Nama :Hamra
NIM :1512040021
Kelompok :V (lima)
Mengetahui
Dosen Penanggungjawab
Ada dua cara terbenuknya basa, yaitu senyawa yang mengandung OH - dan
senyawa yang bereaksi dengan air menghasilkan OH-. Contohnya basa
yang mengandung OH- adalah NaOH, Ba(OH)2 , dan NH4OH.
NaOH Na+ + OH-
Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH-
NH4OH NH4 + OH-
Larutan asam atau basa kuat yang encer akan terion sempurna dalam air
sehingga jumlah ion dapat dihitung dari konsentrasi asam atau basanya.
Contohnya dalam larutan HCl (dengan konsentrasi Ca) terdapat dua
macam pengionan, yaitu :
HCl H+ + Cl- (searah)
Ca Ca Ca
H2O
H + OH- (bolak balik)
+
10-2 10-7
Konsentrasi H+ dalam larutan berumber dari HCl sebesar Ca dan dari air
sebesar 10-7. Ion H+ dari HCl akan menggeser kesetimbangan air ke
sehingga [H+] dari air menjadi lebih kecil dari 10 -7. Dengan demikian [H+]
dari air dapat diabaikan terhdap yang berasal dari HCl. Jadi dalam larutan
asam : [H+] = Ca. (Syukri, 2002)
Kita akan melihat tiga jenis reaksi: (1) titrasi yang melibatkan kuat dan
basa kuat, (2) titrasi yang melibatkan basa kuat dan asam lemah, dan (3)
titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa lemah. Titrasi asam lemah dan
basa lemah dirumitkan oleh terhidrolisisnya kation dan anion dari garam
yang terbentuk. (Raymond Chang, 2003 : 136)
Titrasi asam basa dan basa kuat melibatkan reaksi asam kuat
( misalnya, HCl) dan basa kuat misalnya (NaOH) dapat dinyatakan dengan
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H O(l) 2
NaOH akhir 45 40 35
NaOH awal 50 45 40
Volume NaOH 5 5 5
G. Analisis Data
a. pH larutan sebelum penambahan NaOH
dik: M HCl = 0,1 M
dit: pH larutan =?
Penyelesaian :
HCl H+ + Cl- pH = - log [H+
[HCl] = M . a = - log 1 . 10-1
= 0,1 M . 1 = 1 log 1
= 0,1 M = 1
-1
= 1 . 10 M
V HCl x M HCl
V NaOH = M NaOH
0,01 L x 0,1 M
V NaOH = 0,2 M
V NaOH = 0,005 L
= 5 mL
0,2mmol
-
[OH ] = 14 mL
14
12
10
8
pH HCl 6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
volume NaOH
12
10
8
6
pH HCl
4
2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Volume NaOH
g. Grafik titrasi III asam kuat dan basa kuat berdasarkan praktikum
12
10
6
pH HCl
4
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Volume NaOH
H. Pembahasan
Titrasi adalah proses penentuan banyaknyasuatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap
dangan jumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Sedangkan reaksi
netralisasi adalah suatu reaksi dimana senyawa asam dan senyawa basa
dengan menggunakan indikator tertentu untuk menjadikan hasil reaksi
tersebut sebagai suatu senyawa yang bersifat netral. Berdasarkan hasil
pengamatan pada ercobaan ini, larutan yang akan dititrasi ada dua larutan
yaitu HCl 0,1 M dan larutan NaOH 0,2 M yang keduanya masing-masing
merupakan asam kuat dan basa kuat.
Dalam larutan asam basa, dilakukakn titrasi dengan menggunakan
indikator universal dan indikator phenofatelin atau indikator pp. Indikatot
universal ditandai dengan terjadinya adanya perubahan warna pada kertas
dan dapat mengetahui pH larutan tersebut. Sedangakan pada indikator pp
ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada larutan yang dititrasi
dari yang semulanya bening akan berubahmenjadi merah muda. Indikator
ini digunakan untuk memberikan perubahan warna pada larutan pada
larutan mencapai titik ekuivalen (atau pHnya sama dengan 7).Dan juga
digunakan untuk mengidentifikasi larutan tersebut termasuk asam atau
basa, indikator pp ini tidak terjadi perubahan warana pada asam sedangkan
pada basa terjadi perubahan warna merah muda.
Pada percobaan ini dilakukan Netralisasi Asam-basa, dimana larutan
yang dititrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap
dengan jumlah contoh tertentu yang akan dianalisisdan juga titrasi juga
adalah HCl 0,1 Mdan larutan NaOH 0,2 M. Adapun reaksi yang terjadi :
HCl + NaOH NaCl + H O 2
Nuryanti, Siti. 2010. Jurnal. Indikator Titrasi Asam Basa Dari Ekstrak
Bunga Sepatu. Yogyakarta: AGRITECH
Sugiyarto.r, Kristian H.