu media sosial yang

banyak di gemari remaja pada saat ini yaitu TikTok

Sebab Media sosial TikTok juga menjadi salah satu aplikasi paling

populer selama 2020. Berdasarkan data Apptopia, TikTok menjadi aplikasi

yang paling banyak di unduh pada tahun 2020. Totalnya mencapai 850

unduhan. Selain itu TikTok berada di posisi pertama dalam kategori “Highest

Grossing App” versi Apptopia, mengalahkan Tinder, YouTube, Disney plus

dan sebagainya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, pengaruh

komunikasi efektif media sosial TikTok hampir keseluruhan diketahui oleh

Siswa(i) SMAN 5 Bone, baik untuk mencari pengetahuan maupun untuk

hiburan. Hal tersebut didukung karena adanya kemudahan dalam menggunakan

aplikasi TikTok sehingga membuat penggunanya merasa senang dan nyaman

dalam menggunakan aplikasi tersebut.

Prestasi belajar yang merupakan seberapa besar pengaruh dan seberapa

sering siswa(i) dalam menggunakan media sosial TikTok dapat dilihat dari

hasil penelitian yang dilakukan penulis. Berdasarkan hasil penelitian di SMAN

5 Bone menunjukkan bahwa pengaruh prestasi belajar berada pada

77
pengkategorian setuju (S) yang dipengaruhi beberapa indikator yaitu, rana

kognetif, rana afektif, rana psikomotor..

Indikator rana kognetif yang memiliki 5 item pernyataan yang dapat

dilihat dikuesioner penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanggapan masuk

dalam kategori kurang setuju (KS), dimana siswa(i) merasa kurang setuju jika

TikTok dapat memberikan seseorang semangat belajar yang tinggi.

Itu disebabkan aplikasi TikTok itu hanya sekedar hiburan semata dan

tidak menguntungkan dan membuat penggunanya menjadi lupa waktu. Karena

lupa waktu inilah yang membuat siswa lupa akan kewajibannya seperti shalat,

mengerjakan tugas sekolah, dan masih banyak kegiatan lainnya (Wawancara

Livia, Kamis (22/04/2021, Pukul 14.00 WITA).

Indikator rana afektif yang memiliki 5 item pernyataan yang bisa

dilihat di kuesioner penelitian, indikator rana afektif masuk dalam kategori

setuju (S), yang dapat disimpulkan bahwa siswa(i) hampir semua tertarik

dengan aplikasi TikTok.

Sebab menurut hasil wawancara penulis yang menyatakan TikTok dapat

membuat orang-orang lebih dikenal diluar sana, dan juga bisa menambah

informasi dengan melihat vidio yang ada, seperti salah satu contohnya dengan

melihat tutorial memasak. Selain itu, TikTok juga dapat mengambil pelajaran

jikalau dengan TikTok juga dapat mengahasilkan uang dengan membuat

konten-konten yang masuk di akal atau semacam apapun itu. Namun masih

banyak orang di luar sana yang menyalagunakan TikTok seperti halnya

78
menyebar luaskan berita-berita hoax. (Wawancara Cinta Cantika, Kamis

(22/04/2021, Pukul 13.45 WITA).

Indikator rana psikomotor yang memiliki 5 item pernyataan yang bisa

dilihat di kuesioner penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanggapan yang

masuk dalam kategori setuju (S) yang dimana dengan membuat konten vidio

TikTok dapat membuat lebih kreatif.

Itu disebabkan Menurut Hariansyah (2018) Aplikasi ini banyak

digemari oleh para remaja, anak kecil, bahkan sampai pada orang dewasa yang

merasa membutuhkan hiburan. Konon aplikasi ini memiliki nama lain aplikasi

“goblok”. Banyaknya anak muda maupun dewasa yang membuat dan

memposting video diberbagai platform media sosialnya membuat tidak hanya

aplikasi ini semakin popular namun orang yang menggunakan aplikasi

“goblok” ini ikut popular. TikTok memiliki ciri khas sendiri. Video yang

diunggah oleh TikTok memiliki “watermark” berupa username yang

membedakannya dengan aplikasi lainnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, pengaruh prestasi

belajar dibenarkan dan sejalan dengan teori Prestasi Winkel yang dikutip Pratiwi

(2015: 81) ialah“ Fakta keberhasilan yang sudah dicapai oleh seorang”. Dengan

demikian, prestasi belajar ialah“ Hasil maksimum yang dicapai oleh seorang

sehabis melaksanakan usaha- usaha belajar”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok berpengaruh terhadap prestasi belajar SMAN 5

Bone. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian instrumen penelitian yaitu uji

79
validitas dan reabilitas yang dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik (uji

normalitas, Multikolinearitas, Heterokedasitas dan linearitas). Setelah

melakukan serangkaian pengujian tersebut, maka layak dilanjutkan dilakukan

analisis regresi linear sederhana dengan pengujian hipotesis uji signifikansi

parsial (uji t) dan analisis koefisien determinasi R2. Variabel bebas atau

dependen dalam penelitian ini adalah komunikasi efektif dalam media sosial

TikTok yang dipahami sebagai sinyal-sinyal yang diubah menjadi pesan-pesan

atau teks yang mengandung makna, yang disampaikan menggunakan aplikasi

TikTok dan didukung teknologi jaringan. Kemudian variabel terikat atau

independen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar yang merupakan

seberapa besar pengaruh prestasi siswa(i) dalam pembelajaran. Berdasarkan

hasil uji validitas dan reabilitas dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai

r hitung lebih besar dari 0.148 yang merupakan nilai r tabel.

Kemudian berdasarkan dengan hasil uji validitas dari butir angket

pernyataan pada variabel penelitian dapat dipastikan bahwa seluruh butir

angket kuesioner penelitian bersifat valid karena r hitung > 0.148 (r tabel).

Selanjutnya pada uji reliabilitas dari variabel penelitian, data variabel

penelitian telah memenuhi syarat karena nilai Alpha Cronbach dari hasil

pengujian yang dilaksanakan lebih besar dari 0,6. Pengujian asumsi klasik yang

dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan uji normalitas,

multikolinearitas, heterokedasitas dan linearitas. Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi

normal atau tidak, yakni dengan menggunakan grafik dan analisis statistik.

80
Diketahui pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov nilai signifikansi sig. (2-

tailed) sebesar 0.117, yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang terdapat pada kedua variabel penelitian

dinyatakan memenuhi persyaratan dan terdistribusi secara normal. Kemudian

pada grafik histogram distribusi data kurva menyerupai lonceng (bell-shaped)

yang hampir sempurna maka grafik data variabel penelitian normal, sehingga

dapat dipastikan bahwa data variabel penelitian terdistribusi secara normal.

Untuk uji linearitas dilakukan dengan menggunakan analisis variansi terhadap

garis regresi yang nantinya akan diperoleh nilai f hitung, dasar pengambilan

keputusan jika nilai f < nilai f tabel maka diasumsikan variabel pada penelitian

ini bersifat linear. Sehingga berdasarkan kedua asumsi tersebut maka

dipastikan bahwa data dari kedua variabel pada penelitian ini bersifat linear

sehingga layak untuk dilakukan analisis regresi linear sederhana hingga

ketahap pengujian hipotesis.

Setelah melalui tahapan uji validitas, reabilitas dan uji asumsi klasik,

barulah kemudian layak untuk dilakukan analisis regresi linear sederhana untuk

mengetahui persamaan regresi antara variabel penelitian. Diketahui persamaan

regresi variabel pada penelitian ini adalah Y = a + bX (Y = 31.398 + 0.701).

Kemudian persamaan regresi tersebut yang mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1% nilai variabel X, maka nilai dari variabel Y bertambah 0.701

dan nilai dari koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga diasumsikan

pengaruh variabel adalah positif.

81
Hipotesis yang terdapat pada penelitian ini ialah merupakan dugaan

sementara yang ditetapkan oleh peneliti, oleh karena itu perlu dilakukannya

pembuktian hipotesis untuk mengetahui kebenaran dari suatu dugaan.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini uji signifikansi parsial (uji t) dan

analisis koefisien determinasi R2. Uji signifikansi regresi parsial (uji t),

sebelum dijabarkan lebih lanjut terlebih dahulu harus diketahui nilai t tabel

yaitu 1.973 yang digunakan sebagai pembanding dalam dasar pengambilan

keputusan. Nilai Sig. variabel X (komunikasi efektif media sosial TikTok) <

0.05 dan nilai t hitung > t tabel, Sehingga berdasarkan kedua asumsi tersebut

maka dipastikan terdapat pengaruh variabel bebas komunikasi efektif dalam

media sosial TikTok (X) terhadap variabel terikat prestasi belajar (Y).

2. Seberapa besar pengaruh TikTok terhadap prestasi siswa

Selanjutnya untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel

independen dalam menginterpretasikan variabel dependen dilakukan analisis

koefisien determinasi R2, yang dilihat dari nilai R Square. Nilai koefisien

determinasi tersebut mengandung arti bahwa variabel terikat prestasi

belajar(Variabel Y) dapat dipengaruhi oleh variabel bebas komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok, kemudian dapat dipahami dari presentase tersebut,

dapat diketahui bahwa prestasi belajar juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain

lain di luar aspek komunikasi efektif dalam media sosial TikTok seperti pada

penelitian ini. Berdasarkan hasil penjabaran dari pengujian dan analisis yang

dilakukan, penelitian ini dengan fokus kajian pengaruh TikTok terhadap

prestasi siswa SMAN 5 Bone, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

82
c. Ho : Media sosial TikTok berpengaruh positif_terhadap prestasi siswa

SMAN 5 Bone?

d. Ha : Media sosial TikTok tidak berpengaruh positif terhadap prestasi

siswa SMAN 5 Bone?

Berdasarkan hasil pengujian, analisis regresi linear sederhana hingga

pengujian hipotesis dengan melakukan uji signifikansi parsial (uji t) dan

analisis koefisien determinasi R2, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh positif antara komunikasi efektif dalam media sosial TikTok terhadap

prestasi belajar di SMAN 5 Bone. Hal tersebut dibuktikan dengan persamaan

regresi dan hasil pengujian dari variabel bebas (X) yang menunjukkan nilai

0.385 R Square atau dapat diinterpretasikan menjadi 38,5% dengan nilai t

hitung 10.524 > t tabel 1.973, yang di dalam dasar pengambilan keputusan nilai

tersebut dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) pada

penelitian ini. Kemudian berdasarkan penarikan kesimpulan tersebut maka

dapat dipastikan bahwa pada hipotesis penelitian yang diajukan, diambil

keputusan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, yang menegaskan bahwa

komunikasi efektif dalam media sosial TikTok merupakan sebuah aspek yang

penting dan terbilang krusial didalam menunjang faktor prestasi belajar dalam

meningkatkan pembelajaran.

83
Gambar 16
Interpretasi Pengaruh Variabel Penelitian X dan Y
120

61,5%
100
PENGARUH
DILUAR
80 VARIABEL
X
60 38,1%
PENGARU
40 H
VARIABE
20 LX
0

Pengaruh Variabel X

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti

Pengaruh positif antara variabel bebas dan terikat pada penelitian ini yang

terproyeksikan melalui aspek komunikasi efektif media sosial TikTok terhadap

peningkatan prestasi belajar di SMAN 5 Bone, dibenarkan dan sejalan dengan

teori Perubahan dalam pola pembelajaran menurut Husain (2014:8) amat sangat

dibutuhkan untuk melakukan pembaharuan dalam sebuah sistem pembelajaran

konvensional yang dinilai sudah usang dan tidak relevan dengan dinamika

perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat dan intensif yang dipicu

oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi informasi dan

komunikasi dalam pembelajaran berperan sebagai penghubung dalam

pelaksanaan transfer ilmu pengetahuan tanpa sama sekali menghilangkan model

awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di dalam kelas.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dilakukan

dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran

yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta

84
mutu individu para peserta didik dalam hal penggunaan teknologi secara lebih

tepat dan bermanfaat.

Husain (2014:9) juga mengemukakan, Pemanfaatan internet dalam

pembelajaran diharapkan dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih

mandiri serta berkelanjutan sesuai dengan kecakapan serta potensi alami yang

dimiliki. Pengembangan kreativitas serta kemandirian peserta didik juga terbuka

sangat lebar dengan menjadikan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran

baru. Pemanfaatan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran cukup

bermanfaat untuk mengurangi jarak antara guru dan siswa.

Hasil penelitian ini turut didukung oleh kajian empirik yang dilakukan oleh

Marini (2019:4) memberikan hiburan bagi setiap orang untuk menghilangkan

rasa lelahnya atau rasa bosannya. Bahkan mereka bisa tertawa bahagia jika

sedang menggunakan media sosial. Salah satu yang membuat mereka tertawa

bahagia yakni media sosial TikTok. Mengapa demikian? Karena dalam media

sosial TikTok setiap orang khususnya pada siswa-siswi dapat melihat berbagai

vidio dengan ekspresi musik yang berbeda-beda.

Sementara itu menurut Oktaheriyani (2020:3) pengguna media sosial TikTok

pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNISKA MAB

Banjarmasin yaitu mereka menggunakan media sosial TikTok karena sedang

trend di zaman sekarang. Berbagai macam fitur menarik terdapat pada media

sosial TikTok sehigga dapat menghilangkan beban fikiran. Media sosial TikTok

sering di gunakan jauh dari keramaian sehingga kesempurnaan konten vidio

pada media sosial TikTok adalah hal yang sangat penting .

85
Berkaitan dengan penggunaan jejaring sosial sebagai sebuah sistem

pembelajaran belum banyak dilirik oleh para guru, hal ini dikarenakan masih

banyaknya guru yang belum mencoba untuk mulai memanfaatkan jejaring sosial

sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran. Situs jejaring sosial yang

akrab di kalangan siswa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sarana

pembelajaran, guna menggantikan fungsi perangkat lunak learning management

system. Dibandingkan dengan perangkat lunak learning management system,

jejaring sosial memiliki keunggulan karena bisa digunakan tanpa harus menyewa

atau mengelola server serta yang terpenting adalah lebih akrab dikalangan siswa.

Situs pertemanan sosial seperti facebook, twitter, myspace dan lain sebagainya

telah menjadi tren dan seakan menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang.

Demikian pula dikalangan para pendidik dan kalangan para siswa, di

kalangan siswa, facebook diakses setiap hari dan berbagai komunitas mulai

bermunculan. Situs jejaring sosial sebenarnya dapat dijadikan sebagai sebuah

alternatif baru yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pembelajaran. Hal tersebut

terkait dengan upaya meningkatkan semangat belajar para siswa yang pada

akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara lebih maksimal.

Mayoritas siswa, guru dan masyarakat luas sudah memiliki akun jejaring sosial,

dan semestinya hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna mendukung proses

pembelajaran, sehingga siswa memiliki lebih banyak variasi dalam proses

pembelajaran.

86
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

pada penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh TikTok terhadap

prestasi siswa SMAN 5 Bone, maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Variabel komunikasi efektif dalam media sosial TikTok X diketahui

indikator variabel adalah pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap,

Hubungan yang makin baik, dan tindakan, terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara variabel prestasi belajar Y, diketahui indikator rana

kognetif, rana afektif dan rana psikomotor, Sehingga semakin tinggi

pengaruh media sosial TikTok maka semakin tinggi pengaruhnya dalam

prestasi belajarnya. Berdasarkan kedua asumsi tersebut maka dipastikan

terdapat pengaruh variabel bebas komunikasi efektif dalam media sosial

TikTok (X) terhadap variabel terikat prestasi belajar (Y).

2. Pengaruh media sosial TikTok dalam menginterpretasikan prestasi

belajarnya, dilakukan analisis koefisien determinasi R2 untuk mengukur

sejauhmana kedua asumsi tersebut saling mempengaruhi. Jadi dapat

disimpulkan Skor total dari variabel media sosial TikTok yaitu sebesar

12203 yang dimana di dapatkan skor tertinggi sebesar 16110 dan skor

terendahnya sebesar 3222. Jika kita lihat pada pengkategorian, skor total

sebesar 12203 berada dikategori setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan

87
bahwa tanggapan Siswa(i) SMAN 5 Bone pada variabel komunikasi efektif

dalam media sosial TikTok masuk dalam kategori setuju.

Kemudian dapat dipahami dari hasil analisi koefisien determinasi

tersebut, mengindikasikan pada prestasi belajarnya dapat disimpilkan juga

Skor total dari variabel prestasi belajar yaitu sebesar 9389 yang dimana

dapat diketahui skor tertinggi sebesar 13425 sedangkan skor terendahnya

sebesar 2154. Jika kita lihat pada pengkategorian, skor total sebesar 9389

berada dikategori setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

tanggapan Siswa(i) SMAN 5 Bone pada variabel prestasi belajar masuk

dalam kategori setuju.

B. Saran

1. Dengan adanya pengaruh media sosial TikTok terhadap prestasi belajar

maka peneliti mengharapkan kepada sekolah untuk meningkatkan

pembelajaran terhadap siswa(i) memberikan keterampilan tugas dengan

membuat konten pembelajaran dalam aplikasi TikTok agar siswa(i) tidak

hanya melihat konten hiburan tetapi juga bisa mendapat pembelajaran dan

hanya membolehkan siswa menggunakan TikTok di waktu istirahat saja.

2. Dengan adanya penelitian ini, siswa(i) diharapkan untuk bisa mengatur

jadwal belajarnya dengan baik agar tidak menggunakan media sosial TikTok

secara berlebihan sehingga dapat mengganggu prestasi belajarnya. Dengan

hasil yang sudah ada siswa(i) di harapkan untuk lebih bijak dalam

penggunaan aplikasi tersebut, dapat lebih memanfaatkan TikTok ke hal

positif saja .

88
DAFTAR PUSTAKA
Buku:

Ahmadi, Ahmad. 2010. Ilmu pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bougie, & Sekaran. 2016. Research Methods for Business: A skill Building
Approach (7thEd.). New York: John wiley@Sons.

Cangara, Hafied. 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Cooper dan Schindler. 2014. Bussiners Research Method. New York: McGraw-
Hill.

Effendy, Onong Uchjana. 2017. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pustaka Setia.

Hariansyah. (2018). Millenials “Bukan Generasi Micin”.Jakarta: Guepedia

Husain, Chaidar. 2014. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan Husain. Jurnal Kebijakan
dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli 2014; 184-192
ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337- 7615.

Imron, R. M. (2018). TikTok Jadi Aplikasi Terbaik di Play Store.


https://inet.detik.com/mobileapps/d4329137/tiktok-jadi-aplikasiterbaik-di-
play-store.

Kusuma, P. W. (2020). Di Balik Fenomena Ramainya TikTok di Indonesia,


https://tekno.kompas.com/read/2020.

Muhibbin, Syah. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya.

Mansyur, Umar. 2018. Belajar Memahami Bahasa Generasi Milenial.


https://doi.org/10.31227/osf.io/sxhp8.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

89
Naim, N, 2016. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nofrion, 2016, Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi


Dalam pembelajaran, Jakarta; Kencana.

Puntoadi, Danis, 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media, PT Elex


Komputindo, Jakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed


Methods) Edisi keempat. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2011, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Afabeta.

Sutardji.2016. Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi


Pertama. Yogyakarta; Dee Publish.

90
Sumber lain:

Adityo, Benito. 2011. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas


Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus.
Skripsi.Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.

Desy Oktaheriyani, 2020. “Analisis Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial


TikTok”. Skripsi. Banjarmasin: UNISKA MAB.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya

Niko Ramadhani (2020). Ini Dampak Perkembangan Teknologi yang Dapat


Dirasakan Retrieved October, 2020, From:
https://www.akseleran.co.id/blog/perkembangan-Teknologi.

Pratiwi, Noor Komari. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang


Tua dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Siswa SMK Kesehatan di Kota Tangerang. Jurnal Kependidikan. 1(2).

Riska Marini, 2019. “Pengaruh Media Sosial TikTok Terhadap Prestasi Belajar
Peserta Didik SMPN 1 Gunung Sugih”. Skripsi. Lampung Tengah: UIN
Raden Intan Lampung.

"TikTok - Aplikasi di Google Play". play.google.com (dalam bahasa in). Diakses


tanggal 2020-04-12.

https://sman5bone.sch.id/

https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-ini-media-sosial-paling-populer-
di-indonesia-20202021#gallery

https://bogor.suara.com/read/2021/10/23/110736/pengguna-tiktok-di-indonesia-
mengalami-peningkatan-tiga-kali-lipat-selama-satu-
tahun?page=all#:~:text=SuaraBogor.id%20%2D%20Penggunaan%20TikTok
%20mengakami,Juli%202021%20jumlah%20ini%20meningkat.

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/19/14020037/jumlah-pengguna-aktif-
bulanan-tiktok-terungkap?page=all

91
92
No. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh TikTok Terhadap Prestasi Siswa SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja
Kabupaten Bone
Peneliti : Ummi Kalsum/ Nim : 10565112517

Responden yang terhormat,


Assalamualaikum Wr.Wb
Bersama ini dengan hormat memohon kesediaan untuk mengisi daftar
pertanyaan yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan
skripsi pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Informasi yang diberikan sangat
berharga dalam penyelesaian data penelitian. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr(i) saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb

A. Petunjuk Kuesioner

1. Berikanlah tanggapan atau jawaban atas peenyataan sesuai

pendapat Bapak/Ibu/Sdr(i)

2. Cara mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang ( )

pada salah satu kolom yang paling sesuai menurut

Bapak/Ibu/Sdr(i)

Contoh :

Sangat setuju (5) Setuju (4) Kurang Setuju (3) Tidak Setuju (2) Sangat Tidak Setuju (1)

93
3. Apabila Bapak/Ibu merasa jawaban yang dipilih kurang tepat,

maka dapat diperbaiki dengan memberi tanda (=) pada jawaban

yang dianggap kuran tepat, kemudian dilanjutkan dengan memberi

tanda centang pada pilihan kolom lain yang dianggap tepat.

Contoh :

SS S KS TS STS

B. Identitas Pribadi Responden

Nama : ...................................

Usia :

16
17
18
35-40

Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

94
C. Pernyataan (Angket/Kuesioner)

Kuesioner Penelitian
Pengaruh Komunikasi Digital E-banking terhadap Peningkatan Minat Nasabah
Bertransaksi Online
Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
A. Komunikasi Efektif Media Sosial TikTok (X)
1. Pemahaman
Adanya aplikasi TikTok membuat
a Pemahaman lebih meningkat di bandingkan
dengan aplikasi lainnya.
Semenjak mengenal aplikasi TikTok
seseorang lebih cepat tangkap terhadap
b
sesuatu hal karena seringnya membuka
aplikasi tersebut.
Aplikasi TikTok menjadikan seseorang lebih
c berkembang fikirannya dalam mengerjakan
sesuatu.
2. Kesenangan
Semua orang senang menggunakan aplikasi
a
TikTok tanpa terkecuali.
Dengan menggunakan aplikasi TikTok
b seseorang dapat lebih cepat mendapatkan
informasi
Dengan menonton konten yang ada pada
c aplikasi TikTok dapat menimbulkan suasana
yang lebih rileks dan menyenangkan.
3. Pengaruh Pada Sikap
Tujan komunikasi yaitu pengaruh pada sikap
a dan dengan bermain TikTok terlihat sikap
seseorang dapat berubah secara drastis.
Dengan bermain TikTok bersama orang lain
kemudian terjadi perbuhan pada perilaku,
b
maka komunikasi yang terjadi akan disebut
efektif.
Dampak dari penggunaan TikTok dapat
terlihat pada perubahan sikapnya yang
c
berpengaruh terhadap interaksi yang
dilakukan.
4. Hubungan Yang Makin Baik
Tanpa disadari dengan menggunkan TikTok
a
akan lebih meningkatkan kadar hubungan

95
interpersonal.
TikTok dapat mempererat hubungan antar
seseorang walau terhalang jarak sebab dapat
b
bersama membuat konten melalui aplikasi
tersebut.
TikTok membuat hubungan pertemanan
c semakin melebar mencakup keluar maupun
kedalam negeri.
5. Tindakan
Dengan Menggunakan media sosial membuat
a
komunikasi lebih efektif.
Salah satu media sosial yang di gemari dan
b banyak membuat pengaruh terhadap
seseorang/remaja pada saat ini yaitu TikTok.
Aplikasi TikTok merupakan salah satu media
c yang hampir semua orang tau dengan media
tersebut.
Seseorang hampir setiap hari membuka
d aplikasi TikTok dan melihat konten-konten
yang ada di dalamnya.
Aplikasi TikTok adalah aplikasi yang paling
e sering digunakan dibanding dengan aplikasi
lainnya.
Seseorang menghabiskan waktu
f berjam-jam ketika menggunakan
aplikasi TikTok
B. Prestasi Belajar (Y)
1. Rana Kognetif
Dalam menggunakan aplikasi TikTok anda
a
lebih sering menonton konten pembelajaran.
Dalam menggunakan aplikasi TikTok anda
b
lebih sering menonton konten hiburan.
TikTok memberikan solusi belajar yang lebih
c efektif.

TikTok membantu seseorang dalam


d
memahami materi pelajaran.
TikTok dapat memberikan seseorang
e
semangat belajar yang tinggi.
2. Rana Afektif
a Anda sangat tertarik dengan aplikasi TikTok.
Anda sangat menyukai fitur-fitur yang ada di
b
dalam aplikasi TikTok
Ketika aplikasi TikTok sempat di tarik
c
izinnya oleh KOMENKOMINFO anda

96
merasa tidak senang dengan hal tersebut.
Dengan menggunakan aplikasi TikTok
d perasaan menjadi lebih baik dan
menghilangkan rasa bosan.
Aplikasi TikTok membantu untuk
e
meningkatkan kepercayaan diri.
3. Rana Psikomotor

Setelah sering memakai aplikasi TikTok anda


a mulai rutin membuat konten vidio seperti
yang ada did dalam aplikasi tersebut.

Anda lebih sering membuat Vidio


b pembelajaran di banding dengan konten
hiburan.
Dengan membuat konten Vidio TikTok dapat
c
membuat anda lebih kreatif.
Dengan menggunakan aplikasi TikTok anda
d
menjadi pribadi yang komunikatif.
Semakin sering menggunakan aplikasi
f TikTok menyebabkan anda lebih ekspresif
ketika membuat konten vidio.

97
43
99
43
Distribusi Nilai f Tabel
(Rujukan Uji Linearitas)

101
Distribusi Nilai t Tabel Tabel
(Uji Signifikansi Regresi Parsial / Uji t)

102
DOKUMENTASI

Dok 1: Serah Terimah surat Dan proposal kepada Kepala Sekolah SMAN 5 Bone

103
Dok 2: Sharing ilmu bersama salah Satu tenaga Pengajar di SMAN 5Bone

104
Dok3: Foto bersama dengan Siswa(i) Kelas 12 Ipa 1 SMN 5 Bone

105
Dok 4: Proses Pengisian Kuesioner Kelas 12 Ipa 3

106
Dok 5: Keseruan Bersama Kelas 12 Ipa 2

107
Dok 6: Aktivitas bersama 12 Ipa 4

108
Dok 7: bersama kela 12 ipa 5

109
Dok 8: Bersama Anak-anak Kelas Ips

110
111
Dok 9 : Aktivitas selama pengisian kuesioner

112
DOK 10: Surat Dari Kampus Untuk Dinas Permodalan

113
Dok 11: Surat Untuk Ke tempat Penelitian

114
Dok 12: Surat Keterangan Bebas Plagiat

115
116
117
118
119
120
RIWAYAT HIDUP

Ummi Kalsum, lahir pada 13 Desember 1999 di

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo, Provinsi

Sulawesi Selatan. Putri tunggal dari pasangan Bapak

Sultan Melle dan ibu Kartini. Jenjang pendidikan

penulis dimulai dari Taman kanak-kanak di TK

Raudatul atfal Walimpong. Kemudian melanjutkan

ke jenjang Sekolah Dasar di MIN Walimpong, pada

tahun 2006 dan selesai pada tahun 2011. Menyelesaikan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di MTs Negeri Lippujange pada tahun 2014, dan pendidikan

Sekolah menengah Atas di SMAN 1 Lappariaja pada tahun 2017. Setelah

menyelesaikan pendidikan SMA, pada tahun yang sama juga yaitu 2017 penulis

terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di Program Studi Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada tahun 2022, penulis berhasil mendapatkan gelar S1 Program Studi Ilmu

Komunikasi dengan judul skripsi “Pengaruh TikTok Terhadap Prestasi Siswa

SMAN 5 Bone Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone”. Penulis berharap skripsi

ini dapat bermanfaat dalam pengembangan penelitian di bidang Ilmu Komunikasi

terkhusus di Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Unismuh Makassar.

121

Anda mungkin juga menyukai