Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PENGEMBANGAN KPM

Oleh :
H. SAHUDI., SH., M.Si

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DESA, KESATUAN BANGSA


DAN POLITIK KOTA BANJAR
PROVINSI JAWA BARAT
Mengapa Perlu KPM ?
Upaya Pemberdayaan Masyarakat merupakan gerakan yang bercirikan
“Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat” (DOUM).

 “Dari” dalam masyarakat sendiri digerakkan berbagai kegiatan yang


dibutuhkan.
 “Oleh” masyarakat sendiri pengelolaan kegiatan-kegiatannya.
 “Untuk” memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri dan sekitarnya.

Gerakan dari, oleh dan untuk masyarakat akan terjadi jika dalam
masyarakat itu sendiri ada warga desa/kelurahan yang tahu, mau dan
mampu berperan sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat. Salah
satu penggeraknya adalah Kader yang mampu memproses pemecahan
masalah atau pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan
mendayagunakan potensi dan sumber daya yang tersedia. Kader inilah
yang disebut Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), yang diadakan
disetiap Desa/Kelurahan
LATAR BELAKANG :

1. KEBERADAAN DESA
Pendekatan Pemerintahan

Pemerintahan Desa

Desa sbg Memenuhi


Kesatuan Berwenang Kepentingan
Masyarakat Mengatur dan Masyarakat
Hukum Mengurus Setempat

Lembaga
Kemasyarakatan Desa

Pendekatan Komunitas
2. UPAYA MEMBANGUN KEMANDIRIAN DESA DAN MASYARAKAT

1. Peningkatan Kapasitas Aparatur


Desa
2. Peningkatan Kemampuan
Keuangan (Bantuan Keuangan)
3. Pengaturan dan Pedoman

Penguatan Kemandirian Desa


Pemerintahan Desa dan Masyarakat
Pemerintah Dalam Pemenuhan
Daearah Kepentingan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa Masyarakat Setempat

1. Peningkatan Kapasitas Lembaga


Kemasyarakatan
2. Pendampingan
3. Hibah Uang/Barang
3. KPM SEBAGAI AGEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Advokasi

Pelatihan Aktivasi

KPM

Mediasi / Pendam
Sosialisasi pingan
PERAN POKOK KPM
Secara umum, peran KPM adalah pemroses atau fasilitator manajemen
pola pemberdayaan masyarakat.
Adapun pokok-pokok peran KPM dalam pemberdayaan masyarakat adalah
sebagai berikut :

1. PELOPOR, yaitu yang merintis dan memelopori gagasan-gagasan


kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. PENGGERAK, yaitu yang memotivasi, mendorong dan menggerakkan
partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
3. PEMBIMBING, yaitu yang memfasilitasi, membelajarkan,
memberikan masukan atau mendampingi kelompok sasaran kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
4. PERENCANA, yaitu yang memproses perencanaan kegiatan secara
partisipatif, mulai dari masalah kebutuhan, prioritas dan rencana
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
5. PERANTARA, yaitu yang menghubung-hubungkan antara berbagai
kepentingan atau antara kebutuhan dengan sumber daya untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
6. PELAKSANA, yaitu yang melaksanakan hal-hal teknis dalam
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang belum dapat
dilakukan oleh warga masyarakat.
7. PEMBAHARU, yaitu yang memperbaiki atau memperbaharui kegiatan
pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik atau lebih unggul
• Hanya dilakukan oleh SKPD Provinsi
• Lebih bersifat Hubungan Formal (Tidak bersifat
Pembinaan
kesukarelaan)
• Dilaksanakan oleh Provinsi/Tanpa Keterlibatan Kab/Kota
• Kurangnya Kejelasan Kompetensi
Pelatihan
• Tdk Ada Jenjang
• Dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
• Tdk Disarkan Pada Konsep Yang Jelas dan berkelanjutan Pembentukan
• Bersifat Partial
• Tidak menyeluruh (rentang kendali tugas menjadi terlalu luas)
4. Pendampingan Yang dilaksanakan
KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Permendagri Nomor 7 Tahun 2007

Anggota masyarakat desa dan kelurahan yang memiliki pengetahuan,


kemauan dan kemampuan untuk menggerakkan masyarakat agar
berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif di desa dan kelurahan

Dibentuk oleh Kepala Desa dengan kriteria calon KPM disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan masyarakat

Berfungsi sebagai pemercepat perubahan, perantara, pendidik, perencana,


advokator, aktivis dan pelaksana teknis pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan desa/kelurahan

KPM dapat melaksanakan pendampingan program/kegiatan yang dijalankan


oleh SKPD dengan rentang kendali tugas yang lebih dekat
Siapa Calon KPM ?
Dari mana dan apa syarat-syarat calon KPM, dapat dilihat
dari aspek-aspek sebagai berikut :
Laki-laki dan perempuan dewasa, warga desa/kelurahan
yang bersangkutan.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkelakuan
baik dan menjadi tauladan di dalam masyarakat
setempat.
Sehat jasmani dan rohani, berpendidikan dan bersedia
menjadi KPM.
Mempunyai mata pencaharian tetap dan syarat-syarat
lainnya yang dianggap perlu oleh desa/kelurahan yang
bersangkutan.
STRATA KPM

Mula Madya Utama


• KPM Madya berprestasi yang direkomendasikan Bupati/Walikota Utama
• Dilatih di Provinsi
• Berkemampuan membangun kemitraan dan metodologi pelatihan
• KPM Mula Berprestasi yang direkomendasikan oleh Pembina KPM
Kecamatan Madya
• Dilatih di Kabupaten Kota
• Berkemampuan Menjalin kerjasama antar desa
• Dibentuk oleh Kades/Lurah Mula
• Dilatih di Tingkat Kecamatan
• Berkemampuan dasar pemberdayaan Dan Perencanaan Partisipatif
• Pelatihan Pelatih KPM
• Pelatihan Pembina KPM
Provinsi
• Pelatihan KPM Utama
/ Kota
• Pelatihan KPM Madya
• Pelatihan Pembina KPM Kabupaten
• Pelatihan KPM Mula Kecamatan
• Pelatihan Pengurus LPM
Pelatihan KPM
Pembinaan

Penyusunan Pedoman
• Peningkatan Kapasitas KPM

Bantuan Keuangan Kegiatan


• Pemberian Penghargaan
TUNTUTAN KEGIATAN

Penyusunan Pedoman
• Sosialisasi

Pelatihan Pelatih dan Pembina KPM


• Pembentukan dan Pelatihan KPM
secara berjenjang
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai