TEKNOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN PURWOKERTO 2021 Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita menjadi umatnya yang senantiasa istiqamah mengikuti ajaran dan sunnah beliau hingga akhir zaman. Saya berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai tambahan wawasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen pengampu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat yang telah berbagi ilmunya kepada saya. Saya menyadari dalam penyusunan laporan praktikum ini masih terdapat beberapa kekeliruan. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran agar kedepannya dapat menjadi bahan pelajaran bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
Hertanto Dwi Kurniawan
I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kelurahan Pabuaran merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Wilayah Kelurahan Paburan sebagian besar masih terdapat persawahan dan sebagian lagi merupakan jalan utama yang menghubungkan Purwokerto dengan Baturraden dan Sumbang. Organisasi/kelompok masyarakat merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh Kelurahan Pabuaran. Proses fasilitasi yang dijalankan pemerintah kelurahan kepada organisasi/kelompok masyarakat yang ada dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Pabuaran. 1.2. Rumusan Masalah Apakah fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat di Kelurahan Pabuaran telah berjalan dengan baik? 1.3. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat. II. Kajian Pustaka Kelurahan merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk dimana termasuk organisasi pemerintahan terendah langsung dalam pemerintahan daerah di bawah camat, tetapi tidak memiliki hak untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan (Kansil, 1988). Kelurahan dalam melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi yaitu melayani masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, memajukan dalam pemberdayaan masyarakat sebagai aparatur pemerintah yang mengatur wilayahnya tertib dan aman, dan melaksanakan pembangunan yang lebih maju (Hanif, 2011). Organisasi dan kelompok masyarakat telah tumbuh dan berkembang sebagai wadah berhimpun masyarakat secara sukarela. Organisasi masyarakat mempunyai lingkup kegiatan yang tidak dalam ruang lingkup pada lingkungan hidup saja melainkan kegiatannya mencakup dalam bidang-bidang lain yang diminati. Maka dapat diartikan Organisasi Kemasyarakatan adalah perkumpulan yang di bentuk oleh sekelompok orang dengan berbagai tujuan tertentu yang umumnya untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang sosial, budaya, kemasyarakatan yang sangat amat luas cakupannya sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Mursitama, 2011). Pengawasan dan pendampingan yang dilakukan pemerintah kelurahan yaitu pengawasan yang dilakukan sesuai dengan mekanisme yang di atur didalam AD/ART Ormas dan juga peraturan kelurahan setempat. Untuk menjamin terlaksananya fungsi dan tujuan ormas, maka ormas perlu memiliki pengawas Internal. Fungsi dari pengawas internal ormas yaitu untuk menegakkan kode etik organisasi dan memutuskan memberi sanksi dalam internal organisasi. Adapun tugas dan kewenangan dari pengawas internal sudah diatur dalam AD/ART Organisasi (Mursitama, 2011). III. Metode 3.1. Alat Alat yang digunakan adalah alat tulis dan handphone. 3.2. Metode Metode yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara langsung kepada pemerintahan kelurahan. 3.3. Langkah Kerja Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah : 1. Menggali informasi kepada pemerintah kelurahan, terkait kepemimpinan yang dijalankan dalam pengembangan kelurahan. 2. Menggali informasi kendala yang di hadapi selama proses memberi pemahaman, teknik pembelajaran dan pemberdayaan kepada staf pemerintah desa dan masyarakat. 3. Menggali informasi teknik fasilitasi/dukungan/pendampingan yang di berikan oleh pihak lain. 4. Mengetahui nama lembaga kelurahan yang di kelola beserta fungsi kerja. 5. Menggali informasi teknik pengembangan dan penguatan anggota di dalam lembaga kelurahan. 6. Analisis konflik yang di alami dan cara penyelesaian dalam penguatan kelembagaan. 7. Menggali informasi penguatan SDM (seperti pelatihan). 8. Melakukan review ulang tentang informasi yang diperoleh. 9. Menyusun laporan kerja. IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Narasumber : Sudiyanto, S.E Jabatan : Lurah Pabuaran Tabel 1. Data yang diperoleh dari wawancara No. Pertanyaan Jawaban 1. Nama Instansi Kelurahan Pabuaran 2. Organisasi masyarakat a. LPMK b. PKK c. RT d. RW e. Karang Taruna “Gema Purwantara IV” f. Linmas/Hansip g. Kelompok tani Raden dan Subur bergabung menjadi Gapoktan “Sura” 3. Potensi Sawah bengkok 4. Teknik kepemimpinan, a. Musyawarah pembangunan pengembangan, dan b. Pelatihan pemberdayaan 4.2. Pembahasan Kelurahan Pabuaran dipimpin oleh seorang Lurah bernama Sudiyanto, S.E. Kelurahan ini memiliki berbagai macam organisasi/kelompok masyarakat, diantaranya ada 21 RT, 6 RW, Karang Taruna, PKK, LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), Linmas, dan Kelompok Tani. Potensi yang dimiliki berupa sawah bengkok yang dapat digunakan oleh kelompok masyarakat untuk menambah pendapatan mereka. Kepemimpinan yang dijalankan dalam rangka pengembangan kelurahan dilakukan dengan cara musyawarah pembangunan dan mendatangi kelompok masyarakat. Kendala yang dihadapi lebih kepada mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Beberapa masyarakat masih belum sadar pentingnya kesehatan padahal sudah difasilitasi toilet umum yang bersih dan bagus oleh pemerintah kelurahan yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Banyumas. Fasilitasi yang dilakukan pihak lain kepada kelompok masyarakat di kelurahan Pabuaran adalah memberikan pelatihan untuk mengasah keterampilan masyarakat. Contoh kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan membuat hantaran pernikahan bagi ibu – ibu PKK, pelatihan sablon bagi anggota karang taruna, dan pelatihan membuat pupuk dan pestisida organik bagi kelompok tani. Dukungan yang diberikan pemerintah kepada kelurahan berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dapat digunakan untuk membuat suatu program pemberdayaan masyarakat. Lembaga yang dikelola berupa LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). Lembaga ini berfungsi untuk menyusun dan merancang kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelurahan bersama Lurah dan Kasi Permas. Selain itu, ada Karang Taruna “Gema Purwantara IV” yang berfungsi sebagai wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan keterampilan mereka. Lembaga selanjutnya ada Linmas yang memiliki fungsi membantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah kelurahan. Kemudian ada Gabungan Kelompok Tani “Sura” yang berfungsi mewadahi para petani yang ada di wilayah Pabuaran agar memiliki keterampilan dan inovasi baru dalam mengolah potensi pertanian di wilayah tersebut. Teknik penguatan dan pengembangan yang dilakukan berupa musyawarah pembangunan yang dimulai dari tingkat RT, akan tetapi yang tercatat secara sah oleh negara adalah mulai tingkat kelurahan. Menurut Mursitama (2011), penguatan keanggotan suatu organisasi masyarakat dapat dilakukan dengan musyawarah untuk membahas kendala yang dihadapi dan mencari solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak. V. Kesimpulan Teknik fasilitasi kelompok/organisasi masyarakat di Kelurahan Pabuaran dilakukan dengan musyawarah pembangunan yang dimulai dari tingkat RT. Selain itu, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar memiliki keterampilan untuk menambah pemasukan sehari – hari. Kendala yang didapatkan adalah kurangnya antusiasme masyarakat dalam menggunakan fasilitas yang disediakan sehingga perlu adanya edukasi kepada masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Hanif, N. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal: 82. Kansil, C.S.T. 1988. Desa Kita: Dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal: 20. Mursitama, T.N. 2011. Peran dan Tanggungjawab Organisasi Kemasyarakatan dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Kemenkumham, hlm 8. Lampiran
Gambar 1. Dokumentasi Praktikum Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan