asam klorida
Dalam asam klorida (HCl) hanya sedikit sekali asam klorida yang tidak
terdisosiasi. Secara virtual asam klorida telah terdisosiasi menghasilkan (H +) dan
(Cl-) dihubungkan dengan menggunakan anak panah (🡪). Anak panah ini
menunjukkan hanya reaksi maju yang berlangsung. Asam yang
terionisasi/terdisosiasi menggunakan anak panah satu arah dapat dikategorikan
sebagai asam kuat.
Dalam beberapa jenis asam seperti asam asetat dan asam format, hanya sedikit
bagian dari molekul yang terionisasi dalam larutan. Asam yang demikian disebut
dengan asam lemah. Persamaan untuk ionisasi asam lemah dihubungkan dengan
menggunakan anak panah dua arah seperti yang ditunjukkan pada persamaan di
bawah ini.
amonia
Persamaan di atas menunjukkan larutan amonia sebagian besar terdiri atas
molekul NH3, dan relatif kecil NH4+(aq) dan OH- (aq) yang dihasilkan. Tabel di bawah
ini menunjukkan contoh umum dari senyawa asam basa.
Asam Basa
H2SO4 KOH
HI Ba(OH)2
HBr Ca(OH)2
HCl
HNO3
H3PO4
HF
Reaksi peruraian asam dan basa dalam air merupakan reaksi kesetimbangan.
Kekuatan asam basa dinyatakan oleh tetapankesetimbangannya, yaitu tetapan
ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi bas (Kb). Kekuatan asam basa ini ditentukan
oleh banyak sedikitnya ion H+ dan OH- yang dilepaskan tergantung nilai derajat
ionisasi/disosiasi (α).
✔ Untuk asam kuat (≈ 1), hampir semua asam terurai menjadi ion-ionnya.
Dengan demikian, nilai Ka sangat besar. Nilai Ka yang sangat besar
menunjukkan asam kuat dapat dianggap terurai sempurna menjadi ion-
ionnya. Konsentrasi ion H+ dari asam dapat dihitung dari valensi asamnya
(jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh asam) dan nilai konsentrasi asam
sebagai berikut.
✔ Untuk asam lemah 0< α< 1, hanya sebagian asam yang terurai menjadi ion-
ionnya.
✔ Untuk asam lemah dengan nilai α« (α sangat kecil ¿, dapat diasumsikan nilai
(1-α) ≈ 1 sehingga persamaan Ka untuk asam lemah di atas dapat
disederhanakan menjadi:
Contoh Soal:
Jawab:
Urutan kekuatan asam mulai dari asam paling lemah dengan nilai
Ka terkecil. Olek karena Ka3<Ka1<Ka2, maka diperoleh
urutankekuatan keasaman dari yang paling lemah HA3, HA1,
Ha2.
✔ Untuk basa kuat dengan α =1, hampir semua basa terurai menjadi ion-ionnya.
Dengan demikian, nilai Kb sangat besar. Nilai Kb yang sangat besar
menunjukkan basa kuat dapat dianggap terurai sempurna menjadi ion-
ionnya. Konsentrasi ion OH- dari basa kuat dapat dihitung dari valensi
basanya (jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh asam) dan nilai
konsentrasi basa sebagai berikut:
✔ Untuk basa lemah 0< α< 1, hanya sebagian asam yang terurai menjadi ion-
ionnya.
Awal : 1
Reaksi : -α +α
+α
Setimbang : 1- α +α +α
✔ Untuk basa lemah dengan nilai α« (α sangat kecil ¿, mana diasumsikan nilai
(1-α ¿=1, sehingga persamaan Kb untuk basa lemah dapat disederhanakan
menjadi
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah yang hanya terionisasi sebagian
kecil menjadi ion H+ dan OH-. Penambahan asam dan basa Arrhenius ke dalam
pelarut air akan menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi ion H + dan OH-
dalam larutan. Biasanya konsentrasi ion-ion tersebut sangat kecil sehingga
penulisannya menjadi tidak praktis. Untuk mengatasi hal ini, di tahun 1909 ahli
kimia bernama S.P.L. Sørenson mengusulkan suatu konsep pH yang menyatakan
derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H+ dengan rumus:
maka,
Untuk air murni, pada suhu 25oC, nilai Kw adalah 1,0 x 10-14, sehingga diperoleh:
Oleh karena pH=−log log ¿, maka persamaan Kw di atas dapat dituliskan sebagai
berikut
b. Indikator Universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa jenis indikator. Setiap
komponen indikator universal akan memberikan warna tertentu yang terkait
dengan nilai pH tertentu.
c. pH meter
pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH dengan
ketelitian tinggi. pH meter memiliki suatu elektrode yang sensitif terhadap
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Sebelum digunakan, elektrode harus dikalibrasi
dengan cara dicelupkan ke dalam larutan standar yang pH-nya sudah diketahui.
Jika larutan HCl dan NH3 direaksikan, maka akan diperoleh reaksi asam basa
yang membentuk garam NH4Cl. Dalam kasus reaksi antara natrium hidroksida
dengan asam klorida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari
NaOH. Hal ini sesuai dengan teori asam basa Arrhenius. Akan tetapi reaksi antara
gas hidrogen klorida dengan gas amonia juga menghasilkan NH4Cl sesuai
persamaan di bawah ini.
transfer proton
(H+)
+ -
Pada reaksi ini, HCl memberi 1 proton (H+) ke NH3. Jadi HCl adalah asam,
sedangkan NH3 adalah basa. Secara umum Brönsted-Lowry mendefinisikan asam
sebagai pemberi/donor proton (H+), sedangkan basa adalah penerima/akseptor
proton (H+).
Menurut teori Brönsted-Lowry, jika suatu asam memberi proton (H +), maka sisa
asam tersebut mempunyai kemampuan untuk menerima proton atau bertindak
sebagai basa. Sisa asam tersebut dinamakan basa konjugasi dari asam semula.
Demikian pula, jika suatubasamenerima proton (H+), maka basa yang terbentuk
memiliki kemampuan untuk melepas proton tersebut atau bertindak sebagai asam.
Asam yang terbentuk ini yang disebut sebagai asam konjugasi dari basa semula.
Perhatikan reaksi berikut ini.
Asam Basa
Asam Basa
Konjugat Konjugat
Pada reaksi di atas Cl- memiliki sedikit kecenderungan untuk menerima proton
dari H3O+ untuk membentuk HCl. Oleh karena itu, larutan hidrogen klorida tetap
berada dalam bentuk ionnya yaitu H 3 O dan Cl−¿¿daripada molekul H 2 O .
+ ¿¿
Asam Basa
Asam Basa
Konjugat Konjugat
−¿¿
Pada reaksi di atas C H 3 COO memiliki kecenderungan yang tinggi untuk
dan membentuk C H 3 COOH . Oleh karena itu,
+ ¿¿
menerima proton dari H 3 O
larutan asam asetat tetap berada dalam bentuk molekul C H 3 COOH disamping
−¿¿
molekul air. Kekuatan basa konjugat C H 3 COO lebih besar dibanding dengan
Cl−¿¿.
Asam dan basa menurut teori Brönsted-Lowry, melihat reaksi asam basa
sebagai suatu transfer proton (H+) dari asam ke basa. Di tahun 1938 seorang
ilmuwan bernama G.N Lewis meliat dari sudut pandang yang berbeda. Di dalam
transfer proton (H+) dari asam ke basa, proton (H+) akan bergabung dengan
pasangan elektron bebas dari basa dan membentuk ikatan kovalen. Menurut Lewis,
asam merupakan penerima/akseptor pasangan elektron, sedangkan basa
merupakan penyumbang/donor pasangan elektron. Sama seperti teori asam basa
yang diajukan Brönsted-Lowry, teori asam basa lewis juga menekankan saling
ketergantungan antara asam dan basa dimana satu menjelaskan yang lain. Contoh
sederhana dari reaksi asam basa Lewis adalah reaksi pembentukan ion hidronium
dan ion amonium
Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arrhenius dan Brönsted-Lowry.
Hal ini dikarenakan:
✔ Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut
air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
✔ Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer
proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.
Kelompok :
Nama Siswa
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________
Tanggal Percobaan :
Tujuan : Siswa mampu menentukan sifat keasaman dan kebasaan
larutan menggunakan indikator kertas lakmus
Dasar Teori
Untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa dan garam, dapat
menggunakan indikator. Indikator memberikan kisaran/trayek perubahan pH. Untuk
memahami hal ini, ambil contoh indikator kertas lakmus. Kertas lakmus berwarna
merah dalam laruan asam dan berwarna biru dalam larutan basa. Namun demikian,
sebenarnya perubahan warna kertas lakmus terjadi tidak persis pada pH=7 tetapi
dalam suatu kisaran nilai pH, yakni pH 4,7-8,3. Kertas lakmus mempunyai warna merah
jika pH larutan ~4,7 atau kurang, dan warna biru jika pH larutan ~8,3 ke atas. Pada
kisaran pH 4,7-8,3 sendiri, kertas lakmus mengalami perubahan warna dari merah,
merah-ungu, ungu, biru-ungu, biru. Batasan pH dimana terjadi perubahan warna
indikator disebut trayek perubahan warna.
Rumusan masalah :
_____________________________________________________
_____________
_____________________________________________________
______
_____________________________________________________
______
Prediksi :
_____________________________________________________
_____________
_____________________________________________________
______
_____________________________________________________
_____
Bahan:
1. Air Jeruk
2. Air Sabun/ Detergen
3. Cuka
4. Obat Maag/ Antacids
5. Baking Soda
6. Air Accu
Langkah Kerja
1. Siapkan lakmus merah dan lakmus biru pada plat tetes
2. Teteskan 1 tetes air jeruk pada masing-masing lakmus. Perhatikan perubahan
warna yang terjadi.
3. Isikan data pengamatan tersebut ke dalam tabel.
4. Ulangi langkah nomor 1-2 dengan air sabun, cuka, larutan obat maag, larutan
baking soda, dan air accu.
Hasil Pengamatan
Perubahan pada
No Nama Zat Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan
1. Zat apa sajakah yang termasuk asam? Mengapa demikian? Jelaskan!
2. Zat apa sajakah yang termasuk basa? Mengapa demikian? Jelaskan!
Kesimpulan
________________________________________________________________
_______________
________________________________________________________________
_______________
________________________________________________________________
_______________
LATIHAN SOAL
A. Soal Pilihan Ganda
Setiap jawaban benar memiliki skor 4.
1 Merah Biru
2 Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
E. 7
7. Di antara oksida berikut ini, yang akan membentuk larutan basa apabila larut
dalam air adalah . . .
A. SO3
B. CO2
C. N2O5
D. MgO
E. NO2
8. Jenis asam basa di bawah ini yang termasuk asam dan basa kuat adalah . . .
A. Asam fluorida dan amonia
B. Asam klorida dan natrium hidroksida
C. Asam sulfat dan hidrazin
D. Asam frmat dan kalium hidroksida
E. Asam nitrat dan amonia
9. Asam A,B, dan C mempunyai Ka berturut-turut 1,8 x 10-4; 1,3 x 10-10; dan
3,0 x 10-8. Kekuatan asam akan berkurang sesuai urutan . . .
A. A, B, C
B. C, B, A
C. C, A, B
D. A, C, B
E. B, A, C
11. Suatu zat x mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai asam atau basa. Zat
x ini dikenal dengan nama . . .
A. Zat amfoter
B. Pasangan konjugasi
C. Indikator
D. Ion penonton
E. Asam lewis
B. Soal Uraian
1. Jika pH dari dua larutan asam, yani larutan HCl dan larutan CH3COOH adalah
sama, apakah konsentrasi dan kekuatan dari kedua asam tersebut sama
besarnya? Jelaskan! (skor 20)
2. Molekul AlCl3 dapat bergabung dengan molekul AlCl3 lainnya membentuk Al2Cl6,
seperti ditunjukkan berikut: 2AlCl3⭢Al2Cl6
Menurut teori Lewis, apakah reaksi ini merupakan reaksi asam basa?
(skor 20)
K
K
K
ar e
P
o
atke
n
u
er
m n
A
se
at
is
e g
sa
A
mpa
tiu
m
sa
pe
A
n
k k
Le
m
laj
sa
A
ur
A
Si
m
ari
K
Si
di
sa
m
be
sa
m
fa a
In
u
fa
ba
rd p
a
mm
B
el
n
tH
gi
ash
di
at
tp
al
as
B
B
Fi
B
In
mm
&
ar
uik
Ki
In
as
a
as
H
si
ro
di
en
ka
et
B
at
mdi
a
ja
n a
mk
Ar
n
er
as
co
ork
ia
dik
a
rh
st
at
nt
en a
Le
at
oh
e
or
ur
Le
K
wi
or
A
B
ut
ni
d-
m
uU
sa
ass
Al
mu
L
ni
ata
m a
s
o
ve
eh
m
K
mw
rs
oi
pe
ry
al
nj
laj
ari
u
ga
t