Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN TALENTA


REMAJA

Di Susun
Oleh:
Dedi Diansyah
4182141001
Biologi Dik E 2018

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Ahamdulillah wasyukurilah, kita panjatkan kepada Allah SWT yansg selalu membimbing kita
dengan petunjuk-Nya, menyinari kegelapan dan memberi ilmu pengetahuan dan semoga kita
berada dalam garis yang diridoi-Nya. Salawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan
besar kita Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa pula penulis ucapkan terimah kasih kepada dosen mata kuliah Pekembangan Peserta
Didik yang tidak bosan memberi ilmu pengetahuan kepada kami mahasiswa/i matematika.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran sangat penulis harapkan. Terimah kasih.

Medan, 15 November 2018

penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................1
Daftar isi........................................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................3
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Bakat Khusus.............................................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Bakat Khusus.............................................................................................5
2.3 Hubungan antara Bakat dan Prestasi............................................................................7
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus..............................8
2.5 Perbedaan Individual dalam Bakat Khusus...................................................................9
2.6 Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan........9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................11
Daftar Pustaka..................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang. Bakat peserta didik di bawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya. Secara
genetik struktur orak telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak sangat di tentukan oleh cara
peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanya kemampian itu di kaitkan dengan
intelegensi atau kecerdasan, dimana kecerdasan atau intelegensi (Intelligenci Quotient) merupakan
modal awal untuk bakat tertentu.
Potensi bawaan peserta didik sampai menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasan intelektual
(IQ) peserta didik. Tingkat intelektualitas peserta didik berbakat biasanya cenderung di atas rata-rata.
Namun peserta didik yang intelektualitasnya tinggi tidak selalu menunjukkan peserta didik berbakat.
Bakat seni dan olahraga misalnya, keduanya memerlukan strategi, taktik dan logika yang
berhubungan dengan kecerdasan. Dengan demikian, umumnya peserta didik berbakat memang
memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan tanda-tanda bakat peserta didik
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui apa tanda-tanda bakat peserta didik
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Pengertian Bakat Khusus
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential
ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang bersifat
potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan
dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud, (Ali dan Asrori, 2005: 78). Berbeda
dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu
sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda denga kapasitas (capacity) dengan
sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan
dilakukan secara optimal (Conny Semiawan, dalam Ali dan ASRORI, 2005: 78). Dengan demikian,
dapat disarikan bahwa bakat masih merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh
pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah merupakan suatu tindakan
yang dapat di laksanakan.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan, dalam Ali
dan Asrori, 2005: 78). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum.
Misalnya, bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa
potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakay akademik, sosial dan seni kinestetik. Bakat khusus
ini biasanya disebut denga talent, sedangkan bakat umum (intelektual). Dengan bakat, memunkinkan
seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi, untuk mewujudkan bakat ke dalam
satu prestasi di perlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi (Conny Semiawan, dlam Ali
dan Asrori, 2005: 78).
Peserta didik berbakat adalah peserta didik yang mampu mencapai prestasi yang tinngi
karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Kemampuan-kemampuan tersebut
meliputi:
1. Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau intelegensi)
2. Kemampuan akademik khusus
3. Kemampuan berpikir kreatif-produktif
4. Kemampuan memimpin
5. Kemampuan dalam satu bidang seni
6. Kemampuan psikomotor
Selain itu masih ada faktor lain yang juga turut menentukan perkembangan potensi peserta
didik menjadi bakat, yakni kecerdasan emosi ( Emotional Quetient). Peserta didik yang kontrol
emosinya bagus akan lebih baik dalm mengembangkan bakat yang ia miliki. Misalnya, ketika ia
memiliki bakat menyanyi, maka saat harus naik pentas ia akan menyanyi dengan oenuh percaya diri.
Artinya, baik IQ dan EQ berperan menunjang keberhasilan peserta didik dalam mengembangkan
potensinya menjadi bakat. Namun demikian, selama ini orang tua lebih terpaku pada upaya
peningkatan intelektualitas semata. Sehingga peserta
Bakat peserta didik juga berkaitan dengan bakat orang tua. Sekitar 60% bakat peserta didik
diturunkan dari orang tua, selebihnya di pengaruhi faktor lingkungan. Bakat turunan bisa dideteksi
dengan cara membandingkan peserta didik dengan peserta didik lain peserta didik berbakat lebih
cepat berkembang ketimbang peserta didik lain seusianya, misalnya mereka lebih cepat dalam hal
berhitung soal matematik, menari atau menghafal lagujika dibandingkan peserta didik lainnya.
Tanda-tanda bakat yang bisa tampak sejak dini pada peserta didik yaitu:
1. Mempunyai ingatan yang kuat. Contoh sanggup mengingat letak benda-benda, tempat-tempat
penyimpanan, lokasi-lokasi, dsb.
2. Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat. Contoh sanggup menyimpulkan,
menghubung-hubungkan satu kejadian dengan kejadian lain.
3. Mampu berpikit abstrak. Contoh membayangkan sesuatu yang tidak tampak, kemampuan
berimajinasi dan asosiasi. Misal, membayangkan keadaan di bulan, di luar angkasa, atau
tempat lain yang belym pernah di kunjunginya.
4. Mempunyai keterampilan mekanis. Contoh pintar bongkar pasang benda yang rumit.
5. Mampu membaca tata letak (ruang). Contoh menguasai rute jalan, kemana harus bertolak,
menyebutkan bentuk ruang.
6. Mempunyai bakat musik dan seni
7. Luwes dalam atletik dan menari
8. Pintar bersosialisasi. Contoh mudah bergaul, mudah beradaptasi
9. Mampu memahami perasaan manusia. Contoh pandai berempati, baik dan peduli pada orang
lain
10. Mampu memikat dan merayu. Contoh penampilannya selalu membuat orang tertarik, mampu
membuat orang mengikuti kemauannya.

Selain memiliki tanda-tanda keunggulan di atas peserta didik yang berbakat mempunyai karakteristi
negatif di antaranya:
1. Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengatahuan yang
sedikit
2. Dapat mendominasi diskusi
3. Tidak sabar untuk maju ketingkat berikutnya
4. Sukaribut
5. Memilih kegiatan membaca dari pada berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat atau
kegiatan fisik
6. Suka melawan aturan , petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu
7. Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari
8. Menjadi bosan karena banyak kali yang di ulang-ulang
9. Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatu
10. Melawan jadwal yang (hanya) didasarkan atas pertimbangan saja bukan atas pertimbangan tugas
Peserta didik yang unggul dalam bidangtertentu belum tentu unggul di bidang yang lain.
Misalnya ada peserta didik yang unggul di bidang matematika, namun ia kurang mampu menyanyi di
depan kelas atau menggambar. Sebaliknya peserta didik yang sudah sering tampil menyanyi di lyar
televisi, mungkin kurang tangkas bila harus memecahkan soal matematikayang rumit di kelas.
Kondisi semacam ini harus di pahami oleh seorang guru. Kelebihan dan kelemahan yang ada pada
peserta didik hendaknya di perlakukan secara seimbang. Dengan demikian potensi yang di punyai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang selaras dengan perkembangan ilmu yang mereka terima
melaluim pembelajaran di sekolah maupun di lingkungannya.
2.2 Jenis-jenis bakat khusus
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh
kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang
tertentu sesuai potensinya. Individu yang memiliki bakat khusus di bidang matematika misalnya,
apabila memperoleh kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai motivasi yang tinggi
akan memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika.

Conny Semiawan dan Utami Munandar (dalam Ali dan Asrori, 2005: 79) mengklasifikasikan
jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima
bagian yaitu:

1. Bakat akademik khusus


2. Bakat kreatif produktif
3. Bakat seni
4. Bakat kinestik/psikomotorik, dan
5. Bakat sosial
Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang
berbeda-beda. Usaha pengenalan bakat mula-mula terjadi pada bidang pekerjaan, tetapi juga dalam
bidang pendidikan. Dalam prakteknya hampir semua ahli menyusun tes untuk mengungkap bakat
bertolak dasar pikiran analisis faktor, sepereti yang di kemukakan oleh Guird ford (dalam Sunarto
dean Hartono, 2002: 120) menurutnya, setiap aktivitas diperlukan berfungsinya faktor-faktor
tersebut.
Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa
bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat bahasa, bakat olahraga, bakat seni, bakat
musik, bakat klerikal, bakat guru, bakat dokter dan sebagainya. Dengan demikian, macam bakat akan
sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seorang indvidu hidup dan di besarkan (Sunarto
dan Hartono, 2002: 121).
Ada tiga kelompok ciri-ciri bakat peserta didik yakni:
1. Kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata (a bove a verage a bility)
2. Kreativiras (creativity) yang tergolong tinggi
3. Komitmen terhadap tugas (task commitment) tergolong tinggi
2.3 Hubungan antara Bakat dan Prestasi
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi, karen bakat dan kemampuan
sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika di prediksikan
mampu mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol dalam
bidang matematika merupakan cerminan dari bakat khusus yang dimiliki dalam bidang tersebut
(Utami Munandar dalam Ali dan Asrori, 2005: 80).

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus

Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dean latihan agar suatu kinerja dapat
dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan pemahamanbahwa bakat khusus sebagai
potensial ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang
menonjol, masih memerlukan latihan pengembangan lebih lanjut (Ali dan Asrori, 2005: 80).

Adapun sebaba atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat arau seseorang
tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal, dengan kata lain prestasinya dibawah
potensinya dapat terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan (Hartono dan Sunarto 2002: 122).

Menurut Ali dan Asrori, (2005:81) faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
diantaranya:
a. Faktor internal (faktor dalam diri individu)
1. Minat,
2. Motif berprestasi,
3. Keberanian mengambil resiko,
4. Keuletan dalam mengambil tantangan, dan
5. Kegigihan atau daya ruang dalam mengatasi kesulitan yang timbul

b. Faktor eksternal (dari lingkungan individu)


1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri,
2. Sarana dan prasarana,
3. Dukungan dan dorongan orang tua,
4. Lingkungan tempat tinggal, dan
5. Pola asuh orang tua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal,
yaitu memiliki minat yang tinggi, memiliki daya juang tinggi danada kesempatan maksimal untuk
mengembangkan bakat khusus tersebut sudah optimal maka akan memunculkan dan mencapai
prestasi yang tinggi (Ali dan Asrori, 81).

2.5 Perbedaan Individual dalam Bakat Khusus


Dilihat dari aspek apa pun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lain.
Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu juga memiliki bakat khususnya masing-
masing secara berbeda-beda. Menurut Conny Semiawan dan Utami Munandar (dalam Ali dan
Asrori, 2005: 81), perbedaan bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya.
Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang di tunjukan. Misalnya, seseorang memiliki
bakat khusus bekerja dengan angka (numerical aptitude), yang lain lebih menonjol dalam
berbahasa(verbakl aptitude), sementara yang lainnya lagi memiliki bakat yang menonjol dalam
bidang musik. Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa diantara
individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda.
Misalnya, antara dua orang yang sama-sama memiliki bakat khusus untuk bekerja dengan angka.
Orang pertama memiliki kemampuan yang lebih unggul dibandingkan dengan kemampuan orang
kedua.

2.6 Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan

Dari sekian banyak peserta didik, jika di tuangkan ke dalam kurva normal, kemampuan
individualnya akan membentuk distribusi normal. Artinya, sebagian besar berada pada kemampuan
rata-rata, sebagian kecil berada dibawah rata-rata, dan sebagian kecil lagi berada diatas rata-rata.
Dilihat dari perspektif ini, peserta didik yang memiliki bakat khusus berada dalam kelompok diatas
rata-rata. Mereka memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan kemapuan rata-rata peserta didik
lainnya. Dengan bakat khusus yang dimiliki, merek mampu menunjukkan prestasi unggul sesuai
bakat khususnya (Ali dan Asrori, 2005: 82).
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal, mereka memerlukan program
pendidikan khususnya sesuia dengan bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu
berbakat khusus agar dapat mencapai prestasi unggul biasanya di kenal dengan istilah program
pendidikan berdiferensi. Program pendidikan ini merupakan pelayanan diluar jankauan, program
pendidikan biasa agar dapat merealisasikan bakat dan kemampuannya secara optimal, baik untuk
pengembngan diri maupun untuk memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat
dan negara (Conny Semiawan ; Utami Munandar dalam Ali dan Asrori, 2005: 82). Kurikulum dalam
pendidikan ini juga disebut dengan kurikulum berdiferensiasi.
Menurut Ali dan Asrori, (2005:83), ada sujumlah langkah yang perlu dilakukan untuk
mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut.
1. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja
untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis
maupun fisik.
2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak dan
remaja, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
3. Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai
tantangan dan kesulitan.
4. Mengembangkan program pendidikan berdiferensi di sekolah dengan kurikulum berdiferensiasi
pulaguna memberikan pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki
bakat khu

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan makalah ini berdasarkan pembahasan tentan Perkembangan Bakat Khusus
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Tanda-tanda bakat khusus yaitu mempunyai ingatan yang kuat, mempunyai logika dan
keterampilan analitis yang kuat, mempunyai keterampilan mekanis. Bakat peserta didik juga dapat
mengarah pada kemampuan numerik, mekanik berpikir abstrak, relasi ruang (spasial), dan
berpikir verbal.
2. Faktor yang mempengaruhi bakat khusus yaitu faktor internal dan faktor eksternal
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang di angkat oleh penulis di atas maka penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih ada kesalahan dan kekurangan dengan rendah hati yang setulus dan
sebesar-besarnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangundalam rangka
menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Utami, S. C. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Peserta didik
Sekolah. Jakarta: Gramedia.
Semiawan, Conny, R. (1992). Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi, Jakarta: Grasindo
Maryati M.Pd (2011). Jurnal Perkembangan Peserta didik, Bima.
https://goresankertasadres.com/2015/11/ perkembangan-kognitif-pada.html

Anda mungkin juga menyukai