Anda di halaman 1dari 11

1

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


MANUSIA DAN PERADABAN

Di susun oleh :
Andy Yanisar 201410210311163
Selvia Audila Pramana 201410210311167
Yunita Susanti 201410210311168
Zahrotul Mukarromah 201410210311180
Dicky Adithya Pratama 201410210311193
Sandro Wicaksono 201410210311208
Purwanti 201410210311206
Ana Rahmi 201410210311173


JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peradaban 5
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab 6
2.3 Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban 6
2.4 Dinamika Peradaban Global 8

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11


















3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa
dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat
dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia yang hidup
dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang
mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah
sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan
pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak
dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak
mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia
hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi
seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi
bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek
yang menjadi ladang bagi gerak dalam membangun peradaban. Oleh sebab itu lah
penulis menyusun makalah ini agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai
pengertian manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai
hubungan yang sangat erat karena diantara keuanya saling mendukung untuk
menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena
ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan
peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi /
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat
mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan
karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
4

Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yangmempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan
kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah
suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif
sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas
manusia.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hakikat peradaban?
2. Bagaimanakan manusia sebagai makhluk dan masyarakat adab ?
3. Bagaimanakan evolusi budaya dan wudud peradaban dalam kehidupan sehari-
hari?
4. Bagaimanakah dinamika peradaban global pada kehidupan manusia?






5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Peradaban
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula
istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization
yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang
harus maju dan indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization
(peradaban) merupakan prinsip prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan
menjadi hukum yang di tunduki secara bersama pula.
1) Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi
kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
2) Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia,
kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group
feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia
yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain,
tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa
dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan
yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-
unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.

6

2.2 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang
sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan
keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan.
Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi
untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada
manusia. Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa,
dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusia yang
mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal).
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil
society, dari asal kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain
masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani. Nurcholish madjid
mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat madani. Nurcholis majid
menyebut masyarakat madani (civil society) yaitu suatu masyarakat yang berbudi luhur,
berakhlak mulia, dan berperadaban, dengan ciri-ciri, antara lain egalitarianisme,
menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan
pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan
pluralisme, serta musyawarah (Budi Munawar Ranchman. 2011:183). Muhamad A.S.
Hikam (1990) didalam bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil
society sebagai wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain
bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self
sporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan
norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

2.3 Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau
akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung
pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk
mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan
budi daya manusia dalam menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan
lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi
7

inilah manusia menaklukkan alam. Manusia menemukan dan menciptakan berbagai
sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam. Manusia menciptakan
kebudayaan.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk
mengantisipasi tantangan tadi. Pandangan sebagian ahli materialisme memandang
bahwa evolusi kebudayaan hadir karena ketundukan manusia terhadap pola produksi
dan alat alat produksi atau secara umum pengendalian sifat hewani manusia dan
jasmani manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sementara pandangan lainya
seperti yang di kemukakan oleh murtadha muntahhari ( 2002 ) dalam bukunya yang
berjudul Manusia Dan Alam Semesta. Bahwa sifat hewani dan sifat manusiawi manusia
telah menjadi satu kesatuan yang berevolusi yang menjadikan manusia sebagai
organism yang memiliki tindakan dan kecendurungan. Selanjutnya manusia marupakan
manusia yang memiliki pengetahuan dan beragama dengan istilah lain memiliki
kebutuhan spiritual, sehingga dalam perkembanganya budaya manusia akan berevolusi
ketingkat dimana pembebasan manusia dari ketundukannya terhadap alat alat
produksi dan perekonomianya tadi menjadi masyarakat yang terus memenuhi
kebutuhan ideology dan agamanya atas dasar tuntutan sifat manusiawinya tadi. Itulah
titik evolusi kebudayaan manusia di masa depanya menurut murtadha muntahhari.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap
dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir
Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid,
obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang
juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan
yang menjadi ciri budaya setempat.
Mengacu pada pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam masyarakat
social budaya telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan
tercipnya masyarakat egaliter dimana antara kemajemkan masyarakat yang ada di
madinah telah melahirkan saling menghormati dan tidak membedakan manusia
berdasarkan ras dan warna kulitnya, hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social
8

budaya yang merefleksikan wujud masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana
tingkat partisipatis dan kebersamaan yang tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar
musyawarah bersama. ( Budy Munawar Racman 2011: 183 - 184 )
Dari paparan di atas merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya
masyarakat. Selanjutnya, bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah
peradaban manusia itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan,
sistem kepercayaan, tulisan perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu
Kembali ke evolusi budaya dalam tinjauan historis. gelombang pertama sebagai tahap
peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok
tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)
gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi
dengan computer atau alat komunikasi digital.

2.4. Dinamika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia
Menurut nurcholis madjid dalam risalah singkatnya yang di tuangkan dalam Nilai
nilai dasar perjuangan, menerangkan bahwa manusia di ciptakan sebagai mahluk
tertinggi dengan di bekali kemampuan spiritual ( iman ), dan kemampuan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan menusia menyangkut alam dan manusia, sehingga
tugas manusia ialah bagaimana menciptakan sejarah. Selanjutnya nurcholis manjdid
mengatakan bahwa alam memiliki perubahan dan perkembangan. Sehingga saya
simpulkan bahwa perubahan dan perkembangan inilah yang memungkinkan terciptanya
evolusi dan dari sejarah yang di ciptakan oleh manusia meninggalkan kebudayaan dan
nilai nilai maupun tradisi yang ada di masyarakat tersebut.
Gelombang ketiga yang di tandai dengan revormasi dalam bidang komunikasi
melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global
village (kampung global). Kita sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa
revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-
20 tahun mendatang.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama
9

negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju.
Perubahan-perubahan tersebut ialah:
1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
9. Perubahan dari utara ke selatan.
10. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari
globalisasi itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi
transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan
semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
Hilir mudiknya papal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan
keterkaitan antarmanusia diseluruh dunia.
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan Internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakkan massa semacam turisme,memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
10

Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasioanal, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, serta transmisi berita dan olahraga internacional.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinacional, inflasi regional, dan lain-lain.




















11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun
(semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan
kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau
agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.
Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada
manusia.
Pengaruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf kompleksitasnya.
peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu
menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi
demikian pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia
berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi
informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di
era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi
sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan
orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke
negara lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • Book 1
    Book 1
    Dokumen4 halaman
    Book 1
    ZahroClalue Dimskylovers
    Belum ada peringkat
  • SEMPRO
    SEMPRO
    Dokumen18 halaman
    SEMPRO
    ZahroClalue Dimskylovers
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Evapro Print
    Laporan Praktikum Evapro Print
    Dokumen33 halaman
    Laporan Praktikum Evapro Print
    ZahroClalue Dimskylovers
    Belum ada peringkat
  • 00
    00
    Dokumen28 halaman
    00
    ZahroClalue Dimskylovers
    Belum ada peringkat