Anda di halaman 1dari 35

Tugas Makalah Dosen Pengampu

Strategi pembelajaran IPA MI/SD Wirda Ningsih, M.Pd

TUMBUHAN HEWAN DAN


LINGKUNGAN

Disusun Oleh

Kelompok 1
Anggi syukriani putri (1238.18.0284)
Siti hajar

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL – KIFAYAH RIAU
PEKANBARU
T.P 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan inayahnya kelompok kami dapat menyusun makalah ini,
salawat serta salam tidak lupa kita tujukan kepada baginda tercinta Rasulullah
SAW. Semoga tercurah limpahkan kembali kepada kita semua, amin.

Makalah yang dapat kami susun dengan judul “ Tumbuhan Hewan Dan
Lingkungannya”. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada: Ibu Wirda
Ningsih, M.Pd, yang telah memberikan dukungan dan telah memberikan
pengetahuannya dalam pembuatan makalah ini. Meskipun isi dari makalah ini
masih banyak kekurangannya, namun semoga bermanfaat bagi yang
membacanya.

Oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan sarannya untuk


membangun makalah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Pekanbaru, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Struktur Tubuh Tumbuhan Dan Fungsinya................................. 3

B. Perkembangbiakan Tumbuhan.................................................... 5

C. Prestasi Belajar Matematika........................................................ 9

D. Struktur Tubuh Hewan................................................................ 19

E. Adaptasi Pada Tumbuhan Dan Hewan........................................ 23

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 30

B. Saran............................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 32

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan dan hewan memiliki peranan yang penting dalam menjaga


kelangsungan dan keseimbangn kehidupan di dunia. Tumbuhan hijau, misalnya
memiliki peranan sangat sentral didalam menyediakan makan bagi dirinya sendiri
dan bagi makhluk hidup lain dengan kemampuannya mengadakan fotosintesis.
Tidak hanya fotosintesis, tumbuhan juga melakukan pernapasan atau respirasi,
osmosis, difusi, reproduksi. Dan perlu diketahui tumbuhan juga melakukan suatu
gerakan, namun gerakan pada tumbuhan bersifat pasif berbeda dengan hewan dan
manusia yang bergerak aktif. Mungkin dalam kehidupan sehari – hari kita melihat
tumbuhan dari bentuk luarnya saja dan banyak masyarakat yang tidak tahu
bagaimana sebenarnya cara kerja organ – organ dalam tumbuhan sehingga
tumbuhan bisa tumbuh besar dan menghasilkan bunga dan buah. Maka dari itu
sangat perlu kita mengulas fisiologi tentang tumbuhan.

Begitu juga dengan hewan, banyak hewan – hewan yang kita lihat bentuk
luarnya saja, seperti hewan vertebrata dan invertebrata. Namun sama halnya
dengan tumbuhan seperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa tidak banyak
masyarakat yang mengetahui bagaimana sebenarnya organ – organ dalam yang
bekerja pada tubuh hewan sehingga hewan tersebut bisa bertumbuh, berkembang,
bisa bergerak aktif, dan juga mengalami reproduksi sehingga bisa meneruskan
keturunan. Dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan dalam tubuh hewan melalui
organ – organ yang ada didalam faal tubuh hewan yang membentuk banyak
sistem – sistem untuk memudahkan hewan melakukan aktivitas sehari – hari.

Maka dari itu, kita sebagai makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya
daripada hewan dan tumbuhan, sangat perlu kita mengetahui bagaiman proses –
proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan dan hewan. Agar kita bisa secara
tepat untuk melestarikan hewan maupun tumbuhan, menjaga keseimbangan

1
kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Karena bagaimanapun, setiap
makhluk hidup di dunia ini saling bergantungan satu dengan yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Struktur dan Fungsi Tumbuhan
2. Perkembangbiakan Tumbuhan
3. Jaringan Pada Hewan
4. Perkembangbiakan Hewan
5. Adaptasi Pada Tumbuhan dan Hewan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Pengertian struktur secara umum adalah cara bagaimana sesuatu itu


disusun. Dengan demikian, pengertian struktur pada tumbuhan adalah susunan
yang ada pada tumbuhan itu sendiri. Dalam struktur tumbuhan memiliki beberapa
bagian, yang mana tiap-tiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing.

Pada tubuh tumbuhan terdapat tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan
daun. Sedangkan bunga, buah, dan biji merupakan organ khusus pada tumbuhan.
Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

1. Struktur Tumbuhan

Dalam morfologi tumbuhan yaitu cabang ilmu botani yang


mempelajari struktur luar tubuh tumbuhan yang bisa dilihat secara
langsung, dapat diidentifikasi tumbuhan tersebut.

Susunan organ pokok yang membentuk tubuh tumbuhan terdiri atas


akar, batang, daun. Setiap bagian tumbuhan tersebut memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda-beda.

a. Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar merupakan
bagian tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan zat hara dari
dalam tanah.
Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi
hanya bagian tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan
bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan
makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang

3
tidak cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air
dalam tanah dan tingginya keasaman tanah
Akar tersusun atas dua struktur, yaitu struktur luar (morfologi)
dan struktur dalam (anatomi). Secara morfologi, akar tersusun atas
rambut akar dan tudung akar, sedangkan secara anatomi akar tersusun
atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
b. Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting
dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan
Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil
fotosintesis yang diproduksi oleh daun. Sebagian hasil fotosintesis
tersebut dibawa keseluruh tubuh dan sebagian lagi disimpan pada
batang sebagai cadangan makanan.
c. Daun
Daun merupakan organ fotosintesis utama pada sebagian besar
tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan
fotosintesis.33 Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang
mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan
tempat penting untuk fotosintesis.
Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan.
Daun berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna hijau
karena mengandung kloroplas di dalam sel-selnya. Daun terdapat
dibagian atas tumbuhan dan melekat pada batang.
2. Fungsi Tumbuhan

Akar, batang, dan daun pada tumbuhan memiliki fungsi yang


berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan fungsi pada bagian tumbuhan
yang berupa: akar, batang, dan daun.

a. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi antara lain:

4
a) Menyerap air dan garam-garam mineral (zat hara) dari dalam
tanah.
b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan ditempat
hidupnya.
c) Sebagai alat pernapasan.
d) Sebagai tempat cadangan makanan.
b. Batang
Batang pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, yaitu
antara lain:
a) Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun
dan menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tubuh tumbuhan yang lainya.
b) Sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan biji agar mudah
terkena cahaya matahari dan mudah terjadi penyerbukan serta
penyebaran buah dan biji.
c) Batang dapat berfungsi untuk membantu pernapasan, karena
oksigen dapat masuk melalui lentisel.
c. Daun
Daun pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
a) Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang
berupa zat gas (CO2)
b) Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c) Penguapan air (transpirasi)
d) Sebagai alat pernapasan (respirasi)

B. Perkembangbiakan Tumbuhan

Perkembangbiakan Tumbuhan – merupakan salah satu metode dalam


perkembangbiakan tanaman yang akan di bentuk dengan peranan dan lapisan sel
yang memiliki bagian utama supaya dapat membetuk struktur benih sebgai

5
kelompok tanaman akan menghasilkan batang dan cabang yang baru, dari
berbagai strukturnya.

Tumbuhan merupakan salah satu ciri kehidupan tanaman untuk


melestarikan lingkungannya karena dapat membetuk karakteristik yang dari
berbagai jenis tanaman.

Dalam hal ini juga sebagai reproduksi tanaman yang terjadi secara
aseksual atau tanpa penggabungan sel pada tanaman yang dapat
berkembangbiakan yang akan dilakukan dengan menggunakan bagian tanaman.
Dari pembahasan di atas maka terdapat dua cara untuk Perkembangbiakan
tanaman diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Perkembangbiakan Vegetatif

Vegetatif adalah salah satu jenis reproduksi makhluk hidup yang


akan terjadi tanpa pertemuan sel jantan dan betina dan hanya satu induk
yang berasal dari bagian tubuh ibunya sehingga memiliki sifat yang mirip
dengan induknya. Berikut cara perkembangbiakan vegetatif adalah.

a. Tunas

Tunas adalah bagian dari tanaman yang baru saja muncul dari
perkembangan tanaman dan akan membetuk tunas yang terletak di
atas permukaan tanah / medium sehingga dapat dipasangkan dengan
daun muda sebagai calon bunga. Contohnya: pisang, bambu, nanas
dan lai sebagainya.

b. Akar tinggal (Rhizoma)


a) Ilustrasi akar tempat tinggal
b) Ilustrasi akar tempat tinggal (rhizoma)
c) Akar tempat tinggal strain yang sepenuhnya terlokalisasi.
Contohnya: Tanaman dengan akar kunyit, jahe, lengkuas, tebu, jahe.

6
c. Spora

Spora adalah salah satu sel (bisa berupa sel haploid atau
diploid) yang dapat dibungkus dari lapisan sel-sel yang tidak aktif
dan hanya tumbuh di lingkungan dengan memenuhi persyaratan
tertentu yang spesifik untuk setiap tanaman,. Misalnya: lumut, pakis.

d. Umbi lapis

Umbi lapis adalah salah satu jenis tanaman umbi yang


terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun sangat rapi
dan tegas dalam roset. Misalnya: bawang merah, bawang putih dan
bawang mombay.

e. Stek daun

Stek daun adalah salah satu cara untuk memperbanyak


tanaman vegetatif buatan dengan menumbuhkan bagian dari daun
pada tanaman yang akan menjadikan tanaman baru. Contohnya:
bebek kelapa, kaktus, Sri Fortune, Wijayakusuma, begonia, bahasa
hukum / Sansevieria dan lidah buaya.

2. Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan Generatif adalah salah satu jenis yang dapat


melakukan perkembangbuakan tanaman berbunga dalam pemuliaan
generasi bunga yang dimulai dengan penyerbukan.

Maka penyerbukan akan diikuti oleh pemupukan dan akan


menghasilkan kandidat tanaman baru yang akan ditanam atau jatuh ke
tanah dengan tumbuhan diantaranya. Berikut adalah janis
perkembangbiakan generatif adalah:

a. Mencangkok
Mencangkok adalah salah satu metode yang dapat dilakukan
pada tanaman dari berkambium (Dicot) dengan mempercepat proses

7
pemuliaan dan memiliki sifat buah yang sama dengan induknya dan
pohonnya tidak terlalu tinggi.
b. Menyambung

Menyambung adalah salah satu jenis yang dapat


menghubungkan dua tanaman yang terletak di bagian atas dengan
tanaman yang lebih baik dan jenis yang sama harus dipilih dengan
menggabungkan dua karakteristik tanaman yang berbeda.

c. Menempel tunas ( okulasi )

Okulasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas


tanaman dengan menempelkan sepotong kulit pohon dengan pucuk
dari batang atas ke sepotong kulit pohon sehingga dapat tumbuh
bersama menjadi tanaman yang baru.

d. Stek Batang

Stek natang adalah salah satau metode perbanyakan tanaman


yang menggunakan bagian tubuh tumbuhan (akar, daun, batang).

e. Merunduk

Merunduk adalah salah satu metode dengan ditekuk ke


bawah dan kemudian ditutup dengan tanah dan akan menumbuhkan
akar yang kuat sehingga dapat dipotong secara terpisah.

3. Penyerbukan Pada Tanaman

Penyerbukan juga dapat disebabkan dengan adanya pengaruh dari


luar seperti angin, binatang, air dan manusia diantaranya adalah sebgai
berikut :

a. Angin (anemogami) → sebagai serbuk sari kering / ringan dan


mahkota bunga kecil

8
b. Hewan (zoidiogami) → sebagai serangga, burung, kelelawar dan
akan menghasilkan madu atau bau
c. Air (hidrogami) → sebagai tanaman yang pada habitatnya ada di
dalam air
d. Orang: tanaman vanili, salak
4. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya.
a. Penyerbukan sendiri (autogami): serbuk sari yang jatuh di kepala
putik
b. Penyerbukan dalam (Geitonogamy): Pollen yang jatuh di kepala
putik lain dengan membetuk bunga pada tanaman
c. Penyerbukan silang (alogami): serbuk sari yang jatuh pada putik
bunga lain dari berbagai tanaman dan akan membetuk tanaman
sebagai jenis tanamannya
d. Penyerbukan hibrid: serbuk sari yang jatuh di kepala piston dengan
berbagai jenis / tipe.

C. Jaringan Pada Hewan

Jaringan pada hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut memiliki fungsi
dan bentuk yang sama sehingga jaringan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Misalnya, jaringan otot yang tersusun atas sel-sel otot.

Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai


berikut:

1. Jaringan epitel
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,
organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Fungsi
dari jaringan epitel antara lain:
a. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
b. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.

9
c. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh
kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak
mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah,
contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
d. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori
(neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
e. Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat
berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada
jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari
dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
f. Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan
menjadi :
a) Epitel pipih berlapis tungga l, antara lain terdapat pada
pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga,
kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses
difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b) Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi
rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung.
Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c) Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi
permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung
telur, saluran nefron ginjal.
d) Epite l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang
membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada
kulit.
e) Epitel Silindris Berlapis Tungga l Misalnya, jaringan yang
melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar
pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya
berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi

10
f) Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi
kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat
tubuh yang basah.
g) Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia)
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan,
saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau
perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati
permukaan.
h) Epitel Transisiona l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya
tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan
menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane
dasarnya tidak jelas.
2. Jaringan ikat

berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada


tubuh. Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau
jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat yaitu;

Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas


serabut sebagai substansi dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular
(disebut matriks). Fungsi jaringan pengikat antara lain;

a. mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organdan


berbagai organ menjadi system organ,
b. menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan
menjadi :
a) Jaringan ikat longgar

memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun


atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic.
Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ,
pembungkus pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini

11
adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah
putih.

b) Jaringan ikat padat

Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena


terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini
bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini adalah
menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan
tulang dan tulang dengan tulang. Terdapat pada selaput urat,
selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon. Fasia
adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang
menyelimuti otot.

Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali


yang berperan sebagai penghubung antar tulang.

3. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)

Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh


fibrosa tipis dan tersimpan pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya
banyak dengan komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan
merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk menyokong
rangka pada embrio dan bagianbagian dari rangka hewan atau orang
dewasa. Macam jaringan tulang rawan :

a. Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang tampak jernih,


transparan atau bening dan mengkilap
b. Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan keruh,
mempunyai serabut kolagen yang tersusun sejajar.
c. Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuningan dan
banyak mengandung serabut kolagen

12
4. Jaringan Tulang

Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam


matriks. Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam
mineral terutama garam dapur atau kalsium. Makin bertambah usia hewan
atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar zat
kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini
disebut kalsifikasi atau pengapuran.

5. Jaringan Darah

Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda


dengan jaringan lainnya. Jaringan ini berupa cairan dengan komponen
utama :

a. Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah
merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
b. Keeping-keping darah atau trombosit
c. Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
6. Jaringan Limfa atau getah bening

Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen


utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam.
Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini
adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral
dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.

7. Jaringan otot

Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai


bagian tubuh. Dibedakan menjadi tiga ;

a. Otot lurik (otot rangka)

Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu,


sering disebut juga otot rangka. Miofibril yang tersusun sejajar dengan

13
serabut otot membentuk daerah-daerah terang dan gelap sehingga
tampak seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel
Otot lurik bekerja di bawah kesadaran.

b. Otot polos

Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu


inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di
bawah kesadaran. Otot polos terdapat di organ organ yang bekerja
tanpa sadar (involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan
saluran pernapasan.

c. Otot jantung

Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda


dengan otot polos. Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik.
Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan satu atau dua
inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tidak terdapat di organ
lain

8. Jaringan saraf

berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls dari satu


bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Jaringan syaraf tersusun atas sel-
sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak
cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf. Ada tiga
macam sel syaraf :

a. Sel syaraf motoric


b. Sel syaraf sensorik
c. Sel syaraf penghubung

Jaringan syaraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di


urat syaraf. Sel syaraf mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel

14
saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan) dan konduktivitas
(kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan).

Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson


membawa impuls rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson
dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung
tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi akson. Di bagian
tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian
selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier.

Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan


pengiriman impuls saraf. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang,
neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut.

a. Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik


sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima
rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b. Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron
eferen. Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron
intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen,
atau ke neuron intermedier yang lain.
c. Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron
intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap
rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen
menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.
9. Organ pada Hewan

Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ


adalah usus halus.

Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus


terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah,
dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri.

15
Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang
membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak
bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan
makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan
gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong
oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan
dapat lebih optimum.

Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam


penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut
diangkut oleh jaringan darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan
epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan
bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat
berbeda dengan fungsi masing masing jaringan yang membentuknya.
Organ akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk
sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar,
pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan
mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.

10. Sistem Organ pada Hewan

Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas


sistem yang tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya
ditopang oleh sistem organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang
bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang kehidupan
seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut,
akhirnya membentuk satu individu organisme.

Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya manusia,


memiliki sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.

a. Sistem Pencernaan Makanan


Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan,
berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih

16
sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ yang
terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah,
gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
b. Sistem Pernapasan

Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan


sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun
oleh beberapa organ, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang
meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem
bronkus dan alveolus.

c. Sistem Sirkulasi

Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan


oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik
seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa
metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas
organ-organ, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan
kelenjar limfa.

d. Sistem Ekskresi

Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme,


selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik
keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa
organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan
uretra.

e. Sistem Endokrin

Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan


homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar,
seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar
gondok.

17
f. Sistem Saraf

Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang


diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk
kemudian merespons rangsang tersebut.

g. Sistem Rangka

Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada


tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh
yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi
otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya
otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah
juga dibentuk di dalam sumsum tulang.

h. Sistem Otot

Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur


tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai
cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi.
Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot
lurik), otot polos, dan otot jantung.

i. Sistem Reproduksi

Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri


(perkembangbiakan). Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria
dan wanita berbeda. Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita?

j. Sistem Kekebalan dan Limfatik

Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan


penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus,
kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.

18
D. Perkembangbiakan Hewan

Berkembang biak adalah suatu kemampuan makhluk hidup untuk


memperbanyak jenisnya, atau menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak
untuk mempertahankan jenisnya sehingga terhindar dari kepunahan. Hewan
mengalami kepunahan karena pemanfaatan bagian tubuh hewan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemanfaatan bagian tubuh hewan dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.

Perkembangbiakan hewan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu


secara Vegetatif dan Generatif. Perkembangbiakan Vegetatif terjadi tanpa
peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina. Perkembangbiakan Vegetatif biasanya
terjadi pada hewan tingkat rendah atau tidak bertulang belakang .

Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan


cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar),
serta ada yang berkembangbiak dengan cara membelah diri (fragmentasi).

1. Perkembangbiakan Hewan Secara Kawin (Generatif)

Perkembangbiakan pada hewan secara kawin diawali dengan


pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel
kelamin jantan(spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini
disebut zigot. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau
calon janin/embrio pada rahim wanita. Zigot tumbuh menjadi embrio
(janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru.

Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang


berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis,
yaitu:

a. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan


betina (Fertilisasi Internal). Pembuahan di dalam tubuh terutama
terjadi pada kelompok reptilia (hewan melata), unggas, dan mamalia
(hewan menyusui). Contohnya: ayam dan burung.

19
b. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina
(Fertilisasi Eksternal). Pembuahan di luar tubuh terjadi karena
penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya.
Contohnya: katak dan ikan.

Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga,


yaitu sebagai berikut :

a. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)

Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan


embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan
dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi
dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai
cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah
tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru.
Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam
dan burung merupakan contoh hewan bertelur. Contoh hewan reptil
(Reptil adalah binatang vertebrata yang berdarah dingin dan
memiliki sisik yang menutupi tubuhnya) yang bertelur adalah penyu.

Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur memiliki


ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tidak mempunyai daun telinga


2) Tidak mengalami masa mengandung
3) Tidak memiliki kelenjar susu
4) Mengerami telurnya
b. Hewan yang Berkembangbiak dengan Melahirkan (Vivipar)

Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan


tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam
rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh
cangkang atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan

20
tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh menjadi bayi yang
sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa
kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka
anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi makan
oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang berkembang biak
secara melahirkan disebut vivipar. Contoh hewan vivipar sapi,
kucing, kambing, dan singa.

Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan


memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Memiliki daun telinga


2) Memiliki kelenjar susu
3) Mengalami masa mengandung
4) Memiliki rambut/ bulu yang halus
c. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan
(Ovovivipar)

Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur-


melahirkan disebut dengan ovovivipar. Pembuahannya terjadi di
dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam
tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi
embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan.
Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk
mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak
yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur .Contoh
hewan ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.

2. Perkembangbiakan Hewan Vegetatif

Selain berkembangbiak dengan cara kawin hewan juga ada yang


berkembangbiak dengan cara tidak kawin atau disebut dengan
perkembangbiakan vegetatif. Berikut ini beberapa hewan yang
berkembangbiak dengan cara tidak kawin.

21
a. Membelah Diri (fragmentasi)

Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara


membelah diri, tidak dengan cara kawin. Contohnya, amoeba
berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama
kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah.
Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil
pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan
berkembang biak.

Selain amoeba, ada juga hewan yang berkembang biak dengan


cara pemisahan bagian tubuh, contohnya bintang laut. Bila bintang
laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu dapat
tumbuh menjadi individu baru. Cara perkembangbiakan dengan
pemisahan bagian tubuh ini dinamakan fragmentasi.

b. Tunas.

Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain


terjadi pada Hydra. Hydra merupakan hewan yang tidak bertulang
belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra dewasa akan
muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar.
Kemudian, akan terbentuk mulut dan lengan (tentakel). Tunas yang
belum dewasa ini mendapatkan makanan dari tubuh induknya. Ketika
setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya.
Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu
baru.

c. Fragmentasi

Fragmentasi merupakan perkembangbiakan yang akan


dilakukan oleh kelompok hewan tingkat rendah dengan memotong
bagian tubuh tertentu untuk menghasilkan individu baru. Cara

22
perkembangbiakan dengan cara fragmentasi adalah sebagai berikut
ini:

1) Hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah


cacing planaria.
2) Cacing ini adalah cacing pipih.
3) Cara perkembangbiakan cacing ini adalah ketika kita memotong
bagian tubuh cacing ini, bagian tubuh yang dipotong tersebut
akan membentuk individu baru.
E. Adaptasi Pada Tumbuhan dan Hewan
1. Adaptasi Pada Tumbuhan

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup


dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap
hidup dengan baik. Banyaknya sekali sifat-sifat yang membantu
tumbuhan untuk meniadakan pengaruh keadaan yang tidak
menguntungkan dan memperluas jangkauan kisaran tempat hidupnya.
Pada tumbuhan hal ini akan menyesuaikan diri terhdapa tempat
hidupnya.

Ada tumbuhan yang hidup di gurun, ada tumbuhan yang hidup di


air. Dari lingkungan hidupnya itulah tumbuhan akan memiliki bentuk
penyesuaian diri, meskipun begitu cara tumbuhan dalam beradaptasi
demi melindungi dirinya terbilang unik.

Dalam hal ini ada beberapa cara adaptasi pada tumbuhan, yaitu
sebagai berikut :

a. Adaptasi Tumbuhan Untuk Melindungi Dirinya

Walaupun tumbuhan tidak dapat bergerak bebas seperti halnya


manusia dan hewan, namun tumbuhan mempunyai cara lain untuk
melindungi dirinya dari bahaya. Ternyata, tumbuhan juga memiliki

23
alat untuk membela diri dari hewan pemangsanya. Ada banyak cara
unik yang dilakukan tumbuhan untuk melindungi dirinya seperti:

1) Kaktus memiliki duri-duri yang tajam untuk melindungi diri dari


musuhnya.
2) Mawar memiliki duri yang tajam pada bagian batang untuk
melindungi diri dari pengganggunya.
3) Durian memiliki duri yang tajam pada bagian kulit, dengan begitu
buahnya sulit dimakan oleh hewan pemangsa.
4) Buah-buahan yang masih mentah memproduksi getah untuk
melindungi diri dari pemangsanya, dimana getah tersebut akan
melekat pada hewan pemangsanya, sehingga bagian tubuh hewan
yang terkena getah akan rusak.
5) Bambu melindungi diri dari musuh atau penganggunya dengan
bulu-bulunya yang akan menimbulkan rasa gatal.
b. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Tempat Hidupnya

Untuk adaptasi tumbuhan terhadap tempat hidupnya, terbagi


menjadi dua yaitu:

1) Tumbuhan Air

Tumbuhan air disebut juga dengan hidrofita, cara adaptasi


yang dilakukan oleh tumbuhan air antara lain:

a) Memiliki rongga udara sebagai tempat udara sehingga


tumbuhan itu dapat mengapung di air.
b) Memiliki daun yang lebar dan stomata yang banyak untuk
mempercepat penguapan.
c) Memiliki saluran udara untuk mengeluarkan udara dari daun
menuju akar.

24
2) Tumbuhan Gurun

Tumbuhan gurun disebut juga xerofita, cara adaptasi yang


dilakukan tumbuhan gurun antara lain:

a) Bentuk daunnya seperti duri kecil dengan sedikit stomata,


bentuk daun seperti ini berguna untuk mengurangi
penguapan.
b) Memiliki akar yang panjang dan menyebar luas ke dalam
tanah. Akar seperti ini berguna untuk memperlebar daerah
penyerapan air.
c) Tubuhnya dilapisi lilin untuk mencegah penguapan berlebih.
c. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Keadaan Lingkungannya

Dengan menggugurkan daun di musim panas atau kemarau


termasuk salah satu cara tumbuhan dalam beradaptasi dengan keadaan
lingkungannya. Pengguguran daun bertujuan untuk mengurangi
penguapan air pada musim kemarau. Dengan begitu, tumbuhan tidak
akan mengalami kekeringan. Contoh pada tumbuhan yang
menggugurkan daunnya di musim kemarau ialah pohon jati, pohon
kapuk randu, pohon mahoni, dan kedondong.

d. Adaptasi Tumbuhan Untuk Memperoleh Makanannya

Salah satu contoh cara adaptasi tumbuhan untuk memperoleh


makanannya dapat dilihat pada tumbuhan venus. Dalam hal ini, daun
tumbuhan venus akan membentang lebar. Pada tumbuhan itu akan
menunggu serangga datang dan mendarat pada permukaannya, begitu
serangga mendarat di permukaan daunnya maka dengan cepat daunnya
akan menutup dan menjebak serangga itu.

Selain itu, tumbuhan venus juga mempunyai getah pencerna


khusus. Getah ini berguna untuk melarutkan tubuh serangga, karena

25
tumbuhan venus dapat menjebak dan memakan serangga , maka
tumbuhan ini disebut sebagai tumbuhan insektivora.

e. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Kondisi Lingkungan

Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi


tumbuhan adalah ketersediaan air. Ketika jumlah air sedikit maka
tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang menyebabkan
layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri.

Bagi tanaman yang tumbuh di daerah rawa beradaptasi dengan


memiliki daun yang besar karena kondisi rawa yang lembab dan
kandungan airnya tinggi. Selain itu memiliki ruang udara yang besar
dalam struktur internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan
tanah pada umumnya mengalami air logging sehingga cenderung
anaerob dan kekurangan oksigen.

1) Water Lily

Pada tanaman yang seluruhnya berada terendam air atau


hydrophytes akan menggantung lemas ketika dalam lingkungan yang
tidak ada air. Pada dasarnya air di sekeliling tumbuhan akan
memperkuat jaringan di batang dan petiol daun sehingga tidak
membutuhkan penguatan mekanis.

2) Hydrilla sp.

Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi perubahan


permukaan air atau gerakan air. Semua sel termodifikasi untuk
menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air sekitarnya.
Sehingga akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu
xylem juga kurang berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara
yang berfungsi memperpanjang daun dan batang.

26
3) Reedmace

Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga


meminimalisir perlawanan terhadap fluktuasi air maupun angin
yang kencang. Para batang berongga dan memiliki serat internal
keras. Bagian bawah sering terendam namun tanaman reedmace ini
tidak akan terendam seluruhnya jika terkena banjir.

f. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Transpirasi

Hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur pada musim hujan Daun


Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan
dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada
tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini
mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun
tersebut tumbuh lagi. Contoh kaktus: Melocactus curvispinus

Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang


kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur
adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada
tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka
daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun
berubah menjadi duri dan sisik.

Lapisan lilin berfungsi untuk melindungi daun dari penguapan


yang berlebihan dan gangguan serangga. Ada beberapa jenis adaptasi,
yaitu :

1) Adaptasi Morfologi

Daun tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan


serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang
berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga
dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim
yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan

27
dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang
diperlukan. Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi
untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan
akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

Contoh : Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga


mempunyai bunga yang berbau khas. Tumbuhan tertentu
menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.
semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun
sehingga rusa tidak memakan daunnya.

g. Adaptasi Terhadap Cuaca Atau Suhu

Tumbuhan randu, jati, dan flamboyan, pada musim kemarau


akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.

h. Adaptasi Dan Melindungi Diri

Mawar mempunyai batang yang penuh dengan duri. Jadi,


tanaman mawar melindungi dirinya dengan duri. Hal yang sama
terjadi pada tanaman salak dan pohon enau, kalau kita tidak hati – hati
menyentuhnya akan terasa gatal.

i. Adaptasi fisiologi

Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar


yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk
mempertahankan hidup dengan baik. Contoh pada onta yang punya
kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum
di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut
yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah
dingin.

Contoh : Kelenjar bau, Kantong tinta, Mimikri pada kadal,

28
j. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Tumbuhan juga melakukan adaptasi morfologi, pada bentuk


daun, batang, bunga dan biji. Tumbuhan yang hidup di tanah kering
disebut xerofit. Ciri-ciri xerofit : berdaun tebal, sempit berlapis lilin
(kutikula)

Fungsi batang tumbuhan xerofit adalah tempat menyimoan


cadangan air contohnya kaktus dan kurma. Tumbuhan yang hidup di
tanah basah/lembab disebut higrofit. Ciri-ciri higrofit : daunnya lebar
dan tipis, fungsinya untuk mempercepat proses penguapan air melalui
daun contohnya tumbuhan paku. Tumbuhan yang hidup di lingkungan
air disebut Hidrofit. Cirinya, memiliki batang berongga, fungsinya
untuk saluran udara.

29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai fisiologi tumbuhan dan hewan seperti yang


telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dan hewan sama –
sama melakukan proses fisiologi didalam tubuh seperti melakukan proses
bergerak, mengalami pertumbuhan, melakukan respirasi, reproduksi, dan ekskresi.
Namun cara kerja system didalam tubuh tumbuhan dan hewan berbeda karena
organ – organ yang ada di dalam tubuh tumbuhan dan hewan berbeda. Seperti
contohnya, baik tumbuhan maupun hewan sama – sama melakukan gerakan
namun pada tumbuhan gerakan tersebut bersifat pasif sedangkan pada hewan
bergerak secara aktif. Kemudian dalam respirasi tumbuhan memerlukan CO2 dan
menghasilkan O2, sedangkan pada hewan berbanding terbalik. Dan pada proses
reproduksi tumbuhan memilki alat reproduksi berupa putik dan benang sari,
berbeda dengan hewan memilki alat reproduksi berupa kelamin jantan dan
kelamin betina pada hewan vertebrata sedangkan invertebrata tidak memiliki alat
reproduksi. Begitu juga dengan proses ekskresi. Pada hewan vertebrata ekskresi
melalui saluran – saluran ekskresi secara khusus seperti melalui anus, paru – paru,
kulit, dan pada hewan invertebrata organ ekskresi berupa sel api, permukaan sel,
pori – pori dan lain sebagainya. Sedangkan tumbuhan melakukan ekskresi yang
sangat berbeda dengan hewan yaitu berupa transpirasi (penguapan) dan gutasi.
Jadi hewan dan tumbuhan memiliki proses fisiologi yang berbeda satu sama
lainnya.

Disisi lain kita sangat perlu mengetahui proses fisiologi di dalam tubuh
tumbuhan dan hewan, untuk memudahkan kita melestarikan jenisnya.

B. Kritik dan Saran

Dalam penyelesaian makalah ini kami sangat banyak memiliki kekurangan


– kekurangan, maka dari itu sangat diperlukan kritik dan saran dari berbagai pihak

30
guna penyempurnaan makalah selanjutnya. Kami berharap agar pembaca mampu
memahami isi dari makalah ini, dapat mengkaitkan dan mengaplikasikannya
sebagai bahan perkuliahan dengan lingkungan dalam kehidupan sehari – hari.

Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

31
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi,D.A.dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas IX.Jakarta:Erlangga

Sudjadi,Bagod & Laila,Siti. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya:


Yudhistira

2008. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional

32

Anda mungkin juga menyukai