Mata Kuliah:
Dosen Pengampu:
Oleh
Anna Ismawati
NIM:
JURUSAN
FAKULTAS
UNIVERSITAS
JUNI 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Pengolahan Agroindustri Kakao.”
Shalawat dan salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna dimana merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Anna Ismawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis Kakao di Indonesia
B. Kendala Pengembangan Agroindustri dalam perkebunan kakao
C. Teknik Penanggulangan dalam Perkebunan Kakao
D. Teknologi Pengolahan Biji Kakao Kering Menuju SNI
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut. Agroindustri menurut Austin (1981) yaitu perusahaan yang
memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang
dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan
pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan
dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang
siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.
Kakao (Theobroma cacao) merupak tanaman yang mampu melakukan
penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang
tinggi. Kakao termasuk tanamn tahunan yang tingginya 10cm, dengan ukuran
buah lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang.
Kakao memiliki warna buah yang berubah-ubah, sewaktu muda berwarna
hijau hingga unggu, ketika sudah tua berwarna kuning.
Sebagai tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi, kakao tidak terlepas
dari gangguan hama penyakit, penyakit tanama kakao dapat menyebabkan
kecatatan fisik, penurunan kualitas buah, dan kematian pada tanaman
tersebut. Penyakit yang biasa menyerang tanaman kakao penyakit busuk buah
dengan gejala serangannya dari ujung buah atau pangkal buah nampak
kecoklatan pada buah yang telah besar atau buah kecil.
Dalam menaggulangi penyakit yang menyerang tanaman kakao diperlukan
beberapa teknik, baik itu dari segi penaggulangan hama penyakit, penggunaan
teknik sambung samping tanaman kakao, hingga menggunakan pestisida.
Guna penanggulangan ini untuk mencegah serangan-serangan hama yang
merugikan, yang akan berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas
tanaman kakao.
Data dari International Cocoa Organization menunjukan bahwa Indonesia
adalah penghasil kakao nomer 3 di dunia dengan angka 480.000 ton/tahun
pada tahun 2011/2012. Permasalahan kakao di Indonesia sebagian besar
terletak pada teknologi pasca panen yaitu mutu yang rendah yang di
akibatkan proses fermentasi kurang tuntas, biji tidak cukup kering, kadar kulit
yang tinggi serta kadar keasaman yang tinggi. Teknologi pasca panen yang
benar dan sesuai prosedur diharapkan mampu meningkatkan mutu kakao
yang diproses dari industri kakao di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis kakao di Indonesia?
2. Bagaimana teknik yang digunakan untuk menanggulangi kendala yang ada
dalam perkebunan kakao?
3. Bagaimana pengolahan kakao berstandar SNI?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui jenis kakao di Indonesia
2. Mengetahui teknik yang harus digunakan dalam penaggulangan kendala
yang ada dalam perkebunan kakao
3. Mengetahui pengolahan kakao menuju SNI
D. MANFAAT PENULISAN
Penulisan ilmiah ini bertujuan supaya mahasiswa mengetahui bagaimana
cara berkebun kakao yang benar dalam pengolahan kakao. Hal ini bermanfaat
untuk menggurangi kendala supaya bisa meningkatkan prospek perkebunan
kakao dalam penggembangan agroindustri. Agroindustri merupakan langkah
strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui
pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, perkembangan
nilai ekspor agroindustri masih relatif lambat dibandingkan dengan subsektor
industri lainnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Jenis Forastero
Banyak diusahakan diberbagai negara produsen cokelat dan
menghasilkan biji cokelat yang mutunya sedang atau bulk cocoa, atau
dikenal juga sebagai ornidary cocoa Jenis cokelat ini berasal dari Bahai
(Brazil), Amelando (Afrika Barat), dan cokelat dari Ecuador. Buahnya
berwarna hijau, kulitnya tebal. Biji buahnya tipis atau gepeng dan
kotiledon berwarna ungu pada waktu basah.
3. Jenis Trinitarion
Merupakan campuran atau hybrida dari jenis Criollo dengan jensi
Fotastero secara alami, sehingga cokelat jenis ini sangat heterogen.
Cokelate Trinitario menghasilkan biji yang termasuk fine flavour cocoa
dan ada yang termasuk bulk cocoa. Buahnya berwarna hijau atau merah
dan bentuknya bermacam-macam. Biji buahnya juga bermacam-macam
dengan kotiledon berwarna ungu muda sampai ungu tua pada waktu
basah.
A. Kesimpulan
Penerapan prosedur pengolahan kakao dengan baik dan benar diharapkan
mampu mengatasi masalah-masalah kakao yang ada di Indonesia. Masalah
kakao di Indonesia berkaitan dengan mutu kakao yang dihasilkan karena
proses fermentasi kurang tuntas, biji tidak cukup kering, kadar kulit yang
tinggi serta kadar keasaman yang tinggi. Sinergisitas antara industri,
pemerintah dan akademisi juga perlu dilakukan agar dapat menunjang mutu
kakao di Indonesia dan pemasarannya.
Perbaikan mutu dan daya hasil untuk mendukung peningkatan produksi
dan pengembangan kakao di Indonesia dapat diusahakan dengan
menggunakan teknologi bahan tanaman kakao unggul, informasi kesesuaian
lahan untuk kakao, teknologi perbanyakan tanaman, teknologi pengendalian
hama dan penyakit utama, teknologi klonalisasi, teknologi pengolahan hasil,
dan teknologi pengembangan industri kakao. Bahan tanaman kakao unggul
memegang peranan sangat penting dalam usaha tani kakao di Indonesia.
Produktivitas dan mutu hasil kakao sangat ditentukan oleh kualitas bahan
tanam.
DAFTAR PUSTAKA
Utami Hatmi, R., & Rustijarno, S. (2012). Teknologi pengolahan biji kakao
menuju SNI biji kakao 01-2323-2008.
Rusdi, M., & Said, R. (2019). Penerapan Pengolahan Kakao Pascapanen Untuk
Mendapatkan Biji Kakao Kering Bermutu Tinggi. Jurnal Teknik Mesin
Sinergi, 6(2), 142-151.