Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum botani dan
sistematika tanaman dengan judul “Morfologi Batang pada Tumbuhan” ini
dengan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum botani dan
sistematika tanaman. Laporan ini memaparkan bagian – bagian akar tumbuhan
yang telah diamati.
Sehubungan dengan penyelesaian laporan praktikum ini, tak jarang penulis
meminta bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak disebabkan kurangnya
pengetahuan penulis mengenai pembuatan laporan praktikum. Oleh karena itu
sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT;
2. Seluruh asisten laboratorium praktikum botani dan sistematika tanaman,
Teh Sifani Wahyudanti dan Teh Rahmadia Fitri.
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung;
4. Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku fasilitator materi.
Penulis percaya masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik mengenai
isi maupun tatacara dalam penulisan laporan ini. Namun penulis berharap
laporan ini sesuai dengan kriteria untuk diterima sebagai tugas laporan
praktikum botani dan sistematika tanaman dan juga meminta kritik serta saran
demi kesempurnaan laporan ini dan laporan selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum morfologi batang pada praktikum kali ini
ialah agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis akar dan bagian-bagian akar.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
yang dikelilingi bakal daun (primordial daun) yang masih kecil dan merapat juga
dapat disebut kuncup dan sesuai tempatnya dinamakan kuncup terminal. Kedua
kuncup tersebut sangat penting peranannya dalam penampilan morfologi
tumbuhan.
3
Kunth.), wlingi (Scirpus grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki
(Cyperaceae) lainnya.
4
b. Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill).
5
Pertumbuhan cabang dikatakan tegak jika sudut antara batang dan cabang
sangat kecil. Hal ini menyebabkan arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya
saja sedikit sorong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang
pokoknya. Cabang seperti ini dapat ditemukan pada kelor (Moringa oleifera),
wiwilan tumbuhan kopi (Coffea sp) dan sebagainya.
6
Gambar 3. Arah Tumbuh Cabang Mendatar
Sumber: Indriyanto (2012)
4. Terkulai (declinatus).
Cabang terkulai, jika cabang pada pangkalnya mendatar atau serong, tetapi
ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta)
dan flamboyant (Delonix regia). Contoh cabang terkulai dapat dilihat pada
gambar dibawa
7
Gambar 5. Percabangan Monopodial
Sumber: Indriyanto (2012)
2. Pada percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan. Hal ini
disebabkan oleh batang pokok menghentikan pertumbuhannya, sehingga
pertumbuhan cabang lebih dominan. Dengan kata lain pertumbuhan batang
pokok kalah cepat dibandingkan dengan pertumbuhan cabang, sehingga
batang pokok hanya terlihat di bagian bawah saja, karena pada bagian atas
tumbuhan sudah merupakan cabang-cabang. Percabangan simpodial dapat
ditemukan pada sawo manila (Achras zapora), bugenvil (Bougenvillea
spectabillis), jeruk (Citrus sp) dan sebagainya.
8
Gambar 7. Percabangan Dikotom
Sumber: Indriyanto (2012)
Menurut Tjitrosoepomo (2009), cabang yang besar yang biasanya langsung
keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan (ramus), sedang cabang-
cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus). Cabang-cabang pada suatu
tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh sebab itu cabang-cabang dapat
dibedakan seperti di bawah ini :
a. Geragih (flagellum stolon), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah
tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-
masing dapar terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang
demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :
1) Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica
Urb) dan arbe (Fragraria vesca L).
2) Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cryperus rontundus L), kentang
(Solanun tuberosum L).
b. Wiwilan atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya
tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari
kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi
(Coffea sp) dan pohon coklat (Theobroma cacao L).
c. Sirung panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada
cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu
sering pula cabang yang mandul (steril).
d. Sirung pendek (virgule atau virgule sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan
9
pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembanganbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur
(fertil).
10
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Jenis – Jenis dan Keterangan pada Batang
No Gambar Keterangan
Batang Sawi Jenis Batang : Basah
(Brassica rapa) Bentuk Batang : Pipih
Permukaan Batang : Licin
1 Tipe Percabangan : Monopodial
Arah Tumbuh : Condong keatas
12
Batang Euphorbia Jenis Batang : Mendong
(Euphorbia milii) Bentuk Batang : Bulat
Permukaan Batang : Berduri
4 Tipe Percabangan : Monopodial
Arah Tumbuh : Tegak Lurus
4.2 Pembahasan
Tumbuhan – tumbuhan yang diamati memiliki karakteristik atau ciri
morfologi yang berbeda – beda. Perbedaan – perbedaan tersebut dapat dilihat
dari tipe batangnya, bentuk batang, permukaan batang, arah tumbung batang dan
percabangan batang.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada batang rumput, batang jahe, batang
euphorbia, batang sawi, dan batang teki. Terdapat tumbuhan yang jelas berbatang
dapat dibedakan menjadi 4 yaitu batang berkayu (herbaceous), rumput (calmus),
13
mendong (calamus), dan basah (herbaceous) , sama seperti yang dikemukakan
oleh Tjitrosoepomo, 2009.
Berdasarkan hasil pengamatan, rumput mendong (Fimbristylis globulosa),
memiliki jenis batang yaitu batang Rumput, batang rumput (calmus), yaitu
batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga, pada bentuk batangnya segitiga, permukaan batangnya licin (laevis),
memiliki tipe percabangan monopodial, monopodial karena dapat dibedakan
antara batang pokok dengan cabangnya. Ini disebabkan karena batang pokok
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-
cabangnya, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus).
Berdasarkan hasil pengamatan, sawi (Brassica juncea L.) merupakan
tanaman yang jelas berbatang. Adapun tipe batangnya adalah batang basah
(herbaceus) karena batangnya lunak dan berair. Namun menurut Tjitrosoepomo
(2012) sawi termasuk tanaman yang tidak berbatang (Planta acualis) karena
batang sangat pendek, sehingga semua daunnya seakan – akan keluar dari bagian
atas akar dan tersusun rapat satu sama lain. Bentuk batang sawi pipih permukaan
batangnya licin (laevis) sedangkan arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus),
dan percabangan batangnya simpodial karena tidak dapat dibedakan antara
batang pokok dengan cabangnya.
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman teki (Cyperus rotundus)
merupakan tanaman yang jelas berbatang dengan tipe batang mendong
(calamus) seperti batang rumput. Tanaman teki memiliki bentuk penampang
segitiga (triangularis) yang permukaan batangnya jika di amati bersifat licin
(laevis). Arah tumbuh batang pada tanaman teki tegak lurus (erectus) dan
percabangan batangnya monopodial karena dapat dibedakan antara batang
pokok dengan cabangnya. Ini disebabkan karena batang pokok lebih besar dan
lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Berdasarkan hasil pengamatan Batang Jahe (Zingiber officinale), jenis
batangnya batang basah (herbaceus) karena batangnya lunak dan berair. bentuk
batangnya bulat (teres), jika diamati permukaan batang bersifat licin, tipe
percabangannya monopodial karena dapat dibedakan antara batang pokok
dengan cabangnya karena dapat dibedakan antara batang pokok dengan
14
cabangnya, ini disebabkan karena batang pokok lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. arah tumbuhnya
tegak lurus (erectus).
Berdasarkan hasil pengamatan Batang Euphorbia (Euphorbia milii), jenis
batang mendong (calamus) seperti batang rumput. Bentuk batang bulat (teres),
permukaan batang berduri (spinosus), tipe percabangannya monopodial karena
dapat dibedakan antara batang pokok dengan cabangnya. Ini disebabkan karena
batang pokok lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)
daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuhnya tegak lurus (erectus).
Berdasarkan hasil pengamatan batang mangga (Mangifera indica), kayu
(lignosis) karena batangnya keras dan kuat serta sebagiannya terdiri atas kayu.
Batangnya berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batangnya beralur
(sulcatus), yaitu membujur batang terdapat alur – alur yang jelas. Dapat
diketahui bahwa arah tumbuh tanaman ini adalah tegak lurus (erectus) dan
percabangannya monopodial karena dapat dibedakan antara batang pokok
dengan cabangnya karena dapat dibedakan antara batang pokok dengan
cabangnya, ini disebabkan karena batang pokok lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Batang (Caulis) merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah
penting dari daun. Batang berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan, selain
fungsi lainnya sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan, dari akar
ke daun. Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik,
antara lain adalah tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi.
Berdasarkan hasil pengamatan tumbuhan yang diamati termasuk ke dalam
tumbuhan yang jelas berbatang yang terdiri dari batang basah, batang kayu,
batang mendong, dan batang rumput. Adapun yang termasuk tipe batang basah
adalah tanaman sawi dan jahe, batang kayu adalah tanaman Mangga, batang
mendong adalah tanaman teki, sedangkan batang rumput adalah tanaman
rumput. Batangnya yang berbentuk bulat yaitu batang europhorbia, jahe mangga,
dan sedangkan batang sawi berbetuk pipih dan teki berbentuk segitiga.
Permukaan batang yang terlihat beragam pada setiap tanaman. Arah tumbuh
batang pada tanaman yang diamati seluruhnya tegak lurus sedangkan
percabangan batangnya terdapat monopodial yaitu batang jahe, batang rumput,
batang euphorbia, batang mangga, batang sawi, dan batang teki.
5.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya yaitu dalam suatu
pengamatan objek, seharusnya praktikan terlebih dahulu mempersiapkan bahan
atau objek yang akan diamati agar pengamatan dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, praktikan juga harus kondusif saat kegiatan pengamatan berlangsung
agar apa yang diinstruksikan oleh asisten laboratorium dapat didengar dan
dipahami oleh seluruh praktikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Safitri, R., dan S. Bowo. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Mediatama.
Surakarta.
17