Anda di halaman 1dari 7

Situasi Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pliken

Disusun oleh :

Muhammad Sigit Prasetyo F1D020014

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
ILMU POLITIK
2022
LATAR BELAKANG

Dasar pemikiran pemberdayaan masyarakat adalah memajukan kemampuan


masyarakat desa untuk mengelola secara mandiri urusan komunitasnya. Ada juga yang
memahami pemberdayaan secara makro sebagai upaya untuk mengurangi ketidakmerataan
dengan memperluas kemampuan manusia dan memperbaiki distribusi modal-modal yang
nyata. Dalam hal pemberdayaan masyarakat desa, UU Desa menempatkan kesepakatan
bersama seluruh warga desa sebagai pedoman bagi Pemerintah Desa dalam mengelola
kewenangannya untuk mengurus dan mengatur Desa. Undang-Undang yang menyangkut
tentang pemberdayaan ialah UU nomor 6 tahun 2014 pasal 1 ayat 12. Undang-undang
tersebut berbunyi "Pemberdayaan masyarakat desa merupakan program pemerintah yang
bertujuan untuk mengembangkan kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemberdayaan masyarakat ini meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program-program pengembangan skill dan keterampilan, kegiatan-kegiatan yang bersifat
edukasi, serta pendampingan kepada masyarakat”.

Desa Pliken merupakan salah satu desa di daerah Kabupaten Banyumas yang terkenal
akan sentra produksi makanan tempe di wilayah Banyumas. Desa ini terletak di kecamatan
Kembaran dan terletak di sebelah timur Ibukota Kabupaten Banyumas. Desa ini berbatasan
dengan Desa kembaran di utara, Desa Purwodadi di sebelah timur, Desa Kedondong di
sebelah selatan, dan Desa Ledug di sebelah barat. Desa Pliken terdiri dari 5 Kadus, 9 Rukun
Warga (RW), dan 50 Rukun Tetangga (RT). Seperti desa-desa di daerah dataran rendah
lainnya, warga Desa Pliken juga banyak yang berprofesi sebagai petani dan peternak ikan.
Para warga disini banyak yang memproduksi berbagai macam olahan dari kedelai seperti
tempe, keripik, dan kue hasil olahan kedelai. Produksi-produksi yang dilakukan warga ini
merupakan tradisi turun temurun yang diwariskan warga Desa Pliken terdahulu. Walaupun
terkenal dengan sentra produksi tempe, ternyata mayoritas warga Desa Pliken memiliki mata
pencaharian sebagai petani. Desa ini memiliki luas 346,765 Hektar (Ha) yang sebagian besar
merupakan sawah dengan luas sawah kurang lebih 255,440 Hektar (Ha).

Pemberdayaan masyarakat di Desa Pliken oleh pemerintah desa dilakukan dengan


melaksanakan beberapa program yang ditujukan kepada warga desa. Program-program
pemberdayaan biasanya dilakukan oleh pihak luar berupa sebuah penyuluhan dan edukasi
kepada warga terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dialami warga. Selain untuk
mengatasi masalah yang sedang dialami warga, pemberdayaan juga dilakukan dengan
harapan warga bisa mengembangkan keterampilan dalam bidang yang sedang digelutinya.
Beberapa contoh program pemberdayaan masyarakat di Desa Pliken yaitu pelatihan
kelompok tani, edukasi tentang virus corona, pelatihan pembuatan tempe, dan banyak lagi
pelatihan yang berguna untuk warga desa. Program-program di atas biasanya dihadiri dan
diikuti oleh kelompok ibu-ibu PKK Desa Pliken.

Selain melaksanakan program-program untuk warga, pemberdayaan juga


dilaksanakan dengan pembangunan di beberapa fasilitas umum demi menunjang kegiatan
ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga seperti contohnya perbaikan jalan dan
pembangunan saluran air limbah, juga sistem irigasi yang dibangun untuk membantu para
petani dalam perairan sawah. Kendati demikian, ternyata sistem sanitasi desa ini masih dirasa
kurang. Banyak warga desa ini yang belum mempunyai septic tank di rumahnya. Di bidang
kesehatan, desa ini sudah memiliki Puskesmas Pembantu yang dibangun melalui dana
bantuan dari Dinas Kesehatan Banyumas. Dalam bidang pendidikan, sudah berdiri sekolah
dasar Madrasah Ibtidaiyah NU pliken dan beberapa madrasah diniyah untuk anak mengaji.

Dalam pemberdayaan masyarakat Desa Pliken memiliki beberapa kendala seperti


kurangnya partisipasi warga, kondisi cuaca yang tidak menentu dan adanya pandemi tahun-
tahun lalu. Kurangnya partisipasi warga desa untuk ikut program-program pemberdayaan
dikarenakan rasa malas dan tidak ingin ribet. Warga menganggap dengan ikut program-
program ini hanya akan membuang waktu mereka yang seharusnya digunakan untuk bekerja.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pemberdayaan masyarakat pada desa Pliken


2. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam pemberdayaan masyarakat.
3. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatsai permasalahan yang ada pada
masyarakat.

TUJUAN PENELITIAN

1 Untuk mengetahui pemberdayaan apa saja yang dilakukan pada Desa Pliken.
2 Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan
dalam pemberdayaan masyarakat.
3 Untuk mengetahui bagaimana peren pemerintah dalam mengatasi permasalahan
dalam pemberdayaan masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu tindakan yang mengarah pada proses


pemberdayaan diri dan mendapatkan dukungan dari pihak profesional, yang memiliki potensi
dalam mengatasi rasa tidak berdaya dan kurangnya pengaruh dalam mengelola sumberdaya.
Dengan adanya pemberdayaan maka mampu membantu baik itu dalam bidang pendidikan
dalam mengelola sumberdaya secara maksimal. Tujuan dari adanya pemberdayaan adalah
langkah yang diambil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat yang dimana dengan
adanya rasa tanggung jawab yang ditentukan dari kemauan diri sendiri

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi


yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat bisa mewujudkan jati diri, harkat dan
martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di
bidang ekonomi, sosial, agama, dan budaya (Widjaja, 2003). Pemberdayaan masyarakat
menurut Widjaja (2005:169) adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang
dimiliki masyarakat sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya
secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang
ekonomi, sosial, agama dan budaya. Setiap desa dalam masyarakat tentunya memiliki
keunggulan masing masing sama halnya denga karakter dan kepribadian masyarakat, dengan
begitu dalam membangun desa ditentukan oleh masing masing masyarakat. Dalam
pemberdayaan masyarakat diperlukannya peran pemerintah dalam memberikan dukungan
untuk pemberdayaan masyarakat yang menjadi keharusan dalam mengurus urusan mereka
sendiri.

Pemberdayaan adalah upaya dalam mengembangkan kemampuan dalam


bermasyarakat yang berfokus pada berbagai aspek baik itu dari aspek sumberdaya manusia
dan material atau sumberdaya alam. Pemebdayaan juga berfungsi sebagai proses
pembelajaran usaha yang terencana dan sistematis. Pemberdayaan merupakan proses dalam
menciptaka kemandirian sehingga masyarakat bisa mandiri dan berkembang dan juga
mampu bersaing dengan dunia luar.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penulisan ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara atau kualitatif
yang dilakukan secara langsung atau tatap muka melalui prosees tanya jawab antara
peneliti dengan narasumber. Dengan menggunakan metode wawancara agar mendapatkan
data tentang bagaimana pemberdayaan yang dilakukan pada Desa Pliken.

TEKNIK ANALISIS DATA


Dalam menganalisa data yang didapat dari Desa Pliken menggunakan analisis Naratif yang
berfokus pada cerita yang di jelaskan secara keseluruhan. Metode analisis ini juga
membantu dalam memahami tentang pemberdayaan yang ada di Desa Pliken. Dengan
menggunakan metide ini juga dapat beguna dalam mengembangkan atau merencanakan
pemberdayaan masyarakat Desa Pliken kedepannya.
Deswimar, D. (2014). Peran Program Pemberdayaan Masyarakat desa dalam pembangunan
pedesaan. Jurnal El-Riyasah, 5(1), 41-52.

Anda mungkin juga menyukai