Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

AYAM PETELUR (LAYER)

Drh. Setia Tri Widodo

CENTRAL UNGGAS PS
BLITAR
30 September 2020
PERIODE AYAM LAYER
Periode Umur
Pre starter 0-1 minggu
Starter 1-3 minggu
Grower 4-8 minggu
Pullet 9-16 minggu
Pre-layer 16-18 minggu
Layer 19 minggu sampai afkir
STARTER – GROWER
(0 – 8 minggu)
 Pemilihan DOC
- Periksa tanggal tetas dan tanggal terima.
- Bebas dari penyakit seperti pullorum, omphalitis dan
jamur.
- Hitung jumlah dan ditimbang. ( 37-40 gr )
- Seleksi DOC, Sehat => ditebar. Sakit => musnahkan
- Brooding
Induk buatan /pemanasan (gasolec/semawar)
Pemanas sebaiknya terpasang dan dinyalakan 24 jam
atau minimal sekitar 4 jam sebelum DOC datang.
Pengukuran suhu menggunakan termometer
dilakukan 8 cm dari tepi sekat pembatas (chick guard)
dan 8 cm di atas alas kandang/litter.
Temperatur yang nyaman dapat diamati dengan
melihat penyebaran anak ayam.
- Chick guard (sekat pembatas pemanas)
DOC disebarkan ke dalam chick guard yang terbuat dari
seng atau tripleks.
Sekat atau indukan buatan berfungsi untuk
mengoptimalkan penyebaran panas dari pemanas.
diameter 3 m dan tinggi 50 cm digunakan untuk 500 – 750
ekor anak ayam.
- Pembukaan dan penutupan tirai
Tirai dibuka dan ditutup tidak berdasarkan umur
tetapi sesuai dengan kebutuhan.
Pengaturan buka tutup tirai ini untuk mengatur
stabilitas suhu dan kelembaban di dalam kandang.

Contoh pembukaan tirai :


- Pemberian pakan dan minum
Pakan dan minum segera diberikan setelah seluruh DOC disebar.
Mengenalkan pakan, melatih ayam untuk makan, juga
bermanfaat untuk
merangsang tanggap kebal lokal dalam saluran pencernaan,
mempercepat penyerapan kuning telur.
Selama masa starter pakan diberikan dalam bentuk crumble agar
berat badan dapat mencapai standarnya pada umur 5 minggu.
Kebutuhan protein ayam pada umur muda lebih
tinggi sebagai bekal untuk pertumbuhan.
kebutuhan protein menurun dan akan meningkat lagi
menjelang masa bertelur.
Air minum diberikan secara ad libitum (tak terbatas).
Tempat air minum berupa galon, automatic drinker atau
nipple.
Air minum yang diberikan pada dua hari pertama harus
hangat (25-29oC).
Pada saat DOC datang, air minum berupa ATP(Biosan Tp
Oral) Tujuannya untuk memberikan energi yang hilang
selama transportasi.
Selanjutnya diberikan antibiotik berspektrum luas misal
Colamox (Colistine,Amoxycyllin) selama 3-5 hari, Pada sore
harinya diberikan air minum yang berisi vitamin(Biovit) dan
elektrolit (Elektrovit), untuk mengatasi stress yang terjadi
sejak pull chicks (keluar dari mesin tetas) sampai dengan
chick in (ayam ditebarkan dalam kandang).
Kebutuhan air minum sebanyak kurang lebih 1¾
sampai dengan 2 kali dari konsumsi pakan pada suhu
lingkungan yang normal.
Kebutuhan air minum meningkat sebanyak 6,5%
untuk tiap kenaikan 1 oC dari suhu 21 oC. Temperatur
air minum yang disukai ayam adalah 16 oC.
GROWER – PULLET
6-16 MINGGU
target pemeliharaan pada periode ini adalah untuk
mencapai berat badan yang standar dan keseragaman
yang tinggi.
Sistem pencernaan harus dapat dikembangkan
dengan baik agar dapat meningkatkan konsumsi
pakan pada saat awal masa bertelur.
1. Kontrol berat badan dan keseragaman
Pertumbuhan tidak hanya dapat dilihat dari jumlah
pakan yang diberikan. Jumlah pakan yang dimakan
ayam tergantung pada:
- Kualitas kandang
- Suhu kandang
- Status kesehatan ayam
Seleksi dilakukan setiap hari hingga umur 10 minggu.
Jika keseragaman kurang dari 85% pada umur 6
minggu, sebaiknya dilakukan grading total.
Keseragaman kurang dari 60% dianggap jelek
sedangkan lebih dari 80% dianggap baik atau seragam.
2. Teknik pemberian pakan
Teknik pemberian pakan pada ayam pullet dan petelur
diperlukan untuk menghindari/mengurangi sisa-sisa pakan
yang partikelnya halus.
Tempat pakan dikosongkan pada waktu tertentu terutama
siang hari supaya ayam lebih banyak makan
pada pagi dan malam hari.
Pengosongan tempat pakan dilakukan bertahap mulai umur 4
sampai 8 minggu.
Pada umur 10-12 minggu tempat pakan dibiarkan kosong
minimal 2-3 jam per hari.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan
tembolok dan gizzard.
3. Pencahayaan
untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanpa
kelebihan berat badan dan merangsang dewasa kelamin.
Ayam sensitif terhadap perubahan cahaya dan
berpengaruh terhadap umur kematangan seksual.
Ayam yang memiliki kematangan seksual dini
menghasilkan telur berukuran kecil. Sebaliknya yang
terlambat kematangan seksualnya terlambat akan
bertelur lebih sedikit tetapi berukuran lebih besar.
Konsumsi pakan juga dapat meningkat oleh pengaruh
pencahayaan.
Pengaruh pencahayaan pada hormonal ayam
Contoh program pencahayaan kandang
4. Pindah kandang
Pemindahan ayam dari kandang postal ke kandang baterai
atau persiapan produksi dilakukan pada umur 13-16 minggu
sebelum ayam mulai bertelur.
Terlambat pindah kandang menyebabkan ayam terlambat
bertelur.
Apabila ada program pemberian vaksin sebaiknya dilakukan 1
minggu sebelum pindah kandang.
Selama dipindahkan, ayam mengalami dehidrasi. Air akan
hilang sebanyak 0,3- 0,5% per jam. air minum harus selalu
tersedia. Dan disertai dengan pemberian multivitamin yang
mengandung elektrolit.
 Pada waktu datang ayam pullet harus minum lebih dulu
sebelum makan. Tempat pakan dikosongkan untuk
sementara waktu + 3-4 jam.
Layer / produksi
(18 minggu - afkir)
Tujuan periode produksi ini adalah ayam
menghasilkan telur sebanyak mungkin dengan berat
telur standar dan puncak produksi yang berlangsung
lama.
1. Pakan
Pakan yang bermutu tinggi, program pemberian pakan yang
benar dan praktek manajemen laying lainnya seperti
tercapainya berat badan dan uniformity selama periode
growing sangat berpengaruh terhadap waktu awal bertelur,
puncak produksi dan lamanya puncak produksi.
Kualitas nutrisi pada masa produksi berbeda dengan
sebelumnya. Pada periode ini
pakan harus kaya akan protein, asam amino dan mineral
khususnya kalsium.
Sekitar 10-1 2% dari berat telur adalah kerabang telur dan 40-
60% dari kerabang telur dibangun dari kalsium. Dalam 1 butir
telur dengan berat 60 gram 2,4 gram di antaranya adalah
kalsium.
2. Berat Badan

Berat badan pada waktu ayam mulai bertelur harus


mencapai 1.550 gram dan 1.900 g saat puncak produksi.
Perlu dibuatkan perbandingan berat badan aktual
dengan berat badan standar pada masa produksi.
Apabila terdapat penyimpangan, sesuaikan
kembali program pemberian pakannya untuk mencegah
penurunan yang tajam setelah
puncak produksi.
3. Produksi telur dan kualitas telur

Pembentukan satu butir telur memerlukan waktu 24 – 27 jam.


Dalam kurun waktu tersebut, 20 – 22 jam diantaranya digunakan
untuk kalsifikasi atau pembentukan kerabang
Masa produksi berlangsung selama 8 sampai 10 bulan. Setelah
ayam berumur lebih dari 50 minggu, kerabang telur menjadi
lebih tipis akibat kemampuan saluran pencernaan dalam
menyerap mineral dan nutrisi lainnya berkurang.
Perlu ditambahkan multivitamin dan mineral baik melalui
campuran pakan maupun air minum untuk membantu
mengatasi masalah kerabang telur yang mudah retak akibat
tipisnya kerabang.
4. Recording
Pencatatan penting pada masa produksi berkaitan
dengan jumlah produksi, berat telur, konversi pakan,
hen day, berat telur (kg) tiap 1.000 ekor dan berat
badan mingguan.
Pencatatan dilakukan secara berkala agar dapat
digunakan menganalisa produksi ayam dibandingkan
dengan potensi genetiknya.
Umur
Program
Vaksin
vaksinasi
Ketrangan Dosis Aplikasi
(hari)
1-7 CAPRIVAC NB-R Vaksin aktif ND 1 ml Tetes mata
+ IB
CAPRIVAC NB-K, NBA-K, Vaksin inaktif 0.15 – 0.3 Injeksi
NG-K, NGA-K, NDAI-K, ml subkutan
NDAI-K SK, AI-K
11-13 CAPRIVAC IBD Vaksin aktif 1 ml Tetes
INTERMEDIATE gumboro mulut/cekok
15 CAPRIVAC ND-R Vaksin aktif ND 1 ml Air minum
22 CAPRIVAC IBD PLUS Vaksin aktif 1 ml Air minum
gumboro
29 CAPRIVAC NB-R Vaksin aktif 1 ml Air minum
ND+IB
35 CAPRIVAC AI-K SK (clade Vaksin inaktif 0.3 ml IM
2.1 dan 2.3)
41 Vaksin cacar Vaksin aktif 1 ml Tusuk sayap
47 CAPRIVAC CORYZA 3 Vaksin inaktif 0.3 ml IM
54 CAPRIVAC ND-R Vaksin aktif ND 1 ml Air minum
Umur Vaksin Keterangan Dosis Aplikasi
(hari)
62 Vaksin ILT Vaksin aktif 0.5 ml Tetes
mata/hidung
83 CAPRIVAC AI-K SB Vaksin inaktif (AIH9 0.3 ml IM
single)
90 CAPRIVAC NB-R Vaksin aktif 1 ml Air minum
98 CAPRIVAC CORYZA 3 Vaksin inaktif 0.3 ml IM
105-110 CAPRIVAC NBE-K Vaksin inaktif 0.3 ml IM
133 CAPRIVAC NB-R Vaksin aktif ND+IB 1 ml Air minum
140 CAPRIVAC NB-K (IB Vaksin inaktif ND+IB 0.3 ml IM
varian)
154 CAPRIVAC AI-K SL Vaksin 0,3 ml IM
Inaktif(AIH9+H5)

NB: Revaksinasi NB-K 3-4 bln sekali dan AI-K sekali lg melihat kondisi ayam

Anda mungkin juga menyukai