Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI

METODE KLT DESINTOMETRI

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK 5

HASRI NINIS B1D120141

DESYA RAMDHANI JUARNO B1D120112

JIHAN FADILA SAMALLO B1D120042

SINTIA MARJAL B1D120126

SRI ANJANI B1D120098

FANUEL LILINTAMON B1D120105

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

20202021
SPEKTROFOTOMETER UV VIS
(Penentuan kadar vitamin C metode spektrofotometer uv vis)
A. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan umum disusunnya laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana system
dan cara kerja spektrofotometer UV Vis
 
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
 WAKTU
Hari Tanggal: Kamis, 22 juli 2021
Pukul: 08.00-10.00 WITA

 TEMPAT

Laboratorium dan Praktikum dilakukan secara daring (online)

C. ALAT DAN BAHAN


 Densitometer
 Camas TLC scanner 3
 Komputer
 Power supply
 Lempeng KLT
 Plat
 Noda sampel

D. DASAR TEORI
KLT-densitometri merupakan metode analisis instrumental yang didasarkan pada
interaksi radiasi elektromagnetik dengan analit yang merupakan bercak pada
kromatografi lapis tipis. Dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT),
kuantitasi dengan KLT-densitometri mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya
KLT-densitometri memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam memilih fase gerak,
proses kromatografi dapat diikuti dengan mudah dan dapat dihentikan kapan saja, semua
komponen dalam sampel dapat dideteksi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan analisis
sitikolin dengan metode kromatografi lapis tipis-densitometri. Pada penelitian ini,
dilakukan validasi metode analisis ini yang meliputi parameter linearitas, batas deteksi,
batas kuantitasi, presisi dan akurasi untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunanya. Selanjutnya metode ini digunakan untuk
menentukan kadar tablet sitikolin yang beredar di pasaran.

E. PEMBAHASAN
Hidrokortison asetat (Gambar 1) adalah glukokortikoida yang banyak digunakan
VHEDJDL DQWLLQ¿DPDVL ORNDO DNLEDW GHUPDWLWLV (Rittel et al.,
2008). Obat tersebut banyak diformulasi sebagai sediaan krim (IAI, 2012). Parabens
merupakan pengawet yang popular ditambahkan pada sediaan bentuk krim, pasta, produk
kecantikan, perekat, lemak dan minyak, karena mempunyai aktivitas antimikroba
berspektrum luas, tidak berwarna, tidak berbau, stabil dan murah. Salah satu senyawa
parabens adalah metil paraben (nipagin) (Cashman, 2005). Penetapan kadar hidrokortison
asetat dalam sediaan krim dilakukan melalui proses pemisahan lebih dahulu dari basis
krim dan bahan tambahan termasuk pengawet yang dapat menginterferensi pengukuran
hidrokorsiton asetat. Metode-metode analisis \DQJ GLJXQDNDQ DGDODK
NURPDWRJUDø FDLU kinerja tinggi (USP 30-NF 25, 2007; BP, 2007; FI IV, 1995;
Lea et al., 1980; Hailey & Lea, 1981; Phoon & Stubley, 1982; Jancic- Stojantovic, 2010)
dan KLT densitometri (Dolowi et al., 2014; Kristiningrum dan Rakhmawati, 2012).
Metode-metode tersebut membutuhkan biaya yang relatif tinggi dan waktu analisis yang
relatif lama.
Hydrocortisone merupakan obat keras yang mana penggunaannya memerlukan
resep dokter. Sehingga Anda tidak dapat menggunakan obat ini sembarangan apalagi
menambah dan mengurangi dosis tanpa pengawasan dari dokter. Karena hal ini dapat
menimbulkan efek buruk bagi kesehatan Anda.
1. Hydrocortisone Oral
Pada Obat hidrokortison yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi biasanya
dokter akan memberikan rekomendasi dosis 20 sampai 30 mg yang dikonsumsi 1-2 kali
sehari.
2. Hydrocortisone Injeksi
Penggunaan hidrokortison injeksi biasanya digunakan untuk mengatasi radang
sendi seperti rheumatoid arthritis. Pemberian hidrokortison biasanya diberikan dalam
bentuk senyawa asetat (hydrocortisone acetate) injeksi yang diberikan dengan dosis 5
sampai 50 mg dengan injeksi intraartikular.

Sedangkan penggunaan hidrokortison injeksi pada kekurangan hormon


adrenokortikal biasanya diberikan dengan dosis 100-500 mg dengan suntikan melalui
intravena.
3. Hydrocortisone Topikal
Penggunaan hidrokortison topikal untuk mengatasi ruam atau gejala alergi pada
kulit biasanya digunakan hidrokortison krim dengan dosis 0,1-2,5% yang digunakan
sebanyak satu sampai dua kali sehari.

F. CARA KERJA
Penetapan kadar Hidrokortison dalam krim dengan KLT densitometer memiliki 3 tahap :
Tahap 1.
Preparasi standar dan sampel
Tahap 2.
a. Preparasi eluen dan chamber
b. Penotolan dan pengembangan KLT

Tahap 3.
a. Analisis menggunakan densitometer
b. Hasil analisis
Densitometer memiliki sumber radiasi Uv, visibel fluoresens , monokromator, lempeng
dan dretektor.
Analisis dengan Densitometer Tahapannya :
1. Atur posisi X, Y Noda lempeng KLT
2. Atur mode scan WinsCat Camag
3. Scanning Kromatogram
4. Evaluasi analisis kuantitatif
5. Scanning spektum

Uji penetapan kadar dalam krim

Tahap 3

a) Aanalisis menggunakan Desintommeter


b) Hasil Aanalisis

Desintometer memiliki sumber radiasi uv vis dan fluoresens kemudian monoklomator lempeng
dan detector.

Aanalisis dengan Desintometer

1) Atur posisi x, y, noda lempeng KLT


2) Atur mode scan Winscat Camag
3) Scanning Kromatogram
4) Evaluasi Analisis Kuantitatif
5) Scanning Spektrum

MENYALAKAN DESINTOMETER

Nyalakan power supply, UPS, Desintometer dan computer

SETTING LEMPENG, KLT, PADA DESINTOMETER

1. Letakkan lempeng pada kanan atas pelat dengan posisi totolan di sebelah atas dan garis
berakhirnya elusi dibawah
2. Masukkan lempeng kedalam DEsintometer
3. Nyalakan eilum untuk melihat posisi mode
4. Tentukan posisi X dan Y dari mode pada lempeng KLT posission of first track, X adalah
posisi noda track pertama dari samping Distence between track adalah jarak antar mode
(pastikan noda masuk dalam sinaran lampu scan)
Star position Y adalah awal scan (pilih daerah bersih tidak ada noda bisa posisi sebelum
penotolan atau posisi sebelah penotolan)
End penilitian Y adalah akhir dari scan

Scan KLT menggunakan DEsintometer (JAMMAG TLC SCANNER 3), kita letakkan
lempeng KLt pada PLAT, lempeng dimassukan lagi kedalam, nyalakan lampu dengan pencet
ilmuni , pastikan noda sampel masuk dalam area sinaran lampu scan

Silahkan membaca isntruksi densintometer, setting metode scan wincast

1) Buat metode baru


2) Atur definition
3) Atur detection
4) Evaluasi Analisis kuantitatif
5) Setting Spektrum uji purity % Identity

Cara menggunakan densitometer

Buatlah metode, pilih definisi,centang deteksi. Pada definisi kita bisa memasukkan
jumlah dari senyawa yang akan dianalisis kita hanya menggunkan 1 senyawa yaitu
intogrotison kemudian, mode kalibrasi digunakan apakah single level atau mode level pada
deteksi scannr pilih sequence kemudian setting posisi noda, isikan jumlah tracks, isikan
posisi x dan Y, klik scan da nisi panjang gelombang yang digunakan. Tekan setting
integration isi awal acan dan akhir sacn, setelah itu klik run, supaya melihat hasil
kromatogramnya.

Pada single kromatogram bisa pilih baseline display , geser garis integrasi dari ujung
kiri , untuk evaluasi kuantitatif isi nama-nama track.
Masukkan konsentrasi standar dalam nanogram (ppm dikalikan jumlah penotolan),
klik detection scanner 3, pada fitur general isikan scan mode, spectrum mode % Rf
position.isikan panjang gelombang pengamatan 255nm, setting interaksi puncak yang diukur
areanya pastikan puncak noda utuh tidak terpotong. Uji purity membandingkan spectrum
pada tiga posisi puncak kromatogram yaitu awal tengah akhir puncak.

Anda mungkin juga menyukai