Anda di halaman 1dari 4

A.

HUKUM OHM DAN HAMBATAN JENIS KAWAT


B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh luas penampang, panjang kawat, dan hambatab
jenis kawat terhadap kuat arus listrik?
2. Berapa besar hambatan jenis dan hambatan berbagai jenis kawat
penghantar?
3. Apa makna dari hukum ohm?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa terampil melakukan pengukuran kuat arus listrik dan beda
potensial t dengan menggunakan alat ukur yang sesuai
2. Mahasiswa dapat memahami pengaruh luas penampang, panjang kawat,
dan hambatan jenis kawat terhadap kuat arus listrik dan beda potensial
3. Mahasiswa dapat menentukan besar hambatan jenis dan hambatan
berbagai jenis kawat peenghantar
4. Mahasiswa dapat memahami hukum ohm
D. TEORI SINGKAT
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial.
Satu cara menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. Georg simon ohm
(1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya:
IV
Sebagai contoh, jika kita kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus
akan dua kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V. Akan sangat
membantu jika kita bandingkan arus listrik dengan aliran air di sungai atau pipa
yang dipengaruhi oleh gravitasi. Jika pipa (sungai) hampir rata, kecepatan alir
akan kecil. Tetapi jika satu ujung ke ujung lebih tinggi dari yang lainnya,
kecepatan aliran atau arus akan lebih besar. Makin besar perbedaab ketinggian,
makin besar arus.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada
tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batui ditengahnya,
memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang sama, elektron-
elektron yang diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat.
Makin tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk suata tegangan V. Kita
kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan
hambatan. Ketika digabungkan hal ini dan kesebandingan diatas, kita dapatkan
V
I=
R
Dimana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda
potensial yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya.
Hubungan ini dituliskan,
V =IR
dan dikenal sebagai hukum ohm. Hambatan kawat yang tebal akan lebih kecil
dari yang tipis karena kawat yang lebih tebal memiliki area yang lebih luas untuk
lewtnya elektron. Hambatan akan lebih besar jika panjangnya lebih besar karena
akan ada lebih banyak penghalang untuk aliran elektron. Dan memang, ternyata
ditemukan pada eksperimen bahwa hambatan R kawat logam berbanding lurus
dengan luas penampang lintang A. Yaitu:
L
R=
A

Dimana , konstanta pembanding, disebut hambatan jenis (resistivitas) dan

bergantung pada bahan yang digunakan. Nilai tipikal , yang satuannya


adalah . m . (D.C.2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Terjemahan Dra.
Yuhiliza Hanum, M.Eng. Erlangga. Jakarta).
Memperliahatkan suatu segmen kawat dengan panjang L , dan
penampang lintang A yang membawa arus I. Karena arah medan listrik dari
daerah potensial lebih tinggi ke daerah potensial lebih rendah, potensial pada titik
a lebih besar dari pada titik b. Asumsikan bahwa L cukup kecil sehingga
kita bisa menganggap medan listrik yang melintasi segmen adalah konstan, beda
potensial V antara titik a dan b dalah*
V =V a V b=E L
Untuk kebanyakn material,
Arus dalam suatu segmen kawat sebanding dengan beda potensial yang
melintasi segmen
Hasil eksperimen ini dikenal sebagai Hukum Ohm. Konstanta
kesebandingannya ditu;is I / R disebut resistansi:
I= ( R1 ) V atau
V
R=
I
Persamaan ini memberikan suatu defenisiumum dari resistansi antara dua titk
ditinjaudari penurunan tegangan V antara dua titik. Satuan SI untuk resistansi,
Volt per ampere, disebut Ohm () :
1 =1 V / A. (Paul A. Tipler Terjemahan Dra. Lea Prasetio, M.Sc dkk. 1998.
Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 3 Jilid 2. Erlangga. Jakarta.)
E. Alat dan Bahan
1. Perangkat pengukuran resistansi kawat 1 buah
2. Power supply AC/DC 0-12 V 1 buah
3. Multimeter LD Analog 20 2 buah
4. Kabel penghubung 7 buah
5. Resistor 2 buah
6. Rheostat 1 buah
F. Identifikasi Variabel
Kegiatan 1. Pengaruh luas penampang kawat logam terhadap beda potensial dan
kuat arus listrik.
1. Variabel manupulasi : luas penampang (mm2), diameter kawat (mm),
beda potensial sumber (Vs).
2. Variabel respon : kuat arus listrik (A) dan beda potensial listrik
(V)
3. Variabel kontrol : jenis kawat dan panjang kawat (m)
Kegiatan 2. Pengaruh panjang kawat logam terhadap beda potensial dan kuat
arus listrik.
1. Variabel manupulasi : panjang kawat (mm) dan beda potensial sumber
(Vs)
2. Variabel respon : kuat arus listrik (A) dan beda potensial listrik
(V)
3. Variabel kontrol :jenis kawat, diameter kawat (mm), luas
penampang (mm2)
Kegiatan 3. Pengaruh jenis kawat (hambatan jenis) terhadap beda potensial dan
kuat arus listrik.
1. Variabel manupulasi : jenis kawat dan beda potensial sumber (Vs)
2. Variabel respon : kuat arus listrik (A) dan beda potensial listrik
(V)
3. Variabel control : diameter kawat (mm), luas penampang (mm2),
panjang kawat (mm)
Kegiatan 4. Menyelidiki hubungan tegangan dan kuat arus listrik.
1. Variabel manipulasi : pergeseran rheostat
2. Variabel respon : kuat arus listrik (A) dan beda potensial
listrik (V)
3. Variabel kontrol : resistor ()
G. Defenisi Operasional Variabel
1. Luas penampang (mm2) adalah lebar dari kawat penghantar yang
digunakan dimana nilainya telah tertera pada alat yang digunakan dan
satuannya dinyatakan dalam millimeter persegi.
2. Diameter kawat (mm) adalah besar batang kawat yang digunakan
dalam percobaan dimana nilai diameter kawat telah tertera pada alat
dan satuannya dinyatakan dalam millimeter.
3. Beda potensial sumber (Vs) adalah besar tekanan atau tegangan listrik
dari sumber listrik ke dalam rangakaian. Satuannya dinyatakan dalam
Volt.
4. kuat arus listrik (A) adalah besar jumlah muatan listrik yang mengalir
pada rangkaian setiap detiknya. Satuan kuat arus dinyatakan dalam
Ampere.
5. Beda potensial listrik (V) adalah besar tekanan atau tegangan listrik
yang mengalir dalam rangkaian dan satuannya dinyatakan dalam Volt.
6. Jenis kawat adalah macam macam kawat yang digunakan dalam
percobaan.
7. Panjang kawat (m) adalah jarak membujur dari ujung kawat pertama
ke ujung kawat lainya. Satuannya dinyatakan dalam meter.
8. Pergeseran rheostat adalah pergeseran dari rheostat yang
mengakibatkan beda pontensial dan kuat arus istrik pada rangkaian
berubah.
9. Resistor (R) adalah benda yang menghambat/membagi kuat arus pada
rangkaian seri atau beda potensial pada rangkaian pararel dimana
besar nilai hambatan/ resistor yang digunakan ialah 100 . Satuannya
dinyatakan dalam Ohm ().

Anda mungkin juga menyukai