Dosen pembimbing :
Disusun Oleh :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
ALAT BAHAN
Sendok tanduk
Spektro UV-Vis
Pinset
IV. CARA KERJA KERJA
2. Penjenuhan chamber
Disiapkan 2 buah chamber yang bersih lengkap dengan
penutupnya. Chamber (1) dan chamber (2) diisi dengan eluen
dengan kepolaran yang berbeda. Kemudian dimasukkan kertas
saring yang panjangnya lebih dari tinggi chamber dan kemudian
ditutup. Eluen dibiarkan hingga naik melalui kertas saring hingga
melewati penutup kaca (chamber dianggap telah jenuh).
UV366.
V. HASIL
Pada praktikum kali ini diperoleh hasil pada table, senyawa alkaloid
pada sinar UV 254 nm akan menunjukkan warna kuning hijau, dan pada
sinar UV 366 nm menunjukkan warna hijau, hal ini menunjukan bahwa
ekstrak jiten hitam mengandung senyawa alkaloid. Fase gerak yang
digunakan pada senyawa alkaloid yait CHCL3 : Metanol (8,8:1,2) kemudian
disemprotkan dengan pereaksi Dragendorf hasil positif memberikan warna
kuning kecoklatan dengan latar belakang warna kuning. Pada uji alkaloid
dengan pereaksi Dragendorff, atom nitrogen pada senyawa alkaloid yang
mempunyai pasangan elektron bebas digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen koordinasi dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodobismutat
membentuk kompleks kalium alkaloid (Rismawati, et al. 2018). Senyawa
tanin dideteksi pada sinar UV 254 dan UV 366 nm tidak menimbulkan
warna, kemudian disemprot dengan penambahan FeCl3 sehingga terjadi
perubahan warna hijau kehitaman. Uji Fitokimia menggunakan FeCl3 dapat
menunjukkan adanya gugus fenol, apabila terdapat senyawa fenol, maka
dimungkinkan juga terdapat tanin, karena tanin merupakan senyawa
polifenol. Perubahan warna hijau kehitaman terjadi akibat pembentukan
senyawa komplek antara tanin dengan FeCl3 (Ikalinus, et al. 2015). Pada
senyawa minyak atsiri dan saponin digunakan pereaksi anisaldehid.
Deteksi spot yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan pereaksi
semprot anisaldehidasam sulfat. Pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat
merupakan pereaksi yang bersifat destruktif karena pereaksi ini memecah
senyawa pada plat KLT supaya dapat diamati oleh sinar tampak (Dewi, dkk.
2018).
VII. KESIMPULAN
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode yang paling
mudah untuk digunakan dalam analisis kandungan suatu senyawa pada
ektrak tanaman. Metode KLT memisahkan campuran bahan kimia menjadi
komponennya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bawah
jinten hitam (Nigella sativa) mengandung senyawa metabolit sekunder
yaitu, alkaloid, minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan tannin.