Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji sykur saya panjatkan kepada Allah swt. serta asisten laboratorium
yang sudah membimbing saya sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan
laporan praktikum tentang Morfologi batang pada tanaman yang digunakan
sebagai salah satu syarat yang harus penuhi untuk menunjang mata kuliah botani
tepat pada waktunya.
Saya harap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca karena didalanya
terdapat pengetahuan mengenai Morfologi batang pada tanaman. Saya sebagai
penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini.
Dikarenakan kurangnya pengetahuan serta sumber buku yang didapatkan. Untuk
itu, saya harapkan kritik yang membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
laporan ini.

Serang, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
BAB I PENDHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Tujuan...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Batang.................................................................................3
2.2. Bentuk-Bentuk Batang..........................................................................5
2.3. Percabangan Batang.............................................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................9
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................9
3.3. Cara kerja..............................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil......................................................................................................10
4.2. Pembahasan...........................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan...............................................................................................15
5.2. Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Morfologi Batang.................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.....................................................................................................................
Latar Belakang
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan
baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya,
tumbuhan terdiri atas 3 organ pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun
(folium).Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat
penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan
daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah
tumbuhan.
Batang merupakan bagian tubuh tanaman yang sangat penting. Tumbuhan biji
keping dua (dicotylodonae) pada umumnya mempunyai batang yang dibagian
bawahnya lebih besar dan keujungnya semakin mengecil. Tumbuhan biji keping
tunggal (monocotylodonae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal
sampai keujung dapat dikatakan tidak ada perbedaan besarnya. Batang memiliki
bentuk persegi, bulat, dan pipih. Sedangkan sifat-sifat batang ada yang berkayu,
basah, rumput, dan juga mendong. Berdasarkan panjang umur pada batang dapat
digolongkan menjadi tanaman muda, tanaman dua tahun dan tanaman tahunan.
Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan
tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam
melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan
melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam makalah
ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan
batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.
Pada umumnya batang berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat
pula mempunyai bentuk lain. Batang terdiri dari ruas-ruas yang ada pembatas ruas
terdapat daun. Arah tumbuh batang biasanya kearah cahaya matahari datang.
Batang selalu bertambah panjang diujungnya, mengandakan percabangan dan

1
umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang berumur pendek seperti
rumput.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengidentifikasi morfologi batang
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian pada batang
3. Agat mahasiswa dapat mengetahui jenis batang berdasarkan morfologinya

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Batang


Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Oleh
karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang melakukan berbagai adaptasi
terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut tumbuh. Adaptasi setiap
tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan tersebut. Modifikasi
batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam melakukan adaptasi,
artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan modifikasi bagian
tubuh tumbuhan, termasuk batang. (Tjitrosoepomo, 1998).
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar dan
daun. Batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada manusia.
Batang tumbuh dari dalam biji. Selanjutnya pertumbuhan berasal dari titik tumbuh
berupa meristem apikal yang terdapat dalam batang. Mengingat tempat dan
kedudukan nya bagi tumbuhan, batang juga dapat disamakan dengan sumbu
tumbuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang
melakukan adaptasi terhadapa lingkungan dimana tumbuhan tersebut tumbuh.
Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari lingkungan
dan tumbuh tumbuhan tersebut. Modifikasi batang meruupakan satu jalan tubuh
tumbuhan dalam melakukan adaptasi (Rosanti, 2013).
Berikut adalah bagian – bagian pada batang menurut (Tjitrosoepomo,
1998)adalah sebagai berikut ini
1. Buku (node), yaitu tempat dimana daun melekat pada batang.
2. Ruas (internode), bagian batang di antara buku-buku.
3.Tunas axiler (axillary bud ),yang terbentuk antara sudut masing-masing daun
dengan batang dan memiliki potensi unutk membentuk suatu tunas cabang.
Sebagin besartunas aksiler yang masih muda dorman. Setelah mengakhiri masa

3
dormansi, suatutunas aksiler akan menjadi cabang vegetatif yang lemgkap
dengan tunas terminal,daun-daun dan tunas aksiler
4. Tunas terminal (terminal bud ), merupakan pusat pertumbuhan tunas yang masih
muda, terletak pada bagian apeks (ujung) batang.
Menurut Tjitrosoepomo, (1998), Pada umumnya batang mempunyai sifat - sifat
berikut :
 Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
 Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah terdapat daun.
 Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop)
 Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
 Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,
misalnya rumput dan waktu batang masih muda
Batang sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan. Air yang diserap
akar diangkut oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun. Air dan garam-garam
mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis, karena cairan yang
ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam tanah Sepanjang
pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan
air sampai ke daun. Jika diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah
sebagai berikut:
a. Penopang
    Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya
matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini
menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan
cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima
(Abdullah, 2007).

4
b. Pengangkut.
  Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar kedaun. Selain
itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan (Abdullah, 2007).
c. Penyimpan.
    Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan
cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini
juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan
cadangan ini akan digunakan saat diperlukan (Abdullah, 2007).
d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua
pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan
batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk  kayu dapat
dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya
batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk
bahan industri, contohnya tebu dan bambu (Abdullah, 2007).

2.2. Bentuk-Bentuk Batang
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada di antaranya yang jelas
kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab
itu kita membedakan:
a. Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).
Tumbuh-tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya
tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,
sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan
tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya
lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea L.). Tumbuhan semacam
ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari
tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-
daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga- bunganya
(Maria, 2012).
b.  Tumbuhan yang jelas berbatang.

5
Menurut Frasiandini (2012), tumbuhan yang memiliki batang jelas dibedakan
menjadi:
1. Batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada
bayam (Amaranthus spinosus L.), krokot (Portulaca oleraceaL.).
            2. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon- pohon (arbores)
dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang
tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang
semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-
cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah
3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas
yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan
rumput (Gramineae) pada umumnya.
4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas
yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.),
wlingi (Scirpus grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lainnya.
Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang
yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi
batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat
memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji
tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal
sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa
golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap
sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (Tampake, 2002).
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk
batang pada penampang melintangnya. Dan dilihat dari sudut bentuk penampang
melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang menurut
Maria (2012) antara lain:
a.  Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.).
b.  Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:
 Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus).
 Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah

6
c.  Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas
daun pula.

2.3. Pola Percabangan


Menurut Maria (2012), batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang
tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae), misalnya jagung (Zea mays L.). Umumnya batang
memperlihatkan percabangan. Pola percabangan ada bermacam-macam, biasanya
dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu:
1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas
karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada
cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
2.  Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau
kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya,
misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang
setiap kalai menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku
andam(Gleicenia linearis clarke).
Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya
disebut dahan (rasmus), sedang cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting
(ramulus). Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam
sifatnya, oleh sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini :
a. Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah
tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-
masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru (Champbell, 2003).
b. Wiwilan atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang
tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (coffea sp) dan
pohon coklat (Theobroma cacao L) (Champbell, 2003).

7
c.  Sirung panjang (Virga),  yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada
cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu
sering disebut pula cabang yang mandul (steril) (Champbell, 2003).
d. Sirung pendek (Virgula atau Virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan
pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil)
(Champbell, 2003).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu
dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah
tumbuh cabang menjadi berlainan. Dalam membicarakan perihal pangkal batang
yang menjadi alat untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang
buruk, dapat diketahui bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas.
Karena kalau batangnya mati, biasanya tumbuhannya pun mati, maka tumbuhan
seringkali dibeda-bedakan menurut panjang atau pendek menurut Tjitrosoepomo
(1998), umurnya yaitu:
1.   Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya
kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur
setahun.
2.    Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang untuk
hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru)
memerlukan waktu dua tahun. Sifat ini sering ditunjukkan dengan tanda O atau
O O, misalnya biet (Beta vulgaris L.), digitalis (Digitalis purpurea L.).
3.    Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur
sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang dapat mencapai
umur sampai ratusan tahun. Untuk golongan pohon-pohon dan semak-semak,
sifat ini ditunjukkan dengan tanda planet Saturnus, yaitu tanda 21, sedang
untuk tanda terna (herba) yang berumur panjang, sifat ini ditunjukkan dengan
tanda planet Jupiter, yaitu tanda X. Terna yang berumur panjang biasanya
mempunyai bagian di bawah tanah yang selalu hidup, walaupun bagiannya
yang di atas tanah telah mati, misalnya: empon-empon(Zingiberaceae).

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Pada praktikum Morfologi Batang, dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret
2018 pada jam 07.30 – 09.10 WIB. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2. Alat dan Bahan


Pada praktikum morfologi batang pada tanaman, alat yang digunakan yaitu kit
pisau, HVS dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Kaktus pipih (Opunta ficus-indica L.
mill), sawi hijau (Brassica rapa), Padi (Oryza sativa), rumput teki (Cyperus
rotundus), jambu biji (Spidium guajave) dan singkong (Manihot utilissima).

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dipotong bagian batang dari tanaman
3. Diamati bagian akar dari tanaman
4. Dijelaskan identifikasi dari batang oleh asisten laboratorium
5. Digambar bagian batang dan identifikasinya oleh praktikan

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 1. Identifikasi Morfologi Batang
No Gambar Keterangan
1. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Batang mendong
2. Bentuk Batang : Segitiga
3. Permukaan Batang : Licin
4. Arah Tumbuh Batang : Tegak Lurus
5. Percabangan Batang : Simpodial

Rumput Teki (Cyperus roundus)


2. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Basah
2. Bentuk Batang : Pipih
3. Permukaan Batang : Licin
4. Arah Tumbuh Batang : Condong
Keatas
5. Percabangan Batang : Monopodial

Sawi (Brassica rapa)

10
3. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Batang Kayu
2. Bentuk Batang : Bulat
3. Permukaan Batang :
Memperlihatkan Batas buku Daun
4. Arah Tumbuh Batang : Lurus Keatas
5. Percabangan Batang : Monopodial

Singkong (Manihot utilissima)


4. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Batang Berkayu
2. Bentuk Batang : Bulat
3. Permukaan Batang :
Memperlihatkan lepasnya kerak
4. Arah Tumbuh Batang : Tegak lurus
5. Percabangan Batang : Monopodial

Jambu Batu (Spidium guajave).


5. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Batang rumput
2. Bentuk Batang : Bulat berongga
3. Permukaan Batang : Licin
4. Arah Tumbuh Batang : Tegak lurus
5. Percabangan Batang : Monopodial

Padi (Oryza sativa)

11
6. Identifikasi:
1. Tipe Batang : Bsah
2. Bentuk Batang : Pipih
3. Permukaan Batang : Berduri
4. Arah Tumbuh Batang : Tegak lurus
5. Percabangan Batang : Monopodial

Kaktus Pipih (Opuntia ficus-


indica l. mill)

4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai morfologi batang pada tanaman.
Morfologi tumbahan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu akar, batang, dan juga
daun. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan
kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu
tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang
melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh. Pada umumnya menurut Tjitrosoeomo (1998), batang mempunyai sifat -
sifat yaitu mumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, terdiri atas ruas-
ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah
terdapat daun, biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat
fototrop atau heliotrop), selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu
sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas,
mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil dan umumnya tidak
berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan

12
waktu batang masih muda. Batang terdiri atas buku batang dan ruas-ruas batang.
Pada buku batangah biasnya ditempati oleh daun.
Bentuk batang dipengaruhi oleh tipe biji batang tersebut dimana tanaman yang
berasal dari biji dikotil memiliki bentuk batang yang tidak sama antara pangkal
sampai ujung batang sedangkan tanaman dengan biji monokotil memiliki bentuk
batang yang sama antara pangkal sampai ujung batang (Champbell, 2003).
Bentuk-bentuk batang dibedakan menjadi 2 yaitu batang yang terlihat jelas dan
batang yang tak terlihat. Batang yang tidak terlihat sebenarnya tidak ada, hanya
saja karena bentuk batangnya yang sangat pendek sehingga sukar untuk
ditemukan sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya
dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya
sawi (Brassica rapa.). sedangkan batang yang terlihat jelas dibedakan menjadi
batang basah, batang berkayu, batang rumput dan batang mendong.
Pola percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara
percabangan, yaitu percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)
daripada cabang-cabangnya contoh tanaman yang termasuk kedalam pola
percabangan monopodial yaitu kaktus pipih (Opunta ficusindica L. mill),
singkong (Manihot utilissima), dan jambu biji (Spidium guajave). Selanjutnya
yaitu pola percabangan simpodial yaitu apabila batang pokok sukar ditentukan,
karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan
dengan cabangnya contohny ayitu sawi (Brassica rapa). Dan yang terakhir yaitu
pola percbangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang
setiap kalai menjadi dua cabang yang sama besarnya.
Pada praktikum morfologi batang pada tanaman, digunakan berbagai macam
tanaman seperti sawi (Brassica rapa), padi (Oryza sativa), Kaktus pipih (Opunta
ficusindica L. mill), singkong (Manihot utilissima), Jambu buji (Spidium guajave)
dan rumput teki (Cyperus rosundus). Dari identifikasi yang telah dilakukan,
tanaman tanaman tersebut ternyatan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda baik
dari bentuk batang, arah tumbuh, permukaan, tipe batang dan percabangan batang.
Yang termsuk kedalam tipe batang rumput yaitu padi (Oryza sativa) . Sedangkan

13
yang termasuk kedalam tipe batang berkayu yaitu singkong (Manihot utilissima)
dan jambu biji (Spidium guajave). Dan yang termasuk kedaam tipe batang basah
yaitu sawi (Brassica rapa) dan kaktus pipih (Opuntia ficus indica l. mill).
Sedangkan untuk rumput teki termasuk kedalam tipe batang mendong karena
batangnya memiliki ruas ruas yang lebih panjang daripada tanaman dengan tipe
batang rumput seperti padi (Oryza sativa).
Pada tanaman-tanaman diatas, permukaan batangnya berbeda beda. Pada
tanaman singkong (Manihot utilissima), permukaan batangnya memperlihatkan
batas buku daun dangan arah tumbuh lurus keatas dan bentuk batang bulat. Pada
tanaman jambu biji (Spidium guajave), permukaan batangnya memperlihatkan
lepasnya kerak dangan arah tumbuh tegak lurus dan bentuk batangnya bulat. Sawi
(Brassica rapa), permukan batangnya licin dengan arah tumbuh condong keatas
dan bentuk batangnya pipih. kaktus pipih (Opuntia ficus-indica L. mill) memiliki
permukaan batang berduri, arah tumbuhnya tegak lurus dan bentuk batangnya
pipih, padi (oryza sativa) memilki permukaan batang licin angan bentuk bulat
berongga dan arah tumbuh tegak lurus dan rumput teki (Cyperus rosundus)
memilki permukaan batang licin, arah tumbuh tegak lurus dengan bentuk
batangnya yaitu segitiga. Pada rumput teki, tipe batangnya termasuk edalam tipe
batang mendongg karena memiliki ruas batang yang lebih panjang daripada tipe
batang rumput contohnya adalah padi (Oryza sativa) (Tjitrosoeputro, 1998).

14
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakaukan, dapat disimpulkan bahwa batang
merupakan organ tumbuhan yang sangat penting selain dari akar dan daun karena
batang berfungsi untuk menopang, pengangkut, penyimpan cadangan makanan
dan sebagai alat perkembangbiakan. Batang tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu
batang tumbuhan dikotil dan monokotil. Batang tumbuhan memiliki perbedaan
masing-masing baik berdasrkan tipe batang yaitu batang terlihat dan batang yang
tidak terlihat, batang terlihat dibedkan menjadi batang basah, batang berkayu,
batang rumput dan batang mending. Sedangkan dalam pola percabangan
dibedakan menjadi 3 yaitu pola percabangan monopodial, simpodial dan pola
percabangan menggarpu. Bentuk batang berbeda-beda yaitu ada yang berbentuk
bulat, pipih dan bersegi (segitiga dan segi empat).

5.2. Saran
Menurut saya pada saat melakukan praktikum botani tentang batang ini
praktikan seharusnya membagi bahan bahan yang akan digunakan sebelum
praktikum berlangsung Karena itu bisa menyita aktu pada saat praktikum.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Anonim.2013. http://galeridaun.blogspot.com/2013/09/galeri-daun-semuatentang-
daun.html. (diakses pada hari Sabtu tanggal 6 November 2018).
Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan.
Erlangga. Jakarta.
Frasiandini, intan. 2012, Struktur Morfologi dan Anatomi syringodium
Isoetifolium dipantai Kondang Merak Malang. Jurnal Biologi. Vol. 1. No. 2.
Hidajat, Estiti B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1998. Morfologi Tumbuhan : UGM PRESS.
Yogyakarta.
.

16

Anda mungkin juga menyukai