Anda di halaman 1dari 26

Dayu Ardhiyatmita N.R., M.

Pd

1 ASAM DAN BASA

Once you stop learning, you start dying


Albert Einstein
Pada bab ini, kamu akan belajar mengenai larutan asam dan basa, yaitu:
1. Mengklasifikasikan larutan asam dan basa berdasarkan teori Asam-Basa
2. Menerapkan konsep pH dalam menentukan sifat suatu larutan
3. Menerapkan konsep netralisasi dalam menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa
Melalui pembelajaran ini, kamu diharapkan dapat memahami dan menerapkan konsep asam
dan basa.

Modul Kimia SMA Kelas XI 2


Pernahkah kalian memakan buah jeruk dan
obat maag? Keduanya memiliki rasa yang berbeda
bukan? Buah jeruk cenderung memiliki rasa yang
masam sehingga dianggap bersifat asam dan obat
maag cenderung memiliki rasa yang pahit sehingga
dianggap bersifat basa. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dapat kita ketahui bahwa sifat asam dan
basa suatu zat dapat dibedakan dari rasanya.
Gambar 1: Jeruk mandarin
Sumber: https://juicebuff.com

Namun, apakah semua zat dapat kita cicipi untuk menentukan sifat asam atau basanya?
Bagaimana jika kalian diminta untuk menentukan sifat dari larutan deterjen dan air aki motor?
Tentu kalian tidak akan mencicipinya seperti kalian mencicipi buah jeruk dan obat maag bukan?
Lalu, metode apa yang tepat digunakan untuk menentukan sifat suatu zat? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, mari kita pelajari materi mengenai larutan asam dan basa berikut.

A. Teori Asam dan Basa

Asam dan basa merupakan suatu senyawa kimia yang sebagian besar terdapat dalam
kehidupan kita sehari-hari. Suatu senyawa kimia bersifat asam atau basa dapat dijelaskan
menggunakan beberapa teori, seperti teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-Lowry,
dan teori asam-basa Lewis.

1. Teori Asam-Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion H+ (ion hidrogen atau proton). Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)

Sedangkan basa, menurut Arrhenius adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion OH- (ion hidroksida). Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)

Contoh Soal

Manakah di antara senyawa KOH dan H2SO4 yang bersifat asam?


Jawab:
H2SO4 bersifat asam karena jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H + sesuai dengan
persamaan reaksi:
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)

Modul Kimia SMA Kelas XI 3


Latihan Soal

Manakah di antara Al(OH)3 dan HNO3 yang jika dilarutkan ke dalam air bersifat basa menurut
teori asam basa Arrhenius?
Jawab:

2. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry

Bronsted-Lowry berpendapat bahwa asam adalah spesi (ion atau molekul) yang
mendonorkan proton (H+) dan basa adalah spesi (ion atau molekul) yang menerima proton (H +).
Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

HCl(g) + H2O(l) → Cl-(aq) + H3O+(aq)

H+
Asam Basa Basa Asam
konjugasi konjugasi

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, HCl merupakan asam karena mendonorkan proton
(H+) ke H2O dan H2O adalah basa karena menerima proton (H +) dari HCl. Kemudian, asam yang
telah mendonorkan satu protonnya (H +) akan membentuk spesi yang disebut dengan basa
konjugasi. Dalam persamaan reaksi di atas, yang berperan sebagai basa konjugasi adalah ion Cl -.
Sedangkan, basa yang telah menerima satu proton (H+) akan membentuk spesi yang disebut
dengan asam konjugasi. Dalam persamaan reaksi di atas, yang berperan sebagai basa konjugasi
adalah ion H3O+.

Contoh Soal

Tunjukkan spesi yang bertindak sebagai asam dan basa konjugasi serta basa dan asam konjugasi
dari persamaan reaksi: H2O(l) + NH3(aq) → NH4+(aq) + OH-(aq)
Jawab:
NH3 mendapatkan donor proton (H+) dari H2O sehingga NH3 bertindak sebagai basa dan H2O
bertindak sebagai asam. Kemudian, H2O yang telah mendonorkan satu protonnya membentuk
basa konjugasi OH- dan NH3 yang telah menerima satu proton membentuk asam konjugasi NH 4+

Modul Kimia SMA Kelas XI 4


Latihan Soal

Tuliskan rumus basa konjugasi dan asam konjugasi apabila ion HSO4- dan ion NH4+ dapat berperan
sebagai asam sekaligus basa!
Jawab:

3. Teori Asam-Basa Lewis

Menurut Lewis, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dari senyawa
lain. Sedangkan basa adalah senyawa yang mendonorkan pasangan elektron ke senyawa lain.
Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, ion fluorida mendonorkan pasangan elektronnya ke


senyawa barium fluorida (BF3) sehingga ion fluorida bertindak sebagai basa dan senyawa BF 3
bertindak sebagai asam.

B. Larutan Asam dan Basa

Suatu senyawa asam maupun basa, saat dilarutkan ke dalam air maka akan terionisasi
menjadi ion-ionnya. Berdasarkan kemampuan terionisasinya, asam dibedakan menjadi asam kuat
dan asam lemah. Begitu pula basa, dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah.

1. Asam Kuat

Asam kuat merupakan asam yang mampu terionisasi sempurna dalam larutannya.
Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)

Modul Kimia SMA Kelas XI 5


Asam klorida (HCl) merupakan contoh asam kuat karena saat HCl dilarutkan ke dalam air,
senyawa tersebut terionisasi sempurna sehingga dalam larutannya terdapat ion H + dan ion Cl-.
Beberapa senyawa lain yang merupakan asam kuat adalah HBr, HI, HNO 3, H2SO4, HClO3, dan HClO4.
Konsentrasi ion H+ dalam larutan asam kuat dapat dihitung menggunakan rumus:

[H + ] = n[AK]

Keterangan:
[H+] = konsentrasi ion H+
n = jumlah ion H+
[AK] = konsentrasi asam kuat

Contoh Soal

Hitunglah konsentrasi ion H+ dari larutan 0,5 M H2SO4


Jawab:
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = n[AK] = 2(0,5) = 1 M

Latihan Soal

Hitunglah konsentrasi larutan HNO3 apabila diketahui konsentrasi ion H+ = 0,3 M


Jawab:

2. Asam Lemah

Asam lemah merupakan asam yang dalam larutannya hanya terionisasi sebagian.
Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)

Asam asetat (CH3COOH) merupakan contoh asam lemah karena saat CH 3COOH dilarutkan ke dalam
air, senyawa tersebut hanya terionisasi sebagian sehingga dalam larutannya terdapat ion H+, ion
Cl-, dan senyawa CH3COOH. Beberapa senyawa lain yang merupakan asam lemah adalah HCN, HF,
HNO2, H2S, dan H2CO3. Konsentrasi ion H+ dalam larutan asam lemah dapat dihitung menggunakan
rumus:

Modul Kimia SMA Kelas XI 6


[H + ] = √K a [AL]

Keterangan:
[H+] = konsentrasi ion H+
Ka = tetapan ionisasi asam
[AL] = konsentrasi asam lemah

Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion H+ dalam larutan CH3COOH 0,1 M jika tetapan ionisasi asam (Ka)
CH3COOH = 10-5
Jawab:
[H + ] = √K a [AL] = √10−5 × 0,1 = 10−3 M

Tetapan ionisasi asam (Ka) menggambarkan kekuatan suatu asam. Semakin besar nilai Ka
, maka semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, sehingga semakin kuat asam tersebut. Derajat
ionisasi (α) juga dapat digunakan untuk menggambarkan kekuatan suatu asam. Derajat ionisasi
untuk asam lemah dapat dihitung menggunakan rumus:

Ka
α=√
[AL]

Keterangan:
α = derajat ionisasi
Ka = tetapan ionisasi asam
[AL] = konsentrasi asam lemah

Contoh Soal
Konsentrasi ion H+ dalam HCN adalah 10-4 M. Jika tetapan ionisasi HCN adalah 10-6, berapa persen
HCN yang terionisasi?
Jawab:
Untuk mencari persentase HCN yang terdisosiasi, terlebih dahulu kita harus mencari konsentrasi
HCN ([AL]) menggunakan rumus:

[H + ] = √K a [AL]
10−4 = √10−6 × [AL]
[AL] = 10−2 M

Modul Kimia SMA Kelas XI 7


Setelah diketahui konsentrasi HCN = 10-2 , maka derajat ionisasi (α) dapat dihitung menggunakan
rumus:

Ka 10−6
α=√ = √ −2 = 10−2
[AL] 10
persentase HCN yang terionisasi = 10−2 × 100% = 1%

Latihan Soal

Hitunglah berapa persen HCN yang terionisasi dalam larutan HCN 0,1 M jika diketahui nilai Ka
HCN = 6,4 × 10-12
Jawab:

3. Basa Kuat

Basa kuat merupakan basa yang mampu terionisasi sempurna dalam larutannya.
Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)

Natrium hidroksida (NaOH) merupakan contoh basa kuat karena saat NaOH dilarutkan ke dalam
air, senyawa tersebut terionisasi sempurna sehingga dalam larutannya terdapat ion Na + dan ion
OH-. Beberapa senyawa lain yang merupakan basa kuat adalah LiOH, KOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2.
Konsentrasi ion OH- dalam larutan basa kuat dapat dihitung menggunakan rumus:

[OH − ] = n[BK]

Keterangan:
[OH-] = konsentrasi ion OH-
n = jumlah ion OH-
[BK] = konsentrasi basa kuat

Modul Kimia SMA Kelas XI 8


Contoh Soal

Hitunglah konsentrasi ion OH- dalam larutan 0,1 M Ca(OH)2


Jawab:
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
[OH-] = n[BK] = 2(0,1) = 0,2 M

Latihan Soal

Hitunglah konsentrasi ion OH- dalam larutan 0,5 M Al(OH)3


Jawab:

4. Basa Lemah

Basa lemah merupakan basa yang dalam larutannya hanya terionisasi sebagian. Perhatikan
persamaan reaksi di bawah ini.

Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)

Senyawa Al(OH)3 merupakan contoh basa lemah karena saat Al(OH)3 dilarutkan ke dalam air,
senyawa tersebut hanya terionisasi sebagian sehingga dalam larutannya terdapat ion Al 3+, ion OH-
, dan senyawa Al(OH)3. Beberapa senyawa lain yang merupakan basa lemah adalah NH 3 dan
Fe(OH)3. Konsentrasi ion OH- dalam larutan basa lemah dapat dihitung menggunakan rumus:

[OH − ] = √K b [BL]

Keterangan:
[OH-] = konsentrasi ion OH-
Kb = tetapan ionisasi basa
[BL] = konsentrasi basa lemah

Contoh Soal

Hitunglah konsentrasi ion OH- dalam larutan NH3 0,1 M jika tetapan ionisasi basa (Kb) NH3 = 10-7
Jawab:

[OH − ] = √K b [BL] = √10−7 × 0,1 = 10−4 M

Modul Kimia SMA Kelas XI 9


Seperti halnya tetapan ionisasi asam, tetapan ionisasi basa (K b) menggambarkan kekuatan
suatu basa. Semakin besar nilai Kb , maka semakin banyak ion OH- yang dihasilkan, sehingga
semakin kuat basa tersebut. Derajat ionisasi (α) juga dapat digunakan untuk menggambarkan
kekuatan suatu basa. Derajat ionisasi untuk basa lemah dapat dihitung menggunakan rumus:

Kb
α=√
[BL]

Keterangan:
α = derajat ionisasi
Kb = tetapan ionisasi basa
[BL] = konsentrasi basa lemah

Contoh Soal
Hitunglah berapa persen NH3 yang terionisasi dalam larutan NH3 0,01 M jika diketahui nilai Kb
NH3 = 10-16
Jawab:
Kb 10−16
α=√ = √ −2 = 10−4
[BL] 10
persentase NH3 yang terionisasi = 10−4 × 100% = 0,01%

Latihan Soal
Hitunglah derajat ionisasi larutan NH4OH apabila konsentrasi ion OH- dalam larutan tersebut
sebesar 10-3 M (diketahui Kb = 10-5)
Jawab:

C. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH digunakan untuk menentukan banyaknya ion H + dalam suatu
larutan. Untuk menentukan banyaknya ion H+ dalam suatu larutan dapat menggunakan rumus:

pH = −log[H + ]

Modul Kimia SMA Kelas XI 10


Sedangkan untuk menentukan banyaknya ion OH- dalam suatu larutan dapat menggunakan rumus:

pOH = −log[OH − ]

Hubungan antara pH dan pOH dapat dirumuskan sebagai berikut.

pH + pOH = 14

Nilai pH suatu larutan mencerminkan sifat larutan tersebut. Nilai pH memiliki rentang
skala 1 – 14. Larutan yang bersifat asam memiliki pH < 7 dan larutan yang bersifat basa memiliki
pH > 7. Sedangkan air murni memiliki pH = 7. Perhatikan Gambar 2 di bawah ini untuk melihat
beberapa contoh zat pada rentang pH tertentu.

Gambar 2: Skala pH
Sumber: https://acidsproject.weebly.com

Contoh Soal
Hitunglah pH larutan Ba(OH)2 0,2 M
Jawab: Ba(OH)2 merupakan basa kuat sehingga sebelum mencari nilai pH, terlebih dahulu harus
mencari nilai [OH-] dan pOH.
Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH-(aq)

[OH-] = n[BK] = 2(0,2) = 0,4 M = 4 x 10-1 M


pOH = - log [OH-] = - log (4 x 10-1) = 1 – log 4
pH = 14 – pOH = 14 – (1 – log 4) = 13 + log 4

Latihan Soal
Hitunglah pH larutan H2SO4 0,3 M
Jawab:

Modul Kimia SMA Kelas XI 11


D. Pengukuran pH Asam dan Basa

Selain menggunakan rumus perhitungan pH, nilai pH suatu asam atau basa dapat diketahui
dengan menggunakan pH meter, indikator asam basa, dan indikator universal.

1. pH Meter

pH meter adalah suatu alat yang dapat digunakan


untuk mengukur nilai pH suatu larutan secara langsung. pH
meter dilengkapi oleh elektrode kaca yang jika dimasukkan
ke dalam larutan akan menimbulkan beda potensial karena
adanya ion H+ dalam larutan. Perhatikan Gambar 3 di
samping.
Gambar 3: pH meter
Sumber: https://sciencephoto.com

2. Indikator Asam Basa

Indikator asam basa merupakan zat yang memiliki warna tertentu pada rentang pH
tertentu. Perhatikan Tabel 1 mengenai beberapa contoh indikator asam basa beserta perubahan
warna dan rentang pH-nya.

Tabel 1. Indikator Asam Basa

Indikator Perubahan Warna Rentang pH

Metil jingga (MO) Merah ke kuning 3,1 – 4,4

Metil merah (MM) Merah ke kuning 4,4 – 6,2

Lakmus Merah ke biru 4,5 – 8,3

Bromtimol biru (BTB) Kuning ke biru 6,0 – 7,6

Fenolftalein (PP) Tak berwarna ke merah-ungu 8,3 – 10,0

3. Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran


beberapa indikator asam basa yang warnanya dapat
berubah-ubah tergantung pada nilai pH suatu larutan.
Perhatikan Gambar 4 di samping.

Gambar 4: Indikator Universal


Sumber: https://juniorsciences.blogspot.com

Modul Kimia SMA Kelas XI 12


E. Reaksi Netralisasi

Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara larutan asam dan basa yang tepat habis
bereaksi dan membentuk larutan yang bersifat netral. Hasil dari reaksi netralisasi adalah garam
dan air. Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari anion (yang berasal dari asam) dan kation
(yang berasal dari basa). Perhatikan contoh reaksi netralisasi di bawah ini.

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

Pada persamaan reaksi di atas, HCl tepat habis bereaksi dengan NaOH sehingga
menghasilkan garam NaCl dan air. Ketika suatu asam tepat habis bereaksi dengan suatu basa,
jumlah ion H+ asam sama dengan jumlah ion OH- basa, sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut.

mol H + = mol OH −

M1 V1 = M2 V2

Keterangan:
M1 = konsentrasi ion H+
M2 = konsentrasi ion OH-
V1 = volume asam
V2 = volume basa

Perhatikan Gambar 5 di samping. Pada Gambar 5, terjadi


reaksi netralisasi antara NaOH dengan HCl. Sebelum direaksikan,
kedua larutan tersebut telah diberi beberapa tetes indikator
bromtimol biru (BTB). Pada kedua beaker glass tersebut, manakah
kira-kira beaker glass yang berisi NaOH? Dan manakah yang berisi HCl?
Mengapa larutan pada beaker glass yang berada di bawah lambat laun
mengalami perubahan warna? Diskusikan jawabanmu dengan teman di
sampingmu dan tuliskan jawaban kalian pada kolom di bawah ini! Gambar 5: Reaksi Netralisasi
Sumber: https://sciencephoto.com

Modul Kimia SMA Kelas XI 13


Contoh Soal
Larutan H2SO4 0,1 M sebanyak 10 mL tepat dinetralkan oleh 5 mL larutan NaOH. Hitunglah
konsentrasi NaOH tersebut!
Jawab: Untuk mengetahui konsentrasi NaOH, terlebih dahulu konsentrasi ion OH - yang tepat
habis bereaksi dengan ion H+ harus diketahui. Kita misalkan konsentrasi ion OH- = a M.
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = n[AK] = 2(0,1) = 0,2 M
mol H+ = mol OH-
0,2 x 10 = a x 5
a = 0,4 M
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
0,4 M 0,4 M
Perhatikan reaksi ionisasi NaOH di atas, Berdasarkan perbandingan koefisiennya, dapat
diketahui konsentrasi NaOH = 0,4 M

Latihan Soal

Suatu larutan HCl 0,1 M sebanyak y mL tepat dapat dinetralkan oleh 50 mL 0,05 M KOH. Hitunglah
nilai y!
Jawab:
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)

F. Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa atau asidi alkalimetri merupakan penerapan dari reaksi netralisasi.
Titrasi adalah suatu prosedur untuk menentukan banyaknya larutan standar dengan konsentrasi
yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis (ingin
diketahui kadarnya). Zat yang dititrasi disebut analit dan larutan standar yang ditambahkan
disebut titran.
Titrasi asam basa dilakukan dengan cara mereaksikan tetes demi tetes larutan basa
(titran) melalui buret ke dalam larutan asam (analit) dengan volume tertentu yang terdapat pada
labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi. Perhatikan Gambar 6 di bawah ini untuk
mengetahui beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan prosedur titrasi di
laboratorium.

Modul Kimia SMA Kelas XI 14


Klem

Buret (tempat titran)


Statif

Erlenmeyer (tempat analit)


Indikator asam basa

Gambar 6: Alat dan Bahan Titrasi


Sumber: https://chem.co.id

Titik saat analit habis bereaksi disebut


titik ekuivalen. Untuk mengetahui titik ekuivalen
telah tercapai, dalam larutan analit perlu
ditambah beberapa tetes indikator asam basa.
Titik saat perubahan warna indikator mulai
permanen disebut titik akhir titrasi dan pada saat
itulah penambahan titran harus dihentikan. a b c

Gambar 7: Perubahan Warna Analit


Sumber: https://sciencephoto.com

Perhatikan Gambar 7a, 7b, dan 7c. Pada Gambar 7a analit terlihat tidak berwarna dan
pada Gambar 7b analit mulai berwarna merah muda. Sedangkan pada Gambar 7c, warna merah
muda analit menjadi semakin terlihat sangat jelas. Kira-kira pada nomor berapakah titik akhir
titrasi telah tercapai? Mengapa? Diskusikan jawabanmu dengan teman di sampingmu dan tuliskan
jawaban kalian pada kolom di bawah ini!

Modul Kimia SMA Kelas XI 15


Contoh Soal

Sebanyak 25 mL larutan sampel asam nitrat (HNO 3) dititrasi dengan natrium hidroksida
(NaOH) 0,01 M untuk menentukan konsentrasi HNO 3 dalam sampel. Ketika titrasi mencapai
titik ekuivalen, jumlah larutan NaOH dalam buret berkurang dari 25 mL menjadi 5 mL.
berapakah konsentrasi HNO3 dalam larutan? hitung pH larutan tersebut!
Jawab:
Dalam menghitung konsentrasi HNO3 kita dapat menggunakan rumus reaksi netralisasi.
Volume larutan NaOH yang digunakan selama titrasi sebanyak: 25 mL – 5 mL = 20 mL. Kita
misalkan konsentrasi HNO3 = a M.
M1 x V1 = M2 x V2
0,01 x 20 = a x 25
a = 8 x 10-3 M
Konsentrasi HNO3 dalam larutan = 8 x 10-3 M. Ketika mencapai titik ekuivalen, asam dan
basa akan tepat habis bereaksi sehingga pH larutan = 7 atau larutan bersifat netral.

Latihan Soal

Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M. hitunglah pH larutan saat:
a. Sebelum ditambahkan NaOH
b. Setelah ditambahkan NaOH 5 mL
c. Mencapai titik ekuivalen
d. Setelah ditambahkan NaOH 30 mL
Jawab:

Modul Kimia SMA Kelas XI 16


Kegiatan 1: Penentuan Kadar Cuka Makan

Perhatikan gambar kemasan cuka makan pada Gambar 8


di samping. Pada bagian bawah kemasan tersebut tertulis “asam
cuka 25%”. Hal ini berarti bahwa cuka makan tersebut memiliki
kadar 25%. Benarkah produk cuka makan tersebut memiliki kadar
25%? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan pengujian mutu
cuka makan melalui metode titrasi di bawah ini bersama dengan
kelompokmu. Gambar 8: Cuka Makan
Sumber: https://tokopedia.com

A. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini, kamu diharapkan mampu menentukan kadar kadar cuka
makan melalui metode titrasi.

B. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Buret Asam cuka (asam asetat)

Labu erlenmeyer 100 mL Larutan NaOH 0,1 M

Pipet tetes Akuades

Beaker glass 200 mL Indikator PP

Labu takar 100 mL

Corong gelas

Pipet volumetri 10 mL

C. Langkah Kerja

1. Ambillah cuka makan menggunakan pipet volumetri sebanyak 5 mL. Masukkan ke dalam labu
takar 100 mL dan tambahkan akuades sampai tanda batas.
2. Ambillah larutan cuka yang telah diencerkan ini sebanyak 25 mL kemudian masukkan ke
dalam labu erlenmeyer dan tambahkan 2 tetes indikator PP.
3. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH 0,1 M. Hentikan titrasi apabila larutan sudah berubah
warna menjadi merah muda. Catat volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan.
4. Ulangi titrasi sekali lagi sesuai dengan langkah 1 – 3.
5. Hitung kadar asam cuka tersebut dengan menganggap asam cuka murni mempunyai kadar
17,4 M.

Modul Kimia SMA Kelas XI 17


D. Data Hasil Percobaan

Catat hasil percobaanmu pada tabel di bawah ini!

Percobaan Volume NaOH 0,1 M

E. Analisis Data

Tentukan kadar makan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Tuliskan persamaan reaksi netralisasi yang terjadi antar cuka makan dengan larutan NaOH!

2. Tentukan volume rata-rata larutan NaOH 0,1 M yang digunakan!

3. Tentukan jumlah mol larutan NaOH 0,1 M yang digunakan!

4. Tentukan jumlah mol cuka makan yang telah diencerkan berdasarkan dengan perbandingan
koefisien reaksi!

5. Tentukan kadar cuka makan dengan menganggap asam cuka murni mempunyai kadar 17,4 M.

F. Kesimpulan

Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh dari percobaan di atas! (Bandingkan kadar cuka
makan yang kamu hitung dengan kadar cuka makan yang tertera di label pada Gambar 8!)

Modul Kimia SMA Kelas XI 18


Chempedia
Antasida

Antasida adalah zat yang berfungsi untuk menetralkan asam


lambung. Kelenjar pada lambung setiap hari memproduksi sekitar 3 liter
asam lambung yaitu asam klorida (HCl) yang memiliki konsentrasi sekitar
0,03 M. Produksi asam lambung yang berlebihan mampu menyebabkan
sakit tukak lambung atau sakit maag.
Antasida pada umumnya merupakan senyawa yang bersifat basa
seperti, aluminium hidroksida (Al(OH)3) dan magnesium hidroksida
(Mg(OH)2). Reaksi yang terjadi antara asam lambung dengan kedua
Gambar 9: Antasida
senyawa tersebut merupakan reaksi netralisasi asam-basa: Sumber: https://iprice.co.id

Al(OH)3(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3H2O(l)

Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)

Senyawa Al(OH)3 pada antasida memiliki efek samping yaitu sembelit sedangkan senyawa
Mg(OH)2 memiliki efek samping diare. Untuk mengurangi efek samping tersebut, antasida yang
beredar di pasaran mengandung kombinasi kedua senyawa tersebut. Meskipun relatif aman untuk
dikonsumsi, penggunaan antasida yang berlebihan dapat menyebabkan acid rebound, yaitu
peningkatan produksi asam lambung sehingga memperparah sakit tukak lambung.

Integrasi Keislaman

Tolong Menolong dalam Kebajikan

Masih ingatkah kalian dengan teori asam basa Bronsted-Lowry? Bronsted-Lowry


berpendapat bahwa asam adalah spesi yang mendonorkan proton (H +) dan basa adalah spesi yang
menerima proton (H+). Berdasarkan teori tersebut, asam dan basa seakan-akan saling memberi
dan menerima atau saling tolong menolong saat direaksikan. Sama halnya dengan asam dan basa,
manusia, sebagai makhluk Allah dan makhluk sosial, hendaknya saling tolong menolong dengan
sesamanya. Hal ini telah ditegaskan dalam Al Qur’an yaitu pada penggalan surat Al Maidah ayat 2
yang artinya:
“…. dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ….”

Modul Kimia SMA Kelas XI 19


Glosarium

Anion:
Ion yang bermuatan negatif
Derajat ionisasi:
Ukuran banyaknya zat yang terionisasi dalam suatu larutan
Elektrode:
Penghantar listrik yang mengalirkan arus listrik ke media non-logam
Ionisasi:
Peruraian suatu elektrolit menjadi partikel yang bermuatan (ion)
Kadar:
Banyaknya zat terlarut dalam suatu campuran yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
molaritas (M) atau persen massa (%)
Kation:
Ion yang bermuatan positif
Larutan:
Campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih
Larutan standar:
Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat
Tepat habis bereaksi:
Keadaan ketika dua zat atau lebih yang direaksikan tidak bersisa atau tidak berlebih

Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda
Berilah (X) tanda silang pada jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
1. NH3 (g) + BF3(g) → NH3BF3(g)
2. H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO42-(aq)
3. PO43-(aq) + H2O(l) HPO43-(aq) + H+(aq)
Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 1, dan 3
C. 2, 3, dan 1
D. 3, 1, dan 2
E. 3, 2, dan 1

Modul Kimia SMA Kelas XI 20


2. Barium hydroxide is an alkali. It reacts with hydrochloric acid. How does the pH of the
hydrochloric acid change as an excess of aqueous barium hydroxide is added?
A. The pH decreases from pH 14 and becomes constant at pH 7
B. The pH decreases from pH 14 to about pH 1
C. The pH increases from pH 1 and becomes constant at pH 7
D. The pH increases from pH 1 to about pH 14

3. Penentuan konsentrasi suatu asam kuat dapat di lakukan dengan titrasi menggunakan basa
kuat. Misalnya 50 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan
indikator fenolftalein (PP). Titrasi dihentikan ketika larutan berubah warna menjadi merah
muda secara tiba-tiba. Alasan yang paling tepat terkait dengan terjadinya perubahan warna
pada saat titrasi adalah ….
A. Volume HCl sama dengan volume NaOH
B. NaOH bersifat basa kuat sehingga larutan HCl menjadi merah
C. Larutan indikator pp akan memberikan warna merah pada larutan asam
D. Pada saat volume NaOH berlebih maka larutan menjadi merah
E. Mol HCl = mol NaOH dan pH larutan > 8,5

4. Perhatikan data titrasi asam-basa berikut!

Volume (mL) Volume (mL)


No
H2SO4 X M NaOH 0,4 M
1 20 24,0
2 20 23,8
3 20 24.2
Kadar (%) massa H2SO4 (Mr = 98 g.mol-1) yang terdapat dalam 20 mL larutan asam sulfat
tersebut jika massa jenisnya 1,8 gram/mL adalah ….
A. 0,32%
B. 0,49%
C. 0,98%
D. 1,30%
E. 4,90%

5. Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!

Modul Kimia SMA Kelas XI 21


Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:
1. Kedua larutan sama-sama memiliki pH = 3
2. Kedua larutan adalah asam lemah
3. Kedua larutan memiliki harga [H+] yang sama
4. Kedua larutan dapat mengubah warna lakmus merah
5. Kedua larutan dapat terionisasi sempurna
Pasangan penjelasan yang tepat mengenai kedua larutan tersebut adalah ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5

6. Berikut adalah gambar 2 buah larutan basa yang memberikan warna sama dengan indikator
fenolftalein.

Pernyataan yang benar terkait dengan kedua larutan basa tersebut adalah ….
A. Harga pH larutan adalah 11
B. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak berwarna
C. Konsentrasi NH4OH sama dengan konsentrasi NaOH
D. Dibutuhkan konsentrasi asam yang tidak sama untuk menetralkan kedua basa
E. Konsentrasi ion OH- dari NH4OH > konsentrasi OH- dari NaOH

7. Perhatikan data hasil titrasi antara Ba(OH)2 dengan larutan asam asetat 0,15 M berikut!

Volume
No.
Ba(OH)2 CH3COOH 0,15 M
1 30 mL 39,8 mL
2 30 mL 40,0 mL
3 30 mL 40,2 mL
Berdasarkan data tersebut, massa Ba(OH)2 yang bereaksi adalah ….
(Ar Ba = 56 gram.mol-1 ; O = 16 gram.mol-1 ; H = 1 gram.mol-1)
A. 0,54 gram
B. 0,30 gram
C. 0,27 gram
D. 0,15 gram
E. 0,10 gram

Modul Kimia SMA Kelas XI 22


8. Pada label asam cuka perdagangan tertulis 25%, diambil 1 mL dan diencerkan sampai
volumenya 50 mL. Kemudian tiap 10 mL asam cuka (CH 3COOH) ini dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 M (massa jenis cuka 25% = 1,06 gram/mL) dan diperoleh data percobaan sebagai
berikut:

Titrasi ke Volume NaOH


1 8,2 mL
2 8,1 mL
3 8,0 mL
Berdasarkan data tersebut, kemurnian CH3COOH dalam botol kemasan adalah …. (Ar C = 12 ;
H = 1 ; O = 16)
A. 2,292%
B. 9,2%
C. 22,92%
D. 88,8%
E. 91,68%

B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Manakah dari zat-zat berikut yang termasuk asam dan basa? Tuliskan reaksi ionisasinya jika
zat-zat tersebut dilarutkan dalam air!
a. CH3COOH
b. NH4OH
c. H2CO3

2. Tuliskan rumus basa konjugasi dan asam konjugasi apabila zat-zat di bawah ini dapat
berperan sebagai asam sekaligus basa!
a. HCO3-
b. N2H5+
c. HPO42-

Modul Kimia SMA Kelas XI 23


3. Hitunglah pH larutan di bawah ini!
a. Larutan H2SO4 0,1 M
b. 100 mL larutan Ba(OH)2 5 × 10-4 M
c. Larutan NH3 0,1 M (Kb = 10-5)

4. Untuk membuat 250 mL larutan H2SO4 0,001 M dari larutan H2SO4 0,1 M, berapakah volume
larutan H2SO4 0,1 M yang harus diencerkan? Berapa volume air yang ditambahkan?

5. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M. hitunglah pH larutan
saat:
a. Setelah ditambahkan NaOH 15 mL
b. Setelah ditambahkan NaOH 25 mL
c. Setelah ditambahkan NaOH 40 mL

Modul Kimia SMA Kelas XI 24


Refleksi

Berilah tanda centang ( ) pada kolom ‘ya’ atau ‘tidak’ di bawah ini!

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Saya memahami materi yang disampaikan oleh guru
2. Saya mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh
3. Saya mempelajari kembali materi yang sudah disampaikan oleh guru
Saya membaca buku/sumber informasi lain untuk menambah
4.
pengetahuan tentang topik ini

Modul Kimia SMA Kelas XI 25


DAFTAR PUSTAKA

Effendy. 2007. A-Level Chemistry For Senior High School Students Based on KTSP and
Cambridge Curriculum Volume 2A. Malang: Bayu Media Publishing

McMurry, J. & Fay, R.C. 2004. Chemistry 4th Edition. Upper Saddle River: Prentice Hall

Sudarmo, U. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Penerbit Erlangga

Zumdhal, S.S., Zumdahl, S.L. & DeCoste, D.J. 2007. World of Chemistry. USA: Houghton Mifflin
Company

Modul Kimia SMA Kelas XI 26

Anda mungkin juga menyukai