Anda di halaman 1dari 52

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis adalah merencanakan penggunaan


sumber daya yang dimiliki agar dapat digunakan seoptimal mungkin dalam memenuhi
kebutuhan penggunanya. Dengan dasar Rencana Strategis Bisnis ini dijadikan landasan
operasional PPK-BLUD untuk 5 (lima) tahun ke depan. Adanya dukungan dari Pemerintah
Daerah (Pemda) Kabupaten Deli Serdang dan DPRD Kabupaten Deli Serdang untuk
mengembangkan Puskesmas, berupa pembenahan sistem manajemen PPK-BLUD menjadi
titik tolak pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar baru yang terletak di
Kelurahan Tanjung Morawa Pekan.
Puskesmas Tanjung Morawa adalah puskesmas yang membuka pelayanan kesehatan
selama 24 jam serta memiliki fasilitas rawat inap. Dalam menghadapi persaingan global,
Puskesmas Tanjung Morawa yang selama ini pengelolaannya menggunakanmodel
manajemen yang konvensional akan berubah menjadi model pengelolaan layanan publik
yang modern melalui BLUD yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktifitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Pengguna Puskesmas
Tanjung Morawa terbagi dalam 2 segmen yaitu pengguna yang membeli langsung yaitu
pasien yang membayar langsung (pasien umum dan pasien bpjs kesehatan) dan Pengguna
yang membeli tidak langsung yaitu pengguna yang disubsidi pemerintah Kabupaten Deli
Serdang (kelompok masyarakat yang tidak mampu).
Secara garis besar, strategi yang ditempuh oleh Puskesmas untuk 5 tahun kedepan
adalah strategi pertumbuhan. Strategi pengembangan produk dilakukan dengan membuka
layanan baru dan memperbaiki pelayanan lama.
Rencana Pemasaran, Rencana Manajemen dan Rencana Program yang tergambar
selama 5 tahun untuk mencapai Kinerja Pelayanandan Kinerja Manfaat akan berhasil dicapai
dengan syarat adanya perubahan mindset dan komitmen penuh dari semua SDM untuk
mewujudkan Visi Puskesmas Tanjung Morawa. Selanjutnya Rencana Strategi Bisnis ini perlu
di evaluasi setiap tahun dan dapat direvisi menyesuaikan perkembangan/ perubahan yang
terjadi sehingga dapat diimplementasikan dengan Rencana Bisnis dan Anggaran.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 1


BAB II

RENCANA ORGANISASI

2.1 Latar Belakang


Seiring dengan adanya sistem pembiayaan kesehatan masyarakat, Puskesmas sebagai
tujuan pertama untuk memperoleh pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat harus
bebenah untuk senantiasa memberikan pelayanan yang bermutu. Paradigma baru
menggambarkan masyarakat yang semakin kritis terhadap tuntutan akan pelayanan yang
semakin baik dan memuaskan, khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan. Dalam upaya
merespon paradigma baru tersebut, dinas kesehatan Kabupaten Deli Serdang melalui unit
pelayanan puskesmas berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, dan terjangkau serta
profesional sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat. Agar dapat memberikan
pelayanan yang bemutu baik, terjangkau dan professional, maka puskesmas harus pula
dikelola secara professional.

Prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi
indikator dalam pelaksanaannya. Menghadapi perubahan dan tantangan di atas, diperlukan
manajemen pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang agresif
yaitu perencanaan yang proaktif dan berkesinambungan, tidak sekedar reaktif. Agar dalam
pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif, diperlukan suatu bentuk tata kelola
keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan
Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 memungkinkan mengubah organisasi


seperti puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi Badan layanan
umum daerah (BLUD) agar dapat lebih otonom dalam pengeloaan keuangan. Perubahan
status puskesmas menjadi BLUD. Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola
pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan mecerdaskan
kehidupan bangsa.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 2


Puskesmas Tanjung Morawa merupakan unit pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang yang memiliki pelayanan rawat jalan dan rawat inap berupa
poliklinik umum, poliklinik gigi, dan poliklinik ibu dan anak, imunisasi serta laboratorium.

2.1.1 Sejarah singkat berdirinya Puskesmas Tanjung Morawa


Puskesmas Tanjung Morawa didirikan sejak tahun 1968, yang terletak di jalan Irian
Nomor 242 daerah Tanjung Morawa Pekan – Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang. Pada awal berdirinya Puskesmas Tanjung Morawa mempunyai wilayah
kerja 16 Desa, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemerintah Kabupaten
Deli Serdang pada tahun 2007 telah menerbitkan kebijakan untuk menambah jumlah
puskesmas pembantu sebanyak 4 buah dan menjadikan Puskesmas Tanjung Morawa
menjadi puskesmas rawat inap sehingga dapat melakukan pelayanan Gawat Darurat serta
PONED. UPTD Puskesmas Tanjung Morawa merupakan unit pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang.

Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Tanjung Morawa telah


mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana
Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya. Mulai tahun 2007
Puskesmas Tanjung Morawa telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana, yaitu
pembangunan fasilitas berupa gedung menjadi lantai 2 (dua). Kemudian direnovasi pada
tahun 2014. Sejak tahun 2007 Puskesmas Tanjung Morawa telah menerima pelayanan
rawat jalan dan rawat inap (pelayanan 24 jam).Pada tahun 2010 Puskesmas Tanjung
Morawa mulai mengandalkan kekuatan tenaga kerja kesehatan yang ada antara lain
dokter umum dan dokter gigi dibantu dengan puluhan tenaga bidan dan paramedik
lainnya.

Selain itu Puskesmas Tanjung Morawa juga menyediakan beberapa program


unggulan yaitu 1) Klinik PTRM (Program Terapi Rumatan Methadon) yang merupakan
program pelayanan terhadap pasien yang memiliki ketergantungan terhadap narkoba.
2) Klinik IMS (Infeksi Menular Seksual). Hal ini berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Nomor: 1251/440.443/SK/DS/2010 Tentang Tim
Pelaksana Klinik IMS dan Klnik Methadon di Puskesmas Tanjung Morawa Program
Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS dengan Sumber Dana Bantuan GF-ATM
Indonesia Komponen AIDS kabupaten Deli Serdang.3) Klinik IVA yaitu Deteksi dini

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 3


kanker leher rahim alternative selain pap smear. 3) Klinik VCT (Voluntary Conseling
Testing). Program ini dilaksanakan mulai tahun 2009 dengan jumlah pasien 174 orang
sampai dengan saat ini. Oleh karena itu berdasarkan Surat Penghunjuk Kepala Puskesmas
Tanjung Morawa Tentang Nama-Nama Petugas CST Puskesmas Tanjung Morawa
Nomor: 193/TU/Pusk/2015, mulai desember tahun 2015, Puskesmas Tanjung Morawa
sudah melayani pemberian ARV sebagai satelit dari Rumah Sakit Umum Deli Serdang.

Seiring dengan berkembangnya program unggulan di Puskesmas Tanjung


Morawa, saat ini unit laboratorium puskesmas telah memberikan pelayanan pemeriksaan
rapid test HIV, Pemeriksaan Mikroskopis IMS, dan Mikroskopis BTA.

2.1.2 Landasan Hukum


Data Umum
Nama : PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
Pemilik : Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang
Alamat : Jalan Irian Nomor 242 Kelurahan Tanjung Morawa Pekan,
Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten : Deli Serdang
Telepon : 061 7940097
Luas Tanah : 512 m2
Luas Bangunan : 450 m2
Jumlah Pegawai : 93 orang
Landasan Hukum Penetapan Puskesmas Tanjung Morawa menjadi puskesmas rawat
inap:

1. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 672 Tahun 2010 Tentang Penetapan
Puskesmas rawat jalan dan Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Deli Serdang.
2. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 1214 Tahun 2012 Tentang Penetapan
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Kawasan
Perkotaan dan Puskesmas Pedesaan serta Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED) dan Puskesmas Non PONED.
3. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 336 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Kawasan
Perkotaan dan Puskesmas Pedesaan, Puskesmas PONED dan Puskesmas Non

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 4


PONED serta Puskesmas Pembantu sebagai Jaringan Puskesmas di Wilayah
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.
Landasan Operasional:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 yang kemudian diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diperbaharui menjadi PP
Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah.
9. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2012 tentang Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda)
10. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum.
11. Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Deli Serdang Nomor 1797/440/DS/2016
Tentang Penunjukan Tim Satuan Tugas Pendamping Pembentukan Puskesmas
Menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

2.1.3 Tujuan Menjadi Badan Layanan Umum


Dalam menghadapi persaingan global, Puskesmas Tanjung Morawa mengubah model
manajemen yang konvensional menjadi model pengelolaan layanan publik yang modern
melalui BLUD yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktifitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Dalam hal ini pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 5


Keuangan Badan Layanan Umum, dan PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.

Dampak yang langsung bisa dirasakan adalah bergesernya paradigma pengelolaan


puskesmas yang mengharuskan pengelolaan yang lebih professional. Perubahan pada intinya
disebabkan oleh manusia, dengan tujuan kelangsungan hidup. Melihat terjadinya perubahan
regulasi dan politik serta perubahan teknologi yang sangat cepat, maka secara sadar ataupun
tidak, lingkungan internal puskesmas akan terpengaruh melakukan adaptasi terhadap
perubahan lingkungan eksternal. Yang menjadi titik krusial adalah sejauh mana anggota
organisasi di Puskesmas Tanjung Morawa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang bisa
melakukan perubahan secepat perubahan lingkungan eksternal.

Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya reformasi diberbagai


bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya di masyarakat. Salah satu yang perlu
dicermati adalah meningkatnya keberanian para pelanggan puskesmas dalam mengkritisi
pelayanan di puskesmas. Bahkan berbagai LSM telah melakukankontrol sosial secara ketat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga kesehatan. Oleh karena itu, Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang harus menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dengan
menjadikan Puskesmas Tanjung Morawa menuju Badan Layanan Umum Daerah.

2.2 Visi

”Terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri dan berkesinambungan”.

2.3 Misi

Puskesmas Tanjung Morawa mengemban misi :


1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar.
3. Meningkatkan sistem informasi kesehatan.
4. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten.

2.4 Slogan

Santun Dalam Bahasa, Prima Dalam Pelayanan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 6


2.5 Budaya

Budaya organisasi Puskesmas Tanjung Morawa yaitu : 3M.


- Memberikan yang terbaik
- Melayani dengan hati
- Menyentuh tanpa memilih

2.6 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas Tanjung Morawa adalah: untuk
memberikan layanan perawatan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat,dengan tidak
hanya memperhatikan segi kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan layanan promotif
dan preventif sesuai visi Puskesmas Tanjung Morawa yaitu terwujudnya masyarakat sehat
secara mandiri dan berkesinambungan.

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu


dan semakin jelinya masyarakat memberikan penilaian terhatap pelayanan kesehatan yang
bermutu dan tidak bermutu serta untuk menjawab tantangan di era globalisasi saat ini, maka
Puskesmas Tanjung Morawa harus mampu menciptakan nilai saing yang lebih baik
dibandingkan dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta lainnya seperti klinik pelayanan
kesehatan swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 7


BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran faktor-faktor yang


mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perencanaan bisnis (business plan).
Analisa lingkungan bisnis terdiri dari analisa internal dan analisa eksternal. Analisa internal
merupakan kegiatan yang mengidentifikasi kelemahan-kelemahan (weakness) dan kekuatan-
kekuatan (strength) Puskesmas Tanjung Morawa. Sedangkan analisa eksternal terdiri dari
ancaman-ancaman (threats) dari para pesaing serta peluang-peluang (opportunities) yang ada
di pasar.

Tujuan analisa lingkungan bisnis adalah menetapkan posisi Puskesmas Tanjung


Morawa sebagai entitas usaha serta menetapkan strategi untuk mencapai visi dan misi
Puskesmas Tanjung Morawa. Setelah strategi ditetapkan, selanjutnya diwujudkan dalam
pelaksanaan rincian operasional, yaitu berupa program-program dan kegiatan-kegiatan.

3.1 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk menganalisis lingkungan bisnis


Puskesmas Tanjung Morawa, mengelompokan isu-isu eksternal dan memilah isu yang
penting dan paling berpengaruh terhadap puskesmas termasuk isu yang saat ini masih
menunjukan tanda-tanda yang lemahnya namun diperkirakan kedepanya akan membawa
pengaruh kuat. Pengamatan terhadap lingkungan eksternal juga akan membantu organisasi
untuk menyusun analisis internal, visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi serta mendorong
terjadinya pola pikir stratejik bagi pelaksana analisis.

Dalam melakukan analisis lingkungan eksternal merujuk pada kerangka konsep atau
model Persaingan yang dikembangkan oleh Mr. Porter (Tahun 2005).

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 8


Munculnya
Pemain Baru

Persaingan
Daya Tawar antar Daya Tawar
Pemasok lembaga Pengguna
sejenis

Produk
Pengganti

Gambar 1. Lima Kekuatan yang menimbulkan Persaingan


(Diadaptasi dari Proter, Redefining Healthcare, 2005)

Analisis lingkungan ekstenal dapat dilakukan secara kuantitatif (analisis data


sekunder dari profil kesehatan atau kabupaten/ kota dalam angka dan data primer hasil
kuisioner) maupun kualitatif (hasil pengamatan, wawancara dan sebagainya).

3.1.1 Deskripsi Kelompok Pengguna Pelayanan Kesehatan

Kelompok pengguna pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanjung Morawa terdiri


dari 2 segmen yaitu:
1. Pengguna yang membeli langsung yaitu pasien yang membayar langsung (pasien
umum dan pasien BPJS).
2. Pengguna yang membeli tidak langsung yaitu kelompok masyarakat yang tidak
mampu secara ekonomi sehingga menggunakan bantuan pihak lain dalam
menggunakan pelayanan kesehatan Puskesmas Rawat Inap Tanjung Morawa. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah masyarakat yang ter cover oleh Jamkesda
Kabupaten Deli Serdang.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 9


Grafik 1
Grafik Trend Jumlah Kepesertaan JKN di PuskesmasTanjung Morawa
Bulan Januari s.d Desember 2014 – 2016

45000

40000

35000

30000

25000
2014
20000
2015
15000
2016
10000

5000

Sumber : Bendahara JKN Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2014-2016

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kepersertaan JKN di Puskesmas
Tanjung Morawa mengalami peningkatan pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dan 2016
kepesertaan JKN relatif stabil setiap bulannya.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 10


3.1.2 Deskripsi Masyarakat

1)Jumlah Penduduk

Grafik 2.

Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Morawa periode Tahun 2011-2015

250000
218084
200000

153885 158625 159582 163222


150000

100000 Series 1

50000

0
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Data Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011 - 2015

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Tanjung


Morawa tahun 2011 s.d 2015 mengalami kecenderungan peningkatan dengan laju
pertumbuhan rata rata penduduk 0,01 %per tahun.

2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tabel 1
Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tanjung
Morawa Tahun 2015

NO KELOMPOK LAKI- PEREMPUAN JUMLAH


UMUR LAKI
1 0–4 12.665 12.035 24.700
2 5–9 11.870 11.464 23.334
3 10 – 14 10.366 9.909 20.275
4 15 – 19 10.132 9.635 19.767
5 20 – 24 9.940 9.462 19.402
6 25 – 29 9.373 9.368 18.741
7 30 – 39 17.656 18.248 35.904
8 40 – 49 13.676 13.502 27.178
9 50 – 59 8.687 8.484 17.171

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 11


10 60 – 69 3.782 3.774 7.556
11 70 – 74 889 1.206 2.095
12 75 + 792 1.209 2.001
JUMLAH 109.828 108.296 218.124
Sumber: Data Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2015

Berdasarkan usia produktif dan usia non produktif, tabel diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk berada pada kelompok rentang usia 30-39 tahun yang merupakan
usia puncak produktifitas.

4) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian

Diagram 1
Proporsi Penduduk menurut JenisMata Pencaharian di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun
2015

Penduduk menurut Jenis Mata Pencaharian


1% 0%
2% 5%
4% 14% petani
industri/buruh pabrik
perkebunan
pedagang
supir angkutan
33%
jasa masyarakat

41% PNS
lainnnya

0%

Sumber : Data Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2015


Berdasarkan diagram diatas menggambarkan bahwa mata pencaharian penduduk di
Kecamatan Tanjung Morawa sebagian besar bekerja di sektor industri/ buruh pabrik (41%)
danpedagang (33%). Hal ini merupakan peluang untuk meraup kepesertaan dari BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS mandiri.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 12


4) Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan

Diagram 2
Proporsi Banyaknya Keluarga Prasejahtera, Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga
Sejahtera III Plus Di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2015

Tingkat Kesejahteraan Keluarga

3% 11%
37%

K. Prasejahtera
K. Sejahtera I
K. Sejahtera II
49%
K. Sejahtera III plus

Sumber: Data Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2015


Secara ekonomi, penduduk di wilayah Kecamatan Tanjung Morawaberada pada level
Keluarga sejahtera tingkat II (49%) dan Keluarga Sejahtera II plus (37%). Ini berarti
kemampuan ekonomi mempengaruhi gaya hidup masyarakat, termasuk dari sisi pencarian
pengobatan atau pelayanan kesehatan dan kemampuan menjadi peserta JKN.

3.1.3Analisis Kapasitas Pelayanan Kesehatan (Peta Pesaing)

Masyarakat wilayah Kecamatan Tanjung Morawa mendapatkan pelayanan kesehatan


di fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Berikut ini adalah data penyedia pelayanan
kesehatan di Wilayah Kecamatan Tanjung Morawa.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 13


Tabel 2 Penyedia Pelayanan Kesehatan di Wilayah tanjung morawa tahun 2015

No SARANA KESEHATAN TOTAL (UNIT)

1 Rumah sakit 3

2 Praktek Dokter/Dokter Spesialis 17

3 Klinik Pratama 9

4 Apotik 9

5 Praktek Bidan 57

Data diatas menunjukkan bahwa banyaknya penyedia pelayanan kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Tanjung Morawa yang merupakan pesaing bagi puskesmas.

3.1.4 Sumber Pendanaan Puskesmas

Selama era JKN, sumber pendanaan Puskesmas Tanjung Morawa bersumber dari
APBD Kabupaten Deli Serdang, subsidi pemerintah bagi masyarakat miskin melalui
Jamkesda, APBN (DAK), Dana Kapitasi dan Non Kapitasi JKN, dan pasien umum serta
pendapatan lain yang tidak mengikat.

3.1.5 Analisis Ketersediaan Tenaga Medis


Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Tanjung Morawa pada tahun 2016,
persebaran tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3
Persebaran Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2016

No Tenaga kesehatan Puskesmas Tanjung Morawa

1 Dokter Spesialis (spesialis obgyn) 1 orang


2 Dokter Umum 5 orang
3 Dokter Gigi 2 orang
4 Tenaga Ahli Kes. Masyarakat 4 orang

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 14


5 Perawat 11 orang
6 Perawat Gigi 2 orang
7 Sanitarian 1 orang
8 Ahli Gizi 2 orang
9 Tenaga Farmasi 1 orang
10 Bidan DI / DIII 59 orang

Tenaga Non Kesehatan 4 orang


1. Pejabat Struktural 2 orang
2. S1 Ekonomi 1 orang
3. D3 komputer 1 orang

4. Juru (LCK, SPKC, SPK) 4 orang

Ketersediaan tenaga medis khususnya dokter spesialis menjadi salah satu faktor
penting yang menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas 24
jam ini. Selama ini, tenaga medis spesialistik kandungan dan kebidanan sudah ada setiap hari
senin. Kedepannya, jika Puskesmas merencanakan pengembangan pelayanan medis, maka
ketersediaan tenaga spesialistik lainnya khususnya spesialis penyakit dalam dan spesialis
anak menjadi prioritas yang harus tersedia. Saat ini 4 puskesmas pembantu di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa belummemiliki tenaga medis dokter untuk melakukan
pelayanan medis dasar setiap harinya, masih dilaksanakan sekali seminggu. Kedepannya
juga, khususnya untuk Puskesmas Pembantu dengan wilayah yang penduduknya padat akan
menempatkan satu dokter umum yang masuk setiap hari kerja di puskesmas pembantu
tersebut.

3.2 Analisis Lingkungan Internal

Kegiatan pelayanan Puskesmas Tanjung Morawa harus merupakan kegiatan yang


menambah nilai bagi pengguna. Kegiatan menambah nilai tersebut dapat dilakukan pada saat
sebelum pengguna menerima pelayanan di puskesmas, pada proses pelayanan di Puskesmas
dan pasca pelayanan di Puskesmas. Kesemuanya ini merupakan kegiatan inti di Puskesmas
yang disebut sebagai aktivitas pelayanan. Termasuk dalam aktivitas pelayanan adalah
identifikasi pasar dan kebutuhannya, merencanakan kebutuhan Puskesmas untuk melayani
kebutuhan pasar, inovasi proses klinik, dan sebagainya. Sedangkan aktivitas pendukung harus
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 15
merupakan kegiatan penunjang penambah nilai. Termasuk didalamnya adalah budaya
organisasi, struktur organisasi, norma perilaku, SDM, keuangan, sistem infromasi dan
teknologi.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang,
Puskesmas Tanjung Morawa saat ini menyelengarakan pelayanan kesehatan berupa upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).

3.2.1 Aktifitas Pelayanan Bagi Segmen Pasar

a. Aktifitas Pra Pelayanan

Aktivitas pra pelayanan yaitu pelayanan puskesmas bagi masyarakat yang


akan mendapatkan pelayanan kesehatan, puskesmas telah menyediakan lahan
parkir kendaraan dan petugas parkir untuk melayani masyarakat yang datang
membawa kendaraan bermotor walaupun luas lahan parkir kendaraan yang
tersedia masih terbatas yaitu hanya parkir kendaraan sepeda motor.

b. Aktifitas Proses Pelayanan

Aktivitas proses pelayanan di puskesmas dilaksanakan sesuai dengan alur


pelayanan kesehatan sebagai berikut: Pasien datang, mendaftar di loket serta
melengkapi administrasi sesuai dengan jenis kunjungan, Antri di ruang tunggu
unit pelayanan, Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi, Mendapat tindakan
bila perlu (termasuk periksa laboratorium), Ambil obat di apotik, langsung pulang,
Waktu Pelayanan di loket selama 3-5 menit, unit pelayanan selama 5-10 menit,
Apotek 3-5menit (kecuali pembuatan puyer). Adapun alur pelayanan di
Puskesmas Tanjung Morawa adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 16


Gambar 2. Alur Pelayanan Puskesmas Tanjung Morawa

c. Aktifitas Pasca Pelayanan

Setelah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, dokter melengkapi


kelengkapan rekam medis pasien kemudian disimpan di lemari penyimpanan
berkas rekam medis sesuai dengan aturan penyimpanan rekam medis. Bagi pasien
BPJS, data rekam medisnya akan diinput secara online melalui aplikasi Pcare.
Pasien dengan penyakit degeneratif seperti Hipertensi dan Diabetes Mellitus akan
dilakukan followup melalui layanan home visit.

Adapun aktifitas pelayanan bagi segmen pasar secara langsung maupun tidak
langsung yaitu:

1) Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan di Puskesmas Tanjung Morawa dilakukan mulai pukul 08.00
s.d 14.30 WIB. AdapunProduk Layanan yang tersedia yaitu:

 Poliklinik Umum
 Poliklinik Gigi
 Poliklinik spesialis kebidanan dan kandungan
 KIA/KB
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 17
 Klinik MTBS
 Klinik Gizi
 Klinik IVA
 Klinik VCT/ Pengobatan ARV
 Klinik IMS
 Klinik PTRM
 Klinik TB DOT
 Akupressure

Grafik 3
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan (Umum, BPJS, dan Jamkesda) Puskesmas Tanjung
Morawa Tahun 2013-2015

35000

30000 30288
28157 28342
25000
22709
umum
20000
BPJS
15000 Jamkesda

11249 11713 total kunungan


10000 10213
8977
7579 7931
6416
5000

0 0
2013 2014 2015

Sumber: SP2TP Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2013-2015.

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan rawat jalan
mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2013 s/d. 2015. Grafik di atas juga menunjukkan
bahwa kunjungan pasien umum rawat jalan memiliki tren yang menurun dan untuk pasien
BPJS dan Jamkesda mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh dari
kebijakan pemerintah tentang JKN pada awal januari tahun 2014 dan kebijakan pemerintah
daerah Kabupaten Deli Serdang tentang Jamkesda.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 18


2). Pelayanan rawat Inap
Pelayanan rawat inap di Puskesmas Tanjung Morawa dilaksanakan selama 24 jam.

Grafik 4
Jumlah Kunjungan rawat inap di Puskesmas Tanjung Morawa tahun 2013-2015

3500
3306
3000

2500

2000 umum
BPJS
1500 1448 Jamkesda

1132 Total
1000 989
869

500 460 517


513
285
175 102
0 0
2013 2014 2015

Sumber SP2TP Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2013-2015


Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan rawat inap
pada kurun waktu 2013 s.d. 2015 mengalami peningkatan signifikan hampir 200% pertahun.
Hal ini disebabkan adanya perbaikan gedung Puskesmas Tanjung Morawa pada tahun 2014
termasuk perluasan ruangan rawat inap dengan 6 TT. Selain itu, karena adanya program
Jamkesda semua biaya rawat inap dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Berdasarkan jumlah pasien rawat jalan dan jumlah pasien rawat inap, dapat
digambarkan tren admission rate pelayanan kesehatan berdasarkan segmen puskesmas
Tanjung Morawa sebagai berikut:

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 19


Grafik 5. Admission rate Tahun 2013-2015

0.16

0.14 14%
14%
0.12

0.1
umum
0.08 8%
bpjs

0.06 jamkesda

5%
0.04

0.02 2%
1%
0 0 0
2013 2014 2015

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa admission rate mengalami


peningkatan yang signifikan baik itu dari pasien umum, JKN dan Jamkesda.

3) Pelayanan penunjang Medis

Puskesmas Tanjung Morawa menyediakan pelayanan penunjang medis yaitu


pelayanan Pemeriksaan Laboratorium, meliputi pelayanan:

1. Pemeriksaan Gula darah

2. Pemeriksaan Cholesterol

3. Pemeriksaan Asam Urat

4. Pemeriksaan darah rutin dan urin rutin.

5. Pemeriksaan Widal Test.

6. Pemeriksaan Rapid Test.

Berdasarkan data pemeriksaan laboratorium yang telah dilayani oleh Puskesmas


Tanjung Morawa dalam periode tahun 2015 – 2016 dapat digambarkan sebagai berikut:

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 20


Grafik 5
Trend Pemeriksaan Gula darah di laboratoriumPuskesmas Tanjung Morawa Tahun 2015-
2016

4000 Gula
3710
darah
3500 colesterol

3000 as urat

darah
2500 rutin
1963 widal test
2000 1773
jumlah
1500
Linear
989 (jumlah)
1000
649
500 319 296 237
80
0
2015 2016

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pemeriksaan laboratorium pada kurun
waktu 2015 s.d 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dengan pemeriksaan yang
terbanyak yaitu pemeriksaan gula darah.

4) Aktifitas Preventif
Tabel berikut ini menunjukkan target sasaran dan volume kegiatan preventif tahun
2014-2016. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa kegiatan preventif tersebut telah
dilakukan secara rutin setiap tahun.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 21


Tabel 4
Targer Sasaran dan Volume Kegiatan Preventif Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2014-2016
TARGET volume kegiatan
NO KEGIATAN PREVENTIF
2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 Vaksinasi imunisasi bayi 2117 2240 2730 12 x 12x 12x

2 Vaksinasi imunisasi bumil 2671 2955 3000 1x 1x 1x

vaksinasi imunisasi anak


3 sekolah 1748 1922 1987 1x 1x 1x

5 Pemberian tablet vit A 2634 2754 2898 2x 2x 2x

6 Pemberian tab Fe 2812 3110 3161 1x 1x 1x

7 kunjungan K1/K4 2812/2390 3110/2800 3161/3000 1x/4x 1x/4x 1x/4x

8 Senam lansia 56 76 84 36x 36x 36x

9 DDTK TK/Posy 76 76 76 12x 12x 12x

10 PMT PEMULIHAN - 140 30 90X 90X 90X

pemeriksaan Lansia di
12 posyandu 380 608 760 12x 12x 12x

17 Pelacakan Gizi buruk 5 5 5 1x 1x 1x

18 Pemetaan rawan gizi 0 111 0 1x 1x 1x

19 Pendataan TT Wus 0 0 111 1x 1x 1x

14 Pemeriksaan garam yodium 10 10 10 1x 1x 1x

15 PMO TB 32 13 8 180x 180x 180x

16 Survey Kontak serumah TB 42 28 25 1x 1x 1x

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 22


5) Aktivitas Kegiatan Promotif
Tabel berikut ini menunjukkan target sasaran dan volume kegiatan promotif tahun
2014-2016. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa kegiatan promotif tersebut telah
dilakukan secara rutin setiap tahun.

Tabel 5
Target Sasaran dan Volume Kegiatan Promotif Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2014-2016

TARGET volume kegiatan


NO KEGIATAN PROMOTIF
2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 Penyuluhan Lansia 400 400 400 16 x 16x 16x

2 Penyuluhan UKS 42 42 42 1x 1x 1x

3 Penyuluhan PHBS 442 442 442 16x 16x 16x

4 Penyuluhan DBD 400 400 400 16x 16x 16x

5 Penyuluhan TBC 400 400 400 16x 16x 16x

Penyuluhan Kespro
6 remaja 30 30 30 1x 1x 1x

7 Penyuluhan Gizi 400 400 400 16x 16x 16x

8 Penyuluhan UKGS 42 42 42 1x 1x 1x

9 Penyuluhan Narkoba 400 400 400 16x 16x 16x

10 Penyuluhan KIA 400 400 400 16x 16x 16x

11 Pembinaan dokter kecil 20 20 40 1x 1x 1x

12 Pertemuan Lintas sector 16 16 16 3x 3x 3x

13 Pembinaan Posyandu 76 76 76 11x 11x 11x

14 Pembinaan dukun 1 1 1 1x 1x 1x

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 23


Inspeksi sanitasi Ling
15 seklh 42 42 42 1x 1x 1x

17 Inspeksi TPM 16 16 16 1x 1x 1x

19 Inspeksi SAB 16 16 16 1x 1x 1x

20 Isnpeksi TTU 16 16 16 1x 1x 1x

21 Penyuluhan peny menular 400 400 400 16x 16x 16x

22 Penyuluhan Tdk menular 400 400 400 16x 16x 16x

23 Penyegaran kader posydu 350 350 350 1x 1x 1x

25 Penyuluhan Jamkesda 350 350 350 1x 1x 1x

26 Penyuluhan ASI Ekslusif 400 400 400 12x 12x 12x

3.2.2Aktifitas pendukung
1) Budaya Organisasi
Budaya organisasi Puskesmas Tanjung Morawa yaitu : 3M.
- Memberikan yang terbaik
- Melayani dengan hati
- Menyentuh tanpa memilih

2) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa dibuat berdasarkan
Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehtan Masyarakat. Struktur
Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa terdiri dari : (Lampiran 1 Struktur
Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa).

 Kepala UPT Puskesmas


 Kepala Sub Tata Usaha yang terdiri dari ;
 Kepegawaian
 Keuangan
 Umum / surat menyurat

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 24


 SIK dan Perencanaan
 Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari :
 Dokter umum
 Perawat umum
 Dokter gigi
 Perawat gigi
 Bidan
 Analis
 Nutrisionis
 PKM (Petugas Kesehatan Masyarakat)
 Asisten apoteker
 Sanitrian
 Rekam medis

3) Sumber Daya Keuangan

Secara rutin melaksanakan pelayanan menurut kaidah akuntansi puskesmas


dan perbendaharaan puskesmas. Pembuatan laporan keuangan dan
membuat/menyusun program kerja tahunan. Sumber-sumber pembiayaan Puskesmas
tanjung Morawa yang tersentral di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli serdang
bersumber dari subsidi pemerintah (APBN, APBD) dan JKN. Hal ini sesuai dengan
Permendagri Nomor 21 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang pengelolaan keuangan daerah dan
Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang nomor 2 tahun 2012 tentang retribusi Jasa
Umum. Selain itu, khusus untuk dana yang bersumber dari JKN merujuk Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang penggunaan dana kapitasi JKN
untuk jasa pelayanan kesehatan dan biaya operasional pada FKTP milik Pemda.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 25


Grafik Trend Dana Kapitasi JKN Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2014-2016

jumlah dana kapitasi


2.9E+09

2.8E+09

2.7E+09

2.6E+09

2.5E+09
jumlah dana kapitasi
2.4E+09

2.3E+09

2.2E+09

2.1E+09
2014 2015 2016

Sumber: Data Bendahara JKN Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2014-2016

4) Sumber Daya Manusia


Faktor sumberdaya manusia di PuskesmasTanjung Morawa sangat dominan. Dokter
berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan,
mengedepankan kecepatan pelayanan dan kelangsungan. Dengan demikian strategi yang
diambil yaitu dengan menyediakan dokter dengan jumlah yang mencukupi untuk setiap hari
pelayanannya.Untuk tenaga kerja medis dokter, pemenuhan tenaga masih dibantu dengan
adanya dokter honor.
Sedangkan untuk tenaga non medis, Puskesmas Tanjung Morawa telah tersedia
tenaga pelayanan masyarakat seperti Sanitarian, Nutrisionist, dan PKM. Selain tenaga medis
dan non medis, juga tersedia tenaga laboratorium.

Tabel 6
Persebaran Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2016
No Tenaga kesehatan Puskesmas Tanjung Morawa

1 Dokter Spesialis 1 orang

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 26


2 Dokter Umum 5 orang
3 Dokter Gigi 1 orang
4 Tenaga Ahli Kes. Masyarakat 4 orang
5 Perawat 11 orang
6 Perawat Gigi 2 orang
7 Sanitarian 1 orang
8 Ahli Gizi 2 orang
9 Tenaga Farmasi 1 orang
10 Bidan DI / DIII 59 orang

Tenaga Non Kesehatan 6 orang


1. Kasubag Tata Usaha 1 orang
2. Staf tata usaha 2 orang
3. Sopir 1 orang

4. Penjaga Malam 1 orang

5 Cleaning Service 1 orang

5) Sumber Daya Informasi

Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasai oleh Puskesmas. Sementera
kebanyakan SDM Puskesmas masih berorientasi klerikal, dan kurang peduli dengan data dan
informasi. Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam
mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam sistem informasi
manajemen secara terintegrasi.Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang bekerja
sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah mempersiapkan Sistem
Informasi Puskesmas (SIP).

Sistem Informasi Puskesmas dipersiapkan untuk menghadapi tujuan pembangunan


milinium atau yang dikenal denganMillenium Development Goals (MDGs). Menurut
Kemenkes No 128/Menkes/SK/II/2014 mengenai Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat, Sistem Informasi Puskesmas adalah “Tatanan manusia/peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas dalam mencapai

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 27


sasaran kegiatan. SIP merupakan program aplikasi yang memberikan informasi baik untuk
administrasi dan pengelolaan sebuah puskesmas demi meningkatkan kinerja dan menangani
keseluruhan proses manajemen di Puskesmas. SIP dikembangkan dengan berpedoman pada
mekanisme kerja pelayanan pasien di Puskesmas berupa Program database.

Untuk pasien JKN sudah didata secara onlinemelalui aplikasi Pcare dan untuk
program PTM (Penyakit Tidak Menular) melalui Pandu (Pendataan Epidemiologi untuk
Penyakit Tidak Menular).

6) Sumber Daya Teknologi


Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk institusi
pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan alat-alat kesehatan
karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan diversifikasi pelayanan
kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya gigit jari dan hanya mimpi untuk dapat
memperoleh alat-alat kesehatan dimaksud.
Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-alat kesehatan
yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku cadangnya, hal itu
menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki karena sebagian besar alat-
alat kesehatan yang ada sudah out of date. Artinya perkembangan teknologi kesehatan
khususnya alat-alat medis disamping dapat meningkatkan kinerja Puskesmas tetapi juga dapat
menghambat kinerja Puskesmas, karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan
yang tidak sustainable lagi. Saat ini Puskesmas Tanjung Morawa memiliki USG, EKG dan
Nebulizer. Saat ini USG hanya bisa digunakan oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan, sedangkan dokter umum belum mampu mengoperasikannya, oleh sebab itu perlu
mengikuti pelatihanpengoperasian USG.

7) Sumber daya fasilitas fisik (Bangunan dan Peralatan)


a. Fisik Bangunan
Secara Umum Puskesmas Tanjung Morawa berdiri pada Luas Lahan 512 m2
dengan Luas Bangunan 450 m2 . Bangunan ini didukung dengan Daya Listik 5500 VA,
selain disiapkan daya pengganti berupa Genset sebanyak 2 buah dengan besar daya
Listrik 7000 W.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 28


b. Peralatan

NO JENIS SARANA JUMLAH LOKASI

1 Bidan/ KIA Kit 4 Paket KIA


2 Poliklinik/ Diagnostic Kit 1 Paket POLI UMUM
3 Dental unit 1 Unit POLI GIGI
4 Pusling Kit 1 Paket PUSLING
5 Freezer 2 Buah KIA
6 Vaksin Carier 6 Buah KIA
7 Sterilisator 3 Buah KIA, POLI GIGI
8 Emergensi Kit 1 Paket KIA, POLI
UMUM, POLI
GIGI
9 Laboraturium Kit 1 paket LABORATURIUM
10 Puyer Set 1 Paket APOTEK
11 Lampu Tindakan 1 Buah KIA, POLI UMUM
12 THT Kit 1 Set POLI UMUM

Sumber : Inventaris Barang UPT Puskesmas Tanjung Morawa

8) Sistem Pengelolahan Limbah


Pengelolaan limbah di Puskesmas Tanjung Morawa merujuk kepada Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 120/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Rumah Sakit yang secara umum dilakukan dengan cara meminimalisasi atau
mengurangi limbah dengan metode mengurangi bahan limbah (reduce), menggunakan
kembali limbah (reuse) serta daur ulang limbah (recycle) sesuai dengan karakter limbah yang
dihasilkan.
Puskesmas Tanjung Morawa menerapkan kebijakan pengelolaan limbah sebagai
berikut:
1.1 Pengelolaan Limbah Padat
Untuk pengelolaan limbah padat medis, Puskesmas Tanjung Morawa sudah
memiliki tempat pengelolaan sendiri yang dilakukan 3 (tiga) kali dalam
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 29
seminggu.Sedangkan untuk pengelolaan limbah padat domestik, Puskesmas
bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kab Deli Serdang.
Dimana teknis pengambilannya dilakukan setiap hari.
1.2 Pengelolaan limbah medis disesuaikan dengan jenis dan sifat limbah tersebut,
yaitu:
1.2.1 Limbah Medis Padat
1. Melakukan minimisasi limbah.
2. Menerapkan kebijakan pemilahan, pewadahan, pemanfaatan
kembali dan daur ulang.
3. Menyediakan tempat penampungan sementara.
4. Menyediakan sarana transportasi pengangkutan limbah.
5. Melakukan pengelolaan, pemusnahan, dan pembuangan akhir
limbah padat.
1.2.2 Limbah Padat Non Medis
1. Pemilahan limbah padat non-medis.
2. Tempat pewadahan limbah padat non-medis.
3. Pengangkutan.
1.2.3 Limbah cair.
Limbah cair yang dihasilkan dari setiap kegiatan harus diproses terlebih
dahulu sebelum di buang ke badan air (saluran kota) melalui Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Untuk mengetahui layak atau tidaknya
limbah dibuang ke badan air, maka dilakukan pengambilan dan
pemeriksaan sampel air limbah sebelum dan sesudah dilakukan proses
pengolahan di IPAL.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 30


3.3Analisis SWOT
Untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis yang berguna bagi
Pengembangan Puskesmas Tanjung Morawa, diperlukan adanya analisa yang dapat
memetakan posisi Puskesmas Tanjung Morawa saat ini yang akan mengembangkan
pelayanan dan menggali potensi sumber pendapatan puskesmas secara optimal.
Analisa yang umum digunakan adalah analisa SWOT dimana analisa ini
membandingkan antar faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (Threats)
dengan faktor internal kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness). Analisa
SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.

1) Hasil Analisa SWOT

KEKUATAN KELEMAHAN
KEUANGAN 1. Adanya biaya tidak
1. Pendapatan meningkat terduga/ tidak sesuai
2. Dana kapitasi JKN dalam perencanaan kas
cenderung meningkat. 2. Proses pengajuan klaim
dana cukup lama karena
masih sering terjadi
kesalahan dalam
pembuatan SPJ
PASIEN 1. Lokasi mudah diakses Angka rujukan ke RS masih
2. Tarif terjangkau/biaya tinggi karena pasien
perobatan dibayar oleh menghendaki pelayanan
Pemkab Deli Serdang spesialistik.
melalui Jamkesda.
3. Puskesmas Tanjung
Morawa cukup dikenal
masyarakat.
4. Kunjungan rawat inap
meningkat 200%.

SDM 1. SDM yang cukup 1. Belum ada Tenga ahli


kompeten rekam medic.
2. Memiliki tenaga dokter, 2. Belum ada tenaga
dokter gigi, dokter administrasi (akuntansi)
spesialis kebidanan dan 3. Resistensi perubahan bagi
kandungan. sebagian SDM
3. Jumlah tenaga medis dan 4. Reward dan punishment
paramedis cukup. belum optimal
5. Komitment organisasi

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 31


rendah
6. Banyak SDM yang tidak
sesuai dengan Job
Description, serta
penempatannya.
PROSES 1. Sudah ada SOP 1. Pelayanan rawat jalan
pelayanan. terbatas pada jam kerja
2. Akreditasi ISO 9001- pagi
2008 2. Pelayanan Rawat Jalan
sering tidak optimal
karena kadang jadwal
pelayanan tidak ditepati.
3. SIMPUS belum online

PELUANG ANCAMAN
KEUANGAN Pengelolahan pendapatan 1. Terganggunya cashflow
secara langsung (proses Puskesmas karena proses
BLUD) pencairan klaim cukup
lama
2. Usulan pembangunan
pembelian alat sering
ditolak.
LOKASI 1. Mudah dijangkau 1. Jalur angkot harus
2. Ditengah pemukiman berpindah-pindah
padat 2. Tanah sempit, tidak ada
penduduk/ditengah kota. lahan untuk
pengembanganpuskesmas
3. Jumlah ruangan kurang.
4. Penyakit HIV/IMS
meningkat.
PENGGUNA LAYANAN 1. Angka kunjungan pasien Belum meratanya pembagian
meningkat kartu jamkesmas bagi
2. Kepercayaan masyarakat masyarakat tidak mampu
tehadap pelayanan
Puskesmas Tanjung
Morawa semakin baik.
3. Tingkat kesejahteraan
baik, 40% penduduk
bekeja sebagai buruh

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 32


industri (memiliki BPJS
ketenagakerjaan).
PROSES 1. Adanya komitmen 1. Budaya Kerja Masih
peningkatan kualitas Rendah
layanan 2. Sarana Prasarana masih
2. Memiliki SOP kurang
PEMBELAJARAN & 1. Peluang untuk 1. Reward pesaing lebih baik
PERTUMBUHAN memperkerjakan tenaga 2. Tuntuan masyarakt
profesional. meningkat.
2. Perkembangan pesat 3. Banyak poliklinik swasta
teknologi kedokteran 4. Bisnis primary helath care
3. Memiliki SDM dan terbuka bagi investor
Pramedis yang asing
profesional 5. Sistem informasi untuk
mmberdayakan personel
dalam mengelola biaya
masih lemah.
6. Budaya yang mendukung
pencapaian visi dan misi.
7. Infrastruktur bangunan
yang ada belum sesuai
kebutuhan

2) Matriks faktor Eksternal dan Internal

Dalam menetapkan strategi untuk pengembangan Pukesmas Tanjung Morawa maka


diperlukan suatu parameter yang dapat melihat kekuatan internal dan pengaruh eksternal
sehingga strategi pengembangan yang akan dilakukan lebih tepat pada sasaran. Pola yang
digunakan adalah menggunakan diagram analisi SWOT.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 33


Gambar 2 Diagram Analisis SWOT

Peluang

I
II Stable
Aggressive GROWTH
STABIL Growth
Maintenance

Selective Rapid

Growth Kekuatan
X Maintenance
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat
Giurella
Diversification

Nice Concentric

diversification
III IV
Y
DEFENSIF DIVERSIFIKASI
Ancaman

Adapun bentuk matriks faktor internal dan Eksternal Puskesmas Tanjung Morawa
tergambar dalam tabel berikut:

Tabel 7 Matriks Faktor Internal dan Eksternal

FAKTOR STRATEGI BOBOT RATING SKOR


Faktor Internal
Kekuatan
1. Lokasi Strategis dan mudah diakses. 0,15 3 0,45
2. Sarana dan Prasarana cukup memadai (EKG, 0,15 4 0,60
USG, Nebulizer.
2. Adanya SOP 0,20 2 0,40
3. Memiliki Tenaga Profesional 0,20 3 0,60
4. Akreditasi ISO 9001-2008 0.10 4 0,40
5. Nama Puskesmas Tanjung Morawa cukup 0,05 3 0,15

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 34


dikenal
6. Dukungan biaya Pemda masih ada 0,05 3 0,15
7. Adanya produk-produk unggulan 0.10 3 0,30
Total Skor Kekuatan 1,00 3,15
KELEMAHAN
1. Pelayanan rawat jalan terbatas pada jam kerja 0,20 3 0,60
pagi
2. Pelayanan Rawat Jalan sering tidak optimal 0,10 1 0,10
karena kadang jadwal pelayanan tidak ditepati
3. Resistensi perubahan bagi sebagian SDM 0,20 1 0,20
4. Belum maksimalnya kualitas SDM yang ada 0,20 2 0,40
5. Belum ada tenaga administrasi (akuntansi) 0,05 1 0,05
6. Proses pengajuan klaim dana cukup lama 0,05 2 0,10
7. Belum adanya fleksibilitas pengelolaan 0,05 1 0,05
keuangan
8. Lahan pengembangan tidak ada 0,05 1 0,05
9. SIMPUS belum elektronik 0,10 2 0,10
Total Skor Kelemahan 1,00 1,65

FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG
1. Potensi pasar menengah keatas cukup tinggi 0,15 3 0,45
2. Pengelola keuangan BLUD 0,15 4 0,60
3. Peluang kerjasama dengan Yankes lain 0,15 3 0,45
4. Jenis kebutuhan pelayanan berkembang. 0,10 3 0,30
5. Kebijakan dan Program Pemda yang 0,10 3 0,30
mendukung
6. Teknologi kedokteran berkembang pesat 0,05 2 0,10
7. Meningkatnya pendapatan 0,05 2 0,10
8. Tarif terjangkau 0,10 3 0,30
9. Kunjungan pasien meningkat. 0,15 2 0,30
Total Skor Peluang 1,00 2,90

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 35


ANCAMAN
1. Meningkatnya jumlah Yankes Swasta 0,30 4 1,20
2. Tuntutan Pelayanan prima dari masyarakat 0,20 1 0,20
3. Adanya pesaing pelayanan sejenis yang 0,15 3 0,45
lebih menjanjikan
4. Penyakit menular daerah urban meninggi 0,10 1 0,10
(kasus HIV)
5. Sarana/prasarana tertinggal perkembangan 0,10 3 0,30
IPTEK
6. Infrastruktur bangunan yang ada belum 0,05 2 0,10
sesuai kebutuhan
6. Pola tarif kurang menguntungkan 0,10 2 0,20
TOTAL SKOR ANCAMAN 1,00 2,55

Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang diperoleh
Puskesmas Tanjung Morawa. Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,15 dan skor kelemahan
1,65 (skor kekuatan-kelemahan : 3,15-1,65 = 1,5) dan faktor eksternal, skor peluang: 2,90
dan skor ancaman: 2,55 (skor peluang-skor ancaman : 2,90-2,55 =0,45). Ini berarti
Puskesmas Tanjung Morawa berada di Kuadran I, yaitu berada pada posisi mendukung
strategis yang agresif (strategi pertumbuhan).

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 36


Gambar 3

Hasil Analisis Diagram SWOT Puskesmas Tanjng Morawa

peluang

II 1,5 II

STABIL GROWTH

Kelemahan 0,45 kekuatan

III IV

DEFENSIF DIVERSIFIKASI

Ancaman

3.4Asumsi

Dari kedua analisis tersebut diatas melalui analisis SWOT, maka apabila menjadi
Puskesmas terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi asumsi sebagai
berikut:
1. Puskesmas harus dikelola secara mandiri (BLUD) dengan SDM yang produktif dan
berkomitmen serta mampu melakukan networking yang luas. Perlu ada dukungan
SDM yang profesional di bidangnya untuk mempersiapkan dan
2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will
Pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.
3. Meraih peluang pasar menengah ke atas. Perlu ada fasilitas yang memadai dan
kualitas pelayanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 37


3.5Isue-Isue Strategi /Pengembangan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan
pada isu-isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikannya.
Isu-isu strategis yang dihadapi oleh puskesmas dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan
visi dan misi puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Puskesmas yang belum optimal

2. Masalah-masalah yang menyangkut kesehatan adalah tanggung jawab Puskesmas, yang


seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

3. Pandangan masyarakat tentang kebijakan masalah kesehatan yang menempatkan


masyarakat sebagai obyek.

4. Pelayanan Puskesmas masih bersifat kuratif (pengobatan)

5. Paradigma yang dianut oleh masyarakat masih menggunakan paradigma sakit.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 38


BAB IV
RENCANA PEMASARAN

Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun
2003 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang


merupakan perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi dan Misi yang
dijabarkan kedalam Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi
dengan tolok ukur kinerja hasil yang diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2017 – 2021 menggunakan


metode Balanced Scorecard. yang merupakan gabungan antara sektor publik dan sektor
privat, untuk memberikan pelayanan kesehatan pada program upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan dan pelayanan lainnya yang bersifat semi komersial
sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pembiayaan yang dibutuhkan
oleh Puskesmas dengan tidak meninggalkan mutu layanan sesuai dengan standar pelayanan
minimal.

Dengan menggunakan metode tersebut, maka logika Rencana Strategis Bisnis


Puskesmas dibangun berdasarkan 4 (empat) perspektif yaitu :

1. Perspektif Stakeholders
Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberadaan
Puskesmas dalam mengemban amanah sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Perspektif Keuangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan
sumberdaya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas sehingga dapat menopang
keberhasilan pencapaian perspektif Stakeholders

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 39


3. Perspektif Proses Internal
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam menopang pencapaian perspektif keuangan dan
stakeholders.

4. Perspektif pembelajaran dan Pengembangan


Perspektif ini menggambarkan bagaimana Puskesmas mengembangkan kapasitas
sumberdaya manusia sehingga mampu menopang keberhasilan pencapaian perspektif
proses internal, keuangan dan stakeholder.

Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi,
Misi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan
memudahkan dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka
menengah atau lima tahun kedepan.

.
Gambar 5 Kerangka Pikir Berbasis Perspektif Balanced Scorecard

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 40


Peta Rencana Strategis Bisnis

Secara umum peta rencana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana
strategis yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang
disusun didasarkan pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan
tujuan strategis apa yang akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
kedepan.

Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indikator kinerja kunci untuk
memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja pencapaian tujuan strategis tersebut. Peta
rencana strategis Puskesmas dan indikator kunci tujuan strategis sebagai berikut :

PERSPEKTIF TUJUAN STRATEGIK

Meningkatkan kualitas hasil


pelayanan kesehatan dan peran serta
CUSTOMER/STAKEHOLDERS
Puskesmas dalam program riil
penanganan masalah-masalah sosial
dan kesehatan

Meningkatkan efisiensi dan


FINACIAL efektivitas pemanfaatan sumberdaya

INTERNAL PROCESS Peningkatan kualitas proses layanan


secara berkelanjutan yang fokus
pada pelanggan
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 41
Meningkatkan kapasitas lembaga
LEARNING AND GROWTH

4.1 Sasaran, Target dan Strategi


Menjadikan Puskesmas rawat inap yang bermutu dan profesional berorientasi
Standart Internasional pada tahun 2020, maka dengan itu Visi Puskesmas Tanjung Morawa
saat ini adalah terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri dan berkesinambungan.
Visi ini dijabarkan menjadi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dengan mengajak
serta memotivasi masyarakat dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk mengubah pola
pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat; dan jabaran ini disebut dengan
Pendekatan Keluarga” untuk mendorong masyarakat untuk hidup sehat. Dalam hal ini
Puskesmas Tanjung Morawa telah melakukan Pendataan Keluarga Sehat untuk mengetahui
permasalahan yang ada dan mengadakan Promosi Kesehatan.

4.1.1 Sasaran, Indikator dan Target Volume Kegiatan Tahun 2017-2021

1) Indikator dan Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan Masyarakat


(UKM)
Tabel 8
Indikator dan Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Tanjung Morawa Tahun 2017-2021

Target/Volume Kegiatan
Jenis Pelayanan Indikator
2017 2018 2019 2020 2021
Pelayanan Promotif 1. Penyuluhan PHBS 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
2. Penyuluhan UKS 25x42/1x 30x42/1x 35x42/1x 40x42/1x 45x42/1x
3. Pembinaan Dokter Kecil

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 42


3. Penyuluhan UKGS 25x42/1x 30x42/1x 35x42/1x 40x42/1x 45x42/1x
4. Penyuluhan Lansia 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
5. Penyuluhan KIA/KB 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
5. Penyuluhan DBD 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
6. Penyuluhan HIV-AIDS/IMS 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
7.Penyuluhan Kesehatan 25x30/2x 30x30/2x 35x30/2x 40x30/2x 40x30/2x
Reproduksi Remaja
7. Penyuluhan IVA 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
8. Penyuluhan ISPA 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
9. Penyuluhan NAPZA 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
10. Penyuluhan PTM 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
11. Penyuluhan TBC 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
12. Penyuluhan Gizi pada Balita 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
13. Penyuluhan ASI Eksklusif 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
14. Pemberdayaan Masyarakat 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x
dalam PHBS
15. Pembinaan DEsa Siaga 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x
16. Pembinaan Posyandu 76/1x 76/1x 76/1x 76/1x 76/1x
17. Penyegaran Kader Posyandu 350/1x 350/1x 350/1x 350/1x 350/1x
17. Penyuluhan jamban Sehat 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
18. Pemeriksaan kualitas air 16/21x 16/2x 16/2x 16/2x 16/2x
minum
19. Inspeksi TTU 16/2x 16/2x 16/2x 16/2x 16/2x
20. Inspeksi sanitasi Lingkungan 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x
21. Penyuluhan Peningkatan 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
Kesadaran Masyarakat ttg
imunisas
Pelayanan 1. Vaksinasi imunisasi bayi 95%/12x 95%/12x 95%/12x 95%/12x 95%/12x
Preventif
2. Vaksinasi Imunisasi anak 95%/1x 95%/1x 95%/11x 95%/1x 95%/1x
sekolah
3. Vaksinasi Bumil 95%/1x 95%/1x 95%/11x 95%/1x 95%/1x
4. Pemberian Tablet Vit A 100%/2x 100%/2x 100%/2x 100%/2x 100%/2x
5. pemberian tablet Fe 100% 100% 100% 100% 100%
6. Kunjungan K4 95% 95% 95% 95% 95%
7. Senam lansia 25/150x 25/150x 25/150x 25/150x 25/150x
8. Pemeriksaan lansia di 32/1x 32/1x 32/1x 32/1x 32/1x
Posyandu
9. Pengadaan PMT 9/10x 9/10x 9/10x 9/10x 9/10x
10. PMT Bumil 20x16/3x 20x16/3x 20x16/3x 20x16/3x 20x16/3x
11. Pelacakan neonatal Resti 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x
12. Pemantauan pertumbuhan dan 2x16/3x 2x16/3x 3x16/3x 3x16/3x 3x16/3x
perkembangan Anak
12. Pelacakan Gizi Buruk 16/3x 16/3x 16/3x 16/3x 16/3x
13. Inspeksi sanitasi 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x 16/1x

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 43


14. Pendataan keluarga Sehat 2/300x 2/300x 2/300x 3/300x 3/300x
15. PMO TB 100%/3x 100%/3x 100%/3x 100%/3x 100%/3x
16. Survey Kontak Serumah TB 100%/3x 100%/3x 100%/3x 100%/3x 100%/3x
17. Pemeriksaan Faktor Resiko 2x4/2x 2x4/2x 3x4/2x 3x4/2x 3x4/2x
PTM di Posyandu.

2) Indikator dan Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP)

a. Berdasarkan Kuantitas

Tabel 8
Indikator dan Target Pelayanan (Upaya Kesehatan Perorangan)
PuskesmasTanjung MorawaTahun 2017-2021

No PELAYANAN INDIKATOR TARGET


2017 2018 2019 2020 2021
1 Rawat Jalan dan Kunjungan 28625 28847 29135 29426 29720
Gawat darurat
2 Rawat inap Hari Perawatan 3-5 hari 3-5 hari 3-5 hari 3-5 hari 3-5 hari

3 IVA Pemeriksaan 25/mgg 30 /mgg 35 /mgg 40/mgg 45 /mgg

4 USG Pemeriksaan 10/mgg 15/mgg 20 /mgg 25 / mgg 30 /mgg

5 EKG Pemeriksaan 5 /mgg 7/mgg 10 /mgg 13 /mgg 15 /mgg

6 Laboratorium Pemeriksaan 4000 4200 4400 4600 5000

7. Akupressure Kunjungan 5/mgg 7/mgg 10/mgg 13/mgg 15/mgg

b. Berdasarkan Kualitas
Tabel 9
Indikator penilaian kinerja Puskesmas tahun 2010 – 2014

STANDART PELAYANAN
JENIS PELAYANAN
IINDIKATOR TARGET

GAWAT DARURAT 1. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 100%

2. pemberi pelayanan Kegawatdaruratan yg bersertifiat


yang

masih berlaku (BTLS/PPGD/ATLS/ACLS) 70%

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 44


3. Waktu tanggap pelayanan Doter di gawat darurat < 5
menit 100%

4. Kepuasan pelanggan 70%

6. Tidak adanya kematian pasien < 24 jam 100%

7. Jumlah pasien yang dirujuk < 50 %

1. Pemberi pelayanan di rawat inap ( dokter, perawat,


RAWAT INAP bidan ) 100%

2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100%

3. Tidak adanya Kematian pasien rawat inap >48 jam 100%

4. Kejadian pulang paksa < 40 %

5. Kepuasan pelanggan >70 %

6. Lama hari perawatan ( 3 hari ) 85%

7. Ketersediaan Dokter konsulen (SpPD, SpOG,SpA) 30%

RAWAT JALAN 1. Jam buka pelayanan ( j 08.00-14.30 ) 100%

2. Waktu tunggu pendaftaran ( < 15 Menit ) 80%

3. Kepuasan pelanggan 80%

( BP, Poli Gigi, Poli KIA/KB,Farmasi )

4. Terkalibrasi alat pengukur kesehatan 100%

1. tidak adanya kejadian kematian ibu karena persalinan


PERSALINAN normal 100%

2. Pemberi Pelayanan persalinan Normal ( Bidan ) 100%

3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit oleh


tim 80%

PONED terlatih

4. Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gr >60 %

5. kepuasan pelanggan 70%

6. pemberi pelayanan kebidanan yang bersertifikat 80%

(APN)

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 45


KAMAR OBAT 1. Waktu tunggu pelayanan

a. Obat jadi < 15 menit 80%

b. Racikan < 20 menit 80%

2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 100%

3. Kepuasan pelanggan 70%

4. Penulisan resep secara rasional 80%

LIMBAH 1. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai aturan 100%

REKAM MEDIK 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam 100%

2. kelengkapan informed concent 70%

3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat

jalan < 5 menit 80%

4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat

inap < 15 menit 80%

AMBULANCE 1. Waktu pelayanan ambulance 24 jam 85%

2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance < 5


menit 85%

PELAYANAN PEMELIHARAAN 1. Terkalibrasi alat laboratorium 70%

SARANA 2. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat < 24 jam 80%

LABORATORIUM 1. Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium < 60


SEDERHANA menit 80%

2. Kepuasan pelanggan pelayanan laboratorium. 80%

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 46


PENCEGAHAN DAN 1. Tersedianya APD disetiap bagian 60%

PENGENDALIAN INFEKSI 2. Tersedianya sterilisator alat alat medis 100%

3. Tersedianya fasilitas Universal precaution Infection 100%

4.1.2 Strategi
Secara garis besar, strategi yang ditempuh oleh Puskesmas untuk 5 tahun kedepan
adalah strategi pertumbuhan.

4.2 Strategi Pemasaran


4.2.1 Kebijakan Tarif Pelayanan
Tarif yang murah merupakan suatu keunggulan. Tarif tersebut belum mengindahkan
unit cost. Untuk selanjutnya pihak manajemen Puskesmas tanjung Morawa
mempertimbangkan tarif berdasarkan unit cost, agar Puskesmas tanjung Morawa bisa
bertahan mungkin berkembang dan mandiri.
4.2.2Pengembangan Produk Baru
Pengembangan produk baru adalah optimalisasi pelayanan yang sudah ada dan atau
penambahan layanan baru. Berbagai pengembangan produk baru ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas Tanjung Morawa:
- Akupresure
- Nebulizer
- EKG
- Pengembangan pelayanan laboratorium
- Home visit
- Konsultasi/layanan spesialis
- Prothesa gigi
- USG
- Prolanis

4.2.3 Kerjasama dengan Pihak Ketiga/Swasta


Pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kecamatan Tanjung
Morawa membuka peluang bagi Puskesmas Tanjung Morawa untuk menarik para karyawan
yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas. Menjalin kerjasama dengan swasta(BPJS

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 47


Ketenagakerjaan) dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas
Tanjung Morawa.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 48


BAB V
RENCANA MANAJEMEN

5.1 Kondisi Manajemen dan Staf


Pada saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada d Puskesmas Tanjung
Morawa cukup memadai untuk dapat menjalankan PPK-BLUD. Walaupun dari hasil analisis
beban kerja yang sudah dilakukan, masih diperlukan penambahan kualitas dan kuantitas
SDM tertentu. Tetapi secara teknis operasional sampai saat ini kondisi manajemen dan
fungsional telah dapat menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Pada
masa yang akan datang sudah barang tentu perlu dilakukan penyempurnaan di segala bidang
yang ada, agar kondisi manajemen dan staf menjadi lebih baik, sehingga memiliki
kemampuan manajerial serta didukung oleh staf teknis yang cukup memadai.

5.2 Proyeksi Kebutuhan SDM


Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu
kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarkat kecamatan
Tanjung Morawa dan sekitarnya. Jumlah kebutuhan SDM tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan Puskesmas Tanjung Morawa juga memperhatikan penempatan karyawan
(distribusi) dari Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.
Kebutuhan sumberdaya Manusia didasarkan atas kebutuhan riil dan rencana
pelayanan. Proyeksi kebutuhan SDM disusun dalam pegawai sebagai berikut:

TABEL 10
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2017 – 2021

Kondisi Ketenagaan Proyeksi Kebutuhan


NO Jenis {Tahun) Ketenagaan Puskesmas
Ketenagaan Commented [A1]: Judul setiap kolom saya rubah dan mohon
(Tahun)
dilengkapi kolom yg kosong
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Dokter Spesialis 1 1 1 1 - - -
1 Dokter Umum 4 5 5 1 - - -
2 Dokter Gigi 1 1 1 1 - - -
3 Apoteker - - - 1 - - -

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 49


4 Bidan 59 59 59 - - - -
5 Perawat Umum 11 11 11 - - - -
6 Perawat Gigi 2 2 2 1 - - -
7 Gizi 2 2 2 - - - -
8 Sanitasi 1 1 1 - - - -
9 Laboraturium 2 2 2 1 - - -
10 Asisten Apoteker 1 - - 2 - - -
11 Ka TU 1 1 1 - - - -
12. Akuntan - - - 1 - - -
12 Tata Usaha 2 2 2 1 - - -
13 Promkes 1 1 1 2 - - -
14 Rekam Medik - - - 1 - - -
15 Penjaga Malam - 1 1 - - - -
16 Cleaning Servis 1 1 1 1 - - -
17 Sopir 1 1 1 1 - - -

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 50


BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN

Tujuan, kebijakan, program, kegiatan, anggaran, dan penanggung jawab pelaksanaan


kegiatan di Puskesmas Tanjung Morawa dilihat dengan pendekatan Balanced Score Card.
Pendekatan ini menggunakan perspektif Sumber Daya Manusia (SDM), organisasi, proses
bisnis dan keuangan. Program-program yang dituangkan di Rencana Strategis Bisnis (RSB)
Puskesmas Tanjung Morawa ini ditekankan strategi pengembanga core bisnis puskesmas
dengan tidak meninggalkan program-program penunjang core bisini. Selengkapnya
mengenai program dan kegiatan puskesmas Tanjung Morawa untuk masa 5 tahun kedepan
dapat dilihat pada lampiran 1 (Perumusan Program).

Strategi Program Waktu Pelaksanaan Penanggu Sumber Dana


ng Jawab

Mengkomunikasikan 1. Pertemuan rutin mini 2017 2018 2019 2020 2021


visi, misi, nilai dasar, lokakarya
keyakinan dasar dan √ √ √ √ √ Ka.Pusk & APBD
strategi puskesmas TU
2. Lintas Sektoral √ √ √ √ √ Ka.Pusk & APBD
TU
Pemeliharaan Lengkap A. Manajemen SDM

 Memenuhi V V v v v Ka. TU Operasional BLU


Kebutuhan SDM
 Peningkatan V V v v v Ka. TU Operasional BLU
kompetensi SDM
 Penggalangan V V v v v Ka. Pusk Operasional BLU
Komitmen SDM
 Sistem Remunirasi V V v v v Ka. Pusk & Operasional BLU
TU
B. Manajemen
Operasional Program
dan Layanan
 Pengembangan dan V V v v v Koord Operasional BLU da
penerapan SPM Program APBD
(Upaya Kes Masy
dan UKP)
 Audit Mutu Klinik V V v v v Tim ISO Operasional

C. Manajemen
Operasional Non Klinik
 Sistem pemasaran TU Operasional

 Simpus V V v v v Rekam Operasional


Medik
D. Manajemen Fisik Koodinator
Inventaris
 Renovasi bangunan V
 Papan penunjuk V

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 51


 Pemeliharaan V v v V
gedung
 Peralatan V

Pengembangan Pasar Pengembangan Layanan Operasional BLU


 Pelayanan √ √ √ √ √ Koordinator
konsultasi gizi Pelayanan
 Pelayanan √ √ √ √ √ Koordinator
konsultasi kes ling Pelayanan
 Pelayanan Home √ √ √ √ √ Koordinator
Visit Pelayanan
 Pelayanan Lab √ √ √ √ √ Koordinator
Kimia Darah Pelayanan
 EKG √ √ √ √ √ Koordinator
Pelayanan
 Nebulizer √ √ √ √ √ Koordinator
Pelayanan
 Akupressure √ √ √ √ √ Koordinator
Pelayanan
 Prosthesa gigi √ √ √ √ √ Koordinator
Pelayanan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 52

Anda mungkin juga menyukai