PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara
unggulan seperti Kakao, Kelapa, Rambutan, Langsat, Jagung dan berbagai jenis
pisang yang dipasarkan hingga ke luar Pulau Sulawesi.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan ditemukan bahwa Masyarakat
Desa Taopa Barat masih sangat membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah
daerah terutama dalam hal sarana dan prasarana seperti air bersih. Jalan menuju
Desa Taopa Barat sudah dapat dikategorikan baik karena Desa Taopa Barat berada
di Jalan Trans hanya beberapa rumah yang berada di jalan yang kurang layak.
Listrik sudah tersalurkan secara merata di Desa Taopa Barat, sedangkan air bersih
masih sangat kurang layak, air di Desa Taopa Barat berwarna kuning dan berbau
padahal ini sangat dibutuhkan guna menunjang perekonomian masyarakat di sana.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Desa Taopa Barat Kecamatan Taopa
Kabupaten Parigi Moutong, diharapkan mampu mengembangkan potensi keluarga
miskin. Terutama dari sisi sumberdaya manusia yang umumnya masih menjadi
masalah di daerah pedesaan, dimana masyarakat desa pada umumnya memiliki
pengetahuan yang minim dalam pengembangan dan/atau pengelolaan sumberdaya
alam, khususnya untuk pengelolaan tanaman-tanaman perkebunan seperti kakao,
Kelapa, Rambutan, Pisang, Jagung dan sebagainya sebagai sumber
matapencaharian .
Kehadiran pihak luar khususnya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata mendapat
sambutan yang hangat dan respon yang baik sehingga ditekankan untuk menjadi
motivator sebagai pelaksana awal kegiatan, sebagai fasilitator untuk menyediakan
informasi pengetahuan teknologi, sebagai pelancar atau penghubung bagi proses
pelaksanaan inovasi di desa.
1.2
Rumusan Permasalahan
kurikulum
Universitas
bahan
Tadulako
evaluasi
sesuai
Khususnya
dan
dengan
bagi
para
d. Diperolehnya
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
2.1
sekarang)
Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Olongian Lambunu (jembatan
lolas sekarang) Bukti autentik keberadaan Olongian ini ditulis dalam
sejarah kebudayaan Gorontalo yang sudah berdiri sejak abad 14 sampai
dengan abat 16.
Menurut catatan Sejarah bahwa pada Tahun 1552 Raja Gorontalo yang
sekitar 1930, Kapitalau Tuladenggi dibagi menjadi Dua bagian yaitu Kampung
Tuladenggi dan Kampung Taopa. Sejak saat itu Taopa Berdiri. Namun dalam
pelaksanaan kegiatan Pemerintahan, keagamaan dan kegiatan Prosesi Adat masih
dikoordinasikan dengan kapitalau Tuladenggi selaku penguasa wilayah lembah
Tuladenggi.
Pada Tahun 1968 masyarakat Boya Palapi berjuang untuk berpisah dengan
Taopa kemudian mendirikan sebuah Desa yang bernama Desa Palapi. Keinginan
tersebut direspon oleh pemerintah Kecamatan Moutong dan Pemerintah
Kanbupaten Donggala, sehingga pada Tahun 1968 Lahirlah Desa Palapi dengan
seorang Kepala Desa Yang dipimpin Oleh Y.KAHU.
Pada Tahun 2006 Dusun V Desa Taopa Mengajukan Proposal Keoada
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk Memekarkan untuk menjadi sebuah
Desa. Direstuilah sehinga pada Tahun 2007 Dusun V(Paninggo) Resmi menjadi
Desa Yang kemudian menjadi Pejabat Sementara Saudara SUDIRO. Dan Kepala
Desa Pertama Hasil Pemilihan(Defenitip) Dengan Kepala Desa Marteny
Padjengo S.Ag. Kemudian pada tahun 2012 Masyarakat Desa Taopa yang berada
diBagian Barat tepatnya Dusun VI dan Dusun IV Sebahagian bermaksud
memisahkan diri dari Desa Taopa. Dibentuklah Panitia Pemekaran, yang akhirnya
pada Tahun 2013 tepatnya 22 Januari 2013 Resmilah Desa Taopa Barat Dengan
Plt.Saudara Rustam AR Rasinu. Demikian sekilas tentang sejarah Taopa yang
kemudian Nama Tersebut dijadikan sebagai Nama Kecamatan Yakni Kecamatan
Taopa dengan Ibu Kota Taopa itu sendiri.
Desa Taopa Barat di resmikan pada tanggal 22 Januari 2013, merupakan
pemekaran dari desa Taopa.
2.2
Kondisi Geografis Desa Taopa Barat
Desa Taopa Barat Memiliki lingkungan pemukiman sebanyak 4 dusun
dengan luas wilayah 20 KM . Desa Taopa Barat secara fisik merupakan dataran
rendah karena terletak diantara kaki pegunungan dan laut. Batas-batas wilyah
Desa Taopa Barat adalah sebagai berikut :
2.3
pemekaran dari Desa Taopa. Dengan jumlah penduduk 218KK , 1.017 Jiwa,
terdiri dari laki-laki 466 jiwa dan perempuan 551 jiwa.
2.4
Potensi Sosial
Dalam mengukur keberhasilan desa Taopa Barat pada bidang sosial ada
beberapa aspek yang menjadi acuan yaitu sebagai berikut :
a. Sarana Peribadatan
Mayoritas masyarakat Desa Taopa Barat beragama Islam.
b. Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Desa Taopa Barat belum ada, yang ada hanya
Posyandu yang dilaksankan seminggu sekali oleh Bidan Desa, biasa bertempat
di rumah Kaur Pembangunan, masyarakat biasanya mencari pengobatan di
Puskesmas Taopa Induk, ada juga yang melakukan pengobatan alternatif ke
Dukun maupun orang yang dianggap pintar menyembuhkan penyakit.
c. Sarana Pendidikan
Desa Taopa Barat merupakan desa yang baru terbentuk sehingga
sarana dan prasarana yang ada masih terbatas. Untuk fasilitas pendidikan
terdapat Taman Kanak-Kanak 1 unit dan Sekolah SMK 1 unit.
2. Sarana Olahraga
Sarana olahraga di Desa Lampo tersebar di beberapa tempat. Adapun saran
olahraga tersebut adalah sebagai berikut:
LAP.SEPAK
LAP.VOLLY
BOLA
Taopa Barat
1 Buah
1 Buah
Dari berbagai sarana sarana yang ada di desa Taopa Barat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Desa Taopa Barat telah mengalami perkembangan yang
pesat.
3. Potensi Ekonomi
Sumber daya yang terdapat di Desa Taopa Barat utamanya di sektor
perkebunan sangat berperan aktif dalam mempercepat pertumbuhan Desa
Taopa Barat. Selain memanfaatkan hasil hutan dan berkebun masyarakat
Desa Taopa Barat juga beternak kambing.
4. Potensi Budaya
Masyarakat Desa Taopa Barat jika diliat dari suku maka mayoritas
penduduk asli di Desa Taopa Barat Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi
Moutong di dominasi oleh Suku Asli yaitu Suku Tialo. Namun, dalam
perkembangannya telah ada akulturasi antara suku asli dengan suku
pendatang yaitu Suku Jawa, suku Lauje, suku Gorontalo, Suku Kaili dan
suku Bugis. Mayoritas penduduknya beragama Islam .
Jumlah
1 Buah
2. Gedung Sekolah
2 Buah
3. Perkantoran
1 Buah
Desa Taopa Barat dikelola Oleh Pemerintah Desa sebanyak 10 Orang yang
di Pimpin Oleh Kepala Desa dan jajarannya yaitu Sekretaris Desa, Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesra, Kaur Keuangan, Kaur Umum, 4
Orang Kepala Dusun. Lembaga BPD sebanyak 5 Orang, dan Tim Penggerak PKK
20 Orang.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
3.1
profesi integral tematik posdaya yang keempat kali dilaksanakan. Segenap jajaran
Civitas Akademik, panitia pelaksana, para mahasiswa peserta KKN, pemerintah
desa dan segenap warga berupaya maksimal demi suksesnya pelaksanaan KKN
profesi integral tematik Posdaya. Namun demikian secara keseluruhan dapat
berjalan dengan lancar dan sukses, meskipun di lapangan ditemui beberapa
hambatan.
Adapun beberapa hal-hal umum yang menjadi faktor pendukung dan
faktor penghambat kelancaran pelaksanaan KKN antara lain :
3.2.1
Faktor Pendukung:
a. Antusias masyarakat dalam menerima kedatangan mahasiswa KKN
cukup baik.
b. Aparat desa sangat membantu mahasiswa dalam berhubungan dengan
masyarakat.
c. Tersedianya tempat-tempat strategis untuk pelaksanaan kegiatan.
d. Adanya dukungan dari masyarakat dan aparat desa dalam membantu
pelaksanaan program kerja seperti menyediakan sarana dan prasarana
kegiatan.
3.2.2
Faktor Penghambat :
a. Kurangnya kesepahaman antara Masyarakat dan Kepala Desa.
b. Belum lengkapnya fasilitas informasi dan layanan di kantor desa.
c. Ada sekelompok warga dan beberapa aparatur desa yang kurang
berpartisipasi dalam kegiatan rapat mahasiswa KKN.
Adapun hal-hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pada
setiap program kerja KKN Angkatan 70 Universitas Tadulako di Desa Taopa Barat
Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong, yaitu :
Tabel 3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat Program Kerja
No
1.
Program
Kerja
Mengajar di
Pendukung
Antusias
siswa
Penghambat
dalam
Alkhairaat
disampaikan
2.
Bimbingan
belajar
komputer
yang disampaikan
Mengadakan
senam sehat
antusias mengikuti
penyuluhan
4.
tentang
penyakit
menular
kurang
menguasai
gerakan-
gerakan
senam,
sehingga
kegiatan ini
Mengadakan
alat praktek
Ibu-ibu maupun siswa masih
Petugas kesehatan
memberikan banyak
bantuan dalam persiapan
maupun pelaksanaannya
diberikan, sehingga
membutuhkan waktu yang
sedikit lama dalam proses
sosialisasi.
Masyarakat
5.
dan
pihak
Mengadakan
penyuluhan
siswa
tentang bahaya
penyuluhan
narkoba
sebagai
kegiatan
objek terdapat
sangat menghambat
ini,
faktor
tidak
yang
berlangsungnya
ini
6.
Praktek
pembuatan
kripik sawi
menghambat berlangsungnya
sangat besar
kegiatan
Banyaknya
pisang
7.
di
tanaman
Desa,
serta
Praktek
kurangnya
pembuatan
kripik kulit
pisang
ibu
PKK
pemanfaatan Dalam
juga
kegiatan
ini,
tidak
faktor
yang
berlangsungnya
sangat kegiatan
mendukung
adanya
kegiatan ini
Pembuatan
8
tempat sampah
Antusias
masyarakat
dalam
pembuatannya
sangat besar
Perbedaan
kondisi
ekonomi
tiap-tiap
KK,
sehingga
pembuatan
tempat
Mengadakan
Peralatan
bakti sosial
tersedia
sampah
kerja
sudah
kegiatan
terdapat
menghambat
ini,
faktor
tidak
yang
berlangsungnya
kegiatan
Antusias
10
warga
yang
Pembuatan
batas antar
dusun
lomba
desa,
sehingga
11
warga
yang
Pembuatan
papan nama
aparatur desa
lomba
desa,
sehingga
Pembuatan
Antusias
papan
dasawisma
warga
desa,
sehingga
pekarangan
rumah
Antusias
warga
yang
desa,
sehingga
Dalam
kegiatan
terdapat
ini,
faktor
menghambat
tidak
yang
berlangsungnya
kegiatan
Mayoritas remaja di desa Taopa
14
Mengaktifkan
kembali risma
aparat
masjid
desa
dalam
15
16
Mengaktifkan
kembali
LPMD
program ini.
Mengaktifkan
Antusias
kembali
karangtaruna
Pembuatan
17
taman
pengajian
yang
yang
warga
desa
anak-anak
Dalam
kegiatan
terdapat
menunjang
menghambat
Dalam
menghambat
tersedia
ini,
faktor
tidak
yang
berlangsungnya
kegiatan
baku
Praktek
yang
pengolahan
kulit jagung
ibu
ibu
di
yang
berlangsungnya
kegiatan
dukungan
tokoh
tidak
kegiatan
terdapat
dari
ini,
faktor
menghambat
kegiatan
Banyaknya
Banyaknya
18
Faktor
Desa
dalam
Dalam
kegiatan
terdapat
menghambat
faktor
ini,
tidak
yang
berlangsungnya
kegiatan
Antusias
Kegiatan
19
Ekstra
masyarakat
karena
masyarakat
Taopa
Barat
kekurangan hiburan.
3.3
Dalam
kegiatan
terdapat
menghambat
ini,
faktor
tidak
yang
berlangsungnya
kegiatan
Bidang Ekonomi
Bidang Lingkungan
Jadi, hasil realisasi ini dapat tercapai 100% dengan biaya Rp 300.000 ,(3) Pembuatan Batas Antar Dusun
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat maupun
pendatang untuk mengetahui batas antar dusun. Kegiatan ini dilakukan
sebanyak 6 kali, dimulai dari minggu ke 1 Maret sampai minggu ke 2
Maret.
Jadi, hasil realisasi ini dapat tercapai 100% dengan biaya Rp 300.000 ,(4) Pembuatan Papan Nama Aparatur Desa
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat desa
maupun pendatang untuk menemukan rumah dari aparatur desa. Setelah
berdiskusi dengan penanggung jawab dan aparat desa. Kegiatan ini
dilakukan sebanyak 14 kali, dimulai dari minggu ke 3 Februari sampai
minggu ke 1 Maret.
Jadi, hasil realisasi ini dapat tercapai 100% dengan biaya Rp 420.000 ,(5) Pembuatan Papan Dasawisma
Kegiatan in dimaksudkan untuk membantu masyarakat maupun
pendatang untuk menemukan rumah kelompok/anggota dasawisma Desa
Taopa Barat. Setelah berdiskusi dengan penanggung jawab dan aparat
desa. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 14 kali, dimulai dari minggu ke 3
Februari sampai minggu ke 1 Maret.
Jadi, hasil realisasi ini dapat tercapai 100% dengan biaya Rp 300.000 ,(6) Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan kepada
masyarakat bagaimana cara memanfaatkan pekarangan rumah agar lebih
indah dan bermanfaat. Setelah berdiskusi dengan penanggung jawab,
kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 14 kali, dimulai dari minggu ke 3
Februari sampai minggu ke 3 Maret.
Jadi, hasil realisasi ini dapat tercapai 100% dengan biaya Rp 280.000 ,-
3.3.6
3.3.7
3.3.8
Bidang Ekstrakurikuler
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjalin keakraban dan
Program
1.
Kerja
Pendidikan
2.
Kesehatan
Kegiatan
1.Mengajar di MDA Alkhairaat
2.Bimbingan belajar komputer
1.Mengadakan senam sehat
2.Mengadakan penyuluhan tentang penyakit
Biaya Yang
Digunakan (Rp)
Rp. 90.000,Rp. 280.000,Rp. 180.000,Rp. 270.000,-
menular
3.Mengadakan penyuluhan tentang bahaya
Rp. 270.000,-
narkoba
3.
Ekonomi
Rp. 200.000,-
4.
5.
6.
Sosial,
Tepat
7.
Guna
Ekstra
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Saran Tindak
Setelah kami melaksanakan kegiatan KKN Profesi Integral Tematik Posdaya
3. Perlu adanya gagasan dan saran dari tokoh masyarakat kepada masyarakat
tentang pentingnya pelaksanaan KKN bersifat memberdayakan potensi
keluarga.
4. Perlu adanya perhatian yang serius dari masyarakat khususnya keluarga dari
pelaksanaan KKN bahwa upaya pemberdayaan keluarga yakni untuk
kesejahteraan keluarga.
5. Diharapkan Peran dari Organisasi Kelembagaan (PKK) yang ada di desa
sebagai organisasi pendahulu untuk mendukung keberlanjutan pemberdayaan
keluarga.
6. Kader kader yang telah ditetapkan dalam SK LPMD mohon diperhatikan
tugas dan wewenangnya sebagai pihak penanggung jawab yang dapat
melanjutkan bahkan pengembangan program kerja yang telah dilaksanakan
oleh Mahasiswa KKN.
7. Dibutuhkan Kerjasama antar Pemerintah Desa, Organisasi Kelembagaan
Desa, Kader Kader dan Masyarakat untuk kelancaran kegiatan yang akan
dilaksanakan dikemudian hari.
8. Pendampingan dari Pemerintah Desa dan Organisasi Kelembagaan Desa
terkait terhadap kegiatan dan program yang telah dilaksanakan.
9. Pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Alam perlu di tingkatkan
mengingat Desa Taopa Barat mempunyai potensi yang cukup besar dan
potensi dalam hal tanaman perkebunan yang ada memungkinkan untuk
kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Taopa Barat.
10. Pemberdayaan masyarakat terutama dalam hal ini adalah pemuda remaja,
untuk lebih banyak berperan dalam pembangunan di desa serta upayaupaya
kreatif lainnya sehingga pengangguran dapat teratasi.
11. Perlunya peningkatatan / pengembangan rasa tanggung jawab terhadap para
aparat pemerintah desa agar memahami tentang tugasnya masing-masing.
12. Diharapkan adanya partisipasi masyarakat yang lebih besar untuk hadir
disetiap pertemuan pertemuan yang dilaksanakan ataupun kegiatan yang
berkaitan dengan program kerja yang telah disepakati berkaitan dengan
masalah yang mereka hadapi karena masalah tersebut berasal dari masyarakat
itu sendiri.