RINGKASAN EKSEKUTIF
RENCANA ORGANISASI
Prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi
indikator dalam pelaksanaannya. Menghadapi perubahan dan tantangan di atas, diperlukan
manajemen pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang agresif
yaitu perencanaan yang proaktif dan berkesinambungan, tidak sekedar reaktif. Agar dalam
pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif, diperlukan suatu bentuk tata kelola
keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan
Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
1. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 672 Tahun 2010 Tentang Penetapan
Puskesmas rawat jalan dan Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Deli Serdang.
2. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 1214 Tahun 2012 Tentang Penetapan
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Kawasan
Perkotaan dan Puskesmas Pedesaan serta Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED) dan Puskesmas Non PONED.
3. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 336 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Kawasan
Perkotaan dan Puskesmas Pedesaan, Puskesmas PONED dan Puskesmas Non
2.2 Visi
2.3 Misi
2.4 Slogan
2.6 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas Tanjung Morawa adalah: untuk
memberikan layanan perawatan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat,dengan tidak
hanya memperhatikan segi kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan layanan promotif
dan preventif sesuai visi Puskesmas Tanjung Morawa yaitu terwujudnya masyarakat sehat
secara mandiri dan berkesinambungan.
Dalam melakukan analisis lingkungan eksternal merujuk pada kerangka konsep atau
model Persaingan yang dikembangkan oleh Mr. Porter (Tahun 2005).
Persaingan
Daya Tawar antar Daya Tawar
Pemasok lembaga Pengguna
sejenis
Produk
Pengganti
45000
40000
35000
30000
25000
2014
20000
2015
15000
2016
10000
5000
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kepersertaan JKN di Puskesmas
Tanjung Morawa mengalami peningkatan pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dan 2016
kepesertaan JKN relatif stabil setiap bulannya.
1)Jumlah Penduduk
Grafik 2.
250000
218084
200000
100000 Series 1
50000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 1
Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tanjung
Morawa Tahun 2015
Berdasarkan usia produktif dan usia non produktif, tabel diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk berada pada kelompok rentang usia 30-39 tahun yang merupakan
usia puncak produktifitas.
Diagram 1
Proporsi Penduduk menurut JenisMata Pencaharian di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun
2015
41% PNS
lainnnya
0%
Diagram 2
Proporsi Banyaknya Keluarga Prasejahtera, Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga
Sejahtera III Plus Di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2015
3% 11%
37%
K. Prasejahtera
K. Sejahtera I
K. Sejahtera II
49%
K. Sejahtera III plus
1 Rumah sakit 3
3 Klinik Pratama 9
4 Apotik 9
5 Praktek Bidan 57
Selama era JKN, sumber pendanaan Puskesmas Tanjung Morawa bersumber dari
APBD Kabupaten Deli Serdang, subsidi pemerintah bagi masyarakat miskin melalui
Jamkesda, APBN (DAK), Dana Kapitasi dan Non Kapitasi JKN, dan pasien umum serta
pendapatan lain yang tidak mengikat.
Tabel 3
Persebaran Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2016
Ketersediaan tenaga medis khususnya dokter spesialis menjadi salah satu faktor
penting yang menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas 24
jam ini. Selama ini, tenaga medis spesialistik kandungan dan kebidanan sudah ada setiap hari
senin. Kedepannya, jika Puskesmas merencanakan pengembangan pelayanan medis, maka
ketersediaan tenaga spesialistik lainnya khususnya spesialis penyakit dalam dan spesialis
anak menjadi prioritas yang harus tersedia. Saat ini 4 puskesmas pembantu di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa belummemiliki tenaga medis dokter untuk melakukan
pelayanan medis dasar setiap harinya, masih dilaksanakan sekali seminggu. Kedepannya
juga, khususnya untuk Puskesmas Pembantu dengan wilayah yang penduduknya padat akan
menempatkan satu dokter umum yang masuk setiap hari kerja di puskesmas pembantu
tersebut.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang,
Puskesmas Tanjung Morawa saat ini menyelengarakan pelayanan kesehatan berupa upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).
Adapun aktifitas pelayanan bagi segmen pasar secara langsung maupun tidak
langsung yaitu:
Pelayanan rawat jalan di Puskesmas Tanjung Morawa dilakukan mulai pukul 08.00
s.d 14.30 WIB. AdapunProduk Layanan yang tersedia yaitu:
Poliklinik Umum
Poliklinik Gigi
Poliklinik spesialis kebidanan dan kandungan
KIA/KB
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Bandar Baru 17
Klinik MTBS
Klinik Gizi
Klinik IVA
Klinik VCT/ Pengobatan ARV
Klinik IMS
Klinik PTRM
Klinik TB DOT
Akupressure
Grafik 3
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan (Umum, BPJS, dan Jamkesda) Puskesmas Tanjung
Morawa Tahun 2013-2015
35000
30000 30288
28157 28342
25000
22709
umum
20000
BPJS
15000 Jamkesda
0 0
2013 2014 2015
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan rawat jalan
mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2013 s/d. 2015. Grafik di atas juga menunjukkan
bahwa kunjungan pasien umum rawat jalan memiliki tren yang menurun dan untuk pasien
BPJS dan Jamkesda mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh dari
kebijakan pemerintah tentang JKN pada awal januari tahun 2014 dan kebijakan pemerintah
daerah Kabupaten Deli Serdang tentang Jamkesda.
Grafik 4
Jumlah Kunjungan rawat inap di Puskesmas Tanjung Morawa tahun 2013-2015
3500
3306
3000
2500
2000 umum
BPJS
1500 1448 Jamkesda
1132 Total
1000 989
869
Berdasarkan jumlah pasien rawat jalan dan jumlah pasien rawat inap, dapat
digambarkan tren admission rate pelayanan kesehatan berdasarkan segmen puskesmas
Tanjung Morawa sebagai berikut:
0.16
0.14 14%
14%
0.12
0.1
umum
0.08 8%
bpjs
0.06 jamkesda
5%
0.04
0.02 2%
1%
0 0 0
2013 2014 2015
2. Pemeriksaan Cholesterol
4000 Gula
3710
darah
3500 colesterol
3000 as urat
darah
2500 rutin
1963 widal test
2000 1773
jumlah
1500
Linear
989 (jumlah)
1000
649
500 319 296 237
80
0
2015 2016
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pemeriksaan laboratorium pada kurun
waktu 2015 s.d 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dengan pemeriksaan yang
terbanyak yaitu pemeriksaan gula darah.
4) Aktifitas Preventif
Tabel berikut ini menunjukkan target sasaran dan volume kegiatan preventif tahun
2014-2016. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa kegiatan preventif tersebut telah
dilakukan secara rutin setiap tahun.
pemeriksaan Lansia di
12 posyandu 380 608 760 12x 12x 12x
Tabel 5
Target Sasaran dan Volume Kegiatan Promotif Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2014-2016
2 Penyuluhan UKS 42 42 42 1x 1x 1x
Penyuluhan Kespro
6 remaja 30 30 30 1x 1x 1x
8 Penyuluhan UKGS 42 42 42 1x 1x 1x
14 Pembinaan dukun 1 1 1 1x 1x 1x
17 Inspeksi TPM 16 16 16 1x 1x 1x
19 Inspeksi SAB 16 16 16 1x 1x 1x
20 Isnpeksi TTU 16 16 16 1x 1x 1x
3.2.2Aktifitas pendukung
1) Budaya Organisasi
Budaya organisasi Puskesmas Tanjung Morawa yaitu : 3M.
- Memberikan yang terbaik
- Melayani dengan hati
- Menyentuh tanpa memilih
2) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa dibuat berdasarkan
Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehtan Masyarakat. Struktur
Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa terdiri dari : (Lampiran 1 Struktur
Organisasi Puskesmas Tanjung Morawa).
2.8E+09
2.7E+09
2.6E+09
2.5E+09
jumlah dana kapitasi
2.4E+09
2.3E+09
2.2E+09
2.1E+09
2014 2015 2016
Tabel 6
Persebaran Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Tahun 2016
No Tenaga kesehatan Puskesmas Tanjung Morawa
Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasai oleh Puskesmas. Sementera
kebanyakan SDM Puskesmas masih berorientasi klerikal, dan kurang peduli dengan data dan
informasi. Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam
mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam sistem informasi
manajemen secara terintegrasi.Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang bekerja
sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah mempersiapkan Sistem
Informasi Puskesmas (SIP).
Untuk pasien JKN sudah didata secara onlinemelalui aplikasi Pcare dan untuk
program PTM (Penyakit Tidak Menular) melalui Pandu (Pendataan Epidemiologi untuk
Penyakit Tidak Menular).
KEKUATAN KELEMAHAN
KEUANGAN 1. Adanya biaya tidak
1. Pendapatan meningkat terduga/ tidak sesuai
2. Dana kapitasi JKN dalam perencanaan kas
cenderung meningkat. 2. Proses pengajuan klaim
dana cukup lama karena
masih sering terjadi
kesalahan dalam
pembuatan SPJ
PASIEN 1. Lokasi mudah diakses Angka rujukan ke RS masih
2. Tarif terjangkau/biaya tinggi karena pasien
perobatan dibayar oleh menghendaki pelayanan
Pemkab Deli Serdang spesialistik.
melalui Jamkesda.
3. Puskesmas Tanjung
Morawa cukup dikenal
masyarakat.
4. Kunjungan rawat inap
meningkat 200%.
PELUANG ANCAMAN
KEUANGAN Pengelolahan pendapatan 1. Terganggunya cashflow
secara langsung (proses Puskesmas karena proses
BLUD) pencairan klaim cukup
lama
2. Usulan pembangunan
pembelian alat sering
ditolak.
LOKASI 1. Mudah dijangkau 1. Jalur angkot harus
2. Ditengah pemukiman berpindah-pindah
padat 2. Tanah sempit, tidak ada
penduduk/ditengah kota. lahan untuk
pengembanganpuskesmas
3. Jumlah ruangan kurang.
4. Penyakit HIV/IMS
meningkat.
PENGGUNA LAYANAN 1. Angka kunjungan pasien Belum meratanya pembagian
meningkat kartu jamkesmas bagi
2. Kepercayaan masyarakat masyarakat tidak mampu
tehadap pelayanan
Puskesmas Tanjung
Morawa semakin baik.
3. Tingkat kesejahteraan
baik, 40% penduduk
bekeja sebagai buruh
Peluang
I
II Stable
Aggressive GROWTH
STABIL Growth
Maintenance
Selective Rapid
Growth Kekuatan
X Maintenance
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat
Giurella
Diversification
Nice Concentric
diversification
III IV
Y
DEFENSIF DIVERSIFIKASI
Ancaman
Adapun bentuk matriks faktor internal dan Eksternal Puskesmas Tanjung Morawa
tergambar dalam tabel berikut:
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG
1. Potensi pasar menengah keatas cukup tinggi 0,15 3 0,45
2. Pengelola keuangan BLUD 0,15 4 0,60
3. Peluang kerjasama dengan Yankes lain 0,15 3 0,45
4. Jenis kebutuhan pelayanan berkembang. 0,10 3 0,30
5. Kebijakan dan Program Pemda yang 0,10 3 0,30
mendukung
6. Teknologi kedokteran berkembang pesat 0,05 2 0,10
7. Meningkatnya pendapatan 0,05 2 0,10
8. Tarif terjangkau 0,10 3 0,30
9. Kunjungan pasien meningkat. 0,15 2 0,30
Total Skor Peluang 1,00 2,90
Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang diperoleh
Puskesmas Tanjung Morawa. Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,15 dan skor kelemahan
1,65 (skor kekuatan-kelemahan : 3,15-1,65 = 1,5) dan faktor eksternal, skor peluang: 2,90
dan skor ancaman: 2,55 (skor peluang-skor ancaman : 2,90-2,55 =0,45). Ini berarti
Puskesmas Tanjung Morawa berada di Kuadran I, yaitu berada pada posisi mendukung
strategis yang agresif (strategi pertumbuhan).
peluang
II 1,5 II
STABIL GROWTH
III IV
DEFENSIF DIVERSIFIKASI
Ancaman
3.4Asumsi
Dari kedua analisis tersebut diatas melalui analisis SWOT, maka apabila menjadi
Puskesmas terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi asumsi sebagai
berikut:
1. Puskesmas harus dikelola secara mandiri (BLUD) dengan SDM yang produktif dan
berkomitmen serta mampu melakukan networking yang luas. Perlu ada dukungan
SDM yang profesional di bidangnya untuk mempersiapkan dan
2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will
Pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.
3. Meraih peluang pasar menengah ke atas. Perlu ada fasilitas yang memadai dan
kualitas pelayanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar.
Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun
2003 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1. Perspektif Stakeholders
Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberadaan
Puskesmas dalam mengemban amanah sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Perspektif Keuangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan
sumberdaya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas sehingga dapat menopang
keberhasilan pencapaian perspektif Stakeholders
Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi,
Misi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan
memudahkan dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka
menengah atau lima tahun kedepan.
.
Gambar 5 Kerangka Pikir Berbasis Perspektif Balanced Scorecard
Secara umum peta rencana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana
strategis yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang
disusun didasarkan pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan
tujuan strategis apa yang akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
kedepan.
Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indikator kinerja kunci untuk
memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja pencapaian tujuan strategis tersebut. Peta
rencana strategis Puskesmas dan indikator kunci tujuan strategis sebagai berikut :
Target/Volume Kegiatan
Jenis Pelayanan Indikator
2017 2018 2019 2020 2021
Pelayanan Promotif 1. Penyuluhan PHBS 25x16/1x 30x16/1x 35x16/1x 40x16/1x 45x16/1x
2. Penyuluhan UKS 25x42/1x 30x42/1x 35x42/1x 40x42/1x 45x42/1x
3. Pembinaan Dokter Kecil
a. Berdasarkan Kuantitas
Tabel 8
Indikator dan Target Pelayanan (Upaya Kesehatan Perorangan)
PuskesmasTanjung MorawaTahun 2017-2021
b. Berdasarkan Kualitas
Tabel 9
Indikator penilaian kinerja Puskesmas tahun 2010 – 2014
STANDART PELAYANAN
JENIS PELAYANAN
IINDIKATOR TARGET
PONED terlatih
(APN)
4.1.2 Strategi
Secara garis besar, strategi yang ditempuh oleh Puskesmas untuk 5 tahun kedepan
adalah strategi pertumbuhan.
TABEL 10
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2017 – 2021
C. Manajemen
Operasional Non Klinik
Sistem pemasaran TU Operasional