PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PETANI
Bentuk Kelembagaan
Kelompoktani 593.866
Gapoktan 63.560
KEP 12.900
Bentuk •Jumlah
a. Persiapan
c. Pelaporan
Setiap kelompok tani yang telah tumbuh harus dilaporkan
datanya dalam Sistem Informasi Manajemen
Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN).
PENGEMBANGAN
KELOMPOK TANI
Lanjutan
Pengembangan Kelompok Tani
2. Unit Usahatani/Produksi
1. Persiapan
Kelompok
Kelompok Gabungan
Gabungan Kemitraan
Kemitraan
Petani
Petani tani
tani Kelompok
Kelompok Usaha
Usaha
tani
tani
53
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI
MENJADI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI (KEP)
Koperasi Pertanian
55
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN // KEMENTERIAN PERTANIAN
PENGUATAN
KELEMBAGAAN PETANI/KEP/KOORPORASI
SESUAI DENGAN ARAHAN PRESIDEN RI
Pasal 69
1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban mendorong dan memfasilitasi terbentuknya Kelembagaan
Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani.
2) Pembentukan kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan perpaduan dari budaya, norma, nilai, dan kearifan
lokal Petani.
Pasal 70
1) Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
terdiri atas: a. poktan; b. gapoktan; c. asosiasi komoditas pertanian; dan
d. Dewan Komoditas Pertanian Nasional
2) Kelembagaan Ekonomi Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69
ayat (1) berupa badan usaha milik petani.
Lanjutan
Pasal 80
1)Badan usaha milik petani dibentuk oleh, dari, dan untuk petani melalui
Gabungan Kelompok Tani dengan penyertaan modal yang seluruhnya
dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani.
2)Badan usaha milik petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3)Badan usaha milik petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi,
dan mengembangkan jiwa kewirausahaan Petani.