Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN OBAT

OLEH :

NURJIHAAN FAADIYAH
N011 18 1526

KELOMPOK I
GOLONGAN JUMAT PAGI

SEMESTER AWAL 2020/2021


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki

keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami

bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Di Indonesia terdapat sekitar

30.000 jenis tanaman dan 7000 diantaranya memiliki khasiat obat.

Keanekaragaman sumberdaya hayati Indonesia diperkirakan menempati

urutan kedua setelah Brasil. Di dunia internasional, Obat herbal telah

diterima secara luas di Negara berkembang dan di Negara maju (1).

Menurut WHO, hingga 65 % dari penduduk negara maju dan 80 %

penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal.

Tumbuhan obat tradisional merupakan ramuan bahan alam yang secara

tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

dan keanekaragaman tumbuhan obat-obatan dapat menunjangadanya

ketersediaan obat-obat tradisional yang siap pakai (1).

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian

pada tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi

kesehatan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit .

Bagian tumbuhan yang dimaksud adalah daun, buah, bunga, akar,

rimpang, batang (kulit) dan getah (resin). Ada dua cara membuat ramuan

obat dari tumbuhan yaitu dengan cara direbus dan ditumbuk (diperas).

Sementara itu, penggunaan ramuan obat ada tiga cara yaitu diminum,
ditempelkan, atau dibasuhkan dengan air pencuci. Penggunaan dengan

cara diminum biasanya untuk pengobatan organ tubuh bagian dalam,

sedangkan dua cara lainnya untuk pengobatan tubuh bagian luar(2.)

I.2. Tujuan

Tujuan dilakukan praktikum tanaman herbal yaitu dimana praktikan

dapat mengetahui dan membedakan secara morfologi suatu tanaman

obat sehingga menghindari kekeliruan yang justru akan bersifat toksin.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tumbuhan Tapak Dara (Catharathus roseus G.Don)

II.1.1 Klasifikasi Tumbuhan Tapak Dara (Catharathus roseus G.Don)

Divisi: Angiospermae

Kelas: Dicotyledoneae

Ordo: Gentianales

Famili: Apocynaceae

Genus:Catharanthus
Gambar 1. Catharathus roseus G.Don
Species:Catharathus roseus G.Don (3).

II.1.2 Morfologi Tumbuhan Tapak Dara (Catharathus roseus G.Don)

Tapak dara (Catharathus roseus G.Don) Merupakan salah satu suku

Aocynaceae yang berupa perdu, batang berwarna kemerahan berbentuk

bulat, bagian pangkal kayu, berambut pendek, dan banyak percabangan.

Daun bersifat tunggal, permukaan daun mengkilap dan berbulu, dengan

tulang daun menyirip. Bunga majemuk berbentuk terompet keluar dari

ujung tangkai dan ketiak daun. Mahkota bunga berbilang 5, berwarna

putih, merah muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya (4).

Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan tapak dara (Catharathus

roseus G.Don) memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter

berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya

daun tunggal duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu,

helai daun berbentuk bulat telur (ovatus), berwarna hijau mengkilap,


bertepi rata (margo integer) dan berpangkal tumpul (basis obtusus). Ciri-

ciri khusus pada tumbuhan ini yaitu memiliki urat daun yang berwarna

putih dan sangat menonjol, tumbuhan tersebut mengeluarkan getah

seperti susu saat terpotong. Bunganya bunga banci, dengan daun

mahkota berbilangan (3).

II.1.3 Manfaat Tumbuhan Tapak Dara (Catharathus roseus G.Don)

Bunga dan daunnya tapak dara (Catharathus roseus G.Don)

berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin.

Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine,

ajmalicine, dan serpentine.

II.2 Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri L.)

II.2.1 Klasifikasi Tumbuhan Meniran hijau (Phyllanthus niruri L.) Dan

Meniran Merah (Phyllathus urinaria L.)

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus: Phyllanthus Gambar 2. Phyllanthus niruri L.

Spesies : Phyllanthus niruri L. (Meniran hijau)

Phyllathus urinaria L. (Meniran Merah)

Gambar 3. Phyllathus urinaria L.


II.2.2 Morfologi Tumbuhan Meniran hijau (Phyllanthus niruri L.) Dan

Meniran Merah (Phyllathus urinaria L.)

Adapun morfologi tumbuhan dari meniran hijau (Phyllanthus niruri


L.) dan meniran merah (Phyllathus urinaria L.) dimana pada meniran hijau
(Phyllanthus niruri L.) merupakan tumbuhan Terna semusim, tumbuh
tegak, tinggi 38 cm, tidak berbulu, tangkainya berwarna hijau, tumbuh liar
di tempat-tempat yang lembab, di sepanjang jalan dan di antara
rerumputan dalam jumlah yang banyak sedangkan pada meniran merah
(Phyllathus urinaria L) merupakan tumbuhan terna semusim, tumbuhan
tegak, tinggi 20,7 cm, tidak berbulu, pada pangkalnya agak berkayu,
tangkainya berwarna merah, tumbuh liar di tempat-tempat yang lembab, di
sepanjang jalan dan di antara rerumputan dalam jumlah yang banyak (5).
Pada bagian daun meniran hijau (Phyllanthus niruri L.) Tunggal,
berbentuk jorong (ovalis), ujung (apex) tumpul (obtusus), pangkal (basis)
membulat (rotundatus), susunan tulangnya bertulang menyirip
(penninervis), tepi (margo) rata (integer), permukaan daun licin (laevis),
panjang 9 mm dan lebar 4 mm, berwarna hijau muda. Sedangkan pada
daun meniran merah (Phyllathus urinaria L.) Tunggal, berbentuk jorong
(ovalis), ujung (apex) tumpul (obtusus), pangkal (basis) membulat
(rotundatus), tepi (margo) rata, permukaan daun licin (laevis), panjang 9
mm dan lebar 3 mm, berwarna hijau muda (5).
Sedangkan pada bagian batang dan akar dari meniran hijau
(Phyllanthus niruri L.) dimana merupakan batang Basah, berbentuk bulat
(teres), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus
(erectus), cara percabangan monopodial, berwarna hijau muda, tinggi 24
cm sedangkan pada meniran merah (Phyllathus urinaria L.) merupakan
batang Basah, berbentuk bulat (teres), permukaan batang licin (laevis),
arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), cara percabangan simpodial,
berwarna merah, tinggi 7,2 cm (5).
Pada bagian akar Termasuk sistem perakaran meniran hijau
(Phyllanthus niruri L.) tunggang, bercabang, berwarna putih kekuningan.
Sedangkan meniran merah (Phyllathus urinaria L.) termasuk sistem
perakaran tunggang, bercabang,berwarna putih kekuningan (5).
BAB III

METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan

III.1.1. Alat

Alat-alat yang digunakan saat praktikum berlangsung adalah

penggaris, pulpen, lab kasar dan lab halus.

III.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan saat praktikum berlangsung adalah

sampel yang telah disediakan yakni tapak dara putih (Cataranthus

roseus), tapak dara merah muda (Cataranthus roseus), meniran hijau

(Phyllanthus niruri), dan meniran merah (Phyllanthus urinaria).

III.2 Cara Kerja

1. Sampel disiapkan yaitu tapak dara putih (Cataranthus roseus),

tapak dara merah muda (Cataranthus roseus), meniran hijau

(Phyllanthus niruri), dan meniran merah (Phyllanthus urinaria).

2. Seluruh bagian tumbuhannya diamati secara makroskopik kemudian

hasil pengamatan pada tulis pada lembar kerja praktikum (LKP)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan Tumbuhan Tapak Dara dan Meniran

IV.1.1 Hasil Pengamatan Tumbuhan Tapak Dara Putih dan Ungu


Gambar 4.Hasil Pemngamatan Antara Tumbuhan Tapak Dara Putih dan Tapak Dara Ungu

IV.1.2 Hasil Pengamatan Tumbuhan Meniran Hijau dan Meniran


Merah
Gambar 5.Hasil Pemngamatan Antara Tumbuhan Meniran Hijau dan Meniran Merah

IV.2 Pembahasan

IV.2.1 Morfologi Tumbuhan Tapak Dara Putih dan Tapak Dara Ungu

Berdasarkan hasil penamatan dimana didapatkan antara tapak

dara putih dan ungu tidak memiliki banyak perbedaan dimana perberdaan

yang mendasar dari warna bunga. Berdasarkan pustaka didapatkan

bunga tapak dara berwarna putih, merah muda atau putih dengan bercak
merah di tengahnya, termasuk bunga majemuk, berbentuk terompet

keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun. Mahkota bunga berbilang 5 (4).

Adapun batang tumbuhan tapak dara berwarna kemerahan berbentuk

bulat, bagian pangkal kayu, berambut pendek, dan banyak percabangan.

Daun bersifat tunggal, permukaan daun mengkilap dan berbulu, dengan

tulang daun menyirip (4). Berdasarkan hasil pengamatan dan pustaka

beberapa hasil yang didapatkan sama adapun kesalahan yang terjadi

akibat kurang teliti pada saat pengamatan.

IV.2.2 Morfologi Tumbuhan Meniran Hijau dan Meniran Merah

Berdasarkan hasil pengamatan perbedaan mendasar antara

meniran hijau dan meniran merah terdapat pada batangnya dimana pada

meniran hijau merupakan batang basah dan meniran merah batang

berkayu. Bila dibandingkan berdasarkan pustaka didapatkan pada bagian

batang dari meniran hijau merupakan batang basah, berbentuk bulat

(teres), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus

(erectus), cara percabangan monopodial, berwarna hijau muda, tinggi 24

cm sedangkan pada meniran merah (Phyllathus urinaria L.) merupakan

batang Basah, berbentuk bulat (teres), permukaan batang licin (laevis),

arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), cara percabangan simpodial,

berwarna merah, tinggi 7,2 cm (5). Adapun perbedaan dari hasil


pengamatan dan pustaka akibat kurangnya ketelitian pada saat

pengamatan.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum tanaman herbal dimana

pengenalan morfologi tanaman herbal sangat penting agar tidak

salah memilih yang justru akan menjadi toksin dan berbahaya.

V.2 Saran

Saran agar pada saat praktikum dimulai tepat waktu

sehingga lebih efisien.


DAFTAR PUSTAKA

1. Jumiarni, O.W, Kumalasari,O. Eksplorasi Jenis Dan


Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku
Muna Di Pemukiman Kota Wuna. Sulawesi: Tradtional
Medicine Journal.2017.
2. Sada,J, dkk. Kearagaman Tumbuhan Obat Traditional di
Kampung Nansfori Distrik Supiori Utara. Papua: Jurnal
Biologi papua.2010.
3. Wahyuni,s. Syamsiah, dkk. Identifikasi Jenis Jenis
Tumbuhan Semakan Di Area Kampus 2 UIN Alaudiin
Dan Sekitarnya. Makassar: Agroprimatech.2017.
4. Andalia, N, dkk. Pola Sebaran Tapak Dara di Lamno
Aceh Jaya. Aceh: Serambi Konstruktivis.2019.
5. Handayani.V, Nurfadilah. Kajian Farmakognostik Herba
Meniran Hijau (Phyllanthus niruri L.) dan Herba Menira
Merah (Phyllanthus urinaria L.).Makassar:Jurnal
Fitofarmaka Indonesia,Vol 1 No.1.
LAMPIRAN

 Tapak Dara
Gambar 7. Bagian Bagian Tapak Dara Putih
 Tumbuhan Meniran

Gambar 8. Bagian Bagian Meniran Hijau Gambar 9. Bagian Bagian Meniran Merah
(Phyllanthus niruri L) (Phyllathus urinaria L.)

Anda mungkin juga menyukai