Anda di halaman 1dari 13

Modul BERILMU

Larutan
Asam &
Basa
Kelas XI
KOMPETENSI DASAR
 Memahami sifat dan karakteristik asam dan basa
 Memahami teori asam dan basa secara keseluruhan
 Memahami kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa
 Menentukan derajat keasaman (pH)
 Memahami reaksi antara asam dan basa

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu memahami dengan baik sifat dan karakteristik larutan
yang bersifat asam atau basa
 Mampu memahami konsep serta teori asam dan basa
 Mampu memahami dan mengaplikasikan kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa
 Mampu menghitung derajat keasaman (pH) dari larutan yang diuji
 Mampu memahami dan menuliskan reaksi antara asam dan basa
Larutan Asam & Basa

Sifat Asam & Basa


Saat kita makan jeruk, jeruk akan terasa masam di lidah kita. Lalu ketika
kita sedang mandi menggunakan sabun, sabun akan terasa licin di kulit
kita. Ternyata hal tersebut dapat dijelaskan dari sifat masing-masing
larutan penyusun barang tersebut. Dalam jeruk terdapat larutan yang
bersifat asam dan dalam sabun terdapat larutan yang bersifat licin ketika
di kulit. Berikut sifat dari masing-masing larutan.

1. Asam
- Merupakan larutan yang mengandung ion hidrogen ( H+ )
- Memiliki pH kurang dari 7
- Mempunyai rasa masam ( tidak semua larutan asam boleh
dirasakan, terdapat larutan asam yang beracun dan berbahaya )
- Mampu menghantarkan elektron di dalam larutannya, sehingga
dapat menghantarkan arus listrik
- Memiki sifat korosif terhadap logam
- Mampu memerahkan kertas lakmus biru

2. Basa
- Merupakan larutan yang mengandung ion hidroksida ( OH- )
- Memiliki pH lebih dari 7
- Mempunyai rasa pahit ( berbeda dengan asam, larutan basa
mayoritas berbahaya untuk tubuh sehingga tidak boleh
dirasakan)
- Mampu menghantarkan elektron di dalam larutannya, sehingga
dapat menghantarkan arus listrik
- Memiliki sifat yang menetralkan asam
- Memiliki sifat licin jika terkena kulit
- Mampu membirukan kertas lakmus merah

Teori Asam & Basa

Asam dan basa merupakan sifat larutan yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Selain memiliki sifat dan karakteristik masing-
masing, asam dan basa juga memiliki teori yang berkembang hingga
zaman ini. Mulai dari teori yang pertama kali dicetuskan dalam ilmu kimia
hingga teori yang dapat diberlakukan untuk semua larutan. Berikut
merupakan teori dan perkembangannya dari masa ke masa.

1. Teori Arrhenius
Seperti nama teori yaitu Arrhenius, ilmuwan yang mengemukakan
teori ini adalah Svante August Arrhenius. Beliau merupakan
ilmuwan kelahiran Swedia yang mengemukakan teori asam basa
Arrhenius pada 1884. Berikut teori yang dikemukakannya.

A. Asam Arrhenius
o Menurutnya, asam merupakan zat yang dalam pelarut air
menghasilkan ion hidrogen ( H+ )
o HxA(aq)  xH+(aq) + Ax-(aq)
o Contoh :
HF(aq)  H+(aq) + F-(aq)

B. Basa Arrhenius
o Menurutnya, basa merupakan zat yang dalam pelarut air
menghasilkan ion hidroksida ( OH- )
o B(OH)x(aq)  Bx+(aq) + xOH-(aq)
o Contoh :
NaOH(aq)  Na+(aq) + OH-(aq)

Didalam teori Arrhenius, terdapat beberapa kelemahan yang bisa


kita temukan, diantaranya :
- Terbatas pada reaksi yang terjadi di air
- Tidak dapat menjelaskan mengapa beberapa senyawa yang
tidak mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1
seperti CH4 bukan merupakan asam.
- Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak
memiliki ion OH- dalam larutannya seperti Na2CO3 memiliki
karakteristik seperti basa.

2. Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, dua ilmuwan kimia yaitu J. N. Bronsted yang
berasal dari Denmark dan T. M. Lowry yang berasal dari inggris
menjelaskan konsep dan teori asam dan basa terbaru dan
pelengkap teori Arrhenius. Teori tersebut didasarkan atas transfer
proton dan dikenal sebagai teori Bronsted-Lowry. Berikut
penjelasan tentang teori Bronsted-Lowry.
A. Asam Bronsted-Lowry
o Merupakan zat yang dapat melepaskan proton ( donor
proton atau ion hidrogen )
o Ketika bereaksi dengan basa, larutan asam akan menjadi
basa konjugat dalam akhir reaksi

B. Basa Bronsted-Lowry
o Merupakan zat yang dapat menerima proton ( akseptor
proton atau ion hidrogen )
o Ketika bereaksi dengan asam, larutan basa akan menjadi
asam konjugat dalam akhir reaksi

Untuk penerapan teori ini, dapat dilihat dari reaksi berikut.

H2O + NH3  OH- + NH4+


(Asam) (Basa) (B. Konjugat) (A. Konjugat)

Dalam teori ini dikenal senyawa amfiprotik yang merupakan


senyawa yang dapat bersifat asam dan basa atau yang biasa
dikenal dengan amfoter. Contoh dari senyawa yang memiliki sifat
amfoter adalah NH3, H2O, HSO4-, dll.

3. Teori Lewis
Pada tahun 1916, seorang ilmuwan kimia bernama Gilbert Newton
Lewis mengemukakan teori yang kita gunakan hingga sekarang
yaitu Teori Asam dan Basa Lewis. Teori tersebut sangat erat
kaitannya dengan struktur dan peran pasangan elektron dalam
senyawa tersebut. Berikut merupakan Teori Lewis.

A. Asam Lewis
o Merupakan zat yang dapat menerima pasangan elektron
o Biasanya dalam struktur tidak memiliki pasangan elektron
bebas (PEB) atau bermuatan positif

B. Basa Lewis
o Merupakan zat yang dapat menyumbangkan pasangan
elektron
o Biasanya dalam struktur memiliki pasangan elektron
bebas (PEB) atau bermuatan negatif
Kelebihan dari teori ini adalah senyawa tidak perlu memiliki atom
hidrogen untuk dikatakan sebagai larutan asam begitu juga
dengan larutan yang bersifat basa.
Contoh dari Teori Lewis yaitu NH4+ dan NH3BF3

Kesetimbangan Ion

Dalam menentukan perhitungan derajat keasaman atau pH dari suatu


larutan, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep kesetimbangan
ion. Kesetimbangan ion adalah kesetimbangan antara ion positif dengan
ion negatif dari sebuah senyawa dalam penguraiannya. Kesetimbangan
sendiri biasanya dilambangkan dengan huruf ( K ). Dalam materi asam
basa, biasanya kita menggunakan pelarut air. Sehingga didapat sebuah
persamaan penguraian air sebagai berikut.

Reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan


kesetimbangan atau yang dikenal dengan kesetimbangan ionisasi air.
Berikut penguraian persamaan kesetimbangan ion.

[𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
𝐾=
[𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛

[𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
𝐾=
[𝐻2 𝑂]

𝐾[𝐻2 𝑂] = [𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]

𝐾𝑤 = [𝐻 + ][𝑂𝐻− ]
Pada suhu 25o C nilai dari kesetimbangan air atau Kw adalah 1 x 10-14.
Selain itu kesetimbangan ionisasi tersebut dalam persamaan suhu 25o C
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

𝐾𝑤 = [𝐻 + ][𝑂𝐻− ]

1 𝑥 10−14 = [𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]

1 𝑥 10−14 = [𝐻 + ]2

𝟏 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 = [𝑯+ ]

1 𝑥 10−14 = [𝑂𝐻 − ]2

𝟏 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 = [𝑶𝑯− ]

Konsentrasi ion hidrogen dan hidroksida pada kondisi 25o C


adalah 1 x 10-7 mol/dm3.

Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman merupakan ukuran untuk menentukan


apakah suatu senyawa memiliki sifat asam, basa ataupun
netral. Nilai derajat keasaman ditentukan oleh konsentrasi ion
hidrogen atau [H+]. Selain itu derajat keasaman mempunyai
skala 0 sampai dengan 14.
Derajat Keasaman (pH) dalam 25oC
Asam <7
Netral =7
Basa >7

Dalam menentukan nilai dari derajat keasaman, kita dapat


menggunakan rumus yang cukup mudah. Rumus tersebut
dapat dilihat sebagai berikut.
A. Rumus untuk mencari pH
pH = -log[H+]

B. Rumus untuk mencari pOH


pOH = -log[OH-]

C. Rumus keseluruhan
pH + pOH = 14

Reaksi Asam dengan Basa

Reaksi asam dan basa merupakan jenis dari reaksi netralisasi. Dimana
produk yang akan terbentuk adalah senyawa garam yang memiliki
kecenderungan bersifat asam atau basa. Berikut merupakan produk dari
masing-masing reaksi asam dan basa.

A. Asam Kuat + Basa Kuat ( atau sebaliknya )


Untuk mengeatahui produk dari kedua senyawa tersebut, kita
dapat membandingkan nilai dari koefisien kesetimbangan asam
(Ka) dan kesetimbangan basa (Kb).
- Jika Ka > Kb
o Produk = Garam Asam
- Jika Ka < Kb
o Produk = Garam Basa

B. Asam Lemah + Basa Kuat


Karena dominasi basa yang lebih kuat daripada asam, maka produk
dari reaksi ini adalah Garam Basa

C. Asam Kuat + Basa Lemah


Karena dominasi asam yang lebih kuat daripada basa, maka produk
dari reaksi ini adalah Garam Asam
LATIHAN SOAL
1. [SBMPTN 2018 Kode: 402, 429, 444, 452]
Berdasarkan reaksi berikut:
CH3OH(aq) + C2H3O2–(aq) ⇌ HC2H3O2(aq) + CH3O–(aq)
HC2H3O2(aq) + CO32–(aq) ⇌ HCO3– + C2H3O2–(aq)
C6H5NH3+(aq) + OH– (aq) ⇌ C6H5NH2(aq) + H2O(l)
yang bukan pasangan asam – basa konjugasi adalah …
a. CH3OH dan CH3O-
b. HC2H3O2 dan HCO3-
c. C6H5NH2 dan C6H5NH3+
d. C2H3O2- dan HC2H3O2
e. HCO3- dan CO32-

2. Molekul atau ion di bawah ini yang dapat bertindak sebagai asam
atau basa (amfoter) menurut bronsted-lowry adalah …
1. HC2O4-
2. HCl
3. H2O
4. NH2-
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. Semua benar
3. Di antara pernyataan berikut, yang kurang tepat tentang asam
adalah .....
a. mempunyai rasa asam
b. tergolong elektrolit kuat
c. korosif
d. dapat menetralkan basa
e. mempunyai pH lebih kecil dari 7

4. Istilah penetralan ada kaitannya dengan .....


a. reaksi antara asam dengan basa
b. penggunaan pipet untuk menambahkan asam atau basa ke
dalam suatu wadah
c. reaksi antara ion hidrogen dengan air
d. pengambilan zat terlarut dari suatu larutan
e. reaksi antara ion hidrogen dengan ion hidroksida

5. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, H2O akan bersifat .....


a. asam terhadap NH3
b. asam terhadap HCl
c. asam terhadap CH3COOH
d. basa terhadap NH3
e. asam terhadap H2S

6. Di antara spesi berikut, yang tidak mungkin berlaku sebagai asam


Bronsted-Lowryadalah .....
a. NH4+
b. H2O
c. HCO3–
d. CO32–
e. H2CO3
7. Pada reaksi HCl(aq)+ H2O(l)  H3O+(aq) + Cl-(aq)
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah . . . .
a. H3O+ dan Cl-
b. HCl dan Cl-
c. HCl dan H3O+
d. H2O dan Cl-
e. H3O+ dan HCl

8. Menurut Arrhenius H2O bersifat netral karena.. . .


a. Bersifat nonpolar
b. H2O tidak berwarna
c. Merupakan pelarut universal
d. Molekul H2O tidak mudah terurai
e. Menghasilkan ion H+ dan OH- yang sama banyak

9. Sebanyak 0.49 gram H2SO4 dilarutkan dalam 1 liter aquades. Jika Ar


H = 1, Ar S = 32 dan O = 16 maka pH larutan yang terbentuk adalah. . . .
a. 2 + log 1
b. 3 - log 5
c. 3 + log 5
d. 11 + log 5
e. 12 + log 5

10. Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+


sebesar 2 × 10−4 M. Gunakan nilai log 2 = 0,3

11. Jika tetapan suatu asam HA 10−5, pH larutan HA 0,1 M adalah …

12. Tentukan nilai pH larutan NH3 0,1 M diketahui Kb = 10−5!


13. [SBMPTN 2018]
Dalam reaksi berikut:
CaO + SO2 → CaSO3
H2O + CO2 → H2CO3
SeO3 + Na2O → Na2SeO4
NH3 + BF3 → H3NBF3
N2O5 + H2O → 2HNO3
Senyawa yang merupakan basa Lewis adalah ....
a. CaO
b. CO2
c. SeO3
d. BF3
e. N2O5

14. Larutan H2SO4 0,2 M memiliki pH sebesar…….


a. 13 + 2 log 2
b. 12 + 2 log 2
c. 3 - 2 log 2
d. 2 - 2 log 2
e. 1 - 2 log 2

15. Dalam reaksi berikut:


(CH3)2CO + H3O+ ⇌ (CH3)2COH+ + H2O
(CH3)2CO + Br2 ⇌ (CH3)2COCH2Br + HBr
yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah ....
a. (CH3)2CO dan H3O+
b. (CH3)2CO dan (CH3)2COCH2Br
c. (CH3)2COH+ dan (CH3)2CO
d. (CH3)2COH+ dan H2O
e. HBr dan (CH3)2COCH2Br

Anda mungkin juga menyukai