Anda di halaman 1dari 11

DISKUSI 5

KIMIA DASAR

NAMA : EKA PRAMAYANTI


NIM : 043946366
PRODI : TEKNOLOGI PANGAN

1. PETA KONSEP MODUL 6


2. TABEL PERBEDAAN DEFINISI ASAM DAN BASA

NAMA AHLI ASAM BASA

Arrhenius Asam adalah zat yang menambah konsentrasi Basa adalah zat yang menambah konsentrasi ion
Hidrogen [H+] di dalam air. Hidroksida [OH-] di dalam air
HNO3(aq) = H+(aq) + NO-(aq) Ba(OH)2(aq) = Ba2+(aq) + 2OH-(aq)

Bronsted lowry Asam adalah zat yang memberikan proton (donor Basa adalah zat yang menerima proton (acceptor
proton) proton)
HNO3(aq) + H2O(l) = H3O+(ag) + NO3-(aq) NH3(aq) + H2O(l) = NH4+(aq) + OH-(aq)
HNO3 adalah asam karena memberikan proton H+ Amonia adalah basa sebab menerima proton H+
kepada H2O menjadi H3O membentuk NH4

Lewis Asam adalah zat yang memberikan pasangan Basa adalah zat yang menerima pasangan elektron
elektron H+(aq) + H2O(aq) = H3O+(aq)
H+(aq) + NH3(aq) = NH4+(aq) H2O adalah basa dan H3O adalah asam
NH3 adalah basa dan NH4 adalah asam

Ionisasi air Air dapat berfungsi menjadi asam di dalam reaksi Dan dapat berfungsi sebagai basa ketika bereaksi
yang melibatkan basa seperti NH3 dengan asam seperti HCL, CH3COOH
3. PH DAN POH DAN PERAN KW DALAM PERHITUNGANYA
Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Istilah pH berasal dari potential of hydrogen
yang dikemukakan oleh Soren Peter Lauritz Sorensen, kimiawan dari Denmark, pada tahun 1909 yang berarti pangkat atau eksponen.
Dengan demikian, pH dapat dibaca pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen. Besarnya nilai pH adalah negatif logaritma konsentrasi
ion H+.

Secara matematis, pH dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion hidrogen atau [H+] dalam larutan yang dirumuskan dengan:

Konsentrasi ion H+ dan pH dirumuskan dengan tanda negatif. Dengan demikian, keduanya berbanding terbalik, semakin kecil
konsentrasi ion H+, nilai pH semakin besar. Oleh karena bilangan dasar logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai pH-nya berbeda
sebesar x akan mempunyai perbedaan konsentrasi ion H+ sebesar 10X. Misal sebagai berikut.
Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, nilai pH = -log 1 x 10-2 = 2.
Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M, nilai pH = -log 1 x 10-3 = 3.
Dengan demikian, semakin besar konsentrasi ion H+ maka nilai pH semakin kecil. Larutan dengan pH = 2 keasamannya 10 kali lebih
asam daripada larutan dengan pH = 3.
Penentuan pH tersebut juga berlaku untuk penentuan pOH. Konsentrasi ion OH– dinyatakan dengan pOH sehingga pOH = – log [OH–].
Misal sebagai berikut.
Jika [OH–] = 0,1 M, nilai pOH = -log 1 x 10-1 = 1.
Jika [OH–] = 0,01 M, nilai pOH = -log 1 x 10-2 = 2.
Jika pOH = 3, [OH–] = 10-3 M atau 0,001 M.
Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari ionisasi sebagian dalam air murni. H2O(ℓ)↔ H+(aq) + OH– (aq)
Harga konstanta kesetimbangan K untuk reaksi kesetimbangan ionisasi air:
Harga [H20] dianggap tidak berubah karena air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah. Oleh sebab itu, air murni yang
terionisasi sangat kecil. Dengan demikian, K . [H2O] menjadi tetapan kesetimbangan ion bagi air yang dinotasikan dengan Kw.

Berdasarkan hasil eksperimen, nilai pada suhu 25°C, Kw = 1 x 10-14.


Oleh karena pada ionisasi harga [H+] = [OH–], maka
Jika persamaan di atas diubah menjadi persamaan logaritma akan diperoleh:
log Kw = log [H+] + log [OH–]
Jika persamaan ini dikalikan dengan faktor-1, menjadi:

Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam ke dalam air akan mendesak kesetimbangan ionisasi air ke arah kiri (ion OH-
akan diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya, terjadi kelebihan ion hidrogen sehingga konsentrasi ion H+ meningkat. Oleh sebab itu,
nilai pH air < 7 atau air berubah sifat menjadi asam.
Dengan cara yang sama, penambahan senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan mendesak kesetimbangan air ke arah kiri.
Akibatnya, ion hidroksida berlebih sehingga konsentrasi ion OH-juga meningkat. Dengan demikian, nilai pH air > 7 atau air berubah
sifat menjadi basa.
4. PERAN ASAM DAN BASA
Pemanfaatan sifat asam basa di bidang kedokteran :
● Sebagai obat maag
2HCI(aq) + Mg(OH)2(s) → MgCI2(aq) + 2H2O(ℓ)

3HCI(aq) + AI(OH)3(s) → AICI3(aq) + 3H2O(ℓ)

● Obat sengatan tawon dan lebah, berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah mengandung senyawa asam yaitu campuran dari
asam amino, asam formiat, asam klorida, dan asam fosfat. Sementara itu, sengatan tawon mengandung senyawa basa.
Dengan mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah dan tawon, kita dapat memprediksi cara mengobati
sengatan lebah dan tawon. Asam yang terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan dengan mengoleskan senyawa basa,
seperti sabun, baking soda, atau natrium bikarbonat (NaHC03) pada bekas sengatan. Basa yang terkandung dalam sengatan tawon
dapat dinetralkan dengan mengoleskan senyawa asam, seperti asam cuka atau asam asetat (CH3COOH) pada bekas sengatan.

Pemanfaatan di bidang ekologi dan arkeologi


Air hujan bersifat asam karena di dalamnya terdapat asam karbonat (H2C03), hasil reaksi antara air hujan dengan gas karbon dioksida
(C02)di udara.
C02(g) + H2O(ℓ) → H2CO3(aq)
Oksida-oksida belerang yang biasanya menimbulkan hujan asam adalah belerang dioksida (S02) dan belerang trioksida (S03).
Selain oksida belerang, oksida nitrogen juga membentuk hujan asam. Gas S02 bersama dengan radikal hidroksil dan juga oksigen melalui
reaksi fotokatalitik di atmosfer akan membentuk asamnya.
SO2 + OH → HS03
HSO3 + O2 →HO2 + SO3
SO3 + H20 → H2SO4
Apabila di udara terdapat NO maka radikal hidroperoksil (H02) yang terjadi pada salah satu reaksi di atas akan bereaksi kembali
menurut persamaan berikut.
NO + HO2 → N02 + 0H
Pada siang hari akan terjadi reaksi fotokatalitik antara gas nitrogen dioksida dengan radikal hidroksil. Reaksinya sebagai berikut.
NO2 + OH → HNO3
Pada malam hari akan terjadi reaksi antara nitrogen dioksida dengan ozon. Reaksinya sebagai berikut.
NO2 + O3 → N03 02
NO2 + NO3 → N205
N2O5 + H2O → HN03
Adanya asam-asam, terutama asam sulfit (H2SO3), asam sulfat (H2SO4), dan asam nitrat (HNO3) dalam air hujan,
mengakibatkan terjadinya hujan asam (acid rain)

5. LARUTAN BUFFER DAN TITRASI ASAM BASA


Larutan buffer adalah suatu larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam
konjugasinya, disebut juga larutan dapar atau larutan penyangga. Bertujuan untuk menahan perubahan pH suatu larutan karena
penambahan asam atau basa. Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam
bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, elektroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit,
sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah. Di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat larutan penyangga
yang sangat berperan penting. Dalam keadaan normal, pH darah manusia yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik
di atas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. pH darah dipertahankan pada 7,4 oleh larutan penyangga karbonat-bikarbonat
(H2CO3/HCO3−) dengan menjaga perbandingan konsentrasi [H2CO3] : [HCO3−] sama dengan 1 : 20.
Titrasi adalah prosedur menentukan kadar suatu larutan. Dalam titrasi, larutan yang volumenya terukur direaksikan secara
bertahap dengan larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar).Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa
dengan larutan asam yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui,
dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa tepat
habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu,
keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
Prosedur titrasi asam basa:
1. Asam yang akan dititrasi dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi indikator asam-basa yang sesuai dengan trayek pH.
2. Masukkan pentiter basa dimasukkan ke dalam buret, dan ditambahkan dalam erlenmeyer setetes demi setetes sambil menghitung
berapa volume yang dibutuhkan.
3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).
Pada saat larutan basa ditetesi dengan larutan asam, pH larutan akan turun. Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa,
maka pH larutan akan naik. Jika pH larutan asam atau basa diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau asam yang diteteskan,
maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi.
Kurva titrasi asam basa menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa, atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi
memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.Rumus titrasi asam basa:

Sumber referensi:
BMP KIMD4110 modul 6
https://www.pelajaran.co.id/konsep-ph-poh-dan-pkw-pada-larutan-asam-basa/
https://www.pelajaran.co.id/asam-basa-peranan-dan-pemanfaatan-asam-basa-dalam-berbagai-bidang/

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/titrasi-asam-basa-menentukan-kadar-konsentrasi-larutan-asam-basa#:~:text=Titrasi%20asam%20b
asa%20adalah%20penentuan,dengan%20didasarkan%20pada%20reaksi%20netralisasi.

Anda mungkin juga menyukai