Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara

menyeluruh baik dibidang keahliaan atau disiplin ilmu pengetahuan untuk

mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata

pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program

yang harus diikuti semua mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik,

dimana pelaksanaan KKN ini merupakan proses yang sangat penting terhadap

kelangsungan proses akhir masa perkuliahan sebagai salah satu persyaratan dan

kelulusan mahasiswa.

Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan

dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap

realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat, di

samping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang

didapat sebelumnya. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga memiliki

keterampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di tengah

masyarakat sebagai media untuk belajar membangun hubungan yang integral

dalam komunitas masyarakat, sebagai obyek utama yang akan dihadapi kelak

setelah menyelesaikan studi.

Kuliah Kerja Nyata Bina Kampus adalah sebagai opsi lain bagi mahasiswa

untuk mengimplementasikan salah satu dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu

Pengabdian pada Masyarakat. Masyarakat yang dimaksut dalam hal ini seluruh

1 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


unsur yang ada dikampus dan merupakan bagian dari masyarakat kampus.

Dengan tujuan untuk meningkatkan atmosfir akademik sesuai dengan visi dan

misi Universitas Tadulako. Di harapkan melalui kegiatan KKN Bina Kampus

mampu mendorong untuk meningkatkan kinerja kampus.

Kuliah pengabdian mahasiswa ini merupakan perwujudan dari partisipasi

Perguruan Tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan

serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui

perkembangan Iptek melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan

memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi,

bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja

hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal

peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti

di lingkungan kampus Universitas Tadulako kawasan Fakultas Kesehatan

Masyarakat (FKM).

Namun dalam pelaksanaan KKN, dalam berinteraksi dengan masyarakat,

Mahasiswa Universitas Tadulako dapat membaca dan memahami sikap

masyarakat terhadap kegiatan KKN. Di dalam masyarakat sangat mungkin

ditemukan sikap terhadap kegiatan KKN yang beragam (termasuk sikap terhadap

peserta KKN), ada yang cenderung positif, acuh tak acuh atau bahkan negatif.

Oleh karena itu, sarana pengembangan akademis mahasiswa Universitas

Tadulako Palu perlu mengembangkan dan meningkatkan serta melaksanakan

program aksinya sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang

utuh, sehingga bisa memahami dan menghayati fenomena sosial di masyarakat

2 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


secara riil, sebagai pengembangan program dalam proses belajar dan mengajarkan

kepada mahasiswa dengan salah satu program yang cukup strategis melalui KKN.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Tadulako sebagai bentuk

pengabdiaan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan

bimbingan Universitas dan Fakultas Kesehatan Masyarakat adalah pendekatan-

pendekatan berbasis multidisiplin. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bentuk

pengabdian mahasiswa yang bersifat profesi.

Dalam pelaksanaan KKN Bina Kampus angkatan ke-80 Semester Genap

2017/2018 ini, di tempatkan di Kampus Universitas Tadulako Kawasan

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

Kami selaku mahasiswa peserta KKN melakukan observasi dan berhasil

mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,

selanjutnya dari hasil observasi tersebut dirancang alternatif-alternatif solusi

guna memecahkan berbagai permasalahan tersebut dengan formulasi kegiatan

yang tepat.

Dari hasil pengamatan yang di lakukan ditemukan bahwa Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) masih membutuhkan perhatian lebih di

sector penghijauan, penataann, dan perawatan, sosialisasi dan bakti bersama.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di kawasan Fakultas Kesehatan

Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako diharapkan mampu mengembangkan

potensi. Terutama dari sisi sumberdaya manusia.

3 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


1.2. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan selama berada dilokasi

KKN, terdapat beberapa permasalahan diantaranya :

1.2.1. Bidang Penghijauan

1. Penanaman Pohon Kemiri

Masih terdapat beberapa tempat yang perlu penghijauan karena

terlihat gersang.

2. Penanaman Pohon Trambesi Dan Mahoni

Sama seperti pohon Kemiri, pohon Trambesi dan Mahoni di tanam

untuk melakukan penghijauan karena masih terdapat beberapa tempat

yang terlihat gersang.

1.2.2. Bidang Penataan, Pembersihan, Dan Perawatan

1. Perawatan Tanaman

Merawat tanaman yang sudah ada

2. Perbaikan Jalur Evakuasi Dan Titik Kumpul

Jalur evakuasi sebelumnya sudah rusak sehingga di buat kembali

dengan bahan yang lebih baik, kemudian di pasang di titik-titik

tertentu agar dapat terlihat oleh mahasiswa yang ada di FKM.

3. Perbaikan Pegangan Tangga

Ada beberapa pegangan tangga yang sudah rusak, sehingga dapat

membahayakan pengguna tangga.

4. Penunjuk Arah

4 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Penunjuk arah yang dimaksud yaitu penunjuk arah tangga yang belum

terdapat di ruangan FKM yang terdapat tangga.

5. Perbaikan Palang Penanda Dan Pembatas Parkiran

Sebelumnya palang penanda dan batas parkiran sudah ada namun

sudah rusak, sehingga di buat kembali dan di pasang di area parkiran

yang kurang teratur.

6. Pengecoran Jalur Masuk Fakultas

Mempermudah masuk ke fakultas karena sebelumnya jalur tersebut

sudah rusak.

7. Pengadaan Dan Pemasangan Karet Jalan

Di wilayah sekitar FKM ada turunan yang agak curam untuk pejalan

kaki, ketika licin banyak yang terjatuh, sehingga pengadaan dan

pemasangan karet dapat memudahkan pejalan kaki, untuk menghindari

terjatuhnya pengguna jalan tersebut.

1.2.3. Bidang Sosialisasi Dan Bakti Bersama

1. Sosialisasi NAPSA di ( SMP)

Masih banyak siswa belum paham tentang NAPSA

2. Pembuatan Dan Pemasangan Poster

Masih banyak yang merokok dan membuan sampah sembarang di

kawasan FKM

5 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


3. Sabtu Bersih

Setiap hari Sabtu diadakan Sabtu bersih yang di lakukan di lingkungan

FKM

1.2.4. Bidang Kemasyarakatan Kampus

1. Kegitan Sosial

Membagi – bagikan masker penutup mulut kepada mahasiswa -

mahasiswi kampus Universitas Tadulako.

1.2.5. Bidang Extra

1. Jumat Sehat

Setiap Jumat pagi di adakan senam bersama seluruh posko yang berada

di UNTAD dan di lakukan didepan Rektorat UNTAD

2. Penyuluhan Kesehatan

Masih kurangnya pengetahuan siswa – siswi terhadap kesehatan.

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1. Bidang Penghijauan

1. Penanaman Pohon Kemiri

Memberikan kesan yang asri dan sejuk

2. Penanaman Pohon Trambesi Dan Mahoni

Memberikan kesan yang asri dan sejuk

1.3.2. Bidang Penataan, Pembersihan, Dan Perawatan

1. Perawatan Tanaman

Agar tanaman tetap tumbuh dan terawat

6 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


2. Perbaikan Jalur Evakuasi Dan Titik Kumpul

Untuk memudahkan evakuasi bencana yang sebelumnya sudah ada

namun sudah rusak.

3. Perbaikan Pegangan Tangga

Agar tidak membahayakan pengguna tangga

4. Penunjuk Arah

Untuk memberikan informasi arah penunjuk tangga

5. Perbaikan Palang Penanda Dan Pembatas Parkiran

Untuk menertibkan dan menata kendaraan yang terparkir dikawasan

FKM yang sebelumnya palang penanda dan pembatas parkir tersebut

sudah rusak.

6. Pengecoran Jalur Masuk Fakultas

Untuk memudahkan pengendara kendaraan masuk ke FKM

7. Pengadaan Dan Pemasangan Karet Jalan

Untuk memudahkan pengguna jalan pada jalanan turunan yang agak

curam yang ada di kawasan FKM.

1.3.3. Bidang Sosialisasi Dan Bakti Bersama

1. Sosialisasi NAPSA di ( SMP)

Untuk memberikan pemaham dan pengetahuan tentang NAPSA di

SMA

7 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


2. Pembuatan Dan Pemasangan Poster

Untuk menjaga kebersihan dan tidak merokok di kawasan FKM

3. Sabtu Bersih

Agar lingkungan FKM tampak selalu bersih dan indah

1.3.4. Bidang Kemasyarakatan Kampus

2. Kegitan Sosial

Untuk menjaga kesehaan dari polusi udara

1.2.5. Bidang Extra

2. Jumat Sehat

Untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani

3. Penyuluhan Kesehatan

Untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan.

1.4. Tema Kegiatan

“KAMPUS ASRI”

8 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


1.5. Peserta dan Struktur Organisai

Tabel 1.1. Peserta dan Struktur Organisasi

No Nama Mahasiswa Jabatan


1 JUMRIADY Ketua
2 TUTUT SETIAWATI Wakil Ketua
3 MOHAMMAD WISNU PUTRA Sekretaris
4 REHANA Bendahara
5 MOH. RAZI Anggota
6 NOVILIA PINKAN TANIA Anggota
7 RATNA Anggota
8 NIA AUDINAR Anggota
9 EKA DAMAYANTI Anggota
10 RIYAN RACHMAT A. LADUDI Anggota

(sumber:Program Kerja KKN 80 Posko F. Kesmas,2018)

9 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

2.1. Keadaan Geografis

2.1.1. Gambaran Umum

Universitas Tadulako adalah salah satu Universitas Negeri yang ada di Palu

Sulawesi Tengah, Universitas Tadulako memiliki luas lahan kurang lebih 187,5

Ha, jaraknya cukup jauh dari jangkauan pusat kota, Universitas Tadulako terletak

dijalan Poros Soekarno Hatta KM.9 kelurahan Tondo kecamatan Palu Timur kota

Palu.

Universitas Tadulako berbatasan langsung dengan jalan trans palu yaitu

Tondo dan kompleks perumahan dosen (PERDOS), untuk tiba di Universitas

Tadulako, kita dapat menempuh jalan darat dengan menggunakan mobil, motor,

sepeda. Pimpinan Tertinggi di Universitas Tadulako adalah Rektor yang di

amanahkan kepada Bapak Prof.Dr.Ir. Muh. Basir Cyio, SE., MS dan dibantu oleh

beberapa wakil Rektor, yaitu WR1, WR2, WR3, WR4 dan WR5.

Universitas Tadulako memiliki beberapa lembaga pendukung salah satunya

adalah LPM atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan P2WKKN, salah satu

tugas lembaga ini adalah untuk mengemban tugas dari salah satu misi Tri Darma

Perguruan Tinggi yaitu meningkatkan keprofesionalan serta mampu

memposisikan diri sebagai agen pembaharu yang harus mampu memposisikan diri

di tengah-tengah masyarakat melalui program KKN.

10 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Universitas Tadulako memiliki sepuluh Fakultas khusus program S1 atau

Strata satu dan D3, yang terdiri dari Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas

Teknik (FATEK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas

Kehutanan (FAHUT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),

Fakultas Hukum (FAKUM), Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas

Kedokteran, Fakultas Peternakan dan Perikanan (FAPERTKAN). Universitas

Tadulako juga memiliki Program S2 atau Magister yang terdiri dari beberapa

Fakultas dan Program khusus S3 atau Doktor.

2.1.2. Sejarah Universitas Tadulako

Keberadaan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah, yang merupakan cikal

bakal Universitas Tadulako ditandai dengan 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah

yaitu periode Universitas Tadulako status swasta (1963-1966), periode status

cabang (1966-1981), dan status negeri yang berdiri sendiri Universitas Tadulako

(UNTAD), sejak tahun 1981.

2.1.3. Berdirinya Universitas Tadulako

Mengefektifkan upaya mewujudkan satu Universitas negeri yang berdiri

sendiri, maka pada tahun 1978 atas fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuklah

Koordinatorium Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh

Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah dengan enam orang wakil ketua yang berasal

11 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


dari UNTAD Cabang UNHAS (3 orang) dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu (3

orang).

Upaya Koordinatorium PTST tersebut untuk menyatukan kembali kedua

perguruan tinggi cabang di Sulawesi Tengah pada akhirnya muncul dan menjadi

dasar yang lebih kokoh untuk berdirinya universitas negeri yang berdiri sendiri.

Atas dukungan dan upaya masyarakat di Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah,

Rektor UNHAS, Rektor IKIP Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi

tersebut di atas ditingkatkan menjadi universitas negeri yang berdiri sendri dengan

nama Universitas Tadulako (UNTAD) sesuai dengan Keputusan Presiden RI

Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14 Agustus 1981, berdasarkan Keputusan Presiden

tersebut Untad terdiri atas 5 (lima) fakultas yakni:

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

3. Fakultas Ekonomi,

4. Fakultas Hukum dan

5. Fakultas Pertanian

Perkembangan selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas

Teknik sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993.

12 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


2.1.4. Kondisi Geografis

Universitas Tadulako merupakan perguruan tinggi yang berada pada bagian

wilayah administrasi Kelurahan Tondo. Secara geografis dan demografis

Kelurahan Tondo berada pada Wilayah Kecamatan Palu Timur dengan luas

wilayah 5.516 ha. Dari segi topografi keadaan tanah Kecamatan Palu Timur,

Kelurahan Tondo menurut bentuk permukaan tanah dan ketinggian dari

permukaan laut atara lain :

Datar : 50 %

Perbukitan : 40 %

Pegunungan : 10 %

Ketinggian dari permukaan laut : 2,5 – 25 mdpl

Nama sungai : Watutela

Sedangkan dari segi geografisnya maka Kelurahan Tondo terletak pada

wilayah kecamatan Palu Timur yang berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Layana

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Talise

 Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Palu

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parimo

13 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


2.1.5. Aksesibilitas

Dari Kelurahan Tondo ke ibu kota Kecamatan Palu Timur berjarak kurang

lebih 7 km, jarak dari pusat pemerintah kabupaten/kota 9 km, sedangkan jarak

dari pusat ibukota provinsi 8 km. untuk mencapai Kelurahan Tondo, Kecamatan

Palu Timur tidak ada hambatan karena transportasi sudah begitu lancar dengan

menggunakan sarana angkutan darat dan bisa melalui dua jalur yaitu melewati

jalan Trans Sulawesi dan melewati jalan yang dikenal dengan jalan Soekarno

Hatta

2.1.6. Kondisi Demografis

Kata “Tondo” berasal dari kalimat “Petondo-tondo mangalabaku nemo

mangala baku n’tona” yang diucapkan seorang Tadulako atau pemimpin dari

warga setempat yang hendak mengambil bekal makan siang usai membantu

pemuda-pemuda dari desa “Bora” dalam membuat “Jalan” yang saat ini dikenal

dengan jalan Trans Sulawesi dimasa Penjajahan Belanda tahun 1927. Kalimat di

atas jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Telitilah mengambil bekal,

jangan mengambil bekal orang lain”. Dari kata “Petondo” inilah asal nama

Kampung Tondo.

Awal mulanya Kelurahan Tondo adalah sebuah kampung yang terdiri dari

beberapa kampung yang bergabung menjadi kampung Tondo. Sebelum tanggal 27

september 1978, kampung Tondo berubah statusnya menjadi Desa Tondo dan

termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tawaeli.

14 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Kemudian status sebagai desa berubah menjadi Kelurahan sebagai dampak

dari pembentukan Kecamatan Palu menjadi wilayah kota Administratif Palu

tanggal 27 september 1978 dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1978 serta

atas dasar dekontrasi sesuai Undang-Undang No. 5 Tahun 1979 tentang

pemerintahan di desa (Lembaran Negara tahun 1979 No. 56, tambahan lembaran

Negara No. 5153).

Setelah itu terbagi atas dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu Barat dan Palu

Timur, yang mana Kelurahan Tondo termasuk salah satu Kelurahan dari dua

Kelurahan di Kecamatan Palu Timur.

2.2. Data Penduduk

Jumlah penduduk kelurahan tondo yang terdiri dari 14 RW dan 36 RT

tercatat sejumlah 10.055 jiwa yang terdiri dari 2.697 KK Jumlah tersebut di atas

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Kelurahan Tondo Kecamatan Palu Timur

Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 4.939 49,12 %

2. Perempuan 5.116 50,88 %

10.055 100 %

Sumber: Laporan Kependudukan Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur.2015

15 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Dari tabel diatas menunjukan bahwa jumlah berjenis kelamin laki-laki dan

berjenis kelamin perempuan dapat dikatakan berimbang. Meskipun berjenis

kelamin laki-laki relative lebih kecil yang berjumlah 4. 939 dengan persentase

49,12 % di banding dengan berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 5.116

dengan persentase 50,88 %. Hal ini mengindikasikan tersedianya sumberdaya

manusia yang dapat dimanfaatkan.

2.3. Potensi Fakultas FKM

Potensi Fakutas FKM sangat erat kaitannya dengan masyarakat sekitar

wilayah kampus yaitu masyarakat tondo dimana dari fakultas bisa mengadakan

sosialisasi tentang kesehatan diwilayah sekitar kampus.

2.4. Tingkat pendidikan Masyarakat

Bagi anggota masyarakat yang ada dikelurahan ini senantiasa lebih

memprioritaskan pendidikan bagi anggota keluarga dan anggota masyarakatnya.

Hal ini terbukti bahwa masyarakat yang ada di kelurahan ini pada umumnya

memiliki semangat yang tinggi untuk menempuh pendidikan dalam sekolah

(Pendidikan Formal). Keprofesian ini terbukti bahwa masyarakat di kelurahan ini

dapat dikatakan mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih pendidikan yang

lebih memadai yakni mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai pada Perguruan

Tinggi.

Disamping aspek jenis kelamin di atas, aspek lainnya yang menjadi

potensi demografis di kelurahan tondo yakni aspek pendidikan. Aspek pendidikan

merupakan salah satu bidang kehidupan yang harus diperhatikan, karena

16 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


pendidikan inilah yang sangat menentukan prospek atau masa depan kehidupan

masyarakat. Hal ini dianggap penting, karena dengan tingkat pendidikan yang

relative memadai, maka dapat memudahkan dan memaksimalkan berbagai

aktifitas untuk menggeluti suatu profesi dengan hasil atau produksi yang

maksimal guna kemajuan diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara

keseluruhan.

2.5. Kondisi Sosial

2.5.1. Keagamaan

Masyarakat kelurahan Tondo Mayoritas beragama Islam Tetapi dengan

semakin banyak pelaku usaha dikeluarahan Tondo mulai masuk juga agama-

agama lain seperti Tionghoa dan Hindu.

2.5.2. Organisasi Sosial

Masyarakat Kelurahan Tondo sebagian besar adalah suku asli Kaili.

Disamping itu terdapat suku-suku lain seperti suku Bugis, Jawa, Mandar, Tator,

Manado, Makasar, Gorontalo. Suku-suku ini merupakan suku pendatang di

Kelurahan Tondo yang sebagian menetap karena mengadakan hubungan

pernikahan dengan suku asli kaili.

2.5.3. Kebudayaan

Masyarakat Kelurahan Tondo meskipun berasal dari suku asli Kaili tetapi

dari segi bahasa masih terdapat sedikit perbedaan. Adanya perbedaan bahasa ini

menjadi sebuah cerita yang unik karena dari hasil wawancara yang dilakukan

perbedaan ini sudah ada sejak dulu masih belum jelas keberadaannya.

17 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Dalam acara-acara adat masyarakat tondo selalu menyediakan makanan

khas yang mencerminkan kebudayaan setempat yang dikenal makanan prasmanan

yaitu jagung rebus, ubi rebus yang disajikan dengan sambal (dabu-dabu). Mata

pencaharian masyarakat tondo sebagian besar adalah pedagang dan petani.Dalam

hal pekerjaan masyarakat tondo tidak mengenal istilah perbedaan karena baik

wanita ataupun pria keduanya bekerja bersama-sama mencari uang.

2.5.4. Perekonomian

Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa pihak wanita yang lebih

menonjol dalam hal pekerjaan. Meskipun masyarakat tondo khususnya

masyarakat suku Kaili tingkat kehidupannya rendah tetapi mereka memiliki

bermacam-macam usaha yang digeluti seperti membuka service radio dan bengkel

motor.

Pengaruh modernisasi sudah sangat mempengaruhi masyarakat tondo

terutama suku asli yaitu suku Kaili. Terlihat dari cara berbicara, berpakaian,

bersikap/berperilaku. Meskipun tampak ada perubahan tetapi masih memegang

teguh tata cara dalam adat istiadat seperti pernikahan adat yang masih sering

dilakukan oleh masyarakat suku Kaili Tondo.

18 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


BAB III

RENCANA PROGRAM KERJA KKN

3.1. Program 80%

3.1.1. Bidang Penghijauan

1. Penanaman Pohon Kemiri

2. Penanaman Pohon Trambesi Dan Mahoni

3.1.2. Bidang Penataan, Pembersihan, Dan Perawatan

1. Perawatan Tanaman

2. Perbaikan Jalur Evakuasi Dan Titik Kumpul

3. Perbaikan Pegangan Tangga

4. Penunjuk Arah

5. Perbaikan Palang Penanda Dan Pembatas Parkiran

6. Pengecoran Jalur Masuk Fakultas

7. Pengadaan Dan Pemasangan Karet Jalan

3.1.3. Bidang Sosialisasi Dan Bakti Bersama

1. Sosialisasi NAPSA di ( SMP)

2. Pembuatan Dan Pemasangan Poster

3. Sabtu Bersih

3.1.4. Bidang Kemasyarakatan Kampus

1. Kegitan Sosial

19 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


3.2. Program 20%

3.2.1. Bidang Extra

1. Jumat Sehat

2. Penyuluhan Kesehatan

20 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


BAB IV
REALISASI RENCANA PROGRAM KERJA KKN

3.1 Strategi dan pendekatan yang dilakukan

Dalam kurun waktu 1 bulan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja


Nyata (KKN), mahasiswa telah melakukan berbagai macam strategi dan
pendekatan. Mulai dari perkenalan dengan melakukan silaturahmi dengan
petinggi dan civitas akademik di kawasan Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) dan seluruh mahassiwa di FKM. Mahasiswa terus berkoordinasi
dengan stakeholder tentang semua program kerja yang akan dilaksanakan
hingga terlaksananya, melakukan diskusi-diskusi dengan mereka serta
orang-orang yang mempunyai wewenang di kawasan FKM, hingga
sosialisasi dengan seluruh mahasiswa FKM.
Kami juga ikut serta dalam beberapa kegiatan, meskipun kegiatan
tersebut tidak termasuk dalam program kerja KKN, hal ini juga merupakan
salah satu strategi yang kami lakukan sebagai bentuk penyesuaian diri agar
lebih menyatu dengan masyarakat. Di Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) juga melakukan kegiatan kerja bakti di tiap hari sabtu dan di
random dengan kegiatan senam dihari jumat ini merupakan keriatan rutin
Fakultas, Kemudian pada setiap organisasi di Fakultas Kesehatan
Masyarakat kami ikut serta dan membantu dalam pelaksanaan program
kerja yang tentunya berkesinambungan dengan program KKN, Hal ini
juga merupakan strategi untuk membantu menyiarkan setiap kegiatan yang
akan kami laksanakan (selain menggunakan undangan) agar mendapat
antusias yang lebih besar dari masyarakat.
Di area FKM ini juga kita membentuk kedekatan emosional
dengan seluruh civitas akademik. Diwaktu-waktu luang civitas akademik
dan mahasiswa FKM, kami juga sering mendapatkan kunjungan dengan
berbagai maksud tujuan. Mulai dari sekedar mengobrol, mendiskusikan
masalah proker hingga masalah Internal dan Eksternal. Hal ini

21 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


menunjukkan bahwa keberadaan kami mendapatkan respon dari
masyarakat FKM.

3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat

Kuliah Kerja Nyata Angkatan 80 Universitas Tadulako merupakan


KKN profesi integral. Segenap jajaran Civitas Akademik, panitia
pelaksana, para mahasiswa peserta KKN berupaya maksimal demi
suksesnya pelaksanaan KKN profesi integral. Namun demikian secara
keseluruhan dapat berjalan dengan lancar dan sukses, meskipun di
lapangan ditemui beberapa hambatan.

Adapun beberapa hal-hal umum yang menjadi faktor pendukung


dan faktor penghambat kelancaran pelaksanaan KKN antara lain :

1. Faktor Pendukung:
a. Antusias masyarakat dalam menerima kedatangan mahasiswa KKN
cukup baik.
b. Stakeholder sangat membantu mahasiswa dalam berhubungan dengan
masyarakat.
c. Tersedianya tempat-tempat strategis untuk pelaksanaan kegiatan.
d. Adanya dukungan dari mahasiswa dan civitas akademik dalam
membantu pelaksanaan program kerja seperti menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan.

2. Faktor Penghambat :
a. Kurangnya kesepahaman antara Masyarakat dan civitas akademik
b. Ada sekelompok mahasiswa dan beberapa civitas akademik yang
kurang berpartisipasi dalam kegiatan mahasiswa KKN.

22 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Adapun hal-hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
pada setiap program kerja KKN Angkatan 80 Universitas Tadulako di bina
kampus kawasan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), yaitu :

Tabel 3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat Program Kerja

Program
No Pendukung Penghambat
Kerja
Kurangnya kesadaran
Perbaikan Antusias mahasiswa dalam
plang penanda mahasiswa dalam penertiban
1. pembenahan area parkir
dan Pembatas area parker dan penanda parkir
Parkir dan penanda parkir
di kawasan FKM
Antusias masyarakat dalam
Penanaman Kurangnya kesadaran dalam
2. membenahi taman dan
pohon kemiri penanaman dan penghijauan
penghijauan santa besar
Kurangnya bahsan-bahan yang
Seluruh Pihak yang ada
Perbaikan tersedia membuat hasil
sangat mendukung
3. pegangan
pelaksanaan dan perbaikan perbaikan pegangan tangga
Tangga
tangga ini.
kurang maksimal
Penanaman Antusias masyarakat dalam
Kurangnya kesadaran dalam
4. pohon trambesi membenahi taman dan
penanaman dan penghijauan
dan mahoni penghijauan santa besar
Seluruh pihak sangat Dalam pelaksanaan kegiatan
menyukai program ini, ini, kurangnya kesadaran akan
Prawatan
5. karena membantu prawatan tanaman, sehingga
Tanaman
membersihkan dan membuat masyarakat sering
merawat tanaman acuh terhadap penghijauan.
Dalam kegiatan ini, tidak
Perbaikan Jalur Antusias mahasiswa dalam
terdapat faktor yang
6. Efakuasi dan menanggapi kegiatan ini menghambat berlangsungnya
Titik Kumpul sangat besar kegiatan

23 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Antusias mahasiswa dan
civitas akademik dalam Dalam kegiatan ini, tidak
Pengadaan dan kegiatan ini besar, karena terdapat faktor yang
7. pemasangan
Karet jalan membantu dalam menghambat berlangsungnya
meminimalisir terjatuh kegiatan
ketika penurunan.
Antusias mahasiswa dan
civitas akademik dalam Kurangnya kesadaran dalam
kegiatan ini besar, karena pengadakan penunjuk arah
8 Penunjuk Arah
membantu dalam memberi sehingga masyarakat banyak
petunjuk adanya tangga yang tidak tau.
dan toilet.
Dalam kegiatan ini, tidak
Pengecoran Antusias mahasiswa dan
terdapat faktor yang
9 jalan masuk civitas akademik dalam
Fakultas menghambat berlangsungnya
kegiatan ini sangat besar.
kegiatan
Sosialisasi Antusias pihak sekolah
Napza di SMP Kurangnya kesadaran akan
sangat besar dalam rencana
10 dan pentingnya sosialisasi ini dan
Penyuluhan dan pelaksanaan kegiataan
waktu yang terbatas
kesehatan ini

Pembuatan dan Antusias dari mahasiswa Dalam kegiatan ini tidak


11 Pemasangan sangat besar dalam ditemukannya faktor yang
Poster
kegiataan ini menghambat
Antusias masyarakat yang
sangat besar. kegiatan ini Kurangnya peralatan yang
12 Sabtu Bersih
juga sekaligus menjadi digunakan dalam kegiataan ini
ajang silaturahmi
Kegiatan ini sangat Dalam kegiatan ini tidak
Kegiatan
13 diantusiasi dan sangat ditemukannya faktor yang
Sosial
bermanfaat menghambat

24 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


Kegiatan ini sangat
Dalam kegiatan ini tidak
diantusiasi dan menjalin
14 Jumat sehat ditemukannya faktor yang
silaturahmi dengan posko
menghambat
lain

25 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang dicapai dari progam kerja yang dilaksanakan
oleh mahasiswa KKN posko FKM angkatan 80 Universitas Tadulako, maka
dapat disimpulkan bahwa progam kerja yang telah dilaksanakan antara lain :
Penanaman Pohon Kemiri, Penanaman Pohon Trambesi dan Mahoni,
Perawatan Tanaman, Perbaikan Jalur Efakuasi dan Titik Kumpul, Perbaikan
Pegangan Tangga, Penunjuk Arah, Perbaikan Pelang Pelang Penanda dan
Pembatas parkir, Pengecoran Jalur Masuk Fakultas, Pengadaan Dan
Pemasangan Karet Jalan, Sosialisasi Napza Di SMP, Pembuatan dan
Pemasangan Poster, Sabtu Bersih, Kegiatan Sosial, Jumat Sehat, Penyuluhan
PHBS Kesehatan.Program kerja tersebut terdiri dari bidang prasarana
fisik,peningkatan produksi, sosial budaya dan ekstra.

Jumlah 15 progam kerja telah terlaksana tepat pada waktunya

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 15
𝑥 100% = 𝑥 100% = 100%
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 15

Dari seluruh rangkaian progam kerja yang telah dilakukan selama


KKN berlangsung estimasi biaya yang digunakan berasal dari swadaya
mahasiswa sebesar Rp. 3.643.500,-

4.2. Saran
Adapun saran kami untuk untuk perlaksanaan KKN bina kampus
berikutnya, dari pengalaman mahasiswa KKN di Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) universitas tadulako. Hal yang paling utama untuk di
perhatikan adalah masalah pendanaan untuk menjalankan setiap progam
kerja yang ada, dimana dalam setiap tindakan mengestimasi dana dalam
realisasi anggaran sekiranya dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya agar

26 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS


terhindar dari problem manipulasi atau ketidak seimbangan
(besarnya dana actual disbanding dana yang dianggarkan).
Dalam hal ini, sebaiknya membuat program kerja yang dapat
meminimalisir dana yang sudah ada. Sehingga dalam hal ini tidak ada pihak
meminimalisir dana yang sudah ada. Sehingga dalam hal ini tidak ada pihak
yang terlalu diberatkan, untuk itu koordinasi yang baik antara mahasiswa
KKN dan haruslah terjalin dengan baik dan harmonis.

27 KKN ANGKATAN 80 POSKO F.KESMAS

Anda mungkin juga menyukai