Oleh :
DEDE SUWANDI
NIRM 04 2 17 0772
PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN
PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
Nama
Judul
NIRM
Program Studi
Jurusan
: Laporan Praktik Kerja Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor
Lapangan (PKL) II : Dede Suwandi
Penyuluhan Peternakan Di : 04 2 17 0772
Desa
Pasir : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
Jaya : Peternakan
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal
praktik kerja lapangan 2 ini dengan baik.
Laporan ini penulis buat untuk kelengkapan dari kegiatan praktik kerja
lapangan yang diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
sebagai salah satu program pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dan untuk menghasilkan aparat yang tangguh, khususnya di
bidang pertanian dan peternakan.
Dalam penulisan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih, khususnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Ir. Siswoyo MP, Direktur Pembangunan Pertanian Bogor.
2. Bapak Dr. Arif Nindyo Kisworo, S.Pt, M.Si Ketua Jurusan Peternakan.
3. Bapak Ir. Kenedy Putra, M.Si Ketua Prodi Penyuluhan Peternakan dan
Kesejahteraan Hewan.
4. Bapak Supriyanto, M.Si Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Dr. Arif Nindyo Kisworo, S.Pt, M.Si Dosen Pembimbing II.
6. Semua pihak yang telah membantu baik dari segi moral maupun material
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang. Demikianlah
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II ini penulis susun semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar belakang......................................................................................................................1
Tujuan.....................................................................................................................................2
Manfaat...................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi Potensi Wilayah...........................................................................................4
Materi Penyuluhan Pertanian..........................................................................................6
Media Penyuluhan Pertanian..........................................................................................8
Metode Penyuluhan Pertanian........................................................................................9
Program GIS (Geographic Information System) 11
Akses Informasi, Teknologi, Permodalan dan Pasar 12
Prinsip Pendidikan Orang Dewasa 15
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Pelaksanaan 20
Sasaran Kegiatan 20
Materi Kegiatan 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................54
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel Batas Wilayah........................................................................................................................21
Tabel Luas Wilayah.........................................................................................................................22
Tabel Jumlah Penduduk..................................................................................................................22
Tabel Jumlah Tenaga Kerja...........................................................................................................23
Tabel Sumber Daya Alam..............................................................................................................24
Tabel Usia Penduduk.......................................................................................................................26
Tabel Tingkat Pendidikan..............................................................................................................27
Tabel Jenis Mata Pencaharian......................................................................................................27
Tabel Potensi Wilayah....................................................................................................................30
Tabel Data Transek..........................................................................................................................33
Tabel Pola Usaha..............................................................................................................................37
Tabel Urutan Pejabat.......................................................................................................................39
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
unggulain baik di sektor pertanian maupun sektor peternakan serta kompeten
dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai seorang Penyuluh Pertanian Lapangan.
Penyusunan petunjuk teknis PKL II perlu dilaksanakan sebagai landasan
berlangsungnya kegiatan PKL II bidang penyuluhan agar sesuai dengan output
yang diharapkan.
Tujuan
Manfaat
2
a. Membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin yang dilakukan instansi
terkait dan organisasi agribisnis.
b. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik antar dinas terkait dan
pengusaha dibidang peternakan yang saling menguntungkan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
Merupakan gambar peta penampang daerah tersebut yang dibuat secara
visual untuk menggambarkan kondisis topografi, vegetasi, dan kontur daerah
yang bersangkutan. Bagan transek menceritakan keadaan lingkungan fisik
mulai dataran yang tertinggi sampai dengan daerah terlandai
3. Kalender Musiman
Menggambarkan aktivitas musim tanam yang sering dilaksanakan di
daerah tersebut. Dalam kalender musiman ini memuat jadwal tanam per tahun
dari berbagai komoditas pertanian yang ada di daerah tersebut. Kalender
musiman ini dibuat dengan tabulasi
4. Kalender Harian
Menggambarkan aktivitas harian dari seluruh petani yang ada di daerah
tersebut. Dibuat selengkap mungkin dengan memuat seluruh jenis
aktivitas,dan urutan waktu yang dilaksanakan secara harian. Kalender ini
dibuat dengan diagram lingkaran.
5. Diagram Venn
Menggambarkan hubungan intensitas dari berbagai lembaga yang ada di
daerah tersebut dengan keberadaan petani. Dengan diagram ini akan
tergambarkan frekuensi hubungan dan tingkat intensitas yang dilaksanakan
oleh petani secara umum di daerah tersebut. Jika terdapat suatu irisan antara
petani dengan suatu lembaga tertentu, maka dapat dipastikan petani
mempunyai hubungan yang kuat dengan lembaga tersebut.
6. Pola Usaha tani
Menggambarkan kondisi atau kedaaan sistem usaha tani yang
dilaksanakan di daerah tersebut. Informasi yang dimuat dalam katagori ini
harus bisa mengidentifikasi keragaan sistem atau pola tanam, teknis budidaya
yang dijalankan dan adopsi teknologi yang digunakan.
7. Alur pemasaran produksi
Alur pemasaran yang dimaksud dalam hal ini adalah menjelaskan rantai
atau susunan lembaga yang teribat dalam sistem pemasaran suatu komoditi
yang terdapat didaerah tersebut. Selain menjelaskan nama pelaku yang
terlibat,juga dijelaskan lokasi tujuan pemasaran dari komoditi tersebut.
5
8. Alur Sejarah
Mendeskripsikan secara singkat kronologis daerah tersebut dari tinjauan
historis. Menceritakan asal usul dan sejarah daerah tersebut.
9. Mata Pencarian
Menjelaskan jenis dan komposisi penduduk yang mempunyai jenis
pekerjaan tertentu.
10. Bagan Kecendrungan dan perubahan
Menjelaskan kecendrungan pola berusaha baik usaha tani maupun usaha
yang lainnya dari penduduk daerah tersebut selama kurun waktu 5 tahun
terakhir. Informasi yang digali apakah ada perubahan atau peralihan sektor
lapangan kerja selama kurun waktu tersebut. Bagan kecendrungan ini dibuat
secara tabulasi.
11. Bagan peringkat
Menjelaskan skala prioritas dari permasalahan usaha tani yang dihadapi
lengkap dengan alternatif solusi yang akan dilaksanakan. Bagan ini dibuat
secara tabulasi.
6
3. Keterangan pasar, seperti catatan harga hasil-hasil pertanian, dll.
4. Kebijaksanaan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pusat dan
daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijakan
harga pasar dll.
7
Media Penyuluhan Pertanian
Kata media berasal dari bahasa Latin ―medius‖ yang secara harafiah
berarti ―tengah, perantara atau pengantar‖. Dalam bahasa Arab media artinya
―perantara‖ atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut
Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru, bukubuku, fasilitas yang ada, dan
lingkungan sekolah merupakan media dalam proses pembelajaran.
Penyuluh pertanian sebagai pendidikan non formal pun harus sejalan
dengan kemajuan cara manusia berkomunikasi. Karena itu, penyuluh
berkewajiban untuk mengerahkan segala cara dan daya untuk menggunakan
semua alat yang ada untuk membuat penyuluhan menjadi efektif. Alat-alat audio-
visual yang digunakan dalam penyuluhan pertanian berguna untuk membuat cara
berkomunikasi menjadi efektif. Di antara alatalat audio-visual itu termasuk
gambar, foto, slide, model, pita kaset, tape recorder, film bersuara, televisi, dan
komputer.
Menurut Hamzah (1981), di waktu perang terbukti bahwa selain gambar,
peta, dan bola dunia, alat-alat audio-visual seperti slide, rekaman suara, dan
berbagai proyektor sanggup meningkatkan efisiensi pengajaran antara 25 %
sampai 50%. Banyak ahli berpendapat bahwa 75% dari pengetahuan manusia
sampai ke otaknya melalui mata dan yang selebihnya melalui pendengaran dan
indera-indera yang lain. Inilah yang menyebabkan orang sering berkata: ―Oh ya,
saya ingat rupanya, tetapi lupa namanya‖. Namun yang tidak boleh dilupakan
adalah bahwa semua itu merupakan alat bantu semata yang harusdigunakan secara
tepat dan terampil dalam proses penyuluhan.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian media yang dijelaskan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pengertian media penyuluhan adalah alat
bantu penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan yang dapat merangsang sasaran
suluh untuk dapat menerima pesan-pesan penyuluhan, dapat berupa media
tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual dan komputer.
8
Metode Penyuluhan Pertanian
9
pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung
maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi
baru.
Meminjam pendapat Mounder dalam Suriatna (1987) menggolonggkan
metode penyuluhan menjadi 3 (tiga) golongan berdasarkan jumlah sasaran yang
dapat di capai:
1. Metode berdasarkan pendekatan perseorangan. Dalam metode ini,
penyuluh berhubungan dengan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasaran secara pororangan. Yang termasuk ke dalam
metode ini adalah:
a. Anjangsana
b. Surat-menyurat
c. Kontak informal
d. Undangan
e. Hubungan telepon
f. Magang
Metode berdasarkan pendekatan kelompok. Dalam hal ini, penyuluh
berhubungan dengan sekelompok orang yang menyampaikan pesannya. Beberapa
metode pendekatan kelompok antara lain:
a. Ceramah dan diskusi
b. Rapat
c. Demonstrasi
d. Temu karya
e. Temu lapang
f. Sarasehan
g. Perlombaan
h. Pemutaran slide
i. Penyuluhan kelompok lainnya
Sedangkan para ahli yang lain menggolongkan metode berdasarkan teknik
komunikasi dan berdasarkan indra penerimaan sasaran. Berdasarkan teknik
komunikasi, metode penyuluhan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
10
1. Metode penyuluhan langsung. Artinya para petugas penyuluhan, langsung
bertatap muka dengan sasaran. Misalnya anjangsana, kontak personal,
demonstrasi, dll.
2. Metode penyuluhan tidak langsung. Dalam hal ini pesan yang disampaikan
tidak secara langsung dilakaukan oleh penyuluh teteapi melalui perantara
atau media. Misalnya pertunjukan film atau slide, siaran melalau radio
atau televisi dan penyebaran bahan tercetak.
11
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi
ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan
perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat
menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat
digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan
dari polusi.
Akses Modal
Akses modal tidak kalah penting artinya bagi petani. Ketersediaan akses
modal dapat membantu petani dalam mempermudah dan memperlancar proses
peningkatan modal usahataninya. Peningkatan modal usahatani akan berdampak
meningkatnya kinerja usahatani dan akhirnya akan meningkatkan pendapatan
usahatani juga. Semakin sering petani mampu memperoleh/mengakses informasi
12
modal maka semakin besar pula kemungkinan petani untuk meningkatkan modal
usahataninya.
Akses teknologi
Akses teknologi dapat membantu petani dalam memperlancar dan
mempermudah mereka dalam melakukan kegiatan usahatani di lahan garapannya.
Semakin sering petani mampu memperoleh/mengakses informasi teknologi maka
semakin mudah proses kegiatan usahatani yang mereka jalani dan hasil
produksinya pun akan semakin baik.
Akses secara ekonomi maupun geografi kepada bahan pangan bernutrisi,
adalah salah satu perspektif dalam pertanian urban. Dengan meningkatnya
populasi dunia di kawasan urban, kebutuhan trhadap bahan pangan yang segar dan
aman semakin meningkat. Wilayah yang memiliki kerawanan pangan akan
memiliki pilihan yang terbatas kepada bahan pangan karena keterbatasan akses,
dan masyarakatnya akan cenderung memilih makanan terproses seperti makanan
cepat saji atau makanan dalam kemasan yang diproduksi oleh industri, dan yang
memiliki kalori tinggi dan nutrisi rendah.
Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), ―Informasi
dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.‖
Sistem Informasi Penyuluh Pertanian adalah sistem informasi untuk
manajemen penyuluh pertanian dan komoditi pertanian.
Informasi Pasar
Menurut Suparta (2009) ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam
mengenal potensi pasar, yaitu sebagai berikut.
a) Permintaan pasar
Petani penting mengetahui permintaan pasar potensial dan permintaan pasar
aktual. Dengan memahami kedua permintaan tersebut, maka petani dapat
memperkirakan tingkat produksinya.
b) Kebutuhan konsumen
13
Ada korelasi antara perkembangan jaman yang semakin modern dengan
perilaku konsumen. Preferensi konsumen akan semakin meningkat, karena itu
petani penting mengetahui tuntutan kebutuhan konsumen.
c) Persaingan harga
Tingkat persaingan ke depan akan semakin hebat. Bentuk persaingan bukan
hanya terjadi pada harga, tetapi juga pada kualitas hasil, kemudahan dan
kecepatan pelayanan, kedekatan hubungan, dan kemampuan memenuhi
kebutuhan konsumen.
d) Sistem distribusi
Sistem distribusi akan sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Faktor
terpenting yang harus dipertimbangkan adalah efektivitas baik dari segi nilai
tambah, volume penjualan, maupun kelancarannya.
Informasi Modal
Menurut Ashari (2009) permodalan masih menjadi salah satu
permasalahan pokok dalam pembangunan pertanian. Untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, selama kurun waktu empat dekade terakhir pemerintah
telah meluncurkan beberapa kredit program/bantuan modal untuk petani dan
pelaku usaha pertanian di perdesaan. Diantara program yang sangat popular dapat
berupa bantuan langsung (BLT, BLM), bantuan bergulir (BPLM, PMUK),
penguatan modal (DPM LUEP, PUAP), subsidi bunga (kredit Bimas, KUT,
KKP), maupun yang sudah mendekati komersial (SP3, P4K, dan KUR).
Informasi Teknologi
Menurut Suparta (2009) bahwa sumberdaya teknologi untuk aktivitas
produksi pertanian dapat berupa teknologi tradisi (adat), teknologi sederhana,
teknologi input tinggi, dan teknologi canggih khususnya untuk komoditas yang
secara ekonomis bernilai tinggi/mahal. Menurut Kamandalu, Sudaratmaja, dan
Sagung (2007 dalam Suparta 2009) bahwa suatu terobosan peningkatan produksi
padi nasional yang sejalan dengan peningkatan pendapatan petani telah
dirumuskan dalam bentuk strategi, yaitu penerapan semua komponen teknologi
inovasi terbaik yang sesuai dengan kondisi spesifik wilayah. Hal ini dapat
dimengerti, karena tidak ada satu pun komponen budidaya padi yang terbaik
14
untuk semua lokasi, mengingat bahwa di Indonesia lingkungan biotik, abiotik
serta kondisi sosial, ekonomi, budaya sangat beragam.
15
3. Reeves, et al, pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan
untuk pengembangan diri yang dilakukan individu tanpa paksaan legal,
tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya.
16
Pendidikan orang dewasa memiliki 10 Prinsip yang dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. 10 Prinsip tersebut, yaitu:
1. Prinsip kemitraan
Prinsip kemitraan menjamin terjalinnya kemitraan di antara
pengajar dan pelajar. Dengan demikian pelajar tidak diperlakuan sebagai
murid tetapi sebagai mitra belajar sehingga hubugan yang mereka bangun
bukanlah hubungan yang bersifat memerintah, tetapi hubungan yang
bersifat membantu, yaitu pengajar akan berusaha semaksimal mungkin
untuk membantu proses belajar pelajarnya.
2. Prinsip pengalaman nyata
Prinsip pengalaman nyata menjamin berlangsungnya kegiatan
pembelajaran pendidikan orang dewasa terjadi dalam situasi kehidupan
yang nyata. Kegiatan pembelajaran pendidikan orang dewasa tidak
berlangsung di kelas atu situasi yang simulative, tetapi pada situasi yang
sebenmarnya.
3. Prinsip kebersamaan
Prinsip kebersamaan menuntut digunakannya kelompok dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan orang dewasa untuk menjamin adanya
interaksi yang maksimal di antara peserta dengan difasilitasi pengajar.
4. Prinsip partisipasi
Prinsip partisipasi adalah untuk mendorong keterlibatan pelajar
secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran orang dewasa, dengan
fasilitas dari pengajar. Dalam kegiatan pembelajaran pendidikna orang
dewasa semua pesrta harus terlibat atau mengambil bagian secara aktif
dari seluruh proses pembelajarn mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran.
5. Prinsip keswadayaan
Prinsip keswadayaan merupakan prinsip yang mendorong
kemandirian pelajar dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pendidikan orang dewasa bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
mandiri yang mampu melakukan peranan sebagai subyek atau pelaku.
Untuk itulah diperlukan prinsip keswadayaan.
17
6. Prinsip kesinambungan
Prinsip yang menjamin adanya kesimambungan dari materi yang
dipelajari sekarang dengan materi yang telah dipelajari di masa yang lalu
dan dengan materi yang akan dipelajari di waktu yang akan datang.
Dengan prinsip ini maka akan terwujud konsep pendidikan seumur hidup
(life long education) dalam pendidikan orang dewasa.
7. Prinsip manfaat
Prinsip manfaat menjamin bahwa apa yang dipelajari dalam
pendidikan orang dewasa adalah ssesuai dengan kebutuhan yang dirasakan
oleh pelajar. Orang dewasa akan siap untuk belajar manakala dia
menyadari adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kesadaran terhadap
kebutuhan ini mendorong timbulnya minat untuk belajar, dan karena rasa
tanggung jawabnya sebagai orang dewasa maka timbul kesiapanya untuk
belajar.
8. Prinsip kesiapan
Prinsip kesiapan menjamin kesiapan mental maupun kesiapan fisik
dari pelajar untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran. Orang dewasa
tidak akan dapat melakukan kegiatan pembelajaran manakala dirinya
belum siap untuk melakukannya, apakah itu karena belum siap fisiknya
atau belum siap mentalnya.
9. Prinsip lokalitas
Prinsip lokalitas menjamin adanya materi yang dipelajari bersifat
spesifik local. Generalisasi dari hasil pembelajaran dalm pendidikan orang
dewasa akan sulit dilakukan. Hasil pendidikan orang dewasa pada
umumnya merupakan kemampuan yang spesifik yang akan dipergunakan
untuk memecahkan masalah pelajar pada tempat mereka masing-masing,
pada saat sekarang juga. Kemampuan tersebut tidak dapat diberlakukan
secara umum menjadi suatu teori, dalil, atau prinsip yang dapat diterapkan
dimana saja, dan kapan saja. Hasil pembelajaran sakarang mungkin sudah
tidak dapat lagi dipergunakan untuk memecahkan masalah yang sama dua
atau tiga tahun mendatang. Demikian pula hasil pembelajaran tersebut
tidak dapat diaplikasikan dimana saja, tetapi harus diaplikasikan di tempat
18
pelajar sendiri karena hasil pembelajaran tersebut diiproses dari
pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh pelajar.
10. Prinsip keterpaduan
Prinsip keterpaduan menjamin adanya integrasi atau keterpaduan
materi pendidikan orang dewasa. Rencana pembelajaran dalam pendidikan
orang dewasa harus meng-cover materi-materi yang sifatnya terintegrasi
menjadi suatu kesatuan meteri yang utuh, tidak partial atau terpisah-pisah.
19
METODE PELAKSANAAN
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan pada kegiatan praktik kerja lapangan ini yakni para
pelaku utama, pelaku usaha dan pihak pemangku kepentingan lainya terkait
peternakan/pertanian di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor
Materi Kegiatan
1. Melaksanakan identifikasi potesi wilayah, identifikasi permasalahan, dan
merumuskan rekomendasi potensi dan pemecahan masalah wilayah melalui
kegiatan PKL pada lembaga penyuluhan/ balai penyuluhan pertanian (BPP).
2. Menyusun materi penyuluhan pertanian berkelanjutan.
3. Memilih, menetapkan dan mendesain media penyuluhan pertanian.
4. Memilih, menetapkan dan menyusun desain dan strategi metode penyuluhan
pertanian.
5. Menggunakan program GIS untuk memetakan potensi wilayah desa
6. Mengakses dan memanfaatkan informasi teknologi, permodalan dan pasar
7. Melaksankan penyuluhan dengan menerapkan prinsif Pendidikan Orang
Dewasa ( POD ) dan pemberdayaan manysarakat.
20
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Geografis
Desa Pasir Jaya luas wilayahnya 799,668 Ha, terdiri dari 9 RW, 23 RT dan
4 Dusun. Yaitu Dusun I,II,III dan Dusun IV, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Jarak dari Desa Pasir Jaya ke ibu kota Kecamatan 2.5 Km, jarak ke ibu
kota Kabupaten Bogor 50 Km, jarak ke ibu kota Provinsi di Bandung 135 Km dan
jarak ke ibu kota Negara di Jakarta 70 Km.
Topografi
Desa Pasir Jaya merupakan desa yang berada didaerah dataran Tinggi
berbukit, dengan ketinggian ± 600 – 700 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Sebagian besar wilayah desa adalah lahan pertanian/sawah/tegalan dengan
permukaan tanah datar 40%, berbukit-bukit 50% dan lereng 10%. Suhu rata-rata
o
harian mencapai 26-28 C dan curah hujan rata-rata 3000-3500 Mm/tahun.
21
masyarakat sebagian menggunaan air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM)
dan sebagian yang lain dari sumur gali dan sumur pompa/bor.
Keadaan Sosial
1. Kependudukan
Penduduk Desa Pasir Jaya berdasarkan data terakhir hasil sensus Penduduk Tahun
2019 tercatat sebanyak 7.659 jiwa, Tahun 2018 sebanyak 7.019 Jiwa, dan Tahun
2017 sebanyak 6.944 Jiwa, Sehingga mengenai penduduk Desa Pasir Jaya
mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya dengan rata-rata 5 %, untuk lebih
jelasnya sebagaimana kita lihat dalam tabel berikut ini:
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Jumlah Laju
No. Tahun
Lk Pr Jumlah KK Pertumbuhan
1 2017 3.544 3.400 6.944 1.761
22
2 2018 3.649 3.370 7.019 1.987
3 2019 4.042 3.671 7.659 2.325
Sumber: Data Desa Pasir Jaya
2. Kesehatan
Tenaga Kesehatan Di Desa Pasir Jaya Pada Tahun 2019 terdiri dari
Medis/Dokter 0 , Perawat 0 Orang, Bidan Desa 1 Orang, Untuk Lebih Jelasnya
dapat dilihat dari Tabel berikut ini:
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat
di Desa Pasir Jaya Tahun 2019
23
1. Potensi
Potensi adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan
untuk mengatasi permasalahan. Hasil kajian sketsa desa, secara umum potensi
yang dimiliki Desa Pasir Jaya menggambarkan banyak potensi, namun belum
tergali serta belum dimanfaatkan secara optimal. Namun demikian, berdasarkan
hasil kajian potensi ini bisa maksimal dan dapat digolongkan ke dalam 2 katagori
yaitu:
Dapat Maksimal bila ada Stimulus dalam bentuk Pendanaan, dan ini
biasanya sering terjadi di Desa Pasir Jaya.
2. Sumber Daya Alam
Keberadaan sumber daya alam di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong
Kabupaten Bogor sangat melimpah, terutama dalam pemanfaatan tanah atau lahan
pertanian, karena lahan di Desa Pasir Jaya merupakan Lahan tanah yang sangat
subur untuk pertanian, dan juga potensi di peternakan. (lembar sebaliknya)
Jumlah
No. Jenis Lokasi
/Luas
1 Tanah Carik Desa - -
2 Batu Alam/Batu Pasir - -
3 Hutan Negara Kp. Loji
4 Kayu - -
5 Lahan Pekarangan
6 Luas Pesawahan
7 Tanah Perkebunan
8 Tanah Perkantoran Kantor Desa
9 Sumber Mata Air Desa Pasir Jaya
10 Hutan Rakyat
11 Bangunan Sekolah 9 RW
24
12 Sungai / Selokan Desa Pasir Jaya
13 Tanah Kuburan Umum 9 RW
14 Tanah Hibah Masyarakat 9 RW
Jumlah Penduduk
Data Desa Pasir Jaya Tahun 2019
Prosentase
No Jenis Kelamin Jumlah
(%)
3.988 55%
1 Laki-laki
3.671 45%
2 Perempuan
25
Usia Penduduk
Data Desa Pasir Jaya Tahun 2019
Prosentase
No Usia Jumlah
(%)
1 2 3 4
1 0-4 Tahun 795 9
2 5-9 Tahun 489 6.5
3 10-14 Tahun 490 6.5
4 15-19 Tahun 350 5
5 20-24 Tahun 569 8
6 25-29 Tahun 475 6
7 30-34 Tahun 480 6
8 35-39 Tahun 572 7.5
9 40-44 Tahun 576 7.5
10 45-49 Tahun 652 8.5
11 50-54 Tahun 671 8.5
12 55-59 Tahun 581 8
13 60-64 Tahun 539 8
14 65-69 Tahun 300 4
15 70 Tahun ke atas 120 1
26
Tingkat Pendidikan Penduduk
Data Desa Pasir Jaya Tahun 2019
Prosentase
No Tingkat Pendidikan Penduduk Jumlah
(%)
1 Tidak Tamat SD 23 2
2 Tamat SD 841 55
3 Tamat SLTP 350 24
4 Tamat SLTA 235 16
5 D1 10 1
6 D2 - -
7 D3 10 1
8 S1 9 1
9 S2 - -
10 S3 - -
1 PNS Umum 9
2 PNS Guru 27
3 Guru Honor 69
4 TNI 3
5 POLRI 2
6 Pensiunan TNI/POLRI 0
7 Pensiunan PNS/Guru 5
8 Pensiunan BUMN 0
9 Karyawan Swasta 345
10 Buruh 115
27
11 Tukang 23
12 Wiraswasta 23
13 Pedagang Keliling 46
14 Pedagang 115
15 Petani 8
16 Peternak 23
17 Buruh tani 16
18 Buruh ternak 3
19 Sopir 20
20 Pengemudi Ojeg 46
21 Dokter 0
22 Ustadz 63
23 Bidan 1
24 Perawat 1
No Mata Pencaharian Jumlah Keterangan
25 Artis/Seniman 0
26 Dukun/Paranormal 0
27 Anggota Dewan 0
28 Wartawan 4
29 Mahasiswa 23
30 Pelajar 1.626
31 Mengurus Rumah Tangga 1.472
32 Tidak Bekerja 1.405
33 Lainya
JUMLAH
28
Instrumen PRA
29
Tanaman Pangan, Holtikultura dan perkebunan :
Potensi
Masalah
1. Padi Sawah
30
Peternakan, Perikanan, dan
Kehutanan
75% peternak belum menggunakan bibit sesuai
anjuran
1. Kambing
75% peternak belum sesuai cara dosis pemberian
pakan
85% peternak belum terampil dalam penanganan
penyakit
2. Domba
77% peternak belum menggunakan bibit sesuai
anjuran
80% peternak belum terampil dalam penanganan
3. Kelinci
penyakit
80% peternak belum sesuai penggunaan bibit
4. Kerbau 76% peternak belum sesuai pengetahuan jarak
kandang
80% peternak belum terampil dalam penanganan
penyakit
5. Ayam Ras
75% peternak belum menggunakan bibit sesuai
anjuran
75% peternak belum terampil dalam pemilihan
6. Ikan Lele bibit/benih
65% peternak belum memperhatikan kualitas air
75% kelompok tani belum membuat rencana
kerja secara tertulis
50% kelompok tani belum ada pembagian tugas
Aspek Sosial
yang baik
65% pengambilan keputusan kelompok tani
hanya melibatkan pengurus saja
80% kelompok tani belum melakukan
Aspek Ekonomi pemupukan modal usaha
70% pembelian sarana produksi dilakukan secara
31
personal
75% cara penjualan hasil produksi
dilakukan secara personal
32
Data Transek Desa Pasir Jaya
Ketinggian 425 dpl 400 dpl 325 dpl 300 dpl 275 dpl 250 dpl 245 dpl
Pengunaan Kawasan Kebun/lahan Pemukiman Pemukiman Pemukiman Sawah dan sungai
Lahan pabrik dan kebun dan lahan dan lahan kolam ikan
Vegetasi Kayu Bambu Bambu bambu Bambu Padi Ikan
rerumputan Kolam ikan
33
3. Kalender Musiman
Untuk kajian kalender musim yang dilakukan di Desa Pasir jaya dominan
pada Pertanian. Kajian ini berdasarkan data kalender musim yang dimiliki oleh
PPL setempat.
Kalender Musiman
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Peternakan
Potensi Masalah
Pertanian Pola tanam
Pemupukan
Pengendalian hama penyakit
Panen
Pasca panen
Peternakan Bibit
Produksi
Pakan
Perkandangan
Penyakit
Manajemen pemeliharaan
Pasca panen
Pemasaran
34
4. Kalender Harian
35
masyarakat dan manfaat untuk masyarakat. Lembaga yang dikaji meliputi
lembaga-lembaga lokal, lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga
swasta (Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat).
Awal kajian, dengan kajian mengajak warga untuk mengidentifikasi
lembaga/organisasi yang ada di Desa Pasir Jaya, peran/fungsi serta apa
manfaatnya bagi masyarakat. Selanjutnya disepakati dekat jauhnya simbol dengan
lingkaran yang menggambarkan besar kecilnya fungsi/peran lembaga bagi
masyarakat.
Gambar 5. Diagram Venn
PASA
BPD
GAPOKTA
MASYARAKAT
KANTOR
DESA
KOPERASI
BPP PPL
KELOMPOK
TANI
36
Lembaga Fungsi/Tugas Potensi Masalah
37
Keagamaan Menjalankan ibadah Mampu mendidik
Bisa membentuk masyarakat
kelompok pengajian berakhlak baik
Posyandu dan Pelayanan kesehatan Mengontrol Kurangnya
Balai kepada balita dan Ibu kesehatan ibu tenaga dokter
Pengobatan hamil hamil dan balita Balai
Sebagai tempat pengobatan
sosialisasi kesehatan di jauh
desa
38
pengembangan usaha peternakan tersebut. Saat ini data jumlah ternak
kambing sebanyak 393 ekor, domba sebanyak 497 ekor, bebek sebanyak
150 ekor, dan kelinci jumlahnya lebih dari 650 ekor dengan perkembangan
reltif cepat.
konsumen
Potensi Masalah
8. Alur Sejarah
Legenda Desa (Sasakala)
Desa Pasir Jaya adalah salah satu desa pemekaran wilayah dari Desa Cisalada
pada tahun 1984
Terbentuknya Desa Pasir Jaya
39
Urutan Pejabat Kepala Desa
Tahun
No Nama Keterangan
…. s/d …….
40
2008 Pembangunan Desa Baru -
9. Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
1 PNS 54
2 TNI/POLRI 38
3 Wiraswata/pedagang 1.645
4 Petani 150
5 Buruh Tani 80
6 Nelayan -
7 Peternak 50
8 Jasa 40
9 Pengrajin 40
10 Pensiunan 20
11 Lainnya 20
Tahun
Jenis Usaha Catatan
2013 2014 2015 2016 2018
Tenaga kerja berkurang
dikarenakan banyak petani
****
Tenaga Kerja ***** **** *** ** yang sudah tua dan
***
kurangnya minat para
remaja untuk bertani
Kepemilikan **** ***** *****
***** ****** Kepemilikan tetap
Lahan ** * *
Varietas ***** ***** ****** Penggunaan varietas
**** *****
yang ditanam * * ** bermutu semakin beragam
Penggunaan
**** Penggunaan lahan
Lahan ***** ***** ***** *****
* pertanian tetap
Perrtanian
Penggunaan teknologi
Penggunaan
semangkin meningkat
Teknologi
** ** **** ***** ****** karena teknologi saat ini
Pertanian/pet
semakin canggih dan
ernakan
memudahkan petani
Populasi ***** ***** ****** Populasi ternak khususnya
*** ****
ternak * ** * ayam dan sapi meningkat
Sumber: programa Desa Pasir Jaya 2019
Perilaku masyarakat di Desa Pasir Jaya dari tahun ke tahun sangat baik dan
meningkat hanya saja jumlah petani yang ada di Desa Pasir Jaya berkurang.
Kriteria Penilaian
Jumlah
Jumlah
Masalah Mempengaruhi Frekuensi yang Rangking
Skor
pendapatan masalah menerima
Dampak
Padi
1 Petani belum
menggunakan
3 2 1 6 III
pupuk sesuai
dosis
2 Tanaman diserang
3 3 3 9 I
hama tikus
3 Petani belum
menggunakan 3 2 3 8 II
bibit unggul
43
Pada matriks di atas masalah pilihan masyarakat adalah masalah tidak ada
pakan tambahan. Solusi masalah tersebut adalah membuat pakan tambahan seperti
fermentasi gedebok pisang, silase dan lain-lain.
Penetapan Masalah
44
Menyusun Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong disusun
berdasarkan kebutuhan kelompok yang ada di daerah tersebut, materi penyuluhan
pertanian yang akan disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku
usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Materi penyuluhan harus disiapkan sebaik
mungkin agar para petani bisa mengerti dalam pemahaman materi yang disajikan
oleh pemateri.
Sumber–sumber Materi Penyuluhan Pertanian yang dapat menjadi acuan
pemateri adalah sebagai berikut:
a. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti: Kementrian /dinas-dinas
terkait Lembaga penelitian dan pengembangan, Pusat-pusat pengkajian,
Pusat-pusat informasi, dan Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh
penyuluh.
b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat
yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi
c. Pengalaman petani, baik pengalaman usaha taninya sendiri atau hasil dari
petak pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa
bimbingan penyuluhnya.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya: informasi pasar dari para
pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
45
Media Penyuluhan Pertanian
Media penyuluhan merupakan alat pembantu utuk menyampaikan suatu
materi penyuluhan yang dapat merangsang sasaran suluh untuk dapat menerima
pesan-pesan penyuluhan, dapat berupa media tercetak, terproyeksi, visual ataupun
audio-visual dan komputer.
Media penyuluhan disusun setelah penyusunan materi penyuluhan minggu
ke tiga bulan agustus 2019 karena media yang digunakan harus sinkron dengan
materi penyuluhan yang disampaikan. Media penyuluhan yang dibuat di Desa
Pasir jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor yaitu peta singkap dan power
point.
Mengapa saya memilih peta singkap dan power point sebagai media
penyuluhan? Karena peta singkap dan power point sangat mudah dipahami oleh
para kelompok anggota yang hadir, mudah dimengerti dan terdapat beberapa
gambar yang akan membantu proses pemahaman materi penyuluhan yang
diberikan.
46
disusun. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menentukan metode
penyuluhan yang akan dilaksanakan, yaitu:
1. Karakteristik peternak seperti pengalaman, pendidikan, keadaan sosial,
budaya dan adat istiadat di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong
Kabupaten Bogor.
2. Keadaan wilayah Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten
Bogor.
3. Permasalahan yang dihadapi di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong
Kabupaten Bogor.
4. Menetapkan metode penyuluhan yang akan digunakan.
47
menukar pengalaman dan berbagai informasi mengenai penyuluhan yang
diberikan kepada seluruh anggota kelompok tani.
48
Obritas/ Jarak antar Ibu kota/ Km adalah sebagai berikut :
Potensi yang cocok pada bidang peternakan adalah Domba karena selain
sawah yang luas juga banyak sekali hijauan dan beberapa perkebunan seperti
singkong, karena singkong dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk
domba.
49
Akses dan Informasi
Akses Informasi Teknologi
Akses informasi teknologi di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong
Kabupaten Bogor sudah banyak digunakan oleh para petani, dengan adanya
teknologi yang semakin canggih akan lebih mempermudah petani dalam
mendapatkan informasi.
Informasi teknologi sangat penting bagi petani karena dengan adanya
informasi teknologi petani dapat mengetahui informasi yang sulit petani ketahui,
bahkan jarak pun tidak menjadi halangan untuk mendapatkan informasi. informasi
teknologi mempermudah petani dalam mendapat pengetahuan, informasi
teknologi yang sering digunakan petani seperti, Internet, Whastapp, line, TV,
Radio, koran, Leaflet, penyuluh bahkan informasi dari sesama petani.
Kelompok tani di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten
Bogor sangat terbantu dengan adanya informasi teknologi karena informasi yang
dibutuhkan oleh kelompok tani dapat terpenuhi dengan cukup mudah, banyak
informasi teknologi yang kelompok tani butuhkan seperti:
- Harapan Maju : Informasi teknologi padi
Kebutuhan teknologi informasi ini hasil dari wawancara identifikasi
masalah, potensi dan kebutuhan petani.
50
peluang yang besar, sebagian peternak/petani ada yang menjual ke pasar ternak,
menjual ke tengkulak adapun menjual langsung ke konsumen. Penyuluh
mengarahkan agar petani memilih rantai pemasaran sependek mungkin (petani –
Konsumen).
51
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil Identifikasi potensi wilayah yang dilakukan di Desa Pasir Jaya dengan
menggunakan metode PRA terdiri atas : tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan dan peternakan. Potensi yang paling besar di Desa Pasir Jaya
yaitu dibidang tanaman pangan (padi sawah), dimana sebagian besar
masyarakat merupakan petani padi. Sementara potensi peternakan di Desa
Pasir Jaya cukup menjanjikan, terutama ternak kambing/domba dan ayam
buras, karena didukung dengan keadaan alam yang cukup baik, ketersediaan
pakan dan akses pemasaran yang baik. Namun kendala yang dihadapi petani
dibidang peternakan yaitu keterbatasan modal usaha dan rendahnya
pengetahuan petani tentang pembudidayaan ternak kambing/domba dan ayam
buras.
2. Materi penyuluhan.
Penetapan materi penyuluhan yang dilaksankan pada PKL 2 di Desa Pasir
Jaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
berdasarkan pada permasalahan dari hasil identifikasi potensi wilayah.
Permaslahan dari hasil identifikasi potensi wilayah, yaitu Kurangnya minat
dan pengetahuan petani/peternak dalam manajemen pemeliharaan
kambing/domba.
3. Media penyuluhan
Media yang digunakan pada PKL 2 di Desa Pasir Jaya Kecamatan
Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi jawa Barat berupa peta singkap dan
power point
4. Metode penyuluhan
52
Metode penyuluhan yang dilaksanakan pada PKL 2 di Desa Pasir Jaya
Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat berupa
metode ceramah dan diskusi.
5. Akses dan informasi, teknologi, permodalan dan pasar
Akses dan informasi, teknologi, permodalan dan pasar yang dilaksankan pada
PKL 2 di Pasir Jaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Barat sangat baik, karena hubungan antara penyuluh dengan masyarakat Desa
sangat baik (kelompoktani). Kemudian didukung dengan akses pemasaran
yang mudah, akses jalan yang bagus dan adanya Taman Teknologi Pertanian
(TTP) sehingga penerapan teknologi pertanian di Desa Pasir Jaya dapat
berjalan dengan baik.
6. Pelaksanaan penyuluhan dengan prinsip pendidikan orang dewasa
Pelaksanaan penyuluhan dengan prinsip pendidikan orang dewasa dalam
kegiatan PKL II di Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat menggunakan prinsip - prinsip pendidikan orang
dewasa, diantaranya :
Prinsip latihan (praktik).
Prinsip hubungan
Prinsip akibat.
Prinsip kesiapan
Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan II yang telah dilaksanakan di
Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong menyarankan:
1. BPP bekerjasama dengan petugas peternakan untuk mengadakan
penyuluhan tentang materi peternakan dan kesejahteraan hewan secara rutin
dan berkelanjutan dalam mengembangkan potensi peternakan yang ada di
wilayah Kecamatan Cigombong.
2. Penyuluh dapat membina dan membantu kelompok untuk meningkatkan
kelas kemampuan kelompoknya.
3. Membangaun hubungan dan kerjasama yang baik antar petani dengan
penyuluh dan pemerintahan wilayah setempat.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
Lampiran 1
1. Daftar Hadir
Kegiatan : Identifikasi Potensi Wilayah Desa Pasir Jaya
1. Penyebab primer, akibat fermentasi makanan yang berlebihan dan hewan tidak
mampu mengeluarkan gas, terjadi akumulasi gelembung gas
a. Ternak dalam keadaan bunting atau dalam kondisi kurang baik cenderung
mudah mengalami kembung
4. Faktor pakan:
d. Merumput pada lahan yang baru dipupuk, memakan racun dan ubi atau
tanaman sejenis yang dapat menahan keluarnya gas dari perut.
GEJALA KLINIS
3. Apabila bagian perut ditepuk/dipukul dengan jari akan terdengar suara mirip
suara drum
5. Nafsu makannya menurun drastis, bahkan tidak mau makan sama sekali.
6. Mata merah, namun segera berubah menjadi kebiruan yang menandakan
adanya kekurangan oksigen dan mendekati kematian
PENCEGAHAN
PENGOBATAN
1. Pertolongan pertama dengan menempatkan kaki ternak pada tempat yang lebih
tinggi, mulut dibuka dan sepotong kayu dimasukkan melintang pada kedua
ujungnya dikaitkan tali yang dililitkan disamping kepala sampai ke belakang
tanduknya agar tidak lepas dan gas dapat segera keluar.
2. Ternak diberi minyak goreng 100-200 ml atau lebih, minyak kayu putih atau
minyak atsiri lainnya diberikan melalui mulut maupun dicampur air hangat.
4. Apabila keadaan ternak sudah parah maka upaya pengeluaran gas dengan cara
menusuk perut ternak sebelah kiri dengan trocoar dan cannula.
Penyakit Newscastle Disease
Gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan
mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang
merupakan gejala khas penyakit ini.
Gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher
bengkak.
Pemberian pakan dicampur dengan bunga pepaya sangat efektif digunakan
selain itu sangat mudah didapatkan. Dari berbagai pengalaman para peternak
ayam penggunaan bunga pepaya sudah terbukti ampuh mencegah penyakit ND
atau Tetelo
Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa
penghujan (kemarau) yang panjang. Untuk meyimpan dan menampung pakan
hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-
waktu pada saat musim kemarau. Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi
dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi. Mendayagunakan sumber
pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan
perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu, tumpi jagung,
janggel jagung dll.
Tetes tebu (molasses) = 3% dari bahan silase, di gapoktan kami karena molasses
susah diperoleh kami ganti dengan larutan gula jawa dengan beberapa variasi
persentase terhadap pelarut air.
Probion sebagai bahan bakteri pemerkaya dan pemercepat proses fermentasi.
Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase (menggunakan batang dan daun
jagung (boros jagung)).
Silo atau kantong plastik, kami menggunakan tong berpengunci dengan volume
150 liter.
Potongan boros jagung yang kecil tujuannya agar boros jagng yang tercacah
tersebut yang selanjutnya akan dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan
padat, sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
4 x 6 x 100 x 15
3 x 5 x 100 x 15
2 x 4 x 100 x 15
Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan
sehingga tidak ada rongga udara.
Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong
antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dipadatkan
dan tutup tong dikunci rapat.
Sesudah enam sampai delapan (6—8) minggu proses ensilase telah selasai, dan
silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenya. Proses silase yang benar
dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahkan lebih. Asalkan wadah/ tong
tertutup dengan rapat.
Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan
tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan ternak domba adalah cara
pemberian pakan pada kambing domba.Karena meskipun domba didapat dari
bibit unggul, jika salah dalan teknik pemberian makan juga tidak akan bisa gemuk
seperti apa yang diinginkan. Maka dari itu, perhatikan beberapa cara pemberian
makanan yang baik dan sesuai pada domba berikut ini.
Perlu diketahui, bahwa ada 3 jenis makanan untuk domba. Yaitu rumput hijau,
makanan kering serta air dan garam. Di sini akan dibahas satu per satu.
1. Rumput Hijau
Sebenarnya, makanan hijau pada domba tidak hanya sebatas rumput hijau saja.
Tapi juga daun-daunan yang tidak mengandung racun. Banyaknya makanan hijau
yang diberikan pada domba adalah sebanyak 10 persen dari berat badan domba.
Atau rata-rata 5 kg per ekor dalam sehari. 5 kg ini tidak diberikan pada sekali
makan. Namun dibagi 2 – 3 kali dalam sehari. Pagi, siang dan sore. Hal ini
dimaksudkan agar sifat alami domba yang memamah biak bisa terpenuhi.
Makanan Kering
Selain makanan hijau, domba juga perlu makanan pelengkap berupa makanan
kering. Cara pemberian pakan pada kambing dombaberupa makanan kering
ini bisa didapatkan dari campuran antara ampas tahu, bekatul, ampas singkong,
ampas kedelai dan sisa makanan di dapur. Karena sifatnya hanya melengkapi saja,
maka pemberian makanan kering ini berguna untuk menambah nutrisi yang tidak
didaparkan dari makanan hijau.
Pola ini menerapkan pemberian makanan berupa makanan tambahan pada pagi
dan siang hari. Sedangkan pada sore hari diberikan makanan hijau.
Pola 3 kali sehari ini memberikan makanan tambahan pada pagi hari, makanan
hijau pada sore hari sekitar jam 3 dan pada pukul 8 malam kembali diberikan
makanan hijau.
Ini adalah pola selang seling. Dimana ketika pagi hari diberikan makanan
tambahan, siang hari diberikan makanan hijau, sore diberikan lagi makanan
tambahan dan pada malam hari diberikan makanan hijau lagi.
Lampiran 3
1. Dokumentasi
Lampiran 4
LPM
Kegiatan : Penyuluhan
Waktu : 60 Menit
Kegiatan :
No Waktu Urutan Materi Petunjuk Dedaktif
Kegiatan : Penyuluhan
Waktu : 60 Menit
Kegiatan :
Pembuatan Silase
Kegiatan : Penyuluhan
Waktu : 60 Menit
Kegiatan : penyuluhan
Kegiatan : Penyuluhan
Waktu : 60 Menit
Kegiatan :
Daftar Hadir
Kegiatan : Penyuluhan tentang pengenalan, pencegahan dan pengobatan penyakit
timpany pada domba
DOKUMENTASI KEGIATAN
JURNAL HARIAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
NIRM : 042170772
No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Senin, 13 Juli 2020 Perijinan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) II selama satu bulan di
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Caringin
Pembagian lokasi PKL
Pembagian pembimbing eksternal
2. Rabu, 15 Juli 2020 Kunjungan ke rumah ketua kelompok
tani Harapan Maju
Identifikasi wilayah pasir jaya
Koordinator Penyuluh