Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FARMKOGNOSI

SIMPLISIA AKAR ALANG-ALANG

Dosen Pengampu : 1. Nopiyansyah, S.Si.,M.Farm.,Apt


2. Windi Asti, S.Farm.,Apt

ASISTEN DOSEN :
1. Aqbar Raka Irwansyah
2. Justika Salsabila Putri
3. Muhammad Iqbal
4. Rona Saba

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Enida Meylani Putri
2. Zaratul Jannah (183110023)
3. Vinka Feblinda (183110022)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG
LAMPUNG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alang-alang adalah sejenis rumput yang seperti tumbuhan padi tapi
tidak memiliki biji. Banyak sekali manfaat alang-alang untuk kesehatan
terutama bagi penderita pencernaan. Alang-alang jenis rumput yang sangat
berkasiat. Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan
dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum
disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih
halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang
tajam melukai.
Akar alang-alang (Imperatacylindrica) merupakan tanaman obat-
obatan yang kaya akan senyawa metabolis dan memiliki beberapa khasiat
antara lain sebagai pakan ternak, obat-obatan seperti :pelembut kulit,
peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, dan sebagai
penghenti pendarahan. Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan
benih-benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui
rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Rumput ini senang
dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai
agak teduh, dengan kondisi lembab atau kering.
Dikalangan masyarakat umum, alang–alang (Imperatacylindrica)
merupakan sejenis tanaman liar pengganggu yang merusak keadaan tanah
dan sebagai sumber utama timbulnya bahaya kebakaran pada tanaman
budidaya dan hutan (Dove dan Mortopo 1987). Selain itu alang–alang
(Imperatacylindrica) juga dianggap sebagi saingan tanaman budidaya
kerana alang–alang berkembang biak dengan stolon yaitu batang–batang
menjalar dibawah tanah yang mempunyai mata tunas ada setiap buku
batangnya dan tumbuh menjadi tanaman baru lebih cepat dari tanaman
budidaya (SukmandanYakup 1995). Akaralang-alang (Imperatacylindrica)
memiliki kandungan seperti asam asetat, asam oksalat, asam malat, dan
asam sitrat yang berperan dalam peningkatan efesiensi metabolism energy
dalam tubuh dan dapat meningkatkan pertambahan berat badan (PBB)
serta efisien sipakan.

1.2 Tujuan Makalah


Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui deskripsi morfologi alang-alang.
2. Mengetahui klasifikasi alang-alang.
3. Mengetahui khasiat alang-alang.
4. Mengetahui prosedur cara pembuatan simplisia alang-alang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Tumbuhan dan Gambar

Nama ilmiah ilalang atau nama latin ilalang adalah Imperata cylindrica (L.)
Raeusch. Klasifikasi tumbuhan ilalang adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi        : Embryophyta
Divisi                      : Tracheophyta
Sub Divisi            : Spermatophytina
Kelas                    : Magnoliopsida
Super Ordo        : Lilianae
Ordo                      : Poales
Famili                    : Poaceae
Genus                    : Imperata Cirillo
Spesies                  : Imperata cylindrica (L.) Raeusch.
2.2 Manfaat Tumbuhan
1. Sebagai obat kencing nanah
Khasiat dari akar alang-alang adalah untuk mengobati kencing
nanah. Jika anda mengalami kencing nanah bisa jadi kencing nanah
merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius. saat itu terjadi anda
tidak perlu panik karena anda dapat mengobatinya menggunakan akar
alang-alang.

2. Sebagai obat kencing terus menerus


Khasiat dari akar alang-alang adalah untuk mengobati kencing
secara terus menerus atau sering buang air. Pada umumnya penyakit
kencing secara terus-menerus sangatlah mengganggu aktivitas kita.
Mengatasi penyakit kencing terus menerus dapat menggunakan akar
alang-alang karena kandungan yang ada dalam akar alang-alang dapat
membantu sistem ginjal pada tubuh.

3. Sebagai obat hipertensi


Untuk mengobati penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi ini
sangatlah banyak. Mamun Tahukah anda bahwa ternyata akar alang-alang
dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi.

4. Sebagai obat diare


Akar ilalang memiliki kandungan yang dapat membantu untuk
mengatasi penyakit di dalam perut salah satunya adalah untuk mengobati
diare. Cara membuat ramuan ini adalah dengan menyiapkan beberapa akar
ilalang kemudian rebuslah akar ilalang tersebut hingga mendidih. Langkah
selanjutnya adalah mengkonsumsi rebusan akar ilalang secara rutin dan
teratur.

5. Sebagai obat radang hati


Akar alang-alang memang sangat ampuh digunakan untuk
mengobati radang salah satunya adalah mengobati radang hati. Cara
membuat ramuan untuk mengobati radang hati menggunakan akar alang-
alang sangatlah mudah. Dengan merebus akar ilalang secukupnya dan
mengkonsumsinya secara rutin.

6. Sebagai obat kencing darah


Akar alang-alang memang sangat ampuh untuk mengobati masalah
yang berhubungan dengan kencing, salah satunya adalah ampuh untuk
mengatasi masalah kencing darah. Kencing darah ini biasanya disebabkan
karena terjadi pendarahan pada dalam tubuh seseorang.

7. Sebagai obat air seni tak lancar


Air seni tidak lancar memang sangatlah mengganggu namun bagi
Anda yang memiliki Penyakit ini jangan khawatir karena anda dapat
mengobatinya menggunakan akar alang-alang.

8. Sebagai obat radang ginjal


Akar ilalang sangat ampuh digunakan untuk mengobati radang
ginjal cara membuat ramuan dari akar alang-alang untuk mengobati radang
ginjal.

9. Sebagai obat panas dalam


Khasiat akar alang-alang yang lainnya adalah digunakan untuk
meredakan panas dalam, seperti yang telah anda ketahui bahwa ternyata
akar alang-alang sering digunakan untuk bahan utama pembuatan obat
yang meredakan panas dalam. 

2.3 Morfologi Tumbuhan


a. Daun (Folium)
Daun alang-alang termasuk daun tunggal (folium simplex) dengan
tipe daun tak lengkap karena hanya terdiri dari 2 bagian saja, yaitu
pelepah atau upih (vagina) berwarna putih keunguan dan helaian daun
(lamina), sehingga disebut daun berupih atau daun berpelepah. Ada
lidah-lidah atau ligula pada perbatasan upih daun dengan helaian daun.
Daun alang-alang mempunyai sifat sebagai berikut :
1) Bangun daun (circumscriptio) : daun tidak ada yang lebar dan
termasuk tipe pita (lingulatus).
2) Bentuk ujung daun (apex folii) : tipe runcing (acutus).
3) Bentuk pangkal daun (basis folii) : tipe meruncing (acuminatus)
4) Susunan tulang daun (nervatio) : tipe sejajar (rectinervis).
5) Tepi daun (margofolii) : tipe rata (integer).
6) Dagingdaun (intervenium) : tipis sepertikertas (papyraceus)
7) Warna daun : hijau dengan permukaan atas lebih gelap dari
permukaan bawah
8) Permukaandaun : licin (laevis)

b. Batang (Caulis)
Alang-alang merupakan tanaman yang jelas berbatang dengan tipe
batang rumput (calmus) dengan ciri-ciri tidak keras, mempunyai ruas-
ruas dan berongga.
Batang alang-alang mempunyai sifat sebagai berikut :
1) Bentuk batang : bulat (teres)
2) Sifat permukaan batang : licin (laevis)
3) Arah tumbuh batang : tegak lurus (erectus)
4) Percabangan pada batang : batang pokok tidak terlihat jelas
(simpodial)

c. Akar (Radix)
Menurut Rahardi (Steenis, 1958), “Sistem pengakaran berupa
system serabut, yang muncul dari nodus atau buku-buku batang.
Panjangnya ± 5 cm, system pengakaran ini ditunjang oleh rimpang yang
kuat, sehingga alang-alang sulit dicabut. Rimpang yang tumbuh secara
agresif, tumbuhan tahunan (parennial) yang kuat dengan percabangan
terbenam dalam tanah (yang panjangnya dapat mencapai 1 m),
berdaging, rimpangnya bersisik”.

d. Bunga (Flos)
Alang-alang mempunyai bunga yang majemuk, bentuk bulir
(spica) tanpa mahkota bunga, agak menguncup , bertangkai panjang,
setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm,
mudah diterbangkan angin, panjang 6 - 28 cm, setiap cabang memiliki 2
bulir, cabang 2,5 – 5 cm, tangkai bunga 1 - 3 mm, bulat telur melebar,
silia pendek 1,5 - 2,5 mm. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam.
Penyerbukannya dibantu oleh angin (anemokori).

e. Buah (Fructus)
Menurut Rahardi (Steenis, 1958), “Buah berjebis bulir, berupa
bulir-bulir kecil bertangkai pendek tidak berjarum, berpasang-pasangan
pada ujung sumbu malai, kedua-duanya bertangkai, pada kaki terdapat
rambut-rambut putih mengkilat yang berkarang. Buah yang masak warna
coklat, berguna untuk melayang.

f. Biji (Semen)
Biji jarang, panjang sekitar 11 mm, warnanya coklat tua. Biji yang
sudah tua mudah diterbangkan angin, tersebar dan yang akhirnya menjadi
tumbuhan baru.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan

a. Pisau f. Rimpang Temulawak

b. Tampah g. Air

c. Botol Selai 2 Buah h. Baskom/ember

d. Selotip Hitam i. Akar alang-alang

e. Blender

3.2 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Melakukan pengambilan akar alang-alang.
3. Kemudian, pisahkan akar alang-alang dilakukan terhadap tanah dan
kerikil, rumput-rumputan, bahan tanaman lain atau bagian tanaman lain,
bagaian tanaman yang rusak.
4. Cucilah akar alang-alang dengan air mengalir
5. Lalu lakukanlah peranjangan untuk memudahkan atau mempercepat
proses pengeringan.
6. Siapkan alas atau kain lap kemudian susunlah akar alang-alang yang
telah dipotong-potong. Tutuplah bagian atas simplisia menggunakan kain
tipis berwarna gelap kemudian keringkan diatas sinar matahari beberapa
hari hingga kering.
7. Lakukan penyeleksian atau penyortasian terhadap akar alang-alang yang
telah dikeringkan beberapa hari pisahkan antara akar yang telah kering
dengan yang masih basah.
8. Kemudian akar alang-alang yang kering dihancurkan atau dihaluskan
dengan blender.
9. Lakukanlah penyimpanan akar alang-alang yang telah dihancurkan
menggunakan botol selai yang telah dilapisi dengan lakban atau isolasi
hitam.
10. Lalu berikan tanda ‘label’ pada botol selai yang berisi serbuk simplisia
akar alang-alang.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan dalam roses


pembuatan simplisia, dapat kami simpulkan bahwa simplisia yang baik adalah
simplisia yang sesuai dengan standar mutu. Baik dalam hasil panen ataupun
proses pembuatan simplisia. Akar alang-alang yang dijadikan simplisia haruslah
benar- kering dan terhindar dari kotoran –kotoran yang menempel, baik saat
pengeringan maupun proses penghalusan. Dalam pewadahan, simplisia haruslah
terhindar dari kontak langsung dengan lingkungan luar agar tetap menjaga
keadaan simplisia tetap baik saat penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Farmakognosi Kelas X dan XI. 2015/2016.

 Noerhendy, Fery Apt, DKK. 2014. “Farmakognosi vol. 1”. Penerbit buku
kedokteran
 https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-
ilalang/
LAMPIRAN

Penyiapan alat dan bahan

Proses pemanenan alang-alang


Proses pencucian Proses perajangan

Proses penghalusan dan pewadahan

Anda mungkin juga menyukai