Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji sykur saya panjatkan kepada Allah swt. Serta asisten laboratorium
yang sudah membimbing saya sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan
laporan praktikum tentang Morfologi Daun pada Tanaman yang digunakan
sebagai salah satu syarat yang harus penuhi untuk menunjang mata kuliah botani
tepat pada waktunya.
Saya harap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca karena didalamnya
terdapat pengetahuan mengenai Morfologi Daun pada Tanaman. Saya sebagai
penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini.
Dikarenakan kurangnya pengetahuan serta sumber buku yang didapatkan. Untuk
itu, saya harapkan kritik yang membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
laporan ini.

Serang, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Tujuan...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Daun....................................................................................3
2.2. Jenis-Jenis Tulang Daun......................................................................5
2.3. Jenis-jenis Ujung Daun dan Pangkal Daun..........................................6
2.4. Sistematika Tanaman............................................................................8
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................13
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................13
3.3. Cara kerja..............................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil......................................................................................................14
4.2. Pembahasan...........................................................................................16
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan...............................................................................................20
5.2. Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1, Hasil Identifikasi Bagian-Bagian Daun...................................................14

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat....................................................................................................22
Lampiran 2. Bahan................................................................................................22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................................... Latar
Belakang
Tumbuh-tumbuhan yang berada di alam ini memiliki banyak jenis yang berbeda-
beda terutama pada spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan pteridophyta (tumbuhan
paku-pakuan) dengan bagian-bagian pokok yang sama sebagai penyerapan,
pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. Bagian-bagian pokok
tersebut adalah akar, batang, dan daun. Semua bagian-bagian pokok pada tumbuh-
tumbuhan tersebut secara langsung atau tidak langsung berguna untuk menegakkan
kehidupan tumbuhan. Di dalam morfologi tumbuhan yakni ilmu yang mempelajari
bagian dan susunan tumbuh-tumbuhan hanya membicarakan tumbuh-tumbuhan yang
berupa kormus. Kormus merupakan tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga
ahli tumbuh-tumbuhan menempatkan dua golongan tersebut ke dalam
kelompok cormophyta (tumbuhan kormus).
Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan yan paling penting . Daun hanya
tumbuh pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tubuh
tumbuhan. Bagian batang tempat melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus)
batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun.daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun
dan helai daun jika tidak memiiki salah satu dari bagian tersebut, maka dinamakan
dun tidak lengkap. Daun umumnya berwarna hijau atau mengandung klorofil, namun
ada juga beberapa jenis dun yan memiliki figmen yang berbeda-beda. Fungsi utama
dari daun yaitu sebagai tempat tanaman untuk berfotosintesis Daun juga mempunyai
bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada
tumbuhan. Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali
jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasaran letak bagian daun yang
terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun dan pertemuan antara helai

1
daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi tangkai (Tjitrosoepomo,
2007).

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Unttuk mempelajari bagian-bagian daun
2. Agar mahasiswa mengetahui bagian-bagian daun pada morfologi daun

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Daun


Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap
energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting
bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
energi cahaya menjadi energi kimia (Tjitrosoeomo, 2007).
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan
memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa
bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daukehilangan
fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Warna hijau pada daun
berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang
berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis (Champbell, 2003).
Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada meristem apeks.
Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul meristem apeks pucuk. Ketika
primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya (yang lebih tua) telah
melebar secara progresif, sebagai akibat aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri.
Interval waktu antara pembentukan primordial daun sebelumnya dengan primordial
daun berikutnya pada meristem apeks disebutplastokron. Primordial daun pada
tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian kecil dari diameter meristem
apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan monokotil, primordial daun terbentuk dan
berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk. Jadi, daun dikotil yang sangat
muda tampak berbentuk seperti pasak, sedangkan daun monokotil tampak seperti

3
kerah baju yang menutupi seluruh asspek pucuk .Primordial daun akan terus
berkembang ukurannya secara berangsur-angsur sehingga mencapai ukuran dan
bentuk tertentu. Bertambahnya ukuran daun terjadi sebagai akibat bertambahnya
jumlah sel yang diikuti dengan penambahan ukuran sel. Pembelahan sel berbeda-beda
pada daerah tertentu dari meristem daun, sehingga terjadi aktifitas diferensial dari
meristem daun yang menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk daun yang berbeda.
Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk daun yang
berbeda, yaitu perbedaan fase hidup, gen dan kondisi lingkungan (Rosanti, 2013).
Menurut Tjitrosoepomo (2007), bagian-bagian daun yaitu:
1. Pelepah Daun
Pelepah daun adalah bagian pangkal daun yang melebar. Pelepah daun disebut
juga upih daun, dan biasanya membungkus bagian batang. Pelepah daun umumnya
dijumpai pada tumbuhan monokotil, misalnya pada anggota dari famili Musaceae,
Graminae, Cyperaceae, dll. Pada tanaman jagung terdapat pelepah daun dan helai
daun, tetapi tidak mempunyai tangkai daun. Daun yang demikian dinamakan daun
berupih Daun berupih, antara lain dijumpai pada daun jagung, padi (Oryza sativa L.)
Pada tumbuhan jagung, padi, dan anggota famili Graminae lainnya, pada bagian
pertemuan antara pelepah daun dan helai daun terdapat struktur tambahan berupa
rambut-rambut yang dinamakan lidah daun (ligula). Ligula berfungsi mencegah air
agar tidak masuk ke dalam ketiak daun sehingga tidak terjadi pembusukan. Pelepah
daun tidak dijumpai pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Oleh karena itu,
tangkai daun pada tanaman tersebut langsung menempel pada bagian buku-buku
batang.
2. Tangkai Daun
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helai daun. Pada daun
lengkap, tangkai daun menghubungkan pelepah daun dengan helai daun ,sedangkan
pada daun bertangkai, tangkai daun menempel langsung pada bagian buku-buku
batang. Pada daun tunggal, tangkai daun mendukung satu helai daun, sedangkan pada
daun majemuk, tangkai daunnya dapat bercabang-cabang membentuk anak tangkai
daun yang mendukung anak-anak daun. Daun mangga, daun melinjo (Gnetum

4
gnemon), singkong (Manihot utilissima Pohl.), pepaya (Carica papaya L.), mawar
(Rosa sp.), dan lain-laintidak dijumpai pelepah daun.
3. Helai daun
Helaian daun (epipodium atau lamina) adalah lembaran di mana proses-
proses fotosintesis terutama berlangsung. Helaian daun ini berbagai-bagai bentuknya:
pada bangun dasarnya, pangkal dan ujungnya, tepiannya, pertulangannya, tekstur
permukaannya.

2.2. Jenis-Jenis Tulang Daun


Menurut Latifa (2015), jenis-jenis tulang daun dibedakan menjadi:
1. Tulang daun menyirip
Tulang daun menyirip memiliki nama ilmiah penninervis. Tulang daun ini
memiliki ciri ciri seperti sirip ikan maka dari itu disebut tulang daun menyirip. Fisik
dari tulang daun ini adalah memiliki satu buah ibu tulang yang memanjang dari
pangkal ke ujung daun. Panjang tulang daun ini memanjang sampai ke tangkai daun.
Dari ujung ibu tulang yang terdapat di daun ini keluar tulang tulang cabang. Karena
itulah bentuk wujud dari tulang daun ini mirip dengan sirip ikan. Contoh tumbuhan
yang memiliki Jenis-Jenis Tulang Daun menyirip adalah daun pohon mangga, daun
pohon laban, daun pohon mahoni, daun pohon jambu biji, daun pohon jambu air,
daun pohon beringin, daun pohon teh, daun pohon coklat, daun pohon ketapang dan
daun pohon nangka.
2. Tulang daun menjari
Tulang daun menjari memiliki nama ilmiah palminervis. Pada tipe tulang daun ini,
bentuk dan fisik dari tulang daun menjari mirip seperti jari manusia. Tipe tulang daun
menjari ini merupakan tipe tulang daun yang memperlihatkan susunan seperti jari jari
tangan. Disebut jari tangan karena susunan dari tulang daun menjari memperlihatkan
dengan jelas ujung tangkai daun yang dari situ keluar beberapa cabang tulang yang
mirip dengan jari tangan. Tumbuhan yang memiliki fisik tulang daun menjari
biasanya adalah tumbuhan yang memiliki biji terbelah atau dalam bahasa ilmiahnya
adalah dicolyledoneae. Contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari adalah

5
daun pohon singkong, daun pohon pepaya, daun pohon jarak, daun pohon pagar, daun
pohon ubi jalar, daun pohon kapuk, daun pohon bunga matahari, daun pohon labu dan
daun pohon melon
3. Tulang daun melengkung
Pada tumbuhan yang memiliki tulang daun melengkung memiliki ciri ciri fisik
yaitu mempunyai beberapa tulang besar, satu tulang besar berada di tengah daun dan
yang lainnya memanjang mengikuti alur tepi daun. Alur tulang besar pada daun
melengkung akan memisah dan akan kembali lagi menjadi satu arah yaitu pada ujung
daun. Biasanya tumbuhan yang memiliki tulang daun melengkung adalah tumbuhan
yang berbiji tunggal atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan monocotyledoneae.
Contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun melengkung adalah daun pohon sirih,
daun pohon sirih sirihan, daun pohon waru, daun pohon genjer, daun pohon wewean,
daun pohon gadung, daun pohon uwi, daun pohon kandri, daun pohon akasiah, daun
pohon bandotan, dan daun pohon trimoso.
4. Tulang daun sejajar
Tulang daun bertulang sejajar memiliki bahasa ilmiah rectinervis. Pada tumbuhan
yang memiliki tulang daun bertulang sejajar biasanya memiliki daun yang dimiliki
adalah daun daun bangun garis atau daun daun dengan bangun pita. Daun daun
bangun garis atau bangun pita pada umumnya memiliki satu tulang besar yang berada
ditengah daun dan membujur di sepanjang daun sedangkan tulang tulang daun
lainnya akan berukuran lebih kecil dan sepertinya memiliki arah yang sejajar dengan
ibu tulang.  Contoh dari tumbuhan tulang daun bertulang sejajar adalah daun jagung,
daun kelapa sawit, daun aren, daun tebu, daun sereh dan daun alang-alang.

2.3. Jenis-Jenis Ujung Daun dan Pangkal Daun


Mennurut Fachrozi (2013), jenis-jenis ujung daun yaitu:
1. Runcing (acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit
menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut
lancip (<900).

6
2. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung daun yang runcing tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun
nampak sempit panjang dan runcing
3. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat
menuju kesuatu titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul (>90 0). Sering
dijumpai pada daun bangun bulat telut terbalik atau bangun sudip.
4. Membulat (rotundatus), sepperti pada ujung daun tumpul, tetapi tidak membentuk
sudut sama sekali sehingga ujung daun merupakan semacam suatu busur. Biasanya
terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal.
5. Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
6. Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan suatu lekukan, kadang-kadang
sangat jelas kadang-kadang terbelahnya ujung hanya akan terlihat jelas jika
dilakukan pemeriksaan teliti contohnya pada ujung daun Bayam (Amaranthus
spp.).
7. Berduri (mucronatus), jika ujung daun ditutupi oleh suatu bagian yang runcing
keras atau duri. Contohnya pada ujung daun Nenas Sebrang (Agave sp.).
Menurut Fachrozi (2013), bentuk pangkal daun dibedakan kedalam:
 Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal
ibu tulang/ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun dapat
berbantuk:
1. Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang misalnya daun
Sirsat (Annona muricata L.),
2. Meruncing (acuminatus), biasanya terdapat pada daun bangun bulat telur
sungsang misalnya daun Sawo Kecik (Manilkara kauki Dub.)
3. Tumpul (obtusus), biasanya terdapat pada daun bangun bulat telur misalnya daun
Lombok Rawit (Capsicum frutescens L.), pada daun bangun jorong misalnya daun
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
4. Membulat (rotundatus), biasanya terdapat pada daun bangun bulat misalnya daun
Teratai Besar (Nelumbium nelumbo Druce), pada daun bangun jorong misalnya
daun Nangka (Artocarpus integra Merr.),

7
5. Rompang atau rata (truncatus), biasanya terdapat pada daun bangun segitiga
misalnya daun Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.),
6. Berlekuk (emarginatus), biasanya terdapat pada daun bangun jantung misalnya
daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.) pada daun bangun ginjal pada daun bangun anak
panah misalnya daun Enceng (Sagittaria sagittifolia L.).
 Yang tepinya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
1. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang
sesuai dengan letak daun pada batang, biasanya terdapat pada daun bangun perisai
misalnya daun Jarak (Ricinus communis Linn.).
2. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau
berhadapan dengan letak daunnya. Dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun
tertembus oleh batangnya (perfoliatus), biasanya terdapat pada daun bangun
membulat misalnya daun Teratai Besar (Nelumbium nelumbo Druce)

2.4. Sistematika Tanaman


Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan. Namun demikian, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari
hubungan tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu
seperti filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan
lebih banyak mempelajari aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan
dan pengelompokan (klasifikasi) (Abdullah, 2007).
a. Mangga
Mangga (Mangifera indica) Merupakan tanaman yang dapat tumbuh di dataran
rendah dan tinggi. Tanaman mangga memiliki akar tunggang yang bercabang, daun
mangga memiliki warna hijau mudah dan hijau tua, dengan memiliki badan tulang 
berurat, dan urat tertutup dengan daun. biasanya daun memiliki ujung runcing, dan
ada juga yang berbentuk tumpul, bunganya berbentuk majemuk, buah tanaman
mangga berbentuk bulat, lonjong dan oval .berwarna hijau tua, kekuningan dan juga
berwarna hijau kekuningan ketika matang dan biji pada tanaman mangga adalah

8
berkeping dua dikotiledon, warna biji mangga berwarna putih keabu-abuan dan juga
ada yang berwarna abu-abu (Anonim).
 Klasifikasi Tanaman Mangga
Divisi : Spermatophyata
Sub Divisi : Angiospermae
Kleas Dicotyledon
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera spp.
b. Nangka
Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk  ) merupakan tanaman buah yang
beraasal dari India dan menyebar luas keberbagai daerah tropis, terutamanya
Indonesia. Tanaman nangka memiliki perakaran tunggang dan juga memiliki
percabangan yang sangat banyak. memiliki daun tunggal, serta memiliki ujung
pangkal pendek meruncing, memiliki bunga dalam satu rumah hanya satu, buah
nangka berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan kekuningan jika sudah mau
matang dan tergolong kedalam buah yang majemuk, yang memiliki daging
didalamnya yang banyak serta biji yang memiliki bentuk bulat memanjang dan ada
juga bulat telur (Anonim).
 Klasifikasi Tanaman Nangka
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magniliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Arthocarpus heterophyllus
c. Belimbing
Akar tanaman belimbing bercabang, berbentuk kerucut panjang, batang tanaman
blimbing kuat, kasar dan juga berkayu, batang ini memiliki bentuk bulat, dengan

9
tumbuh tegak mengarah keatas, daun belimbing tunggal dengan bentuk bulat oval
memanjang, berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun belimbing ini memiliki
permukaan datar, bertangkai pendek, memiliki pertulangan atau urat didalam daun
tersebut, bunga majemuk dengan memiliki kelamin ganda yang terdapat didalamnya
benang sari pendek, dan putik yang panjang (Anonim)
 Klasifikasi belimbing
Divisi : Magniliopsyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae (suku belimbing – belimbingan)
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L.
d. Jagung
Jagung merupakan tanaman dengan system perakaran serabut yang  memilki
kedalam 8 m tetapi secara umumnya 2 m, batang jagung hampir menyerupai padi
ataupun gandum, Jagung memilki bunga jantan dan juga betina yang terpisah dalam
satu tanaman, tiap kuntum bunga memilki struktur khas bunga dari suku poaceae
yang disebut floret (Anonim)
 Klasifikasi Tanaman Jagung
Divisi           : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas            : Liliopsida (monokotil)
Sub Kelas     : Commelinidae
Ordo            :  poales
Famili           : poacae
Spesies         : Zea Mays L
e. Semanggi
Tanaman semanggi memiliki perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar
di permukaan tanah.  Perakatan tersebut mencapai kedalam 60 cm bahkan lebih
tergantung pertumbuhan tanaman. Selain itu, memiliki perbatangan tegak, dan halus

10
dengan tinggi mencapai 8-20 inchi. Daun pada tanaman ini memiliki bentuk bulat
meruncing di setiap bagiannya dengan tiga daun dalam satu tangkai. Selain itu, daun
pada tanaman ini saling berhadapan dengan bentuk yang sama disebur klover
(Anonim).
f. Pepaya
Pepaya memiliki sistem perakaran berupa akar tunggang (radik primaria), daun
tunggal, berukuran besar, daun pada tanaman ini adalah daun berjari, bergigi dan juga
mempunyai tangkai dauan yang panjang dan berwarna putih kekuningan, bunga pada
tanama  pepaya memiliki 3 jenis ( poligam ) berupa bunga jantan, bunga betina dan
bunga sempurna, buah pada tanaman ini bersisi biji yang banyak. Buah ini muncul
pada ketiak tangkai daun berwarna hijau mudah, kekuningan dan kuning ketika
matang dan biji tanaman pepaya terdapat di dalam buah, biji dalam buah ini sangat
banyak dan memiliki bentuk bulat atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya
(Anonim)
 Klasifikasi tanaman pepaya
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliosida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Famili : caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya  L
g. Sirih
Daun sirih memiliki system perakaran tunggang, berbentuk bulat memanjang,
dengan tumbuha tunas baru yang banyak, berwarna kecokaltan hingga kekuningan
dan tumbuh dengan menjalar, batang bulat memanjang, tumbuh dengan menjalar atau
merambat, daun berbentuk bulat oval atau telur, pangkal daun berberbentuk hampir
menyerupai jantung, pertulangan menyirip, permukaan bagian tepi merata, dan juga
berbulu pada permukaan bagian bawah, bunga daun sirih termasuk kedalam bunga
majemuk dan buah berbentuk bulat telur kecil (Anonim).
 Klasifikasi daun sirih

11
Divisi : Magnoliopsida (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih – sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
h. Palem
Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar antara 6-14 meter.
Diameter batangnya ramping dan tidak terlalu besar. Daunnya berwarna hijau
cemerlang, bersirip agak melengkung dengan anak-anak daun agak kaku. Ciri
khas jenis palem ini adalah pelepah daunnya berwarna merah (Anonim).

12
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Pada praktikum Morfologi Daun pada Tanaman, dilaksanakan pada hari Selasa,
27 Maret 2018 pada jam 07.30 – 09.10 WIB. Bertempat di Laboratorium
Bioteknologi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.

3.2. Alat dan Bahan


Pada praktikum morfologi daun, alat yang digunakan yaitu kit pisau, HVS dan
alat tulis.
. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu daun sirih (Piper betle L.), daun pepaya
(Carica papaya), daun belimbing (Averrhoa carambola), daun mangga (Mangifera
indica L.), daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun nangka (Artocarpus
integra heterophyllus), daun palem (Cyrtostachys renda) dan daun jagung (Zea mays
L.) .

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dijelaskan jenis – jenis dan bagian – bagian dari daun oleh asisten laboratorium
3. Digambar bagian daun oleh praktikan

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Identifikasi Bagian-Bagian Daun
No Gambar Keterangan
1. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun jorong
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: Tumpul
4. Pangkal daun: Meruncing
5. Tulang daun: Menyirip

Nangka (Artocarpus
heterophyllus)
2. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun jantung
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: meruncing
4. Pangkal daun: Berlekuk
5. Tulang daun: Melengkung
Sirih (Piper betle L.)
3. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun bulat
2. Tepi daun: Bergerigi
3. Ujung daun: Meruncing
4. Pangkal daun: Berlekuk
5. Tulang daun: Menjari

Pepaya (Carica papaya)

14
4. Identifikasi:
1. Bangun daun: bangun jantung sungsang
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: terbelah
4. Pangkal daun: Runcing
5. Tulang daun: Menyirip

Semanggi (Marsilea crenata


Presl.)
5. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun pita
2. Tepi daun: Berombak
3. Ujung daun: Runcing
4. Pangkal daun: Rompang
5. Tulang daun: Sejajar

Jagung (Zea mays L.)


6. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun memanjang/
lanset
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: Runcing
4. Pangkal daun: Runcing
5. Tulang daun: Menyirip
Mangga (Mangifera indica L.)
7. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun garis
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: Runcing
4. Pangkal daun: Runcing
5. Tulang daun: Sejajar

15
Palem (Cyrtostachys renda)
8. Identifikasi:
1. Bangun daun: Bangun
2. Tepi daun: Rata
3. Ujung daun: Runcing
4. Pangkal daun: Tumpul
5. Tulang daun: Menyirip

Belimbing (Averrhoa
carambola)

4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang morfologi daun pada tanaman.
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu akar batang dan daun. Daun
merupakan salah satu bagian tumbuhan yan paling penting . Daun hanya tumbuh pada
batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tubuh tumbuhan. Bagian
batang tempat melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus) batang dan tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak
daun.daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun jika
tidak memiiki salah satu dari bagian tersebut, maka dinamakan dun tidak lengkap.
Daun umumnya berwarna hijau atau mengandung klorofil, namun ada juga beberapa
jenis dun yan memiliki figmen yang berbeda-beda. Fungsi utama dari daun yaitu
sebagai tempat tanaman untuk berfotosintesis Daun juga mempunyai bagian-bagian
yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan.
Menurut Tjitrosoepomo (2007), fungsi dari daun yaitu untuk tempat pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa zat gas, pengelola zat makanan
(asimilasi), penguapan air (transpirasi) dan sebagai alat pernapasan bagi tanaman
(respirasi). Daun dibedakan menjadi daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun
lengkap terdri dari bagian-bagian daun yaitu helai daun (lamina), upih daun (vagina)
dan tangkai daun (Petiolus). Sedangkan daun tidak lengkap adalah daun yang

16
kehilangan satu atau dua bagian dari bagian-bagian daun. Kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi pada daun tidak lengkap yaitu hanya terdiri dari pangkal
dan helai daun saja contohnya mangga (Mangifera indica L.) dan nangka
(Artocarpus heterofhyllus.). adapula daun yang terdiri dari upih dan helai daun saja
contohnya pada daun dari tanaman yang tergolong suku rumput misal jagung (Zea
mays L.), yang ketiga yaitu daun yang terdiri dari helai saja, daun ini disebut dengan
daun duduk karena helaian hanya melekat atau duduk pada batang contohnya pada
biduri (Calotropis gigantea R. Br) dan yang terakhir yaitu daun yang hanya terdiri
dari tangkai saja. Menurut Champbell (2003), Upih daun hanya dapat kita lihat pada
tumbuhan yang tergolong kedalam biji tunggal (monocotyledoneae) saja. Tangkai
daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun pada posisis sedemikian rupa sehingga daun tersebut
dapat memperoleh cahaya matahati yang sebanyak-banyaknya. Helai daun lembaran
di mana proses-proses fotosintesis terutama berlangsung.
Dalam satu helaian daun, biasanya kita dapat melihat bangun daun, tepi daun,
ujung daun, pangkal daun dan tulang daun. Pada praktikum kali ini tentang morfologi
daun pada tanaman menggunakan daun mangga (Mangifera indica L.), semanggi
(Marsilea crenata Presl.), jagung (Zea mays L.), belimbing (Averrhoa carambola),
palem (Cyrtostachys renda), sirih (piper betle L.), pepaya (Carica papaya) dan daun
nangka (Artocarpus heteropyllus). Dari identifikasi yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa setiap tanaman memiliki bentuk morfologi yang berbeda-beda. Pada
tanaman, ujung daun dibedakan menjadi beberapa macam yaitu runcing, meruncing,
membulat, rompang, terbelah. Sedangkan pangkal daun memiliki jenis yang hampir
sama seperti pada ujung daun yaitu runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang
atau rata dan berlekuk.
Pada tanaman-tanaman yang telah diidentifikasi, maka dapat diketahui bahwa

1
tanaman yang memiliki bangun daun memanjang yaitu jika panjang : lebar = 2 –3:
2
1 misalkan pada daun belimbing (Averrhoa carambola) dan mangga (Mangifera
indica L.). Kemudian tanaman yang termasuk bangun daun garis yaitu pada

17
penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang misalnya pada tanaman palem
(Chyrtostacys renda), bangun pita yaitu serupa dengan bangun daun garis, tetapi lebih
panjang lagi juga didapati pada jenis-jenis rumput seperti pada tanaman jagung (Zea
mays L.), bangun bulat yaitu jika perbandingan panjang dengan lebar yaitu 1 : 1
misalnya pada tanaman pepaya (Carica papaya ), bangun jantung sungsang yaitu
bangun daun yang terdapat pada tanaman semanggi (Marsilea crenata Presl.), bangun
jorong yaitu jika perbandingan panjang dengan lebar daun 2 : 1 misalnya pada daun
tanaman nangka (Artocarfus heterophyllus.), dan yang terakhir yaitu bangun jantung
adalah bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan
misalnya pada daun sirih (Piper batle L. ).
Hasil identifikasi selanjutnya yaitu tentang ujung daun. Ujung daun runcing, jika
kedua tepi daun sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak
daun membentuk sudut lancip misalkan pada daun jagung (Zea mays L.), palem
(Chyrtostacys renda) , mangga (Mangifera indica L.) dan belimbing (Averrhoa
carambola) . kemudian ujung daun berbentuk meruncing yaitu hampir sama sepertu
ujung daun runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari
dugaan, sehingga ujung daun tampak sempit panjang dan runcing misalnya pada
tanaman pepaya (Carica papaya) dan sirih (Piper betle L. ). Ujung daun tumpul
yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu
titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul (>900). Sering dijumpai pada
daun bangun bulat telut terbalik atau bangun sudip misalnya pada daun tanaman
nangka (Artocarfus heterophyllus.). ujung daun terbelah terdapat pada daun tanaman
semanggi (Marsilea crenata Presl.). selain ujung daun, tepi daun dibedakan menjadi
tepi daun rata misal pada daun nangka (Artocarfus heterophyllus.), sirih (Piper betle
L. ), semanggi (Marsilea crenata Presl.), mangga (Mangifera indica L.), palem
(Chyrtostacys renda) dan belimbing (Averrhoa carambola) sedangkan yang termasuk
tepi daun berombak yaitu jagung (Zea mays L.) dan tepi daun bergerigi yaitu pepaya
(Carica papaya).
Pangkal daun memiliki berbagai macam jenis, adapun tanaman yang termasuk
kedalam jenis pangkal daun runcing biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,

18
langset dan belah ketupat misalkan pada daun palem (Chyrtostacys renda), mangga
(Mangifera indica L.), dan semanggi (Marsilea crenata Presl.), selanjutnya tanaman
yang memiliki pangkal daun meruncing yang biasanya terdapat pada daun bangun
bulat telur sungsang misalkan pada daun nangka (Artocarfus heterophyllus.), pangkal
daun berlekuk biasanya terdapat pada daun bangun jantung ginjal, anak panah misal
pada daun sirih (Piper betle L. ) dan pepaya (Carica papaya) selanjutnya pangkal
daun rompang terdapat pada daun tanaman jagung (Zea mays L.) dan yang terakhir
tanaman yang memiliki pangkal daun tumpul yaitu daun tanaman belimbing
(Averrhoa carambola).
Identifikasi yang terakhit terhadap morfologi daun yaitu tentang tulang daun,
menurut Latifa (2005), tulang daun dibedakan menjadi 4, yaitu tulang daun menyirip,
menyisip, melengkung dan sejajar. Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan
sirip ikan, dan hanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah misalnya pada daun
tanaman mangga (Mangifera indica L.), nangka (Artocarfus heterophyllus),
belimbing (Averrhoa carambola) dan semanggi (Marsilea crenata Presl.).
Selanjutnya yaitu tulang daun menjari, bentuk tulang daun menjari seperti susunan
jari-jari tangan contohnya adalah daun pepaya (Carica papaya). Tulang daun
melengkung seperti garis-garis lengkung.tulang daun jenis ini dapat kita temukan
pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Ujung-ujung tulang daun
melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih (Piper betle L. ). Dan
yang terakhir yaitu tulang daun sejajar, seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap
ujung tulang daun ini menyatu contohnya yaitu daun palem (Chyrtostacys renda) dan
daun jagung (Zea mays L.).
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Dari praktikum yang telah diakaukan, dapat disimpulkan bahwa daun
merupakan organ terpenting dalam tubuh tumbuhan selain batang dan akar karena
daun memiliki fungsi untama yaitu sebagai tempat berfotosintesis dan tempat untuk

19
menyimpan cadangan makanan, dan alat untuk bernafas bagi tanaman. Daun terbagi
menjadi 2 yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap yaitu daun yang
memiliki helaian daun, tangkai daun dan pelepah daun atau upih daun. Bangun daun
terdeiri dari ujung daun, pangkal daun, tepi daun dan tulang daun. Ujung daun
memiliki beberapa jenis yaitu runcing, meruncing, tumpul, rompang membulat dan
terbelah. Pangkal daun memiliki jenis jenis yang hampir sama seperti ujung daun.
Tepi daun secara umum dibedakan menjadi dua yaitu tepi daun rata dan tepi daun
tertoreh. Sedangkan tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk
memberikan kekuatan pada daun dibagi menjadi empat yaitu tulang daun menyirip,
melengkung, menjari dan sejajar. Yang termasuk kedalam tulang daun menyirip yaitu
daun mangga, semanggi, belimbing dan nangka. Contoh tulang daun menjari yaitu
pepaya dan tulang daun melengkung yaitu sirih. Sedangkan tulang daun sejajar
contohnya yaitu daun jagung dan palem.

5.2. Saran
Menurut saya pada saat melakukan praktikum botani tentang daun ini
praktikan seharusnya membagi bahan-bahan yang akan digunakan sebelum
praktikum berlangsung, karena itu bisa menyita waktu pada saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2. Erlangga.
Anonim.2013. http://galeri daun.blogspot.com/2013/09/galeri-daun-semua tentang-
daun. html. (diakses pada hari Sabtu tanggal 6 November 2018).
Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan.
Erlangga. Jakarta.

20
Fachrozi, Muhammad. 2013. Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea Mays L.)
Varietas Pioneer-12 Dengan Pemangkasan Daun Dan Pemberian Pupuk
Npkmg. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.1, No.3
Latifa, Roimil. 2015. Karakter Morfologi Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan
Hutan Kota Di Kota Malang. Jurnal Biologi. Vol. 1, No. 2.
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. : UGM PRESS. Yogyakarta

LAMPIRAN

21
Gambar 1. Kit pisau Gambar 2. HVS dan alat tulis

22

Anda mungkin juga menyukai