zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidronium
(H+). Asam umumnya merupakan senyawa kovalen dan akan bersifat asam
jika sudah larut di dalam air. Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air
2014)
bahwa asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada
senyawa lain di sebut dengan donor proton. Basa adalah senyawa yang
menerima proton (H+) dari senyawa lain dan di sebut dengan akseptor
proton.
1
Keunggulan defenisi asam-basa Bronsted dibandingkan dengan
d. Dapat diperluas untuk pelarut-pelarut selain air dan reaksi yang terjadi
pasangan basa.
senyawa yang mampu menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau
2
B. Kekuatan Larutan Asam dan Larutan Basa
sebagai berikut.
1. Kesetimbangan Air
Dalam keadaan murni, air merupakan elektrolit yang sangat lemah karena
[𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
K= [𝐻2 𝑂]
Air murni memiliki kosentrasi yang tepat sehingga hasil kali dari
3
Oleh karena nilai K [H2O] tetap, tetapan kesetimbangan air
Kw = [H+] [OH-]
Nilai tetapan ionisasi air tetap pada suhu tetap. Reaksi ionisasi air
semakin besar. Pada suhu 25℃, nilai Kw adalah 10-14. Persamaan reaksi
Kw= [H+]2
Oleh karena itu, pada suhu 25℃ kosentrasi ion H+ dan OH- dapat
10-14 = [H+]2
[H+] = √10-14
Adanya ion H+ yang dihasilkan oleh suatu asam dan ion OH- yang
4
Bagaimanakah pengaruh adanya asam dan basa di dalam air
a. Asam Kuat
2009)
10–7 M 10–7 M
ksetimbangan air bergeser kekiri, sehingga [H+] dan [OH–] dari air
menjadi kurang dari 10–7. Oleh karena itu, [H+] dari air akan dapat
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam larutan asam kuat, [H+] hanya
dianggap berasal dari asam saja, sebab ion [H+] dari air dapat
5
Contoh soal:
Berapa konsentrasi H+, SO42–, dan H2SO4 dalam larutan encer 0,05 M?
Penyelesaian:
terionisasi 100%.
Mula-mula : 0,05 M 0 0
Terionisasi : 100%
[H+] = 0,1 M
[SO4–2] = 0,05 M
[H+] = a x Ma
Ma = kemolaran asam
b. Asam Lemah
6
larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang
air.
Contoh:
[𝐻+][𝐴−]
Ka = [𝐻𝐴]
dalam larutan asam lemah. Derajat ionisasi asam lemah sangat kecil,
dapat diketahui:
[𝐻+][𝐴−]
Ka = [𝐻𝐴]
[𝐻+][𝐴−]
Ka = [𝐻𝐴]
[H+]2 = Ka × [HA]
semakin kuat asam tersebut.Selain harga Ka, besaran lain yang dapat
7
digunakan untuk menggambarkan kekuatan asam adalah
dankonsentrasiasam?Reaksikesetimbangan:
Mula-mula : aM – –
Terionisasi : a∝ a∝ a∝
Setimbang : (a – a ) ∝ a∝a∝
a∝ =√Ka × [HA]
a∝ =√Ka × (a − aà
a∝= √Ka × a
a2a∝= Ka x a
Ka x a
a2= 𝑎2
sehingga: a – a =a
Ka
atau = √[HA]
Contoh soal:
8
Penyelesaian:
Mula-mula : 0,1 M 0 0
[HF] = 0,0916 M
[H+] = 0,0084 M
[F–] = 0,0084 M
mengahsilkan lebih dari satu ion H+. Contohnya H2CO3, H3PO4, dll.
Contoh:
[𝐻+][𝐻𝑆−]
Ka1 = [𝐻2𝑆]
9
Kemudian HS– terionisasi lagi sebagai berikut:
[𝐻+][𝑆2−]
Ka2 = [𝐻𝑆−]
[𝐻+][𝑆−2]
Dari persamaan reaksi hasil penjumlahan (3) diperoleh Ka = [𝐻2𝑆]
[𝐻+][𝑆 −2 ] [𝐻+][𝑆 −2 ]
Ka1 x Ka2 = Ka = [𝐻2𝑆]
X [𝐻𝑆 − ]
[𝐻+]^2[𝑆^−2]
Ka = [𝐻2𝑆]
[H+] √𝐾𝑎 𝑥 𝑀𝑎
c. Basa Kuat
Mudah dan Aktif Belajar Kimia, 2009). Basa kuat juga akan
10
disebabkan adanya ion OH– dari basa yang terlarut tersebut. Misalnya
10–7 M 10–7 M
0,1 M 0,1 M
bergeser kekiri. Ion [H+] dan [OH–] dari air berkurang dan menjadi
sangat sedikit dibandingkan ion OH– yang berasal dari NaOH, maka
Contoh soal:
Penyelesaian:
Mula-mula : 0,1 M
Sedangkan [H+] :
Kw = [H+] [OH–]
[H+] = 10–13 M\
11
Kosentrasi ion OH- dihitung menggunakan persamaan berikut.
[OH-] = b x Ma
Ma = kemolaran basa
d. Asam Poliprotik
Contoh:
[𝐻+][𝐻𝑆−]
Ka1 = [𝐻2𝑆]
[𝐻+][𝑆2−]
Ka2 = [𝐻𝑆−]
12
Dari persamaan reaksi hasil penjumlahan (3) diperoleh
[𝐻+][𝑆−2]
Ka = [𝐻2𝑆]
Ternyata Ka merupakan hasil perkalian dari Ka1 dan
Ka2.
[𝐻+][𝑆^−2] [𝐻+][𝑆^−2]
Ka1 x Ka2 = Ka = [𝐻2𝑆]
X [𝐻𝑆^−]
[𝐻+]^2[𝑆^−2]
Ka = [𝐻2𝑆]
e. Basa lemah
dengan rumus :
Kb
∝= √[BOH]
Contoh
= 1,8 × 10–5.
13
Jawab:
Jadi, konsentrasi OH– dalam larutan NH3 0,1 M adalah 1,34 ×10–3 M.
[OH-] = √𝐾𝑏 𝑥 𝑀𝑏
keasamannya tidak sama bukan? Telah disebutkan bahwa pembawa sifat asam
adalah ion H+. jadi, derajat atau tingkat keasaman larutan tergantun gpada
kosentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar kosentrasi ion H+. Sorensen
untuk menyatakan kosentrasi ion H+, yaitu sama dengan negatif logaritma
Analog dengan pH, untuk larutan basa yang mengandung ion OH-
14
Pada suhu 25℃, ionisasi air murni menghasilkan kosentrasi ion H+
yang sama dengan kosentrasi ion OH-, yaitu 10-7 sehingga Kw pada suhu 25℃
= 10-14 akibatnya
Oleh karena itu, hubungan antara pH dan pOH dapat dituliskan sebagai
berikut.
a. Skala pH
Salah satu parameter kualitas air bersih adalah pH. Air murni memiliki
[H+] = [OH-]. Berarti air air murni memiliki pH = pOH. Oleh karena pH =
15
b. Pengukuran pH Larutan
suatu larutan bersifat asam atau basa adalah kertas lakmus, terdapat
dua jenis warna kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru. Kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru
lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika dicelupkan dalam
untuk membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa (pH < 7 atau
pH > 7).
basa lainnya untuk membedakan larutan asam dan basa. Beberapa jenis
16
indikator asam-basa tersebut, diantaranya fenoftalein, metal jingga,
dan lain-lain), kunyit, kol ungu, dan bit. Agar dapat digunakan sebagai
17
E. Reaksi Asam dengan Basa
1. Reaksi Penetralan
anion sisa asam, sedangkan larutan basa mengandung ion OH- dan suatu
kation logam.
Oleh karena nilai tetapan ionisasi air (Kw) relatif sangat kecil,
sudah dapat dipastikan bahwa ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion
Pembawa sifat asam (H+) bereaksi dengan pembawa sifat basa (OH-)
membetuk air yang bersifat netral. Selanjutnya ion negate sisa asam dan
positif basa akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam.
Jika garam yang terbentuk itu mudah larut dalam air, ion-ion akan tetap
dalam larutan. Namun, jika garam tersebut sukar larut, senyawa aitu akan
dan air.
18
Jika mol H+ = mol OH-, campuran akan bersifat netral
Jika mol H+ > mol OH-, campuran akan bersifat asam dan kosentrasi
Jika mol OH- > mol H+, campuran akan bersifat basa dan kosentrasi
ion OH- dalam campuran ditentukan oleh jumlah mol ion OH- yang
bersisa.
larutan dengan kosentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi
dengan sejumlah larutan yang dianalisis. Titrasi ini mengacu pada jumlah
dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau aside alkalimetri. Secara
teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit atau
tetes demi tetes larutan basa melalui buret ke dalam larutan asam dengan
dihentikan dan volumnya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan
19
Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang
mempunyai trayek perubahan pH sekitar 7, sebab pada saat asam kuat dan
basa kuat telah tepat habus bereaksi, pada saat itu pH larutan akan sama
dengan 7.
dengan volume titik ekuivalen. Perbedaan volume titik akhir titrasi dengan
XI, 2014)
Hidrida logam melepaskan ion H- jika terurai dalam air, karena ion hidrida
ion OH- dalam larutan), maka hidrida logam tergolong basa dan disebut
sebagai hidrida basa, untuk memahami hal ini kita telebih dahulu harus
20
memahami materi sistem periodic unsur sehingga kita bisa membedakan
sebagian kecil kita sebut eletrolit lemah. Hal ini berhubungan dengan nilai
banyak [H+] dan [OH-] dalam larutan. Kekuatan asam dan basa akan
ionisasinya.
penetralan, reaksi ini menghasilkan produk yaitu air dan garam, karena
pembawa sifat asam (H+) bereaksi dengan pembawa sifat basa (OH-)
membentuk air yang bersifat netral sedangkan ion negative sisa asam dan
ion positif basa bergabung membentuk ion yang disebut garam. Reaksi ini
dengan koefisien ion H+ dan OH- yang dihasilkan dan koefisien senyawa
21
Multiple Representasi Kimia
makrosopik yang bersifat nyata dan kasat mata, dimensi ini menunjukkan
yang tidak dapat diamati sehingga menjadi sesuatu yang dapat dipahami,
dimensi ini terdiri dari tingkat partikuler yang dapat digunakan untuk
menjelaskan partikel
hasil pengamatan. Dimensi ini terdiri dari kata-kata, rumus kimia, symbol,
pada siswa untuk dapat mengerti dan memahami materi kimia yang
abstrak. Berikut ini beberapa contoh dari multiple representasi kimia pada
22
1) Suatu asam yang mempunyai rumus molekul H2SO4 (secara sembolik)
bisa kita lihat dalam bentuk cairan biasanya digunakan sebagai larutan
Larutan ini dapat dilihat dalam bentuk cairan yang tidak berwarna dan
bersifat iritasi apabila terkena kulit dengan bau yang menyengat, dalam
kehidupan sehari-hari asam ini kita kenal dengan asam cuka (secara
makroskopik)
23
3) Salah satu penerapan reaksi netralisasi adalah titrasi, titrasi dilakukan
pada saat dilakukan titrasi dapat dilihat alat yag digunakan dan warna
cairan yang digunakan, dan kita juga dapat melihat titik akhir titrasi
makroskopik)
pada saat titrasi mencapai pada titik ekuivalen maka titran yang
titran akan bereaksi dengan indikator ini lah yang disebut dengan titik
Miskonsepsi
1) Asam merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion
2) Asam adalah senyawa yang dalam air melepaskan ion H+.. sedangkan
3) Asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion hydrogen (H+)
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion hidroksida
(OH-). (Pustaka)
24
4) Asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan kedalam air akan
(Sudarmo, 2014)
hydrogen (H+) atau ion Hidronium (H3O+) jika dilarutkan dalam air.
ion H+. sedangkan basa adalah senyawa netral yang dapat terionisasi
Alasan:
sama, pada buku keempat menyatakan bahwa ion hidronium adalah H+,
25
SOAL
Suhartoyo
1. Tentukan pH dan pOH larutan, jika 15,3 gram Ba(OH)2 dilarutkan dalam
air sehingga volume larutan menjadi 500 mL (Ar Ba = 113,7; O = 16; dan
H = 1)!
Jawab:
Langkah 1:
15,3 1.000 𝑚𝑙
= 147,7 x 600 𝑚𝑙
=0,17 M
Langkah 2:
[OH–] = 2 x0,2 M
= 0,4 M
= –log 34x10–2
= 2 – log 34
= 2 – 1,531
= 0,469
26
Langkah 3:
pH + pOH = 14
pH = 14 – 0,469
= 13,531
ionisasinya 0,156!
Jawab:
[OH–] = 𝛼 . Mb
= 0,156x 0,1
= 0,0156
= 15,6x10–3
= 3 – log 15,6
= 3-1,193
= 1,8
pH = 14 – pOH
= 14 – 1,8
= 12.2
27
3. Senyawa HF merupakan asam lemah. Jika 0,1 mol HF dilarutkan dalam 1
dan a?
Jawab:
HF →H+ + F-
HF 0,0084M 0,0084M
0,1M
HF
0,0916M
{𝐻+][𝐹−] (0,0084)2
Tetapan ionisasi HF adalah; Ka = = = 7,7 x 10-4
[𝐻𝐹] (0,0916)
𝛼
7,7 x 10-4= 0,1 (1−𝛼)
𝛼 2 + 0,0077𝛼 – 0,0077 = 0
𝛼= 8,4 %
28
Siti Masitah
Jawaban :
mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol
[OH-] = 1,8 x10 -5 x(200/50)
= 7,2 x 10 -5
pOH = – log 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
=9+log7,2
3. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa
1M ditambahkan larutan HCl 1M sebanyak iml. Tentukan pH larutan
setelah penambahan HCl 1M ! ( Ka = 1,8 x 10-5)
29
Jawaban : mol CH3COOH = 50 x 1 = 50 mmol
mol CH3COONa = 50 x 1 = 50 mmol
____________________________________________________________ -
=5–log1,87
Mulyani
Jawaban:
Karena larutan asam mengandung ion H+ dan anion sisa asam dan larutan
basa mengandung OH- dan kation sisa basa. Oleh karena tetapan ionisasi
air relative sangat kecil, sehingga ion H+ dari asam akan bereaksi dengan
ion OH- dari basa membentuk air, selanjutnya ion negative sisa asam dan
ion positif sisa basa akan bereaski membentuk senyawa ion yang disebut
garam.
30
2. 20 mL larutan KOH dititrasi dengan 0,1 M HCl dengan menggunakan
Penyelesaian:
Diketahui:
Penyelesaian :
V1. M1 = V2. M2
0,03 L . 0,1 M = 0, 02 L . M2
0,003 = 0,02 . M2
0,003𝑚⁄𝑙
M2 = 0,02 𝐿
= 0,023 M
3. Larutan asam klorida (HCl) 0,2 M dan larutan (H2SO4) 0,2 M dengan
tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui :
31
nH1 (HCl) = a. Ma . V
= 1 . 2 x 10-1 .V
= 2 x 10-1 V
nH2 (H2SO4) = a. Ma . V
= 2. 2x 10-1 . V
= 4 x 10 -1 V
0,6
= 2
=0,3
= 3 x 10-1
pH= 1- log 3
32
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sutresna, D. S. (2016). Buku Aktif dan Kreatif Belajar Kimia. Bandung:
Grafindo.
Nana Sutresna, D. S. (2016). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia untuk
Sekolah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Grafindo.
Setiabudi, Y. S. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Tine Maria Kuswati, E. d. (2016). Kimia SMA/MA kelas XI. Jakarta: PT Bumia
Aksara.
Watoni, A. H. (2014). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.
33