Anda di halaman 1dari 10

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA XI

SMA METHODIST 6 MEDAN


PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI

A. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan


3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan
4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam
melalui percobaan

Integrasi Alkitab :
Yohanes 19 : 28-30
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,    berkatalah Ia--supaya
genaplah  yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"  Di situ ada suatu bekas penuh
anggur asam . Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam
anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.  Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai  .  Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
dan menyerahkan nyawa-Nya.
B. Pertemuan 1 dan 2 (Perkembangan konsep asam dan basa )
1. Ringkasan materi (Baca buku kimia XI hal 187-194)

 Perkembangan konsep asam dan basa


- Sifat Asam dan Basa
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Atau Asam adalah zat
(senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi. Contoh asam : jeruk
nipis, lemon, dan tomat.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air.
Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Atau Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi
dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh basa : sabun mandi,
sabun cuci, sampo, pasta gigi, pupuk, obat mag. Ciri - ciri : - Rasanya pahit
- Teori Asam dan Basa (lihat penjelasan hal 10-194)
Teori Asam Basa Arrhenius : Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:
asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+. basa adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−.
Teori Asam Basa Brønsted–Lowry : menurut definisi asam basa Brønsted–Lowry, asam
adalah donor proton. basa adalah akseptor proton.
Teori Asam Basa Lewis : Menurut definisi asam basa Lewis, asam adalah akseptor
pasangan elektron. basa adalah donor pasangan elektron.
2. Latihan
Kerjakan soal no. 8 dan 14 halaman 195
C. Pertemuan 3 (Kesetimbangan Ion dalam Larutan Asam dan Basa )
1. Ringkasan materi (Baca Buku kimia kelas XI hal 195-206)
 Kesetimbangan Ion dalam Larutan Asam dan Basa
- kekuatan asam dan basa
Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh derajat ionisasi (α)-nya, banyak sedikitnya ion
H+ dan OH− yang dilepaskan. Asam dan basa dalam air akan mengalami reaksi peruraian
menjadi ion yang merupakan reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu, kekuatan asam dan
basa dapat dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya yaitu, tetapan ionisasi asam (Ka)
dan tetapan ionisasi basa (Kb).
Tetapan ionisasi asam (Ka) :
Secara umum, reaksi kesetimbangan larutan asam HA dalam air dapat ditulis sebagai
berikut.

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)

Tetapan ionisasi asam Ka dapat dirumuskan seperti berikut.

Asam kuat (contoh: HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4, H2SO4)


Dalam air, hampir seluruh asam kuat terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi
α ≈ 1. Dengan demikian, nilai Ka dari asam kuat sangat besar. Untuk nilai Ka yang sangat
besar, maka dapat dianggap bahwa asam terurai sempurna menjadi ion-ionnya dan
konsentrasi ion H+ dapat dihitung dari konsentrasi asam ([HA]setimbang ≈ [HA]awal = Ma) dan
valensi asamnya. Valensi asam adalah jumlah ion H+ yang dihasilkan per molekul asam.

Asam lemah (contoh: HF, HCN, HNO2, CH3COOH, H2CO3)


Dalam air, hanya sebagian asam lemah terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat
ionisasinya 0 < α < 1. Jika konsentrasi awal larutan asam lemah HA dinyatakan sebagai
Ma, maka:

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)


Mula-mula  :     Ma
Reaksi          :     −αMa                + αMa     + αMa
Setimbang   :     (1 − α)Ma        αMa        αMa

Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga
persamaan Ka untuk asam lemah dapat ditulis seperti berikut:

Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun nilai α.

 atau 
PERTEMUAN 4

Tetapan ionisasi basa (Kb)


Secara umum, reaksi kesetimbangan larutan basa LOH dalam air dapat ditulis sebagai
berikut.
LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)
Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan seperti berikut.

Basa kuat (contoh: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2)


Dalam air, hampir seluruh basa kuat terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi
α ≈ 1. Dengan demikian, nilai Kb dari basa kuat sangat besar. Untuk nilai Kb yang sangat
besar, maka dapat dianggap bahwa basa terurai sempurna menjadi ion-ionnya dan
konsentrasi ion OH− dapat dihitung dari konsentrasi basa ([LOH]setimbang ≈ [LOH]awal = Mb)
dan valensi basanya. Valensi basa adalah jumlah ion OH− yang dihasilkan per unit rumus
basa.

Basa lemah (contoh: NH3, CH3NH2, C6H5NH2)

Dalam air, hanya sebagian basa lemah terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat
ionisasinya 0 < α < 1. Jika konsentrasi awal larutan basa lemah LOH dinyatakan sebagai
Mb, maka:

LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)


Mula-mula  :     Mb
Reaksi          :     −αMb               + αMb    + αMb
Setimbang   :     (1 − α)Mb        αMb        αMb

Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga
persamaan Kb untuk basa lemah dapat ditulis seperti berikut:

Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion OH− dapat digunakan nilai Kb ataupun nilai α.
atau 
2. Latihan
Kerjakan soal no 2 dan 3 halaman 203
D. Pertemuan 5 {Derajat Keasaman (pH)}
1. Ringkasan Materi ( Baca Buku Kimia Kelas XI Hal 204-209 )

 Derajat Keasaman (pH)


Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam larutan.
Semakin besar konsentrasi ion H+, semakin asam larutan tersebut. Pada tahun 1909, Søren
P. L. Sørensen mengusulkan suatu konsep pH yang menyatakan derajat keasaman larutan
sebagai fungsi konsentrasi ion H+ dalam larutan. Fungsi pH dinyatakannya sebagai
negatif logaritma dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan.

PERTEMUAN 6

pH, pOH, dan Tetapan Kesetimbangan Autoionisasi Air (Kw)

Konsentrasi ion OH− juga dapat dinyatakan sebagai fungsi pOH. Meskipun dapat dilihat dari
konsentrasi ion OH−, tingkat kebasaan larutan umumnya tetap dinyatakan dengan pH. Semakin
basa larutan, semakin besar konsentrasi ion OH −, semakin kecil nilai pOH, dan semakin besar
nilai pH.

Molekul air (H2O) dapat terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH−. Proses tersebut merupakanreaksi
kesetimbangan yang disebut sebagai autoionisasi air.

H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH−(aq)


Namun, jumlah molekul H2O yang terionisasi sangatlah sedikit dan dapat dianggap bahwa
konsentrasi H2O tidak mengalami perubahan dan H2O adalah cairan murni. Oleh karena itu,
tetapan kesetimbangannya, Kw, yaitu:

Jika persamaan ini dihitung nilai negatif logaritmanya sebagaimana fungsi p, maka diperoleh:

Untuk air murni, pada suhu 25°C, nilai K w (tetapan kesetimbangan air) adalah 1,0 × 10 −14.
Jadi, pKw = 14, sehingga persamaan pKw dapat ditulis sebagai:
pH + pOH = 14

2. Latihan
Kerjakan soal No 2 dan 3 halaman 207
E. Pertemuan 7 (Reaksi asam dengan basa)
1. Ringkasan Materi ( Baca Buku Kimia Kelas XI Hal 211-218 )

 Reaksi Netralisasi
 Titrasi Asam Basa

2. Latihan
Kerjakan latihan 5.6 No 1 hal : 219
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI

A. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan

3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan pH-nya
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
Integrasi Alkitab :
Matius 5 : 13
Kamu adalah garam dunia Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang

B. Pertemuan 8 dan 9 ( hidrolisis garam)


1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 111-245)
 Jenis garam dan Reaksi Hidrolisis dan nilai ph Larutan garam
Hidrolisis garam di bedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
=> Hidrolisis garam sebagian (parsial)
Hidrolisis garam sebagian adalah reaksi garam dengan air dimana yang bisa bereaksi hanya anion
nya saja atau kation nya saja. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian yaitu:
a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
b. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.
=> Hidrolisis garam total
Hidrolisis garam total adalah reaksi garam dengan air dimana semua ion garam dapat bereaksi
dengan air, baik kation maupun anion nya. Garam yang mengalami hidrolisis total, yaitu garam
yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.
Ada macam-macam garam yang di hasilkan dari reaksi asam dan basa, yaitu sebagai berikut:
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
2. Latihan
(kerjakan soal halaman 246 No 4)

PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI


A. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup
4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH
Integrasi Alkitab:
Imamat 17:11
karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di
atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan
pendamaian dengan perantaraan nya
B. Pertemuan 10 (komposisi larutan penyangga)
1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 262-268)

 Komposisi larutan penyangga dan Nilai pH


Larutan buffer / penyangga Bersifat Asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari
asamnya.
Larutan buffer / penyangga Bersifat Basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat.

 pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)

Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan penyangga
yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut ini:

Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum larutan penyangga,

Larutan penyangga basa


Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol, asam konjugasi, dan V = volum larutan
penyangga,

2. Latihan
Kerjakan uji kompetensi hal 267 No 2 dan 3

PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI

A. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan


3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa
4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa
Integrasi Alkitab :
1 Yohanes 4:7-8 : Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal
dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

B. Pertemuan 11 dan 12 (Titrasi Asam dan Basa)


1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 216-217)
 Titrasi Asam Basa
Titrasi adalah suatu prosedur yang digunakan dalam kimia untuk penentuan konsentrasi
atau kadar suatu zat yang tidak diketahui dengan menggunakan zat yang telah diketahui
kadarnya. Dalam titrasi asam basa, prinsipnya yaitu zat yang bersifat asam akan dititrasi
dengan larutan basa yang telah diketahui kadarnya atau zat yang bersifat basa akan dititrasi
dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya.
Prinsip dari titrasi asam basa ini menerapkan prinsip reaksi asam basa dimana ketika suatu
asam dan basa dicampurkan atau direaksikan maka akan terjadi reaksi penetralan yang
menghasilkan suatu garam dan air dengan pH yang netral.
 Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa
Titrasi asam kuat dengan basa kuat
Titrasi asam lemah dengan basa kuat
Titrasi basa lemah dengan asam kuat

2. latihan
Kerjakan soal…….
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI
A. Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan kesetimbangan kelarutan dan data
hasil kali kelarutan (Ksp)
4.14 Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran ion logam (kation) dalam larutan

Integrasi Alkitab :
Filipi 1:21-24
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari
dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus – itu memang jauh lebih baik; tetapi
lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

B. Pertemuan 13 (Kelarutan dan Hasil Kelarutan )


1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 289-291)
 Kelarutan (s)
- Jenis pelarut
- Suhu
 Hasil kali kelarutan
2. Latihan
Kerjakan soal no 2 halaman 292

C. Pertemuan 14 (Kelarutan dan Hasil Kelarutan )


1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 293-297)
 Hubungan kelarutan dengan Ksp
Contoh :
Dalam 500 mL larutan jenuh kalsium fluorida (CaF2) terdapat 8,2 mg CaF2. Tentukan kelarutan
CaF2 dalam mol/L.
Pembahasan: Kelarutan molar = molaritas larutan jenuh; s = n / V. Jadi, massa zat terlarut harus
dikonversi terlebih dahulu menjadi jumlah mol zat terlarut. Lalu, molaritas larutan ditentukan dari
jumlah mol zat terlarut per satuan volum larutan.

Jumlah mol CaF2 =   = 


Kelarutan CaF2 = s =   = 
Kelarutan dari suatu zat dapat berubah bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, kelarutan dari
senyawa hidroksida seperti Mg(OH)2, bergantung pada pH larutan. Kelarutan zat juga dipengaruhi
oleh konsentrasi ion-ion lain dalam larutan, khususnya ion-ion senama. Dengan kata lain, nilai
kelarutan dari suatu zat terlarut akan berubah jika spesi lain dalam larutan berubah. Hal ini
berbeda dengan Ksp, nilai Ksp dari suatu zat terlarut selalu tetap pada setiap temperatur yang
spesifik. Untuk memahami hubungan s dan Ksp, perhatikan kesetimbangan kelarutan dalam
larutan jenuh Ag2CO3 berikut.
Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO32−(aq)
Konsentrasi ion Ag  dan ion CO32− dalam larutan jenuh pada saat setimbang dapat dikaitkan
+

dengan kelarutan Ag2CO3 sesuai dengan stoikiometri perbandingan koefisien reaksi. Jika


kelarutan Ag2CO3 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag + sama dengan 2s dan konsentrasi
ion CO32− sama dengan s.
Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO32−(aq)
Dengan demikian, hubungan s dan Ksp Ag2CO3 dapat dinyatakan sebagai berikut.

 Makna Hasil kali kelarutan


Jika Q < Ksp, larutan belum jenuh dan tidak terbentuk endapan.
Jika Q = Ksp, larutan tepat jenuh, namun belum terbentuk endapan.
Jika Q > Ksp, terbentuk endapan.
2. Latihan
Kerjakan soal ………

D. Pertemuan 15 dan 16 (Pengaruh Ion Senama )


1. Ringkasan Materi ( Baca buku kimia kelas XI hal : 298-300)
- Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
2. Latihan
Kerjakan soal no 3 halaman 300

Anda mungkin juga menyukai