Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANFAAT DAN KEGUNAAN DARI SETIAP BAGIAN

TANAMAN KAKAO

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. Baharuddin, Dipl. Ing. Agr.

Kelompok 4:

Muh Arnur Jailani Arafah (G061231009)


Amri (G061231106)

Dini Aprianti (G061231033)


Dwi Yulianti (G061231021)

Sulhinengsi (G061231096)
Nurhayati (G061231012)

Helsi Aisyah Divayanti (G061231024)


Utirah Mutie (G061231104)

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

PRODI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai, yang berjudul “ Manfaat dan kegunaan dari setiap bagian dari
tanaman kakao”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai kegunaan dan manfaat dari setiap bagian tanaman
kakao. Seluruh tanaman kakao memiliki potensi pemanfaatan baik dalam makanan, industri,
atau pertanian. Makalah ini berisi paparan pemanfaatan seluruh bagian tanaman kakao. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 14 Oktober 2023

Penulis
i.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Manfaat dan Kegunaan Tanaman Kakao

B. Varietas Tanaman Kakao

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
ii.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman kakao ( Theobroma cacao L. ) berasal dari daerah hutan tropis di daratan
hutan hujan tropis di daratan Amerika Selatan. Tanaman kakao diperdagangkan dalam
bentuk: biji kering, pasta, margarin, tepung atau bubuk yang tidak mengandung gula
maupun mengandung gula dan kakao batang. Pasar-pasar berpotensi untuk ekspor
tanaman bakau Indonesia adalah negara-negara Eropa Barat (Belanda dan Jerman),
Amerika, Australia, Inggris, Spanyol, Jepang, Filipina, Singapura, dan Arab Saudi.
( Cahyano, 2010).
Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan khusus
untuk dapat bereproduksi dengan baik. Lingkungan tempat tumbuh kakao adalah hutan
hujan tropis. Saat ini, kakao bukan hanya tanaman perkebunan besar tetapi telah
menjadi tanaman rakyat. Mengingat pentingnya kakao sebagai salah satu komoditas
perkebunan sumber devisa negara, maka usaha untuk memperluas areal pertanaman
maupun meningkatkan produktivitas areal pertanaman yang sudah ada harus tetap
dilakukan. Perkembangan area kakao di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2012,
area gagal mencapai 1.732,954 ha dengan produksi 936.266 ton. Sekitar 94,2%
perkebunan kakao merupakan usaha milik rakyat dan selebihnya berupa perkebunan
negara dan swasta.( Ditjenbun, 2008).
Kakao masuk ke Indonesia pada tahun 1560 di Sulawesi Utara dan berasal dari
Filipina jenisnya adalah criollo dan jenis ini diduga berasal dari Venezuella. Produksi
dari tanaman kakao ini rendah dan peka terhadap hama dan penyakit, tetapi rasanya
enak. Pada tahun 1806 perluasan kakao dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Tengah
dengan kakao jenis criollo (Soehardjo,1996).
Menurut Nisa dan putri (2014), Indonesia merupakan tiga negara terbesar penghasil
buah kakao (Theobroma cacao L) di dunia. Data dari PBB untuk pangan dan pertanian
(FAO) menyebutkan, Indonesia memproduksi 574.000 ton kakao pada tahun 2010 atau
menyumbang sekitar 16% dari produksi kakao secara global. Indonesia berpotensi
menjadi produsen utama kakao di dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang
dihadapi perkebunan kakao dapat dibatasi dan agribisnis kakao dikembangkan dan
dikelola secara baik. Kebun yang telah dibangun masih berpeluang untuk ditingkatkan
produktivitasnya karena produktivitas rata-rata saat dikurang dari 50% potensinya.
Disisi lain situasi perkakaoan di dunia beberapa tahun terakhir sering mengalami
defisit, sehingga harga kakao dunia stabil pada tingkat yang tinggi.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao selain faktor lingkungan
tanaman kakao juga memerlukan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk memelihara
atau memperbaiki kesuburan tanah, sehingga Kakao dapat tumbuh lebih cepat subur
dan sehat. Pemupukan dapat menambah unsur hara yang kurang tersedia di dalam tanah
dalam jumlah yang cukup seperti nitrogen, posfor dan kalium. Roesmarkam dan
Yuwono (2002) menyatakan bahwa pemupukan dimaksudkan untuk mengganti
kehilangan unsur hara pada media atau tanah dan merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Upaya pemberian pupuk
organik dilakukan untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit Kakao.
Badan pusat statistik (BPS) melaporkan, produksi Kakao nasional pada 2021
mencapai 706,5 ribu ton. Angka ini turun 0,97% dari tahun sebelumnya yang sebanyak
713,4 ribu ton. Ditinjau dari daerahnya 4 provinsi di pulau Sulawesi menjadi penghasil
Kakao terbesar di tanah air Sulawesi Tengah tercatat memproduksi Kakao sebanyak
130,6 ribu ton disusul Sulawesi tenggara sebanyak 114,8 ribu ton kemudian
produksinya di Sulawesi Selatan dilaporkan sebanyak 107,1 ribu ton adapun di
Sulawesi Barat sebanyak 70,9 ribu ton. Daerah utama penghasil kakao di provinsi
Sulawesi Tengah adalah kabupaten Parigi Moutong, kabupaten Poso, kabupaten Sigi
Biromaru, kabupaten Donggala, dan kabupaten Banggai Kepulauan. (Monavia, 2022)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kegunaan dan manfaat setiap bagian tanaman kakao?
2. Varietas apa saja yang terdapat pada tanaman kakao?

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja kegunaan dan manfaat dari setiap bagian tanaman kakao.

D. Manfaat
Dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu dapat memperkaya
ilmu dan sebagai acuan penelitian yang lebih mendalam tentang kegunaan serta manfaat
pada setiap bagian tanaman kakao. Serta dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang kegunaan dan manfaat dari setiap bagian tanaman kakao. Sehingga
dapat digunakan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan nilai guna pada setiap
bagian tanaman kakao

BAB II

PEMBAHASAN

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai
ketinggian 10 m. Meskipun demikian, dalam budidaya tanaman ini tingginya dibuat tidak lebih
dari 5 m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas hal ini dilakukan untuk memperbanyak
cabang produktif. Bunga kakao sebagaimana anggota sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung
dari batang (cauliflorous) bunga sempurna berukuran kecil diameter maksimum 3 cm tunggal,
tetapi dampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) forcipomiya, semut
bersayap, afid, dan beberapa lebah trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari, bunga siap
diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. kakao secara umum adalah tumbuhan penyerbuk
silang dan memiliki sistem inkompatibilitas sendiri lihat penyerbukan walaupun demikian,
beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis
komoditas dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah kakao tumbuh dari bunga yang diserbuki ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya,
dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah memiliki ruang dan di
dalamnya terdapat biji warna buahnya berubah-ubah, sewaktu muda warna hijau hingga ungu
dan ketika sudah masak kulit luar buahnya bisa berwarna kuning. Biji terangkai pada plasenta
yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam biji dilindungi oleh salut biji lunak berwarna
putih dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar
yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pasca panen difermentasi selama 3 hari lebih
dikeringkan di bawah sinar matahari.

A. Manfaat dan Kegunaan Tanaman Kakao


Kakao adalah tumbuhan yang serbaguna dengan banyak potensi pemanfaatan berbeda
di berbagai industri dan makanan. Hampir semua bagian kakao dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Berikut adalah beberapa hasil olahan dari kakao :
1. Minyak Kakao (Cocoa Butter)
Mentega, minyak kakao atau lemak cokelat merupakan lemak nabati yang
berwarna pucat kuning hasil dari pengekstrakan biji kakao yang memiliki sifat
cair pada suhu dibawah titik bekunya dan memliki sifat tidak mudah larut dalam
air. Lemak atau minyak kakao diolah menjadi bahan pembuat kue (mentega,
cokelat, margarine cokelat) dan untuk industri kimia dan farmasi ( obat-obatan
dan kosmetik).
2. Pasta Cokelat
Pasta cokelat, Cocoa Mask, Cocoa Liquor atau biasa dikenal dengan sebutan
chocolate paste/chocolate mass merupakan olahan biji kakao yang berbentuk
cair atau pasta hasil ekstraksi biji kakao setelah melalui tahapan proses
pelumatan. Hasil olahan ini biasa digunakan untuk bahan pembuatan kue
ataupun minuman.
3. Cocoa Cake
Hasil pengepresan dari pasta cokelat atau cocoa liquor menjadi bubuk kasar
yang disebut cacao cake. Produk ini digunakan untuk pembuatan berbagai
macam kue, contohnya brownies.
4. Cocoa Powder (Bubuk Cokelat)
Cocoa Powder atau Bubuk cokelat berasal dari inti biji hasil pengempaan yang
bertujuan memisahkan lemak dan ampas yang mana ampas (bungkil) kemudian
dihaluskan. Bungkil atau ampas kemudian dikeringkan dan digiling halus
sehingga terbentuk tepung cokelat. Olahan ini merupakan produk akhir dalam
olahan biji kakao yang hasilnya halus, Produk ini digunakan sebagai bahan
campuran kue ataupun minuman.
Berikut ini adalah kegunaan setiap bagian tanaman kakao:
1. Biji kakao
Biji kakao mengandung beragam nutrisi dan manfaat bagi kesehatan, seperti
protein, karbohidrat, serat, polifenol, flavonoid, kalsium, zat besi, kafein,
magnesium, dan kalium. Manfaat kesehatan biji kakao antara lain menurunkan
tekanan darah, menambah stamina, mencegah pikun dan memelihara fungsi
otak, serta memperlambat penuaan pada kulit. Biji kakao memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat biji kakao:
a. Antioksidan tinggi: Biji kakao mengandung senyawa antioksidan yang
tinggi, seperti flavonoid dan polifenol. Antioksidan berperan dalam
melindungi tubuh dari paparan radikal bebas dan dapat membantu
mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan
diabetes
b. Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke: Biji kakao dapat
membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah
ke jantung. Hal ini dapat membantu mencegah risiko serangan jantung
dan stroke
c. Mengurangi gejala depresi: Biji kakao mengandung senyawa
feniletilamin yang dapat merangsang produksi endorfin dan serotonin
dalam otak. Hal ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan
mengurangi gejala depresi
d. Memperbaiki fungsi otak: Biji kakao mengandung senyawa flavonoid
yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan
memperbaiki fungsi kognitif
e. Menurunkan tekanan darah: Biji kakao mengandung senyawa flavonoid
yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan
tekanan darah
2. Kulit buah kakao
Kulit buah kakao dapat di manfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk organik
cair dan bahan baku kompos, bahan baku pembuatan zat warna alami, bahan
bakar alternatif, dan Kulit buah kakao mengandung senyawa antioksidan yang
tinggi, seperti flavonoid dan polifenol. Manfaat kesehatan kulit kakao buah
antara lain mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, mengurangi gejala
depresi, serta memperbaiki fungsi otak. Kulit buah kakao juga memiliki
beberapa manfaat, antara lain:
a. bahan pakan ternak: Kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pakan ternak karena mengandung protein dan serat kasar yang
tinggi. Selain itu, kulit buah kakao juga dapat menurunkan kandungan
tenin yang menghambat pencernaan
b. Sebagai sumber antioksidan: Kulit buah kakao mengandung senyawa
antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan polifenol. Antioksidan
berperan dalam melindungi tubuh dari paparan radikal bebas dan dapat
membantu mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung,
kanker, dan diabetes
c. Sebagai bahan pembuatan arang: Kulit buah kakao mengandung
selulosa dan lignin yang tinggi, sehingga dapat diolah menjadi arang
yang mengandung banyak karbon. Arang kulit kakao buah dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
d. Sebagai sumber zat pewarna: Kulit buah kakao juga dapat dimanfaatkan
sebagai sumber zat pewarna alami, seperti β-karoten
e. Sebagai bahan minuman herbal: Kulit buah kakao dapat dijadikan bubuk
minuman herbal yang mengandung senyawa antioksidan dan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh
3. Daun kakao
Daun kakao mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang dapat
membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Daun
kakao juga dapat digunakan sebagai bahan pembungkus, bahan baku pembuatan
teh, dan pengobatan tradisional. Daun buah kakao juga memiliki beberapa
manfaat, antara lain:
a. Sebagai pupuk organik: Daun buah kakao mengandung nutrisi penting
seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Pemakaian daun kakao sebagai pupuk organik dapat
membantu meningkatkan kualitas tanah dan produksi tanaman
b. Sebagai sumber antioksidan: Daun buah kakao mengandung senyawa
antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko
penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Senyawa antioksidan dalam
daun kakao juga dapat membantu memperbaiki fungsi otak
c. Sebagai bahan pembungkus: Daun buah kakao dapat digunakan sebagai
bahan pembungkus makanan, seperti lemper atau ketan. Hal ini dapat
memberikan aroma dan rasa yang khas pada makanan
d. Sebagai bahan baku pembuatan teh: Daun buah kakao dapat diolah
menjadi teh yang mengandung senyawa antioksidan dan bermanfaat
bagi kesehatan tubuh
e. Sebagai bahan pengobatan tradisional: Daun buah kakao juga dapat
digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional untuk mengatasi
berbagai penyakit, seperti diare, demam, dan sakit kepala
4. Daging buah kakao
Daging buah kakao mengandung senyawa antioksidan dan vitamin C yang
tinggi. Manfaat kesehatan daging kakao buah antara lain meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi. Berikut adalah beberapa
manfaat dari daging buah kakao
a. Sumber antioksidan: Daging buah kakao mengandung senyawa
antioksidan dan vitamin C yang tinggi. Antioksidan berperan dalam
melindungi tubuh dari paparan radikal bebas dan dapat membantu
mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan
diabetes
b. Sumber serat: Daging buah kakao mengandung serat yang tinggi, yang
dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah
sembelit
c. .Sumber energi: Daging buah kakao mengandung karbohidrat dan gula
alami yang dapat memberikan energi bagi tubuh
d. Sumber mineral: Daging buah kakao mengandung mineral seperti
magnesium, kalium, dan tembaga yang penting untuk kesehatan tubuh
e. Sumber zat besi: Daging buah kakao juga mengandung zat besi yang
penting untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan
tubuh
5. Bunga kakao
Bunga kakao memiliki manfaat sebagai sarana penyerbukan dan
pembentukan biji kakao, yang menjadi bahan dasar untuk produksi cokelat.
Selain itu, bunga kakao juga bisa digunakan dalam pengobatan tradisional dan
sebagai bahan baku untuk minuman seperti teh kakao. Bunga kakao memiliki
beragam manfaat dan pemanfaatan, termasuk:
a. Penyerbukan dan Pembentukan Biji Kakao: Bunga kakao berperan
penting dalam proses penyerbukan dan pembentukan biji kakao.
Bunga ini menghasilkan serbuk sari yang digunakan untuk membuahi
benang sari pada bunga lain, menghasilkan biji kakao yang akan
menjadi cokelat.
b. Bahan Baku Produk Kakao: Bunga kakao menghasilkan buah kakao
yang memuat biji kakao. Biji ini adalah bahan baku utama untuk
berbagai produk kakao, termasuk cokelat, bubuk kakao, mentega
kakao, dan produk olahan lainnya.
c. Minuman Kakao: Selain biji, bunga kakao juga digunakan untuk
membuat minuman kakao. Bunga kering atau ekstrak bunga dapat
diolah menjadi minuman dengan rasa khas dan aroma yang lezat.
d. Ekstrak Bunga: Ekstrak bunga kakao bisa digunakan dalam industri
makanan dan minuman sebagai bahan tambahan untuk memberikan
rasa atau aroma khas, atau sebagai pewarna alami.
e. Pengobatan Tradisional: Beberapa komponen dalam bunga kakao
memiliki potensi sifat antibakteri dan antiinflamasi, sehingga
digunakan dalam pengobatan tradisional untuk penyakit ringan dan
gangguan kesehatan lainnya.
f. Industri Kosmetik: Ekstrak bunga kakao juga dimanfaatkan dalam
industri kosmetik untuk produk perawatan kulit dan rambut karena
dapat memberikan manfaat pelembap dan anti-penuaan.
g. Ekowisata: Bunga kakao juga bisa menjadi daya tarik wisata di daerah
penghasil kakao. Pengunjung dapat melihat secara langsung proses
penyerbukan dan pembentukan biji kakao melalui tur bunga kakao.
6. Batang kakao
Batang kakao juga memiliki manfaat yang penting, meskipun tidak sepopuler
biji dan bunganya. Beberapa manfaat batang kakao meliputi:
a. Bahan Bakar : Kayu dari batang kakao dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Ini penting di daerah-daerah di mana kakao ditanam secara luas,
karena kayu dari batang yang sudah tidak produktif dapat
dimanfaatkan untuk memasok energi dan panas.
b. Bahan Konstruksi : Kayu batang kakao juga dapat digunakan sebagai
bahan konstruksi dalam membangun rumah, bangunan, atau
perabotan. Pemanfaatan kayu ini membantu mengurangi penggunaan
kayu dari hutan yang dapat membantu dalam konservasi hutan
c. Bahan Kerajinan: Batang kakao dapat diolah menjadi bahan untuk
kerajinan tangan. Misalnya, potongan-potongan kayu dari batang
kakao bisa diukir atau dijadikan bingkai untuk lukisan atau cermin.
d. Pupuk Organik: Daun, batang, dan bagian tanaman kakao lainnya
yang tidak terpakai dapat diolah menjadi pupuk organik. Pupuk ini
dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produksi
tanaman lain di sekitarnya.
e. Perlindungan Tanah : Sistem akar batang kakao membantu dalam
mencegah erosi tanah. Tanaman kakao yang telah tumbuh dapat
menjaga tanah agar tidak longsor, dan batang kakao memegang peran
penting dalam stabilitas ekosistem tersebut.
f. Reboisasi: Dalam upaya konservasi dan reboisasi, batang kakao dapat
digunakan untuk penanaman kembali hutan atau lahan yang telah
gundul. Hal ini membantu mengembalikan ekosistem yang seimbang
dan mendukung keanekaragaman hayati.
Jadi, hampir seluruh tanaman kakao memiliki potensi pemanfaatan, baik
dalam bidang industri, makanan, dan pertanian.
B. Varietas Tanaman Kakao
Tanaman kakao memiliki beberapa varietas yang berbeda, termasuk Forastero,
Criollo, dan Trinitario. Forastero adalah varietas paling umum dan tahan terhadap
penyakit, Criollo memiliki kualitas cokelat yang tinggi namun rentan terhadap
penyakit, sedangkan Trinitario merupakan hasil persilangan antara Forastero dan
Criollo yang menggabungkan keunggulan keduanya. Setiap varietas memiliki
karakteristik unik dalam hal rasa, aroma, dan adaptasi terhadap lingkungan. Kakao
(Theobroma cacao) adalah tanaman penting yang menghasilkan biji cokelat. Berikut
adalah penjelasan mengenai varietas tanaman kakao:
1. Forastero:
• Deskripsi :
Varian Forastero adalah varietas yang paling umum dan banyak
diproduksi di seluruh dunia. Dikenal memiliki kulit buah yang tebal
dan keras.
• Ciri-ciri Biji:
Biji Forastero cenderung besar dan memiliki rasa cokelat yang kuat,
dengan sedikit atau tanpa nuansa asam. Kandungan lemak yang tinggi
dan rendah kadar kakao terkadang menghasilkan rasa kacang yang
lebih kuat.
• Kultivasi:
Lebih tahan terhadap penyakit dan hama dibandingkan varietas
lainnya, membuatnya lebih mudah untuk dibudidayakan secara
komersial.
• Distribusi:
Paling banyak ditemukan di Afrika Barat, terutama di Pantai Gading,
Ghana, dan Nigeria. Juga ditemui di Amerika Selatan, terutama di
Brasil dan Ecuador.
2. Criollo:
• Deskripsi:
Criollo adalah varietas yang dianggap memiliki kualitas rasa
tertinggi, namun produksi bijinya lebih rendah dibandingkan
Forastero. Kulit buah tipis dan rapuh, pohon lebih rentan terhadap
penyakit.
• Ciri-ciri Biji:
Biji Criollo cenderung kecil hingga sedang dengan rasa cokelat yang
lembut, kompleks, dan cenderung manis. Rasa buah-buahan dan
aroma vanila sering mendominasi biji Criollo.
• Kultivasi:
Memerlukan perawatan lebih ekstra karena rentan terhadap penyakit
dan serangga. Tumbuh terutama di Amerika Tengah dan Selatan,
seperti Meksiko, Guatemala, Venezuela, dan Peru.
3. Trinitario:
• Deskripsi:
Trinitario adalah hasil persilangan antara Forastero dan Criollo,
menggabungkan keunggulan dari keduanya. Kombinasi dari kekuatan
tahan penyakit Forastero dan kualitas rasa Criollo.
• Ciri-ciri Biji:
Biji Trinitario ukurannya menengah hingga besar dengan rasa yang
seimbang antara Forastero dan Criollo. Rasa cokelat kompleks dengan
sentuhan manis, sedikit asam, dan aroma buah-buahan.
• Kultivasi:
Kultivasi yang semakin populer karena mengkombinasikan
kekuatan tahan penyakit dengan kualitas rasa tinggi.
• Distribusi:
Awalnya ditemukan di Trinidad dan Tobago, sekarang ditanam di
seluruh dunia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kakao adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan,
tetapi sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan
produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Biji buah kakao (cokelat) yang telah
difermentasi dijadikan serbuk yang disebut cokelat bubuk. Cokelat dalam bentuk bubuk
ini banyak dipakai sebagai bahan untuk membuat berbagai macam produk makanan
dan minuman, seperti susu, selai, roti, dan lain–lain. Tanaman kakao terdiri atas tiga
varietas utama, yakni criollo, forastero, dan trinitario. Dan buah kakao mengandung
antioksidan yang menawarkan manfaat kesehatan, mulai dari mencegah penyakit
jantung, menyehatkan pencernaan sampai meredakan stres.
B. Saran
1. Dapat di jadikan bahan acuan bagi masyarakat untuk membudidayakannya tanaman
kakao dengan memanfaatkan seluruh bagian-bagian tanaman kakao yang dapat di
manfaatkan.
2. Edukasi petani untuk menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan, seperti
penggunaan pupuk organik, pengelolaan air, dan penanaman kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2010. Sukses Bertanam Coklat. Pustaka Mina. Jakarta.

Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan). 2008. Gerakan Peningkatan Produksi dan


Mutu Kakao Nasional. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta. http//ditjenbun.deptan.go.id
[9Oktober 2008].

Soehardjo, H., Harahap, H. H., dan Hasibuan, N. D. 1996. Kakao. PTPN IV. Bah Jambi,
Pematang Siantar. Hlm 53-56.

Roesmarkam, A dan N.W. Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta
Neila, D. Dan W. D. R. Putri. 2014. Pemanfaatan Selulosa Dari Kulit Buah Kakao.
(Theobroma cacao L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan CMC (carboxymethyl cellulose).
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2 (3): 34-42

Monavia Ayu Rizaty. 2022. Provinsi Penghasil Kakao terbesar di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai