Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

INSPEKSI SANITASI TEMPAT IBADAH


MASJID NURUL HUDA KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

Mata Kuliah Sanitasi Tempat-Tempat Umum dan Pariwisata


Dosen Tri Marthy Mulyasari, SST., M.KL.

Disusun Oleh :
Salma Putri Damayanti
P1337433219046
Kelas 2C

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktikum dengan judul “Inspeksi Sanitasi Masjid”. Shalawat serta salam senantiasa kita
curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktikum mata kuliah Sanitasi
Tempat-Tempat Umum dan Pariwisata. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Tri
Marthy Mulyasari, SST., M.KL. selaku pengampu mata kuliah Sanitasi Tempat-Tempat
Umum dan Pariwisata yang telah membimbing sejauh ini hingga wawasan dan ilmu
pengetahuan saya bertambah. Dalam menyusun laporan ini, saya sebagai penyusun banyak
sekali menghadapi berbagai kendala dan hambatan. Namun berkat bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak juga dengan usaha dan do’a, akhirnya laporan ini dapat
diselesaikan. Maka dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih.

Penyusun menyadari masih terdapat banyak sekali kekurangan dalam menyusun


laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak lupa
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

Batang, 30 Oktober 2020

Salma Putri Damayanti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II HASIL
A. Ceklsit ................................................................................................... 3
B. Kuisioner ............................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN


A. Ceklsit ................................................................................................... 8
B. Kuisioner ............................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 16
B. Saran ..................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
LAMPIRAN .................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang
mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan
pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat (Adriyani, 2005). Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat
dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul
mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat-
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktifitas lainnya
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan
ibadah. Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di
perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat ibadah
tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan
lingkungan yang berhubungan dengan tempat-tempat umum (tempat ibadah) guna
mendukung upaya peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu
– waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Masjid-
masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan konsep masjid berkubah
berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya, pada saat merancang masjid, desain
akustik tidak boleh dikesampingkan karena berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang
diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di dalam ruang masjid. Kegiatan
yang sering dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan
penyampaian suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama.
Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan

1
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sanitasi tempat-tempat umum pada masjid?
2. Bagaimana pelaksanaan upaya sanitasi di Masjid Besar Nurul Huda?
3. Apa saja permasalahan yang timbul di Masjid Besar Nurul Huda?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengelolaan sanitasi di tempat umum khususnya masjid.
2. Mengetahui upaya sanitasi yang sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Mengetahui upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan.

2
BAB II
HASIL

A. Ceklist
NO. KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR
I. Lokasi dan Bangunan 15 25 375
1. Letak
 Sesuai dengan rencana tata kota 4
 Terhindar dari daerah banjir 4
 Jauh dari sumber pencemaran (debu,asap, bau 3
dan cemaran lainnya)
2. Halaman
 Bersih 3
 Terhindar dari debu dan becek 4
 Tersedia parkir yang cukup 4

 Terhindar dari genangan air 3

II. Konstruksi 25 85 2125


1. Lantai
 Kuat 4
 Bersih 3
 Mudah dibersihkan dan tidak licin 4

2. Dinding
 Dinding bersih 4
 Berwarna terang 4
 Kedap air 4

 Mudah dibersihkan 4

3. Atap
 Menutup bangunan 4
 Kuat 4
 Bersih 3

 Tidak bocor 4

4. Langit- langit

3
a. Tinggi minimal 2,4 m dari lantai 4
b. Kuat, tidak terdapat lubang-lubang 4
c. Berwarna terang 4
d. Mudah dibersihkan 4
5. Ventilasi
 Sejuk 3
 Nyaman 3
 Terdapat perlengkapan sirkulasi udara 3
6. Pencahayaan
 Terang 3
 Tersebar merata 4
7. Pagar
 Kuat 4
 Aman 4
 Dapat mencegah binatang pengganggu masuk 3
III. Fasilitas Sanitasi 35 90 3150
a. Air bersih
 Tidak berwarna 4
 Jumlah mencukupi/tersedia setiap saat 4
 Tidak berasa 4

 Tidak berbau 4

b. Pembuangan air kotor


 Air limbah mengalir dengan lancar 4
 Saluran kedap air 4
 Saluran tertutup 4

 Terdapat penampungan air limbah yang rapat 3

serangga
c. Toilet/WC
 Bersih 2
 Toilet pria dan wanita terpisah 4
 Tersedia air yang cukup 4

 Letaknya tidak berhubungan langsung dengan 4

4
bangunan utama
 Jamban leher angsa 4
 Tersedia 1 jamban untuk 40 wanita 4
 Tersedia 1 jamban untuk 50 pria 4

d. Tempat wudhu
 Terpisah dari bangunan utama 4
 Termpat wudhu pria dan wanita terpisah 4
e. Tempat sampah
 Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan 2
dilengkapi dengan penutup
 Jumlah tempat sampah mencukupi 4
 Kapasitas tempat sampah terangkut oleh 1 orang 4

f. Tempat sembahyang
 Bersih, tidak berbau tidak enak 3
 Bebeas dari kutu busuk dan serangga lainnya 4
g. Tempat sandal dan sepatu
 Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus 4
 Bersih dan kuat 4
IV. Fasilitas penunjang 20 10 200
1. Pengaturan barang-barang
 Lemari penyimpanan alat sembahyang wanita 4
dan laki-laki terpisah
 Penempatan baik dan tertata rapi 2
2. Pengeras suara
a. Terdapat pengeras suara yang berfungsi dengan 4
baik
V. Lain-lain 5 4 20
Penanggung jawab masjid berkewajiban selalu menjaga 4
kebersihan masjid secara menyeluruh
TOTAL 100 5870

5
Keterangan penilaian (1-4) :
 4 (Sangat baik)
 3 (Baik)
 2 (Cukup)
 1 (Kurang)

B. Kuisioner
Data Umum
Jenis masjid : Masjid Besar
Nama masjid : Masjid Nurul Huda
Alamat : Komplek Alun-alun Limpung, Kec. Limpung Kab. Batang
Penanggungjawab : H. Maliki
Jumlah pengurus : 24 orang
Data Khusus
1. Berapa kalikah frekuensi pembersihan masjid dilakukan?
Setiap hari
2. Apakah terdapat petugas khusus untuk pembersihan masjid?
Karyawan (marbot)
3. Jika ya, apakah jumlah petugas mencukupi luas masjid?
Ya
4. Darimanakah Sumber air bersih yang digunakan?
PDAM
5. Apakah jumlah sumber air bersih mencukupi kebutuhan masjid?
Ya
6. Apakah jumlah tempat pembuangan sampah mencukupi volume sampah yang
dihasilkan?
Ya
7. Berapa kalikah frekuensi pembuangan sampah dilakukan?
3 kali seminggu
8. Apakah jumlah jamban, WC, peturasan mencukupi pengunjung masjid?
Ya
9. Berapakah rata-rata jumlah pengunjung masjid per hari?
400-500 orang

6
10. Apakah kondisi masjid nyaman untuk beribadah?
Ya

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Ceklist
Terdapat lima komponen ceklist yang dinilai dengan lengkapi masing-masing
poin. Berikut merupakan komponen beserta poin penunjang yang dinilai beserta
ketentuannya sesuai standar :
1. Lokasi dan Bangunan
a. Letak
 Sesuai dengan rencana tata kota
 Terhindar dari daerah banjir
 Jauh dari sumber pencemaran (debu,asap, bau dan cemaran lainnya)
b. Halaman
 Bersih
 Terhindar dari debu dan becek
 Tersedia parkir yang cukup
 Terhindar dari genangan air
2. Konstruksi
a. Lantai
 Kuat
 Bersih
 Mudah dibersihkan dan tidak licin
b. Dinding
 Dinding bersih
 Berwarna terang
 Kedap air
 Mudah dibersihkan
c. Atap
 Menutup bangunan
 Kuat
 Bersih
 Tidak bocor

8
d. Langit- langit
 Tinggi minimal 2,4 m dari lantai
 Kuat, tidak terdapat lubang-lubang
 Berwarna terang
 Mudah dibersihkan
e. Ventilasi
 Sejuk
 Nyaman
 Terdapat perlengkapan sirkulasi udara
f. Pencahayaan
 Terang
 Tersebar merata
g. Pagar
 Kuat
 Aman
 Dapat mencegah binatang pengganggu masuk
3. Fasilitas Sanitasi
a. Air bersih
 Tidak berwarna
 Jumlah mencukupi/tersedia setiap saat
 Tidak berasa
 Tidak berbau
b. Pembuangan air kotor
 Air limbah mengalir dengan lancar
 Saluran kedap air
 Saluran tertutup
 Terdapat penampungan air limbah yang rapat serangga
c. Toilet/WC
 Bersih
 Toilet pria dan wanita terpisah
 Tersedia air yang cukup
 Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
 Jamban leher angsa
9
 Tersedia 1 jamban untuk 40 wanita
 Tersedia 1 jamban untuk 50 pria
d. Tempat wudhu
 Terpisah dari bangunan utama
 Termpat wudhu pria dan wanita terpisah
e. Tempat sampah
 Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan dilengkapi dengan penutup
 Jumlah tempat sampah mencukupi
 Kapasitas tempat sampah terangkut oleh 1 orang
f. Tempat sembahyang
 Bersih, tidak berbau tidak enak
 Bebeas dari kutu busuk dan serangga lainnya
g. Tempat sandal dan sepatu
 Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus
 Bersih dan kuat
4. Fasilitas penunjang
a. Pengaturan barang-barang
 Lemari penyimpanan alat sembahyang wanita dan laki-laki terpisah
 Penempatan baik dan tertata rapi
b. Pengeras suara
 Terdapat pengeras suara yang berfungsi dengan baik
5. Lain-lain
Penanggung jawab masjid berkewajiban selalu menjaga kebersihan masjid secara
menyeluruh

Pada inspeksi kali ini, saya menggunakan teori HL Blum sebagai acuan
penilaian masing-masing komponen. Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa
ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu: lingkungan
(sosial, ekonomi, politik, budaya) sebesar 45%, gaya hidup (life style) sebesar 35%,
pelayanan kesehatan sebesar 15%, dan faktor genetik (keturunan) sebesar 5%.
Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan
seseorang.

10
Berdasarkan inspeksi sanitasi tempat umum yang saya lakukan di Masjid
Besar Nurul Huda, diketahui bahwa kondisi Masjid per komponen adalah sebagai
berikut :

1. Lokasi dan Bangunan (Skor 375)


a. Letak
Masjid Nurul Huda letaknya sangat strategis yaitu di kompleks Alun-alun
Kecamatan Limpung,sehingga sudah sesuai dengan rencana tata kota. Pada
kompleks Alun-alun dan sekiatar Masjid terdapat area resapan dan jauh dari
sungai besar sehingga terhindar dari banjir. Banyak pula pepohonan di area
Masjid yang mana dapat meminimalisir pencemaran udara karena letaknya
yang bersebrangan dengan jalan raya.
b. Halaman
Kebersihan halaman Masjid Nurul Huda sangat terjaga karena petugas
kebersihannya rutin membersihkan halaman. Selain itu para pengunjung pun
sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dengan tidak mengotori halaman
seperti membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang selalu ada yaitu
dedauanan pohon yang berguguran di halaman Masjid, namun petugas
kebersihan selalu menyapu halaman dengan frekuensi sesering mungkin.
Halaman Masjid tidak becek karena menggunakan paving serta terdapat
beberapa titik area resapan sehingga tidak terjadi genangan saat hujan. Area
parkir juga memadai untuk pengunjung yang membawa kendaraan baik roda
dua maupun roda empat.
2. Konstruksi (Skor 2125)
a. Lantai
Pada bagian lantai dalam maupun lantai teras Masjid relatif kuat karena
berbahan keras dan bagian bawah lantai padat tidak ada celah sehingga tidak
mudah retak ketika mendapat beban. Kebersihan lantai juga terjaga baik dari
kotoran maupun dari air serta tidak licin karena disediakannya keset untuk
memastikan kaki bersih saat memasuki area Masjid.
b. Dinding
Struktur dinding kuat serta kedap air sehingga tidak ada air yang merembes
yang akan merusak strktur dinding. Cat yang digunakan berwarna krem

11
sehingga terlihat terang yang mana memudahkan kotoran di dinding terlihat
agar mudah dibersihkan.
c. Atap
Atap secara umum berbahan kuat dan sudah menutupi seluruh bagian Masjid
baik dalam maupun teras. Tidak ada atap yang bercelah sehingga tidak terjadi
kebocoran saat hujan. Hanya saja terdapat dedaunan yang jatuh ke atap
Masjid walaupun sedikit karena adanya pepohonan.
d. Langit- langit
Tinggi langit-langit bagian dalam Masjid ± 5 meter yang mana sudah
memenuhi standar yaitu minimal 2,4 meter. Cat yang digunakan berwarna
terang terlebih desainnya yang sederhana sehingga memudahkan untuk
pembersihan. Tidak adanya lubang pada langit-langit yang artinya aman dari
binatang pengganggu.
e. Ventilasi
Ventilasi pada Masjid masih kurang, terbukti ketika beribadah terasa gerah
terutama disiang hari. Masjid ini belum dilengkapi dengan Air Conditioner
(AC) sehingga kenyamanan belum maksimal.
f. Pencahayaan
Jumlah lampu yang tersedia sudah mencukupi dan pencahayaannya tersebar
merata. Mayoritas lampu meiliki cahaya yang terang, hanya saja ada
beberapa yang masih redup walaupun bukan di ruang utama Masjid yaitu di
bagian kamar mandi.
g. Pagar
Pagar yang mengelilingi masjid memiliki konstruksi yang kuat, termasuk
gerbang masuk dan keluar. Hanya saja ada beberapa celah terbuka yang
memungkinkan masuknya binatang pengganggu.
3. Fasilitas Sanitasi (Skor 3150)
a. Air bersih
Karena sumber air bersih berasal dari PDAM maka kualitas air terjaga seperti
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Hanya saja saat air tidak
menyala, Masjid menggunakan penampungan air cadangan yang diletakkan
dalam bak besar namun tidak tertutup yang mana memungkinkan adanya
aktivitas perkembangbiakan nyamuk.
b. Pembuangan air kotor
12
Saluran pembuangan air kotor mengalir lancar tanpa sumbatan karena
dilengkapi dengan penyaring sebelum masuk ke pipa sehingga tidak ada
limbah yang ikut mengalir. Bahan yang digunakan kedap air sehingga tidak
merembes. Saluran tertutup sehingga tidak memungkinkan benda lain masuk
ke dalam saluran.
c. Toilet/WC
Toilet terpisah antara pria dan wanita. Keadaan toilet bersih, hanya
ditemukan beebrapa lantai yang berlumut sehingga agak licin. Letaknya
terpisah dari bangunan utama yaitu di samping bangunan utama. Air yang
disediakan memadai. Jamban menggunakan jamban leher angsa. Jumlah
jambannya pun sudah sesuai dengan perbandingan yaitu 1 jamban untuk 40
wanita dan 1 jamban untuk 60 pria.
d. Tempat wudhu
Tempat wudhu dibangun terpisah dari bangunan utama serta terpisah antara
pria dan wanita. Jumlah tempat wudhu mencukupi untuk pengunjung.
e. Tempat sampah
Tempat sampah yang tersedia mencukupi jumlah pengunjung untuk diangkut
sekitar 2 hari sekali. Bahan tempat sampah kedap air yaitu menggunakan
plastik (namun tidak dilengkapi penutup) dan ada beberapa yang
menggunakan semen (dilengkapi penutup).
f. Tempat sembahyang
Pada bagian utama Masjid yang digunakan untuk tempat Sholat sangat
bersih. Sajadah karpet tidak selalu digelar sehingga tidak cepat kotor dan
berbau tidak sedap serta bebas dari kutu.
g. Tempat sandal dan sepatu
Tersedianya rak tempat sandal dan sepatu khusus yang berbahan kuat dan
bersih, sehingga sandal dan sepatu tidak berserakan di bawah ataupun
terhindar dari air hujan.
4. Fasilitas penunjang (Skor 200)
a. Pengaturan barang-barang
Almari untuk menyimpan alat ibadah tersedia secara terpisah antar pria dan
wanita. Hanya saja penataannya seringkali masih berantakan.
b. Pengeras suara

13
Pengeras suara berfungsi dengan baik, terdengar jelas, dan mencakup
wilayah yang luas.

5. Lain-lain (Skor 20)


Adanya struktur organisasi serta jadwal piket yang berjalan dengan baik,
sehingga penanggung jawab masjid berkewajiban selalu menjaga kebersihan
masjid secara menyeluruh.
Dari hasil pengisian ceklis yang terlampir diatas, didapat hasil sebagai berikut :
 Jumlah skor maksimum : 6340
 Jumlah skor inspeksi yang diperoleh : 5870
 Presentase =

= 92% (memenuhi syarat)

Keterangan :

> 60 % (memenuhi syarat)

< 60 % (tidak memenuhi syarat)

B. Kuisioner
1. Berapa kalikah frekuensi pembersihan masjid dilakukan?
Setiap hari
Masjid Nurul Huda dibersihkan setiap hari oleh petugas kebersihan Masjid
dibantu oleh anggota piket harian. Pembersihan yang dilakukan setiap hari
meliputi menyapu halaman dan mengepel lantai Masjid. Selain itu melakukan
pembersihan kaca, pembersihan kamar mandi seperti meguras dan pembersihan
bagian lain dilakukan seminggu sekali.
2. Apakah terdapat petugas khusus untuk pembersihan masjid?
Karyawan (marbot)
Marbot (karyawan petugas kebersihan) bertanggung jawab penuh terhadap
kebersihan Masjid, selain itu dibantu oleh pengurus Masjid yang juga ikut
berkontribusi.
3. Jika ya, apakah jumlah petugas mencukupi luas masjid?

14
Ya
Jumlah anggota petugas/pengurus Masjid (takmir) mencukupi untuk cakupan
Masjid Besar yaitu sebanyak 24 orang.
4. Darimanakah Sumber air bersih yang digunakan?
PDAM
Sumber air utama yang digunakan sebagai fasilitas sanitasi Masjid Nurul Huda
berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Limpung.
Selain itu, dilengkapi cadangan sumber air yang berasal dari sumur gali yang
ditampung pada bak berukuran besar, sayangnya bak ini kurang higienis karena
tidak terttup sehingga rawan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
5. Apakah jumlah sumber air bersih mencukupi kebutuhan masjid?
Ya
Sumber air yang tersedia sangat mencukupi karena terdapat sumber air utama
dan cadangan yang memadai.
6. Apakah jumlah tempat pembuangan sampah mencukupi volume sampah yang
dihasilkan?
Ya
Jumlah tempat sampah sangat mencukupi volume sampah yang dihasilkan
pengunjung. Dapat dilihat bahwa tempat sampah tidak pernah sampai penuh
hingga berceceran dalam 2 hari pengambilan.
7. Berapa kalikah frekuensi pembuangan sampah dilakukan?
3 kali seminggu
Pembuangan sampah ke TPS dilakukan 2 hari sekali/seminggu 3 kali setiap sore.
8. Apakah jumlah jamban, WC, peturasan mencukupi pengunjung masjid?
Ya
Jumlah jamban mencukupi pengunjung per hari dengan jumlah jamban yang
tersedia 3 jamban dan 4 urinoir untuk pria serta 4 jamban untuk wanita.
9. Berapakah rata-rata jumlah pengunjung masjid per hari?
400-500 orang per hari (setiap satu waktu sholat ±100 orang)
10. Apakah kondisi masjid nyaman untuk beribadah?
Ya
Secara keseluruhan Masjid Nurul Huda nyaman untuk beribadah mulai dari segi
lokasi, bangunan, fasilitas, kebersihan, dll sudah memadai.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masjid merupakan salah satu tempat umum yang berpengaruh besar dalam
kehidupan sehari-hari umat muslim dengan tujuan beribadah. Tempat ini tak pernah
lepas dari jangkauan masyarakat, oleh karena itu tempat ini perlu mendapat perhatian
penuh guna menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang baik bagi
masyarakat. Dengan adanya kegiatan praktikum inspeksi sanitasi tempat umum yang
bertempat di Masjid yang lebih tepatnya Masjid Besar Nurul Huda Kecamatan
Limpung Kabupaten Batang ini menjadi bahan pengetahuan dan pengalaman
mengenai realita lapangan.
Dari inspeksi yang telah dilakukan, secara umum Masjid Nurul Huda memiliki
derajat kesehatan yang baik. Masjid Besar Nurul Huda yang berada di pusat
Kecamatan ini memungkinkan banyak pengunjung yang datang di samping letaknya
yang strategis. Hal ini menjadikan para pengurus fokus pada semua komponen
sehingga bangunan, sarana, dan kebersihan sangat terjaga yang dapat dilihat dari hasil
inspeksi yang diperoleh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Masjid tersebut memiliki
sanitasi yang baik secara umum dengan total skor 5870 dan jika dipresentasekan
sebesar 92% yang artinya sudah memenuhi standar sanitasi yang baik. Harapannya
semua pencapaian ini dapat dipertahankan atau lebih baik lagi untuk ditingkatkan.

B. Saran
Dalam rangka memaksimalkan derajat kesehatan yang sebaik mungkin perlu
adanya kontribusi baik pengurus ataupun pengunjung untuk saling menjaga dan
mempertahankan sesuatu yang sudah baik. Masjid ini juga tak lepas dari beberapa
kekurangan yang harus diperbaiki dan ditangani agar keadaan lebih baik dari sekarang
serta pengadaan fasilitas yang belum ada seperti (Alat Pemadam Api Ringan), kotak
P3K, dll. Demi kebaikan tempat tersebut perlu adanya kerjasama antar untuk saling
menjaga kesehatan, kebersihan, dan fasilitas yang disediakan. Seperti penempelan
aturan dan larangan perlu ditegaskan kembali demi mewujudkan kedisiplinan
bersama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dauw, G. (2017). Gambaran Sanitasi Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso Kabupaten
Agam Tahun 2017.

Rahma. 2014. Inspeksi Sanitasi Masjid.


http://rahmakesling.blogspot.com/2014/03/sanitasi-masjid.html/////
(Diakses pada Senin, 2 November 2020 di Batang)

17
LAMPIRAN

Dokumentasi

18
19

Anda mungkin juga menyukai