Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI UMUM (FK3121)

PERCOBAAN IV
SPEKTROFOTOMETRI INFRAMERAH

Tanggal Percobaan : Rabu, 25 Oktober 2017


Tanggal Pengumpulan : Rabu, 1 November 2017

Disusun oleh :
Kelompok: 02
Siti Haura 11615001
Farah Ayu 11615004
Nandy Daud 11615005
Stephanie 11615006
Zahra Shofia 11615009
Jesslyn Aryanti 11615016

Asisten :
Sophie N K (11614037)

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


SEKOLAH FARMASI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2017
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan identitas pati dari Oryza sativa (amilum beras) dari hasil
percobaan secara organoleptik dan mikroskopik.
2. Menentukan persen (%) rendemen amilum beras yang didapatkan dari
percobaan.

II. Prinsip Dasar


Amilum atau dikenal juga sebagai pati adalah karbohidrat kompleks
(polisakarida) yang tersusun atas amilosa dan amilopektin. Amilum dihasilkan
melalui proses fotosintesis dan merupakan salah satu metabolit primer dari
tumbuhan yang berfungsi sebagai energi utama untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut. Amilum juga berfungsi sebagai cadangan energi
yang biasa disimpan dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun
dan umbi.
Amilum tersusun atas dua macam polisakarida yaitu amilosa (20-28%) dan
amilopektin. Amilosa adalah polimer dari glukosa yang terdiri dari 250-300 unit D-
glukosa yang berikatan pada ikatan α 1,4-glikosidik. Amilosa berbentuk rantai lurus,
tidak bercabang dan membentuk heliks. Sedangkan amilopektin adalah polimer dari
D-glukosa yang berikatan sebagian besar pada ikatan α 1,4-glikosidik dan sebagian
kecil pada ikatan α 1,6-glikosidik. Amilosa merupakan bagian yang larut air dan
memberikan sifat keras, sedangkan amilopektin tidak larut dalam air dan
memberikan sifat lengket.
Amilum murni umumnya berwarna putih, tidak berasa dan tidak berbau.
Amilum juga bersifat tidak larut air pada suhu rendah dan kelarutannya bertambah
seiring bertambahnya suhu. Setiap tumbuhan memiliki struktur amilum yang khas
yang dapat dijadikan sebagai senyawa marker. Bila diamati secara mikroskopik,
amilum memiliki titik pusat yang dikenal sebagai hilum. Biasanya disekitar hilum
dapat terlihat striation yang mengelilingi hilum.
Tumbuhan yang mengandung amilum misalnya adalah Zea mays (jagung),
Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum aesticum (gandum),
Maranta aurndinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela rambat) dan Manihot
utilissima (ketela pohon) (Claus, 1970).
III. Alat dan Bahan
a. Alat b. Bahan
- Mortar dan stamper - Beras 150 gram
- Timbangan - Akuades
- Corong - Gliserin
- Kain batis
- Gelas kimia
- Kaca objek dan kaca
penutup
- Mikroskop
- Okuler mikrometer
- Mikrometer objek untuk
kalibrasi
- Spatula
- Plastik warp

IV. Cara Kerja


a. Pembuatan amilum dari Oryza sativa (beras)
Beras ditimbang secara akurat dan dicuci bersih. Air cucian beras dibuang dan
beras digerus di dalam mortar hingga halus. Saat penghalusan beras,
ditambahkan sedikit air dan digerus hingga terbentuk massa seperti bubur.
Setelah mendapatkan kekentalan yang cukup, hasil penghalusan beras disaring
dengan kain batis hingga mendapatkan filtrat beras sedangkan ampasnya
dibuang. Filtrat kemudian ditutup dengan plastik warp dan ditunggu hingga
terbentuk endapan selama kurang lebih satu hari. Setelah terbentuk endapan,
dilakukan dekantasi untuk memisahkan larutan supernatan dan endapannya.
Kemudian, endapan diambil dan dikeringkan. Endapan tersebut adalah amilum
yang kemudian dikarakterisasi secara organoleptik dan mikroskopik.

b. Karakterisasi amilum beras


V. Hasil Pengamatan
a. Karakteristik Amilum beras (Amylum Oryzae)

b. Rendemen Amylum Oryzae yang didapatkan


Amilum yang didapatkan adalah 70.3219 gram, sedangkan beras yang
digunakan untuk pembuatan amilum adalah 150 gram. Sehingga, persen
rendemen hasil pembuatan amilum dari Oryza sativa melalui percobaan
adalah :

𝐴𝑚𝑖𝑙𝑢𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛


% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
70.3219 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
150 𝑔𝑟𝑎𝑚

%𝑹𝒆𝒏𝒅𝒆𝒎𝒆𝒏 = 𝟒𝟔. 𝟖𝟖 %

VI. Pembahasan

VII. Kesimpulan

VIII. Daftar Pustaka


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42211/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=FCCA613EBD35CBA901396B3290A53423?sequence=4. [Online].
Diakses pada 29 Oktober 2017 pukul 15.40

Anda mungkin juga menyukai