Anda di halaman 1dari 9

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL PUSKESMAS MATTIROBULU


Berdasarkan PERMENKES No.75 Tahun 2014 pasal 1, Dinas
Kesehatan Kabupaten adalah satuan kerja pemerintahan daerah
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam bidang kesehatan di kabupaten/kota.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan.
Puskesmas Mattirobulu merupakan salah satu puskesmas dari 16

Puskesmas yang ada di wilayah Kab.Pinrang yang dibangun pada tanggal 17

Juli 1975. Luas tanah 2.280 m², dengan wilayah kerja seluruh kecamatan

Mattirobulu dengan Luas 132,49 km².

Gambar I : Puskesmas Mattiro Bulu

4
Secara administrasi pemerintah terbagi atas 2 kelurahan dan 7 desa. Wilayah

Kerja puskesmas pada umumnya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan

roda empat , sehingga pelayanan kesehatan di puskesmas Mattiro bulu

mudah diakses oleh masyarakat di Kecamatan Mattiro bulu

1. Keadaan Geografis

Batas batas wilayah Kecamatan Mattirobulu antara lain :

 Sebelah Utara : Watang Sawitto

 Sebelah Barat : Lanrisang / Mattiro sompe

 Sebelah Selatan : Suppa

 Sebelah Timur : Kab.Sidrab

2. Keadaan Demografis

Berikut ini tabel jumlah penduduk yang ada di wilayah

Puskesmas Mattiro bulu

Tabel 2
Jumlah penduduk, Rumah Tangga, Kepadatan Penduduk Wilayah
Puskesmas Mattirobulu Tahun 2014
Jumlah
KEL/ DESA RT Kepadatan
penduduk

Manarang 979 312,53 4166


Padaidi 1327 292,60 4307
Pananrang 1000 595,02 3588
Padaelo 906 406,59 3208
Padakkalawa 1873 302,21 3823
Makkawaru 841 172,23 2809
Marannu 459 254,82 1506
Alitta 725 60,91 2741
Bunga 430 119,62 1274
Jumlah 8540 207 27422
TAHUN
2012 8540 209 27687

2013 8540 206 27325

Sumber : Data BPS Kab Pinrang Tahun 2014

5
Berdasarkan tabel 2 diatas wilayah yang paling banyak penduduknya adalah

desa Padaidi 4307 jiwa dengan kepadatan 292,60/ luas wilayah sedangkan

Desa yang paling sedikit penduduknya adalah desa Bunga sebanyak 1274

jiwa, dan jumlah Rumah tangga terbanyak juga ada pada desa Padakkalawa

sebanyak 1873 kk dan paling sedikit di kelurahan Bunga sebayak 430 kk

dengan kepadatan 119,62/ luas wilayah. Dari data jumlah penduduk 2 tahun

terakhir diatas menggambarkan peningkatan sekitar 1,3% jumlah penduduk,

sedangkan untuk tahun 2012 terjadi perbedaan jumlah hal ini disebabkan

karena data yang digunakan adalah data kecamatan Mattiro Bulu dalam

angka, sedangkan data tahun 2013 dan tahun 2014 adalah data BPS Kab

Pinrang.

3. Keadaan Sosial budaya dan Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi/ budaya diwilayah kerja Mattirobulu cukup

beragam, mulai dari agama, pendidikan, dan mata pencaharian penduduk

A. Suku dan Agama

Penduduk Kecamatan Mattirobulu sebagian besar adalah suku Bugis

dan sebagian kecil adalah suku Makassar, Mandar, Toraja dan Jawa.

Ditinjau dari segi agama yang dianut, maka sebagian besar penduduk

beragama Islam dilihat dari banyaknya Musallah dan Mesjid

diwilayah Mattirobulu

6
B. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Mattirobulu

sebagian besar adalah petani, karena sebagian besar wilayah kerja

Puskesmas Mattirobulu merupakan daerah pertanian, sebagiannya

bermata pencaharian sebagai pedagang dan pegawai

C. Sex Ratio

Jumlah penduduk di Wilayah Puskesmas Mattirobulu berdasarkan data dari

2 Kelurahan 7 Desa yang telah ada pada umumnya lebih banyak

Perempuan terhadap laki-laki rata-rata sex ratio pada periode tersebut

diatas adalah; Sex ratio tertinggi perempuan lebih banyak dibanding laki-

laki, yakni perempuan 51,9% atau sebanyak 14239 jiwa dan laki-laki

48,1% atau sebanyak 13183 jiwa.

B. VISI, MISI DAN TUJUAN PUSKESMAS MATTIROBULU

1. Visi Puskesmas Mattirobulu adalah

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT MATTIROBULU SEHAT 2019”

Visi tersebut sejalan dengan semangat desentralisasi yang bertujuan

untuk mengubah perilaku pemerintah daerah menjadi lebih efisien dan

profesional dengan cara meningkatnya partisipasi masyarakat demi

terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah. Masyarakat Mattirobulu

yang sehat merupakan situasi dimana masyarakat atas prakarsa sendiri

7
senantiasa hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat. Hal tersebut

tercermin dari upaya Puskesmas Mattirobulu dalam menyukseskan

program departemen kesehatan yaitu desa siaga.

Situasi tersebut dapat dicapai jika masyarakat Mattirobulu dapat

handal dan mandiri dalam menerapkan perilaku hidup sehat (PHBS). Yang

dimaksud dengan handal dan mandiri adalah kondisi dimana masyarakat

secara konsisten memiliki kesadaran kemauan berperilaku sehat sehingga

dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Selain itu, dalam kata masyarakat Mattirobulu sehat dan berkualitas

secara handal dan mandiri dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS). Yang dimaksud dengan handal dan mandiri juga tersirat

makna bahwa masyarakat Pinrang memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata

serta memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya. Visi ini juga sejalan

dengan kecenderungan paradigma kesehatan yang bergeser dari kuratif dan

paliatif kea rah preventif dan promotif.

Penerapan paradigma preventif dan promotif mengimplementasikan

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Pinrang

yang lebih mengarah pada upaya peningkatan kesehatan yang bersifat

proaktif sehingga dapat dicapai masyarakat Mattirobulu yang sehat dan

berkualitas.

8
2. Misi Puskesmas Mattirobulu

Misi Puskesmas Mattirobulu menjelaskan alasan eksistensi Puskesmas

Mattirobulu kabupaten Pinrang untuk membantu mewujudkan visi

kesehatan di kabupaten Pinrang. Misi Puskesmas Mattirobulu adalah

sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu dan Profsional

b. Mengutamakan Upaya Promotif, preventif, di tunjang Upaya

Kuratif

c. Memansyaraktkan Pola hidup Bersih dan sehat

d. Meningkatkan peran serta Masyarakat dalam pembangunan

berwawasan Kesehatan

e. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan Lintas Program

3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh dinas
kesehatan kabupaten pinrang dalam perjalanan mewujudkan visi
puskesmas. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan,
ataupun norma yang diterima oleh seluruh karyawan dinas kesehatan,
puskesmas atau masyarakat. Nilai memberikan batasan dan tuntunan dalam
pemilihan cara yang ditempuh dalam mewujudkan visi. Atas dasar nilai itu
maka tidak semua cara boleh ditempuh. Untuk mencapai visi Puskesmas
Mattirobulu maka nilai utama yang dijadikan pedoman harus memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
a. Sehat
Masyarakat yang sehat merupakan suatu hal yang ingin diwujudkan
dalam penyelenggaraan pembangunan dalam bidang kesehatan yaitu
kondisi dimana individu, keluarga, masyarakat kabupaten Pinrang

9
tidak mengalami gangguan penyakit yang mengakibatkan
terganggunya aktivitas sehari-hari baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
b. Mandiri
Dalam hal ini yang dimaksud mandiri adalah masyarakat Pinrang sadar
dalam sistem pelayanan kesehatan dan proaktif konsultasi kesehatan
pada petugas kesehatan tentang masalah kesehatan di tempat pelayanan
kesehatan.
c. Merata
Dalam hal ini yang dimaksud dengan merata adalah diperolehnya
derajat kesehatan yang setinggi- tingginya bagi setiap orang yang
merupakan hak azasi manusia tanpa membedakan suku, wilayah,
agama, golongan dan status sosial ekonomi.
d. Berkualitas
Dalam hal ini yang dimaksud dengan berkualitas adalah upaya
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan status kesehatan
dan gizi masyarakat antar wilayah, gender, dan antar tingkat sosial
ekonomi

10
C. Struktur Organisasi

Bagan I : Struktur Organisasi Puskesmas Mattiro Bulu

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DOKTER PRATAMA / PERTAMA


Dokter umum yang dalam hal jabatannya sebagai dokter pertama / pratama
memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1) Pendidikan dan pelatihan;
2) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
3) Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sederhana;
4) Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sedang;
5) Melakukan tindakan darurat medik / P3K tingkat sederhana;

11
6) Kunjungan pasien rawat inap;
7) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
8) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
9) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
10) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
11) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
12) Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit dan mengumpulkan
data;
13) Melakukan penyuluhan medik;
14) Membuat catatan medik pasien rawat inap;
15) Membuat catatan medik pasien rawat jalan;
16) Melayani atau menerima konsultasi keluar;
17) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
18) Menguji kesehatan individu;
19) Melakukan tugas jaga panggilan /on call;
20) Melakukan tugas jaga sepi pasien;
21) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan sederhana;
22) Membantu dalam kegiatan kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC,
Olahraga)
23) Mengamati penyakit / wabah di lapangan.

12

Anda mungkin juga menyukai