PERTEMUAN 5 DAN 6
ARIF RAHMAT KURNIA
Manfaat Asam – Basa dalam Kehidupan
Nama Keberadaan
Asam askorbat Dalam buah-buahan dikenal sebagai
vitamin C
Asam karbonat Dalam minuman ringan bersoda
Asam sitrat Dalam jeruk atau buah-buahan
Asam asetat Dalam cuka
Asam klorida Dalam asam lambung
Asam laktat Dalam susu asam
Asam nitrat Dalam pupuk dan bahan peledak
Asam fosfat Dalam pupuk
Asam sulfat Dalam aki mobil dan bahan pupuk
Amonia atau amonium hidroksida Dalam pupuk dan bahan pembersih
Kalsium hidroksida Dalam air kapur
Magnesium hidroksida Dalam obat antasida
Natrium hidroksida Dalam sabun dan pembersih
Teori Asam – Basa Arrhenius
Ion OH– → pembawa sifat basa → warna lakmus merah berubah menjadi biru.
Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH– disebut basa kuat,
sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH– disebut basa lemah.
Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida
termasuk golongan basa.
Misalnya:
etil alkohol = C2H5OH
metil alkohol = CH3OH
Gugus hidroksil pada etil alkohol dan metil alkohol tersebut dalam larutan
tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH–
Teori Asam – Basa Bronsted dan Lowry
Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam,
basa dalam pelarut lain atau pun tidak mempunyai pelarut.
Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau
ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat
menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan
senyawa komplek.
Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA
yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron
bebas
Kesetimbangan
Adanya ion H+ atau OH– yang dihasilkan oleh suatu asam atau basa
akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan air.
H2O(l) → H+(aq) + OH–(aq)
Sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi ion H+ dan OH– dalam
larutan tersebut.
Asam Kuat
Asam poliprotik adalah asam yang dapat menghasilkan lebih dari satu
ion H+. Contohnya H2CO3, H3PO4,.. → Asam-asam tersebut terionisasi
secara bertahap, oleh karena itu asam poliprotik mempunyai lebih dari
satu harga Ka
Basa Kuat
Basa kuat adalah basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna.
Basa kuat juga akan menggeser kesetimbangan air apabila dilarutkan ke
dalamnya, yang disebabkan adanya ion OH– dari basa yang terlarut tersebut.
Misalnya ke dalam air dilarutkan NaOH 0,1 M, maka
H2O(aq) → H+(aq) + OH–(aq)
10–7 M 10–7 M
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
0,1 M 0,1 M
Dengan adanya ion OH– dari NaOH kesetimbangan air akan bergeser ke kiri.
Ion [H+] dan [OH–] dari air berkurang dan menjadi sangat sedikit dibandingkan
ion OH– yang berasal dari NaOH, maka [OH–] yang berasal dari air dapat
diabaikan.
Contoh Soal
Basa Lemah
Derajat Keasaman (pH)
Ion hidrogen dan hidroksida dalam air biasanya sangat kecil sehingga
untuk kemudahan penulisan digunakan besaran lain. Untuk menghindari
penggunaan angka yang sangat kecil, Sorensen (1868 – 1939)
mengusulkan konsep pH, agar memudahkan kimiawan dalam mengukur
konsentrasi ion H+ dan perubahannya dalam suatu larutan.
Lambang pH diambil dari bahasa Perancis ‘pouvoir hydrogene’, artinya
tenaga hidrogen menuju eksponensial. Misalnya, air murni pada 25oC memiliki
konsentrasi
[H+] = 1,0 × 10–7 maka pH air pada suhu itu adalah 7,0.
Konsentrasi H+ atau ion OH– untuk larutan encer memiliki rentang antara 10–1M
sampai 10–14 M. Untuk larutan encer seperti itu paling tepat diungkapkan
dalambentuk pH dan pOH yaitu untuk menghindari angka pengukuran yang
sangat kecil.
Jika konsentrasi lebih besar dari satu molar, nilai pH akan negatif. Demikian
juga untuk konsentrasi OH– yang lebih dari satu molar, nilai pOH akan lebih
besar dari 14. Jadi, untuk larutan asam basa yang mempunyai konsentrasi
lebih besar daripada 1,0 M tidak perlu diungkapkan dalam bentuk pH dan
pOH.
Harga pH dan Sifat Larutan
Pada kondisi air murni, yaitu kondisi dimana tanpa asam atau basa
(netral) harga pH suatu larutan akan sama dengan pOH.
Contoh soaL: Berapa pH larutan HCl 0,1 M dan Mg(OH)2 0,01 M ?
Harga pH dapat memberikan informasi tentang kekuatan suatu asam
atau basa. Pada konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam
semakin besar konsentrasi ion H+ dalam larutan , dan itu berarti semakin
kecil harga pH-nya.
Jadi, semakin kuat suatu asam semakin kecil harga pH-nya. Sebaiknya,
semakin kuat suatu basa semakin besar konsentrasi ion OH– dalam
larutan.
Semakin besar ion OH– berarti semakin kecil konsentrasi ion H+ dalam
larutan. Jadi, semakin kuat suatu basa semakin besar harga pH-nya.
pH Asam Lemah dan Basa Lemah
Amfoterik → suatu molekul atau ion yang dapat bereaksi sebagai asam serta sebagai
basa. → berasal dari kata Yunani amphoteroi, yang berarti “keduanya”.
Banyak logam (seperti seng, timah, timbal, aluminium, dan berilium) → oksida atau
hidroksida amfoter. Amfoterisme bergantung pada keadaan oksidasi dari oksidanya.
Salah satu spesies amfoter adalah molekul-molekul amfiprotik, yang dapat baik
menyumbang ataupun menerima sebuah proton (H+).
Beberapa contoh termasuk asam amino dan protein, yang mengandung gugus amina
dan asam karboksilat, dan senyawa-senyawa ion itu sendir seperti air dan ammonia.
Amfilit adalah molekul-molekul amfoterik yang mengandung keduanya, gugus asam
maupun basa dan akan terdapat pada umumnya sebagai zwitterion dalam rentang pH
tertentu. pH pada mana muatan rata-ratanya adalah nol yang dikenal sebagai titik
isoelektrik molekul. Amfolit digunakan untuk menyetabilkan gradien pH untuk digunakan
dalam pemusatan isoelektrik.