SKRIPSI
Oleh:
Nim: 105381108116
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Pertama dan yang paling utama tiada untaian kata yang paling indah yang
terucap dari lisan seorang hamba selain pujian syukur kehadirat Allah SWT.
Tuhan pencipta alam semesta dan segala isinya yang telah melimpahkan Taufiq
dan hidayah-Nya serta kenikmatan iman, Islam dan kesehatan jasmani
maupun rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Proposal ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak akan
terlaksana tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk dari berbagai pihak, baik
berupa moril maupun materi.
ii
1. Bapak Prof. Dr.H.Ambo Asse.,M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menimba
ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini.
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Drs. H. Nurdin,M.Pd ketua prodi Sosiologi Universitas Muhammad
iyah Makassar,bapak Kaharuddin,S.Pd.,M.Pd.,Ph.D sekertaris Jurusan
prodi sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Kaharuddin S.Pd, M. Pd, Ph.D, pembimbing I yang telah
memberikan saran, motivasi dan sumbangan pemikiran kepada penulis
sehingga tersusunnya proposal ini.
5. Bapak Firdaus S.Pd, M.Pd pembimbing II yang dengan penuh
ketelitian dan kesabaran membimbing dalam menyelesaikan proposal
ini.
6. Terimakasih kepada Ibu saya Haslin S.Kep yang selalu mendukung saya
dan memberi semangat kepada saya.
7. Nurul Hasanah,Vivin Vitrina ,Kasmawati,Andi Jusmawati,Uni,Firda,Riska
Sebagai sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
peneliti.
8. Semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu.
Peneliti
iii
Abstrak
Nur Annisa Sobrina, Tahun 2021, “Pola Komunikasi Guru dan Siswa Di
SMAN 14 Makassar (Studi Komunikasi Sosilogi Komunikasi)Skripsi Program
Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Kaharuddin dan
Pembimbing II Firdaus
Penelitian ini bertujuan untuk pola komunikasi dan bentuk pola komunkasi
guru dan siswa SMAN 14 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian adalah kualitatif. Sumber data yang diolah merupakan sumber data
primer dan data sekunder.
Hasil penelitian ini adalah Pola komunikasi antara guru dan siswa pada
proses pembelajaran SMA 14 Makassar dimana di awal pembelajaran
memberikan penjelasan kepada siswa terkait teori dengan komunikasi yang
formal, komunikasi informal, dan juga komunikasi secara khusus, kemudian
memberikan pertanyaan atau memberikan kesempatan siswa untuk bertanya agar
terddinya umpan balik antara guru dan siswa, dan juga komunikasi di SMA 14
Makassar bukan hanya terjadi di dalam ruangan belajar akan tetapi juga berlaku di
luar ruangan belajar agar menanamkan nilai karakter yang baik kepada siswa, dan
bentuk pola komunikasi antara guru dan siswa SMA 14 Makassar menggunakan
tiga bentuk yaitu komunikasi satu arah yang dilakukan agar dalam pemberian
penjelasan oleh guru kepada siswa dapat didengarkan dengan baik dan dipahami,
ke dua komunikasi dua arah dimana komunikasi ini dilakukan agar adanya umpan
balik dari siswa agar dapat meliha sejauh mana pemahaman siswa terkait mata
pelajaran yang diajarkan, dan yang terakhir komunikasi banyal arah yang berguna
untuk menumbuhkan belajar aktif dari siswa.
Kata Kunci: Pola Komunikasi, Bentuk Pola Komunikasi, Guru dan Siswa
iv
Abstract
v
Daftar Isi
Daftar Tabel.................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 85
B. Saran ..................................................................................................... 86
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat
yang dilakukan dapat berupa verbal dan non verbal. Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
berjalan dengan lancar dan berhasil apabila proses itu berjalan dengan baik.
beberapa fungsi yaitu mengenal diri sendiri dan orang lain, mengetahui dunia
dilakukan dimana saja, oleh siapa saja dan kapan pun komunikasi tersebut
Begitu pentingnya komunikasi itu bagi manusia, dan tanpa komunikasi manusia
tidak dapat bertahan hidup. Saat manusia lapar dia akan menunjukan rasa
1
2
laparnya kepada manusia lainnya, melalui kata atau simbol yang merupakan
bagian dari komunikasi. Komunikasi adalah proses yang ditandai oleh tindakan,
kualitas Pendidikan. Oleh karena itu penguasaaan komunikasi dengan baik demi
pendidikan.
antara kepala sekolah, guru-guru, murid-murid, tata usaha, penjaga sekolah, dan
juga orangtua murid. Yang kesemuanya ini harus saling berkomunikasi agar
siswa-siswi di sekolah.
sekolah dapat membantu siswa lebih baik lagi dalam berkomunikasi secara
diwilayah sekolah yaitu kepala sekolah dengan guru, guru dengan murid. Karena
saat guru mengajar akan terjadi perpindahan informasi ke murid dan murid akan
beda. Komunikasi seorang guru tentu akan berbeda dengan seorang murid,
siswa dalam belajar. Kemampuan guru dinilai bukan hanya dari banyaknya siswa
yang pernah dididik tetapi dari bagaimana guru menghasilkan siswa yang
berinteraksi tertulis maupun lisa, guru akan memfasilitasi siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Guru tidak hanya menyelesaikan secara teknis tugasnya tetapi
sebagian besar ditentukan oleh pribadi guru dalam mengajar dan siswa dalam
belajar, sehingga kualitas hubungan antara guru dengan siswa dapat menentukan
diperlukan. Adanya interaksi yang menyenangkan antara guru dan siswa dapat
komunikasi antara guru dengan siswa ini sekaligus mempererat tali silaturrahmi
atau menjaga hubungan baik antara satu individu dengan individu lainnnya.
Adanya rasa senang kepada guru dalam mengajar membuat siswa dan siswi
dipelajari anak dengan senang hati pula. Siswa yang tidak senang dengan guru
siswa, maka aktivitas dalam proses pembelajaran atau perilaku yang terjadi pada
siswa akan mengalami perubahan, baik itu dari segi sikap, maupun pengetahuan
serta mendorong siswa menjadi lebih positif dan aktif. Perubahan yang dimaksud
terjadi karena proses belajar perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat
positif dan aktif, perubahan yang disadari dan disengaja, perubahan yang
proses transfer ilmu dan pendidikan dari guru kepada murid sehingga si siswa
bisa menjadi orang yang cerdas secara akademis dan terdidik. Sementara
dengan komunikan (siswa). Ketika terjadi komunikasi yang efektif dimana ilmu
dan didikan guru dapat diterima bahkan diamalkan dengan baik oleh para murid
bangsa.
5
Oleh karena itu seorang guru tidak hanya dituntut harus pintar dan cerdas
secara akademis namun juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik
dan efektif sehingga pesan atau ilmu yang akan diberikan bisa tersampaikan dan
didapatkan informasi bahwa terkait dengan pola komunikasi antara guru dan
mendengarkan dan memahami pada saat guru sedang menjelaskan materi. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya umpan balik (interaksi) antara guru dengan
siswa, dimana pendidik yang terlalu monoton dalam membawa materi ajar,
sehingga tidak ada hubungan timbal balik dalam proses pembelajarannya. Siswa
mengajar, karena di dalam kelas guru terlalu sibuk dengan materi ajarnya sendiri
yang jarang melakukan umpan balik atau bertanya kepada siswanya, siswa
Komunikasi)”.
6
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pola komunikasi antara guru dan siswa pada proses belajar
Makassar?.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pola komunikasi antara guru dan siswa pada proses
2. Untuk mengetahui bentuk pola komunikasi antara guru dan siswa di SMA 14
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
pembelajaran.
7
2. Manfaat Praktis
a. Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
lebih baik antara guru dan siswa baik dalam proses pembelajaran
E. Defenisi Operasional
akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam
berkomunikasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin
dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Secara umum dapat dikatakan
bahwa tidak ada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial
manusia pasti membutuhkan hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu
tersebut juga berkeinginan menerima informasi dari orang lain. Keharusan yang
timbul pada manusia untuk bekerjasama dengan orang lain agar dapat mencapai
perusahaan.
8
9
baik berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Komunikasi yang baik adalah
jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan yang lainnya, sehingga apa
seseorang dengan orang lain berdekatan maka terjadi komunikasi secara verbal,
namun jika mereka berada dalam jarak yang jauh mereka menggunakan beberapa
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung melalui media (Effendy, 2001, h. 43). Komunikasi adalah proses
baik berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Komunikasi yang baik adalah
jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan yang lain, sehingga apa yang
Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa yang tepat
siapa dan apa pengaruhnya” Komunikasi sebagai subuah proses memaknai yang
dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain yang
yang keduanya saling memahami dan mengerti, penyampaian itu baik bersifat
lisan maupun tulisan. Jika kedua belah pihak telah saling pengertian dan saling
memahami maka komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik dan benar.
diharapkan. Begitu pula halnya dengan komunikasi antara guru dan murid.
b. Tujuan Komunikasi
3) Mengungkapkan perasaan
c. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima,
dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
kebutuhan atau keinginan dan sebuah maksud untuk disampaikan satu atau
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
komunikator.
bahasa.
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
kata massage, content atau information), hasil dari proses pembuatan sandi
tersebut bersifat lisan atau bukan lisan. Jadi pesan adalah apa yang
dan bentuk yang tepat sebagian besar tergantung dari jalur (medium) yang
13
4) Saluran (Channel) adalah media pengirim dari satu orang ke orang lain,
saluran sering tidak dapat dipisahkan dari pesan. Agar komunikasi efektif
dituntun oleh kebiasan atau prepensi pribadi. Maka dalam memilih saluran
yang tepat, manajer harus memutuskan apakah kejelasan atau umpan balik
yang lebih dipentingkan. Media adalah alat sarana yang digunakan untuk
manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima panca indra
tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media
yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antar pribadi, untuk
hubungan perorang (antar pribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir
media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi
tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status
peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka
Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika
digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok,
partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah,
sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima,
7) Gaduh (Noise) atau berisik adalah salah satu factor yang mengacaukan,
perhatian atau ekstern seperti apabila pesan tersebut diganggu oleh bunyi
yang lain dalam lingkungan. Gaduh dapat terjadi pada setiap tahap proses
dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk, yang berkisar dari umpan balik
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu,
keatas yaitu kegaduhan. Unsur diatas harus ada dalam setiap proses komunikasi
Pengirim PENERIMA
Gaduh
Menerima mengirim
2) Perencanaan, berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa
berkomunikasi.
4) Evaluasi, penilaian dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana hasil dari
komunikasi tersebut.
dengan baik, bahasa ini dapat dimengerti oleh komunikan. Penguasaan bahasa
1) Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan panduan dari kognisi, afeksi dan
Afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar. Konasi
adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya dan perjuangan. Etos
tidak hanya timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
terdapat lima jenis sikap yaitu Reseptif adalah sikap kesediaan untuk
menerima gagasan dari orang lain dan selektif. Faktor selektif sangat penting
untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang
gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan
disampaikan.
atau informasi yang diterima dari orang lain secara sistematis dengan apa
pengalamannya.
konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada
orang lain.
e. Metode Komunikasi
1) Komunikasi dipandang dari ada atau tidaknya umpan balik, dapat dibagi
ini terjadi dalam hal pemberian instruksi dan dalam hal pemberitahuan.
komunikasi satu arah ataupun dua arah bisa dikatakan tergantung pada
situasi dan kondisi serta sasaran yang akan dicapai, akan tetapi penggunaan
dua yaitu :
akibat dari adanya garis wewenang dan tanggung jawab yang telah
perasaan lebih akrab, lebih erat rasa kekeluargaannya, sikap lebih santai
seperti adanya desas desus yang tidak benar dikarenakan sumber informasi
penambahan kata atau kalimat yang tidak dapat merubah arti semula,
Komunikasi dapat dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
bahasa isyarat dan dalam bentuk simbol-simbol. Didalam setiap organisasi atau
Walaupun secara teoritis dibedakan antar komunikasi verbal dan komunikasi non
penyampaian maksud. Misalnya kita menyatakan “Ya”, tanpa sadar kita sudah
menganggukan kepala, demikian pula jika kita menyatakan “Tidak”, tanpa sadar
a) Komunikasi ke bawah
b) Komunikasi ke atas
c) Komunikasi ke samping
23
f. Pola Komunikasi
Komunikasi diartikan sebagai pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami (Djamarah dalam Kusnarto dan Saifudin, 2010, h. 6).
prowskomunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan
dalam berkomunikasi.
bagian yaitu:
penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa pasif.
siswa belajar.
Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu pemberi aksi
dan penerima aksi, disini sudah terlihat hubungan dua arah, tetapi terbatas
pada guru dan siswa secara individual. Antara pelajar satu dengan pelajar
lainya tidak ada hubungan. Peserta didik tidak dapat berinterkasi dengan
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dan
siswa tetapi juga melibatkkan interaksi yang dinamis antara siswa dengan
siswa. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah pada
b) Komunikasi Kelompok
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
g. Hambatan-Hambatan Komunikasi
dimengerti atau dengan kata lain komunikasi dikatakan efektif apabila penerima
Hambatan penurunan isi dan mutu komunikasi terjadi pada saat diartikan atau
1) Filtering
Penerima pesan tidak dapat menerima pesan secara utuh, karena pesan telah
mengalami penyaringan.
2) Selective Perception
3) Emotion
26
sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim pesan. Bila penerima pesan
sedang dalam keadaan marah atau sedih, maka maksud yang baik pun dapat
diartikan.
4) Language
tidak memahami bahasa yang digunakan oleh pengirim pesan maka tidak akan
terjadi komunikasi yang baik. Selain itu, bahasa memiliki keterbatasan tertentu,
1) Hambatan Individual
b) Perbedaan emosi
e) Perbedaan status
f) Hambatan psikologis
a) Struktur organisasi
lingkungan, misalnya jarak bicara yang berjauhan, angin, suara bising, dan
sebagainya.
Teori ini Belajar adalah berubah, maksudnya adalah belajar berarti usaha
mengubah tingkah laku. Jadi, belajar akan membawa suatu perubahan pada
atau keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian
diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi
seseorang. Sehingga tujuan dari belajar itu mencakup tiga hal yaitu:.
faktor. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar
dibagi menjadi dua faktor eksternal (berasal dari luar diri si subjek belajar) dan
faktor internal (berasal dari dalam diri si subjek belajar). Faktor eksternal lebih
pada sisi psikologis si subjek belajar. Menurut Thomas F. Staton ada enam
a. Motivasi
sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar
itulah yang dinamakan dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini juga
b. Konsentrasi
c. Reaksi
d. Organisasi
pengertian.
e. Pemahaman
f. Ulangan
perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik
maupun mental. Fungsi pokok dalam mengajar adalah menyediakan kondisi yang
kondusif, sedangkan yang berperan aktif dan banyak melakukan kegiatan adalah
tercapailah suatu hasil yang optimal, sangat tergantung oleh kegiatan siswa atau
Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik bila proses tersebut dapat
berhasil baik itu didasarkan pada pengakuan bahwa secara esensial merupakan
proses yang bermakna, bukan sesuatu yang berlangsung secara mekanis belaka,
dan sejenisnya yang pada dasarnya akan mengganggu proses pembelajaran yang
berlangsung. Untuk mengatasi hal-hal tersebut dapat dilakukan umpan balik dari
https://www.google.co.id/amp/s/vhajrie27 .wordpress.com/2010/03/28/teori-
komunikasi-belajar-dan-pembelajaran/amp/)
4. Teori Iteraksionisme
tahun 1939. Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya sudah lebih dahulu
guna mencapai tujuan tertentu. Teori ini memiliki idea yang baik, tetapi tidak
merupakan ciri manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi
makna. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai
mereka. Definisi yang mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek dan
bahkan diri mereka sendiri yang menentukan perilaku manusia. Dalam konteks
ini, makna dikonstruksikan dalam proses interaksi dan proses tersebut bukanlah
apa yang mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Dan juga
premis-premis berikut:
b. makna adalah produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melihat pada
hanya obyek fisik, tindakan atau peristiwa (bahkan tanpa kehadiran obyek
fisik, tindakan atau peristiwa itu ) namun juga gagasan yang abstrak.
33
5. Guru
a. Pengertian guru
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya (Sudarwan Danim, 2011: 5). Guru adalah
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
Lebih lanjut dijelaskan bahwa peranan guru sangat penting dalam dunia
didik, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh
adalah sebagai agen pembaharuan dimana guru dapat menjadi panutan bagi
peserta didik dan lingkungan sekitarnya dimanapun berada, guru juga dapat
mengajarkan banyak hal kepada peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu
perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top- down”
sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala
guru dengan siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya
dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu,
pendidikan kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:
pembelajaran
e) Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa
berbagai media dan sumber belajar. Dari ungkapan ini, jelas bahwa untuk
sumber dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan
Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang
menghargai dan rendah hati, mau belajar, bersikap sederajat. bersikap akrab
kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran
dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif
siswa yang efektif. Dalam perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin
diantaranya:
siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi
pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa.
Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik,
38
yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal;
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam
Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas
dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal yang
lucu.
wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan
nilai bagus.Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai
dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian
masing.
sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus
seorang yang serba bisa dihadapan peserta didiknya, sehingga akan merasa
malu atau gengsi jika seorang guru kalah ilmu dihadapan siswanya.
bukan hanya menjadi sumber transfer ilmu pengetahuan akan tetapi juga
peneliti, atau paling tidak sebagai pemberi inspirasi bagi siswanya. Dengan
dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, luwes dalam
berkomunikasi, rendah hati, selalu ingin belajar dan bekerja keras, fleksibilitas
40
dalam bergaul, berani bersikap, memiliki prinsip dalam kebenaran, dan yang
paling utama tidak merasa bosan menjadi seorang pendidik (Fatah, 2011).
belajar siswa. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik, guru harus
untuk menempati ranah pemberi inspirasi. Jika posisi ini dapat dilakukan
tercapai dengan segera. Inspirator itu sebenarnya bukan hal yang mudah,
karena seorang inspirator itu akan diteropong khusus oleh orang yang
gesekan yang pada akhirnya menjadikan perbedaan konsep. Dan, anak didik
adalah sosok yang belum stabil dalam segala aspek sehingga setiap kali
menghadapi persoalan dalam hidup atau proses hidup, maka sebuah teladan
bagus agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Oleh karena itulah, maka
(Angayank, 2010).
dalam pembinaan akhlak siswa SMK AL-Fajar Kasui Way Kanan ”.Dari hasil
penelitian yang dilakukan pola komunikasi yang digunakan oleh guru agama
dalam pembinaan akhlak siswa SMK Al-Fajar Kasui Way Kanan adalah
komunikasi kelompok kecil indikasi ini dilihat dari guru agama menyampaikan
kepada siswa dan didengarkan dengan seksama pesan yang disampaikan oleh
guru Agama. Dalam hal tersebut timbulah feedback atau umpan balik dari
yang efektif ini dilihat dari seorang guru uang sudah menyiapakan rencana
yang digunakan oleh guru agama Islam dalam pembinaan akhlak, sudah tercipta
dengan baik karna bisa dilihat dari yingkat kedisiplinan dan tanggung jawab
mereka yang sudah menerapkan akhlak yang baik di lingkungan sekolah. Dan
oleh guru dan siswa berkebutuhan khusus pada SLB Tunas Harapan Bangsa
Balai Kembang Luwu Timur yaitu, pola demonstrasi, pola tanya jawab, dan
belajar juga turut andil dalam pola komunikasi antarpribadi guru dan siswa-
percakapan antara guru dan siswa, Tanya jawab, kegiatan membaca, serta
dalam penelitian ini adalah diharapkannya para pengajar di SLB Tunas Harapan
Bangsa dapat lebih baik lagi dalam mendidik serta mengajar siswa
43
memperhatikan fasilitas yang ada di SLB Tunas Harapan Bangsa serta tidak
website..
3. Penelitian yang ditulis oleh Sekartaji Reni A.2017.skripsi yang berjudul Pola
Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Dan Antar Siswa Pada Kelompok
santun: (a) guru menempatkan diri sebagai teman siswa, (b) siswa merasa
nyaman dengan guru, dan (c) siswa masih bersikap sopan dengan guru yang
menganggap guru sebagai teman tetapi juga masih menghormati guru; 2) pola
4.
44
C. Kerangka Pikir
proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari guru
kepada siswa, di mana siswa mampu memahami maksud pesan sesuai dengan
dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran prestasi belajar pun diharapkan
digambarkan dibawah in :
45
Pola komunikasi
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
berupa deskripsi tentang Pola komunikasi antara guru dan siswa di SMA 14
Makassar.
Penelitian kualitatif dipilih agar hasil penelitian tidak bertolak dari teori
2. Pendekatan Penelitian
komunikasi yang terjadi di kelas. Pola interkasi sangat dibatasi oleh bentuk
akan lahir terutama dalam bentuk diskusi dan la sesi tanya jawab antara guru
dan siswa. terdapat beberapa pola interaksi misalnya ada pola roda, pola
46
47
fokus (pemrasaran/pembicara/presentator).
b. Post-positivisme
bahwa realitas memang ada dan sesuai dengan kenyataan dan hukum alam
tapi mustahil realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh peneliti. Secara
yang diteliti tidak bisa dipisahkan tapi harus interaktif dengan subjektivitas
manipulatif.
hal yaitu :
2) Hubungan yang kaku antara teori dan bukti. Pengamat memiliki sudut
pandang yang berbeda dan teori harus mengalah pada perbedaan waktu,
48
melalui berbagai macam metode. Dengan demikian suatu ilmu memang betul
1. Lokasi Penelitian
Makassar
2. Waktu penelitian
I II III IV I II III IV
1 Penyusunan judul
2 Penyusunan proposal
3 Konsultasi pembimbing
4 Seminar proposal
C. Fokus Penelitian
berikut:
D. Informan Penelitian
1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah guru dan
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan
tambahan adalah pegawai sekolah yang bertugas minimal lima tahun dan aktif
yang ditentukan oleh peneliti sendiri secara segaja dan memperhatikan berbagai
informan yang dipilih berada dalam komunitas yang akan diteliti, dan pejabat
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut responden, yaitu
pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber data yang menjadi bahan baku
51
penelitian, untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan
sekunder:
Sumber data primer, yaitu Data Primer Yaitu data empiris yang
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
SMA 14 Makassar.
Data sekunder merupakan data yang diambil tidak secara langsung dari
(Tabel, catatan, notulen rapat, sms dan lain-lain) foto-foto, film , rekaman
F. Instrument penelitian
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
sebagai berikut :
2. Alat tulis menulis yaitu : buku, pulpen, atau pensil sebagai alat untuk
penguatan data observasi dan wawancara yang berupa gambar, data sesuai
Metode Proses Pengumpulan data pada penelitian ini, yakni peneliti terlibat
hasil penelitian yang akan diperoleh nantinya. Teknik pengumpulan data dalam
1. Observasi
2. Wawancara
lansung kerumah atau tempat tinggal tokoh masyarakat dan tokoh agama
atau orang yang akan diwawancarai untuk menanyakan secara lansung hal-
satu tanggapan saja, sehingga peneliti dapat bertanya kepada informan tidak
masalah ingatan informan yang tidak sempurna, analisis informan yang tidak
cermat dan sebagainya. Sehingga dalam hal ini peneliti juga akan
informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika
dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid meliputi
semua hal yang terkait dengan Pola komunikasi antara guru dan siswa di
SMA 14 Makassar.
3. Dokumentasi
H. Analisis Data
memiliki makna.
1. Reduksi data
sub kajian yang dipelajari. Hal ini dilakukan karena data yang didapat tidak
urut. Jika data kurang lengkap maka peneliti mencari kembali data yang
diperlukan di lapangan.
2. Penyajian Data
dalam bentuk teks naratif, yang merupakan rangkaian kalimat yang disusun
kesimpulan.
3. Penarikan kesimpulan
data sehingga menjadi data yang siap disajikan dan akhirnya dapat ditarik
Teknik keabsahan data adalah proses mentriangulasi tiga data yang terdiri
dari data Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Adapun alat yang digunakan
sumber data.
J. Etika Penelitian
yang memenuhi criteria dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
Bila responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
oleh Dirjen Prof. Dr. Mappasuddin. Sampai saat ini telah pergantian Kepala
Sekolah sudah 5 kali yaitu dari Drs. Paturusi Nain ( Tahun 1975 s.d. tahun 1991),
Drs. Manda DG Pamit (Tahun 1991 s.d. tahun 2007) Linda Muhaimin, S.Pd
(Tahun 2007 s.d. Tahun 2015) Nurhikmah S.Pd.,M.Pd (Tahun 2015 s.d. Tahun
B. Keadaan Geografis
1. Keadaan Sekolah
60
61
Pagar : 326 m
a. Gedung Sekolah
C. Visi Misi
1. Visi
memperhatikan potensi sekarang ini, serta sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat.
2. Misi
dianutnya;
Kepala Sekolah
Nurhidayah, S.Pd. M.Pd.
Kep. TU
Kor. BK
Wali Kelas
Gambar 4.1
pengembangan pendidikan
pegawai
kegiatan sekolah
7K
pengumpulan sumbangan
lingkungan.
praktikum di laboratorium.
bahan perpustakaan.
BAB V
A. Hasil Penelitian
orang lain baik berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Komunikasi yang
baik adalah jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan yang lainnya,
prestasi mereka. Adapun hasil wawancara yang dilakukan kepada Pak Bakri
25 November 2020:
65
66
Makassar pada saat di ruang pembelajaran saat awal masuk dalam ruaangan
mata pelajaran yang dibawakan dan setelah menjelaskan teori guru akan
hal apa yang belum dipahami oleh siswa terkait pelajaran yang dibawakan.
secara formil, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan
oleh Pak Rasyid S.Pd selaku Guru Olahraga SMAN 14 Makassar pada
dan juga nasehat agar siswa dapat menerima penyampaian oleh guru dengan
S.Sn guru seni dan budaya SMAN 14 Makassar pada tanggal 25 November
2020:
yang dilakukan oleh guru seni SMAN 14 Makassar dari atas ke bawah dan
dibawakan.
siswa berjalan dengan baik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang
dilakukan kepada Pak Rivai S.Pd selaku guru sosiologi pada tanggal 25
November 2020:
68
sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Sry Astuti S.Sn selaku
2020:
guru dan siswa dalam ruangan kelas berjalan dengan baik dikarenakan
kepada siswa untuk berbicara sehingga terjadi umpan balik antara guru
kepada Pak Rivai S.Pd selaku guru sosiologi SMAN 14 Makassar pada
juga dilakukan oleh guru SMAN 14 Makassar, hal dilakukan agar dapat
berkomunikasi lebih dekat kepada siswa seperti pada saat terdapat siswa
lebih muda memahami hal tersebut dan juga agar nasehat yang diberikan
Komunikasi khusus juga dilakukan oleh guru seni dan budaya yaitu
ibu Sry Astuti S.Sn yang diungkapkan dalam wawancara yang telah
mampu berkomunikasi dengan guru secara nyaman namun ada juga yang
berkomunikasi secara khusus agar guru mampu mengetahui lebih jauh lagi
kepercayaan diri.
terjadi di ruangan belajar namun juga terjadi di luar ruang belajar bahkan di
luar lingkup sekolah, hal in di kutip dari hasil wawancara yang telah
antara guru dan murid SMAN 14 Makassar tidak hanya terjadi di ruangan
belajar namun juga terjadi diluar ruangan belajar bahkan di luar lingkup
diajarkan dan waktu mata pelajaran telah habis siswa akan bertanya dengan
71
guru diluar ruangan sekolah bahkan jika ada tugas yang diberikan yang
belum dipahami maka siswa akan berkunjung kerumah guru atau lewat
26 November 2020:
dalam ruangan kelas atau ruangan belajar mengajar namun juga berlangsung
siswa di luar lingkup ruangan kelas seperti saling menyapa agar siswa
2020:
72
guru dan siswa di SMAN 14 makassar berjalan dengan lancar karena adanya
Makassar.
komunikasi banyak arah, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah
dilakukan kepada Ibu Nurhidayat S.Pd. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN
Bentuk komunikasi lain dilakukan oleh Pak Bakri S.Pd. M.Pd selaku
interaksi atau komunikasi dua arah, dan komunikasi secara transaksi atau
sehingga ada komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa, dan siswa
melakukan komunikasi secara khusus kepada siswa, hal ini di kutip dari
hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ibu Sry Astuti S.Sn selaku
juga dilakukan oleh guru SMAN 14 Makassar di luar jam mata pelajaran
atau di luar ruangan sekolah contohnya seperti pada saat siswa diberi tugas
rumahan terkadang siswa bertanya lewat sosial media dan kadang juga
masalah, dan mencapai tujuan, hal ini sesusai denga hasil wawancara yang
75
telah dilakukan kepada Pak Bakri S.Pd. M.Pd selaku Wakasek Kesiswaan di
mengenai mata pelajaran sangat lepas baik itu dari guru ke siswa maupun
dari siswa ke guru sehingga penjelasan yang dilakukan oleh guru dapat
Hasil wawancara ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang telah
dilakukan guru seni kepada siswa dilakukan secara lepas terkait mata
pelajaran baik itu dari guru maupun dari siswa bahkan untuk menghadapi
dan khusus agar dapat merubah sikap pemalunya dan menumbuhkan rasa
tergantung guru karena setiap guru memiliki cara tersendiri seperti pada saat
awal mata pelajaran di mulai akan dijelaskan oleh guru semata dan siswa
hanya mendengar dan memahami setelah itu akan diberikan pertanyaan agar
umpan balik terjadi, ada juga yang menjelaskan secara berkelompok agar
komunikasi antara guru dan siswa dann siswa dengan siswa dapat terjadi
B. Pembahasan
SMAN 14 Makassar
berdialog atau berkomunikasi tentang keadaan kelas, mata pelajaran, dan juga
atau menjelaskan teori mata pelajaran yang diajarkan guna untuk memberikan
setiap guru memiliki cara masing-masing ada yang langsung memberikan buku
dan guru yang menjelaskan , dan ada juga dengan memutarkan video dan guru
yang menjelaskan.
melakukannya dengan formil dan juga informal hal itu dilakukan berdasarkan
menyampaikan suatu instruksi atau suatu nasehat dan juga motivasi kepada
dilakukan apabila guru ingin melakukan pendekatan kepada siswa yang tidak
dilakukan oleh guru agar dapat berkomuniaksi dengan lancar kepada siswa
agar siswa tidak merasa canggung dalam menyampaikan suatu hal kepada guru
Komunikasi secara khusus juga sering kali dilakukan guru kepada siswa
hal ini seperti dengan komunikasi informal guna untuk melakukan pendekatan
kepada siswa agar tetap terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa,
hal ini juga dilakukan guru agar mampu memotivasi siswa yang memiliki
kepercayaan diri yang rendah agar mampu merubah sikap pemalunya menjadi
percaya diri. Komunikasi antara guru dan siswa tidak hanya terjadi dalam
karena kepala sekolah memberikan tugas kepada guru bukan hanya mendidik
dalam ruangan belajar akan tetapi juga mendidik di luar ruangan belajar
siswa bertemu dengan guru di tempat mana saja siswa diajrkan untuk menyapa
guru mereka agar tetap terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Guru Dalam Pembianaan Ahklak Siswa SMAK AL-Fajar Way Kanan, hasil
didengarkan baik oleh siswa dengan melakukan komunikasi antara guru dan
yang dilakukan pleh guru terkadang dengan bahasa yang formil dan kadang
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
dengan komunikasi secara khusus agar siswa tidak merasa canggung untuk
berkomunikasi kepada siswa dan melayih mental siswa agar dapat tampil lebih
antara guru dan siswa dilakukan dengan cara tanya jawab sehingga komunikasi
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik agar adanya umpan balik dari
siswa.
komunikasi antara guru dan siswa SMAN 14 Makassar dapat dikatakan baik,
hal ini dapat dilihat karena komunikasi yang dilakukan oleh guru SMAN 14
Makassar dilakukan dengan cara beberapa metode hal ini dilakukan agar
komunikasi secara formil agar guru dapat menyampaikan sesuatu agar dapat
80
didengar dan di pahami oleh siswa, mencapai sebuah tuajuan dengan cara
agar pada saat guru menyampaikan atau mengajarkan sesuatu kepada siswa,
siswa tidak merasa canggug atau tegang. Maka dari itu dapat diarik kesimpulan
pola komunikasi antara guru dan siswa SMAN 14 Makassar sudah berjaan
dengan baik.
dalam berinteraksi kepada siswa yang mereka ajar, namun secara umum dalam
proses pembelajaran setia guru memulai komunikasi dengan satu arah dimana
memberi penjelasan awal terkait teori mata pelajaran agar siswa memiliki
mata pelajaran yang dibawakan namun ada juga yang menerangkan melalui
tergantung dalam kondisi kelas yang mereka ajar kearena setiap kelas memiliki
arah dilakukan secara formil dan informal, hal ini dilakukan karena sebagian
secara informaal. Komunikasi formil sering juga dilakukan oleh guru jika guru
ingin memberikan nasehat, atau motivasi belajar kepada siswa agar dalam
penyampaian yang dilakukan oleh guru dapat diperhatikan dengan baik oleh
siswa.
informal agar siswa tidak merasa gugup pada saat berkomunikasi kepada guru
Bentuk pola komunikasi yang kedua yang dilakukan oleh guru adalah
komunikasi dua arah hal ini dilakukan agar dalam proses pembelajaran dapat
terjadi umpan balik antara guru dan siswa. Komunikasi dua arah biasanya
siswa agar dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terkait mata
dan ada juga komunikasi dua arah dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum siswa mengerti terkait
mata pelajaran yang dibawakan. Bentuk pola komunikasi dua arah juga
khusus untuk siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Komunikasi
dua arah yang dilakukan dengan khusus dilakukan guru untuk memberikan
motivasi kepada siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah agar
Bentuk pola komunikasi yang terakhir yang dilakukan antara guru dan
arah dimana komunikasi ini terjadi antara guru dan siswa dan juga antara siswa
dan siswa komunikasi ini dilakukan oleh guru SMAN 14 Makassar dengan
cara memberikan tugas kelompok dalam ruangan belajar agar terjadi tukar
pikiran antara guru dan siswa dan juga antara siswa dan siswa.
Bentuk pola komunikasi banyak arah dilakukan oleh guru agar siswa
minat belajar mereka karena dengan melakukan komunikasi banyak arah siswa
dapat berdiskusi antara mereka atau kelompok mereka agar terjadinya simulasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Antara Guru dan Siswa dan Antara Siswa dan Siswa Pada Kelompok
menumbuhkan kerja sama antaraguru dan siswa dan antara siswa dan siswa
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Komunikasi Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMK AL- Fajar Kasui
oleh SMK AL-Fajar Way Kanan komunikasi satu arah, komunikasi dua arah,
dengan cara guru memberikan penjelasan kepada siswa dan siswa mendegar
dan memahami penjelasan tersebut, dan komunikasi dua arah dilakukan dengan
kepada siswa untuk bertanya kepada guru agar dalam komunikasi tersebut
terjadi umpan balik antara guru dan siswa’ kemudian komunikasi kelompok
dilakukan dengan cara mengajak berdiskusi antara guru dan siswa dan antara
84
komunikasi antara siswa dengan siswa sehingga mampu bertukar pendapat atau
pola komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran SMAN 14
Makassar memiliki tiga bentuk dimana bentuk pertama adalah komunikasi satu
arah, yang kedua komunikasi dua arah, dan terkahir adalah komunikasi banyak
arah atau kelompok. Komunikasi satu arah dilakukan agar dalam pemberian
siswa dengan baik karena siswa hanya bisa mendengar dan memahami
pemberian atau penjelasan yang dilakukan oleh guru dan siswa, kemudian
komunikasi dua arah dilakukan agar terjadinya umpan balik antara guru dan
diskusi antara mereka dan juga saling bertukar pikiran dan pendapat sehingga
bersama. Maka dapat disimpulakan bentuk pola komunikasi antara guru dan
siswa pada proses pembelajaran SMAN 14 Makassar dapat dikatan sudah baik.
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Pola komunikasi antara guru dan siswa pada proses pembelajaran SMA
balik antara guru dan siswa, dan juga komunikasi di SMA 14 Makassar
bukan hanya terjadi di dalam ruangan belajar akan tetapi juga berlaku di
luar ruangan belajar agar menanamkan nilai karakter yang baik kepada
siswa.
menggunakan tiga bentuk yaitu komunikasi satu arah yang dilakukan agar
komunikasi ini dilakukan agar adanya umpan balik dari siswa agar dapat
diajarkan, dan yang terakhir komunikasi banyal arah yang berguna untuk
85
86
B. Saran
siswa.
Daftar Pustaka
87
88
A. Teks Wawancara
pembelaran
belajar.
a. Apakah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh guru dan siswa pada
pelajaran.
87
88