Anda di halaman 1dari 26

PROFIL CALON PENYULUH PERTANIAN TELADAN

WKPP KELURAHAN PANEI TONGAH DAN DESA SIMPANG PANE


RAYA

KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)

KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN


PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
BIOGRAFI

IDENTITAS CALON PENYULUH PERTANIAN TELADAN


LOKASI IPDMIP KAB. SIMALUNGUN

I. BIODATA

Eskarina,SST, lahir di Desa Siture Kabupaten Tapanuli Selatan Pada Tanggal 28


Agustus 1985 anak dari Bapak Deling Siregar dan Alm. Dina Br. Marpaung. Pada Tahun
1998 menyesaikan Sekolah Dasar (SD) di Desa Sijungkit Kabupaten Tapanuli selatan yang
kemudian dilanjutkan Menyelesaikan sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 batang
Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan, karena ketertarikan dalam bidang pertanian Penulis
melanjutkan studynya di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP/ SPMA) Kota Padang
Sidempuan.
Setelah Menyelesaiakan belajar selama 3 Tahun di SPP/SPMA, Penulis Mendapat Tawaran
dari pihak sekolah untuk melajutkan studinya ke Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Medan, yang diselesaikan pada Tahun 2008.
Nama Eskarina, SST Seorang Penyuluh Pertanian yang ditugaskan di kelurahan panei tongah
dan Nagori Simpang Pane Raya Kabupaten Simalungun pada saat ini. Ia seorang Penyuluh
Pertanian Pegawai Negeri Sipil yang DinasPertanian di Kabupaten Simalungun Sumatra
Utara (Sumut).
Sebelumnya, ia adalah Penyuluh pertanian di Nagori Janggir Leto dan Nagori Sipoldas
Kecamatan Panei kabupaten simalungun Provinsi Sumatera Utara provinsi pada Tahun
2009-2017, ia telah mengabdikan dirinya di Kabupaten Simalungun sejak 2009 sebagai
penyuluh pertanian dan sampai saat ini sudah bertugas sebagai penyuluh pertanian 13 Tahun,
dan sehari-harinya ia berkediaman di Dusun Bahkata, Nagori Janggir Leto, Kec. Panei,
Kab.Simalungun,Provinsi Sumatera Utara.
I. FORMULIR IDENTITAS CALON PENYULUH PNS TELADAN

FORM.1

IDENTITAS CALON PENYULUH PNS PERTANIAN


BERPRESTASI SEBAGAI PENYULUH TELADAN

1. Nama lengkap : ESKARINA, SST


2. NIP : 198508282017062001
3. Pangkat/golongan ruang : Penata Muda Tk.I / III.B
4. Jabatan Penyuluh Pertanian : Penyuluh Pertanian Ahli
5. Tempat, Tanggal Lahir ( Usia ) : SITURE, 28-Agustus 1985
6. Alamat Kantor/Instansi : Jln. Saribu Dolok / Balai Pelaksana Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Pane
7. No. Telepon Kantor : -
8. Jenis Kelamin : Perempuan
9. Masa Kerja Sebagai :
Penyuluh Pertanian : 13 Tahun
10. Satus Perkawinan : Menikah
11. Pendidikan Terakhir : D.IV
12. Alamat :
a. Dusun : Bahkata
b. Desa/Kelurahan : Janggir Leto
c. Kecamatan : Panei
d. Kabupaten/Kota : Simalungun
e. Provinsi : Sumatera Utara
14. Jumlah Tanggungan :
a. Istri/Suami : 1 orang
b. Anak :
 Belum/Tidak Sekolah : 1 orang
 SD : 2 orang
 SMP : - orang
 SMA : - orang
 Perguruan Tinggi : - orang

Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
II. KEGIATAN PENDAMPINGAN YANG DILAKSANAKAN ( 3 Tahun
Terakhir)
Penyuluhan pertanian dilokasi wilayah adalah suatu usaha atau upaya untuk
mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan
meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Penyuluhan pertanian adalah suatu
cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para
petani dan keluarganya di pedesaan.
Seorang penyuluh pertanian bertugas untuk memberi pengarahan, pembinaan, juga
penyuluhan di bidang pertanian. Biasanya sebelum benar-benar terjun ke tengah-tengah
petani, para penyuluh harus melakukan pendekatan supaya mengetahui dan memahami
kemampuan perorangan maupun kelompok. Hal ini penting dilakukan supaya apa yang
disampaikan penyuluh mudah dicerna dengan baik sehingga bisa diadopsi untuk
meningkatkan efisiensi usaha tani.
Dengan menjadi seorang penyuluh pertanian, juga berupaya membantu meningkatkan
kesejahteraan petani. Lewat penyuluhan yang lakukan dengan Penyampain Informasi dan
teknologi-teknologi baru dalam budidaya tanaman, ikut membantu meningkatkan produksi
pertanian.

III. TUJUAN
 Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam
diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan
motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan
 Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani
sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin
 Merangsang pertumbuhan ekonomi meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan
rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.
 Salah satu peran penyuluh pertanian yang paling sentral adalah mengubah pola pikir
dan cara kerja para petani supaya mampu mengikuti perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi pertanian. Tak heran kadang kala penyuluh pertanian harus
bertindak sebagai pendidik, pemimpin, dan penasihat secara bersamaan.
IV. KEGIATAN PENDAMPINGAN

A. Fasilitasi di wilayah kerja keseluruhan

Kehadiran tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) berguna artinya bagi


pembangunan petani karena petugas penyuluh lapangan merupakan ujung tombak dari
keberhasilan kegiatan pertanian. Dalam Wilayah Kerja PPL yang diatur oleh suatu Wilayah
Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) yang terdapat di dalam Wilayah Kerja Balai Penyuluh
Pertanian.
WKPP Pada Saat ini yaitu ada Dua Lokasi Yaitu Kelurahan Panei Tongah dan
Nagori Simpang Pane Raya dengan Luas baku sawah 233 Ha, Jumlah Kelompok tani 12
serta mempunyai 1 Gabungan Kelompok tani (Gapoktan).
Dalam hal ini Penyuluh melaksanakan penyuluhan dengan cara Kunjungan Angsana,
Kunjungan Kelompok tani/ Gapoktan dan membuat metode demontrasi, Diskusi, ceramah
dan membuat demplot dan demfan di lapangan. Mendampingi kelompok tani dalam hal
penyusunan rdkk dan pembuatan rencana usaha kelompok tani.
Dalam Kunjungan dilapangan penyuluh melaksanakannya setiap pagi dan sore hari
Adapun kegiatan kegiatan yang dilaksankan sesuai keadaan kondisi dilapangan muali dari
kegiatan rembuk awal Pengaturan Pola Tanam dan Tertip tanam (P2T3) yang dilaksanakan
setiap musim tanam agar menyatukan jadwal tanam yang serentak sehingga menekan
serangan organism pengganggu tanaman (OPT). setiap kegiatan perlu adanya koordinasi
yang baik dilapanngan antara Kelompok tani, Penyuluh dan pemerintah kelurahan dan Nagori
binaan sehingga kegiatan penyuluhan pertanian dari awal sampai ahir semua berjalan sesuai
harapan.
Komoditi padi sawah dan jagung adalah komoditi unggulan dari wilayah binaaan
tersebut setiap kali kelapangan harus mempersiapkan materi penyuluhan yang bentuknya
selebaran dan membuat beberapa informasi yang tempelkan di dingding informasi setiap
dusun sebagai penyampaian informasi untuk mempermudah penyampaian informasi dan
teknologi kepada kelompoktani sesui jadwal kunjungan yang dilaksankan dilapngan.
Pada tahun 2018 Melaksanakn sekolah lapangdalam Kegiatan Integrited Partisipatory
Development and Manajemen of Irigation Program IPDMIP dilaksanakn di Nagori Simpang
pane Raya yaitu ada 2 kelompok tani yaitu kelompok tani Makmur Tani, dan Cempaka yang
mempunyai jumlah perkelompok 60 peserta, dan Tahun 2019 dilaksanakn kembali kegiatan
sekolah lapangan kegiatan IPDMIP di kelompok tani Sauhur, Rap Mambangu, Makmur Tani,
Cempaka dan Jaya tani yang mempunyai jumlah peserta 60 orang. Dalam sekolah lapang
tersebut kita di setiap kelompok kita membuat lapangan laboratorium dengan luas 2, 5 rante
sebagai bahan belajar. Dengan adanya sekolah lapang yang dilaksanakn ada perubahan
Pengetahuan, Sikap dan keterampilan Petani tersebut maka untuk peningkatan Pengetahuan
dan teknologi yang diterima oleh petani mencapai 50% dan juga peningkatan produksi
mencapai 50% dilapangan, sehingga kegiatan dari sekolah lapangan ini merupakan kegiatan
yang tepat sasaran untuk pertanian di lapangan. Kemudian Tahun 2021 kembali ada
kesempatan untuk melaksanakan sekolah lapang IPDMIP yang dilaksanakan 5 kelompok tani
yaitu, Makmur Tani, Rap Mambangun, sauhur, Jaya Tani, Cempaka dan Mandiri yang total
jumlah pesertanya 150 Orang. Dengan adanya sekolah lapang yang dilaksanakn ada
perubahan Pengetahuan, Sikap dan keterampilan Petani tersebut maka untuk peningkatan
Pengetahuan dan teknologi yang diterima oleh petani mencapai 75 % dan juga peningkatan
produksi mencapai 80% dilapangan.
Dengan adanya kegiatan IPDMIP kegiatan sekolah lapang berkembang di Kelurahan
anei Tongah yang merupakan wilayah yang berdampingan dengan Nagori Sehingga kegiatan
IPDMIP diterapkan dilapangan 45% Dan untuk kedepannya sekolah lapang di nagori
simpang pane raya sangat diharapkan untuk tetap menambah Pengetahuan, Sikap, dan
keterampilan petani sehingga dapak kegiatan setiap desa akan berkembang dalam enerpan
Teknologi dan informasi kegiatan IPDMIP.

Kegiatan Pendampingan Penyuluhan dilapangan antara lainnya, sebagai berikut :

A. Pendampingan di Wilayah Binaan Secara Keseluruhan


1. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Nagori
Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tentang kegiatan penyuluhan
pertanian yang memadukan aspirasi petani-nelayan dan masyarakat pertanian dengan potensi
wilayah dan program pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang,
tujuan yang ingin dicapai, masalah-masalah dan alternatif pemecahannya, serta cara
mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis, dan tertulis setiap tahun. (Surat
Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No. 56 tahun 1996 dan No.
301/KPTS/LP.120/4/96).

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian pada intinya adalah pemberdayaan


masyarakat dan stakeholder secara keselurahan dalam mengidentifikasi setiap sumberdaya
yang potensial dalam upaya pengembangan Pertanian di suatu Desa/Nagori.

Penyusunan Programa penyuluhan dilaksanakan di setiap Nagori/Desa/Wilayah


Binaan Penyuluh Pertanian. Adapun yang menjadi wilayah binaan adalah Kelurahan Pane
Tongah dan Nagori Simpang Pane Raya di Kecamatan Panei.

2. Menyusun Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian

Rencana kerja tahunan penyuluh secara definisi berdasarkan Permentan 47 tahun 2016
adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan
setempat yang dilengkapi dengan hal – hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan
pelaku utama dan pelaku usaha.
Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian dilakukan setelah penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian. Dimana hasil identifikasi masalah dan potensi yang
dituangkan dalam Programa kemudian dipadukan menjadi suatu rencana kegiatan dalam
upaya meningkatkan produksi dan produktivitas di sektor pertanian.
3. Memfasilitasi Penyusunan E-RDKK

Verifikasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) saat ini diarahkan
ke e-RDKK (elektonik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompoktani), kemudian Petugas
Penyuluh Lapangan (PPL) melakukan pendataan dan verifikasi data ke lapangan (jenis pupuk
dan kebutuhan pupuk sesuai dosis rekomendasi) yang kemudian PPL mengunggah data
petani ke dalam sistem e-RDKK,”yang Tahun 2023 disebut E-Lokasi Pupuk Bersubsidi.

4. Melakukan Updating data Petani melalui aplikasi SIMLUHTAN

Dalam aplikasi Simluhtan telah disiapkan menu untuk melakukan verifikasi


database e-RDKK pupuk bersubsidi, sehingga admin/petugas data di Dinas yang
menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian Kabupaten/Kota dapat melakukan
verifikasi database pada e-RDKK sudah terdaftar atau yang belum terdaftar pada aplikasi
Simluhtan. Saat ini data Simluhtan sudah terintegrasi dengan e-RDKK, sehingga pada saat
pengisian e-RDKK, tinggal memilih kelompok tani, maka akan muncul daftar anggota
Kelompoktani dan bisa langsung memasukan pengajuan kebutuhan pupuk bersubsidi.
Untuk melakukan pengecekan data eRDKK yang sudah terdaftar di Simluhtan
melalui di akun admin Kabupaten/Kota.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia,
Simluhtan adalah Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)
adalah sistem informasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian
yang menyajikan database kelembagaan penyuluhan pertanian, ketenagaan penyuluhan
pertanian dan kelembagaan petani/KEP.

5. Melakukan Transformasi teknologi pertanian melalui proses penyuluhan Pertanian

Pemberdayaan petani melalui transformasi teknologi tepat guna adalah salah satu
TUPOKSI sebagai penyuluh pertanian. Penyuluh memberikan penyuluhan terhadap
kelompoktani/petani secara langsung tentang materi baik on farm maupun off farm. Paket
teknologi yang disampaikan untuk setap komodti, baik tanaman pangan maupun perkebunan.
Penyuluhan untuk komoditi tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, dan ubi kayu.
Sementara paket teknologi yang disampaikan mulai dari persiapan lahan, penanaman,
pemelharaan , panen hingga pasca panen. Teknik pelaksanaannya dilakukan secara kelompok
dan anjangsana.
Penyuluhan Teknik Pemupukan Tanaman Padi Sawah Lokasi SL IPDMIP Desa
Simpang pane Raya Kecamtan Panei Kabupaten SimallungunPenyuluhan Demonstrasi Cara
Pengatan Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Sawah Lokasi SL IPDMIP Nagori Simpang
pane Raya Kecamtan panei Kabupaten Simalungun
6. Menjalin Kemitraan antara Kelompoktani dengan Pihak Swasta
a. Menjalin kemitraan dengan Penyuluh Swasta

Kemitraan dengan penyuluh swasta selalu dilakukan secara berkelanjutan. Hubungan


kerjasama yang dijalani khususnya dalam bidang pemeliharaan tanaman pangan. Pada
umumnya petani mengalami kesulitan dalam hal pengendalian gulma dan Hama. Sehingga
menjalin kemitraan dengan beberapa penyuluh swasta dirasa sangat membantu untuk
meningkatkan produksi pertanian di Nagori Binaan.

b. Menjalin Kemitraan dengan Pengusaha off Farm

Pegusaha off Farm memberikan kontribusi yang cukup penting dalam kelangsungan
usaha budidaya. Umumnya bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh pihak pengusaha adalah
penyediaan sarana permodalan bagi petan yang membutuhan. Dimana Petani bisa
mendapatkan pinjaman dari pihak pengusaha dengan pengembalian tanpa bunga utang.
7. Memfasilitasi Kelompoktani dalam penyusunan Rencana Kegiatan (Proposal)

Pada umumnya petani di Nagori Simpang Pane Raya dan Nagori Simpang Pane Raya
masih membutuhkan bimbingan dan pendampingan dalam hal penyusunan Proposal kegiatan.
Kurangnya penguasaan terhadap teknologi dan informasi menjadi salah satu alasan mendasar.
Sehingga seringkali Penyuluh Pertanian mengambil peran yang cukup penting untuk
memfasilitasi hal tersebut. Fasilitasi penyusunan rencana kegiatan mencakup komoditi
tanaman pangan, perkebunan, maupun peternakan.

8. Memfasilitasi proses legalisasi Kelompoktani

Kelompoktani difasilitasi oleh Penyuluh pertanian dalam hal pengurusan akte Notaris
Kelompoktani / Gabungan Kelompok Tani. Legalisasi dimaksudkan untuk mewujudkan
kelompoktani sebagai lembaga organisasi petani yang lebih bertanggung jawab, baik dalam
pelaksanaan tugas maupun atas manfaat kegiatan yang difasiitasi oleh pemerintah.
Sampai saat ini legalisasi kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani sudah dilakukan
secara keseluruhan di Nagori Simpang Pane Raya.
9. Menumbuhkan dan mengembangkan kelompoktani

Menumbuhkan kelompoktani menjadi salah satu tugas penyuluh di wilayah binaan


masing-masing. Penumbuhan kelompoktani yang baru dimaksudkan untuk memfaslitasi
kepentingan petani yang sebelumnya belum tergabung dalam kelompoktani sehingga lebih
efektif dan efisien.

B. Pendampingan di Wilayah Binaan di Lokasi IPDMIP


1. Melakukan Rembugtani

Tujuan dari kegiatan rembug tani ini antara lain adalah untuk merencanakan kegiatan
usahatani dan menyusun jadwal pelaksanaan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan
dan panen sesuai dengan rekomendasi teknologi agar dapat mencapai sasaran peningkatan
produksi dan juga untuk mengidentifikasi masalah dan pemecahannya serta mengevaluasi
hasil usahatani.
Rembugtani untuk kegiatan IPDMIP di wilayanh binaan Nagori Simpang Pane Raya
dan Nagori Simpang Pane Raya dilaksanakan untuk penetapan Calon Petani / Calon Lokasi
penerima manfaat kegiatan. Pelaksanaannya dilaksanakan sebelum pelaksanaan Sekolah
Lapang untuk setiap masing – masing kelompoktani yang menjadi sasaran kegiatan.

2. Melaksanakan Sekolah Lapang (SL)


Sekolah Lapang merupakan salah satu kegiatan yang memegang fungsi peranan
penting dalam mendukung keberhasilan program IPDMIP. Proses tranformasi teknologi dan
informasi dengan metode sekolah lapang dirasa cukup efektif untuk membangun kerjasama
dan keharmonisan antar peserta kegiatan sehingga lebih mudah dalam pencapaian tujuan.
Sekolah Lapang untuk kegiatan IPDMIP di wilayah binaan Nagori Simpang Pane
Raya mulai dilaksanakan pada tahun 2019 hingga tahun 2021. Pada Tahun 2019
dilaksanakan di Nagori Simpang Pane Raya sebanyak 4 Titik, dan di Nagori
Simpang Pane Raya Sebanyak 4 titik. Tahun 2020 dilaksanakan sebanyak 2 titik
di Nagori Simpang Pane Raya dan 4 ttik di Nagori Simpang Pane Raya.
Sedangkan pada tahun 2021 di Nagori Simpang Pane Raya dilaksankan sebanyak
2 titik, di Nagori Simpang Pane Raya sebanyak 3 lokasi.maka jumlah SL yang
dilaksanakan di Kecamatan Panei tahun 2021 sebanyak 5 lokasi yaitu di Poktan ;
 Poktan Rab Mambangun
 Poktan Makmur Tani
 Poktan Jaya Tani II
 Poktan Cempaka
 Poktan Mandiri
Materi penyuluhan yang disampikan mencakup on farm maupun off Farm. Secara
sistematis materi penyuluhan yang disampaikan seperti :
 Perangkat Uji Tanah Sawah (uji PUTS)
PUTS adalah suatu alat untuk analisis kadar hara tanah secara langsung di
lapangan dengan relatif cepat,mudah,murah dan cukup akurat.PUTS ini
dirancang untuk mengukur kadar N,P,K dan Ph tanah.

Petani mengetahui berapa kandungan unsur hara yang ada di dalam


tanahnya sehingga mereka mengetahui brapa kebutuhan pupuk yang akan
digunakan.
Secara umum hasil PUTS yang petani dapat hasilnya status N( Nitrogen)
Rendah,P (Phospat) sedang,K( Kalium) Sedang dan keasaman tanah agak
masam dengan kisaran 5-6.
 Persiapan Persamaian

Adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit
yang siap ditanam di lapangan.
Petani mengetahui teknik persamaian dengan baik,yaitu dengan membuat
bedengan dengan lebar 1,2 meter dan panjang disesuaikan dengan
lahan,dan petani mengetahui luas anjuran persamaian yang ideal yaitu 4
persen per hektar.

 Perlakukan Benih (seed treadment)

Merupakan strategi dalam pengendalian hama dan pathogen (OPT) paling


dini,aman,dan ramah lingkungan.
Petani mampu melaksanakan teknologi perlakuan benih padiyang
mencakup sortasi,dengan menggunakan alat bantu telur ayam dan
garam.dan petani mengetahui benih yang akan digunakan varietasnya dan
bersertifikat atau berlebel.
 Teknik Penaburan Benih

Teknik penaburan benih adalah proses pengecambahan benih khususnya


dari biji.
Petani mengetahui bagaimana cara teknik penaburan benih yang baik yaitu
dengan petakpersamaian yang telah disiapkan dikurangi airnya sehingga
hanya saluran sajah yang tergenang
Area persamaian dipersiapkan 4% dari luas tanam atau 50-70 gram /meter
kuadrat,
Jarak sekitar 10 cm dari pinggir bedengan jangan ditaburi benih untuk
menghindari hilangnya benih akibat pinggir bedeng terkikis air.dan setelah
benih selesai ditaburkan lalu benih dibenamkan dengan cara menepuk
nepuk dengan telapak tangan hingga benih tertutupi dengan tanah
dankemudian ditutupdengan abu sekam dengan cara menabur diatasnya.

 Penanaman dengan sistem tanam jajar legowo


Sistemtanam jajar legowo merupakan sistem tanam yang memperhatikan
larikan tanaman dan merupakan tanaman berselang antar dua atau lebih
baris tanaman padi dan satu baris kosong.
Penanaman sistem jajar legowo mencakup;cara membuat alur garis tanah
dengan menggunakan alat garis tanam yang sudah disiapkan,sistem jajar
legowo 4:1 yaitu dengan menanam 1-2 bibit perlobang.
Peserta sekolah lapang mampu melaksanakan pertanaman dengan sistem
jajar legowo bersama sama di lokasi Laboratorium Lapang.

 Pepupukan Berimbang

Pemupukan berimbang adalah usaha menyuburkan dengan mencukupi


unsur makro dan mikro yang di butuhkan tanaman.Unsurmakro adalah
nutrisi yang di butuhkan tanman dalam jumlah besar yakni nitrogen,fosfor
dan kalium.
Pemupukan berimbang mencakup: Pupuk yang akan di aplikasikan petani
adalah sesuai hasil PUTS dan BWD yang telah dilakukan yaitu dengan
rekomendasi,Nitrogen rendah ( anjuran pupuk urea 300 kg/hektar),Fosfat
Sedang( anjuran penggunakan Pupuk TSP 100kg/hektar),Kalium sedang
( dengan anjuran penggunaan pupuk KCL 50 kg /hektar) dan Ph 5,5.
Petani peserta mampu melaksanakan pemupukan berimbang dilokasi
laboratorium lapang dan lahan peserta masing masing.
 Pengendalian OPT DAN Pemupukan Susulan I
Pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan adalah kegiatan yang
meliputipelaksanaan,pengamatan,peramalan,pemeriksaan,pengendalian,an
alisis dan evaluasi hasil.
Pengendalian OPT dan pemupukan susulan I mencakup: petani
mengetahui pestisida apa yang akan mereka gunakan sesuai dengan
serangan yang ada pada tanmaan padinya.

 Pengendalian OPT dan Pemupukan Susulan II

Pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan adalah kegiatan yang


meliputipelaksanaan,pengamatan,peramalan,pemeriksaan,pengendalian,an
alisis dan evaluasi hasil.
Petani mengetahui serangan hama atau penyakit yang menyerang tanaman
padi mereka dan mengetahui waktu pemupukan susulan yaitu pada saat
umur tanaman padinya 21-28 HST dan pupukketiga 31-38 HST, pada saat
pemupukan keadaan air dilahan sawahnya macak-macak dan pupuk
ditaburkan dengan merata dilahan sawahnya.
 Panen dan pasca panen

Panen adalah pemetikan hasil budidaya sebagai kegiatan ahir dari siklus
budidaya,sedangkan pasca panen adalah penanganan hasil tanaman segera
setelah dilakukan panen.
Panen dan pasca panen mencakup petani peserta SL sama –sama
mengamati pertanaman padi dilahan demplot apakah pertanaman sudah
memasuki masak optimal dan siap dipanen.petani mengetahui padi di
panen pada saat masak fisiologis optimal yang di ukur berdasarkan umur
varietas,kadar air 22-26% dan 90-95%malai gabah sudah berwarna kuning.

3. Melakukan Survey Rantai Nilai(Value Chain)

Survey Rantai Nilai dilaksanakan pada tahun 2021 di Kecamatan Panei. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk mengetahui alur distribusi bahan pertanian serta untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses didtribusi yang
kemudian dijadikan dasar pemikiran untuk menetapkan program kegiatan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani. Kegiatan survei rantai nilai melibatkan
seluruh penyuluh pertanian di kecamatan Panei yang bekerja secara tim.

4. Melakukan Sosialisasi dan pelaksanaan Analisa Usaha Tani tingkat petani/kelompok


tani

Analisa Usaha Tani dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu


usaha budidaya pertanian ditinjau dari perbandingan antara biaya yang
dikeluarkan dengan produksi yang dihasilkan dalam satuan harga tertentu. Materi
ini cukup penting untuk membangun kesadaran dan semangat wirausaha para
petani dalam menjalankan usahataninya.
Sosialisasi dan pelaksanaan analisa usahatani dilaksankan pada setiap lokasi
kegiatan IPDMIP di Nagori Simpang Pane Raya dan Nagori Simpang Pane Raya
Kecamatan Panei. Petani dimbing untuk lebih aktif melakukan pencatatan rincian
biaya mulai awal pelaksanaan proses produksi hingga panen dan pasca panen.
Sehingga akan dengan meudah mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh
untuk setiap satuan usaha budidaya yang dijalankan oleh masing-masing peani
binaan.

5. Evaluasi Dampak pelaksanaan Sekolah Lapang


a.Terjadinya dinamika kelompok tani
Pelaksaanaan sekolah lapang membawa dampak positif terhadap dinamika petani
yang tergabung dalamkelompok tani,Selama pelaksanaan SL petani yang
tergabung dalamsl menjadi lebih terbuka antar sesama petani dalamupaya
peningkatan produksi.
b Terjadinya Perubahan Perilaku,Ketrampilan dan Sikap Petani.

Penerapan paket teknologi yang di sampaikan selama SL membawa dampak


perubahan dalamhal perilaku,sikap dan ketrampilan.Misalnya dengan penerapan
sistem tanam jajar legowo2;1 dan 4;1 dimana sebelumnya petani menggunakan
sistem tanam konvensional.

c. Meningkatkan Produktivitas

Dampak ahir yang bias dilihat adalah dengan adanya peningkatan produktivitas di
tingkat petani.Sebelum SL Produksi hanya 5-6 ton /Hektar,sedangkan setelah
adanya sekolah lapang hasil produksi bias mencapai 7-8 ton per hektar.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demikian profil singkat kegiatan Penyuluhan pertanian ini disusun untuk tujuan
penilaian internal di Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, khususnya dalam
pelaksanaan program IPDMIP di Kecamatan Panei. Kegiatan IPDMIP sangat
disambut baik oleh masyarakat Panei khususnya Nagori Simpang Pane Raya dan
Nagori Simpang Pane Raya. Pelaksanaannya berdampak positif terhadap peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani peserta dalam upaya menjalankan
usaha budidaya di lahan masing-masing.

B. SARAN

Kami berserta masyarakat berharap kepada kementerian pertanian Republik Indosesia


dan pemerintah daerah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pertanian agar kiranya
memfasilitasi petani dalam pelaksanaan Sekolah lapang kuhusnya program IPDMIP
secara berkelanjutan dengan pendekatan pemerataan dan penyebaran informasi dan
teknologi untuk semua komoditi tanaman pangan potensial di Kecamatan Panei.
DOKUMENTASI

Horas, horas, horas

Anda mungkin juga menyukai