Anda di halaman 1dari 12

INTENSI

KEWIRAUSAHAAN DAN
ORIENTASI
KEWIRAUSAHAAN
Kelompok 5 :

1. Ainu Rohmah 4442180037


2. Nurul Khalisya 4442180070
3. Astari Fatatyasari 4442180120
4. Shega Nanda K 4442160101
Intensi
Kewirausahaan
Kewirausahaan

Orientasi
Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan adalah padanan Kewirausahaan merupakan
kata dari entrepreneurship suatu sifat atau perilaku
dalam bahasa Inggris, seseorang dalam menciptakan
unternehmer dalam bahasa suatu produk dengan inovatif
Jerman, ondernemen dalam dan kreatif sehingga dari produk
bahasa Belanda. Kata tersebut dapat menghasilkan
entrepreneurship sendiri berawal suatu keuntungan yang dapat
dari bahasa Prancis yaitu menunjang kebutuhan hidup
‘entreprende’ yang berarti maupun keuntungan semata.
petualang, pencipta, dan
pengelola usaha.
INTENSI
KEWIRAUSAH
AAN
Intensi kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses pencarian
informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembentukan suatu usaha (Katz, 1988).
Seseorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki kesiapan
dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang dijalankan
dibandingkan seseorang tanpa intensi untuk memulai usaha. Oleh karena
itu, intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan dasar yang masuk akal
untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi wirausaha (Choo,
2006).
Kebutuhan akan prestasi
Kepribadian Efikasi diri

Akses kepada modal

Faktor-faktor yang Ketersediaan moral


Lingkungan
mempengaruhi intensi
kewirausahaan Jaringan sosial

Gender

Umur
Demografis
Pendidikan
Faktor Kepribadian

Kebutuhan akan prestasi Efikasi diri


kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu
Efikasi diri mempengaruhi
karakteristik kepribadian seseorang yang
akan mendorong seseorang untuk kepercayaan seseorang pada
memiliki intensi kewirausahaan.  tercapai atau tidaknya tujuan
yang sudah ditetapkan.
Faktor Lingkungan
Akses kepada Ketersediaan Jaringan sosial
modal informasi

Kesulitan dalam mendapatkan Ketersediaan informasi usaha Jaringan sosial didefinisikan sebagai
akses modal, skema kredit dan merupakan faktor penting yang hubungan antara dua orang
kendala sistem keuangan mendorong keinginan seseorang yang mencakup komunikasi. Bagi
dipandang sebagai hambatan untuk membuka usaha dan faktor wirausaha, jaringan merupakan alat
utama dalam kesuksesan usaha kritikal bagi pertumbuhan dan mengurangi resiko dan biaya transaksi
menurut calon-calon wirausaha di keberlangsungan usaha baru serta memperbaiki akses terhadap ide-
negara-negara berkembang. ide bisnis, informasi dan modal.
Faktor Demografis

Gender Latar belakang pendidikan


Mahasiswa laki-laki memiliki intensi yang Latar belakang pendidikan seseorang
lebih kuat dibandingkan mahasiswa terutama yang terkait dengan bidang
perempuan. Membuktikan bahwa usaha, seperti bisnis dan manajemen atau
perempuan cenderung kurang menyukai ekonomi dipercaya akan mempengaruhi
untuk membuka usaha baru dibandingkan keinginan dan minatnya untuk memulai
kaum laki-laki. usaha baru di masa mendatang.

Pengalaman kerja
Umur Jika kondisi lingkungan sosial seseorang
Hampir sebagian besar wirausaha pada saat dia berusia muda kondusif
yang sukses adalah mereka yang untuk kewirausahaan dan seseorang
berusia relatif muda. tersebut memiliki pengalaman yang positif
terhadap sebuah usaha, maka dapat
dipastikan orang tersebut mempunyai
gambaran yang baik tentang kewirausahaan.
Menurut Jaworski (2009) orientasi
kewirausahaan merupakan budaya
perusahaan yang bisa membawa pada
ORIENTASI meningkatnya kinerja pemasaran. Orientasi
KEWIRAUSAHAA kewirausahaan merupakan kapabilitas
organisasi memberikan kontribusi
N pencapaian sumberdaya organisasi yang
unik, keunggulan posisional yang
berpengaruh terhadap kinerja.
Otonomi

Agresif
dalam Inovatif
bersaing
Orientasi
Kewirausahaan

Berani
Proaktif mengambil
resiko
Orientasi Kewirausahaan
Banyaknya wirausahawan yang memilih meninggalkan zona awal mereka ke
Otonomi (Autonomy) dalam zona baru yang lebih menguntungkan.

inovatif juga sangat berperan penting bagi kewirausahaan, dimana inovatif


dapat memunculkan suatu produk atau jasa yang berbeda dari biasanya
Inovatif (Innovativeness) sehingga dapat meningkatkan minat pasar dan pada akhirnya wirausahawan
akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Mengambil risiko yang cukup tinggi tetapi dengan perhitungan
Berani Mengambil Risiko (Risk Taking) yang tepat akan menghasilkan keuntungan juga bagi usaha
tersebut.
Memperhitungkan adanya perubahan permintaan dari
pasar merupakan sifat yang harus dimiliki oleh
Proaktif (Proactiveness) wirausahawan karena dengan sifat ini dapat menjaga
kestabilan usaha.
Agrsif dalam bersaing mengacu kecendrungan
Agresif dalam Bersaing (Competitive Aggressiveness) perusahaan untuk secara langsung dan intens menantang
pesaingnya untuk memasuki atau untuk memperbaiki
posisi, yaitu untuk lebih mengungguli rival industri di pasar
dan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai