Anda di halaman 1dari 42

SEMINAR ONLINE 2021

Pengembangan Hijauan Pakan sebagai


Upaya Peningkatan Produktivitas Ternak

Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng

Riwayat Pendidikan
S-1 Fakultas Peternakan UGM
S-2 Fakultas Peternakan UGM
S-3 Agriculture and Forage Breeding System (University of Miyazaki Japan)

Jabatan Fungsional
Lektor Utama

Dosen Fakultas Peternakan UGM. Pakar di bidang nutrisi dan pakan


ternak terutama hijauan pakan ternak. Aktif dalam mengembangkan
serta mengembangbiakan berbagai jenis rumput unggul serta
mengkaji berbagai potensi pakan untuk kemandirian pakan ternak di
Indonesia

nafiatul.umami@ugm.ac.id
+62 878-3937-5048
Jln. Fauna 3, Fakultas Peternakan, Kampus Bulaksumur UGM
Pendahuluan
• Ketersediaan Tanaman Pakan Ternak (TPT) yang
berkualitas sangat penting.
• Kebutuhan utama TPT bagi ternak ruminansia untuk hidup
dan berproduksi.
• Perlu upaya perbaikan produksi, kualitas dan
pengembangan varietas TPT

Meningkatkan produktivitas ternak


• Strategi untuk meningkatkan produksi dan kualitas TPT melalui PEMULIAAN TPT

Perakitan varietas unggul


Flavor saver Blue rose Herbicide-resistant soybean Golden rice Bt corn Pollen allergosis-mitigating rice
Characteristic of temperate grass and warm season grass

Temperate grass Warm season grass

Origin Temperate regions Tropical – Subtropical regions

Optimum temperature 15 - 21℃ 25℃ -

Photosynthesis C3 pathway C4 pathway

Yield Low - Middle Middle - High

Quality Middle - High Low - Middle


Characteristics of Brachiaria cultivars

Ploidy Reproduction Dry Dought Spittlebugs


species Remark
level mode Matter resistance resistance
B. decumbens 4x Apomictic ◎ ◎ × Tolerance of a low-fertile
Stapf and acid soil
B. brizantha 4x Apomictic ○ ◎ ◎ Low quality under long
(A. Rich) Stapf cutting interval
B. humidicola 4x Apomicitc △ △ △ Inhibition of nitrification
(Rendle)
Schweick
B. ruziziensis 2x Sexual ○ ○ × Compatibility with legumes
Germain &
Evrard

Ishigaki et al
Overcome the breeding barrier in warm season grass

Mode of Limitation of cross Overcome the breeding


reproduction breeding barrier

• Cross pollination • Difficult to genetic • Somaclonal variation via


• Apomixis fixation tissue culture
• Vegetative • Impossible to cross • Cell fusion by using
propagation breeding protoplast
• Genetic engineering
• Mutation by using mutagen
Tujuan dan Manfaat Pemuliaan Tanaman

Dengan merubah Toleran/ tahan terhadap


sifat tertentu hama dan penyakit,
tanaman, maka seperti diketemukannya
daerah tanaman padi varietas
produksinya dapat IR-36, IR-64, IR-66, IR-
diperluas, seperti: 72 toleran terhadap
pada lahan hama wereng dan
marginal. penyakit virus.
Peningkatan Perluasan Penggunaan Tahan Hama dan Peningkatan
Produktivitas Daerah Produksi Varietas Hibrida Penyakit Kualitas
Tiercipta varietas Varietas hibrida
varietas yang
baru dan berdaya dapat
dihasilkan memiliki
hasil tinggi, maka meningkatkan
kualitas hasil tinggi,
produktivitas produksi, seperti
untuk dapat
pertanian dapat pada tanaman
memenuhi
ditingkatkan pangan (terutama
kebutuhan industri
perkesatuan luas jagung),
dan masyarakat
(ha) dan hortikultura (cabai
yang makin maju.
perkesatuan waktu besar, tomat,
.
(tahun). melon, semangka).
Proses Kegiatan Pemuliaan Tanaman Pakan

Menentukan Tujuan Program Pemuliaan


01 Untuk mengetahui permasalahan yang ada,
harapan produsen dan konsumen, dan gagasan
pemulia sendiri.

Penyediaan Materi Pemuliaan

02 Tanaman tertentu dapat ditingkatkan penampilannya


(seperti daya hasil), harus ada perbedaan/keragaman
genetik di antara materi pemuliaan.

Penilaian Genotipe atau Populasi


Melalui seleksi penggunaan metode seleksi yang
03 efektif tergantung dari macam pembiakan, tanaman
dan tujuan serta fasilitas tersedia

Pengujian Hasil
Pengujian atau adaptasi diberbagai lokasi, musim
04 atau tahun untuk melihat kemampuan tanaman
terhadap lingkungan di banding dengan varietas
unggul yang sudah ada.
Jenis Tanaman Pakan Ternak
KEPMENTAN No. 141/Kpts/HK.150/M/2/2019

Kacang-kacangan TPT
01 HERBA

Jenis komoditas tanaman


binaan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan 02 PERDU
Hewan (DITJEN PKH)

03 POHON

Rumput
Herba
No Nama Daerah Nama Latin
1 Alfalfa Medicago sativa L
2 Alisicarpus Alysicarpus vaginalis
3 Amiga stylo Stylosanthes hamata Siratro
4 Arahis glabrata Arachis glabrata
5 Centurion Centro Centrosema pascuorum
6 Kacang Biduk / Lab Lab Dolichos Lablab
7 Kacang Burgundy/ Burgundy bean Macroptilium bracteatum
8 Kacang Pinto Arachis pintoi
Centurion Centro
9 Kudzu Pueraria triloba
10 Siratro Macroptilium atropurpureum
11 Stilo guianensis Stylosanthes guianensis
12 Stilo humilis Stylosanthes humilis
13 Stilo scabra Stuyosanthes scabra
14 White clover Trifolium repens White clover
Perdu
No Nama Daerah Nama Latin
1 Codariocalikj /Telegraph Plant Codariocalyx motorius/
Desmodium gyrans
2 Desmodium Desmodium rensonii
3 Hahapaan Flemingia congesta
4 Lamtoro mini Desmanthus virgatus
5 Pok Kepokan Flemingia macrophyla
6 Sanagiri/Codario Codariocalyx gyroides

Desmodium gyrans Desmodium rensonii Desmanthus virgatus


Pohon
No Nama Daerah Nama Latin
1 Akasia Acacia villosa
2 Bunut Ficus poacelli / Ficus virens
Gamal
3 Gamal Gliricidia sepium
4 Jayanti Sesbania sesban
5 Kaliandra Calliandra calothyrsus
6 Lamtoro Gung Leucaena leucocephala
7 Lamtoro Tarramba Leucaena leucocephala cv Tarramba
Lamtoro
8 Nila /Indigofera zollingeriana Indigofera zollingeriana
9 Tagasaste/Tree Luceme Chamaecytisus palmensis
10 Tayuman Bauhinia purpurea
11 Trichan tera Trichantera gigantea
12 Turi Sesbania grandiflora
Kaliandra 13 Wynn Cassia Chamaecrista rotundifolia
Metode Pemuliaan Untuk Perakitan Varietas TPT
Masalah TPT : Keragaman genetik sempit

Cara eksplorasi :
• Koleksi plasma nutfah
• introduksi
Cara Konvensional : Cara Inkonvensional

- Seleksi dari PN • Induksi mutasi/induksi mutasi in vitro


- Hibridisasi / persilangan • Mutagen fisik (radiasi sinar gama)
• Mutagen kimian (EMS, Cholchisin, Oryzalin)
• Aplikasi: pada biji, stek, kaktus dan planlet

Cara rekayasa genetik


Strategi Dasar Pemuliaan Tanaman Pakan

GM Tech
Crossbreeding • Low lignin Pennisetum Mutation
01 02 purpureum 03
• Rice cultivar • Gama Radiation
• DREB 1 Gene-
Brachiaria

Chromosome Plant
04 Modification 05 Introduction
• Tetraploid • Chicory
Ruzigrass
Metoda Pemuliaan Mutasi
Mutasi dalam pemuliaan tanaman menyebabkan
perubahan pada urutan nukleotida suatu
material genetik, baik DNA atau RNA yang
berpengaruh terhadap struktur primer
(Chahal dan Gosal, 2003)

Perubahan pada struktur primer berdampak


pada struktur sekunder, tersier, dan kuartener
protein tanaman dan berpengaruhterhadap
tingkah laku, morfologi dan fisiologi.

Mutagen fisika melalui radiasi merupakan jenis


mutagen yang dapat digunakan dalam program
Pennisetum purpuerium
pemuliaan tanaman Gamma Radiation

Sinar gamma merupakan mutagen yang paling banyak digunakan


Sifat Sinar Gamma

Gammacell-220 Pemanfaatan Radiasi Gamma berdasarkan sifat-sifat yang


dimiliki :
▪ radiasi pengion
▪ daya tembus besar
▪ dapat berinteraksi dengan air, DNA, kromosom &
sel

• Sumber radiasi : 60Co, 137Cs

• Instrumen : Gammacell-220 atau Gamma Chamber


Gamma chamber-4000A
4000-A
Proses Radiasi Sinar Gamma

Radiasi sinar gamma terjadinya perubahan


dalam komposisi basa dan juga putusnya
rantai DNA.
Efek radiasi terhadap basa berperan secara
langsung dalam proses mutasi gen serta
menginduksi perubahan struktur kromosom
yang dapat menghasilkan varietas mutan
unggul.

Dosis radiasi sangat berpengaruh terhadap


tingkat keberhasilan mutasi dengan satuan
RAD (radiation absorbed dose), yaitu
besarnya energi yang diserap per satuan
massa atau lebih populer dengan istilah Gy
(Chahal dan Gosal, 2003).
Kelebihan Radiasi Sinar Gamma

Mutagen paling banyak Pengaplikasian Mutagen


digunakan Aplikasi radiasi sinar gamma
Memiliki energi dan daya tembus yang dapat langsung digunakan pada
relatif lebih tinggi dibandingkan organ vegetatif, bunga maupun
lainnya. biji tanaman.

Efektif dan efisien Proses Pemuliaan Aman


Menghasilkan varietas unggul Radiasi sinar gamma diketahui
berbagai jenis tanaman tidak meninggalkan residu
(Maluszynski et al., 2000) radioaktif dalam materi yang
diradiasi.

Menghasilkan varietas yang Sejumlah Varietas Terbentuk


unggul
Meningkatkan kualitas berbagai jenis Kedelai varietas Tengger, kacang hijau
tanaman dan menghasilkan tanaman yang varietas Camar, Kacang tanah Varietas
lebih produktif (Alikamanoglu et al., 2011) gajah, padi varietas Atomia 1 dan 2
serta Rumput gajah varietas GU.
Metoda Radiasi Sinar Gamma

01 02 03 04

Benih Tanaman Tempat dan Label Penyinaran Besar Dosis


Benih yang dipilih yang Setiap benih dimasukan Benih disinari dengan Besar dosis radiasi
berkualitas baik dan tidak ke plastik dan di beri label mesin iradiator Gamma merupakan fungsi dari
rusak dengan ciri kulit ari terga.ntung dosis radiasi Chamber, yang memiliki waktu dan laju dosis yang
tidak terkelupas, tidak yang digunakan kekuaan sesuai dosis dimiliki Gamma Cahmber
berlubang dan bulirnya radiasi saat itu
utuh.
Penelitian Tanaman Pakan Radasi Gamma
Dosis radiasi sinar gamma 100 Gy akan menghasilkan pertumbuhan dan produksi terbaik
pada Brachiaria brizantha cv. MG5. Keragaman genetik menunjukkan bahwa adanya
keragaman genetik dengan ditunjukkan dua kelompok dalam dendrogram
yaitu kelompok A (0, 100, 200, 300 Gy) dan kelompok B (400 Gy).
Penelitian Tanaman Pakan Radasi Gamma
Based on the results of the study it can
be concluded that napiergrass of GU-1
cultivar had a higher biomass
production than local.

Defoliation can increase vegetative


growth and biomass production of
napiergrass.
Peta filogenetik Hasil visual dgn sinar UV
http://www.especmic.co.jp/ http://www.keisei.co.jp/

http://www.skr.mlit.go.jp/ http://www.pref.chiba.lg.jp/
b c d

e 5 mm
f 5 mm g 1 mm

I j
Pengembangan Hijauan Pakan Menjadi Bioetanol

10-20% bagian dari TPT (rumput


dan lainnya) tidak terkonsumsi
oleh ternak ruminansia.
Batang memiliki struktur keras
sehingga sulit dikonsumsi dan
diicerna.
Batang dapat dimanfaatkan
kembali jika diberkan sentuhan
teknologi

Kandungan serat pada batang TPT dapat dijadikan bahan


penghasil etanol.
Bioetanol merupakan sumber energi terbarukan, sebagai
sumber bahan bakar dan bahan kimia.
Potensi TPT Sebagai Bahan Baku Bioethanol
Bioetanol merupakan senyawa kimia (alkohol) yang
diproduksi dengan memfermentasi komponen gula
atau bahan lain seperti pati dan selulosa, dengan
bantuan mikroba tertentu dalam kondisi anaerob
(Keith,2009).

Pemerintah mengeluarkan Instruksi presiden


(Inpres) nomor 1 tahun 2006 tentang percepatan
penyediaan dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati
(BBN), sehingga terbentuklah Tim Nasional
Pengembangan BBN melalui Keputusan Presiden
(Kepres) Nomor 10 tahun 2006, untuk menyusun
Blue Print dan Roadmap Pengembangan BBN
sampai tahun 2025, bioetanol merupakan salah
Produksi biufel dunia, 1975-2005 satu jenis BBN yang diperhatikan dalam roadmap
(Henniges dan Zeddies, 2006) tersebut.
Bioetanol dari Biomasa Hijauan

Perubahan reaksi kimia sederhana dari proses


pembentukan etanol diantaranya:

Invertase
(C6H10O5) n+ H2O C6H12O6 + C6H12O6
Selulosa Air Katalis Fruktosa Glukosa

S. cerevisae
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Fruktosa/Glukosa Katalis Etanol

Konversi terpadu material lignoselulosa menjadi


etanol. (Rozan 2014)
Penelitian Pengembangan TPT Menjadi Bioetanol

As a conclusion of this study,


napiergrass cultivars give different
results on dry matter, crude protein,
neutral detergent fiber and ethanol
production.
The best cultivar is King Thailand
because it has the highest value on dry
matter, crude protein, neutral detergent
fiber and ethanol production
Introduksi HPT Chycorium
intibus

• Forbs
Mendatangkan bahan Seleksi penyaringan • Herbaceous
tanam dari tempat lain (screening) dilakukan • Adaptable
(introduksi) merupakan terhadap koleksi plasma CP: 25,5%
cara paling sederhana nutfah yang CF: 26,0%
untuk meningkatkan
Introduksi didatangkan dari
keragaman (variabilitas) berbagai tempat Example
genetik dalam dengan kondisi
pemuliaan tanaman lingkungan yang
berbeda-beda.

Introduksi tanaman yang Introduksi tanaman yan Introduksi tanaman


memang merupakan g merupakan karena tanaman atau
tanaman baru disuatu varietas baru varietas ini mempunyai
wilayah . keunggulan tertentu.
Utilization of Chicory
Table 4. Benefits of chicory in sheep in various countries (Laws
and Genever, 2013)

Year countries Forage Production growth rate

1998 Australia Chicory and clover 3kg chicory, 6 kg 264 g/d


clover
2006 UK Chicory N/A 264 g/d
2007 UK Chicory and 9 kg chicory, 0,9 kg 300 g/d
plantain plantain
2008 UK Rumput and chicory 0,8 kg chicory, 14 178 g/d
kg PRG and 1 kg
white clover
2009 UK chicory N/A 203 g/d
Table 1. Production of several chicory cultivars in China
(Quanzhen and Jian, 2011)

Cultivar Fresh weight production Usage and characteristics


/ year kg / hm²
cv. Grassland Puna 9-15 (in the southwest Drought tolerant, diseases and insects as
and north of China) well as high mineral content and grow well
in soils with a salinity of 0.2%

cv. Eropa 22,5 (the plains of china) As a vegetable and animal feed, high
production of taproot weighing 1 kg / fresh
weight of roots
cv. Commandar 17,88 (Shicuan, China) As animal feed, it has a high CP content of
26.88% / DM
cv. chicory OG02 15-20 (Yangtze River As animal feed, leaf length is around 28-42
area) cm and leaf thickness is 1.2-1.7 mm
Nutrient of chicory

➢ Phytochemical analysis consists of


phytochemicals such as inulin, coumarin,
flavonoids, sesquiterpena lacton), tannin,
alkoloid, vitamins, minerals and volatile
oils
➢ Chicory root was used as an addition to
coffee making.
➢ The root is also the main source of linear
β- (2 to 1) -fuctose, which cannot be
digested and fermented in the body
Nutrient of chicory

Table 2. Nutrients from chicory and alfalfa (Quanzhen and Jian, 2011)

Parameter (%) Puna chicory Alfalfa


Crude protein 20,33 18,11
Crude lipid 3,78 2,91
Crude fiber 33,60 28,89
Nitrogen free extract 25,33 43,10
Ash 14,91 6,93
Ca 1,18 -
P 0,37 -
Chicory related research
Chicory related researches has been carried out abroad, while in Indonesia chicory plants
aren’t familiar and there aren’t many research of chicory. The following are some studies
related to chicory plants on various types of plants:

Treatment Results Author


Chicory for milk Dairying Research Corporation The use of chicory as an Waugh et al., (1998)
production uses 60 lactation cows which additional feed gives a yield
feed additional chicory levels of 40-41 / kg DM, as well as
15, 27.5 and 40 kg DM / head / turnips feed
D
Grazing chicory 15 groups of FH cattle (6 in 1 Rumination time was Gregorini et al.,
and plantain group), with feed treatment: reduced by 90% when fed (2013)
increase perennial ryegrass 24 hours chicory feed and plantain
mastification and pastura, chicory and plantain level by 60% feed. And
decrease (20, 40, 60% in feed) increase mastification 5 and
rumination of dairy 3 times from chicory, plantain
cows rather than perrenial ryegrass
Chicory related research
Effect of chicory extract 20 chickens with a that 350 mg / kg Chicory extract Taraz et al (2015)
on the performance and cage temperature of and probiotics can increase body
blood of broiler chickens 35ºC with 50% weight and improve FCR for 11-
humidity, observation 42 days. Level 350 also affects
period from days 11 - growth and decreases blood
42. Chicory extract lipids from broilers under heat
level (150, 250, 350 stress.
mg / kg of feed) and 1
level of probiotics
Intercropping chicory Intercropping Lactuca That the use of chicory can Maucieri et al (2017)
with aquaponic systems sativa .L and increase sugar content (16%
Cichorium intybus aim glucose and 25.35 fructose) and
to produce reduce caffeine acid (16.6%).
pangasianodon Besides intercropping with chicory
hypophthalmus affects the type of taste of
vegetables which can increase
the sweetness of lettuce and
change the bitter ratio of chicory.
Bunga telang dan peluang pakan ternak
Berdasarkan data yang dirilis oleh Balai Penelitian Ternak,
kembang telang dapat tumbuh cukup baik pada kondisi
kering dan terus menerus menghasilkan biji selama masa
pertumbuhan, dengan jumlah produksi tanaman dan biji
masing-masing sebesar 25-35 ton BK/ha dan 2,77 t/ha
pada umur panen 42 hari.

Tanaman kembang telang mengandung protein berkisar


21-29%, energi kasar 18,6 MJ/kg, kecernaan bahan
organik 69,7%, kecernaan energi 66,6% dan energi
termetabolis pada ruminan 12,4 MJ/kg. Sedangkan
kandungan protein kasar (25-38%), lemak kasar (10%)
dan gula pada biji (5%), sehingga tanaman ini berpotensi
sebagai sumber protein dan energi untuk ternak
ruminansia.
KESIMPULAN

Pemuliaan tanaman dapat memperbaiki mutu hijauan pakan dengan menggunakan teknik
mutasi, transformasi dan cross breeding. Mutagen fisika melalui radiasi merupakan jenis
mutagen yang dapat digunakan dalam program pemuliaan tanaman. Introduksi tanaman
merupakan salah satu cara peningkatan keragaman untuk kualitas pakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai