Kegiatan
Pembelajaran 1 Asam-Basa
Bahan kimia yang disebut asam dan basa ada di sekeliling kita. Sabun mandi, detergen,
pasta gigi, serta cuka makan mengandung zat asam atau basa. Rasa asam pada buah-buahan yang kita
makan berasal dari zat asam yang dikandungnya. Apa yang mendasari suau zat digolongkan ke dalam
asam atau basa?
A. Teori Asam-Basa
Teori asam-basa yang banyak digunakan dalam mempelajari kimia, antara lain teori asam-basa
Arrhenius, teori asam-basa Bronsted–Lowry, dan teori asam-basa Lewis.
Asam adalah suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan ion H + (atau H3O+)
Salah satu contoh Asam yaitu : HCl, HNO 3, HClO4, H2SO4. Zat-zat tersebut dalam air terionisasi
menghasilkan ion H+(aq)
HCl (aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
HNO3(aq) → H+(aq) + NO3-(aq)
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
Basa adalah suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan ion OH -
Salah satu contoh Basa yaitu: KOH, NaOH, Ca(OH) 2. Zat-zat tersebut dalam air terionisasi
menghasilkan ion OH-(aq).
KOH (aq) → K+(aq) + OH-(aq)
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + OH-(aq)
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, Johannes N. Bronsted di Denmark dan Thomas M. Lowry di Inggris,
bekerja sendiri-sendiri, mengembangkan defenisi asam-basa Arrhenius. Penjelasan Bronsted-
Lowry cukup berguna untuk reaksi asam-basa dalam air. Penjelasan tersebut berbeda dengan
defenisis Arrhenius karena dapat diterapkan pada pelarut selain air.
Menurut Bronsted-Lowry :
Asam adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat mendonorkan suatu proton
kepada spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai donor proton.
Sedangkan
Basa adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat menerima suatu proton kepada
spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai akseptor proton.
3
Modul Kimia Larutan
Contoh :
HF- (aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + F- (aq)
Penjelasan:
Menurut Lewis:
Asam adalah suatu spesies yang dapat menerima pasangan elektron bebas, sedangkan basa
adalah suatu spesies yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas.
Hydrangea adalah tumbuhan yang peka terhadap asam dan basa. Di tanah yang asam, bunga Hydrangea
akan berwarna biru. Sementara itu, di tanah yang basa atau netral, bunga Hydrangea akan berwarna
merah muda.
Pada reaksi-reaksi berikut, reaksi mana yang mengikuti teori asam-basa Arrhenius? Berikan
penjelasan.
HI(aq) ⇌ H+(aq) + I-(aq)
H2CO3(aq) ⇌ H+(aq) + HCO3-(aq)
NaOH(aq) ⇌ Na+(aq) + OH-(aq)
Tuliskan asam-basa konjugat untuk reaksi berikut.
H2SO4 + HNO3 ⇌ H2NO3+ + HSO4-
H3PO4 + H2O ⇌ H3O+ + H2PO4-
CH3COO- + NH4+ ⇌ CH3COOH + NH3
HPO32- + H3AsO4 ⇌ H2PO3- + H2AsO4-
Tunjukkan spesies mana yang asam dan spesies mana yang basa sesuai teori asam-basa G.N.
Lewis.
BF3 + NH3 → BF3NH3
4
Modul Kimia Larutan
B. Sifat Larutan
Berkenaan dengan teori asam basa, sifat larutan yang penting adalah kekuatan asam dan
kekuatan basa. Kekuatan asam dan kekuatan basa dapat diketahui dari harga pH larutan.
pH Larutan
Telah diketahui bahwa air murni dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat lemah.
Fakta ini menunjukkan bahwa dalam air terdapat ion-ion dengan konsentrasi yang sangat
rendah. Dimana ionisasi air merupakan reaksi kesetimbangan:
Dalam air murni atau larutan encer, konsentrasi molar air adalah tetap. Dengan demikian,
[H2O]2 adalah tetap dan dapat digabung dengan Kc menghasilkan tetapan baru yang disebut
tetapan kesetimbangan air (Kw):
Kw = [H+][OH-]
Pada suhu 25oC, konsentrasi kedua ion tersebut dalam air adalah sama, yaitu 1,0 × 10 -7 mol/L.
Dengan demikian, pada 25oC :
Sifat suatu larutan elektrolit ditentukan oleh banyaknya [H3O+] dan [OH-]
Ingat!
[H3O+] = [OH-], pH = pOH = 7 (larutan bersifat netral)
[H3O+] > [OH-], pH < pOH > 7 (larutan bersifat asam)
[H3O+] < [OH-], pH > pOH < 7 (larutan bersifat basa)
pH didefenisikan sebagai negatif logaritma dari molaritas ion hidrogen. Bagaimana dengan
pH asam kuat, misalnya asam klorida 12 M? Mungkinkah pH berharga negatif?
5
Modul Kimia Larutan
Contoh Soal :
Dalam suatu sampel darah pada suhu 25oC terkandung [H+]= 4,6 × 10-8M. Berapa
konsentrasi ion OH- dalam sampel ini? Apakah larutan bersifat asam, netral, atau basa?
Penyelesaian:
Pada 25oC, Kw = [H+][OH-] = 1,0 × 10-14
4,6 × 10-8M [OH-] = 1,0 × 10-14
[OH-] = 2,2 × 10-7M
Karena[ OH-] > [H+], maka darah bersifat basa.
pH = -log [H3O+]
atau
pH = -log [H+]
Dengan demikian, pOH didefenisikan sebagai negatif logaritma konsentrasi ion OH-.
pOH = -log [OH-]
Untuk larutan basa, nilai pH larutan diperoleh dengan terlebih dahulu menghitung nilai pOH
dan kemudian mengubahnya menjadi nilai pH.
pH = 14-pOH
Contoh Soal :
Air hujan yang terus menerus terjadi akan menyapu polutan udara menuju ke danau
sehingga pH air danau berubah. Dalam suatu danau, ditemukan bahwa konsentrasi ion
hidrogen yang terkandung sebesar 3,2 × 10-5. Berapa nilai pH dan pOH air danau
tersebut? Apakah air danau bersifat asam atau basa?
Penyelesaian:
pH = -log [H+] = - log3,2 × 10-5 = 4,49
pOH = 14-pH = 14 – 4,49 = 9,51
Karena pH <7 maka air danau bersifat asam
Derajat Ionisasi
6
Modul Kimia Larutan
Tingkat keasaman atau kebasaan larutan bergantung pada banyaknya zat terlarut asam atau
basa yang terurai dalam air. Perbandingan jumlah mol zat terlarut yang terurai dengan jumlah
mol zat terlarut awal disebut derajat ionisasi (α).
Larutan elektrolit kuat mengandung zat terlarut yang terionisasi sempurna, sehingga jumlah
mol yang terurai = jumlah mol zat semula. Oleh karena itu, larutan elektrolit kuat memiliki
α=1. Adapun larutan elektrolit lemah mengandung zat terlarut yang hanya terurai sebagian
dalam air sehingga memiliki α < 1. Asam dan basa kuat tergolong elektrolit kuat (α = 1),
sedangkan asam dan basa lemah tergolong elektrolit lemah ( 0 < α < 1).
Contoh Soal :
Dalam satu liter larutan HCl 0,01 M terkandung ion H+ sebanyak 0,01 mol. Hitunglah derajat
ionisasi larutan tersebut.
Penyelesaian:
0,01 mol HCl terurai menghasilkan 0,01 mol H+.
Dalam reaksi ini, setiap molekul HCl melepaskan 1 H+ ke dalam air.
Jumlah mol HCl yang terurai = jumlah mol H+ yang terbentuk = 0,01 mol
HCl(aq) → H+ (aq) + Cl-(aq)
mol awal: 0,01
mol terurai: 0,01
mol akhir: 0,000,01
7
Modul Kimia Larutan
Telah disebutkan bahwa derajat ionisasi (α) merupakan pembagian antara jumlah zat yang
terurai dengan jumlah zat mula-mula. Jika konsentrasi elektrolit (mula-mula) adalah M
molar, maka persamaan dapat ditulis sebagai berikut:
Jumlah mol zat terlarut yang terurai
α=
M
Dengan menata ulang persamaan ini, maka jumlah zat yang terurai adalah Mα. Selanjutnya
komposisi kesetimbangan dari suatu asam lemah (HA) yang mempunyai konsentrasi M molar
dan terurai dengan derajat ionisasi dapat dinyatakan sebagai berikut.
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)
Mula-mula : M - -
Terurai : Mα +Mα +Mα
Setimbang : M ( 1-α) Mα Mα
Jika komposisi kesetimbangan ini dimasukkan ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan
diperoleh:
Mα . Mα
Ka =
M (1-α)
Dengan menganggap (1-α) = 1, maka persamaan diatas menjadi:
Mα . Mα
Ka = atau Ka = M2α2
M
Jadi, α =
√ Ka
M
Oleh karena Ka merupakan suatu tetapan, maka rumus diatas menyatakan bahwa jika
kemolaran (M) semakin kecil, maka derajat ionisasi (α) akan semakin besar.
Tetapan Ionisasi Basa (Kb)
Seperti halnya asam kuat, reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Contoh : NaOH(aq) → Na+ (aq) + OH-(aq)
Di lain pihak, reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum,
reaksi ionisasi basa lemah bervalensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut:
+ -
[L] [OH]
Kb =
[LOH]
Harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin kuat basa makin besar harga Kb, dan
sebaliknya. Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi basa adalah sebagai
berikut:
α = Kb
M √
Menghitung pH Larutan Asam
1. Asam Kuat
8
Modul Kimia Larutan
Telah disebutkan bahwa asam kuat mengion sempurna, pH larutan dapat ditentukan jika
konsentrasi asam diketahui.
Rumus : [H+] = M × Valensi Asam
2. Asam Lemah
Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karena nya konsentrasi ion H + dalam larutan
tidak dapat dikaitkan secara stoikiometris dengan konsentrasi asam. Konsentrasi ion H +
hanya dapat ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan kesetimbangan (Ka) asam juga
diketahui.
Jika tetapan ionisasi asam (Ka) diketahui, maka:
Rumus : [H+] = √ Ka .M
Rumus : [H+] = M ×α
2. Basa Lemah
Konsentrasi ion OH- hanya dapat ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan
kesetimbangan (Kb) basa juga diketahui.
Jika tetapan ionisasi asam (Kb) diketahui, maka:
Rumus : [OH-] = √ Kb .M
Jika derajat ionisasi (α) diketahui, maka :
Rumus : [OH-] = M ×α
Contoh Soal :
Hitunglah pH larutan berikut:
Larutan H2SO4 0,001 M
Larutan NH3 0,1 M jika derajat ionisasinya 0,01.
Penyelesaian:
H2SO4(aq)→ 2H+(aq) + SO42-(aq)
Dari perbandingan koefisien reaksinya dapat diketahui bahwa:
[H+] = 2×[ H2SO4] = 0,002 M
pH = -log [H+]= -log 0,002M = 3-log 2
Larutan NH3 0,1 M dengan α = 0,01
[OH-]= M ×α = 0,1 ×0,01 = 0,001
pOH= -log [OH-]
= -log 0,001 = 3 9
pH= 14-pOH = 14-3 = 11
Modul Kimia Larutan
Bandingkan nilai pH larutan HCl 0,1 M dengan larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 ×
10-5). Manakah larutan dengan pH yang lebih besar? Berapakah nilai derajat ionisasi
zat terlarut dalam kedua larutan asam ini? Manakah zat terlarut dengan derajat
ionisasi lebih besar?
C. Pengukuran pH Larutan
Kertas lakmus juga dapat digunakan sebagai penunjuk asam-basa. Larutan yang bersifat asam
akan mengubah warna lakmus biru menjadi merah, Sebaliknya, larutan basa akan mengubah
warna lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru tetap berwarna biru.
Contoh Soal :
Hasil pengujian pH beberapa air limbah dengan menggunakan beberapa larutan indikator:
Larutan Rentang Perubahan Warna Hasil Pengujian
Indikator Warna pH Limbah K Limbah L
Metil merah Merah-Kuning 4,2-6,3 Kuning Merah
BTB Kuning-Biru 6,0-7,6 Biru Kuning
Fenolftalein Tak Berwarna-Merah 8,0-10,0 Tak Tak Berwarna
Berwarna
Timol hijau Kuning-Biru 1,2-2,8 Biru Biru
Limbah K dan L mempunyai nilai pH berturut-turut . . . .
a. 6,3-7,6 dan 2,8-6,0
b. 2,8-6,0 dan 6,3-7,6
c. 2,8-7,6 dan 4,2-8,0
d. 2,8-4,0 dan 7,6-8,0
e. 7,6-8,0 dan 2,8-4,2 10
Penyelesaian:
Cocokkanlah warna limbah dengan warna indikator yang menunjukkan pH yang sesuai.
Modul Kimia Larutan
Urutkan kekuatan asam dari yang kuat ke yang lebih lemah (beri tanda >) untuk asam-
asam yang diketahui Ka nya berikut.
HA, Ka = 6,2 × 10-8
HB, Ka = 7,5 × 10-3
HC, Ka = 2,5 × 10-1
HD, Ka = 7,5 × 10-4
HE, Ka = 4,5 × 10-6
Hitunglah konsentrasi ion H3O+ dan ion OH- dalam larutan yang pH nya 2
D. Titrasi Asam-Basa
11
Modul Kimia Larutan
ditambahkan. pH pada saat titik ekuivalen bervariasi bergantung pada jenis asam dan
basanya. Oleh karena itu, indikator yang digunakan juga disesuaikan dengan daerah pH
perubahan warnanya.
Sebelum melakukan titrasi, perlu disiapkan larutan titran asam basa dengan konsentrasi yang
tepat. Oleh karena itu, perhitungan dan cara pembuatan larutan perlu dipahami terlebih
dahulu.
12
Modul Kimia Larutan
b. Titik ekuivalen, pH larutan pada saat asam dan basa tepat habis bereaksi adalah 7
(netral).
c. Untuk menunjukkan titik ekuivalen dapat digunakan indikator metil merah, bromtimol
biru, dan fenolftalein. Indikator-indikator itu mengalami perubahan warna sekitar titik
ekuivalen. Oleh karena perubahan warna fenolftalein lebih tajam (lebih mudah
diamati), maka fenolftalein lebih sering digunakan.
13