PRAKTIKUM IV
JAWABAN
1. Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan koefisien partisi suatu zat yaitu :
a. Metode labu kocok
Pada metode ini, obat yang ditentulan nilai P-nya dimasukkan secara tradisional
ke dalam corong pisah yang mengandung kedua fase tidak bercampur walaupun akan
sama baiknya jika kita menggunakan tabung sentrifus (dan memerlukan sampel yang
lebih sedikit). Kedua fase tak bercampur yang dipilih biasanya adalah 1-oktanol dan
larutan penyangga dengan pH 7,4 . Oktanol digunakan pada penentuan koefisien partisi
karena hasil yang diperoleh memiliki korelasi terbaik dengan data biologi yang
didapatkan secara in vivo ini. Ini mungkin karena kedelapan atom karbon pada
dasarnya bersifat hidrofobik (atau tidak suka air), dan satu gugus hidroksilnya bersifat
hidrofilik (atau suka air), dan secara bersama-sama memberikan keseimbangan yang
paling mendekati dengan yang ditemukan pada membran sel manusia. Penyangga berait
dengan pH 7,4 menggambarkan kompartemen berair di dalam tubuh, misalnya plasma
darah.
n
A
W n =W ( PS+ A )
Wn adalah massa obat yang tertinggal di dalam fase berair setelah n kali ekstraksi,
W adalah massa awal obat di dalam fase berair, A adalah volume fase berair, S adalah
volume fase pelarut (atau senyawa organik), P adalah koefisien partisi, n adalah jumlah
ekstraksi.
k
P=
( R1 )−1
f