NIM : 19021037
2020
LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI DAN FARMAKOGNOSI PRAKTIKUM
MORFOLOGI DAUN, BATANG, AKAR, DAN RHIZOMA
NIM : 19021037
2020
PRAKTIKUM I
A. Daun
2.1 Pengertian Daun
Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang kemudian
berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang terdapat pada
batang. Perbedaannya, batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas,
sedangkan daun mempunyai pertumbuhan terbatas, yang segera berhenti tumbuh,
berfungsi untuk beberapa musim lalu gugur (Tjitrosomo, 1983).
Organ pembuat makanan ini berbentuk pipih lebar, agar dapat melaksanakan
tugas utamanya, yaitu fotosintesis, seefektif-efektifnya. Bagian daun yang menempel
pada batang disebut pangkal daun. Daun dapat mempunyai tangkai daun (petiolus)
atau tidak. Daun tanpa tangkai ini disebut daun duduk (sessilis). Bagian yang pipih
lebar disebut helaian daun (lamina). Pada tanaman monokotil pangkal daun pipih
lebar dan membungkus batangnya. Bagian ini disebut pelepah daun. Contohnya
terdapat pada pisang, rumput, tebu. Pada tumbuhan dikotil pangkal daun sering
membengkak dan diapit oleh dua helai daun kecil yang biasanya lekas tanggal
sehingga hanya tinggal bekasnya pada batang. Daun kecil ini disebut daun penumpu
(stipula). Pada ercis daun penumpu lebar dan membantu dalam fotosintesis
(Tjitrosomo, 1983).
Bentuk daun pada dasarnya dinyatakan berdasarkan bentuk dari helaiannya tanpa
dipengaruhi oleh ada tidaknya torehan pada tepi daun. Istilah untuk menyatakan
bentuk daun tersebut biasanya digunakan kata-kata yang umum untuk menyatakan
bentuk suatu benda. Selain bentuk helaian daun, apeks dan pangkal daun juga
memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam (Kusdianti, 2013).
Helaian daun ditopang oleh rangka daun yang disusun oleh tulang daun. Tulang
daun mengandung jaringan pembuluh (xilem dan floem) yang menyalurkan air ke
daun dan hasil-hasil fotosintesis dari daun. Sistem pertulangan daun ada tiga tipe:
pertulangan sejajar pada tumbuhan monokotil, pertulangan bersisip pada tumbuhan
dikotil, dan pertulangan dikotom pada paku-pakuan (Tjitrosomo, 1983).
Berdasarkan susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada setiap tangkainya,
sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa (lebih dari satu) daun
pada satu tangkainya (Kusdianti, 2013).
Oleh karena setiap anak daun dari daun majemuk memiliki karakteristik yang
sama dengan daun tunggal, kadang-kadang sulit dibedakan antara daun tunggal
dengan anak daun dari daun majemuk, khususnya bila anak daun tersebut berukuran
besar. Di bawah ini adalah dua hal yang dapat dijadikan dasar perbedaan antara daun
tunggal dengan anak daun dari daun majemuk, yaitu: (Kusdianti, 2013)
1. Pada ketiak daun tunggal terdapat tunas aksilar, sedangkan pada ketiak anak daun
dari daun majemuk tidak ada tunas aksilar.
2. Daun tunggal menempati bidang tiga dimensi pada batang atau dahan, sedangkan
anak daun dari daun majemuk menempati satu bidang.
4. Bagian daun terlebar terletak di bagian atas, antara tengah daun dan ujung
daun.
Daun dengan bagian helai daun terlebar di bagian atas tengah-tengah helai
daun yaitu berbentuk :
a) Bulat telur terbalik, contohnya daun sawo kecil
b) Jantung terbalik, contohnya daun smanggi gunung
c) Segitiga terbalik, contohnya daun semanggi
d) Sudip , contohnya daun tapak liman
e) Lanset terbalik
Bentuk Daun Terlebar terletak di Bagian Atas, antara Tengah Daun dan Ujung daun.
2.2.2.
Pangkal Daun
(B asis
Folii)
B. Batang
2.1 Pengertian Batang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu
titik tumbuhnya, batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi terminal. Di bagian
batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, nodus tempat daun melekat
pada batang dapat dibedakan dari ruas, yakni bagian batang di antara dua buku yang
berturutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada
pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa
memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas.
Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk
roset. Taraf percabangan yanng terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting
menambah keragaman bentuk. Berkaitan dengan habitat tumbuh dibedakan batang
yang tumbuh dibawah tanah, di dalam air atau di darat. Batang juga ada yang tegak,
memanjat atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau tidak
adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, serta taraf percabangan bila ada
(Tjitrosoepomo, 2011).
Batang bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tumbuhan. Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat seperti berikut
(Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah
bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah terdapat daun.
3. Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari.
4. Selalu bertambah panjang diujungnya oleh sebab itu sering dikatakan bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek
misalnya rumput dan waktu batang masing muda.
Sebagian dari bagian tumbuh-tumbuhan batang mempunyai tugas untuk
(Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu: daun, bunga,
dan buah.
2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian-
bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang posisi yang paling
menguntungkan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi ke atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan ada di antaranya yang jelas
kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu
kita membedakan (Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Tumbuhan yang tidak berbatang (Planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang benar
tidak berbatang sesungguhnya tidak ada hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu
disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan
keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu
rosert, misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea L.).
Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu
berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat
dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-
bunganya.
2. Tumbuhan yang jelas berbatang, batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut
:
a. Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair misalnya pada
bayam (Amaranthus spinosus L), krokot (Portulaca oleracea L).
b. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon dan semak-
semak pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang
berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah
tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat
permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh mangga (Mangifera
indica L), sidaguri (Sida rhombifolia L).
c. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas
yang nyata dan seringkali berongga misalnya pada padi (Oryza sativa L) dan
rumput (Gramineae) pada umumnya.
d. Batang mendong (calamus), seperti batng rumput tetapi mempunyai ruas-ruas
yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.),
wlingi (Scirpus grassu L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae), lainnya.
Bentuk batang pada umumnya bula, meskipun demikian beberapa tumbuhan
memiliki bentuk batang yang tidak bulat. Bentuk batang menjadi kunci dalam
determinasi dan mengklasifikasi tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong
pada kelas monokotil biasanya mempunyai batang yang dasarnya dianggap tidak
berubah dari pangkal sampai ke ujung. Sedangkan pada tumbuh-tumbuhan yang
tergolong kelas dikotil bentuk batang pada umumnya mengecil pada bagian atas, yang
dianggap sebagai suatu kerucut sesuai dengan pertumbuhan ujung batang dan cabang-
cabangnya. Bentuk batang sendiri biasanya dilihat dari penampang melintangnya.
Berdasarkan hal ini, bentuk batang tumbuhan dibedakan yaitu bulat, bersegi, dan
pipih. Batang bulat jika penampang melintangnya menunjukkan bangun lingkaran.
Batang bulat dapat ditemukan pada kebanyakan tumbuhan seperti pada batang
bambu. Pada batang bersegi, penampang melintang batang menunjukkan bangun
segitiga dan segi empat. Batang segitiga dapat ditemukan pada jenis-jenis teki
(Cyperus sp). Tumbuhan berbatang segi empat dapat ditemukan pada tumbuhan
markisa (Passiflora quadrangularis), anggur (Vitis sp), dan sebagainya. Untuk batang
pipih, penampang melintang batang yang terlihat biasanya berbentuk elips atau
setengah lingkaran. Batang pipih biasanya selalu melebar menyerupai daun, sehingga
mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan filokladia
(Phyllocladium) dan kladodia (Cladodium). Batang bersifat filokladia jika bentuk
batang sangat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada
jakang. Sedangkan batang bersifat kladodia, jika batang masih tumbuh terus dan
mengadakan percabangan, misalnya dari jenis-jenis kaktus. (Rosanti, 2013)
D. Rhizoma
Rhizoma adalah batang beserta daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang-
cabang dan tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul
di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rhizoma adalah
penjelmaan dari batang dan bukan akar, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian.
2. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3. Mempunyai kuncup-kuncup.
4. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, terkadang tumbuh ke atas, muncul di
atas tanah.
Rhizoma berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan tempat
penimbunan zat-zat cadangan makanan (Setiaji, 2009)
III. Alat dan Bahan
A. Alat
3. Penghapus 9. Silet
6. Penggaris
B. Bahan
Pada buku praktikum atau buku gambar, tulis latihan, tujuan, sebutkan nama jenis
A. Daun (Folium)
1. Amati daunnya apakah merupakan daun tunggal atau majemuk, lengkap atau tidak
lengkap, adakah daun penumpu (spitula), selaput bumbung (ocrea), dan lidahlidah (ligula).
daun bertoreh atau tidak, ujung daun, susunan tulang-tulang daun, daging daun,
permukaan daun, dll. Lakukan hal yang sama dengan di atas, bila tumbuhan yang
berkarang atau tersebar. Bila tersebar buat rumus dan diagram daunnya.
B. Batang (Caulis)
rumput (calmus) atau mendong (calamus), permukaan batang, arah tumbuh, tegak
keras/menahun (perennial).
C. Akar (Radix)
secara lengkap
V. Hasil pengamatan
VI. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa yang termasuk daun tunggal yaitu daun sirih,
daun pandan, dan alang-alang. Sedangkan yang termasuk dalam daun majemuk yaitu daun katuk,
daun salam, daun seledri, dan daun dadap. . Dalam satu struktur daun terdiri dari satu pelepah
daun, satu tangkai daun, dan satu helaian daun. Pada keadaan lain, setangkai daun tidak memiliki
satu buah helaian daun, tetapi memiliki jumlah helaian lebih dari satu. Struktur seperti ini dikenal
sebagai daun majemuk (folium compositum). Daun majemuk merupakan modifikasi dari daun
tunggal, dimana dalam setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang disebut anak
daun. Dari seluruh daun tidak ada yang termasuk daun lengkap dan yang termasuk daun tidak
lengkap yaitu daun sirih, daun pandan, alang-alang, daun katuk, daun salam, daun seledri, dan
daun dadap.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar
dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk
pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan
daun, ketebalan helai daun dan warna serta bagian permukaannya.
Daun sirih (Piper betle L.) merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri dari helai
daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun sirih yaitu bangun daun (circumscriptio) bulat oval atau
bulat telur karena dibagian yang terlebar dibawah helaian daun, daging daun (intervenium) tipis
lunak, tepi daun (margo) rata karena pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun (apex)
meruncing (acuminatus) karena pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi
daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing,
pangkal daun (basis) agak bulat, permukaan daun licin mengkilat, susunan tulang daun (nervatio)
melengkung karena mempunyai beberapa tulang yang besar, satu ditengah, yaitu paling besar
sedangkan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun, berwarna daun hijau muda.(Kristio,2007)
Dadap atau cangkring adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae (=Leguminosae).
Tanaman yang kerap digunakan sebagai pagar hidup. Dadap yang berukuran sedang, mencapai
tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-
garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan, batang biasanya dengan duri-duri
tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang,
menggugurkan daun di musim kemarau. Daun dadap merupakan daun majemuk beranak daun
tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10–40 cm. Anak daun bundar
telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul; anak daun ujung yang
terbesar ukurannya, 9-25 × 10–30 cm. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di
samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik
banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga
merah gelap; benderanya 5,5-8 × 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih. Polong tebal dan
berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji, 15–20 cm × 1.5–2 cm, berisi 5-10 butir biji
berbentuk telur, coklat, merah atau ungu mengkilap.(Wikipedia,2011)
Seledri merupakan tanaman sayuran yang diketahui berasal dari benua Amerika. Tanaman ini
tumbuh dengan baik di ketinggian sekitar 1000 – 1200 meter di atas permukaan laut dan suhu
optimal yang bagus untuk tanaman ini sekitar 15 – 24 derajat celcius. Selain terkenal sebagai
bumbu masakan, maka masyarakat tradisional ini telah lama memanfaatkan daun seledri sebagai
obat. Tanaman ini diketahui bisa menurunkan panas demam dengan cara mengoleskan tumbukan
daun seledri tersebut ke bagian kepala atau kening. Daun tumbuhan seledri ini berbentuk
menyirip ganjil atau disebut juga daun majemuk, memiliki anak daun sekitar 3 – 8 helai. Anak
daun memiliki tangkai yang panjangnya sekitar 1 – 2 cm. Sedangkan untuk tangkai daun
berwarna hijau keputih-putihan dan untuk helaian daun terlihat tipis serta rapat. Pada pangkal
dan ujung daun seledri ini meruncing yang mana bagian tepi daun beringgit. Panjang daun
selsdri ini kurang lebih sekitar 2 – 7,5 cm dengan lebar sekitar 2 – 5 cm. Untuk pertulangan daun
seledri ini menyirip, daun terlihat berwarna hijau muda sampai hijau tua.(Depkes RI 2001).
Pandan wangi adalah jenis tanaman monokotil dari famili Pandanaceae. Pandanus umumnya
merupakan pohon atau semak yang tegak, tinggi 3–7 meter, bercabang, kadang-kadang batang
berduri, dengan akar tunjang sekitar pangkal batang. Daun umumnya besar, panjang 1–3 m, lebar
8–12cm, ujung daun segitiga lancip-lancip, tepi daun dan ibu tulang daun bagian bawah berduri,
tekstur daun berlilin, berwarna hijau muda–hijau tua. Buah letaknya terminal atau lateral, soliter
atau berbentuk bulir atau malai yang besar (Rahayu SE dan S Handayani, 2008).
Salam adalah nama tumbuhan yang merupakan penghasil rempah dan merupakan salah
satu tanaman obat di Indonesia. Tumbuhan salam tumbuh di ketinggian 5 m sampai 1.000 m di
atas permukaan laut. Pohon salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan
ketinggian 1.800 m. Tumbuhan salam termasuk dalam tumbuhan menahun atau tumbuhan keras
karena dapat mencapai umur bertahun-tahun. Bagian utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan
salam adalah daun, selain itu, kulit batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Daun
salam dapat digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi,
sakit maag, dan diare. (Dit Jen POM, 1980)
Kayu manis (Cinnamomum sp.) merupakan tanaman rempah dari famili Lauranceae yang
terdiri dari beberapa spesies. Tumbuhan ini banyak terdapat di daerah sub tropis dan tropis.
Berbentuk pohon dengan tinggi berkisar 6 antara 5 – 15 m, kulitnya berwarna abu-abu tua
dengan bau yang khas dan kayunyaberwarna merah coklat muda. Daun tunggal dengan tekstur
kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm dengan 3 buah tulang daun
yang tumbuh melengkung, berbentuk elips memanjang dengan panjang 4 – 14 cm dan lebar 1,5 –
6 cm, berujung runcing dengan tepi rata, permukaan atas licin berwarna hijau, permukaan bawah
bertepung warnanya keabu-abuan. Daun mudah berwarna merah pucat. Bunganya berkelamin
ganda atau bunga sempurna dengan warna kuning. (Backer and Brink, 1963: 121).
Cendana merupakan tanaman berbentuk pohon yang bersifat setengah parasit (hemi
parasit), sehingga membutuhkan tumbuhan lain (inang) sebagai pemasok/penyuplai beberapa
jenis unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya Tinggi tanaman cendana dapat
mencapai 12-15 meter dengan diameter batang sekitar 20-35 cm. Batangnya bercabang banyak
dan menghasilkan ranting-ranting yang banyak pula. Kulit batangnya berwarna putih keabu-
abuan, dan setelah dewasa kulitnya akan berubah warna menjadi cokelat. Pada akar, batang, dan
dahan cendana dewasa yang berumur sekitar 30-40 tahun, sudah memiliki aroma yang wangi
Daun cendana berbentuk elips hingga bulat telur dan berukuran antara 4-8 cm x 2-4 cm.
Kedudukan daun cendana berhadap -hadapan dengan bentuk ujung daun meruncing dan
berwarna hijau mengkilap. (Septiani at al. 2010).
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga, L) termasuk dalam famili Zingiberaceae. Tanaman
lengkuas memiliki batang semu yang tingginya dapat mencapai 2 meter dengan daun yang cukup
rimbun dan panjang. Biasanya tumbuh dengan merumput dan juga sangat rapat, selain itu batang
tumbuh dengan tegak yang tersusun dari beberapa pelepah – pelepah daun yang membentuk
batang semu, berwarna hijau muda hingga tua. Batang muda ini akan keluar dengan bentuk tunas
baru dari pangkal bawah hingga pangkal atas. Daun tanaman ini berwarna hijau bertangkai
pendek yang tersusun dengan selang seling serta buah berbentuk bulat dan keras, selagi masih
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah kehitaman. Lengkuas mengandung anti-
inflamasi, meringankan peradangan pada perut atau bisul, mencegah mabuk laut dan mual,
sebagai anti-oksidan, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, meringankan diare. kudis,
panu, dan menghilangkan bau mulut. (Fauzi, 2009)
Daun katuk memiliki ciri-ciri: Batang berkayu, berbentuk bulat dengan bekas daun
yang tampak jelas. Batang tegak, saat masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna
coklat kehijauan. Daun berupa daun majemuk, berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan
pangkal tumpul. Tepi daun rata, panjang daun 1,5-6 cm, lebar daun 1-3,5 cm. Daun Sauropus
androgynus mempunyai pertulangan menyirip, bertangkai pendek, dan berwarna hijau keputihan
pada bagian atas, hijau terang pada bagian bawah. (BPOM RI, 2008).
Biji lada putih (Piper nigrum) merupakan salah satu jenis rempah yang didapatkan dari
buah lada. Buah lada berbentuk bulat, biji yang keras, serta kulit buah yang lunak. Tanaman lada
merupakan tanaman dengan batang pokok berkayu, beruas, dan tumbuh merambat dengan akar
pelekat pada tiang panjat atau menjalar di permukaan tanah. Tanaman lada memiliki akar
tunggang dan daun tunggal, berseling, dan tersebar. (Tjitrosoepomo, 2004).
Kapulaga merupakan tanaman dengan tinggi 1,5 meter memiliki daun tunggal yang
tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan tepi rata, pangkal daun berbentuk runcing,
pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Buah kapulaga mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol. Buah kapulaga disuling mengandung minyak atsiri dengan komposisi yaitu sineol,
terpineol, dan borneol. (Sumardi 1998).
Bunga lawang merupakan jenis pohon-pohonan atau perdu, dengan tinggi mencapai
4-6 m. Memiliki daun tunggal, berbintik dengan ujung runcing. Bunganya berwarna kuning
kehijau-hijauan. Buah terdiri atas 6-8 folikel, masing-masing folikel berisi 1 biji. Buah
berdiameter 2,5-4,5 cm. Buah masak berwarna coklat dan akan pecah pada bagian tengahnya
yang bentuknya menyerupai bintang. Pada setiap folikel buah yang pecah tadi terdapat biji
berwarna coklat, mengkilap dan tidak berbulu. (Tjitrosoepomo, 2005).
Biji Pala pala merupakan tanaman rempah yang menghasilkan dua komoditas yaitu
biji pala dan aril. Tanaman ini merupakan spesies asli dari kepulauan Maluku, Indonesia. Pohon
pala dapat tumbuh setinggi 9 hingga 20 meter dengan tipe percabangan menyebar. Bunga dari
pohon pala memiliki warna kuning pucat dengan panjang 1 cm. Bunga berkembang menjadi
buah dengan ukuran 6 hingga 9 cm. Buah yang matang akan merekah dan memperlihatkan biji
berwarna cokelat tua yang dilingkupi oleh aril berwarna merah berukuran 2,5 cm(Depkes RI.
1981)..
Kedawung (Parkia timoriana Merr.) merupakan salah satu anggota tumbuhan marga
Parkia yang tergolong dalam suku Mimosaceae. Jenis ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai obat penyakit perut seperti kembung, kolera, radang usus, juga cacingan, cacar air.
Ekstrak bijinya mengandung 3 komponen senyawa sterol (kampesterol, sitosterol, dan
stigmasterol) yang dapat dipakai sebagai kontrasepsi. (Handayani 2003).
Alang Alang atau Ilalang ialah tanaman berjenis rumput rumputan yang
berumur panjang. Tanaman ini juga bisa tumbuh dari 30 cm hingga 200 cm. bentuknya seperti
rumput biasa namun lebih tinggi lebih terlihat tipis karena panjangya tersebut. Daunnya bersisik
panjang dan pucuknya yang meruncing seperti duri tapi tidak berduri. Tanaman alang alang ini
bagi anak anak di desa, di gunakan sebagai suatu alat permainan yang khas. Tanaman alang
alang ini sebenarnya adalah tanaman pengganggu. Biasa tumbuh di daerah pertanian dan di
pinggir pinggir jalan serta di tempat dimana alang alang ini bisa tumbuh. Bagi petani tumbuhnya
alang alang ini merugikan dan mengganggu dikarenakan berkembang biaknya sangat cepat
sehingga daerah pertanian tertutupi oleh alang alang. Namun, di sisi lain sebagai tanaman
penggangu dan merugikannya. Bagi orang yang tau, alang alang juga ada manfaatnya seperti
bagian rimpang dan akar yang dipercaya orang dapat mengobati deman, memudahkan kencing,
dan lain sebagainya. (Damaru, 2011).
Vll. Kesimpulan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan menentukan ciri-ciri atau karakter morfologi daun,
batang, akar dan rhizoma. Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
organ tubuh tumbuhan, baik-bagiannya, bentuk ataupun fungsinya. Secara umum, tumbuhan
memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang, daun.
Daun merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuh-tumbuhan karena banyak proses
metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan bahan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Daun dibedakan menjadi dau
tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang hanya mempunyai satu helai daun
pada satu tangkai daun, sedangkan daun majemuk merupakan daun yang jumlahnya lebih dari
satu helai daun pada satu tangkai daun.
Batang merupakan bagian tumbuhan yang paling penting sehingga sering dikatakan
sebagai sumbu tubuh tmbuhan. Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang dan adapula yang
tidak bercabang. Cara percabangan batang dapat dibedakan menjadi percabangan monopodial
(pada cemara), sympodial, dan dikotomi (pada paku-pakuan). Cabang yang besar dan secara
langsung keluar dari batang dinamakan dahan, sedangkan cabang-cabang yang lbih kecil
dinamakan ranting
Akar (rhadix) adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan korpus.
Anatomi dari jaringan penyusun akar terdiri atas empat lapisan, yaitu epidermis, korteks,
endodermis dan stele. Rimpang (Rizhoma) sesungguhnya adalah batang beserta daun yang
terdapat didalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang muncul diatas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
DAFTAR PUSTAKA