Larutan
Asam &
Basa
Kelas XI
KOMPETENSI DASAR
Memahami sifat dan karakteristik asam dan basa
Memahami teori asam dan basa secara keseluruhan
Memahami kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa
Menentukan derajat keasaman (pH)
Memahami reaksi antara asam dan basa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami dengan baik sifat dan karakteristik larutan
yang bersifat asam atau basa
Mampu memahami konsep serta teori asam dan basa
Mampu memahami dan mengaplikasikan kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa
Mampu menghitung derajat keasaman (pH) dari larutan yang diuji
Mampu memahami dan menuliskan reaksi antara asam dan basa
Larutan Asam & Basa
1. Asam
- Merupakan larutan yang mengandung ion hidrogen ( H+ )
- Memiliki pH kurang dari 7
- Mempunyai rasa masam ( tidak semua larutan asam boleh
dirasakan, terdapat larutan asam yang beracun dan berbahaya )
- Mampu menghantarkan elektron di dalam larutannya, sehingga
dapat menghantarkan arus listrik
- Memiki sifat korosif terhadap logam
- Mampu memerahkan kertas lakmus biru
2. Basa
- Merupakan larutan yang mengandung ion hidroksida ( OH- )
- Memiliki pH lebih dari 7
- Mempunyai rasa pahit ( berbeda dengan asam, larutan basa
mayoritas berbahaya untuk tubuh sehingga tidak boleh
dirasakan)
- Mampu menghantarkan elektron di dalam larutannya, sehingga
dapat menghantarkan arus listrik
- Memiliki sifat yang menetralkan asam
- Memiliki sifat licin jika terkena kulit
- Mampu membirukan kertas lakmus merah
Asam dan basa merupakan sifat larutan yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Selain memiliki sifat dan karakteristik masing-
masing, asam dan basa juga memiliki teori yang berkembang hingga
zaman ini. Mulai dari teori yang pertama kali dicetuskan dalam ilmu kimia
hingga teori yang dapat diberlakukan untuk semua larutan. Berikut
merupakan teori dan perkembangannya dari masa ke masa.
1. Teori Arrhenius
Seperti nama teori yaitu Arrhenius, ilmuwan yang mengemukakan
teori ini adalah Svante August Arrhenius. Beliau merupakan
ilmuwan kelahiran Swedia yang mengemukakan teori asam basa
Arrhenius pada 1884. Berikut teori yang dikemukakannya.
A. Asam Arrhenius
o Menurutnya, asam merupakan zat yang dalam pelarut air
menghasilkan ion hidrogen ( H+ )
o HxA(aq) xH+(aq) + Ax-(aq)
o Contoh :
HF(aq) H+(aq) + F-(aq)
B. Basa Arrhenius
o Menurutnya, basa merupakan zat yang dalam pelarut air
menghasilkan ion hidroksida ( OH- )
o B(OH)x(aq) Bx+(aq) + xOH-(aq)
o Contoh :
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
2. Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, dua ilmuwan kimia yaitu J. N. Bronsted yang
berasal dari Denmark dan T. M. Lowry yang berasal dari inggris
menjelaskan konsep dan teori asam dan basa terbaru dan
pelengkap teori Arrhenius. Teori tersebut didasarkan atas transfer
proton dan dikenal sebagai teori Bronsted-Lowry. Berikut
penjelasan tentang teori Bronsted-Lowry.
A. Asam Bronsted-Lowry
o Merupakan zat yang dapat melepaskan proton ( donor
proton atau ion hidrogen )
o Ketika bereaksi dengan basa, larutan asam akan menjadi
basa konjugat dalam akhir reaksi
B. Basa Bronsted-Lowry
o Merupakan zat yang dapat menerima proton ( akseptor
proton atau ion hidrogen )
o Ketika bereaksi dengan asam, larutan basa akan menjadi
asam konjugat dalam akhir reaksi
3. Teori Lewis
Pada tahun 1916, seorang ilmuwan kimia bernama Gilbert Newton
Lewis mengemukakan teori yang kita gunakan hingga sekarang
yaitu Teori Asam dan Basa Lewis. Teori tersebut sangat erat
kaitannya dengan struktur dan peran pasangan elektron dalam
senyawa tersebut. Berikut merupakan Teori Lewis.
A. Asam Lewis
o Merupakan zat yang dapat menerima pasangan elektron
o Biasanya dalam struktur tidak memiliki pasangan elektron
bebas (PEB) atau bermuatan positif
B. Basa Lewis
o Merupakan zat yang dapat menyumbangkan pasangan
elektron
o Biasanya dalam struktur memiliki pasangan elektron
bebas (PEB) atau bermuatan negatif
Kelebihan dari teori ini adalah senyawa tidak perlu memiliki atom
hidrogen untuk dikatakan sebagai larutan asam begitu juga
dengan larutan yang bersifat basa.
Contoh dari Teori Lewis yaitu NH4+ dan NH3BF3
Kesetimbangan Ion
[𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
𝐾=
[𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
[𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
𝐾=
[𝐻2 𝑂]
𝐾[𝐻2 𝑂] = [𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
𝐾𝑤 = [𝐻 + ][𝑂𝐻− ]
Pada suhu 25o C nilai dari kesetimbangan air atau Kw adalah 1 x 10-14.
Selain itu kesetimbangan ionisasi tersebut dalam persamaan suhu 25o C
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
𝐾𝑤 = [𝐻 + ][𝑂𝐻− ]
1 𝑥 10−14 = [𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
1 𝑥 10−14 = [𝐻 + ]2
𝟏 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 = [𝑯+ ]
1 𝑥 10−14 = [𝑂𝐻 − ]2
𝟏 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 = [𝑶𝑯− ]
C. Rumus keseluruhan
pH + pOH = 14
Reaksi asam dan basa merupakan jenis dari reaksi netralisasi. Dimana
produk yang akan terbentuk adalah senyawa garam yang memiliki
kecenderungan bersifat asam atau basa. Berikut merupakan produk dari
masing-masing reaksi asam dan basa.
2. Molekul atau ion di bawah ini yang dapat bertindak sebagai asam
atau basa (amfoter) menurut bronsted-lowry adalah …
1. HC2O4-
2. HCl
3. H2O
4. NH2-
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. Semua benar
3. Di antara pernyataan berikut, yang kurang tepat tentang asam
adalah .....
a. mempunyai rasa asam
b. tergolong elektrolit kuat
c. korosif
d. dapat menetralkan basa
e. mempunyai pH lebih kecil dari 7