Anda di halaman 1dari 8

Rizki Lintang E. Sheila R. Nur Etika K. Dini Novita Dicky Ariza Ehsa L.

Barry Wicaksono Rani Nuraeni

Latar belakang Sekarang mulai banyaknya gangguan kesehatan dalam hal kekurangan zat protein sehingga diperlukan pemenuhan zat protein dalam berbagai cara. Salah satunya dengan peningkatan konsumsi susu maupun produk produk lainnya yang mengandung protein salah satunya tahu yang berasal dari kedelai. Oleh karena itu dilakukan sistem keterpaduan antara sapi-jagung-kedelai dimana sapi menghasilkan susu sebagai sumber protein begitu juga pada kedelai sedangkan jagung digunakan sebagai alternatif sumber karbohidrat. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan permodelan Stella 2. Mahasiswa dapat membuat sistem keterpaduan yang sederhana 3. Mahasiswa dapat menganalisis sistem keterpaduan yang telah direncanakan

Sapi Perah

Tumpangsari Jagung dan Kedelai

Sistem Pertanian Terpadu

Sapi Perah merupakan sapi jenis yang hanya dapat dimanfaatkan susunya. Umumnya sapi ini dikembangkan di daerah yang berhawa sejuk, ini disebabkan asal jenis dari sapi ini berasal dari dareah yang memiliki 4 musim. Sekarang di Indonesia sudah banyak pengembangan sapi jenis ini salah satu sentral penghasil susu berada di daerah Malang.

Jagung manis atau sweet corn sudah lama dikenal oleh bangsa Indian, Amerika. Di Indonesia, jagung manis mula mula dikenal dalam kemasan kalenngan dari hasil impor. Sekitar tahun 1980an tanaman ini ditanam secara komersial meskipun dalam skala kecil. Jagung manis termasul keluarga Graminae dari suku Maydae yang pada mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Kedelai termasuk kacang kacangan dari famili Leguminoceae. Dalam bahasa Inggris disebut soybean. Tanaman ini umumnya berupa tanaman semusim yang tegak dan merumpun. Tingginya 0.2 1.5m, kadang kadang menjalar, berbulu kecoklatan atau kelabu. Akar tunggangnya bercabang cabang, panjangnya dapat mencapai 2m, akar sampingnya menyebar mendatar sampai sejauh 2.5m, pada kedalaman 10 15cm. Jika ada bakteri Rhizobium akan terbentuk bintil bintil akar.

Dalam menganalisis sistem keterpaduan antar jagung-sapi-kedelai diketahui bahwa ada saling berpengaruh antar sistem yang digunakan. Adanya efisiensi dari penggunaan pupuk sebagai input Dalam analisis ekonomi yang diperoleh keuntungan

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sistem keterpaduan sapi-jagung-kedelai dapat meningkatkan penghasilan dan dapat mengefisiensikan pupuk yang digunakan sebagai input.

Anda mungkin juga menyukai