Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ACARA 2
KONSEP FASILITASI KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi nilai praktikum pada


mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Disusun oleh:
Hertanto Dwi Kurniawan
NIM. L1C020025

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO
2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah - Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita menjadi umatnya yang
senantiasa istiqamah mengikuti ajaran dan sunnah beliau hingga akhir zaman.
Saya berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua
sebagai tambahan wawasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada bapak
dan ibu dosen pengampu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat yang telah berbagi
ilmunya kepada saya. Saya menyadari dalam penyusunan laporan praktikum ini
masih terdapat beberapa kekeliruan. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan
saran agar kedepannya dapat menjadi bahan pelajaran bagi saya untuk menjadi
lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penyusun

Hertanto Dwi Kurniawan


I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kelurahan Pabuaran merupakan salah satu kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Wilayah
Kelurahan Paburan sebagian besar masih terdapat persawahan dan sebagian lagi
merupakan jalan utama yang menghubungkan Purwokerto dengan Baturraden
dan Sumbang.
Organisasi/kelompok masyarakat merupakan salah satu aset yang dimiliki
oleh Kelurahan Pabuaran. Proses fasilitasi yang dijalankan pemerintah
kelurahan kepada organisasi/kelompok masyarakat yang ada dapat berjalan
sesuai dengan aturan yang ada. Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi
kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Pabuaran.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat di Kelurahan Pabuaran
telah berjalan dengan baik?
1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan
fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat.
II. Kajian Pustaka
Kelurahan merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk dimana termasuk organisasi pemerintahan terendah langsung dalam
pemerintahan daerah di bawah camat, tetapi tidak memiliki hak untuk
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Kelurahan dipimpin oleh seorang
Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit
pemerintahan terkecil, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih
terbatas. Dalam perkembangannya sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi
kelurahan (Kansil, 1988).
Kelurahan dalam melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi yaitu
melayani masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, memajukan
dalam pemberdayaan masyarakat sebagai aparatur pemerintah yang mengatur
wilayahnya tertib dan aman, dan melaksanakan pembangunan yang lebih maju
(Hanif, 2011).
Organisasi dan kelompok masyarakat telah tumbuh dan berkembang
sebagai wadah berhimpun masyarakat secara sukarela. Organisasi masyarakat
mempunyai lingkup kegiatan yang tidak dalam ruang lingkup pada lingkungan
hidup saja melainkan kegiatannya mencakup dalam bidang-bidang lain yang
diminati. Maka dapat diartikan Organisasi Kemasyarakatan adalah
perkumpulan yang di bentuk oleh sekelompok orang dengan berbagai tujuan
tertentu yang umumnya untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang sosial,
budaya, kemasyarakatan yang sangat amat luas cakupannya sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Mursitama, 2011).
Pengawasan dan pendampingan yang dilakukan pemerintah kelurahan yaitu
pengawasan yang dilakukan sesuai dengan mekanisme yang di atur didalam
AD/ART Ormas dan juga peraturan kelurahan setempat. Untuk menjamin
terlaksananya fungsi dan tujuan ormas, maka ormas perlu memiliki pengawas
Internal. Fungsi dari pengawas internal ormas yaitu untuk menegakkan kode
etik organisasi dan memutuskan memberi sanksi dalam internal organisasi.
Adapun tugas dan kewenangan dari pengawas internal sudah diatur dalam
AD/ART Organisasi (Mursitama, 2011).
III. Metode
3.1. Alat
Alat yang digunakan adalah alat tulis dan handphone.
3.2. Metode
Metode yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif melalui
wawancara langsung kepada pemerintahan kelurahan.
3.3. Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1. Menggali informasi kepada pemerintah kelurahan, terkait kepemimpinan
yang dijalankan dalam pengembangan kelurahan.
2. Menggali informasi kendala yang di hadapi selama proses memberi
pemahaman, teknik pembelajaran dan pemberdayaan kepada staf
pemerintah desa dan masyarakat.
3. Menggali informasi teknik fasilitasi/dukungan/pendampingan yang di
berikan oleh pihak lain.
4. Mengetahui nama lembaga kelurahan yang di kelola beserta fungsi kerja.
5. Menggali informasi teknik pengembangan dan penguatan anggota di dalam
lembaga kelurahan.
6. Analisis konflik yang di alami dan cara penyelesaian dalam penguatan
kelembagaan.
7. Menggali informasi penguatan SDM (seperti pelatihan).
8. Melakukan review ulang tentang informasi yang diperoleh.
9. Menyusun laporan kerja.
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
Narasumber : Sudiyanto, S.E
Jabatan : Lurah Pabuaran
Tabel 1. Data yang diperoleh dari wawancara
No. Pertanyaan Jawaban
1. Nama Instansi Kelurahan Pabuaran
2. Organisasi masyarakat a. LPMK
b. PKK
c. RT
d. RW
e. Karang Taruna “Gema
Purwantara IV”
f. Linmas/Hansip
g. Kelompok tani Raden dan
Subur bergabung menjadi
Gapoktan “Sura”
3. Potensi Sawah bengkok
4. Teknik kepemimpinan, a. Musyawarah pembangunan
pengembangan, dan b. Pelatihan
pemberdayaan
4.2. Pembahasan
Kelurahan Pabuaran dipimpin oleh seorang Lurah bernama Sudiyanto, S.E.
Kelurahan ini memiliki berbagai macam organisasi/kelompok masyarakat,
diantaranya ada 21 RT, 6 RW, Karang Taruna, PKK, LPMK (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), Linmas, dan Kelompok Tani. Potensi
yang dimiliki berupa sawah bengkok yang dapat digunakan oleh kelompok
masyarakat untuk menambah pendapatan mereka. Kepemimpinan yang
dijalankan dalam rangka pengembangan kelurahan dilakukan dengan cara
musyawarah pembangunan dan mendatangi kelompok masyarakat.
Kendala yang dihadapi lebih kepada mengedukasi masyarakat agar
memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Beberapa masyarakat
masih belum sadar pentingnya kesehatan padahal sudah difasilitasi toilet
umum yang bersih dan bagus oleh pemerintah kelurahan yang bekerjasama
dengan pemerintah Kabupaten Banyumas.
Fasilitasi yang dilakukan pihak lain kepada kelompok masyarakat di
kelurahan Pabuaran adalah memberikan pelatihan untuk mengasah
keterampilan masyarakat. Contoh kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
pelatihan membuat hantaran pernikahan bagi ibu – ibu PKK, pelatihan sablon
bagi anggota karang taruna, dan pelatihan membuat pupuk dan pestisida
organik bagi kelompok tani. Dukungan yang diberikan pemerintah kepada
kelurahan berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dapat digunakan untuk
membuat suatu program pemberdayaan masyarakat.
Lembaga yang dikelola berupa LPMK (Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan). Lembaga ini berfungsi untuk menyusun dan
merancang kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelurahan bersama Lurah
dan Kasi Permas. Selain itu, ada Karang Taruna “Gema Purwantara IV” yang
berfungsi sebagai wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan keterampilan
mereka. Lembaga selanjutnya ada Linmas yang memiliki fungsi membantu
Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di
wilayah kelurahan. Kemudian ada Gabungan Kelompok Tani “Sura” yang
berfungsi mewadahi para petani yang ada di wilayah Pabuaran agar memiliki
keterampilan dan inovasi baru dalam mengolah potensi pertanian di wilayah
tersebut.
Teknik penguatan dan pengembangan yang dilakukan berupa musyawarah
pembangunan yang dimulai dari tingkat RT, akan tetapi yang tercatat secara
sah oleh negara adalah mulai tingkat kelurahan. Menurut Mursitama (2011),
penguatan keanggotan suatu organisasi masyarakat dapat dilakukan dengan
musyawarah untuk membahas kendala yang dihadapi dan mencari solusi
terbaik yang menguntungkan semua pihak.
V. Kesimpulan
Teknik fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat di Kelurahan Pabuaran
dilakukan dengan musyawarah pembangunan yang dimulai dari tingkat RT.
Selain itu, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat dilakukan
dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar memiliki keterampilan
untuk menambah pemasukan sehari – hari. Kendala yang didapatkan adalah
kurangnya antusiasme masyarakat dalam menggunakan fasilitas yang
disediakan sehingga perlu adanya edukasi kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hanif, N. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Hal: 82.
Kansil, C.S.T. 1988. Desa Kita: Dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal: 20.
Mursitama, T.N. 2011. Peran dan Tanggungjawab Organisasi Kemasyarakatan
dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Kemenkumham, hlm 8.
Lampiran

Gambar 1. Dokumentasi Praktikum Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan


Pabuaran

Anda mungkin juga menyukai