Disusun Oleh :
Salma Putri Damayanti
P1337433219046
Kelas 2C
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktikum dengan judul “Inspeksi Sanitasi Masjid”. Shalawat serta salam senantiasa kita
curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktikum mata kuliah Sanitasi
Tempat-Tempat Umum dan Pariwisata. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Tri
Marthy Mulyasari, SST., M.KL. selaku pengampu mata kuliah Sanitasi Tempat-Tempat
Umum dan Pariwisata yang telah membimbing sejauh ini hingga wawasan dan ilmu
pengetahuan saya bertambah. Dalam menyusun laporan ini, saya sebagai penyusun banyak
sekali menghadapi berbagai kendala dan hambatan. Namun berkat bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak juga dengan usaha dan do’a, akhirnya laporan ini dapat
diselesaikan. Maka dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II HASIL
A. Ceklsit ................................................................................................... 3
B. Kuisioner ............................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 16
B. Saran ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
LAMPIRAN .................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang
mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan
pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat (Adriyani, 2005). Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat
dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul
mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat-
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktifitas lainnya
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan
ibadah. Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di
perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat ibadah
tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan
lingkungan yang berhubungan dengan tempat-tempat umum (tempat ibadah) guna
mendukung upaya peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu
– waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Masjid-
masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan konsep masjid berkubah
berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya, pada saat merancang masjid, desain
akustik tidak boleh dikesampingkan karena berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang
diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di dalam ruang masjid. Kegiatan
yang sering dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan
penyampaian suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama.
Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
1
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sanitasi tempat-tempat umum pada masjid?
2. Bagaimana pelaksanaan upaya sanitasi di Masjid Besar Nurul Huda?
3. Apa saja permasalahan yang timbul di Masjid Besar Nurul Huda?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengelolaan sanitasi di tempat umum khususnya masjid.
2. Mengetahui upaya sanitasi yang sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Mengetahui upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan.
2
BAB II
HASIL
A. Ceklist
NO. KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR
I. Lokasi dan Bangunan 15 25 375
1. Letak
Sesuai dengan rencana tata kota 4
Terhindar dari daerah banjir 4
Jauh dari sumber pencemaran (debu,asap, bau 3
dan cemaran lainnya)
2. Halaman
Bersih 3
Terhindar dari debu dan becek 4
Tersedia parkir yang cukup 4
2. Dinding
Dinding bersih 4
Berwarna terang 4
Kedap air 4
Mudah dibersihkan 4
3. Atap
Menutup bangunan 4
Kuat 4
Bersih 3
Tidak bocor 4
4. Langit- langit
3
a. Tinggi minimal 2,4 m dari lantai 4
b. Kuat, tidak terdapat lubang-lubang 4
c. Berwarna terang 4
d. Mudah dibersihkan 4
5. Ventilasi
Sejuk 3
Nyaman 3
Terdapat perlengkapan sirkulasi udara 3
6. Pencahayaan
Terang 3
Tersebar merata 4
7. Pagar
Kuat 4
Aman 4
Dapat mencegah binatang pengganggu masuk 3
III. Fasilitas Sanitasi 35 90 3150
a. Air bersih
Tidak berwarna 4
Jumlah mencukupi/tersedia setiap saat 4
Tidak berasa 4
Tidak berbau 4
serangga
c. Toilet/WC
Bersih 2
Toilet pria dan wanita terpisah 4
Tersedia air yang cukup 4
4
bangunan utama
Jamban leher angsa 4
Tersedia 1 jamban untuk 40 wanita 4
Tersedia 1 jamban untuk 50 pria 4
d. Tempat wudhu
Terpisah dari bangunan utama 4
Termpat wudhu pria dan wanita terpisah 4
e. Tempat sampah
Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan 2
dilengkapi dengan penutup
Jumlah tempat sampah mencukupi 4
Kapasitas tempat sampah terangkut oleh 1 orang 4
f. Tempat sembahyang
Bersih, tidak berbau tidak enak 3
Bebeas dari kutu busuk dan serangga lainnya 4
g. Tempat sandal dan sepatu
Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus 4
Bersih dan kuat 4
IV. Fasilitas penunjang 20 10 200
1. Pengaturan barang-barang
Lemari penyimpanan alat sembahyang wanita 4
dan laki-laki terpisah
Penempatan baik dan tertata rapi 2
2. Pengeras suara
a. Terdapat pengeras suara yang berfungsi dengan 4
baik
V. Lain-lain 5 4 20
Penanggung jawab masjid berkewajiban selalu menjaga 4
kebersihan masjid secara menyeluruh
TOTAL 100 5870
5
Keterangan penilaian (1-4) :
4 (Sangat baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
B. Kuisioner
Data Umum
Jenis masjid : Masjid Besar
Nama masjid : Masjid Nurul Huda
Alamat : Komplek Alun-alun Limpung, Kec. Limpung Kab. Batang
Penanggungjawab : H. Maliki
Jumlah pengurus : 24 orang
Data Khusus
1. Berapa kalikah frekuensi pembersihan masjid dilakukan?
Setiap hari
2. Apakah terdapat petugas khusus untuk pembersihan masjid?
Karyawan (marbot)
3. Jika ya, apakah jumlah petugas mencukupi luas masjid?
Ya
4. Darimanakah Sumber air bersih yang digunakan?
PDAM
5. Apakah jumlah sumber air bersih mencukupi kebutuhan masjid?
Ya
6. Apakah jumlah tempat pembuangan sampah mencukupi volume sampah yang
dihasilkan?
Ya
7. Berapa kalikah frekuensi pembuangan sampah dilakukan?
3 kali seminggu
8. Apakah jumlah jamban, WC, peturasan mencukupi pengunjung masjid?
Ya
9. Berapakah rata-rata jumlah pengunjung masjid per hari?
400-500 orang
6
10. Apakah kondisi masjid nyaman untuk beribadah?
Ya
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ceklist
Terdapat lima komponen ceklist yang dinilai dengan lengkapi masing-masing
poin. Berikut merupakan komponen beserta poin penunjang yang dinilai beserta
ketentuannya sesuai standar :
1. Lokasi dan Bangunan
a. Letak
Sesuai dengan rencana tata kota
Terhindar dari daerah banjir
Jauh dari sumber pencemaran (debu,asap, bau dan cemaran lainnya)
b. Halaman
Bersih
Terhindar dari debu dan becek
Tersedia parkir yang cukup
Terhindar dari genangan air
2. Konstruksi
a. Lantai
Kuat
Bersih
Mudah dibersihkan dan tidak licin
b. Dinding
Dinding bersih
Berwarna terang
Kedap air
Mudah dibersihkan
c. Atap
Menutup bangunan
Kuat
Bersih
Tidak bocor
8
d. Langit- langit
Tinggi minimal 2,4 m dari lantai
Kuat, tidak terdapat lubang-lubang
Berwarna terang
Mudah dibersihkan
e. Ventilasi
Sejuk
Nyaman
Terdapat perlengkapan sirkulasi udara
f. Pencahayaan
Terang
Tersebar merata
g. Pagar
Kuat
Aman
Dapat mencegah binatang pengganggu masuk
3. Fasilitas Sanitasi
a. Air bersih
Tidak berwarna
Jumlah mencukupi/tersedia setiap saat
Tidak berasa
Tidak berbau
b. Pembuangan air kotor
Air limbah mengalir dengan lancar
Saluran kedap air
Saluran tertutup
Terdapat penampungan air limbah yang rapat serangga
c. Toilet/WC
Bersih
Toilet pria dan wanita terpisah
Tersedia air yang cukup
Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
Jamban leher angsa
9
Tersedia 1 jamban untuk 40 wanita
Tersedia 1 jamban untuk 50 pria
d. Tempat wudhu
Terpisah dari bangunan utama
Termpat wudhu pria dan wanita terpisah
e. Tempat sampah
Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan dilengkapi dengan penutup
Jumlah tempat sampah mencukupi
Kapasitas tempat sampah terangkut oleh 1 orang
f. Tempat sembahyang
Bersih, tidak berbau tidak enak
Bebeas dari kutu busuk dan serangga lainnya
g. Tempat sandal dan sepatu
Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus
Bersih dan kuat
4. Fasilitas penunjang
a. Pengaturan barang-barang
Lemari penyimpanan alat sembahyang wanita dan laki-laki terpisah
Penempatan baik dan tertata rapi
b. Pengeras suara
Terdapat pengeras suara yang berfungsi dengan baik
5. Lain-lain
Penanggung jawab masjid berkewajiban selalu menjaga kebersihan masjid secara
menyeluruh
Pada inspeksi kali ini, saya menggunakan teori HL Blum sebagai acuan
penilaian masing-masing komponen. Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa
ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu: lingkungan
(sosial, ekonomi, politik, budaya) sebesar 45%, gaya hidup (life style) sebesar 35%,
pelayanan kesehatan sebesar 15%, dan faktor genetik (keturunan) sebesar 5%.
Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan
seseorang.
10
Berdasarkan inspeksi sanitasi tempat umum yang saya lakukan di Masjid
Besar Nurul Huda, diketahui bahwa kondisi Masjid per komponen adalah sebagai
berikut :
11
sehingga terlihat terang yang mana memudahkan kotoran di dinding terlihat
agar mudah dibersihkan.
c. Atap
Atap secara umum berbahan kuat dan sudah menutupi seluruh bagian Masjid
baik dalam maupun teras. Tidak ada atap yang bercelah sehingga tidak terjadi
kebocoran saat hujan. Hanya saja terdapat dedaunan yang jatuh ke atap
Masjid walaupun sedikit karena adanya pepohonan.
d. Langit- langit
Tinggi langit-langit bagian dalam Masjid ± 5 meter yang mana sudah
memenuhi standar yaitu minimal 2,4 meter. Cat yang digunakan berwarna
terang terlebih desainnya yang sederhana sehingga memudahkan untuk
pembersihan. Tidak adanya lubang pada langit-langit yang artinya aman dari
binatang pengganggu.
e. Ventilasi
Ventilasi pada Masjid masih kurang, terbukti ketika beribadah terasa gerah
terutama disiang hari. Masjid ini belum dilengkapi dengan Air Conditioner
(AC) sehingga kenyamanan belum maksimal.
f. Pencahayaan
Jumlah lampu yang tersedia sudah mencukupi dan pencahayaannya tersebar
merata. Mayoritas lampu meiliki cahaya yang terang, hanya saja ada
beberapa yang masih redup walaupun bukan di ruang utama Masjid yaitu di
bagian kamar mandi.
g. Pagar
Pagar yang mengelilingi masjid memiliki konstruksi yang kuat, termasuk
gerbang masuk dan keluar. Hanya saja ada beberapa celah terbuka yang
memungkinkan masuknya binatang pengganggu.
3. Fasilitas Sanitasi (Skor 3150)
a. Air bersih
Karena sumber air bersih berasal dari PDAM maka kualitas air terjaga seperti
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Hanya saja saat air tidak
menyala, Masjid menggunakan penampungan air cadangan yang diletakkan
dalam bak besar namun tidak tertutup yang mana memungkinkan adanya
aktivitas perkembangbiakan nyamuk.
b. Pembuangan air kotor
12
Saluran pembuangan air kotor mengalir lancar tanpa sumbatan karena
dilengkapi dengan penyaring sebelum masuk ke pipa sehingga tidak ada
limbah yang ikut mengalir. Bahan yang digunakan kedap air sehingga tidak
merembes. Saluran tertutup sehingga tidak memungkinkan benda lain masuk
ke dalam saluran.
c. Toilet/WC
Toilet terpisah antara pria dan wanita. Keadaan toilet bersih, hanya
ditemukan beebrapa lantai yang berlumut sehingga agak licin. Letaknya
terpisah dari bangunan utama yaitu di samping bangunan utama. Air yang
disediakan memadai. Jamban menggunakan jamban leher angsa. Jumlah
jambannya pun sudah sesuai dengan perbandingan yaitu 1 jamban untuk 40
wanita dan 1 jamban untuk 60 pria.
d. Tempat wudhu
Tempat wudhu dibangun terpisah dari bangunan utama serta terpisah antara
pria dan wanita. Jumlah tempat wudhu mencukupi untuk pengunjung.
e. Tempat sampah
Tempat sampah yang tersedia mencukupi jumlah pengunjung untuk diangkut
sekitar 2 hari sekali. Bahan tempat sampah kedap air yaitu menggunakan
plastik (namun tidak dilengkapi penutup) dan ada beberapa yang
menggunakan semen (dilengkapi penutup).
f. Tempat sembahyang
Pada bagian utama Masjid yang digunakan untuk tempat Sholat sangat
bersih. Sajadah karpet tidak selalu digelar sehingga tidak cepat kotor dan
berbau tidak sedap serta bebas dari kutu.
g. Tempat sandal dan sepatu
Tersedianya rak tempat sandal dan sepatu khusus yang berbahan kuat dan
bersih, sehingga sandal dan sepatu tidak berserakan di bawah ataupun
terhindar dari air hujan.
4. Fasilitas penunjang (Skor 200)
a. Pengaturan barang-barang
Almari untuk menyimpan alat ibadah tersedia secara terpisah antar pria dan
wanita. Hanya saja penataannya seringkali masih berantakan.
b. Pengeras suara
13
Pengeras suara berfungsi dengan baik, terdengar jelas, dan mencakup
wilayah yang luas.
Keterangan :
B. Kuisioner
1. Berapa kalikah frekuensi pembersihan masjid dilakukan?
Setiap hari
Masjid Nurul Huda dibersihkan setiap hari oleh petugas kebersihan Masjid
dibantu oleh anggota piket harian. Pembersihan yang dilakukan setiap hari
meliputi menyapu halaman dan mengepel lantai Masjid. Selain itu melakukan
pembersihan kaca, pembersihan kamar mandi seperti meguras dan pembersihan
bagian lain dilakukan seminggu sekali.
2. Apakah terdapat petugas khusus untuk pembersihan masjid?
Karyawan (marbot)
Marbot (karyawan petugas kebersihan) bertanggung jawab penuh terhadap
kebersihan Masjid, selain itu dibantu oleh pengurus Masjid yang juga ikut
berkontribusi.
3. Jika ya, apakah jumlah petugas mencukupi luas masjid?
14
Ya
Jumlah anggota petugas/pengurus Masjid (takmir) mencukupi untuk cakupan
Masjid Besar yaitu sebanyak 24 orang.
4. Darimanakah Sumber air bersih yang digunakan?
PDAM
Sumber air utama yang digunakan sebagai fasilitas sanitasi Masjid Nurul Huda
berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Limpung.
Selain itu, dilengkapi cadangan sumber air yang berasal dari sumur gali yang
ditampung pada bak berukuran besar, sayangnya bak ini kurang higienis karena
tidak terttup sehingga rawan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
5. Apakah jumlah sumber air bersih mencukupi kebutuhan masjid?
Ya
Sumber air yang tersedia sangat mencukupi karena terdapat sumber air utama
dan cadangan yang memadai.
6. Apakah jumlah tempat pembuangan sampah mencukupi volume sampah yang
dihasilkan?
Ya
Jumlah tempat sampah sangat mencukupi volume sampah yang dihasilkan
pengunjung. Dapat dilihat bahwa tempat sampah tidak pernah sampai penuh
hingga berceceran dalam 2 hari pengambilan.
7. Berapa kalikah frekuensi pembuangan sampah dilakukan?
3 kali seminggu
Pembuangan sampah ke TPS dilakukan 2 hari sekali/seminggu 3 kali setiap sore.
8. Apakah jumlah jamban, WC, peturasan mencukupi pengunjung masjid?
Ya
Jumlah jamban mencukupi pengunjung per hari dengan jumlah jamban yang
tersedia 3 jamban dan 4 urinoir untuk pria serta 4 jamban untuk wanita.
9. Berapakah rata-rata jumlah pengunjung masjid per hari?
400-500 orang per hari (setiap satu waktu sholat ±100 orang)
10. Apakah kondisi masjid nyaman untuk beribadah?
Ya
Secara keseluruhan Masjid Nurul Huda nyaman untuk beribadah mulai dari segi
lokasi, bangunan, fasilitas, kebersihan, dll sudah memadai.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masjid merupakan salah satu tempat umum yang berpengaruh besar dalam
kehidupan sehari-hari umat muslim dengan tujuan beribadah. Tempat ini tak pernah
lepas dari jangkauan masyarakat, oleh karena itu tempat ini perlu mendapat perhatian
penuh guna menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang baik bagi
masyarakat. Dengan adanya kegiatan praktikum inspeksi sanitasi tempat umum yang
bertempat di Masjid yang lebih tepatnya Masjid Besar Nurul Huda Kecamatan
Limpung Kabupaten Batang ini menjadi bahan pengetahuan dan pengalaman
mengenai realita lapangan.
Dari inspeksi yang telah dilakukan, secara umum Masjid Nurul Huda memiliki
derajat kesehatan yang baik. Masjid Besar Nurul Huda yang berada di pusat
Kecamatan ini memungkinkan banyak pengunjung yang datang di samping letaknya
yang strategis. Hal ini menjadikan para pengurus fokus pada semua komponen
sehingga bangunan, sarana, dan kebersihan sangat terjaga yang dapat dilihat dari hasil
inspeksi yang diperoleh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Masjid tersebut memiliki
sanitasi yang baik secara umum dengan total skor 5870 dan jika dipresentasekan
sebesar 92% yang artinya sudah memenuhi standar sanitasi yang baik. Harapannya
semua pencapaian ini dapat dipertahankan atau lebih baik lagi untuk ditingkatkan.
B. Saran
Dalam rangka memaksimalkan derajat kesehatan yang sebaik mungkin perlu
adanya kontribusi baik pengurus ataupun pengunjung untuk saling menjaga dan
mempertahankan sesuatu yang sudah baik. Masjid ini juga tak lepas dari beberapa
kekurangan yang harus diperbaiki dan ditangani agar keadaan lebih baik dari sekarang
serta pengadaan fasilitas yang belum ada seperti (Alat Pemadam Api Ringan), kotak
P3K, dll. Demi kebaikan tempat tersebut perlu adanya kerjasama antar untuk saling
menjaga kesehatan, kebersihan, dan fasilitas yang disediakan. Seperti penempelan
aturan dan larangan perlu ditegaskan kembali demi mewujudkan kedisiplinan
bersama.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dauw, G. (2017). Gambaran Sanitasi Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso Kabupaten
Agam Tahun 2017.
17
LAMPIRAN
Dokumentasi
18
19