Anda di halaman 1dari 18

PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN

KELOMPOK TANI DI DESA PETUNGSEWU KECAMATAN


DAU KABUPATEN MALANG

By : Zahrotul Mukarromah
NIM : 201410210311180
Latar Belakang
Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peran Penyuluh Pertanian dalam pengembangan kelompok


tani di Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
2. Apakah terdapat hubungan antara peran penyuluh pertanian (sebagai
edukator, diseminasi informasi/inovasi, fasilitator dan konsultan, dan
sebagai supervisi) dengan pengembangan kelompok tani di Desa
Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
3. Bagaimana kendala penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok
tani di Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
1. Mendeskripsikan Peran Penyuluh Pertanian 1. Bagi petani dan penyuluh, yaitu sebagai
dalam pengembangan kelompok tani di Desa
Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten masukan informasi sehingga dapat
Malang membantu dalam menghadapi masalah
2. Mengetahui hubungan antara peran penyuluh dalam kegiatan usahatani dan
pertanian (sebagai edukator, diseminasi menjalankan perannya sebagai penyuluh
informasi/inovasi, fasilitator dan konsultan, pertanian.
dan sebagai supervisi) dengan pengembangan
kelompok tani di Desa Petungsewu Kecamatan 2. Bagi dunia akademis, penelitian ini
Dau Kabupaten Malang meruapakan bagian dari proses belajar
3. Mendeskripsikan kendala penyuluh pertanian yang harus ditempuh sebagai salah satu
dalam pengembangan kelompok tani di Desa syarat memperoleh gelar sarjana dan
Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten berguna untuk penelitian berikutnya.
Malang
BATASAN ISTILAH

1. Peranan adalah suatu kompleks harapan manusia terhadap individu harus bersikap
dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
2. Penyuluhan dalam arti umum merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari sistem
dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar dengan terwujudnya
perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai dengan pola atau
rencananya.
3. Peran penyuluh adalah edukasi, diseminasi informasi atau inovasi, fasilitasi,
konsultasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi.
4. Pengembangan kelompok merupakan serangkaian proses kegiatan memampukan
kumpulan anggota masyarakat yang mempunyai tujuan bersama.
PENELITIAN TERDAHULU

1. M. Inten et al (2017) yaitu tentang peranan penyuluh pertanian dalam


peningkatan pendapatan petani komoditas padi di Kecamatan
Tanjungselor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.
2. Timbulus, Meksy V.G et al (2016) yaitu tentang persepsi petani terhadap
peran penyuluh pertanian di Desa Rasi Kecamatan Ratahan Kabupaten
Minahasa Tenggara.
3. Erwadi (2012) yaitu tentang peran penyuluh pertanian dalam
mengaktifkan kelompok tani di kecamatan Lubuk Alung.
4. Najib (2010) melakukan penelitian tentang peran penyuluh penyuluh
pertanian dalam pengembangan kelompok tani di Desa Bukit Raya
Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Persamaan Perbedaan
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu
1. Mengkaji tentang bagaimana adalah
pelaksanaan peran penyuluh 1. penelitian di Desa Petungsewu Kecamatan Dau
pertanian. Kabupaten Malang,
2. Teknik purposive sampling dengan kriteria 1) Petani
2. Mengolah data sama-sama yang menjadi anggota kelompok tani 2) Petani yang
menggunakan skala likert. telah berusahatani lebih dari lima tahun 3) Petani yang
3. Menggunakan pendekatan aktif dalam kegiatan rutin kelompok tani.
analisis deskriptif kualitatif. 3. Variabel independent dengan empat variabel
(edukator, diseminasi informasi atau inovasi,
fasilitator dan konsultan serta supervisi)
4. Variabel terikat yaitu pengembangan kelompok tani.
Landasan Teori
▪ Penyuluhan
▪ Peran Penyuluh
Penyuluhan pertanian dapat juga dipandang
sebagai pendidikan di luar sekolah yang Menurut Mardikanto dalam Yulida et al
berfungsi untuk menyebarluaskan (2012) mengatakan bahwa agen
pengetahuan dan teknologi pertanian penyuluhan dapat mempengaruhi
kepada petani atau nelayan beserta sasarannya melalui perannya sebagai
keluarganya, dengan tujuan agar mereka edukator, dinamisator dan
mampu, sanggup dan berswadaya untuk
meningkatkan produksi dan pendapatan
organisator, teknisi dan konsultan,
dalam usahataninya, hingga hidupnya dapat
lebih sejahtera (Soedarmanto dalam
Ibrahim, 2001).
Kelompok Tani

▪ Peraturan Menteri Pertanian No.


273/Kpts/OT.160/4/2007 Tahun
2007 kelompok tani adalah kumpulan
petani atau peternak atau pekebun
yag dibentuk tas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, sumber
daya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota.
KERANGKA PEMIKIRAN
Penyuluh Pertanian

Peran
Penyuluh Pertanian (X)

Sebagai Edukator Sebagai


(X1) Supervisi (X4)

Sebagai Fasilitator
Sebagai Diseminasi
dan Kosultan (X3)
Informasi/Inovasi (X2)

Pengembangan Kelompok Tani (Y)


1. Peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya
2. Peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis
3. Penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri

Keberhasilan Penyuluh Pertanian


dalam Menajalankan Perannya
HIPOTESIS

• Diduga terdapat hubungan antara peran


penyuluh pertanian (sebagai edukator,
diseminasi informasi/inovasi, fasilitator
dan konsultan, dan sebagai supervisi)
dengan pengembangan kelompok tani di
Desa Petungsewu Kecamatan Dau
Kabupaten Malang.
METODE PENELITIAN
▪ Lokasi dan Waktu Penelitian

Januari-
Purposif Ferbruari
2018
Kel. Tani
Desa
Petungsewu
Populasi dan Penentuan Sampel

𝑁
Populasi Sampel (63)  𝑛=
(170) Slovin 1 + 𝑁. 𝑒 2
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi

dengan kriteria 1) petani yang menjadi


1 = Konstanta
e = Pesentase
anggota kelompok tani makmur I dan II, 2) Kelonggaran akibat kesalahan
pengambilan sampel yang
petani yang telah berusahatani lebih dari lima ditolerir, dalam penelitian ini

tahun 3) petani yang aktif dalam kegiatan


diguanakan kesalahan
pengambilan sampel sebesar
rutin kelompok tani. 10%.
Jenis dan Sumber Data

▪ Penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan
sekunder.
▪ Pengumpulan data primer diperoleh dari penyuluh dan petani
responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan
pengamatan langsung dilapangan.
▪ Pengumpulan data sekunder diperoleh dari literatur, data dari dkantor
desa dan juga data dari masing-masing ketua kelompok tani.
▪ Sumber data penelitian ini berbentuk responden.
Metode Pengambilan Data
Variabel Penelitian

▪ Variabel bebas adalah variabel • Variabel terikat adalah variabel yang


yang diduga sebagai penyebab dari diduga sebagai akibat atau yang
variabel yang lain. Variabel bebas dipengaruhi oleh variabel yang
dalam penelitian ini adalah Peran mendahuluinya. Variabel terikat
Penyuluh yang terdiri dari
penyuluh sebagai edukator (X1), dalam penelitian ini adalah
diseminasi informasi atau inovasi Pengembangan Kelompok tani (Y).
(X2), fasilitator dan konsultan (X3),
dan sebagai sipervisi (X4).
Metode Analisis Data

Dimana :
𝑘 x2 = Chi-square
2
𝑓𝑜 − 𝑓ℎ fo = Frekuensi yang di observasi
𝑥2 = ෍
𝑓ℎ fh = Frekuensi yang diharapkan
𝑖=1

Anda mungkin juga menyukai