Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Botani Farmasi
Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Botani Farmasi sebagai salah satu
tugas mata ajar Botani Farmasi di Universitas Al-Ghifari.
Penulis menyadari bahwa dalam rangkaian makalah ini tidak akan terlaksana sebagaimana
yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak yang turut berperan dalam
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini sehingga penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat positif demi kesempurnaannya. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga laporan ini berguna bagi penulis sendiri atau pihak lain yang memanfaatkan. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB III.....................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
DAUN
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting, di
samping itu tumbuhan juga memliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan
makhluk hidup. Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada
batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun mempunyai
helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah
tangkai daun (petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau
melekatnya daun, tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada
umumnya pipih dan melebar.
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Jika tidak
memiliki salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya
tumbuhan berdaun tidak lengkap dapat berupih, bertangkai, atau duduk langsung pada
batang. Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis
tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun terlebar,
perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan
tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada
susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian
permukaannya (Citrosupomo, 1989).
Jadi, yang melatar belakangi pembuatan praktikum ini untuk mengenal dan
membedakan bagian-bagian daun
1.3.Tujuan
A. Pengertian Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar.
Setiap tumbuhan pada umumya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah Folium.
Secara umum, daun memiliki struktur berupa helai, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna
hijau (Nilasari, 2013).
Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini, daun bertugas
menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi mengolah makanan
melaluifotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai alat transformasi atau
pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan, dan daun juga
berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pertukaran dan pernapasan
gas) (Rosanti, 2013).
Daun merupakan bagian terpenting dari suatu tumbuhan dan berfungsi dalam
proses fotosintesis. Pada sayatan epidermis daun bagian atas (adaksial) hanya memperlihatkan
bentuk sel epidermis, sedangkan pada daun bagian bawah (abaksial) dapat dilihat
adanya stomata ada yang membuka dan ada yang menutup. Adanyastomata pada bagian
bawah berfungsi untuk mengurangi penguapan berlebihan. Tipestomata pada daun adalah
tipe parasitik dimana tiap sel penutup didampingi satu atau lebih sel tetangga yang sumbu
memanjangnya sejajar dengan sumbu sel penutup (Yuzammi, 2015).
Luas daun dan morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan faktor
lingkungan. Daun terkena cahaya dengan intensitas tinggi dan panas selama perkembangannya
dapat mempengaruhi luas permukaan daun yaitu berukur (Tambaru, 2005).
B. Bagian-bagian Daun
Menurut Citrosupomo (1989), daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian sebagai
berikut:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petioles)
3. Helaian daun (lamina)
Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya: pohon
pisang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.) dan lain-lain (Citrosupomo, 1989).
Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun, yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga
bagian tersebut di atas. Daun yang demikian dinamakan daun tidak lengkap (Citrosupomo,
1989).
1. Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
Menurut Citrosupomo (1989), upih daun merupakan bagian daun yang melekat atau
memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain:
a) Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, seperti dapat dilihat pada tanaman tebu
(Saccharum officinarum L.).
b) Memberi kekuatan pada batang tanaman. Dalam hal ini upih daun-daun semuanya
membungkus batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari
luar adalah upih-upihnya tadi.
2. Tangkai Daun (Petioles)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperoleh
cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya (Citrosupomo, 1989).
3. Helaian Daun (Lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang
helainya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya (Citrosupomo,
1989).
Menurut Citrosupomo (1989), mengenal susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa
kemungkinan:
1. Hanya terdiri atas tangkai dan helai saja, disebut daun bertangkai. Misalnya: nangka
(Artocarpus integra Merr.) dan mangga (Mangifera indica L.).
2. Daun terdiri atas upih dan helai, maka disebut daun berupih. Misalnya padi (Oryza sativa L.),
jagung (Zea mays L.) dan lain-lain.
3. Daun hanya terdiri atas helai saja, sehingga langsung melekat atau duduk pada batang, maka
disebut daun duduk (sessilis).
4. Daun hanya terdiri atas tangkai saja dan tangkai biasanya lalu menjadi pipih sehingga
menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu
dinamakan filodia. misalnya: Acacia auriculiformis A. Cunn.
1. Alat
Penggaris
Pensil warna
2. Bahan
Daun manga
Daun alamanda
Daun mawar
Daun alpukat
Daun sirsak
3.2 Prosedur
HASIL PENGAMATAN
Bagian daun
a. pelepah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
b. tangkai Ada Ada Ada Ada Ada
c. helaian Ada Ada Ada Ada Ada
Tulang daun
a. sejajar Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
b. menjari
c. menyirip
5 Ukuran
a. Panjang 11,6 cm 9,7 cm 20,9 cm 9,2 cm 3,4 cm
b. Lebar 4,1 cm 3,3 cm 5,6cm 5,3 cm 2,5 cm
c. Perbandingan 11,6 : 4,1 9,7 : 3,3 20,9 : 5,6 9,2 : 5,3 3,4 : 2,5
d. Bentuk daun Bangun bulat lonjong Bangun bulat Bangun Bangun delta
telur telur bulat telur
6 Bagian terlebar Atas Tengah Tengah Tengah Bawah
Bawah/tengah/atas
7 Berdaging / Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Gambar Daun
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dengan judul “morfologi daun” maka disimpulkan
bahwa daun memiliki dua tipe daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal terdiri
dari satu helaia daun saja sedangkan daun majemuk terdiri dari dua atau lebih helaian daun.
Daun majemuk dapat berupa daun majemuk menyirip, menjari, bangun kaki dan daun
majemuk campuran. Pada daun terdapat juga duduk daun yang terdiri dari berbagai macam
urutan pecahan juga dapat beberapa bertumpu pada batang secara berdekatan.
Hasil yang didapatkan pada semua daun yaitu daun sirsak,manga, alamanda, mawar
dan alpukat.
1. Merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah hanya mempunyai
tangkai dan helaian saja.
3. Ujung dan pangkal meruncing hanya pada daun alpukat yang tumpul.
4. Semua daun tidak bertoreh kecuali daun manga bangun bulat telur
5. Semua bentuk daun bangun bulat telur dengan ukuran panjang pada daun sirsak
11,6 cm lebar 4,1 cm. panjang 9,7 cm pada daun alamanda Lebar 3,3 cm 9,7 cm.
panjang pada daun mangga 20,9 cm Lebar 5,6cm. pada daun alpukat panjang 9,2
cm Lebar 5,3 cm. pada daun mawar panjang 3,4 cm dan lebar 2,5 cm.
6. Permukaan pada daun sirsak, daun alamanda dan daun mawar Licin,sedangkan
pada daun manga dan alpukat kasap.
9. Semua daun tidak memiliki alat tambahan kecuali daun alamnda mempunyai
stipula.
DAFTAR PUSTAKA
https://aprianustelaumbanua.wordpress.com/2018/03/30/laporan-mingguan-praktikum-botani-
morfologi-daun/
http://teriseptinasari.blogspot.com/2017/07/laporan-praktikum-daun.html