Anda di halaman 1dari 14

FITOKIMIA

NAMA KELOMPOK:
ADE TEGAR N.A
ADILLA NURFADILLAH
ALIFAH DWI H
CAROLINE MARISKA
CICIH APRILIANA
PENGERTIAN SIMPLISIA

Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain
umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terbagi
menjadi 3 golongan yaitu simplisia nabati, simplisia hewani, dan
simplisia mineral. Yang akan dibahas pada artikel ini adalah simplisia
nabati.
Langkah Pembuatan Simplisia Nabati
2. Sortasi Basah
•Daun/Folium (Abri Folium) Sortasi basah  dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran  atau  bahan-
bahan  asing  lainnya dari bahan  simplisia.
3. Pecucian
Pencucian dilakukan  untuk  menghilangkan  tanah dan  pengotoran lainnya
yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian  dilakukan dengan air bersih,
misalnya air dari mata air, air sumur  atau  air  PAM. Bahan simplisia  yang
mengandung  zat yang mudah  larut  di  dalam  air yang mengalir, pencucian
agar dilakukan dalam  waktu  yang  sesingkat  mungkin.
4. Pengeringan
1. Pengumpulan Bahan Baku Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah 
Waktu panen sangat erat hubungannya dengan rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang  lebih lama. Dengan
pembentukan senyawa aktif di dalam  bagian  tanaman  yang mengurangi kadar  air dan menghentikan  reaksi  enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam
akan dipanen. Waktu  panen  yang  tepat  pada saat  bagian  simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan kapang
tanaman  tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah  dan jasad renik lainnya.Pengeringan dengan diangin-anginkan dan tidak
dipanaskan dengan sinar matahari langsung. Cara ini terutama digunakan
yang terbesar. untuk mengeringkan bagian tanaman  yang lunak seperti daun Abri Folium
a.Waktu panen ini. 
Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6- 5. Sortasi Kering
 Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan 
9 bulan simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti
b. Cara panen bagian-bagian  tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran
lain yang masill ada dan  tertinggal pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan
Cara pemanenan daun yang praktis adalah dengan sebelum sirnplisia dibungkus untuk  kernudian disimpan. 
memangkas tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Dengan 6. Penyimpanan
cara ini, diperoleh kenaikan produksi daun dibanding dengan Dalam wadah tertutup baik
cara dipetik tanpa dipangkas.
Kulit Batang / Caulis ( Tinosporae Caulis ) 3. Pecucian

Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan


pengotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia.
Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata
air, air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung
zat yang mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian
agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin

4. Perajangan
1. Pengumpulan Bahan Baku
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses
a.Waktu panen perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk
mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman penggilingan. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan
berumur 6-9 bulan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan
logam pisau.
b. Cara panen
5. Pengeringan
Cara pemanenan daun yang praktis adalah dengan
memangkas tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang
Dengan cara ini, diperoleh kenaikan produksi daun
lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan
dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas. reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan
2. Sortasi Basah simplisia. Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar
tertentu dapat merupakan media pertumbuhan kapang dan
Sortasi basah  dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran  jasad renik lainnya.Pengeringan dengan panas sinar matahari
atau  bahan-bahan  asing  lainnya dari bahan  simplisia. langsung.Cara ini dilakitkan untuk mengeringkan bagian
tanaman yang relatif keras seperti kulit batang Tinosporae Caulis
ini.
6. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan
simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian
tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan
tertinggal pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus
untuk kernudian disimpan.

7. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
Rimpang / Rhizoma ( Boesenbergiae Rhizoma ) 4.Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan.
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses
pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Semakin tipis bahan yang akan
dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu
pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat menyebabkan
berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap.
Sehingga mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang diinginkan. Oleh
karena itu bahan simplisia seperti temu kunci ini dihindari perajangan yang
terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri. Penjemuran
sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat
reaksi antara bahan dan logam pisau.
5.Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan
1.Pengumpulan Bahan Baku mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam
a.Waktu panen simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan kapang
dan jasad renik lainnya.Kerugian yang mungkin terjadi jika melakukan
Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan pengeringan dengan sinar matahari dapat diatasi jika melakukan pengeringan
b. Cara panen buatan, yaitu dengan menggunakan suatu alat atau mesin pengering yang
suhu kelembaban, tekanan dan aliran udaranya dapat diatur, sangat cocok
Cara pemanenan daun yang praktis adalah dengan memangkas tanaman setinggi 25- untuk jenis rimpang Boesenbergiae Rhizoma ini.
30 cm dari tanah. Dengan cara ini, diperoleh kenaikan produksi daun dibanding
dengan cara dipetik tanpa dipangkas
6.Sortasi Kering
2.Sortasi Basah
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti
asing lainnya dari bahan simplisia. bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran
3.Pecucian lain yang masill ada dan tertinggal pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan
sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan.
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air
dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang 7.Penyimpanan
mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu
yang sesingkat mungkin. Dalam wadah tertutup baik
ARECAE SEMEN • 4. Perajangan
• Pada pembuatan simplisia biji pinang tdapat membelah biji
pinang menjadi 2 agar mempercepat pengeringan.
• 5. Pengeringan
• Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak , sehingga dapat disimpan dalam waktu yang
lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan
reaksi enzimatik.
• Air yang masih terkandung dalam simplisia dengan kadar
tertentu akan menjadi media pertumbuhan kapang atau jasad
1.Pengumpulan bahan baku
renik lainnya. Kadar air normal untuk biji <10 %.
Pada tahap pengumpulan bahan biji pinang, saat buah pinang yang
masak dengan kulit buah yang berwarna orange hingga merah. buah • Metode pengeringan kapulaga dapat menggunakan dengan
sudah dapat dipanen dan kulit buah dikupas menggunakan pisau untuk sinar matahari langsung atau menggunakan alat (oven , rotary
mengambil biji buah pinang. dryer) dengan panas buatan kurang dari 70oc ,karena biji
pinang mengandung beberapa alkaloid.
2.Sortasi basah • 6. Sortasi kering
sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran- kotoran atau • Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan benda asing seperti
bahan- bahan asing lainnya dari bahan simplisia . misalnya biji pinang
yang sudah dipisahkan dari daging buahnya. bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lainnya
yang masih tertinggal pada simplisia kering.
3.Pencucian • 7. Pengepakan dan pengemasan
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya • Simplisia yang dapat rusak ,belum benar – benar mengering,
yang msih melekat .pada pencucian dilakukan dengan air bersih warnanya yang tidak sesuai dengan persyaratan maka tidak
,kemudian untuk simplisia yang mengandung zat yang mudah larut dapat dilakukan pengepakan dan pengemasan karena akan
dalam air mengalir maka pencuciannya dilakukan dalam waktu yang
sesingkat mungkin. Biji pinang/ jambe dilakukan pencucian 1-3x untuk
menurunkan mutu saat penyimpanan.Perysaratan pengemasan
membersihkan bekas lendir atau daging buah yang masih menempel. untuk biji pinang jika kadar air dalam biji pinang < 10 %.
AMOMI FRUCTUS 5.Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia
yang tidak mudah rusak , sehingga dapat disimpan dalam
waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan
menghentikan reaksi enzimatik.
Air yang masih terkandung dalam simplisia dengan kadar
1.Pengumpulan bahan baku tertentu akan menjadi media pertumbuhan kapang atau
jasad renik lainnya. Kadar air normal untuk buah <8%.
Pada tahap pengumpulan bahan kapulaga saat buah yang masak atau hampir masak .
buah sudah dapat dipanen bila sisa bunga yang terdapat pada pada ujung karangan Metode pengeringan kapulaga dapat menggunakan dengan
bunga sudah rontok karena seluruh buah dari karangan bunga tersebut sudah tua,
pemanenan buah kapulaga yang pertama dilakukan 3 tahun setelah tanam, pemetikan sinar matahari langsung atau menggunakan alat (oven ,
buah kapulaga dilakukan tiap 6-7 hari sekali. rotary dryer) dengan panas buatan antara 50o – 55oc.
Terdapat 2 jenis kapulaga : kapulaga merah dan kapulaga putih (kapulaga kapur) 6.Sortasi kering
memiliki kulit buah dengan ketebalan 2cm
2.Sortasi basah Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan benda asing
seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran- kotoran atau bahan- bahan asing
lainnya dari bahan simplisia . misalnya buah kapulaga yang sudah masak masih pengotoran lainnya yang masih tertinggal pada simplisia
menempel dengan gagang karangan bunga yang sudah tua untuk di pisahkan dan hanya kering.
di ambil buah kapulaganya saja. Oleh karena itu pembersihan simplisia dilakukan agar
bahan asing tidak menempel pada buah kapulaga yang akan merusak mutu kapulaga 7.Pengepakan dan pengemasan
3. Pencucian Simplisia yang dapat rusak ,belum benar – benar
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang msih mengering, warnanya yang tidak sesuai dengan persyaratan
melekat .pada pencucian dilakukan dengan air bersih ,kemudian untuk simplisia yang maka tidak dapat dilakukan pengepakan dan pengemasan
mengandung zat yang mudah larut dalam air mengalir maka pencuciannya dilakukan
dalam waktu yang sesingkat mungkin. Buah kapulaga dilakukan pencucian 3x karena karena akan menurunkan mutu saat penyimpanan.
buah kapulaga memiliki kulit buah maka kandungan isinya tetap aman.
Perysaratan kapulaga : warna yang putih, benar- benar
4. Perajangan kering,bentuk yang tidak rusak saat proses pengeringan,
Pada pembuatan simplisia kapulaga tidak dilakukan perajangan ataupu pengalupasan dilakukan perhitungan kadar air sesuai (<8).
kulit buah.
CARTHAMI FLOS 4. Perajangan
Pada pembuatan simplisia bunga kesumba tidak dilakukan
perajangan.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak , sehingga dapat disimpan dalam waktu
yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan
1.Pengumpulan bahan baku
menghentikan reaksi enzimatik.
Pada tahap pengumpulan bahan bunga kesumba dilakukan dengan memetik pada Air yang masih terkandung dalam simplisia dengan kadar
bagian bunga majemuk utuk tujuan produksi zat warna, panen dilakukan sebelum tertentu akan menjadi media pertumbuhan kapang atau
bunga yang telah sepenuhnya mekar menjadi layu dan ini terjadi pada hari kedua jasad renik lainnya. Kadar air normal untuk bunga <5%.
atau ketiga .keterlambatan waktu panen atau karena hujan selama masa
berbunga akan menyebabkan berkurangnya zat warna yang dapat dipanen. Metode pengeringan kapulaga dapat menggunakan dengan
sinar matahari langsung atau menggunakan alat (oven ,
Terdapat 2 jenis tanaman kesumba :
rotary dryer) dengan panas buatan antara 50o – 55oc.
1.Daun dengan duri biasanya bertujuan untuk produksi minyak.
2.Daun dengan sedikit duri/ jarang biasanya bertujuan untuk produksi zat warna
6. Sortasi kering
2. Sortasi basah Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan benda asing
sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran- kotoran atau bahan- bahan
seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
asing lainnya dari bahan simplisia . Oleh karena itu pembersihan simplisia pengotoran lainnya yang masih tertinggal pada simplisia
dilakukan agar bahan asing tidak menempel pada bunga kesumba yang akan kering.
merusak mutu kapulaga. 7. Pengepakan dan pengemasan
3. Pencucian
Simplisia yang dapat rusak ,belum benar – benar mengering,
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang msih warnanya yang tidak sesuai dengan persyaratan maka tidak
melekat .pada pencucian dilakukan dengan air bersih ,kemudian untuk simplisia
yang mengandung zat yang mudah larut dalam air mengalir maka pencuciannya dapat dilakukan pengepakan dan pengemasan karena akan
dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Bunga kesumba dilakukan menurunkan mutu saat penyimpanan.
pencucian 1- 3x . Persyaratan penyimpanan dan pengepakan jika kesumba
telah memiliki kadar air sesuai persyaratan < 5%
Cara Pembuatan Simplisia Hewani

1. Cera Alba

Dulu diputihkan dengan cara dijemur dan bentuk pita-pita tipis. Sekarang di oksidir
dengan hidrogen peroksida, kalium permanganat atau benzoi peroksida.
Nama hewan asal :Apis mellifera (L) dan spesies lain
2. Gelatinum 5.Perebdaman di dalam larutan kapur. Serpihan tulang direndam didalam larutan
kapur 10%. Setiap 1kg tulang membutuhkan 1 liter larutan kapur. Lama perendaman
adalah 4-5 minggu. Selama perendaman, dilakukan pengadukan sekali dua hari.
Proses ini menyebabkan ossein yang terdapat pada tulang akan membengkak. Proses
ini disebut juga proses membengkakkan ossein. Setelah itu, tulang dicuci dan di
semprot denga air sehingga kotoran dan kapur yang menempel pada tulang terbuang.
6.Ekstrak gelatin. Gelatin di dalam tulang diekstrak dengan air panas yang bersuhu 60-
1000c. ekstraksi yang baik dapat menghasilkan rendemen 14-15% (di hitung dari berat
tulang). Ekstraksi dilakukan dengan merendem tulang di dalam air panas selama 3
tahap yaitu:
a. Tahap 1. Tulang direndam di dalam air bersuhu 600c selama 4 jam. Setiap 1kg
Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan kalogen. Ada 2 macam tipe tulang membutuhkan 1 liter air perendam. Selama perendaman, dilakukan
gelatin yaitu : type A dengan titik iso-electric pada pH 7-9, tipe B dengan titik iso- pengadukan. Gelatin akan larut ke dalam air perendam. Setelah perendaman,
electric pada pH 4,7-5,0. Kwalitas dan sifat-sifat gelatin ditetapkan oleh tulang dikeluarkan, dengan cairan perendaman dipindahkan ke wadah
perbandingan antara glutina dan khondrina yang terdapat padanya. Osein dan penguapan larutan gelatin. Di wadah ini larutan gelatin dipanaskan pada suhu
kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen kotor yang setelah 500c sampai kental. Larutan kental ini mengandung gelatin, dan disebut larutan
dimurnikan pada pH 5-6 menghasilkan gelatin type B. Kulit babi yang diolah gelatin tahap 1
dengan asam klorida dan disari pada pH 3,5-5 akan menghasilkan lemak dan b. Tahap 2. Sementara melakukan ekstraksi tahap 1, telah disiapkan air panas
gelatin tipe A. bersuhu 70c. tulang yang diangkat dari air panas tahap 1, langsung dimasukkan
Cara pembuatan gelatin: kedalam air panas yang bersuhu 70c. selama perendaman dilakukan pengadukan.
Lama perendaman adalah 5 jam. Suhu tersebut dipertahankan tetap selama
1. Pencucian. Tulang dimasukkan ke dalam ember atau bak dan di aduk aduk, perendaman. Stelah perendaman selesai, tulang segera dianglat, dan cairan
kemudian airnya di buang. Hal ini dilakukan beberapa kali. Pencucian tulang perendaman dipindahkan ke wadah penguapan larutan gelatin yang telah berisi
dapat juga dilakukan penyemprotan air tekanan tinggi agar kotoran-kotoran yang larutan gelatin tahap 1. Di wadah ini larutan gelatin dipanaskan pada suhu 50c
menempel kuat pada tulang terlepas. sampai kental. Larutan kental ini mengandung gelatin.
2.Pemotongan. Tulang dipotong-potong dengan kampak sehingga ukurannya c. Tahap 3. Sementara melakukan ekstraksi tahap 2, telah dipanaskan air panas
menjadi 5-10cm. potongan tulang ini kembali di cuci dengan semprotan bersih. bersuhu 100c. tulang yang diangkat dari air panas tahap 2, langsung dimasukkan
ke dalam air panas bersuhu 100c. Selama perendaman dilakukan pengadukan.
3.Perebusan I. potongan yang telah bersih di rebus di dalam air mendidih selama Lama perendaman adalah selama 4-5jam. Suhu tersebut, dipertahankan tetap
4-5 jam. Kotoran yang mengambang dan buih dibuang. Setelah itu tulang selama perendaman. Setelah perendaman selesai, tulang segera diangkat, dan
ditiriskan, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering. cairan perendaman dipindahkan ke wadah penguapan larutan gelatin yang telah
berisi larutan gelatin dari tahap 1 dan 2. Di dalam wadah ini larutan kental ini
4.Penggilingan kasar. Tulang di giling kasar sehingga ukuran menjadi 1-3cm. mengandung gelatin terus dipanaskan pada suhu 50c sampai kental. Larutan
pengecilan ukuran ini dapat juga dilakukan dengan cara memukul tulang dengan kental ini mengandung gelatin
palu
7. Pengentalan larutan gelatin. Larutan gelatin pada wadah pengentalan terus
dipanaskan pada suhu 50c. agar lebih kental dan kadar airnya di bawah 4%.
8. Pencetakan gelatin. Larutan yang telah kental dan masih panas dituangkan
ke dalam cetakan. Gelatin di iarkan dingin dan mengeras.
9. Pengeringan gelatin. Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Gelatin yang telah mengeras di dalam cetakan dikeringkan di dalam ruangan
yang berdinding kawat agar sirkulasi udara tetap lancer dan tidak dapat
dimasuki oleh serangga dan tikus. Proses ini dilakukan sampai kadar air
dibawah 20%.
b. Gelatin yang telah mengeras dikeluarkan dari cetakan, kemudian dikeringkan
dengan alat pengeringan pada suhu 50-60c samapi kadar airnya dibawah 20%.
10. Pengemasan gelatin.
Lumbricus Rubellus

Cara pembuatan Lumbricus Rubellus sebagai obat typus:


1. Ambil 10 ekor cacing tanah berukuran 10cm lalu buang isi perutnya
2. Cuci bersih dan rebus dalam air 500 cc atau 2 gelas.
3. Biarkan mendidih selama 10 menit
4. Diamkan hingga hangat lalu diminum, jangan tunggu hingga dingin.
5. Minum air rebusan 500cc untuk 3 kali sehari.
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA MINERAL

1. Vaselin Flavum 2. Vaselin Album

Cara pembuatan : Dari minyak Cara pembuatan : Dari vaselin


mineral flavum yang telah diputihkan
dengan menggunakan asam sulfat

Anda mungkin juga menyukai