Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGRIBISNIS
SEMESTER 3

Oleh :
Zahrotul Mukarromah

(180)

Zulfatul Ulya

(182)

Ahmad Nahrowi

(187)

Rizqi Auliadi Mus. A

(188)

Eva Rosarianda

(190)

Achmad Jamaluddin Kamal (192)

JURUSAN AGRIBISNIS
ANGKATAN 2014

LABORATORIUM AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN FIELD TRIP MANAJEMEN AGRIBISNIS
MADU KOTA BATU
Yang di laksanakan pada tanggal , 05 Oktober 2015, oleh kelompok 4 :
NAMA dan NIM

Zahrotul Mukarromah (180)


Zulfatul Ulya (182)
Ahmad Nahrowi (187)
Rizqi Auliadi Mus. A (188)
Eva Rosarianda (190)
Achmad Jamaluddin Kamal (192)

Jurusan

Agribisnis

Fakultas

Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang


Laporan Field Trip tersebut di atas telah disetujui pada

Mengetahui,
Instruktur

Asisten I

(Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih. M.P)

(Dian Ratnasari)

Menyetujui,
Instruktur

(Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih. M.P)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR BAGAN.................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
IDENTITAS USAHA.............................................................................................1
A.

PENDAHULUAN.............................................................................. 1

B.

HASIL OBSERVASI...........................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3
ALUR INTEGRASI...............................................................................................3
A.

PENDAHULUAN.............................................................................. 3

B.

ALUR INTEGRASI........................................................................... 4
A.
B.
C.
D.
E.

Penyiapan Sarana dan Peralatan..........................................................5


Pembibitan Lebah............................................................................5
Pemeliharaan Lebah.........................................................................7
Hama dan Penyakit Lebah.................................................................8
Panen Lebah................................................................................ 10

BAB III..................................................................................................................11
ORGANISASI dan PEMBIAYAAN...................................................................11
A.

PENDAHULUAN............................................................................11

B.

ORGANISASI PERUSAHAAN..........................................................11

C.

ANALISIS HARGA POKOK MADU...................................................12

BAB IV..................................................................................................................14
KEMITRAAN DALAM AGRIBISNIS..............................................................14
BAB V....................................................................................................................15
MENGELOLA AGRIBISNIS.............................................................................15
A.

PENDAHULUAN............................................................................15

B.

ASPEK MENGELOLA AGRIBISNIS...................................................15


1.
2.
3.

Aspek Manajemen.........................................................................15
Aspek Pemasaran..........................................................................15
Aspek Produksi/Operasi..................................................................16

DOKUMENTASI.................................................................................................23

DAFTAR TABEL
Nama
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7

Teks
Hasil Observasi......................................................................
Struktur Organisasi................................................................
Kapasitas Produksi................................................................
Jenis Peralatan.......................................................................
Tenaga Kerja.........................................................................
Perhitungan Fix Cost.............................................................
Perhitungan Variabel Cost.....................................................

Hal
2
18
18
19
19
21
21

DAFTAR BAGAN
Nama
Bagan 1
Bagan 2
Bagan 3

Teks
Alur Integrasi.........................................................................
Struktur Organisasi................................................................
Alur Proses Produksi.............................................................

Hal

2
11
17

BAB I
IDENTITAS USAHA
A. PENDAHULUAN
Secara sempit agribisnis menunjukkan kegiatan pada para produsen dan
pembuatan bahan masukan (input) untuk produksi pertanian saja. Badan usaha
yang dicakup di sini antara lain penyalur saprodi (pupuk, bibit pertanian, mesinmesin pertanian dan lain-lain) dan lembaga keuangan/ kredit yang melayani sektor
produksi pertanian. Dalam laporan ini kami melakukan observasi di UKM madu.
Lebah merupakan insekta penghasil madu yg telah lama dikenal manusia.
Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang
pohon & tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan
produk yg yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen,
malam (lilin) & sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan lebah
dgn memakai gelodog kayu & pada saat ini dgn sistem stup.
Madu berasal dari cairan manis (nectar) yang terdapat dalam bunga maupun
ketiak daun yang dihisap lebah, madu mengandung berbagai vitamin dan mineral,
madu mengandung asam folat yang cukup tinggi yang berfungsi untuk kecerdasan
otak, manisnya madu bersumber dari gula buah (glucosa & fructosa), sehingga
madu dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Dalam field trip kami ini, kami melakukan observasi di madu kota batu
yang memproduksi 3 macam madu yaitu Bee Pollen, Royal Jelly dan Propolis.
Pemilik UKM ini adalah Pak M. Bashori, yang mendirikan usahanya sejak bulan
Mei 2009. Yang kemudian mengembangkan produksinya hingga saat ini di
perumahan Griya Taman Asri E8 Kota Batu.

B. HASIL OBSERVASI
Hasil observasi yang telah kami lakukan, kami mendapatkan semua
identitas tentang UKM yang sudah kami tuju yaitu akan di jelaskan di bawah ini :
Tabel 1. Hasil Observasi

1
2
3

Nama Tempat
Nama Pemilik
Alamat (Lengkap)

Komoditi/ Produk

Waktu Pelaksanaan/
Pengambilan Data

5 Oktober 2015

Nama Praktikan

Zahrotul Mukarromah
Zulfatul Ulya
Ahmad Nahrowi
Rizqi Auliadi Mus. A
Eva Rosarianda
Achmad Jamaluddin Kamal

Madu Kota Batu


M. Basori S.Pt
Perum Griya Taman Asri No. E8 Batu Kota Batu
Budidaya Madu/ Bee Pollen, Royal Jelly dan
Propolis.

Sumber : Data Primer

Madu kota batu ini didirikan oleh M. Basori S.Pt pada tahun 2009,2010.
Pemilik Madu Kota Batu ini memulai usahanya sejak lulus Sarjana Peternakan di
Universitas Brawijaya. Madu Kota Batu ini dapat di jumpai dimana saja hampir
seluruh jawa, karna pemilik bermitra dengan banyak produsen di daerah jawa,
untuk madu kota batu ini sendiri berada di Perum Griya Taman Asri No. E8 Batu
Kota Batu. Madu Kota Batu ini memproduksi 3 macam produk yaitu Bee Pollen,
Royal Jelly dan Propollis. Jenis lebah yang di gunakan untuk produk ini adalah
Lebah Apismeleovera dari Australia dan Eropa.

BAB II
ALUR INTEGRASI
A. PENDAHULUAN
Lebah termasuk hewan yg masuk dlm kelas insekta famili Apini dan genus
Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yg banyak terdapat di Indonesia adalah A.
cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul Lebah yg sering dibudidayakan adalah
jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar
penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan,
Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani
dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran
sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya.
Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India
sampai

Indonesia.

Di Indonesia

orang

menyebutnya

dengan

tawon

klanceng.
Produk yg dihasilkan Lebah adalah madu dan memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yg
sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dengan farmasi.
2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dengan penyembuhan penyakit,
sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/
kepentingan farmasi.
4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika
sebagai pelengkap bahan campuran.
5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan
membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari Beternak Lebah madu adalah membantu dalam proses
penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yg lebih maksimal.

B. ALUR INTEGRASI
Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya,
kandang lebah modern (stup), pakaian kerja & peralatan syarat yangg utama yang
harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah & ribuan
ekor lebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu
ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
Suhu ideal yg cocok bagi Lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini
Lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih
beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yg bersuhu normal (25 derajat
C) seperti Malang & Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yg
disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian & banyak terdapat
bunga sebagai pakannya. Berikut alur integarsi dari hasil observasi kami :
Bagan 1. Alur Integrasi
Kandang Lebah

Sanitasi

Penyiapan Sarana & Peralatan


Peralatan

Pembibitan Lebah.

Pengontrolan Penyakit

Pemeliharaan Lebah
Pemberian Pakan

Perawatan
Pemilihan Bibit & Calon
Induk Bibit & Calon Induk Lebah
Pencegahan Serangan Penyakit & Hama Lebah
Diekstraksi dalam ekstraktor madu
Panen Lebah
Lapisan penutup dikupas dengan pisau

Mengambil & mencuci


sisiran yang siap

Hasil disaring & dilakukan penyortiran


Pengemasan madu dalam botol.
Disimpan dalam suhu kamar
Ket : Merah( Alur Integrasinya)
Biru (Bagian dari Sistem
Produk Madu)

Sumber : Data Primer

Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya,


kandang lebah modern (stup), pakaian kerja & peralatan Syarat yg utama yg harus
yg dipenuhi dlm budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor
lebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu
karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
A. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kandang Lebah
1.

Suhu
Perubahan suhu dlm stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu
ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dlm stup
tetap stabil. yg umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.

2.

Ketahanan

terhadap iklim

Bahan yg dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yg


selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
3.

Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu,
secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya.

2. Peralatan

Peralatan yg digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian


kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan
sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak
ratu dan lain-lain.

B. Pembibitan Lebah.
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Bibit lebah unggul yg di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan
A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni
lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dlm satu
koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari.
Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian
bibit lebah:

paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dgn 5 lebah pekerja.

paket lebah terdiri dari 1 ratu dgn 10.000 lebah pekerja.

paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah


pekerja lengkap dgn 3 sisiran sarang.

2.

Perawatan Bibit dan Calon Induk Lebah

Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu
dikeluarkan dan dimasukkan ke dlm stup yg telah disiapkan. Selama 6 hari
lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi
sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.
Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan
rutin.

Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada Lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya
pengembangan koloni. Cara yg sudah umum dilaksanakan adalah dgn
pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yg diletakkan dlm sisiran.
Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah
untuk mendapatkan calon ratu dan Lebah pekerja unggul.

Reproduksi dan Perkawinan


Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu,
Lebah pekerja dan Lebah jantan. Alat reproduksi Lebah pekerja berupa
kelamin betina yg tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan
alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk
reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah
terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yg akan mengawininya.
Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan
sperma akan disimpan dlm spermatheca (kantung sperma) yg terdapat pada
ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah
pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.

Proses Penetasan
Setelah kawin, Lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel
yg masih kosong dlm sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung
sel yg telah yg berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah
pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yg nantinya dapat

ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur


diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu
akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dlm sisiran adalah:

Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di
pinggir sarang.

Sel calon pejantan, ditandai dgn tutup menonjol dan terdapat titik hitam
di tengahnya.

Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak
jumlahnya.

Lebah madu merupakan serangga dgn 4 tingkatan kehidupan yaitu telur,


larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dlm setiap tingkatan punya perbedaan
waktu yg bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:

Lebah ratu : menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari,
iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari,
total waktu jadi lebah 15 hari.

Lebah pekerja : menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2


hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 21 hari.

Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3


hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dlm periode larva, larva-larva
dlm tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode
ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada
masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi
perubahan dlm tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah
sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

C. Pemeliharaan Lebah

Sanitasi,

Tindakan

Preventif

dan

Perawatan

Lebah

Pada pengelolaan Lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang


berupa kotak yg biasa disebut stup. Di dlm stup terdapat ruang untuk
beberapa frame atau sisiran. dgn sistem ini peternak dapat harus rajin
memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti
7

membersihkan dasar stup dari kotoran yg ada, mencegah semut/serangga


masuk dgn memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya
binatang pengganggu.

Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan Lebah dan sisiran sarang
abnormal serta menjaga kebersihan stup.

Pemberian

Pakan

Cara pemberian pakan Lebah adalah dgn menggembala Lebah ke tempat di


mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dgn musim bunga yg ada. dlm
penggembalaan yg perlu diperhatikan adalah :
a.

Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak


aktif.

b.

Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).

c.

Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.

d.

Luas areal, jenis tanaman yg berbunga dan waktu musim


bunga.

Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan


produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar
pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim
paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan
tidak

dapat

meningkatkan

produksi,

tetapi

hanya

berfungsi

untuk

mempertahankan kehidupan Lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula
& air dgn perbandingan 1:1 & adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung
kedelai & susu kering dgn perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.
D. Hama dan Penyakit Lebah

Penyakit Lebah
Di daerah tropis penyakit Lebah jarang terjadi dibandingkan dgn daerah sub
tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya
penyakit Lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa
penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:
-

Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul
Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood.

Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan


tempayak lebah.
-

Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan
menutupnya hingga mati.

Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus
Fress. Tempayak yg diserang berubah menjadi seperti batu yg keras.

AddledBrood
Penyebab: telur ratu yg cacat dari dlm dan kesalahan pada ratu.

Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup dlm batang
tenggorokkan Lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.

Nosema dan Amoeba


Penyebab: Nosema Apis Zander yg hidup dlm perut Lebah dan parasit
Malpighamoeba mellificae Prell yg hidup dlm pembuluh malpighi Lebah
dan akan menuju usus.

Hama Lebah
Hama yg sering mengganggu lebah antara lain:
-

Burung, sebagai hewan yg juga pemakan serangga menjadikan


Lebah sebagai salah satu makanannya.

Kadal dan Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dgn yg dilakukan


oleh burung.

Semut, membangun sarang dlm stup dan merampas makanan


Lebah.

Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas dlm sisiran menjadi ulat


yg dapat merusak sisiran.

Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.

Pencegahan

Serangan

Penyakit

dan

Hama

Lebah

Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yg perlu adalah:

Pembersihan stup setiap hari.

Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi Lebah.

Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.

Pintu masuk dibuat seukuran Lebah.

E. Panen Lebah

Hasil

Utama

Lebah

Madu merupakan hasil utama dari Lebah yg begitu banyak manfaatnya dan
bernilai ekonomi tinggi.

Hasil Tambahan
Hasil tambahan yg punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu),
pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).

Pengambilanmadu
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri
madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis.
Sisiran yg akan dipanen dibersihkan dulu dari Lebah yg masih menempel
kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi
untuk diambil madunya.

Urutan proses panen:

Mengambil dan mencuci sisiran yg siap panen, lapisan penutup dikupas


dgn pisau.

Sisiran yg telah dikupas diekstraksi dlm ekstraktor madu.

Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.

Disimpan dlm suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.

Pengemasan madu dalam botol.

10

BAB III
ORGANISASI dan PEMBIAYAAN
A. PENDAHULUAN
Agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja yang ada kaitannya
dengan produksi, pemrosesan, dan pemasaran bahan panagan dan sandang. Ada
emapt bentuk dasar usaha yaitu perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan,
dan koperasi.
B. ORGANISASI PERUSAHAAN
Madu Kota Batu adalah perusahaan perorangan, yang di didirikan oleh M.
Basori S.Pt pada tahun 2009,2010. Lokasi perusahaan di bagi menjadi beberapa
tempat karena di madu kota batu ini selain menjual produk madu, tapi disisi lain
madu kota batu ini memiliki fasilitas yang sangat bagus yaitu tempat edukasi
untuk memberikan pengarahan tentang budidaya lebah dan menghasilkan produk
dari lebah itu sendiri, selain itu di madu kota batu ii juga memiliki gedung pusat,
peltihan, pemasaran, dan penginapan.
Bagan 2. Struktur Organisasi

Sumber : Data Primer

11

Tabel 2. Struktur Organisasi

Nama Perusahaan
Tahun Berdirinya Usaha

Madu Kota Batu


2009,2010
Perum Griya Taman Asri No. E8 Batu
Kota Batu
Organisasi Fungsional
Perorangan
Bee Pollen, Royal Jelly Dan Propolis
Sedang

Alamat
Bentuk Organisasi
Struktur Organisasi
Produk yang Dihasilkan
Kategori Skala Usaha

Keunggulan Organisasi

Kelemahan Organisasi

Sumber Pembiayaan

Pemilik Perorangan Pemegang Kendali


Penuh Atas Usahanya

Seluruh Laba Menjadi Miliknya

Kebebasan Dan Fleksibelitas

Sifat Kerahasiaan

Sumber Keuangan Terbatas

Kesulitan Dalam Manajemen

Tanggug Jawab Pemilik Tidak Terbatas

Kelangsungan Usaha Kurang Terjamin

Modal Sendiri

Pinjaman Bank

Sumber : Data Primer

Madu Kota Batu ini didirikan pada tahun 2009,2010 di Perum Griya Taman
Asri No.E8 Batu Kota Batu. Bentuk organisasi dari bisnis ini adalah Fungsional.
Stuktur oragnisasi dari Madu Kota Batu ini adalah perorangan yaitu oleh bapak
M. Basori S.Pt. kategori sakala usahanya yaitu sedang, akan tetapi usaha ini sudah
banyak memiliki cabang di seluruh jawa dan memiliki kemitraan yang sanagan
mudah, hanya menyiapkan lahan untuk budidaya lebah, nantinya akan di biayai
semua.
C. Analisis Harga Pokok Madu
Harga pokok merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan.
Pengusaha dalam menjalankan produksinya perlu mempunyai gambaran tentang
pengorbanan yang dilakukan agar mempunyai dasar dalam menawarkan
produknya di pasar. Analisis ini digunakan sebagai dasar dalam menetapkan harga
jual madu dan untuk memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
12

Harga pokok produksi madu adalah biaya produksi rata-rata madu, dan harga
pokok penjualan madu adalah biaya usaha rata-rata madu. Harga pokok produksi
madu berkisar antara Rp 7.790,- sampai Rp 20.500,- per kg madu, sedangkan
harga pokok penjualan madu berkisar antara Rp 8.040,- sampai Rp 25.600,- per
kg madu.

A.

13

BAB IV
KEMITRAAN DALAM AGRIBISNIS
Kemitraan yang terdapat di madu kota batu ini melibatkan beberapa pihak,
yaitu di luar jawa misalkan cabang surabaya, solo, malang dan juga agen
perorangan. Di madu kota batu ini memiliki kemitraan yang sangat efektif, karena
syaratnya cuma dengan menyediakan tempat buat memproduksinya, untuk hal
penyediaan bahan dan alat sudah di tanggung oleh pihak pertama. Pihak kedua
hanya menyediakan tempat dan juga mencari tenaga kerja serta tempat yang harus
fleksibel, terjangkau oleh orang banyak.
Berikut beberapa hak dan kewajiban pihak I dan pihak II yang harus
terpenuhi berdasarkan hasil wawancara yang sudah kami lakukan :

Pihak I (pemilik usaha Madu Kota batu)


Hak

: menerima pembayaran tepat pada waktunya sesuai


kesepakatan harga yang ada.

Kewajiban : siap melakukan penyediaan alat dan bahan produksi dalam


rentan waktu pengiriman yang telah di sepakati bersama.

Pihak II (pedagang, distributor, dan sesama toko)


Hak

: memperoleh produksi dengan jumlahdan harga yang telah di


sepakati bersama.

Kewajiban : melakukan pembayaran setiap pengambilan hasil produksi


sesuai dengan jumlah dan harga yang telah di sepakati.

14

BAB V
MENGELOLA AGRIBISNIS

A. PENDAHULUAN
Lebah merupakan salah satu hewan yang menguntungkan bagi manusia.
Karena selain menghasilkan madu, lebah juga dapat membantu penyerbukan pada
bunga. Dalam UKM ini selain sebagai peternak lebah dan pemasaran produk
madu, di UKM ini membuka edukasi dan pelatihan untuk umum. Edukasi dan
pelatihan tersebut meliputi pengenalan jenis lebah, cara beternak hingga panen
madu. Tahap-tahap dari pelatihan tyaitu dengan pemberian materi dan kemudian
bisa di praktekkan langsung di tempat. Dengan begitu peserta akan mengetahui
cara beternak lebah dengan benar. Jika ingin menjadi peternak lebah yang baik,
disarankan memiliki dasar pengetahuan tentang peternakan. Sehingga dapat
dengan mudah beternak lebah.
Ternak lebah madu merupakan salah satu jenis usaha peternakan yang
menjanjikan jika ditekuni dengan serius. Madu murnilah yang akan dihasilkan
dari peternakan hewan kecil ini. Saat ini memang sudah banyak produksi madu
kemasan yang beredar luas dipasaran, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa
madu madu kemasan kebanyakan sudah dicampur dengan bahan bahan lain
sehingga cukup jauh dari kesan "madu murni" / "madu asli".
B. ASPEK MENGELOLA AGRIBISNIS
1. Aspek Manajemen

Nama Usaha

: Madu Kota Batu

Nama Pemilik

: M. Basori S.Pt

Bidang Usaha

: Industri

Jumlah Tenaga Kerja

: 16

2. Aspek Pemasaran
Produk yang di pasarkan

: Madu (Bee Pollen, Royal Jelly dan


Propolis)

Jenis Produk

: Bee Pollen, Royal Jelly dan


Propolis

15

Wilayah Pemasaran

: Seluruh Jawa

Sasaran Konsumen

: Semua Umur

Strategi Pemasaran

Kemasan yang bervariasi tergantung

ukuran yang sudah ada dan harga juga mengikuti jenis produk+ukuran
kemasannya (botol), jalur penjualan bisa melalui langsung dan tidak
langsung, bisa menerima jasa pengiriman, pemesanan bisa melalui online,
ketemu langsung atau via telfon.

3. Aspek Produksi/Operasi
Karakteristik Produk
Produk yang dihasilkan dari usaha ini ada 3 macam produk yaitu Bee
Pollen, Royal Jelly dan Propolis. Bee Pollen merupakan serbuk sari jantan
yang dikumpulkan lebah pada saat mengumpulkan madu, serbuk bunga
bersama nectar dan liur lebah yang terkumpul kemudian disimpan pada
kantong Bee Pollen yang terdapat pada kakinya. Disarang lebah Bee Pollen
digunakan sebagai sumber makanan utama bagi lebah yang memberikan
protein, lemak, dan vitamin, melengkapi sumber karbohidrat yang berasal
dari madu dan nectar. Manfaat dan khasiat yang terkandung di dalam Bee
Pollen sudah lama dikenal orang terutama dari kemampuannya untuk
penawar racun dan bahan kimia berbahaya yang tumbuh.
Royal Jelly adalah kombinasi pollen dan madu yang tercampur dengan
enzim berasal dari kelenjar khusus di tenggorokan dan rahang lebah untuk
makanan larva dan lebah ratu. Royal Jelly berwarna keputih-putihan, mirip
dengan susu kental atau krim. Royal Jelly diproduksi pada saat lebah
mengunyah pollen dan merupakan produk lebah yang diproduksi lebah
secara langsung. Rasanya panas, agak kecut dan manis. Manfaat Royal Jelly
yaitu meningkatkan aktivitas organ tubuh dan kecepatan suplai nutrisi,
memperbaiki kondisi kejiwaan, menyembuhkan neurasthenia Penyakit
syaraf lemah dimana seluruh badan letih, tidak bersemangat, lekas merasa
payah walaupun sedikit tenaga yang dikeluarkan, perasaan tidak enak, lekas
cepat marah, kelelahan, stamina menurun, serta mengurangi tingkat emosi,
meningkatkan nafsu makan dalam kondisi seseorang yang mengalami
16

kekurangan berat badan atau sangat kurus, baik karena faktor bawaan
maupun karena faktor penyakit menahun, sebagian gejala kelelahan dan
kelemahan seksual pada pria, khusunya apabila penurunan kemampuan
seksual disebabkan oleh faktor usia lanjut.
Propolis dihasilkan lebah dari berbagai jenis bunga dan kuncup daun.
Propolis mengandung lilin lebah, resin, minyak dan serbuk sari. Propolis
bersifat sebagai antibiotik, antibakteri, dan anti jamur. Sehingga, propolis
dapat berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat
daya tahan tubuh dari berbagai serangan penyakit. Banyak manfaat dan
khasiat yang didapat dengan mengkonsumsi propolis, disamping propolis
sebagai antibiotik, dan menguatkan daya tahan tubuh, propolis dapat
dikonsumsi penderita thypus, diare, muntaber, propolis bermanfaat juga bagi
penderita demam berdarah, TBC, penyakit keputihan, radang ginjal,
propolis bermanfaat juga untuk penderita kanker tumor, kista, asam urat,
kolestrol, darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, pengapuran, gangguan
pencernaan, gangguan pernafasan, dan rheumatic.
Bagan 3. Alur ProsesProduksi

Sumber : Data Primer

17

Produksi utama dari lebah adalah madu yang berasal dari nektar yang ada
pada bunga. Mula-mula lebah mencari bunga-bunga yang sedang mekar untuk
dihisap nektarnya. Kemudian nektar itu diolah di dalam tubuhnya. Setalah itu
lebah pekerja kembali ke sarangnya (stup) untuk menyimpan madu tersebut pada
sel-sel sarang, sebagai bahan makanan lebah ratu, jantan dan pekerja (betina).
Sisiran sarang yang sudah penuh madu kemudian dipisahkan dari bingkainya dan
dimasukkan ke dalam ekstraktor yang meremas-remas sisiran saran yang penuh
secara mekanis. Dengan demikian, madu akan terpisah dengan sisiran sarang yang
kemudian akan keluar melalui kran, dan ditampung dengan ember yang telah
disediakan. Untuk hasil yang lebih baik lagi, madu dari mesin ekstrator kemudian
disaring lagi dengan saringan madu untuk kemudian baru dapat dimasukkan
kedalam botol untuk dipasarkan.

Kapasitas Produksi
Tergantung musim (musim hujan lebih kecil), untuk rata-rata hasil nya per
tahun adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Kapasitas Produksi

Produksi/ tahun
850 kg

Hasil Produksi (dalam unit)


1000 botol

Ketersediaan Bahan Baku


Ketersediaan bahan baku dari usaha madu kota batu ni yaitu membeli
langsung dari 1paket (stup) yaitu 1 Peti lengkap dengan 8 sisiran dan lebah
serta ratunya dengan harga Rp.250.000. Selain kemungkinan di atas, lebah
dapat juga diperoleh dengan Cara Menangkap lebah yang minggat,
Masukkan dalam Botol Kemasan

Memindahkan lebah liar dari sarangnya dan Membeli inti koloni dari
pembibitan

Bahan Baku Utama


Ekslaktor
(Pengering)
Lebah Madu (apis
mellfera)

Bahan Baku Penunjang

18

Untuk dapat menunjang pelaksanaan panen madu maka di perlukan peralatan


penunjang antara lain : Pisau, pengungkit, fider, topi dan masker, ekstrator,
drum, ember, saringan madu dan sarung tangan.

Jenis Peralatan
Tabel 4. Kapasitas Produksi

Nama Peralatan
Kotak lebah
Pondasi Kotak
Pisau/ Penyungkil
Alat pengasap

Jumlah
50
550
5
2

(smoker)
Fider
Ekstraktor madu
Alat pengaman
Sarung Pengaman
Ember
Drum Madu
Penyaring Madu
Pollen Trap
Mangkok Ratu
Penyekat Ratu
Botol
Label

Harga/ Unit
200.000
2000
7500
100.000

50
1
11
11
5
20
5
50
100
10
1000
200x5 lmbr

10.000
1.500.000
5.000
10.000
5.000
50.000
10.000
15.000
2000
20.000
5000
5000

Total
10.000.000
1.100.000
37.500
200.000
500.000
1.500.000
55.000
110.000
25.000
1.000.000
50.000
750.000
200.000
200.000
5.000.000
1.000.000

Tenaga Kerja
Tabel 5. Tenaga Kerja

Jenis

Kualifikasi

Kegiatan
Unit

Pekerjaan
Lapang &

Produksi

Gudang
Indoor &

Jumlah TK

(Rp)/ Bulan

Total

300.000

3.300.000

4
300.000
Outdoor
Administrasi
1
250.000
* Panen
: 200.000/ Orang 2 orang 400.000

1.200.000

Marketing

11

Taksiran Upah TK

250.000

Fasilitas/Sarana Produksi
Gedung Pelatihan, Edukasi, Penginapan (6 Kamar), Kantor Pusat, Toko
Pemasaran.
19

Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang yang ada di madu kota batu ini adalah mobil dan motor
untuk mengangkut hasil dan bahan-bahannya, hp dan laptop untuk pemesanan
produk madunya.

Dampak Lingkungan
Untuk dampak lingkungan sendiri, di madu kota batu ini tidak ada, karna lebah
menguntungkan untuk tanaman kita, yaitu enyerbukannya, untuk limbahnya
sendiri tidak ada karena alat yang di gunakan bisa di pakai ulang kembali dan
proses produksinya tidak menimbulkan limbah yang tercemar.
4. Aspek Keuangan

Modal Sendiri

: 33.000.000

Pinjaman yang Diajukan : -

Menghitung Penerimaan :
Penerimaan merupakan nilai yang dihasilkan dari penjualan produksi. Untuk
usaha madu kota batu ini, besar penerimaan nya adalah sebagai berikut, di
hitung rata-rata dari hasil setiap panennya (Harga yang paling murah) :
TR = P x Q
= 120.000 x 1000
= 120.000.000

Menghitung Biaya
Biaya tetap merupakan biaya yang nilai besar kecilnya tidak di
pengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang dihasilkan,
sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang nilai besar
kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Jadi
apbila ingin mmproduksi dalam jumlah yang besar maka biaya
variabelnya

nanti

akan

besar

juga.

Biaya

total

adalah

keseluruhan biaya yang di keluarkan untuk produksi. Untuk


menghitung besarnya biaya dalam usaha Madu Kota Batu ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 6 : Perhitungan Fix Cost ( Biaya Tetap)

Biaya Tetap (FC)

20

Peralatan
Tenaga Kerja
Modal
Total

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

15.727.500
4.750.000
33.000.000
53.477.500

Tabel 7 : Perhitungan Variabel Cost ( Biaya tidak Tetap)

Biaya Variabel (VC)


250.000 x 50 =

Bahan Baku
Botol dan Label
Transportasi
Total
TC

12x35.000 =
Rp.

12.500.000
6.000.000
420.000
18.920.000

= FC + VC
= 53.477.500 + 18.920.000
= 72.397.500

Menghitung Keuntungan/ Pendapatan


Pendapatan merupakan penerimaan yang diterima dari suatu usaha, setelah
dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan. Biasa disebut dengan
penerimaan bersih, dan juga keuntungan usaha. Besarnya pendapatan dapat di
hitung dengan rumus sbagai berikut :

= TR TC
= 120.000.000 - 72.397.500
= 47.602.500

Karena hasilnya positif maka Usaha Madu Kota Batu ini mengalami
Keuntungan.

Menghitung BEP
Harga Produksi Minimal
TR

TC

TC/Q

72.397.500/ 1.000

72.397,5

Karena harga jual produksi > dari harga produksi minimal, maka usaha untung.
Jumlah Produksi Maksimal
TR

TC
21

TC/P

72.397.500/ 60.000

1206,625

Karena jumlah produksi > dari jumlah produksi minimal, maka usah Untung

22

DOKUMENTASI

Gambar 1 : Bahan Pendukung

Gambar 3 : Sarang

Gambar 5 : Observasi di
Pelatihan

Gambar 2 : Eksraktor

Gambar 4 : Sampel Madu

Gambar 7 : Wawancara di
Kantor

Gambar 6 : Observasi di Toko


Madu Kota Batu

23

Anda mungkin juga menyukai