Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM II

SIMPLISIA FRUCTUS (BUAH)

CAPSICI FRUCTUS

OLEH :

KELOMPOK / KELAS : KLP 5 / D3 FARMASI

PUTU NIKA OKTAVIANI (202023)

NI PUTU MEILIAWATI (202024)

NI PUTU DIAH PRAMESTI UTAMI (202025)

A.A. ISTRI ANOM EKA KRISNA DEWI (202026)

NI KOMANG PUJA PRASCITA DEWI (202027)

I KADEK DWIJA KUSUMA (202028)

NI MADE PUTRI WINDARI (202031)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA DENPASAR

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


PRAKTIKUM II

SIMPLISIA FRUCTUS (BUAH)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia buah (fructus)


secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi.

B. DASAR TEORI

Buah cabai (Capsici Fructus)

Buah cabe berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik,
menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik),
perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan
sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh
liur, dan peluruh kencing (diuretik) (Dzulkarnain, 1996).

Buah cabai mengandung kurang lebih 1,5% (biasanya antara 0,1-1%) rasa pedas. Rasa
pedas tersebut terutama disebabkan oleh kandungan capsaicin dan 8 dihidrocapsaicin
(Dzulkarnain, 1996). Buah cabe mengandung kalsivin, asam tetrahydropiperidin, 1 undekilenil-3,
4-metilendioksi benzen, piperidin, minyak atsiri, sesamin, piperin, piperidin, retrofraktamida,
guaninsin, piperlonguminin pelitorin, pipernoalin dan piperoktadekalidin (Agoes, 2010).

Klasifikasi Tanaman Cabai

Cabai merupakan tanaman semusim yang tergolong dalam family Solaneceae, di


Indonesia tanaman ini mempunyai arti penting dan menduduki tempat kedua setelah sayuran
kacang-kacangan, buahnya sangat digemari, karena memiliki rasa pedas dan merupakan
perangsang bagi selera makan. Buah cabai memiliki kandungan vitamin, protein dan gula
fruktosa (Rusli dkk.,1997 dalam Sibarani, 2008).

Menurut Tindall (1983) tanaman cabai masuk dalam:

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Ordo : Polemoniales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L

Morfologi buah cabai

Buah cabai memiliki bentuk yang beragam yakni ada yang bulat serta bulat memanjang
dengan ujung runcing. Selain itu pada bagian bentuk dalamnya terdapat polong dengan rongga
diantara plasenta dan dinding buah. Untuk buah yang masih muda memiliki warna putih agak
kekuningan.  Sedangkan untuk buah yang sudah tua memiliki warna yang cukup mencolok yakni
kuning dan merah licin serta mengkilap. Warna buah tanaman cabai tergantung dari jenis
varietasnya. Untuk buah yang masih muda tidak terlalu berasa pedas namun ketika buah sudah
tua memiliki rasa yang sangat pedas dan menyengat. Panjang buah cabai kurang lebih 9 sampai
15cm dengan diameter 1 sampai 1,75 cm, dengan berat 7,5 sampai 15 gram per buah.Buah cabai
menggantung pada tangkai buah yang memiliki warna hijau dan panjang tangkai kurang lebih
3,5 sampai 4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.

Manfaat buah cabai

Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi kejang perut, muntah-muntah, perut
kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit
kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan,
neurasthenia, dan tekanan darah rendah (Agoes, 2010).
C. BAHAN DAN ALAT

NO ALAT BAHAN
1 Mikroskop Simplisia buah cabai
2 Cover glass Asam sulfat P
3 Objek glass HCl pekat
4 Pipet tetes NaOH P 5%
5 Tabung reaksi KOH P 5%
Ammonia P 5%

D. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi simplisia buah cabai secara makroskopis

Diambil simplisia buah cabai

Diamati secara organoleptis (bau, warna, rasa)

2. Identifikasi simplisia buah cabai secara mikroskopis

Diambil sedikit simplisia buah cabai beri sedikit aquadest

Diletakkan diatas objek glass

Diamati dengan mikroskop untuk menemukan fragmen pengenal pada serbuk simplisia buah
cabai

Dicatat dan digambar fragmen yang sudah ditemukan

3. Identifikasi simplisia buah cabai secara kimiawi


Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes asam sulfat P lalu amati

Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10N lalu amati

Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes HCl pekat P lalu amati

Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes NaOH P 5% b/v lalu amati

Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes KOH P 5% b/v lalu amati

Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes amonia P 25% lalu amati

E. HASIL PENGAMATAN
1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) secara Makroskopik :

No Simplisia Nama Tanaman Bau Warna Rasa


Asal
1. Buah Cabe Capsicum Khas coklat Pedas
(capsici Fructus) frutescens L aromatik kemerahan
pedas

2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) secara Mikroskopik :

No Simplisia Warna Serbuk Fragmen Gambar Literatur


Pengenal
1. Buah Cabe Coklat kemerahan Sel berlekuk
(Capsici seperti usus
Fructus)

2. Buah Cabe Coklat kemerahan Sel parenkim Materia Medika


(Capsici dengan minyak Indonesia 1980
Fructus) berwarna merah

3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) secara Mikroskopik:

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif Hasil Pengamatan


Serbuk Buah Cabe 2 mg serbuk buah + 5 Terbentuk warna
(Capsici Fructus) tetes asam sulfat P. coklat

2 mg serbuk buah + 5 Terbentuk warna


tetes asam sulfat 10N. kuning kemerahan

2 mg serbuk buah + 5 Terbentuk warna


tetes HCL pekat P. coklat
2 mg serbuk buah + 5 terbentuk warna
tetes NaOH P 5% b/v merah kekuningan

2 mg serbuk buah + 5 Terbentuk warna


tetes KOH P 5% b/v merah kekuningan

2 mg serbuk buah + 5 Terbentuk warna


tetes ammonia P 25% merah kekuningan

F. PEMBAHASAN

Simplisia buah cabai berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah,
antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan
(stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi,
digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat
(diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik).

Identifikasi makroskopik buah cabai terlihat memiliki warna coklat kemerahan, bau khas
aromatic dan rasa pedas bentuknya seperti buah buni yang panjang, berbentuk kerucut atau bulat
panjang, ujung melurus runcing lurus atau bengkok, panjang.

Identifikasi secara mikroskopik terlihat fragmen epidermis dengan sel berlekuk seperti
usus dan sel parenkim dengan minyak berwarna merah mengandung kapsantin.
Identifikasi secara kimiawi dengan mengambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5
tetes asam sulfat P akan menghasilkan warna coklat, ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10N akan
menghasilkan warna kuning kemerahan, ditambahkan 5 tetes HCl pekat P akan menghasilkan
warna coklat, ditambahkan 5 tetes NaOH P 5% b/v akan menghasilkan warna merah kekuningan,
ditambakn 5 tetes KOH P 5% b/v akan menghasilkan warna merah kekuningan, dan
ditambahkan 5 tetes ammonia P 25% akan menghasilkan warna merah kekuningan. Jadi pada
pengujian secara kimiawi buah cabai memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin,
tannin, steroid, terpenoid, glikosida

G. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Buah cabai dilakukan pengujian secara makroskopik terlihat memiliki warna coklat
kemerahan, bau khas aromatic, dan rasa pedas
2. Buah cabai dilakukan pengujian secara mikroskopik terlihat fragmen epidermis dan sel
parenkim
3. Buah cabai dilakukan pengujian secara kimiawi terlihat memiliki kandungan senyawa
alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid, terpenoid, dan glikosida

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Jilid 1. Jakarta: Depkes RI

Eliyanoor, B. 2002. Penuntun Praktikum Farmakognosi: Makroskopik dan Mikroskopik.


Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: xxv + 189 hlm.
Anonim. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta: Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai