Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME ASAM AMINO

Disusun oleh :
1. Zaratul Jannah (183110023)
2. Dyah Ayu P. (183110005)
3. Widya Gesfasari (183110043)
4. Vinola Salsanila (183110042)
5. Beatric Agustina (183110003)

Dosen Pembimbing :
Anelia Arifany.,S.Si.,Apt

PROGRAM STUDY FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERITAS TULANG BAWANG
LAMPUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam
aminodapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi
protein didalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna
dalam lambungdan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di
bawa oleh darah ke hati.Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila
ada kelebihan asam amino akandi ubah menjadi asam ketogkutarat yang
dapat masuk kedalam siklus asam sitrat.
Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan
Katabolisme. ProsesMetabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di
luar hati. Asam amino yangterdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu
absorpsi melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel dan hasil
sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi
asam amino dalam darah.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana hubungan metabolisme asam amino dengan
metabolisme protein ?
 Apa saja jenis-jenis asam amino penyusun protein ?
 Bagaimana katabolisme dan sintesis asam amino ?
 Bagaimana asam amino esensial dan non-esensial ?
 
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui hubungan metabolisme asam amino dengan
metabolismeprotein.
Untuk mengetahui jenis-jenis asam amino penyusun protein.
Untuk mengetahui katabolisme dan sintesis asam amino.
Untuk mengetahui asam amino esensial dan non-esensial.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Asam Amino


Metabolisme asam amino meliputi  ratusan molekul enzimatik  kecil.
Banyak dari reaksi ini melibatkan atom nitrogen. Kemampuan organisme
untuk mensintesis asam amino sangat berbeda. Beberapa organism dapat
mengasimilasi dan senyawa karbon sederhana menjadi asam-amino.
Sedangkan yang lainnya dapat mensintesis karbon rantai asam amino tetapi
memerlukan nitrogen dalam bentuk ammonia. (Horton.2006)

2.2 Siklus kreb sebagai jalur amfibolisme


Jenis Metabolisme Pada Mikroba Jalur metabolisme terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
a. Jalur metabolisme yang mengkatalisis pemecahan suatu senyawa disebut
jalur katabolisme.
b. Jalur untuk  proses sintesis suatu senyawa dalam sel disebut anabolisme.
c. Jalur yang digunakan untuk proses pemecahan dan proses sintesis disebut
jalur amfibolisme.

Jalur metabolisme dan reaksi-reaksi yang terjadi didalam jalur


metabolisme, baik  pada organisme sederhana seperti bakteri, maupun
organisme tingkat tinggi seperti mamalia. Glikolisis jalur utama dalam
metabolisme karbohidrat untuk  4 mengahasilkan energi dan berperan sebagai
jalur amfibolik yang bersama dengan siklus asam sitrat serta berfungsi setiap
saat dan tersebar dalam seluruh makhluk hidup.
Baik reaksi katabolisme dan anabolisme berbagi beberapa jalur metabolik,
seperti siklus krebs. Jalur metabolik yang berfungsi baik pada anabolisme
maupun katabolisme disebut jalur amfibolik yang berarti bahwa jalur
amfibolik memiliki dua tujuan.
Jalur amfibolik menjembatani reaksi yang menuju pemecahan sintesis
karbohidrat, lipid, protein, dan nukleotida. Jalur semacam ini mampu bereaksi
secara serempak untuk terjadi pada tempat dimana produk kerusakan
terbentuk  pada satu reaksi digunakan pada reaksi yang lain untuk mensintesis
senyawa yang  berbeda. Karena intermediet yang bermacam-macam adalah
hal yang biasa untuk reaksi anabolisme dan katabolisme, mekanisme tersebut
meregulasi sintesis dan  jalur kerusakan dan mengijinkan reaksi-reaksi
tersebut untuk terjadinya reaksi  bersama.
Kerangka C asam amino merupakan pembentuk senyawa amfibolik yang
dapat diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau
menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak Katabolisme nitrogen
amino

2.3 Katabolisme Nitrogen


pengubahan nitrogen asam amino menghasilkan urea. Biosintesis urea
berlangsung dalam 4 tahap yaitu :
1. Transaminasi
 Transaminasi adalah perpindahan gugus amino dari asam amino
kepada salah satu dari tiga senyawa keto (asam piruvat, α-ketoglutarat,
atau oksaloasetat) sehingga senyawa keto tersebut berubah, menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam
keto.
 Reaksi ini bersifat reversibel
 Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus
amino dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto
 Enzim penting: alanin transaminase dan glutamat transaminase

2. Deaminasi oksidatif
Deaminasi oksidatif adalah proses pelepasan gugus amino dari
glutamat dalam bentuk ion amonium
Enzim : glutamat dehidrogenase
Reaksi bersifat reversibel
3. Transpor ammonia
 Amonia yang dihasilkan dari proses deaminasi oksidatif bersifat
toksis, jadi tidak dianggkut dalam bentuk bebas dari jaringan diluar
hepar.
 Glutamin sintase akan merubah amonia menjadi glutamin yang non
toksik, glutamin dianggkut oleh darah ke hati sebagai alanin.
 Dalam hati glutamin dihidrolisis untuk melepas amonia yang masuk
ke siklus urea
 Dalam ginjal glutaminase membebaskan amonia untuk di ekskersikan
bersama kelebihan asam dari darah.
 30% amino yang di bentuk dari katabolisme asam amino di kirim
kehati sebagai alanin.

4. Siklus urea
o Siklus urea terjadi di hati.
o Amonia yang masuk kehati akan masuk ke siklus urea dan diubah
menjadi urea.
o Urea akan masuk ke sirkulasi darah dan dibuang lewat ginjal (urin)
o Enzim yang berperan : karbomil fosfat sintase, ornitin
transkarbamoilase, asam argininosuksinat sintase, argininosuksinase
dan arginase gugus amino.

Adapun Gangguan metabolisme asam amino adalah hasil dari


ketidakmampuan untuk memecah asam amino spesifik yang berasal dari protein.
Biasanya gangguan ini terjadi untuk satu jalur asam amino tertentu. Asam amino
ini terakumulasi berlebih dan bersifat racun bagi berbagai organ, seperti otak,
mata, kulit, atau hati. Contoh gangguan metabolisme asam amino:
a. Phenylketonuria (PKU)
Yaitu penyakit resesif autosomal, terutama mempengaruhi otak dan
terjadi pada 1 dari 10.000 orang. PKU klasik adalah hasil dari defek dalam
hidroksilasi fenilalanin untuk membentuk tirosin; aktivitas fenilalanin
hidroksilase di hati tidak ada atau sangat berkurang.
b. Tirosinemia
Tirosinemia diidentifikasi dalam program skrining neonatal
menggunakan metode spektrometri tandem untuk mendeteksi peningkatan
tirosin dan/atau succinylacetone. Peningkatan kadar tirosin juga terjadi
sebagai konsekuensi nonspesifik dari penyakit hati berat atau tyrosinemia
transien pada bayi baru lahir, yang berespon terhadap terapi asam
askorbat. Gangguan metabolisme tirosin yang diwariskan adalah target
skrining neonatal.

c. Homocystinuria
Yaitu penyakit resesif autosomal (1: 200.000 kelahiran hidup) yang
melibatkan jaringan ikat, otak, dan sistem vaskular, disebabkan oleh
kekurangan cystathionine β-synthase. Dalam metabolisme normal dari
asam amino sulfur, metionin menghasilkan sistin; homocysteine adalah
intermediet penting.
Ketika kekurangan enzimcystathionine β-synthase, homocysteine
terakumulasi dalam darah dan muncul di urin. Hasil lain adalah penyatuan
kembali homosistein yang ditingkatkan menjadi metionin, yang
menghasilkan peningkatan konsentrasi metionin dalam darah.

d. Maple syrup urine disease (MSUD) 


Adalah penyakit resesif autosomal, juga disebut branched chain
ketoaciduria. Gangguan ini disebabkan oleh defisiensi dekarboksilase yang
memicu degradasi analog ketoasid dari tiga asam amino rantai bercabang
— leusin, isoleusin, dan valin. MSUD klasik jarang (1: 250.000) pada
populasi umum tetapi jauh lebih umum pada beberapa isolat populasi
(Pennsylvania Mennonites 1: 150).
Pengobatan diarahkan pada jalur khusus dan biasanya melibatkan
pembatasan diet asam amino yang terlibat dan suplementasi dengan
makanan medis khusus (formula) yang menyediakan asam amino lain dan
nutrisi lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metabolisme asam amino meliputi  ratusan molekul enzimatik  kecil.
Banyak dari reaksi ini melibatkan atom nitrogen. Kemampuan organisme
untuk mensintesis asam amino sangat berbeda. Beberapa organism dapat
mengasimilasi dan senyawa karbon sederhana menjadi asam-amino.
Sedangkan yang lainnya dapat mensintesis karbon rantai asam amino tetapi
memerlukan nitrogen dalam bentuk ammonia.
Pengubahan nitrogen asam amino menghasilkan urea. Biosintesis urea
berlangsung dalam 4 tahap yaitu :
1. Transaminasi
2. Deaminasi oksidatif
3. Transpor ammonia
4. Siklus urea

Anda mungkin juga menyukai